ANALISIS KERUSAKAN STRUKTUR PERKERASAN DAN TANAH DASAR PADA RUAS JALAN SEMEN NGLUWAR KABUPATEN MAGELANG

dokumen-dokumen yang mirip
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. kerusakan ruas Jalan Pulau Indah, Kupang dari STA 0+00 STA 0+800, maka

PENILAIAN KONDISI PERKERASAN PADA JALAN S.M. AMIN KOTA PEKANBARU DENGAN PERBANDINGAN METODE BINA MARGA DAN METODE PAVEMENT CONDITION INDEX (PCI)

BAB III LANDASAN TEORI. dapat digunakan sebagai acuan dalam usaha pemeliharaan. Nilai Pavement

EVALUASI KERUSAKAN JALAN STUDI KASUS (JALAN DR WAHIDIN KEBON AGUNG) SLEMAN, DIY

Gambar 3.1. Diagram Nilai PCI

Kata Kunci : Jalan Raya, Kerusakan Jalan, Metode Pavement Condition Index (PCI).

Identifikasi Jenis Kerusakan Pada Perkerasan Lentur (Studi Kasus Jalan Soekarno-Hatta Bandar Lampung)

ANALISA PENGUJIAN DYNAMIC CONE PENETROMETER

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

Teknik Sipil Itenas No. x Vol. xx Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Agustus 2015

TUGAS AKHIR - RC

Studi Pengaruh Pengurangan Tebal Perkerasan Kaku Terhadap Umur Rencana Menggunakan Metode AASHTO 1993

Perbandingan Nilai Kondisi Permukaan Perkerasan Jalan Lentur Dengan Menggunakan Metode Asphalt Institute Dan Metode PCI

TEKNIKA VOL.3 NO.2 OKTOBER_2016

PERANCANGAN PERKERASAN CONCRETE BLOCK DAN ESTIMASI BIAYA

EVALUASI JENIS DAN TINGKAT KERUSAKAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE PAVEMENT CONDITION INDEX (PCI) (STUDI KASUS: JALAN ARIFIN AHMAD, DUMAI )

BIAYA PENANGANAN JALAN NASIONAL BERDASARKAN KONDISI KERUSAKAN JALAN DAN MODULUS EFEKTIF PERKERASAN PADA RUAS JALAN NASIONAL DI DEMAK

ANALISIS KERUSAKAN KONSTRUKSI JALAN ASPAL DI KOTA MAKASSAR DENGAN METODE PAVEMENT CONDITION INDEX (STUDI KASUS : JALAN LETJEND HERTASNING)

BAB III LANDASAN TEORI. dapat digunakan sebagai acuan dalam usaha pemeliharaan. Nilai Pavement

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISA KONDISI KERUSAKAN JALAN PADA LAPISAN PERMUKAAN (STUDI KASUS : JALAN ADI SUCIPTO SUNGAI RAYA KUBU RAYA)

BAB 3 METODOLOGI. Adapun rencana tahap penelitian ini adalah : 1. Penelitian ini dimulai dengan mengidentifikasikan masalah yang dilakukan

ANALISA KONDISI KERUSAKAN JALAN PADA LAPIS PERMUKAAN JALAN MENGGUNAKAN METODE PCI (Studi Kasus : Ruas Jalan Blora Cepu ) 1 ABSTRAK

Evaluasi Kualitas Proyek Jalan Lingkar Selatan Sukabumi Pada Titik Pelabuhan II Jalan Baros (Sta ) ABSTRAK

B. Metode AASHTO 1993 LHR 2016

Tugas Akhir. untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat sarjana S-1 teknik sipil. diajukan oleh :

STUDI PENGARUH PENGAMBILAN ANGKA EKIVALEN BEBAN KENDARAAN PADA PERHITUNGAN TEBAL PERKERASAN FLEKSIBEL DI JALAN MANADO BITUNG

ANALISIS TEBAL LAPISAN PERKERASAN LENTUR JALAN LINGKAR MAJALAYA DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALISIS KOMPONEN SNI

