Sakura No Shita Ni 1

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I SOSOK MISTERIUS. Vanessa Putri, Vanessa Putri? Bu Ria memanggil nama itu lagi.

Untuk sebuah kehidupan singkat penuh ilusi serta latihan SGV, Ayesha Nadya Muna & Bintang jatuhku -Dimas Arif Firlando

Semalam Aldi kurang tidur. Hujan deras ditambah. Rahasia Gudang Tua

Chapter 1. Baik, selagi kalian mencatat, saya absen.

ANTARA DENDAM DAN CINTA. Oleh: Sri Rahmadani Siregar

Antara keingin- an dan hasrat serta pengorbanan Ber- bagi

GURU. Anak-anak, hari ini kita kedatangan murid baru. Ayo silahkan perkenalkan diri.

Dengan senyum aku menyapanya. Tapi dia tidak merespon dan tetap saja membaca sebuah novel. Sekali lagi aku mengulangi sapaanku.

Kanuna Facebook on September 07, 2011 Prolog

Dalam sehari, dia menghancurkan semua harapanku. Dalam sehari, dia membuatku menangis. Dalam sehari, dia menjadi mimpi terburukku

Gambar tersebut adalah sebuah hati, ditengah-tengahnya terdapat sebuah gedung dan disamping kiri gambar tersebut ada angka satu besar sekali.

Aku, Sekolah, dan Cita-citaku

ANDI KRISHNA KELAS MASA DEPAN

AKU AKAN MATI HARI INI

sebenarnya saya terlambat karena saya terlambat bangun, maafin saya Pak, saya sudah berbohong dan terlambat. Pak Guru memukul meja, sambil berkata,

Kau Tetap Indonesiaku

SAHABAT PERTAMA. Hari Senin pagi, Lisha masih mandi. Padahal seharusnya ia sudah berangkat sekolah.

Butterfly in the Winter

Ya sudah aku mau makan mie saja deh hari ini, kebetulan aku lagi pengen makan mie pakai telur ceplok.

Awal yang Tak Terduga

Pertama Kali Aku Mengenalnya

vioooooo, udah jam 6 lewat, kamu mau sekolah apa gak sih jerit mama dari dapur ketika mendapati sarapan yang disiapkannya masih rapi di meja makan.

Pagi hari di sekolah didalam kelas ada 3 orang anak murid yang sedang berbincang-bincang. Yaitu Ditra, Dila, Tantri, DITRA.

Alergi Gelembung. Girl and the Magic Tree 1

Buku BI 2 (9 des).indd 1 11/12/ :46:33

Memang benar. Asap tebal membubung tinggi ke angkasa. Kancil ketakutan melihatnya. Dia langsung bangkit dan berlari mengikuti teman-temannya.

Fiction. John! Waktunya untuk bangun!

[Fanfic] Sebuah gambar aneh menarik perhatianmu. Gambar itu jelek, tapi memiliki sesuatu yang membuatmu penasaran. Cast : Kalian yang membaca~

Bimo, Ra, Kenapa lagi sama calon lakimu itu duhai Syaqilaku sayang? godaku. Ojo ngenyeklah. Hahaha. Iya, iya. Bimo kenapa? Tadi aku nggak sengaja

Anjing dan Bayangannya. Pemerah Susu dan Embernya

"Maafin gue Na, hari ini gue banyak melakukan kesalahan sendiri" Tutur Towi yang mengimbangi langkah Leana.

Tante, please... Saya benar-benar membutuhkan bantuan. Pemuda itu tampak memohon. Tapi... Ini menyangkut hidup mati seseorang, tante!

Setelah bunyi bel pulang berbunyi, anak SMA 70 Jakarta berhamburan keluar kelas (ya iyalah, namanya juga bel pulang). Marsha dan Gina langsung keluar

HANYA KAMU BAB 1 AMANDA

BAB IV DESKRPSI DAN ANALISIS DATA. sebelumnya, maka untuk menjawab pertanyaan penelitian tersebut dilakukan

Yarica Eryana. Destiny. Penerbit HKS

Puzzle-Puzzle Fiksi. Inilah beberapa kisah kehidupan yang diharapkan. menginspirasi pembaca

The Miracle of Qur an

Part 1 : Aku Menghajar Nenek-Nenek Dengan Cangkul

TRANSKIP WAWANCARA 62

Aduh 15 menit lagi masuk nih, gimana donk? Jalanan macet segala lagi, kenapa sih setiap hari jalanan macet kaya gini? Kayanya hari ini bakalan jadi

HARI PERTAMA DI SEKOLAH

ONE. Nggak, gue gak mau ikut. Sergah Tamara. Kenapa? Siapa tau lo disana nemuin jodoh. Iya bener, gue gak mau tau alasan lo

Merdeka di Negeri Impian

Mari belajar keliling dan Luas Lingkaran.

