Analisa Keselamatan Dan Kesehatan (K3) Dalam Meningkatkan Produktivitas (Studi Kasus: Pabrik Teh Wonosari PTPN XII) Dewinta Grahanintyas, Sritomo Wignjosoebroto, dan Effi Latiffianti Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 E-mail: m_sritomo@ie.its.ac.id Abstrak PT. Perkebunan Nusantara XII (PTPN XII) mengelola komoditas perkebunan salah satunya teh yang berada di Wonosari. PTPN XII telah menerapkan K3 dengan baik. Hampir semua perusahaan menerapkan aturan tentang K3 untuk meningkatkan kinerja perusahaan dan produktivitas pe. Obyek penelitian ini dilakukan pada pabrik teh Wonosari PTPN XII. Data yang digunakan berasal dari data kuisioner karyawan pada bagian pemetikan daun sampai dengan pengolahan menjadi produk teh sejumlah 185 karyawan. Kemudian dilakukan pengujian keterkaitan antara produktivitas, keselamatan dan kesehatan, manajemen, lingkungan, perilaku per dan stress. Data diolah dengan metode Structural Equation Modelling (SEM). SEM berfungsi untuk meneliti adanya hubungan antar faktor dimana faktor-faktor tersebut tidak terukur secara langsung. penelitian menunjukkan faktor yang berpengaruh terhadap keselamatan adalah lingkungan dari segi psikologis dan sosial dengan nilai signifikasi sebesar 1.986 dan perilaku dengan nilai signifikansi sebesar 2.013. Faktor yang mempengaruhi kesehatan adalah lingkungan segi fisik dengan nilai signifikansi sebesar 5.104, lingkungan dari segi psikologis dan sosial dengan nilai signifikansi sebesar 3.808 dan perilaku dengan nilai signifikansi sebesar 1.973. Dan kesehatan mempengaruhi stress dengan nilai signifikansi sebesar 2.169 Kata Kunci Produktivitas, Keselamaan dan Kesehatan dan Structural Equation Modelling (SEM) I. PENDAHULUAN Sumber daya manusia sebagai tenaga dalam perusahaan tidak terlepas dari adanya masalah yang berkaitan dengan Keselamatan dan Kesehatan (K3). Hal ini merujuk pada perlindungan tenaga dari bahaya, penyakit dan kecelakaan akibat maupun lingkungan. Pemerinta mencatat sepanjang 2009 telah terjadi sebanyak 54.398 kassus kecelakaan di Indonesia [1] dan mengalami kenaikan pada tahun 2010 sebanyak 98.000 kasus [2]. Riset yang dilakukan oleh badan dunia International Labour Organization (2003) menunjukkan, bahwa setiap hari rata-rata 6.000 orang meninggal, setara dengan satu orang setiap 15 detik atau 2,2 juta orang per tahun akibat sakit atau kecelakaan yang berkaitan dengan pean mereka. Masalah K3 tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah tetapi tanggung jawab dari semua pihak terutama pengusaha, tenaga, dan masyarakat. Berdasarkan PEMNAKER 05/MEN/1996 Setiap perusahaan yang mempekan tenaga sebanyak seratus orang atau lebih dan atau mengandung potensi bahaya yang ditimbulkan oleh karakteristik proses atau bahan produksi yang dapat mengakibatkan kecelakaan wajib menerapkan K3. Hampir semua perusahaan menerapkan aturan tentang K3 untuk meningkatkan kinerja perusahaan dan produktivitas karyawan. PT. Perkebunan Nusantara XII (PTPN XII) merupakan salah satu perusahaan yang menerapkan K3. PTPN XII mengelola komoditas perkebunan salah satunya teh yang terletak di Wonosari Kabupaten Malang. Perlindungan dan jaminan keselamatan dan kesehatan dibutuhkan oleh tenaga agar merasa aman, nyaman, dan tidak terbebani dalam menyelesaikan pean. Tenaga yang sehat akan be produktif, sehingga diharapkan mampu meningkatkan produktivitas yang dapat mendukung pencapaian tujuan perusahaan dalam membangun dan membesarkan usahanya. Kebun teh Wonosari mempunyai komitmen paling tinggi terhadap implementasi penerapan K3. Sesuai hasil monitoring penyakit dan kecelakaan akibat yang dilakukan oleh Balai Kesehatan di bagian tanaman dan pabrik teh Wonosari tahun 2007 sampai 2011 dan produktivitas per orang hari (OHK) per tahun dapat dilihat dalam gambar 1 berikut 14.00 12.00 10.00 8.00 6.00 4.00 2.00 0.00 11.7 12.5 12.6 11.3 12.3 8 7 7 0.03 0.03 0.04 0.050.02 Tahun Gambar 1 Grafik Produktivitas per OHK per tahun 9 8 jumlah kecelakaan jumlah penyakit Produktivitas