BAB V RENCANA ANGGARAN BIAYA

Fitria Yuliati

Agus Suswandi, Wardhani S., Hary C., Evaluasi Tingkat Kerusakan Jalan

Studi Perencanaan Tebal Lapis Tambah Di Atas Perkerasan Kaku

DENY MIFTAKUL A. J NIM. I

Perencanaan Tebal Lapis Tambah Perkerasan Lentur Menggunakan Metode Benkelman Beam Pada Ruas Jalan Kabupaten Dairi-Dolok Sanggul, Sumatera Utara

ANALISA PENYEBAB KERUSAKAN PADA KONSTRUKSI PERKERASAN JALAN ANTARA BECORA-KULUHUN DI KOTA DILI TIMOR-LESTE.

EVALUASI UMUR SISA RUAS JALAN KARTASURA KLATEN. Tugas Akhir

Dosen, Diploma 4 Perancangan Jalan dan Jembatan, Jurusan Teknik Sipil, Politeknik Negeri Lhokseumawe, Buketrata,

STUDI KONDISI KERUSAKAN JALAN PADA LAPIS PERMUKAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE BINA MARGA (STUDI KASUS RUAS JALAN HARAPAN JAYA) KOTA PONTIANAK

B. Metode AASHTO 1993 LHR 2016

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERENCANAAN TEBAL PERKERASAN LENTUR RUAS JALAN PARINGIN- MUARA PITAP KABUPATEN BALANGAN. Yasruddin¹)

ABSTRAK. Kata kunci: Kadar aspal, jenis kerusakan, dan JMF. iii

PENENTUAN JENIS PEMELIHARAAN JALAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE BINA MARGA (STUDI KASUS: KECAMATAN JABUNG, KABUPATEN MALANG) Dian Agung 1 Saputro

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISA KONDISI KERUSAKAN JALAN RAYA PADA LAPISAN PERMUKAAN

BAB IV HASIL SURVEY DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang C. Tujuan Penelitian D. Manfaat Penelitian B. Rumusan Masalah

PROGRAM PEMELIHARAAN JALAN NASIONAL BERDASARKAN NILAI KERATAAN PERMUKAAN, NILAI LENDUTAN, DAN NILAI MODULUS ELASTISITAS PERKERASAN

Agus Surandono 1) Rivan Rinaldi 2)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

EVALUASI TINGKAT KERUSAKAN JALAN MENGGUNAKAN METODE PAVEMENT CONDITION INDEX (Studi Kasus : Jalan Purwokerto Ajibarang Kabupaten Banyumas)

EVALUASI NILAI KONDISI PERKERASAN JALAN NASIONAL DENGAN METODE PAVEMENT CONDITION INDEX (PCI) DAN METODE BENKELMAN BEAM (BB)

BAB IV METODE PENELITIAN. A. Bagan Alir Penelitian. Mulai. Identifikasi Masalah. Studi pustaka. Metode penelitian. Orientasi lapangan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISA KERUSAKAN DAN DESAIN PERBAIKAN OUTER RING-ROAD KOTA MADIUN

PERKERASAN DAN PELEBARAN RUAS JALAN PADA PAKET HEPANG NITA DENGAN SYSTEM LATASTON

BAB IV METODE PENELITIAN. A. Tahap Penelitian. Tahapan penelitian dijelaskan dalam bagan alir pada Gambar 4.1. Mulai. Studi Pustaka.

EVALUASI KERUSAKAN RUAS JALAN PULAU INDAH, KELAPA LIMA, KUPANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE PAVEMENT CONDITION INDEX

PERENCANAAN TEBAL PERKERASAN LENTUR AKIBAT MENINGKATNYA BEBAN LALU LINTAS PADA JALAN SINGKAWANG-SAGATANI KECAMATAN SINGKAWANG SELATAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Tinjauan Umum

