Jurnal Cendekia Vol 10 Nomor 2 Mei 2012 ISSN: PENYUSUNAN ANGGARAN PENJUALAN SEBAGAI DASAR PENYUSUNAN ANGGARAN BIAYA PRODUKSI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II BAHAN RUJUKAN

PERHITUNGAN RAMALAN PENJUALAN ROTI PADA RAHMAN PURNAMA BAKERY BANJARMASIN. Gusti Indra Maulana (Universitas Lambung Mangkurat)

BAB IV PENUTUP. terdahulu penulis dapat membuat kesimpulan dan saran sebagai berikut:

PERANAN ANALISIS SELISIH BIAYA OVERHEAD PABRIK SEBAGAI SALAH SATU ALAT PENGENDALIAN BIAYA

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB II BAHAN RUJUKAN

PENYUSUNAN ANGGARAN KAS UNTUK MENJAGA LIKUIDITAS (Studi kasus pada Koperasi Wanita Sekartaji Kab. Kediri )

PENENTUAN PERAMALAN (FORECASTING) PENJUALAN SEBAGAI DASAR PENYUSUNAN ANGGARAN PENJUALAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE TREND LEAST SQUARE

ANALISIS COST VOLUME PROFIT UNTUK PERENCANAAN LABA JANGKA PENDEK PADA PT. ANEKA CARGO KHATULISTIWA KOTABARU

PENERAPAN ACTIVITY BASED BUDGETING SEBAGAI ALAT UNTUK MENGURANGI BIAYA PADA PERUSAHAAN ROKOK CENGKIR GADING NGANJUK. Oleh: Hany Cahya Oktavia ABSTRAK

ANALISIS PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI DAN HARGA JUAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE FULL COSTING PADA HOME INDUSTRY KHOIRIYAH DI TAMAN SARI, SINGARAJA.

JURNAL ANALISIS BUDGET PRODUKSI SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN PERSEDIAAN BARANG JADI TEPUNG TAPIOKA PADA PT. SUMBER REJO KANDANGAN KEDIRI

BAB II KAJIAN PUSTAKA. adalah spesifikasi (perumusan) dari tujuan perusahaan yang ingin dicapai serta

Fakultas Ekonomi Universitas Darul Ulum

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Gambaran Umum Tentang Anggaran Pengertian Anggaran

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS HUBUNGAN BIAYA-VOLUME-LABA SEBAGAI PERENCANAAN LABA PRODUK KRUPUK RAMBAK PADA UD.GAJAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS BIAYA STANDAR SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI (Studi pada PT. Malang Indah Genteng Rajawali)

BAB II BAHAN RUJUKAN. Penyusunan anggaran merupakan proses pembuatan rencana kerja untuk

BAB II LANDASAN TEORI

BAB ll TINJAUAN PUSTAKA

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB VI PENUTUP. 188 unit sehingga dapat menghasilkan efesiensi produksi. dan nilai contribusi margin sebesar Rp ,-

Cendekia Akuntansi Vol 3 No 1 Jan 2015 ISSN

Penerapan Metode Variable Costing dalam Pengambilan Keputusan Jangka Pendek untuk Menerima Pesanan pada CV Nasional Batako Kupang

PERTEMUAN KE-4 ANGGARAN BERDASARKAN FUNGSI DAN AKTIFITAS STANDAR UNIT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 pasal 1 ayat 1, 2,

Penganggaran Perusahaan

Sri Handayani 1) Dosen STAIN Pamekasan. Fitriyah 2) Universitas Islam Madura. Abstract

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam akuntansi di Indonesia terdapat istilah-istilah biaya, beban, dan harga

PERHITUNGAN ANGGARAN PENJUALAN PADA TOKO BANGUNAN ALAM JAYA DI PADANG

BAB II LANDASAN TEORITIS. A. Pengertian dan Fungsi Akuntansi Biaya. 1. Pengertian Akuntansi Biaya

ANALISIS ANGGARAN BIAYA OVERHEAD PABRIK SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PT. PAYUNG PUSAKA MANDIRI PERIODE SKRIPSI