Dalam gambar 1 menunjukkan adanya hubungan antara produktivitas dengan kecelakaan maupun penyakit akibat. Berdasarkan uraian diatas, peneliti bermaksud untuk melakukan analisa faktor yang berpengaruh pada keselamatan dan kesehatan dalam peningkatan produktivitas dengan menggabungkan beberapa faktor yang mempengaruhi penerapan K3 yang telah diteliti oleh peneliti-peneliti sebelumnya. Adapun faktor tersebut adalah manajemen, lingkungan, perilaku pe dan stres. Pengambilan data dilakukan pada karyawan pabrik teh Wonosari, sedangkan pengolahan data dalam penelitian ini dengan pendekatan metode Structural Equation Modelling (SEM). SEM adalah suatu teknik statistik yang digunakan untuk melakukan pengujian terhadap suatu model sebabakibat dengan menggunakan kombinasi dari teori yang ada dan data yang telah dikumpulkan. SEM memiliki kemampuan memodelkan faktor-faktor yang tidak dapat diukur secara langsung melalui data yang ada atau melalui kuisioner. Maka, penelitian ini diharapkan dapat menjelaskan hubungan antar faktor dan indikator dengan metode SEM melalui bantuan perangkat lunak. II. METODOLOGI PENELITIAN Pada tahap identifikasi awal terdapat beberapa langkah yang dimulai dari identifikasi permasalahan dan perumusan masalah, penentuan tujuan dan manfaat penelitian, studi lapangan, studi literatur, identifikasi indikator variabel penelitian, serta penentuan hipotesis penelitian. Selanjutnya dilakukan pengembangan model penelitian, model struktural dapat dilihat pada gambar 2 sedangkan sumber dan indikator yang digunakan untuk masing-masing variabel dapat dilihat pada tabel 1 F1 F2 F3 F4 F5 PS1 PS2 PS3 M1 M2 M3 M4 C1 C2 C3 C4 C5 C6 LK Segi Fisik LK Segi Psi dan Sos Manajamen H7 Perilaku Pe H4 H1 H2 H6 H8 H3 H5 S1 H1 S2 H2 S3 H3 Keselamatan Kesehatan S4 H4 H12 H10 H11 H9 SK1 SK2 SK3 Stres SK4 SK5 SK6 H13 SK7 SK8 Produktivitas Gambar 2 Path Diagram Berikut merupakan indikator variabel laten yang digunakan dalam penelitian: P1 P2 P3 Tabel 1 Variabel dan Indikator Penelitian Variabel Indikator Saya mengikuti pelatihan K3 (S1) Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) diawasi ketika berada di lapangan (S2) Keselamatan Prosedur keselamatan di perusahaan saya sudah lengkap dan menyeluruh (S3) Aturan atau prosedur keselamatan selalu dilaksanakan di perusahaan saya (S4) Gizi dan nutrisi yang cukup, akan berpengaruh terhadap kondisi saya (H1) Stres akan berpengaruh terhadap kondisi Kesehatan kesehatan saya (H2) Merokok akan mempengaruhi kondisi saya (H3) Kualitas tidur sya, akan berpengaruh terhadap kondisi saya (H4) Perusahaan saya memperhatikan masalah K3 (M1) Perusahaan saya memberhentikan pean Manajemen yang membahayakan (M2) Perusahaan saya memberikan pelatihan K3 (M3) Perusahaan saya memberikan sanksi terhadap pelanggaran prosedur K3 (M4) Di tempat tidak terasa panas yang berlebihan (F1) Lingkungan Kualitas udara di tempat baik (F2) Segi Tempat tidak bising (F3) Fisik Tempat luas (F4) Pencahayaan pada tempat baik (F5) Saya merasa puas dengan jumlah keterlibatan yang saya lakukan dalam membuat keputusan Lingkungan yang mempengaruhi pean saya (PS1) Segi Saya merasa benar-benar dihargai untuk nilai Psikologi dan usaha yang saya lakukan pada pean saya Sosial (PS2) Saya mempunyai kontribusi dan keahlian yang cukup untuk melaksanakan pean saya (PS3) Saya melaporkan kecelakaan yang terjadi (C1) Saya mengingatkan pe lain tentang bahaya dan