TINJAUAN ULANG PERENCANAAN TEBAL PERKERASAN LENTUR JALAN RAYA MENGGUNAKAN METODE BINA MARGA

Jurnal Teknik Sipil ISSN

BAB IV METODE PENELITIAN

ANALISA KERUSAKAN PERKERASAN JALAN DITINJAU DARI DAYA DUKUNG TANAH DAN VOLUME LALU LINTAS

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

TINJAUAN TEBAL PERKERASAN LENTUR JALAN SIMPANG BULOH LINE PIPA STA , PEMKOT LHOKSEUMAWE 1 Romaynoor Ismy dan 2 Hayatun Nufus 1

STUDI PERBANDINGAN PERENCANAAN PERKERASAN LENTUR DAN PERKERASAN KAKU JALAN BARU PADA PROYEK JALAN SURAMADU SISI MADURA

KERUSAKAN DAN PERBAIKAN PERKERASAN KAKU PADA RUAS JALAN TOL CIPULARANG ABSTRAK

Dalam perencanaan lapis perkerasan suatu jalan sangat perlu diperhatikan, bahwa bukan cuma karakteristik

ANALISIS TEBAL PERKERASAN LENTUR JALAN BARU MENGGUNAKAN MANUAL DESAIN PERKERASAN JALAN (MDP) 2013

PROYEK AKHIR. PERENCANAAN ULANG PENINGKATAN JALAN PASURUAN-PILANG STA s/d STA PROVINSI JAWA TIMUR

PENGARUH KELEBIHAN BEBAN TERHADAP UMUR RENCANA JALAN

V. CALIFORNIA BEARING RATIO

Perancangan Detail Peningkatan Ruas Jalan Cihampelas Kota Bandung Provinsi Jawa Barat BAB I PENDAHULUAN

Dosen Program Studi Teknik Sipil D-3 Fakultas Teknik Universitas riau

Perbandingan Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Metode Bina Marga 2011 Dengan Metode Jabatan Kerja Raya Malaysia 2013

PENGUKURAN NILAI CALIFORNIA BEARING RATIO (CBR) LAPIS PERKERASAN ASPAL DENGAN ALAT DYNAMIC CONE PENETROMETER (DCP)

STUDI BANDING DESAIN TEBAL PERKERASAN LENTUR MENGGUNAKAN METODE SNI F DAN Pt T B

BAB IV METODE PENELITIAN. Mulai. Studi Pustaka. Metode Penelitian. Persiapan. Pengambilan Data

EVALUASI KONDISI DAN KERUSAKAN PERKERASAN LENTUR DI BEBERAPA RUAS JALAN KOTA KENDARI

Jalan Ir. Sutami No. 36A Surakarta Telp:

Eri Susanto Haryadi. Program Studi Magister Sistem dan Teknik Jalan Raya Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan Institut Teknologi Bandung


BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II DASAR TEORI 2.1 Tinjauan Umum 2.2 Dasar Teori Oglesby, C.H Hicks, R.G

ROSEHAN ANWAR. Abstract

Perbandingan Perkerasan Lentur dan Perkerasan Kaku serta Analisa Ekonominya pada Proyek Jalan Sindang Barang Cidaun, Cianjur.

BAB III LANDASAN TEORI. jalan, diperlukan pelapisan ulang (overlay) pada daerah - daerah yang mengalami

Perbandingan Konstruksi Perkerasan Lentur dan Perkerasan Kaku serta Analisis Ekonominya pada Proyek Pembangunan Jalan Lingkar Mojoagung

PERBANDINGAN TEBAL LAPIS PERKERASAN DENGAN METODE ANALISA KOMPONEN DAN ASPHALT INSTITUTE

PENGGUNAAN METODE CAKAR AYAM MODIFIKASI SEBAGAI SOLUSI PEMBANGUNAN JALAN DI ATAS TANAH EKSPANSIF

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV PERHITUNGAN TEBAL PERKERASAN LENTUR. perumahan Puri Botanical Residence di jl. Joglo Jakarta barat. ditanah seluas 4058

PERENCANAAN ULANG TEBAL PERKERASAN BERDASARKAN FOKTOR-FAKTOR KERUSAKAN JALAN (Studi Kasus: Jalan Lapang Ujung Barasok, Kecamatan Johan Pahlawan)