PENERAPAN METODE FORECAST DALAM MENENTUKAN ANGGARAN PENJUALAN PADA PT KEDIRI TANI SEJAHTERA SKRIPSI

PENENTUAN ANGGARAN BAHAN BAKU SEBAGAI BAGIAN PROSES PENGENDALIAN KEBUTUHAN PRODUKSI PADA YELLA BAKERY BANJARMASIN

ANALISIS HUBUNGAN BREAK EVEN POINT DENGAN PERENCANAAN LABA JANGKA PENDEK PADA CV ADI PUTRA UTAMA PALEMBANG

ANALISIS BIAYA PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE FULL COSTING DALAM PENENTUAN KETEPATAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA PABRIK TAHU SS DI SIDOARJO

Analisis Perencanaan Kapasitas Produksi Menggunakan Metode Break Even Point (Studi Kasus pada Usaha Kerajinan Tangan Ardy Craft) JURNAL

BAB 2 ANGGARAN PENJUALAN

BAB II BAHAN RUJUKAN. 2.1 Akuntansi Biaya

Penetapan Biaya Produksi Pada Home Industri Pembuatan Gelang Dan Tasbih (Studi kasus pada UD. Gaharu Murni)

ANALISIS PENGHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI BLANGKON DENGAN METODE FULL COSTING

SILABUS RANCANGAN PEMBELAJARAN SEMESTER GANJIL

PENGARUH PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA LANGSUNG TERHADAP HARGA POKOK PRODUK (Study Kasus Pada Perusahaan Galunggung Raya Blok) Oleh :

ANALISIS PERBANDINGAN METODE PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA CV. SATU ANGIN PERSADA

ANALISIS SELISIH BIAYA PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE TIGA SELISIH PADA PABRIK KACANG SANGRAI JAYA RAYA

ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI KARTU UNDANGAN DAN AMPLOP DINAS PADA CV. KARUNIA INDAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI

PENGARUH BIAYA PEMELIHARAAN DAN PERBAIKAN AKTIVA TETAP TERHADAP PRODUKTIVITAS PRODUKSI (Studi Kasus Pada PT. Sinar Inesco Taraju Tasikmalaya)

langsung dan biaya overhead pabrik.

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II HARGA POKOK PRODUKSI

ANALISIS PERBANDINGAN METODE PERAMALAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERTEMUAN KE-6 BIAYA STANDAR : SUATU ALAT PENGENDALIAN MANAJERIAL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS BIAYA STANDAR UNTUK MENDUKUNG EFISIENSI BIAYA PRODUKSI PERUSAHAAN (Studi pada Pabrik Gula Lestari, Patianrowo, Nganjuk)

DILARANG MENGUTIP SEBAHAGIAN ATAU KESELURUHAN ISI JURNAL INI TANPA SEIZIN REDAKSI

BAB 1 PERAMALAN PENJUALAN

PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI POKOK PADA PERUSAHAAN TAHU USAHA BAKTI BANJARBARU

BAB III PERENCANAAN DAN PENGAWASAN BIAYA OPERASIONAL PADAPT PERKEBUNAN NUSANTARA IV MEDAN

ANALISIS PENERAPAN ANGGARAN PENJUALAN SEBAGAI ALAT BANTU MANAJEMEN DALAM PENGELOLAAN LABA PERUSAHAAN PADA PT. DUNIA SAFTINDO SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. Didalam dunia usaha terutama suatu perusahaan akan dihadapkan pada

Perkapalan Negeri Surabaya, Surabaya ,3 Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya, Surabaya

BAB I PENDAHULUAN. sejenis akan semakin meningkat. Hal tersebut mengakibatkan pasar untuk industri

BAB I PENDAHULUAN. masa datang. Perencanaan masa depan perusahaan merupakan tugas dan tanggung

INFORMASI AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN

ANALISIS BREAK EVENT POINT SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PERUSAHAAN PT. INTAN PARIWARA DI KLATEN

PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DAN PERLAKUAN PRODUK SAMPINGAN PADA UD. SARI NADI SINGARAJA TAHUN 2012

Penganggaran dan Analisis Anggaran Penjualan

ANALISIS BREAK EVEN PADA PERUSAHAAN PABRIK MINUMAN UD. USAHA BARU MAKASSAR ZAINAL ABIDIN STIE YPUP MAKASSAR

BAB III PEMBAHASAN. telah mengembangkan konsep biaya menurut kebutuhan mereka masing-masing. akan terjadi untuk mencapai tujuan tertentu.