keselamatan (C2) Saya menggunakan perlengkapan keselamatan Perilaku (C3) Saya meletakkan material dan peralatan pada tempat yang ditentukan (C4) Saya be mengikuti semua prosedur keselamatan (C5) Saya mengikuti semua instruksi dari atasan (C6) Akhir-akhir ini tidur saya teratur (SK1) Nafsu makan saya tidak berkurang jika beban banyak (SK2) Saya tidak mudah kaget (SK3) Saya tidak susah percaya sama orang lain (SK4) Stres Saya tidak mudah tersinggung (SK5) Saya tidak susah berkonsentrasi (SK6) Saya sabaran (SK7) Sayatidak menarik diri dari pergaulan sosial Produktivitas (SK8) Saya selalu menyelesaikan tugas dan pean sebelum waktu yang ditargetkan (P1) Saya selalu aktif memberikan masukan dan ideide untuk kemajuan perusahaan (P2) Saya ingin menunjukkan kepada perusahaan potensi yang saya miliki (P3) Sumber: [3], [4], [5], dan [6] Selanjutnya dilakukan penarikan hipotesis penelitian yang dapat dilihat pada tabel 2 Tabel 2 Penelitian 1 2 Keterangan Manajemen berpengaruh terhadap keselamatan Manajemen berpengaruh terhadap kesehatan
dj JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 Keterangan Lingkungan segi fisik berpengaruh terhadap keselamatan Lingkungan segi fisik berpengaruh terhadap kesehatan Lingkungan segi psikologis dan sosial berpengaruh terhadap keselamatan Lingkungan segi psikologis dan sosial berpengaruh terhadap kesehatan Perilaku berpengaruh terhadap keselamatan Perilaku berpengaruh terhadap kesehatan Keselamatan berpengaruh terhadap produktivitas Kesehatan berpengaruh terhadap produktivitas Keselamatan berpengaruh terhadap stres Kesehatan berpengaruh terhadap stres Stres berpengaruh terhadap produktivitas Selanjutnya dilakukan perhitungan jumlah sampel penelitian dan dilakukan penyebaran kuesioner sebanyak jumlah sampel yang dibutuhkan. Setelah data terkumpul, dilakukan pengolahan data berupa analisis statistik deskriptif, uji outlier, uji normalitas, uji multikolinearitas, pengolahan SEM dan pengujian hipotesis penelitian. Selanjutnya dilakukan penarikan kesimpulan dan saran 3.3 Uji Multikolinearitas Apabila terdeteksi adanya kasus multikolinearitas adalah terdapatnya korelasi yang sempurna antar faktor laten di dalam model. Nilai korelasi yang diperbolehkan antara 0,7 dan 0,7. Adapun hasil dari uji multikolinearitas dapat dilihata pada tabel 3 Tabel 3 Uji Multikolinearitas Dapat dilihat bahwa tidak ada nilai yang melebihi -0,7 atau 0,7. Semua nilai hasil multikolinearitas berada pada rentang ± 0,7. Hal ini menunjukkan bahwa tidak adanya kasus multikolinearitas antara konstruk laten tersebut. 3.4 Confirmatory Factor Analysis (CFA) Konstruk Eksogen III. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Uji Outlier Dari hasil pengujian dengan menggunakan bantuan perangkat lunak data hasil penelitian tidak menunjukkan adanya outlier yang terjadi dapat dibuktikan bila nilai z residu atau ZRE tidak melebihi rentang ± 3. Sehingga dapat disimpulkan bahwa data penelitian tidak terdapat outlier. 3.2 Uji Multinormalitas Pengujian data hasil penelitian dapat dilihat dalam gambar scatterplot sebagai berikut: 100 Plot Pengujian Normal Multivariate 90 80 70 60 50 40 30 20 10 20 30 40 Gambar 3 Grafik Uji Normalitas q Pengujian distribusi telah dilakukan dan diperoleh hasil bahwa 57,2973 % data dalam penelitian di bawah kurva χ 2 serta plot pada gambar 4.38 cenderung membentuk garis lurus diagonal dari kiri bawah ke kanan atas, maka dapat disimpulkan data dalam penelitian telah memenuhi distribusi multinormal. 50 60 70 Gambar 4 CFA Konstruk Eksogen Untuk melihat model CFA konstruk eksogen sudah baik,akan dilihat dari tabel 4 berikut ini: Tabel 4 Evaluasi Overall Model Fit Konstruk Eksogen Indices Chi diharapkan Square lebih kecil 170,327 Good Fit df positif 95 Good Fit RMSEA 0,08 0,066 Good Fit AGFI 0,8 0,851 Good Fit GFI 0,8 0,896 Good Fit CFI 0,9 0,952 Good Fit