BAB IV PERHITUNGAN TEBAL PERKERASAN LENTUR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISA TEBAL PERKERASAN LENTUR DENGAN METODE ANALISA KOMPONEN BINA MARGA DAN AASHTO 1993 RUAS JALAN BY PASS KOTA PADANG STA s/d

EVALUASI PENGGUNAAN AGREGAT EX SUMLILI SEBAGAI MATERIAL LAPIS PONDASI ATAS TERHADAP KERUSAKAN JALAN STRATEGIS NASIONAL / JALUR 40

Transkripsi:

POLITEKNOLOGI VOL.12 NO.7 JANUARI 2013 ANALISIS KERUSAKAN STRUKTUR PERKERASAN DAN TANAH DASAR PADA RUAS JALAN SEMEN NGLUWAR KABUPATEN MAGELANG ABSTRACT EKO WIYONO Jurusan Teknik Sipil PNJ, Jl. Prof. Dr. G. A. Siwabessy, Kampus UI Depok. 16425, Telp/Faks. 021-7863532, email: ww_eko@yahoo.co.id Evaluation of the condition of the road pavement structure required prior to maintenance and repair. This study aims to determine the type of damage, extent of damage, and determine how to repair the damage road pavement cement - ngluwar. The research includes assessing pavement conditions visually using pci method by dividing the road into 52 segments, dynamic cone penetrometer test ( dcp ) subgrade, test california bearing ratio ( cbr ) field in base layer, traffic surveys, and analysis using the additional thick layer methods of aashto, 1993. The results showed that, the visual type of damage that occurs is alligator cracking, block cracking, depression, long and transverse cracking, patching, raveling & weatering, rutting, extensive damage to 25.30 %, the dominant type alligator cracking damage 14.23 % of the total area and obtained an average value of 50.06 pci or pavement conditions are (fair ). Dcp test results of subgrade cbr values obtained on average 10.33 %, the results of the field test cbr cbr base layer is obtained on average 65.70 %, the survey results obtained lhr traffic as much as 2397 vehicles / day. Repair damage in accordance with the location, type, and extent of the damage, it is better if done additional coating ( overlay ), a thick layer of additional analysis, with a design life of 10 years acquired an additional layer 5cm thick. Keywords : pavement, condition, damage, subgrade, repairs ABSTRAK Evaluasi terhadap kondisi struktur perkerasan jalan diperlukan sebelum dilakukan perawatan dan perbaikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis kerusakan, tingkat kerusakan, dan menentukan cara perbaikan kerusakan perkerasan ruas jalan semen - ngluwar. Pelaksanaan penelitian meliputi menilai kondisi perkerasan secara visual menggunakan metode pci dengan membagi ruas jalan menjadi 52 segmen, uji penetrometer kerucut dinamis (dcp) tanah dasar, uji california bearing ratio (cbr) lapangan pada lapis pondasi, survey lalulintas, dan analisis tebal lapis tambahan menggunakan metode aashto, 1993. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, secara visual jenis kerusakan yang terjadi yaitu alligator cracking, block cracking, depression, long and transversal cracking, patching, raveling & weatering, rutting, luas kerusakan 25,30%, kerusakan dominan jenis alligator cracking 14,23% terhadap luas total dan diperoleh nilai pci rata-rata 50,06 atau kondisi perkerasan sedang (fair). Hasil uji dcp diperoleh nilai cbr tanah dasar rata-rata 10,33%, hasil uji cbr lapangan lapis pondasi diperoleh cbr rata-rata 65,70%, hasil survey lalulintas diperoleh lhr sebanyak 2397 kendaraan/hari. Perbaikan kerusakan sesuai dengan lokasi, jenis, dan tingkat kerusakannya, lebih baik apabila dilakukan pelapisan tambahan (overlay), dari analisis tebal lapis tambahan, dengan umur rencana 10 tahun diperoleh tebal lapis tambahan 5cm. Kata kunci : perkerasan, kondisi, kerusakan, tanah dasar, perbaikan PENDAHULUAN Ruas jalan Semen Ngluwar sepanjang 5,2 kilometer, merupakan jalan kabupaten yang menghubungkan kecamatan Salam dengan kecamatan Ngluwar di kabupaten Magelang. Jalan ini selain jalan untuk aktivitas daerah, berfungsi sebagai jalur alternatif menghubungkan daerah Magelang dengan Yogyakarta, dan sebagai jalur 57 evakuasi, maka ruas jalan tersebut sebaiknya selalu dalam kondisi baik. Untuk mengetahui kondisi ruas jalan tersebut perlu dilakukan penelitian kondisi perkerasan secara visual, kondisi tanah dasarnya, dan kondisi lalulintas maka dapat diketahui tingkat kerusakan perkerasan, kekuatan tanah dasar jalan dan volume lalulintas yang lewat sehingga dapat ditentukan