ANALISIS BIAYA STANDAR SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA CV. IJO

ANALISIS PROSEDUR DAN VARIANS ANGGARAN PENJUALAN PADA CV. AGUNG JAYA ART PALEMBANG

BAB I PENDAHULUAN. baku menjadi produk jadi yang siap untuk dijual. Keseluruhan biaya yang dikeluarkan

TUGAS ANALISIS DAN ESTIMASI BIAYA

BAB II BAHAN RUJUKAN

Indit et al., Analisis Break Even Point Sebagai Dasar Penetapan Harga...

TINJAUAN ATAS PENYUSUNAN DAN REALISASI ANGGARAN BIAYA ADMINISTRASI PADA PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA BARAT DAN BANTEN ABSTRAK

PERHITUNGAN ANGGARAN PENJUALAN PADA INDUSTRI KERUPUK TIGA PUTRA DAHA HULU SUNGAI SELATAN. Normi (Universitas Lambung Mangkurat)

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II BAHAN RUJUKAN Tinjauan Umum Atas Anggaran Biaya Produksi. Kondisi yang selalu berubah ubah sanagat membawa dampak yang

Perhitungan Harga Pokok Produksi þÿ P a d a P a b r i k T a h u B u G i t o D e n Metode Process Costing

PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN METODE HARGA POKOK PESANAN (Studi pada UD. GALIH JATI Semarang)

ANALISIS SELISIH BIAYA STANDAR PRODUK PINTU PADA MOULDING RYAN SAMARINDA BULAN APRIL 2010

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Perusahaan Meubel Rotan Wijaya terletak di Jl. Merapi No. II Panorama

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Perhitungan Harga Pokok Produksi dalam Menentukan Harga Jual pada

BAB IV PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN VOLUME PRODUKSI. Perusahaan 12 Bersaudara merupakan salah satu perusahaan yang bergerak

PENERAPAN METODE FULL COSTING SEBAGAI DASAR PERHITUNGAN HPP DALAM MENENTUKAN HARGA JUAL PRODUK DUPA PADA UD GANESHA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

CENDEKIA AKUNTANSI Vol. 1 No. 2 Mei 2013 ISSN

IMPLEMENTASI SISTEM JUST IN TIME PADA PABRIK TAHU. : Muhammad Rahman Prabowo NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Renny., SE.

Transkripsi:

PENYUSUNAN ANGGARAN PENJUALAN SEBAGAI DASAR PENYUSUNAN ANGGARAN BIAYA PRODUKSI Oleh: Ninik Anggraini Dosen Jurusan Akutansi Fakultas Ekonomi UNISKA ABSTRAK Latar belakang penelitian ini adalah anggaran penjualan akan menjadi dasar untuk penyusunan anggaran-anggaran lainnya. Kesalahan dalam melakukan penyusunan anggaran penjualan dapat merugikan anggaran-anggaran lainnya. Maka pihak manajemen memerlukan perencanaan yang tepat. Penyusunan anggaran penjualan yang tepat dari waktu ke waktu dapat mendorong penyusunan anggaran biaya produksi yang semakin tepat pula. Jenis data yang digunakan dalam penelitian adalah data primer. Tehnik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis Deskritif kuantitatif yang menggambarkan hubungan antara anggaran penjualan sebagai dasar penyusunan anggaran biaya produksi PT. SUMBEREJO kandangan. Sedangkan dari hasil penelitian menunjukkan dengan menggunakan persamaan trend linier ramalan penjualan yang diharapkan untuk tahun yang akan datang dapat ditentukan dan hasilnya mendekati nilai penjualan yang sebenarnya, seperti pada tahun 2010 penjualan untuk Jitu Merah sebanyak 42.537 dan anggaran penjualan yang direncanakan untuk tahun 2012 sebesar 42.582 terbukti peramalan yang dilakukan mendekati nilai yang sebenarnya. Kata kunci : Anggaran Penjualan dan Anggaran Biaya Produksi ABSTRACT The background of this research is the sales budget will be the basis for the preparation of other budgets. Errors in the preparation of the sales budget can be detrimental to other budgets. The management requires proper planning. Proper budgeting sales from time to time to encourage the preparation of the production budget is right anyway. Data used in this study is primary data. Data analysis techniques used in this research is descriptive quantitative analysis that describes the relationship between the sales budget as the basis for preparing the production budget PT. Sumberejo Kandangan. While the results showed a linear trend equation using the expected sales forecast for the coming year can be determined and the results are close to the actual value of sales, such as in 2010 for the sale of as many as 42.537 Jitu Merah and planned sales budget for the year 2012 amounted to 42.582 proven forecasting is done close to the actual values. Keywords: Sales Budget and Production Budget I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keadaan dunia perekonomian yang semakin berkembang pesat didukung kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi mempunyai dampak yang luas terhadap perekonomian suatu negara. Perkembangan perekonomian tersebut 63

