BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

dokumen-dokumen yang mirip
EVALUASI SUPPLIER PEMENUHAN BAHAN BAKU DENGAN AHP DAN GOAL PROGRAMMING DI UD. SEJATI PLYWOOD SLEMAN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ANALISIS RANTAI PASOK PADA PT ADHIMIX PRECAST INDONESIA DENGAN METODE AHP

Analisis Pemilihan Supplier Yang Tepat Untuk Produk Gigi Palsu (Studi Kasus Di CV. Brother Dent)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. artian yang lebih spesifik yakni pihak ketiga dalam supply chain istilah dalam

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Technology Science and Engineering Journal, Volume 1 No 2 June 2017 E-ISSN:

BAB III LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

USULAN PROSES PEMILIHAN PEMASOK DI TOKO BESI NUSANTARA SEMARANG

PEMILIHAN SUPPLIER MENGGUNAKAN METODE ANALYTIC NETWORK PROCESS (ANP) DI PT. HARVITA TISI MULIA SEMARANG

EVALUASI DAN PENENTUAN PRIORITAS PEMASOK UNTUK PERBAIKAN PROSES PEMBELIAN KAYU LAPIS DENGAN METODE AHP DAN TOPSIS PADA CV. GARUDA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat, maka kebutuhan atau

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN

2.3.1 Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan Penetapan Kriteria dan Sub Kriteria Pemilihan Pemasok Analytic Hierarchy Process

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

TUGAS AKHIR ANALISA BULLWHIP EFFECT DENGAN PENDEKATAN SUPPLY CHAIN MANAGEMENT PADA PT. MONDRIAN KLATEN

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen rantai pasok (Supply Chain Management) pada sebuah pabrik

BAB I PENDAHULUAN. masalah, tujuan penelitian, dan pembatasan masalah. integrasi yang efisien antara pemasok (Supplier), pabrik (manufacture), pusat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ABSTRAK. iii. Universitas Kristen Maranatha

Fakultas Teknik Universitas Widyatama BAB I PENDAHULUAN

Penerapan Metode Multi Attribute Decision Making) MADM- (Weighted Product) WP dalam Pemilihan Supplier di PT. XYZ

BAB 1 PENDAHULUAN. menjanjikan karena untuk mendirikan usaha ini tidak memerlukan banyak modal

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk terus berusaha meningkatkan produktivitasnya dalam melayani

PEMILIHAN SUPPLIER BAHAN BAKU KERTAS DENGAN MODEL QCDFR DAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

BAB I PENDAHULUAN. memiliki sistem seleksi dan evaluasi supplier bahan baku dan komponennya.

Bab 3 Kerangka Pemecahan Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Industri Farmasi merupakan salah satu industri besar dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. terbaik. Produk dengan kualitas yang baik memerlukan bahan baku dengan

DAFTAR ISI. ABSTRAK... iii. ABSTRACT... iv. KATA PENGANTAR... v. DAFTAR ISI... ix. DAFTAR TABEL...xii. DAFTAR GAMBAR... xv. DAFTAR LAMPIRAN...

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi kriteria kepuasan konsumen seperti ketepatan dalam pengiriman, cost yang

PENGUKURAN KINERJA DENGAN MENGGUNAKAN SUPPLY CHAIN MELALUI PENDEKATAN SCOR MODEL DI PT. LASER JAYA SAKTI,Tbk GEMPOL, PASURUAN SKRIPSI

PENENTUAN URUTAN PRIORITAS KRITERIA DAN SUBKRITERIA DALAM PEMILIHAN PEMASOK BANGUNAN BERTINGKAT. Robby Cahyadi 1 dan Jane Sekarsari 2

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan yang memiliki rantai pasok (supply chain), baik sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu aspek fundamental dalam supply chain management adalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan. Konsumen tidak lagi hanya menginginkan produk yang berkualitas, tetapi juga