EKO WIYONO, ANALISIS KERUSAKAN STRUKTUR.. langkah-langkah yang harus dilakukan agar perkerasan dalam kondisi baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mengevaluasi kerusakan struktur perkerasan, sehingga dapat ditentukan cara perbaikan lebih lanjut pada struktur perkerasan tersebut. Studi kasus dilakukan pada ruas jalan Semen - Ngluwar, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Menurut Saodang (2005), struktur perkerasan jalan lentur dibuat secara berlapis terdiri dari elemen perkerasan: lapis pondasi bawah (sub base course), lapis pondasi atas (base course), lapis permukaan (surface course) yang dihampar pada tanah dasar (sub grade). Penyebab kerusakan perkerasan lentur, menurut Sukirman (1992), kerusakan yang terjadi pada konstruksi jalan banyak disebabkan oleh meningkatnya beban lalulintas, air, bahan konstruksi perkerasan, keadaan iklim, kondisi tanah yang tidak stabil, dan proses pelaksanan pekerjaan yang kurang baik. Ada beberapa penyebab yang lain diantaranya adalah kelelahan permukaan perkerasan, pergeseran, pengembangan yang terjadi di dalam subgrade, sub base, serta base course. Menurut Hardiyatmo (2007), dari Asphalt Institut MS-17, Pemeliharaan didefinisikan sebagai pekerjaan rutin untuk menjaga kondisi perkerasan agar sedekat mungkin masih dalam tingkat pelayanan yang memadahi. Rehabilitasi didefinisikan sebagai perpanjangan umur struktur perkerasan ketika rekayasa pemeliharaan tidak lagi mampu memelihara pelayanan lalulintas yang memadahi. Salah satu sistem penilaian kondisi perkerasan dinyatakan dalam Indeks Kondisi Perkerasan (Pavement Condition Index, PCI) yang dikembangkan oleh U.S. Army Corp of Engineer. Pavement Condition Index (PCI) adalah kualitas dari suatu lapisan permukaan perkerasan yang mengacu pada tingkat kerusakan, sehingga dapat digunakan sebagai acuan dalam usaha pemeliharaan lapis perkerasan. METODE PENELITIAN Lokasi Penelitian Lokasi penelitian direncanakan dilakukan pada satu ruas jalan Semen Ngluwar, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, panjang 5,2 km dengan lebar perkerasan 5,5 meter. Tahapan penelitian Tahapan penelitian seperti disajikan pada diagram alir (gambar 1) Metode pengambilan dan analisis data Metode pengambilan dan analisis data yang dilakukan pada penelitian ini sesuai dengan jenis pengujian/survey meliputi: 1. Survey Pavement Condition Index (PCI), pengukuran setiap panjang segmen 100 meter, mengamati jenis kerusakan, tingkat kerusakan, mengukur panjang dan lebar setiap jenis kerusakan. Dari analisis diperoleh nilai PCI dan rating perkerasan. 2. Uji California Bearing Ratio (CBR) lapangan pada lapis pondasi, Prosedur uji CBR lapangan sesuai SNI 03-1738-1989. 3. Uji Penetrometer Kerucut Dinamis (DCP) pada tanah dasar, data DCP yang diperoleh, setelah dianalisis diperoleh nilai CBR. 4. Survey lalulintas, dilakukan pada lokasi satu titik di ruas jalan Semen- Ngluwar, perhitungan dilakukan dengan periode 24, selama 5 hari. 5. Analisis lapis tambahan (overlay) perkerasan lentur sesuai cara AASHTO, 1993. 58