menimbulkan dampak persaingan bisnis yang begitu ketat antara perusahaan satu dengan perusahaan lainnya. Suatu perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya tidak terlepas dari tujuan utamanya yaitu memperoleh laba seoptimal mungkin dari pengorbanan yang dilakukan. Perusahaan akan memperoleh laba apabila perusahaan menjual barang atau jasa dengan harga yang lebih tinggi dari pada harga pokoknya. Untuk menciptakan keadaan tersebut tidaklah mudah, karena semakin berkembang suatu perusahaan maka masalah yang dihadapi akan semakin banyak dan semakin kompleks. Perusahaan harus mempunyai strategi yang tepat agar dapat meningkatkan penjualan dari tahun ke tahun. Untuk mendukung langkah di atas perusahaan memerlukan kegiatan yang menunjang kelancaran operasi perusahaan. Kelancaran operasi perusahaan dapat dilaksanakan dengan baik, bila sebelumnya dilakukan perencanaan yang baik pula. Suatu perusahaan dalam membuat perencanaan biaya produksi dapat menyiapkannya sesuai dengan data yang dimiliki perusahaan. Perencanaan biaya produksi merupakan salah satu komponen pembentukan harga pokok produksi. Semakin besar biaya produksi yang dikeluarkan, maka akan semakin besar pula perhitungan harga pokok produksi dan harga pokok penjualannya. Jika perhitungan harga pokok penjualan lebih tinggi, maka kesempatan perusahaan untuk memperoleh laba yang tinggi akan semakin kecil. Oleh karena itu biaya produksi hendaknya direncanakan dan dikendalikan dengan baik agar perusahaan mempunyai kesempatan yang besar untuk memperoleh laba yang lebih tinggi. Anggaran penjualan akan menjadi dasar untuk penyusunan anggaran-anggaran lainnya. Kesalahan dalam penyusunan anggaran penjualan dapat merugikan anggaran-anggaran lainnya, seperti kesalahan dalam penyusunan anggaran biaya produksi. Dalam menghadapi segala kemungkinan tersebut, maka pihak manajemen memerlukan suatu perencanaan yang tepat. Penyusunan anggaran penjualan yang tepat dari waktu ke waktu dapat mendorong penyusunan anggaran biaya produksi yang semakin tepat pula. PT. Sumberejo merupakan sebuah perusahaan industri tepung tapioka yang memproduksi tepung tapioka. Selama ini PT. Sumberejo menyusun perencanannya menggunakan perencanaan jangka pendek. Dalam proses produksinya, PT. Sumberejo memproduksi barang produksinya tidak sesuai dengan anggaran yang telah direncanakan karena pada bulan-bulan tertentu jumlah produksinya mengalami kenaikan sehingga biaya produksinya tidak sama dengan anggaran yang telah ditetapkan. 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat dirumuskan masalahnya yaitu, Bagaimana anggaran penjualan dapat digunakan sebagai dasar penyusunan anggaran biaya produksi? 1.3 Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penyusunan anggaran penjualan dapat digunakan sebagai dasar penyusunan anggaran biaya produksi. II. METODOLOGI PENELITIAN 2.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini dititik beratkan pada penyusunan anggaran penjualan sebagai dasar penyusunan anggaran biaya produksi pada PT. Sumberejo, Kandangan untuk periode tahun 2009-2010. 2.2 Data dan Teknik Pengumpulannya Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif berupa data penjualan dan data hasil produksi dan data kualitatif berupa sejarah singkat perusahaan, struktur organisasi dan proses produksi. Sedangkan cara untuk 64