BAB I PENDAHULUAN. Merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang pengolahan Tandan

BAB IV METODE PENELITIAN

PEMILIHAN SUPPLIER BAHAN BAKU DENGAN MENGGUNAKAN METODA ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) (STUDI KASUS DI PT. EWINDO BANDUNG)

TUGAS AKHIR MENGAPLIKASIKAN MODEL AHP ( ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS ) DENGAN METODE FUZZY UNTUK MEMILIH BOBOT KRITERIA SUPPLIER

Abstrak

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Begitu pentingnya pengambil keputusan (decision maker) dalam

BAB I PENDAHULUAN. hal yang sangat penting untuk diperhatikan. Kinerja perusahaan tidak hanya

Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Supplier Botol Galon Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP)

Kuesioner Penentuan Kriteria yang Relevan Dalam Upaya Pemilihan Supplier Kain untuk Bahan Baku Celana

BAB 1 PENDAHULUAN. barang yang dijual. Beberapa perusahaan dihadapkan pada beberapa alternatif

Evaluasi Kinerja Supplier Bahan Baku Menggunakan Metode Fuzzy Analytic Hierarchy Process (Studi Kasus di PT. Inti Luhur Fuja Abadi)

BAB I PENDAHULUAN. Manjemen rantai suplai merupakan suatu proses untuk mengintegrasi,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. terletak di Jalan Raya Medan-Binjai km 15,5 Diski, Deli Serdang. PT. Wijaya

Hasil Pembobotan Kriteria dengan AHP

Seminar Nasional IENACO ISSN:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Penerapan Analytic Hierarchy Process dan Goal Programming untuk Pengalokasian Pemesanan Bahan Baku Kertas Daur Ulang

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

TUGAS AKHIR. Evaluasi Supplier Menggunakan Metoda Analytical Hierarchy Process Pada PT. Pertamina Drilling Service Indonesia

PENERAPAN METODE AHP DAN SAW DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMILIHAN SUPPLIER BAHAN JAKET PADA CV. WIDIA PRATAMA KREASI

KATA PENGANTAR. rahmat dan kasih sayang -Nya. Sehingga penyusun dapat menyelesaikan laporan

ALOKASI JUMLAH PEMBELIAN BAHAN BAKU BERDASARKAN HASIL EVALUASI DAN PEMILIHAN SUPPLIER DI PT ARMINDO CATUR PRATAMA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Industri pengolahan kayu merupakan barometer peningkatan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

Pemilihan Supplier Batu Split ke Perusahaan PT. XYZ Dengan Pendekatan Metode AHP

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

DAFTAR ISI. PDF created with pdffactory trial version

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

PEMILIHAN PEMASOK BAHAN BAKU ALUMINIUM INGOT ADC12S DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DI PT. SUZUKI INDOMOBIL MOTOR PLANT CAKUNG

PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMILIHAN SUPPLIER BAHAN HABIS PAKAI MEDIK DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS. (Pada PT. Nitrasanata Dharma)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PEMILIHAN SUPPLIER ALUMINIUM OLEH MAIN KONTRAKTOR DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

RANCANG BANGUN APLIKASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MENGGUNAKAN MODEL ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS UNTUK PEMBERIAN BONUS KARYAWAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

KEBIJAKAN OPERASI PADA TOKO MATERIAL SUBUR SEJAHTERA

TUGAS AKHIR PENENTUAN KRITERIA EVALUASI DAN PEMERINGKATAN SUPPLIER PADA PT. XYZ DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. CV. Graha Putra Mandiri adalah perusahaan kontraktor yang bergerak

INTEGRASI METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DAN GOAL PROGRAMMING DALAM OPTIMASI PEMILIHAN ALTERNATIF PEMASOK DI PT. XYZ INDONESIA POWER