POLITEKNOLOGI VOL.12 NO.7 JANUARI 2013 HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Hasil penelitian yang merupakan hasil analisis data survey dan pengujian di lapangan, sebagai berikut: 1. Hasil survey Pavement Condition Index (PCI) Dari data pengamatan yang dilakukan pada perkerasan lentur ruas jalan Semen Ngluwar secara visual dengan jumlah 52 segmen, diperoleh nilai PCI rata-rata = 50,06 dan rating perkerasan = Sedang (fair). Nilai PCI setiap segmen ditunjukkan pada gambar 2. 2. Hasil uji penetrometer kerucut dinamis (dynamic cone penetrometer, DCP) Hasil uji DCP dari 52 titik pengujian diperoleh nilai CBR rata-rata sebesar 10,33%, dan hasil setiap titik ditunjukkan pada gambar 3. 3. Hasil uji California Bearing Ratio (CBR) Uji CBR lapangan ini dilakukan pada lapis pondasi atas ruas jalan Semen Ngluwar, diperoleh CBR rata-rata sebesar 65,70%, dilihat pada tabel 1. 4. Hasil Survey Lalulintas Hasil survey diperoleh volume lalulintas ruas jalan Semen Ngluwar, Kabupaten Magelang sebanyak 2397 unit kendaraan, dengan perincian pada tabel 2. Pembahasan 1. Pembahasan pavement condition index (PCI) Hasil analisis diperoleh nilai pci ratarata = 50,06 dan rating perkerasan = sedang (fair), nilai pci maksimum sebesar 95 dengan rating sempurna (excellent) pada unit 52, nilai pci minimum sebesar 24 dengan rating sangat buruk (very poor) pada unit 36. Jika dilihat dari rating, persentase kerusakan yang terbesar adalah pada rating sedang (fair) sebesar 38,46% diikuti rating buruk (poor) sebesar 30,77%. Hal ini menunjukkan bahwa kerusakan jalan tersebut dalam kondisi sedang sampai buruk dan kerusakan termasuk kerusakan fungsional (Tabel 3). Berdasarkan jenis dan luas kerusakan perkerasan yang terjadi pada ruas jalan semen ngluwar, dari hasil survey sepanjang 5,2 km, lebar 5,5 meter ( luas = 28600 m 2 ) diperoleh luas kerusakan seperti tertuang dalam tabel 4. Kerusakan terbesar terjadi pada kerusakan alligator cracking atau retak buaya sebesar 56,23% dari luas kerusakan jalan atau 14,23% dari luas jalan yang ditinjau diikuti kerusakan block cracking sebesar 36,16% atau 9,15% dari luas jalan yang ditinjau (gambar 3). 2. Pembahasan hasil uji penetrometer kerucut dinamis (DCP) tanah dasar Dari hasil analisis uji dcp tanah dasar ruas jalan semen ngluwar diperoleh cbr rata-rata sebesar 10,33% dan cbr mewakili sebesar 6%. 3. Pembahasan hasil uji CBR (California Bearing Ratio) lapis pondasi atas Dari hasil uji CBR lapis pondasi atas ruas jalan Semen Ngluwar sebanyak 6 titik, diperoleh nilai CBR maksimum 76, 24% pada sta. 4+950, CBR minimum 54,52% pada sta. 2+050, dan CBR rata-rata 65,70%. Jika dilihat dari syarat CBR lapis pondasi atas >50%, maka lapis pondasi tersebut dengan CBR ratarata 65,70% memenuhi syarat. Jenis bahan lapis pondasi atas ini berupa batu pecah, maka sesuai SNI-1732-1989-F, maka lapisan ini termasuk batu pecah kelas C, dengan CBR minimu 60% dan koefisien kekuatan relatif = 0,12. 59