Dapat dilihat bahwa semua kriteria goodness of telah memenuhi cut off value nya sehingga disimpulkan model sudah baik. Error variance dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 5 CFA konstruk eksogen Indikator Std (Std Error Loading Loading) 2 Variance C.R F1 0.803 0.644809 0.355191 15.6 F2 0.884 0.781456 0.218544 19.7 F3 0.694 0.481636 0.518364 11.7 F4 0.941 0.885481 0.114519 23.4 F5 0.931 0.866761 0.133239 Reference PS2 0.627 0.393129 0.606871 10.7 PS3 0.992 0.984064 0.015936 Reference M1 0.681 0.463761 0.536239 7.1 M2 0.75 0.5625 0.4375 8.3 M3 0.786 0.617796 0.382204 7.8 M4 0.663 0.439569 0.560431 Reference C2 0.54 0.2916 0.7084 5.5 C3 0.537 0.288369 0.711631 7 C4 0.682 0.465124 0.534876 9.1 C5 0.899 0.808201 0.191799 8.9 C6 0.712 0.506944 0.493056 Reference Total 12.122 6.5188 Nilai critical ratio semua indikator dari konstruk eksogen bernilai lebih dari 1,96. Maka dapat dipastikan semua indikator yang membentuk konstruk eksogen telah memenuhi validitas konvergen. Reliabilitas konstruk eksogen dihitung sebagai berikut: Nilai ini lebih besar dari 0,7 sehingga dapat disimpulkan variabel eksogen telah memenuhi construct reliability 3.5 Confirmatory Factor Analysis (CFA) Konstruk Endogen Model CFA konstruk endogen sudah baik,akan dilihat dari tabel 6 berikut ini: Tabel 6 Evaluasi Overall Model Fit Konstruk Endogen Chi diharapkan Square lebih kecil 152,4 Good Fit df positif 71 Good Fit RMSEA 0,08 0,079 Good Fit AGFI 0,8 0,833 Good Fit GFI 0,8 0,877 Good Fit CFI 0,9 0,898 Moderate Model CFA konstruk endogen dapat dilihat dalam gambar berikut: Gambar 5 CFA Konstruk Endogen Dapat dilihat bahwa semua kriteria goodness of telah memenuhi cut off value nya sehingga disimpulkan model sudah baik. Error variance dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 7 CFA konstruk endogen Indikator Std (Std Error Loading Loading) 2 Variance C.R S2 0.523 0.273529 0.726471 8.2 S4 0.994 0.988036 0.011964 Reference H2 0.997 0.994009 0.005991 10.06 H4 0.597 0.356409 0.643591 Reference SK1 0.533 0.284089 0.715911 6.4 SK2 0.636 0.404496 0.595504 7.3 SK3 0.586 0.343396 0.656604 6.87 SK4 0.83 0.6889 0.3111 8.4 SK5 0.767 0.588289 0.411711 7.9 SK6 0.579 0.335241 0.664759 6.86 SK7 0.684 0.467856 0.532144 7.05 SK8 0.598 0.357604 0.642396 Reference P1 0.834 0.695556 0.304444 Reference P3 0.477 0.227529 0.772471 4.4 Total 9.635 6.995061 Nilai critical ratio semua indikator dari konstruk endogen bernilai lebih dari 1,96. Maka dapat dipastikan semua indikator yang membentuk konstruk endogen telah memenuhi validitas konvergen. Reliabilitas konstruk endogen dihitung sebagai berikut:
Nilai ini lebih besar dari 0,7 sehingga dapat disimpulkan variabel endogen telah memenuhi construct reliability 3.6 Persamaan Model Struktural 3.7 Modifikasi Full Model SEM Gambar 7 Modifikasi Full Model SEM Gambar 6 Full Model SEM Goodness of untuk mengevaluasi overall model dari full model SEM dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 8 Evaluasi Overall Model Fit Full Model SEM Indices Chi Square diharapkan lebih kecil 606.08 Good Fit df positif 95 Good Fit RMSEA 0,08 0,114 Marginal AGFI 0,8 0,588 Marginal GFI 0,8 0,652 Marginal CFI 0,9 0,681 Marginal Dari hasil Goodness of, data yang digunakan terlihat dari cut off value masih berada di luar rentang. Sehingga diperlukan modifikasi model agar model menjadi. Modifikasi full model SEM dengan menggabungkan nilai error yang terdapat modification indivades pada hasil output pendekatan SEM. Evaluasi dan interpretasi terhadap goodness of untuk mengevaluasi nilai hasil setiap