Persahabatan Itu Berharga. Oleh : Harrys Pratama Teguh Sabtu, 24 Juli :36

Naskah Film Pendek. Sahabat Karib

Sang Pangeran. Kinanti 1

Anak laki-laki itu segera mengangkat kakinya. Maaf, ujarnya, sementara si anak

Aku terbangun dari tidur malamku. Ruangan yang redup membuat tanganku menggagap mencari ponselku yang semula kuletakkan di dekat kaki kiriku.

Aku memeluk Ayah dan Ibu bergantian. Aroma keringat menusuk hidungku. Keringat yang selama ini menghiasi perjuangan mereka membesarkanku. Tanpa sadar

Karya Nurul Alma Febriyanti

Sepeda Untuk Shania. Pelajaran dimulai, Shania masih sesekali menoleh kebelakang dan senyum padaku. Dan Ochi pun juga meledek.

Mr Knight, tadi Mr. Boyd menelepon untuk membuat janji temu di hari Jumat jam 2 siang. Apakah saya ada janji di hari itu?

Atau ada juga yang hanya di dalam kota. Ada yang ke Dufan, Water Boom, atau ke Puncak. kata Anti lagi.

SAMPLE NASKAH. Halo. Apa? suaranya memecah musik yang mengalun.

Selesai mandi, istri keluar kamar mandi. Tubuhnya ditutupi handuk. Sambil mengeringkan rambut menggunakan handuk, istri berjalan menuju meja rias.

gak tau nih Men. Gua juga bingung Haris yang ditanya pun tidak punya jawaban.

Ingatan lo ternyata payah ya. Ini gue Rio. Inget nggak? Rio... Rio yang mana ya? Ok deh, gue maklum kalo lo lupa. Ini gue Rio, senior lo di Univ

ANDI KRISHNA KELAS MASA DEPAN

Surat Cinta Untuk Bunda Oleh : Santi Widiasari

FAIRA FA. Sakura In The Fall. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com

Pahat Hati Andi Tenri Ayumayasari

Janji Nenek/Grandmother s Promise. M. Arif Budiman

SAMPLE. Chapter 1. Gadis Objek Snapshot

DESSA FITRI MASINTA DEWI

ART OF THE TRIOMPE. Oleh: Dwi Wulandari

POLA ASUH MELALUI KOMUNIKASI EFEKTIF AUD. Zumrotus Sholichati PPL PLS UNY

.satu. yang selalu mengirim surat

Sudah, kalian jangan bertengkar. Zaky mencoba melerai. Eh Bagaimana kalau kita membuka jasa konsultasi. Sahut Riski.

Part 1. Kanuna Facebook on Jan 22,2012

Seratus Tiga. Seratus Fiksi Tiga Penulis. Hak Cipta 2010 oleh Ramdhani Nur, AK Basuki, Ma mar

Bu Diyah Bertanya Lagi

TILL DEATH DO US PART

Aku menoleh. Disana berdiri seorang pemuda berbadan tinggi yang sedang menenteng kantong belanjaan di tangan kirinya. Wajahnya cukup tampan.

This is the beginning of everything

Niko Putra Sadewa. Inikah Cita-Citaku?

Namun Landung tidak membalas lambaian itu dan pura-pura melanjutkan pekerjaannya.

Materi Pembinaan Olimpiade SMA I MAGELANG TEORI BILANGAN

Cinta, bukan satu hal yang patut untuk diperjuangkan. Tapi perjuangan untuk mendapatkan cinta, itulah makna kehidupan. Ya, lalu mengapa...