EKO WIYONO, ANALISIS KERUSAKAN STRUKTUR.. 4. Pembahasan lalulintas Lalulintas harian rata-rata hasil survey ruas jalan Semen - Ngluwar, berdasarkan unit kendaraan, maka total kendaraan per hari = 2397 kendaraan, yang terdiri dari kendaraan kecil seperti sedan, jeep, station wagon 2 ton, sebanyak 1426 unit (59%), pick-up, mobil hantaran, box 2 ton, sebanyak 575 unit (24%), bus kecil 9 ton, sebanyak 68 unit (3%), Truk 2as (1.1) 8 ton, sebanyak 51 unit (2%), dan truk 2as (1.2) 8,3 ton, sebanyak 277 unit (12%). 5. Pembahasan perbaikan Ruas jalan semen ngluwar yang dilapis ulang pada tahun 2007 menggunakan bahan asphalt concrete wearing course (ac-wc) tebal 4 cm, berdasarkan hasil survey, kondisinya saat dilakukan survey (rating) ratarata sedang (fair) atau nilai pavement condition index (pci) 50,06. Untuk melihat jenis kerusakan yang tejadi dan lokasi penyebaran kerusakan yang terjadi, disajikan pada tabel 5. Jika dilakukan perbaikan, maka cara perbaikan sesuai dengan jenis kerusakannya, dan dapat dilanjutkan dengan pelapisan tambahan, dari hasil analisis diperoleh tebal lapis tambahan = 2 in atau 5 cm untuk umur rencana 10 tahun dan bahan lapis tambahan hot rolled asphalt (hra) KESIMPULAN Dari hasil analisis dan pembahasan penelitian ini, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Hasil survey Pavement Condition Index (PCI) ruas jalan Semen Ngluwar setelah dilakukan analisis diperoleh rating Sedang (fair), dengan nilai PCI rata-rata = 50,06. 2. Berdasarkan pengamatan visual yang dilakukan pada ruas jalan Semen Ngluwar, terdapat 7 jenis kerusakan, diantarnya alligator cracking, block cracking, depression, long & transversal cracking, patching, raveling & weathering, rutting, kerusakan terbesar alligator cracking sebesa 56,23%, kerusakan terjadi hampir merata sepanjang ruas jalan dan termasuk kerusakan fungsional. 3. Hasil uji penetrometer kerucut dinamis (DCP) tanah dasar, diperoleh nilai CBR rata-rata 10,33%, dan CBR yang mewakili diperoleh nilai sebesar 6%. 4. Hasil uji CBR lapangan lapis pondasi atas ruas jalan Semen Ngluwar diperoleh nilai CBR maksimum 76,24% pada sta. 4+950, CBR minimum 54,52% pada sta. 2+050, dan CBR rata-rata 65,70% 5. Hasil survey lalulintas diperoleh jumlah LHR sebanyak 2397 kendaraan/hari. 6. Berdasarkan analisis hasil uji DCP tanah dasar, uji CBR lapangan lapis pondasi, survey lalulintas, dan data kondisi eksisting jalan, maka apabila dilakukan pelapisan ulang untuk umur rencana 10 tahun, tebal lapis tambahan 2 inci (5 cm). DAFTAR PUSTAKA [1] AASHTO, 1993, Guide for Design of Pavement Structures, Washington DC. [2] Austroads. 1987, A Guide to the Visual Assesment of Pavement condition, Sydney. [3] Badan Standarisasi Nasional Indonesia, SNI 1732-1989-F, Tata Cara Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya dengan Metode Analisa Komponen [4] Badan Standarisasi Nasional Indonesia, RSNI3 1738-2008, Cara Uji CBR lapangan. [5] Departemen Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Bina Marga Direktorat Bina Teknik, 2009, 60