memperoleh data tersebut dengan cara interview dan dokumentasi. 2.3 Definisi Operasional Variabel a. Anggaran Penjualan, yakni anggaran yang merencanakan secara lebih terperinci tentang penjualan perusahaan selama periode yang akan datang, yang di dalamnya meliputi rencana tentang jenis (kualitas) barang yang dijual, jumlah (kuantitas) barang yang akan dijual, harga barang yang akan dijual, waktu penjualan serta tempat (daerah) penjualannya. b. Anggaran Biaya Produksi, yakni anggaran yang didalamnya terdapat biaya produksi yang meliputi anggaran biaya bahan baku, anggaran biaya tenaga kerja, anggaran biaya overhead pabrik. 2.4 Teknik Analisa Data Teknik analisis data yang digunakan untuk menganalisis data adalah analisis deskriptif kuantitatif dengan langkahlangkah sebagai berikut : a. Menyusun ramalan penjualan dengan menggunakan metode trend linear Analisis ini menggunakan persamaan linear, dimana yi bxi Keterangan : y i : adalah volume penjualan masa lalu yang merupakan data runtut waktu (time series). x i : adalah waktu yang berurutan (dalam tahun atau bulan). a : adalah konstanta. b : adalah koefisien arah garis-garis trend. Dari persamaan yi bxi dapat diformulasikan persamaan sebagai berikut 1) y n 2) xy 2 x b. Menyusun anggaran penjualan c. Menyusun anggaran produksi (production budget) d. Menyusun anggaran bahan baku e. Menyusun anggaran biaya tenaga kerja f. Menyusun anggaran biaya overhead pabrik III. PEMBAHASAN Penyusunan anggaran penjualan berperan penting dalam penyusunan anggaran biaya produksi. Penyusunan anggaran penjualan ini diawali dengan melakukan remalan penjualan dengan metode trend linier. Penyusunan anggaran penjualan ini didasarkan untuk menyusun anggaran biaya produksi yang bertujuan untuk mengatur aktivitas produksi sehingga kegiatan produksi berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Penyusunan biaya produksi mencakup biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik. 3.1 Penyusunan Anggaran Penjualan Anggaran penjualan adalah anggaran yang merencanakan tingkat atau volume barang yang diharapkan terjual oleh perusahaan. Langkah awal yang harus dilakukan sebelum menyusun anggaran penjualan adalah melakukan ramalan penjualan berdasarkan data historis penjualan pada tahun sebelumnya, setelah itu anggaran penjualan dapat disusun. Berdasarkan data historis penjualan maka ramalan penjualan dilakukan dengan metode trend linier dengan variabel yang diramalkan yaitu penjualan dalam unit, Untuk Produk I (Jitu Merah) rumus yang akan digunakan : yi bx i y xy 2 n x 65

Tabel 4.8 Ramalan Penjualan Perusahaan Tepung Tapioka PT. Sumberejo untuk Kualitas I (Jitu Merah) (dalam unit) Tahun Penjualan (Y) X XY X 2 2006 39.622-2 -79.244 4 2007 40.435-1 -40.435 1 2008 39.485 0 0 0 2009 40.956 1 40.956 1 2010 42.537 2 85.074 4 Jumlah 203.395 0 6.351 10 Sumber data : PT. Sumberejo Kandangan Dari tabel diatas dengan menggunakan metode trend linier dapat dicari persamaannya yaitu : Y bx Y XY n 203.395 6351 5 10 40.679 635, 1 Jadi persamaan trend linier ramalan penjualan produk I (Jitu Merah) untuk Tahun 2012 adalah : Y bx Y 40678 635,1(3) Y 40678 1905.3 Y 42.584 Tabel 4.9 Ramalan Penjualan Perusahaan Tepung Tapioka PT. Sumberejo untuk Kualitas II (Ubi Kayu) (dalam unit) Tahun Penjualan (Y) X 2 X XY X 2 2006 45.722-2 -91.444 4 2007 46.675-1 -46.675 1 2008 46.752 0 0 0 2009 48.658 1 48.658 1 2010 47.550 2 95.100 4 Jumlah 235.384 0 5.666 10 Sumber data : PT. Sumberejo Kandangan 66