***** 2 Bintang Bersinar di Negeri Berlian

04 Mei 2015 Kliningggg.. klininggg. Hiasan yang digantung di atas pintu masuk itu berbunyi demikian bilamana ada tamu yang masuk. Marvin sang pemilik

LESTARI KARYA TITIS ALYCIA MILDA

Si Fero yang Tinggi Hati

EXT.KAFE RESTO PINGIR PANTAI - MENJELANG SORE

membentak-bentak mereka apabila mereka tidak melakukan hal-hal yang Riani inginkan. Semua pelampiasan amarahnya kepada semua orang selalu dia tujukan

Belajar Memahami Drama

Hai Cindy selamat ya sudah jadi anak SMU Suara yang sudah tak asing lagi baginya.

Buku BI 1 (5 des).indd 1 10/12/2014 8:43:03

Sepanjang jalan tiada henti bercerita dan tertawa, aku menghitung bintang-bintang dan tak terasa sudah sampai di tempat mie ayam rica-ricanya Pasti

pagi hari. yang cerah.. dua pria remaja berangkat ke sekolah berjalan menyusuri trotoar. Dua sahabat yang mempunyai karakter dan kebiasaan yang

KOPI DI CANGKIR PELANGI..

Aduh! Sakit tau.. kata Al sambil memegang kaki setelah di injak Dias dengan raut wajah jengkel.

Tahun Bab 1 - Rumah Neraka. Dublin Irlandia

"ne..cheonmaneyo" jawab Yunho mewakili DBSK sambil sedikit membungkuk.

It s a long story Part I

I WANT GO BACK TO THE START

REVAAAAA., suara itu terdengar begitu menakutkan pagi ini. Ya, itu suara Bang Ryo. Setiap pagi teriakan ini selalu terdengar di seluruh penjuru


SEMACAM PENGANTAR. I Love Medan. ~ Irda Handayani ~

Transkripsi:

Sakura No Shita Ni 1

Tak ada perubahan tiap musim semi Sakuramu tetap berguguran Aku sudah kembali Mengingat tarian-tarian Sakuramu Yang bersama semilir angin menyentuh Guguran Sakuramu seperti mengirimkan nadanya Yang membawaku terbang ke angkasa Bersamamu Hingga menelanjangi seluruh batin kita *** Hari itu cuaca teramat panas. Menambah panas laboratorium matematika, tempat Kiara dan Chrisna belajar untuk persiapan olimpiade matematika tingkat nasional minggu depan. Kiara dan Chrisna merupakan murid yang memiliki segudang prestasi. Di kelas, selain Kiara dan Chrisna ada juga Yuka, Rina, dan Wisnu. Mereka merupakan sahabat karib yang selalu berkompetisi dalam soal ilmu pendidikan. Tak salah mereka mendirikan kelompok belajar yang mereka beri nama Five Dimension yang beranggotakan lima murid terpandai. Menyelesaikan persamaan kuadrat adalah menentukan nilai-nilai variabel yang memenuhi persamaan kuadrat tersebut. Selanjutnya nilai-nilai variabel itu disebut sebagai penyelesaian atau akar-akar persamaan kuadrat. Contoh soalnya sudah ada di buku kalian. Apakah kalian mengerti? tanya Pak Bambang kepada seluruh anggota klub. 2

Mengerti, Pak! sahut seluruh anggota klub, kecuali Yuka. Yuka celingukan sendiri mendengar jawaban temantemannya yang lain. Pak, saya mau bertanya, sahut Yuka memberanikan diri sambil mengangkat tangan kanannya. Ya, Yuka. Silakan. Apa itu persamaan Diophantine, Pak? Hmmm, Diophantine Diophantine Ada yang bisa menjawabnya? Pak! Saya tahu jawabannya, Pak, sahut Wisnu tibatiba dengan logat Bataknya. Ya, silakan jelaskan Wisnu. Diophantine itu kan yang ada di pojok sekolah kita, Pak. Ada phantine Bu Jana, phantine Bu Nada, phantine Bu Ratna dan phantine Buuu Desak!!! ujar Wisnu dengan gaya gokilnya. Huuuu!!! Itu Kantin!!! sorak yang lainnya. Udah, deh! Kalau nggak bisa jawab lebih baik kau diam saja, Wisnu. Saya bisa menjawabnya, Pak. Diophantine itu kan salah satu merek shampoo di Indonesia, Pak! seloroh Rina sambil meraba-raba rambutnya yang panjang sebahu. Pak Bambang hanya bisa mengerutkan keningnya. Itu lho, Pak yang wangi itu, Pak, ujar Rina lagi. Wisnu masih merasa kesal karena diledek Rina. Aduh!!! teriak Rina sambil memegang rambutnya ketika Wisnu menarik rambutnya. Itu shampoo Pantene, dodol!!! ejek Wisnu. Aha!! Saya tahu, Pak! Berkat Rina saya jadi ingat jawabannya! Diophantine itu kan kalau kita masuk rumah sakit, Pak! ujar Wisnu lagi. Pak Bambang kembali mengerutkan keningnya ketika mendengar celotehan Wisnu kali ini. Apa itu lagi, Wisnu? tanya Pak Bambang. 3