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Persaingan merupakan suatu tantangan bagi perusahaan untuk terus berusaha memberikan yang terbaik bagi konsumen. Perusahaan yang mampu memenuhi keinginan konsumen, mengeluarkan biaya yang rendah dalam penyerahan produk, mengelola industri secara cermat merupakan perusahaan yang memiliki daya saing yang tinggi dan dapat menguasi pasar. Dalam bidang industri, untuk menjalankan proses produksi terdapat faktor pendukung. Salah satu faktor pendukungnya adalah pengadaan bahan baku (purchasing). Proses produksi tidak dapat dilaksanakan apabila proses pengadaan bahan baku tidak berjalan lancar. Menyikapi hal tersebut, maka berkembanglah suatu konsep Supply Chain Management (SCM). SCM adalah salah satu strategi kompetitif yang paling penting digunakan oleh perusahaan. Seleksi dan evaluasi supplier memainkan peran penting dalam membangun rantai pasokan yang efektif (Yuh-Jen Chen, 2010). Menurut Mulki & Raihan dalam Wirdianto & Unbersa (2008), Sebuah perusahaan yang sehat dan efisien tidak akan banyak berarti apabila suppliernya tidak mampu menghasilkan bahan baku yang berkualitas atau tidak mampu memenuhi pengiriman tepat waktu. Proses pembelian bahan baku memerlukan hubungan kerjasama yang baik antar pihak supplier dan pihak perusahaan, karena evaluasi supplier dapat membantu 1

perusahaan untuk mencapai hasil produksi yang diinginkan. Perusahaan pada umumnya memiliki kriteria dan persyaratan yang berbeda-beda dalam pemilihan supplier. Tepat atau tidaknya evaluasi supplier akan berdampak langsung terhadap perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan perlu melakukan evaluasi supplier yang baik untuk menjamin bahwa bahan baku dan pengadaannya sesuai standar yang ditentukan sehingga tetap menjaga keberlangsungan produksi, kualitas produk, dan kepuasan konsumen. Di beberapa perusahaan terkadang tidak memiliki metode dalam mengevaluasi supplier yang memiliki variansi performansi. Hal ini mengakibatkan adanya beberapa permasalahan yang sering dihadapi pihak perusahaan, seperti kualitas produk yang dipasok, ketepatan waktu, jumlah pengiriman produk, dan lain sebagainya. UD. Sejati Plywood ialah salah satu perusahaan yang berperan dalam industri triplek di Yogyakarta, yang terletak di Jalan Wates km 3,5 No. 225, Sleman. Dalam kegiatan produksi triplek, UD. Sejati Plywood membutuhkan material berkualitas yang dipasok oleh supplier. Veneer Kayu (MK) dan One Piece Core (OPC) merupakan bahan baku utama untuk pembuatan triplek. Dalam 1 bulan, UD. Sejati Plywood memiliki kebutuhan pemenuhan order kepada supplier. Kebutuhan untuk bahan baku MK yaitu 500 m 3 dan untuk OPC yaitu 200 m 3. Permintaan tersebut bisa sewaktu-waktu berubah jika order dari konsumen kurang atau melebihi kapasitas pemenuhannya. Dalam menjalankan proses produksinya, UD. Sejati Plywood masih menemui kendala seperti 2