Dari tabel diatas dengan menggunakan metode trend linier dapat dicari persamaannya yaitu : Y bx Y XY n 235.385 5666 5 10 47.076 566, 6 Jadi persamaan trend linier ramalan penjualan produk II (Ubi Kayu) untuk Tahun 2012 adalah : Y bx Y 47,071 566,6(3) Y 47,071 1699,8 Y 48770,8 Tabel 4.10 Ramalan Penjualan Perusahaan Tepung Tapioka PT. Sumberejo untuk Kualitas III (Pompa Mahkota) (dalam unit) Tahun Penjualan (Y) X 2 X XY X 2 2006 50.351-2 -100.702 4 2007 51.304-1 -51.304 1 2008 52.525 0 0 0 2009 54.633 1 54.633 1 20010 57.730 2 115.460 4 Jumlah 266.543 0 18.087 10 Sumber data : PT. Sumberejo Kandangan Dari tabel diatas dengan menggunakan metode trend linier dapat dicari persamaannya yaitu Y bx Y XY n 266.543 18.087 5 10 53.308,6 1.808, 7 Jadi persamaan trend linier ramalan penjualan produk III (Pompa Mahkota) untuk Tahun 2012 adalah : Y bx Y 53.308,6 1.808,7(3) Y 53.308,6 5426,1 Y 58.734,7 X 2 67

Dari peramalan penjualan yang dibuat, maka anggaran penjualan tahun 2012 dapat dibuat untuk produk I (merk Jitu Merah), produk II (merk Ubi Kayu) dan produk III (merk Pompa Mahkota). Tabel 4.12 Anggaran Penjualan PT. Sumberejo Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2012 Keterangan Jenis produk Jitu Merah (1) Ubi Kayu (2) Pompa Mahkota (3) Setahun Penjualan yang diharapkan dalam satuan(sak) 42.582 48.771 58.735 150088 Harga jual satuan Rp. 87.500 x Rp.75.000 x Rp.63.500 x - Penjualan total Rp.3.726.100.000 Rp.3.657.825.000 Rp.3.670.937.500 Rp.11.054.862.500 Sumber data : PT.Sumberejo 3.2 Penyusunan Anggaran Produksi Setelah anggaran penjualan disusun, kebutuhan produksi periode anggaran mendatang dapat ditentukan dan disusun dalam bentuk anggaran produksi dari skedul 1 (anggaran penjualan). Untuk jenis produk I (merk Jitu Merah), produk II (merk Ubi Kayu) dan produk III (merk Pompa Mahkota) sebagai berikut : Keterangan Tabel 4.13 Anggaran Produksi PT. Sumberejo Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2012 Jitu Merah (1) Jenis Produk Ubi Kayu (2) Pompa Mahkota (3) Jumlah setahun Penjualan yang diharapkan (skedul 1) 42.582 48.771 58.735 150.088 Ditambah: Persediaan akhir Produk yang dikehendaki 4.877,1 + 5.873,1 + 5.002,8 + 5.002,8 + Jumlah kebutuhan 47.459,1 54.644,1 63.737,8 155.090,8 Dikurangi: Persediaan Awal Produk jadi 4.258,2-4.877,1-5.873,1-4.258,2 - Satuan yang diproduksi 43.200,9 49.767 57.864,7 150.832,6 Sumber data : PT.Sumberejo, data diolah. 3.3 Penyusunan Anggaran Biaya Bahan Baku Langsung Setelah anggaran produksi disusun langkah selanjutnya menyusun anggaran biaya bahan baku langsung. Untuk jenis produk 1 (merk Jitu Merah), produk II (merk Ubi Kayu), produk III (merk Pompa Mahkota). Anggaran bahan baku langsung merupakan anggaran yang merencanakan tentang biaya bahan mentah untuk produksi selama periode yang akan datang yang meliputi rencana tentang jenis atau kualitas, jumlah atau kuantitas bahan baku yang diolah dan kapan bahan baku ini dihitung dari kebutuhan bahan baku yang digunakan untuk produksi dengan harga pada waktu pembelian bahan baku. Anggaran biaya bahan baku langsung untuk tahun 2012 dapat dilihat pada tabel berikut : 68