Itu lho, Pak! Kalau kita sakit kan bisa saja sampai nginep di rumah sakit. Itu Diophantine kan, Pak?! jawab Wisnu dengan bangganya. Seisi laboratorium kembali gaduh mendengar pernyataan Wisnu. Maksudnya Wisnu itu diopname, Pak! sahut Kiara sambil tertawa. Nah, itu maksud saya, Pak! Diopname! ujar Wisnu. Yuka hanya bisa terbengong-bengong mendengar kegaduhan itu. Sementara Chrisna hanya bisa tertawa tidak ikut menanggapi pernyataan Wisnu. Salah tuh, diophantine itu adalah salah satu merek mobil. Ya kan, Pak? Itu lho, Pak! Mobil Diophantine, timpal Kiara. Itu Panther! sahut Pak Bambang. Ah!! Sudah! Sudah! Kalian itu ada-ada aja! Nanti Bapak taplak kalian satu-satu! sahut Pak Bambang lagi. Hah? Taplak?! sahut semua anggota klub bingung. Itu lho, Nak. Taplak, Nak. Taplak! ujar Pak Bambang sambil menimpuk pipinya sendiri dengan pelan. Itu tampar namanya, Pak, sahut semua anggota klub sambil tertawa. Pak, maksud Bapak taplak yang seperti ini, kan? ujar Rina sambil menimpuk pipi Wisnu yang duduk di belakangnya dengan tangannya. Ya, itu maksud Bapak. Lho, kok Bapak jadi ikutikutan ini? ujar Pak Bambang lagi. Akhirnya, semua ikut tertawa termasuk Pak Bambang kecuali Wisnu. Eh, kalau mau memperagakan itu jangan ke aku, kampret! sahut Wisnu sambil menempeleng kepala Rina. Lho, awalnya itu dari siapa? Dari kamu kan, bahlul! jawab Rina sambil meledek Wisnu. 4

Eh, sudah! Sudah! Kasihan Yuka tidak menemukan jawaban dari tadi gara-gara kalian! Sudah, semua diam! Kembali ke Laptop sahut semua anggota klub dengan enteng. Diophantine! Bukan laptop! tegas Pak Bambang. Semua anggota klub tertawa. Biar Bapak yang jelaskan! Bercandanya nanti saja, kata Pak Bambang sambil mengambil spidol dari saku bajunya. Persamaan Diophantine itu adalah suatu persamaan ax + by = c dengan a, b, c bilangan-bilangan bulat dan a, b dua-duanya bukan nol disebut persamaan linier Diophantine jika penyelesaiannya dicari untuk bilangan-bilangan bulat. Persamaan linier Diophantine ax + by = c mempunyai penyelesaian jika dan hanya jika pembagi persekutuan terbesar dari a dan b membagi c. Kita bisa buktikan pernyataan ini, jelas Pak Bambang kemudian mulai menulis sebuah pernyataan di papan tulis. Misalkan d = GCD (a, b) dan d c d c ada k bulat sehingga c = kd d GCD (a, b) ada bilangan bulat m dan n sehingga : am + bn = d a (km) + b (kn) = kd a (km) + b (kn) = c Berarti, x = mk dan y = nk Apakah kalian mengerti?! Mengerti, Pak! Bagaimana dengan Yuka, apakah sudah mengerti? Ya, Pak, jawab Yuka sambil tersenyum. 5