keterlambatan penyelesaian order. Keterlambatan ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain adanya bahan baku yang cacat dan jumlah bahan baku yang tidak mencukupi. Apabila ditelusuri lebih lanjut, faktor-faktor penyebab keterlambatan penyelesaian order di atas adalah karena perusahaan belum melakukan evaluasi supplier yang ada dengan tepat. Selama ini, dalam melakukan evaluasi supplier UD. Sejati Plywood belum memiliki sistem evaluasi supplier yang jelas. Pemesanan bahan baku kepada supplier dilakukan setiap 2 minggu sekali. Selain itu, saat ini evaluasi performansi supplier yang dilakukan UD. Sejati Plywood hanya berdasarkan kriteria harga bahan baku saja. Karena pemesanan bahan baku kepada supplier yang terus tidak beraturan, UD. Sejati Plywood pernah mendapatkan kritikan dari konsumen mengenai triplek yang mereka dapatkan, antara lain kualitas triplek yang tidak selalu baik dan kapasitas pemenuhan yang tidak selalu stabil menjadi kendala bagi UD. Sejati Plywood dalam memenuhi permintaan konsumen. Pemenuhan bahan baku secara subjektif menyebabkan pembelian bahan baku ke supplier menjadi tidak sesuai dengan kinerja supplier tersebut, sehingga kadang ditemukan masalah seperti adanya bahan baku yang cacat dan ketidakmampuan menyanggupi permintaan bahan baku. Dalam memenuhi kebutuhan MK dan OPC, untuk saat ini UD. Sejati Plywood memiliki 6 supplier untuk bahan baku MK dan 4 supplier untuk bahan baku OPC. Supplier MK yaitu Lumajang (SL), Secang (SS), Boyolali (SY), Godean (SG), Wonosobo (SW) dan Banjarnegara (SB). 3

Supplier OPC yaitu Lumajang (SG), Klaten (SK), Boyolali (SI) dan Wonosobo (SO). UD. Sejati Plywood pernah melakukan 3 kali pergantian supplier pada supplier Lumajang untuk bahan baku MK dan OPC dan supplier Banjarnegara untuk bahan baku MK. Pergantian ini terjadi pertama kali pada bulan Agustus oleh supplier Lumajang, dikarenakan ketidakcocokan hubungan antar pihak perusahaan dan pihak supplier. Pergantian kedua dan ketiga terjadi oleh supplier Banjarnegara, pertama kali dikarenakan ketidakcocokan hubungan antar pihak perusahaan dan pihak supplier dan kedua dikarenakan perusahaan yang memasok bahan baku kepada UD. Sejati Plywood mengalami kebakaran. Itulah sebabnya terjadi pergantian supplier yang pada akhirnya untuk saat ini mendapatkan 6 supplier bahan baku MK dan 4 supplier bahan baku OPC, namun dengan supplier yang masih berada pada daerah yang sama. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas dapat dirumuskan permasalahan yang terjadi, yaitu dalam evaluasi performansi supplier UD. Sejati Plywood hanya menilai dari kriteria harga bahan baku. Pada kenyataannya, kriteria tersebut kurang dapat menggambarkan performansi para supplier UD. Sejati Plywood. Dibutuhkan suatu metode penilaian evaluasi performansi supplier yang lebih tepat dengan menentukan kriteria-kriteria yang berpengaruh dalam evaluasi kinerja supplier. Metode evaluasi yang baru pada UD. Sejati Plywood dapat memberikan prioritas supplier yang tepat bagi perusahaan untuk memenuhi kebutuhan bahan baku MK dan OPC. 4

1.2. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan permasalahan yang ada, yaitu bagaimana UD. Sejati Plywood mengevaluasi supplier pemenuhan bahan baku dengan tepat sesuai dengan kriteria-kriteria yang diharapkan. 1.3. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini diantaranya adalah untuk mengetahui prioritas supplier untuk pembelian bahan baku MK dan OPC. 1.4. Batasan Penelitian Batasan masalah dalam penelitian ini diantaranya adalah: 1. Objek penelitian adalah UD. Sejati Plywood yang terletak di Jalan Wates km 3,5 No. 225, Sleman. 2. Supplier yang diteliti adalah supplier untuk bahan baku MK dan OPC. 3. Kriteria yang digunakan sebagai pembanding dalam penelitian ini adalah kualitas, waktu, harga, pelayanan, responsiveness, dan quantity. 4. Dalam metode Analytical Hierarchy Process (AHP), antar kriteria tidak saling berkaitan (independent). 1.5. Metodologi Penelitian Metodologi penelitian yang digunakan pada tugas akhir ini meliputi empat tahap, yaitu: 5