NILAI PCI POLITEKNOLOGI VOL.12 NO.7 JANUARI 2013 Prosedur Operasional Standar Survey Lalulintas. [6] Hardiyatmo, H.C., 2007, Pemeliharaan Jalan Raya, Penerbit Gadjah Mada University Press, Yogyakarta. [7] Hardiyatmo, H.C., 2011, Perancangan Perkerasan Jalan & Penyelidikan Tanah, Penerbit [10] Saodang H., 2005, Konstruksi Jalan Raya buku 2 Perencanaan Perkerasan Jalan Raya, Penerbit Nova Bandung. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta. [8] Hendarsin, S.L. 2003, Petunjuk Praktis Investigasi Rekayasa Geoteknik, Politeknik Negeri Bandung. [9] Shahin, M.Y., 1996, Pavement Management for Airports Roads and Parking Lots, Chapman and Hall, Dept BC., New York. [11] Yoder, E.J. dan Witczak M.W., 1975, Principles of Pavement Design, A. Wiley-Interscience Publication, New York MULAI IDENTIFIKASI MASALAH STUDI LITERATUR PENGUMPULAN DATA DATA SEKUNDER DATA PRIMER ANALISIS DATA HASIL DAN PEMBAHASAN KESIMPULAN DAN SARAN SELESAI Gambar 1. Diagram alir penelitian 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 NO. UNIT 61

Persen yang sama dan lebih besar (%) CBR (%) EKO WIYONO, ANALISIS KERUSAKAN STRUKTUR.. Gambar 2. Nilai PCI ruas jalan Semen Ngluwar. 30 25 20 15 10 5 0 0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 TITIK Gambar 3. Nilai CBR tanah dasar ruas jalan Semen Ngluwar Long & Transversal Cracking 4,30% Depression 0,49% Patching 2,03% Raveling & Rutting Weathering 0,35% 0,44% Block Cracking 36,16% Alligator Cracking 56,23% Gambar 4. Jenis dan prosentase kerusakan 100.00 90.00 80.00 70.00 60.00 50.00 40.00 30.00 20.00 10.00 0.00 0.00 3.00 6.00 9.00 12.00 15.00 18.00 21.00 24.00 27.00 30.00 CBR (%) Gambar 5. CBR yang mewakili Tabel 1. Data hasil uji CBR lapangan lapis pondasi atas Sta. CBR (%) 0+050 65,14 0+850 65,62 2+050 54,52 2+850 69,48 4+050 63,21 4+950 76,24 Rata-rata 65,70 62

POLITEKNOLOGI VOL.12 NO.7 JANUARI 2013 Tabel 2. Data hasil survey lalulintas ruas jalan Semen Ngluwar, Magelang No. Tipe kendaraan LHR (unit) 1 Sedan, jeep dan station wagon 1426 2 Pick-up, mobil hantaran, box 575 3 Bus kecil 68 4 Truk 2 sumbu (1.1) 51 5 Truk 2 sumbu (1.2) 277 Total 2397 Tabel 3. Rating, persen luas, ruas jalan Semen Ngluwar. Rating Jumlah segmen Persen luas Sangat buruk (very poor) 1 1,92 Buruk (poor) 16 30,77 Sedang (fair) 20 38,46 Baik (good) 7 13,46 Sangat baik (very good) 4 7,69 Sempurna (excellent) 4 7,69 Tabel 4. Jenis dan luas kerusakan ruas jalan Semen Ngluwar. No. Jenis kerusakan Luas (m 2 ) % luas 1 Alligator craking 4068,61 14,23 2 Block cracking 2616,45 9,15 3 Depression 35,64 0,12 4 Long & transv. cracking 311,18 1,09 5 Patching 147,18 0,51 6 Raveling & weatering 31,60 0,11 7 Rutting 25,30 0,09 Jumlah 7235,96 25,30 Tabel 5. Jenis kerusakan dan lokasi kerusakan No Jenis Kerusakan Lokasi kerusakan (sta.) 1. Alligator cracking 0+000 s/d 5+200 2. Block cracking 0+000 s/d 5+000 3. Depression 0+100 s/d 4+700 4. long & transv. cracking 0+100 s/d 4+800 5. Patching 0+300 s/d 4+400 6. Raveling & weathering 0+500 s/d 3+300 7. Rutting 0+000 s/d 4+400 63

EKO WIYONO, ANALISIS KERUSAKAN STRUKTUR.. 64