Nah, sebelum klub kita akhiri. Sekarang coba kerjakan contoh soal yang saya berikan. Tolong dicatat. Tentukan penyelesaian umum persamaan diophantine 738x + 621y = 45! Silakan, ada yang bisa jawab? Saya berikan waktu sepuluh menit! Semua langsung sibuk menjawab soal yang diberikan Pak Bambang. Yak, sudah sepuluh menit. Silakan, ada yang bisa menjawabnya? Mungkin Wisnu bisa menjawab? tanya Pak Bambang sambil menyodorkan sebuah spidol ke Wisnu. Be belum, Pak. Tinggal sedikit lagi, jawab Wisnu sambil terus sibuk mengerjakan soal yang diberikan Pak Bambang. Lho, kok belum?! Hitung saja sekalian di depan, ujar Pak Bambang lagi. Chrisna saja, Pak. Kan dia mau olimpiade di tingkat nasional, timpal Wisnu. Chrisna terperanjat mendengar Wisnu menyebut namanya. Chrisna meremas-remas kertas corat-coret yang ada di hadapannya. Dasar! Kalau sudah jawab soal saja, pasti aku yang kena, sahut Chrisna sambil melempar kertas yang baru saja ia remas ke arah Wisnu. Peace damai, Chris. Kan aku nggak salah, memang benar yang aku katakan tadi bukan? Kamu kan mau olimpiade tingkat nasional, jadi kamu harus latihan soal-soal olimpiade lebih intensif lagi, sergah Wisnu. Chrisna menatap Wisnu dengan tatapan yang tajam. Chris, kamu kok jadi seram gitu, sih? Ntar gantengnya hilang, lho, ujar Wisnu lagi iseng. Dasar menyebalkan! bisik Chrisna dengan nada marah. Sebenarnya, mereka berdua hanya bercanda. Kiara, Yuka, dan Rina tertawa cekikikan melihat tingkah Wisnu dan 6

Chrisna. Sementara Pak Bambang hanya bisa geleng-geleng kepala melihatnya. Sudah! Sudah! Chrisna sudah mendapatkan jawabannya? tanya Pak Bambang. Chrisna menghela napas panjang kemudian tersenyum kepada Pak Bambang. Sudah, Pak! Berapa hasil akhirnya? Hasilnya x = 80 + 69k dan y = -95-82k, Pak. Ya, betul sekali! Bagaimana? Yang lainnya ada yang mendapatkan hasil seperti Chrisna? Saya, Pak! sahut Kiara sambil mengangkat tangannya. Bagus! Lalu yang lainnya gimana ini? Kok belum ada yang mendapatkan jawaban? Bagaimana dengan Yuka? Sudah mendapatkan jawaban yang sama seperti yang disebutkan Chrisna tadi? Belum, Pak. Sedikit lagi, jawab Yuka sambil tetap sibuk menjawab soal. Rina bagaimana? Sudah dapat jawabannya? Atau Wisnu mungkin? Belum, Pak, sahut mereka berdua serempak. Lho, kok belum-belum terus? Kalau nantinya kalian lolos ke olimpiade tingkat nasional itu harus bisa menjawab soal dengan cepat. Apalagi di tingkat internasional. Ya sudah. Chrisna, coba kerjakan di depan lengkap dengan caranya, ya, ujar Pak Bambang sambil menyodorkan spidol ke Chrisna kemudian melangkah ke meja guru. Hei, harusnya kamu yang ngerjain di depan, bisik Chrisna pelan sambil mencubit pipi Kiara. Aduh! Kan kamu yang disuruh, weekkk! timpal Kiara sambil menjulurkan lidahnya ke arah Chrisna. Chrisna menghela napas dan tersenyum kemudian mulai menulis 7

jawabannya di whiteboard. Lima menit kemudian. Sudah, Pak, ujar Chrisna sambil menutup spidol yang ada di tangannya kemudian menyerahkannya kepada Pak Bambang. Kini sudah terpampang di whiteboard jawaban dari soal yang diberikan Pak Bambang lengkap dengan penjelasannya. Mencari GCD (738, 621) dengan Algoritma Euclide : 738 = 1 621 + 117 621 = 5 117 + 36 117 = 3 36 + 9 36 = 4 9 + 0 Jadi, GCD (738, 621). Karena 9 45 maka persamaan di atas mempunyai penyelesaian. Menentukan 9 sebagai kombinasi 738 dan 621. 9 = 117 3. 36 = 117 3 (621 5 117) = -3 621 + 16 117 = -3 621 + 16 (738 621) 9 = 16 738 19 621 Kalikan kedua ruas dengan 5 45 = 80 738 45 621 Sehingga didapat x 0 = 80, y 0 = -95 Penyelesaian umumnya adalah : x = 80 + 69k y = - 95 82k Yak, jawabannya sudah benar, ya. Sudah lengkap dengan penjelasannya. Kalian bisa mencatatnya, ujar Pak Bambang sambil tersenyum. Ih, wow! sahut Wisnu begitu melihat papan tulis. Chrisna banget, tuh! Kalau menjawab satu soal bisa satu whiteboard penuh, timpal Rina sambil sedikit tertawa. 8