1. Tahap 1: Penelitian Awal Tahap 1 merupakan tahap awal untuk mencari masalah. Tahap ini meliputi beberapa aktivitas diantaranya adalah: a. Studi Lapangan Studi lapangan dilakukan dengan pengamatan langsung pada lokasi penelitian. Studi lapangan ini dilakukan dengan dua cara, yaitu : 1) Metode wawancara Metode ini dilakukan dengan melakukan tanya jawab langsung kepada pihak yang berkaitan dengan objek yang diamati. 2) Metode observasi Metode observasi dilakukan dengan pengamatan secara langsung terhadap objek. b. Studi Literatur Studi literatur dilakukan untuk mendapatkan informasi mengenai metode dalam pengambilan keputusan yang akan digunakan untuk menyelesaikan permasalahan yang ada. c. Menemukan Gap Aktivitas ini merupakan aktivitas untuk menemukan celah atau gap dari metode dalam pengambilan keputusan. Berdasarkan gap yang ada, kemudian dirumuskan masalah yang muncul untuk kemudian dicari pemecahan masalah tersebut. Gap pada penelitian terdahulu adalah kriteria yang digunakan untuk pemilihan supplier selama ini kurang dapat menggambarkan performansi para supplier, selain itu pengalokasian pemesanan bahan baku yang hanya dilakukan secara subjektif. Pada teori yang ada seharusnya perusahaan memiliki sistem pemilihan 6

supplier yang jelas serta sistem pengalokasian pemesanan bahan baku yang tepat. d. Identifikasi Masalah Identifikasi masalah merupakan tahap lanjutan dari studi lapangan dan studi literatur untuk memformulasikan masalah dari gap yang telah ditemukan. 2. Tahap 2: Pengumpulan Data Tahap 2 merupakan tahap untuk memperoleh data-data yang akan dibutuhkan dalam penelitian. Tahap ini terdiri dari beberapa langkah, yaitu: a. Penyusunan Kuesioner Penyusunan kuesioner berisi perbandingan kepentingan antar tiap kriteria dengan kriteria lainnya, subkriteria dengan subkriteria lainnya, dan alternatif supplier dengan supplier lainnya. Penentuan kriteria berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan pihak perusahaan dan merupakan kebutuhan dari perusahaan. b. Penyebaran Kuesioner Kuesioner yang sudah disusun, disebarkan kepada para pengambil keputusan yang biasa memilih supplier untuk pembelian bahan baku tersebut. c. Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh data yang dibutuhkan dalam penelitian. Data-data yang diperoleh antara lain : 1) Data hasil kuesioner 2) Data harga bahan baku tiap supplier 3) Data kapasitas pemenuhan order tiap supplier 4) Data bahan baku baik dan cacat 7

3. Tahap 3: Analisis dan Konsistensi Tahap 3 merupakan tahap untuk melakukan analisis dan konsistensi terhadap metode yang digunakan dan solusi yang didapatkan. Pada tahap ini meliputi beberapa langkah diantaranya: a. Analisis Data dengan AHP Dimana analisis itu meliputi: 1) Membuat hirarki pemilihan supplier 2) Menyusun matriks perbandingan berpasangan 3) Menghitung bobot prioritas masing-masing supplier 4) Menghitung bobot prioritas secara keseluruhan b. Analisis kelengkapan data Aktivitas ini merupakan tahap analisis dari perhitungan. Jika data yang digunakan tidak cukup untuk melakukan perhitungan maka aktivitas kembali ke pengumpulan data, yaitu pada penyebaran kuesioner. Hal ini dimaksudkan untuk membangun kembali perhitungan yang sudah dibuat hingga didapatkan data yang lengkap untuk melakukan perhitungan. c. Analisis konsistensi data Aktivitas ini merupakan tahap analisis dari konsistensi hasil perhitungan CR, jika hasil perhitungan konsisten maka aktivitas berlanjut ke aktivitas selanjutnya, jika hasil perhitungan tidak konsisten maka aktivitas kembali ke aktivitas penyebaran kuesioner untuk membangun kembali perhitungan yang sudah dibuat hingga didapatkan hasil perhitungan yang konsisten. d. Penentuan Supplier terpilih 8