kriteria sebagai berikut: Tabel 9 Evaluasi Overall Model Fit Modifikasi Full SEM Indices Chi Square diharapkan lebih kecil 606.08 Good Fit df positif 95 Good Fit RMSEA 0,08 0,066 Good Fit AGFI 0,8 0,751 Moderate GFI 0,8 0,819 Good Fit CFI 0,9 0,909 Good Fit Uji terhadap model menunjukkan bahwa modifikasi model ini terhadap data yang digunakan dalam penelitian seperti terlihat dari cut off value yang berada pada rentang nilai yang diharapkan meskipun AGFI diterima secara moderate. Hal ini menunjukkan modifikasi model full SEM dalam penelitian telah dengan data. 3.8 Uji Selanjutnya dilakukan uji hubungan kausal yaitu menilai apakah hipotesis penelitian diterima atau ditolak, penelitian didasarkan kepada nilai CR dan
loading factor sebagaimana ditunjukkan pada tabel 10 berikut: Tabel 10 Uji No Hubungan CR 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 manajemen dengan keselamatan manajemen dengan kesehatan lingkungan dari segi fisik dengan keselamatan positif lingkungan segi fisik dengan kesehatan lingkungan dari segi psikologis dan sosial dengan keselamatan lingkungan dari segi psikologis dan sosial dengan kesehatan perilaku dengan keselamatan perilaku dengan kesehatan keselamatan dengan produktivitas kesehatan dengan produktivitas keselamatan dengan stres kesehatan dengan stres stres dengan produktivitas Loading Factor 0.989 0.550 1.05 0.690 0.31 0.046 5.10 0.440 1.986 0.371 3.808 0.542 2.013 0.616 1.973 0.154-0.176-1.150-1.524-0.022-0.140-0.324 2.169 0.762 1.491 0.175 H1 H2 H3 H4 H5 H6 H7 H8 H9 H10 H11 H12 H13 b. Lingkungan dari segi psikologis dan sosial berpengaruh positif dan signifikan terhadap keselamatan c. Lingkungan dari segi psikologis dan sosial berpengaruh positif dan signifikan terhadap kesehatan d. Perilaku berpengaruh positif dan signifikan terhadap keselamatan e. Perilaku berpengaruh positif dan signifikan terhadap kesehatan f. Kesehatan berpengaruh positif dan signifikan terhadap stress DAFTAR PUSTAKA [1] Aryono, A.M. 2010. 54.398 Kasus Kecelakaan Terjadi di Indonesia. Solo Pos. http:// www.solopos.com/2010/channel/nasional/200954398- kasus-kecelakaan--terjadi-di-indonesia-11664. di akses tanggal 16 Februari 2012. [2] Djumena, E. 2011. Kecelakaan di Indonesia Tergolong Tinggi. Kompas. http://bisniskeuangan.kompas.com/ read/2011/10/13/15032222/kecelakaan..di.indonesia.t ergolong.tinggi. di akses tanggal 16 Februari 2012. [3] Andi; Alifen R.S; dan Chandra. A. 2005. Model Persamaan Struktural Pengaruh Budaya Keselamatan pada Perilaku Pe di proyek Konstruksi. Jurnal Teknik Sipil vol 12 No. 3. [4] Mukhlisani. N; Wignjoesoebroto. S; dan Sudarso. I. 2008. Pendekatan Metode Structural Equation Modelling untuk Analisa Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas dari Tinjauan Keselamatan, Kesehatan, dan Lingkungan di PT. Barata Indonesia (Persero)-Gresik. Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi. Surabaya. [5] Romadiaty R, F. 2005. Analisis Hubungan Persepsi Karyawan Atas Penerapan Sistem Keselmatan dan Kesehatan (K3) Terhadap Stres Dengan Pendekatan Structural equation Modelling. Skipsi. Sarjana. Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Surabaya. [6] Anggoro, S. 2011. Pengembangan Model Pengaruh Faktor- Faktor Keselamatan, Kesehatan, Lingkungan, Dan Insentif Terhadap Produktivitas Tenaga Dengan Metode Structural Equation Modeling. Tesis. Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Surabaya. IV. SIMPULAN akhir dari Structural Equation Modelling yang telah dilakukan dengan menggabungkan antara variabel laten sehingga dapat menunjukkan variabel laten yang saling berhubungan sebagai berikut: a. Lingkungan dari segi fisik berpengaruh positif dan signifikan terhadap kesehatan