Chrisna hanya tersenyum kecil menanggapi perkataan mereka. Hei, bukankah memang begitu kalau menjawab soal olimpiade yang esai? Kan bisa menambah nilai, ujar Kiara membela Chrisna. Kiara, Chrisna like this! sahut Chrisna sambil mengacungkan jempolnya ke arah Kiara. Kiara tersenyum dan balas mengacungkan jempolnya ke arah Chrisna. Dasar, kalian ini memang satu spesies dah kalau urusan beginian, kata Yuka. Hei, sudah! Sudah! Memang benar seperti yang dikatakan Kiara tadi, jadi kalau menjawab soal esai kalian harus bisa menjawabnya selengkap mungkin, karena itu bisa menambah nilai kalian, jelas Pak Bambang. Tuh! Dengarkan kata Pak Bambang, kalau menjawab soal esai itu harus selengkap mungkin, Wisnu, ujar Chrisna dengan nada mengejek sambil melirik Wisnu. Biarin! timpal Wisnu sebal. Baiklah, klub Matematika kita akhiri. Soal yang sudah saya berikan bisa kalian kerjakan di rumah, dan pesan saya pada Kiara juga Chrisna berusahalah semaksimal mungkin untuk bisa lolos ke tingkat nasional. Semoga Pak, kami akan berjuang semaksimal mungkin, ujar Chrisna. Dan sampai titik darah penghabisan, Pak, sahut Kiara mantap. Bagus, semangat kalian patut dibanggakan. Jangan sia-siakan kesempatan ini. Kalian sudah lolos di tingkat provinsi, membangun harapan itu diawali rasa sakit. Bapak hanya bisa berdoa semoga di tingkat nasional kalian bisa lolos. Tanamkan harapan kalian di lubuk sanubari dengan giat belajar dan berdoa. Semoga tak sia-sia usaha kalian, 9

mengakhiri kalimatnya yang diamini Kiara dan Chrisna yang menyisakan bekas senyum khas Pak Bambang di wajah keduanya yang masih duduk di ruang laboratorium bersama Yuka, Rina, dan Wisnu. Ke kantin, yuk? Perutku jadi lapar, nih, habis belajar Matematika, sahut Rina. Ayo, jawab Yuka dan Wisnu. Chris, ayo ke kantin, ajak Wisnu. Ya, nanti aku menyusul dengan Kiara. Kalian duluan saja, ya, jawab Chrisna sambil tersenyum. Rina, Wisnu, tapi kita ke perpustakaan dulu sebentar, ya? sahut Yuka sambil membereskan buku-buku yang ada di atas mejanya. Oke, oke. Kiara, Chrisna. Kita duluan, ya, ujar Rina. Ya, jawab Chrisna sambil membereskan bukubukunya kemudian mereka bertiga pun menghilang di balik pintu. Sementara itu, Kiara terpaku pada rumusan-rumusan Matematika yang masih terapung di papan tulis. Yah, bengong lagi ini anak, sahut Chrisna begitu melirik Kiara. Hei! Apa yang kamu bayangkan Kiara? tanya Chrisna lagi sambil menepuk pundak Kiara. Kiara yang sedari tadi melamun pun terperanjat ketika Chrisna menepuk pundaknya. Ah, Chrisna. Buat kaget saja, jawab Kiara gelagapan. Dalam ilmu Matematika segalanya harus pasti. Rumusan-rumusan yang terapung itu pun tak akan berubah seperti tekadku. Kita harus bisa lolos Chris, ke tingkat internasional. Meski itu bukanlah titik puncak pencapaian, jelas Kiara lagi. Kamu bersemangat sekali Kiara. 10