Setelah mendapatkan data yang konsisten, selanjutnya dapat diketahui supplier terpilih yang menjadi prioritas terbaik. e. Analisis data dengan Goal Programming Hasil dari evaluasi supplier digunakan untuk mengalokasikan jumlah pemesanan bahan baku untuk setiap supplier. 4. Tahap 4: Kesimpulan dan Saran Tahap 4 merupakan tahap untuk mengambil kesimpulan dan memberikan saran yang tepat yang bisa digunakan untuk pemilihan supplier dan pengalokasian jumlah pembelian bahan baku. Tahapan-tahapan metodologi penelitian di atas secara ringkas dapat dilihat pada flowchart metodologi penelitian. Gambar 1.1 menunjukan flowchart metodologi penelitian yang akan dilakukan pada tugas akhir ini. 9

Mulai Studi Lapangan Studi Literatur Ada Gap? ada Identifikasi Masalah tidak Tahap 1 Penelitian Awal Penyusunan Kuesioner Penyebaran Kuesioner Pengumpulan Data Tahap 2 Pengumpulan Data - Data hasil kuesioner - Data harga bahan baku tiapsupplier - Data kapasitas pemenuhan order tiapsupplier - Data bahan baku baik dan cacat tidak Analisis Data dengan AHP - Membuat hierarki pemilihansupplier - Menyusun matriks perbandingan berpasangan - Menghitung bobot prioritas masing-masingsupplier - Menghitung bobot prioritas secara kesuluruhan tidak Data Lengkap? ya Data Konsisten? tidak Tahap 3 Analisis dan Konsistensi ya Penentuan supplier terpilih Analisis data dengan metode Goal Programming Pengalokasikan pemesanan jumlah bahan baku Kesimpulan dan Saran Tahap 4 Kesimpulan Selesai Gambar 1.1 Flowchart Metodologi Penelitian 10

1.6. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan tugas akhir ini secara singkat dapat dijelaskan sebagai berikut: BAB 1 PENDAHULUAN Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, batasan masalah, metodologi penelitian dan sistematika penulisan. BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Bab ini berisi tentang penelitian terdahulu dan penelitian saat ini. Penelitian terdahulu merupakan penelitian-penelitian yang telah dilakukan oleh para peneliti mengenai evaluasi supplier berdasarkan kinerja supplier, di mana penelitian-penelitian tersebut berkaitan dengan penelitian yang dilakukan oleh penulis saat ini. BAB 3 LANDASAN TEORI Landasan teori berisi tentang teori-teori yang digunakan untuk menyelesaikan permasalahan pada tugas akhir ini. Teori-teori tersebut diantaranya tentang Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Goal Programming serta analisis sensitivitasnya. BAB 4 Profil Perusahaan dan Data Bab ini berisi tentang uraian profil perusahaan, dimulai dari sejarah perusahaan, bahan baku yang digunakan, hasil produksi, tenaga kerja, pangsa pasar, struktur organisasi, dan proses produksi. Selain itu juga menguraikan data-data apa saja yang digunakan untuk menunjang pengolahan data. 11

BAB 5 ANALISIS DAN PEMBAHASAN Bab ini berisi mulai dari pembuatan hirarki, penyusunan matriks perbandingan berpasangan, perhitungan bobot prioritas masing-masing matriks, perhitungan bobot secara keseluruhan, dan pengalokasian pemesanan jumlah bahan baku. BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi tentang kesimpulan dari aktivitasaktivitas yang telah dilakukan serta berbagai saran dalam penggunaan metode selanjutnya. 12