Keterangan Satuan yang diproduksi (skedul 2) Kebutuhan bahan baku persatuan (Kg) Kebutuhan bahan baku untuk produksi (Kg) Persediaan akhir bahan baku yang dikehendaki (Kg) Tabel 4.14 PT. Sumberejo AnggaranBahan Baku Langsung Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2012 Jenis Produk Jitu Merah (1) Ubi Kayu (2) Pompa Mahkota(3) Jumlah Setahun 43.200,9 49.767 57.864,7 150.832,6 250 x 250 x 250 x 250 x 10.800.225 12.441.750 14.466.175 37.708.150 2.448.350 + 2.893.235 + 2.513.876 + 2.513.876 + Total kebutuhan (Kg) 13.248.575 15.334.985 16.980.051 40.222.026 Persediaan awal bahan baku 2.160.045-2.448.350-2.893.235-2.160.045- Bahan baku yang akan dibeli 11.088.530 12.886.635 14.086.816 38.061.981 Harga pokok bahan baku per (Kg) 180 x 180 x 180 x 180 x Harga Bahan baku yang akan dibeli Rp 1.995.935.400 Rp 2.319.594.300 Rp 2.535.626.880 Rp 6.851.156.580 Sumber data : PT.Sumberejo, data diolah. 1ton (1000kg) ketela pohong menghasilkan 200kg Tepung 1ton: 1000kg. 1000 5kg 200 1kg tepung membutuhkan ketela 5kg Produk per satuan (sak) = 50 kg 50kg x 5kg = 250kg Kebutuhan bahan baku Per sak = 250kg ketela pohon 3.4 Penyusunan Anggaran Tenaga Kerja Langsung Setelah anggaran bahan baku langsung disusun langkah selanjutnya menyusun anggaran tenaga kerja langsung. PT. Sumberejo telah menetapkan tenaga kerja langsung persatuan jam 1,1 per unit dan gaji karyawan selama 1 bulan sebesar Rp. 1.356.300,- dan jam kerja selama 1 hari selama 12 jam. Anggaran tenaga kerja langsung Untuk jenis produk 1 (merk Jitu Merah), produk II (merk Ubi Kayu), produk III (merk Pompa Mahkota) dapat dilihat pada tabel berikut : Upah tenaga kerja langsung per hari 1.356.300 30 Gaji 1 hari = Rp. 45.210,- Upah tenaga kerja per jam gaji per hari jam kerja gaji1bulan 30 hari per hari 69

Rp. 45.210,- 8 Upah per jam = Rp. 5.651,2 Tabel 4.15 PT. Sumberejo Anggaran Tenaga Kerja Langsung Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2012 Jenis Produk Keterangan Jumlah setahun Pompa Mahkota Jitu Merah (1) Ubi Kayu (2) (3) Satuan yang diproduksi (skedul 2) 43.200,9 49.767 57.864,7 150.832,6 Jam tenaga langsung per satuan jam 1,1 x 1,1 x 1,1 x 1,1 x Total upah tenaga kerja langsung yang diperlukan 47520,9 54743,7 63.651,1 165.915,8 Upah tenaga kerja langsung per jam Rp. 5.651,2 x Rp. 5.651,2 x Rp. 5.651,2 x Rp 5.651,2 x Total upah tenaga kerja langsung Rp. 268.550.110 Rp. 309.367.597,4 Rp. 359.705.096.3 Rp. 937.623.368,9 Sumber data : PT.Sumberejo, data diolah. 3.5 Penyusunan Anggaran Overhead Pabrik Anggaran overhead pabrik merupakan anggaran yang merencanakan biaya pabrik tidak langsung selama periode yang akan datang. Untuk melakukan penyusunan anggaran overhead pabrik, maka biaya overhead pabrik harus di indetifikasi sesuai dengan sifatnya. Biaya overhead pabrik terdiri dari biaya tetap, biaya variabel, biaya semi variabel adapun pemisahannya dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 4.16 PT. Sumberejo Pemisahan Biaya Overhead Pabrik Variabel dan Biaya Overhead Pabrik Tetap No Uraian Biaya dalam Rupiah Tetap Variabel Semi Variabel Total 1 Listrik 123.490.000 123.490.000 2 Bahan bakar 133.420.000 133.420.000 3 Pemeliharaan 86.490.000 86.490.000 4 Pemutih 63.920.000 63.920.000 5 Sak 78.320.000 78.320.000 6 Personil 1.117.000 1.117.000 7 Penyusutan Mesin 28.522.023 28.522.023 Jumlah 371.922.023 142.240.000 1.117.000 515.279.023 70

Jenis Mesin Tabel 4.17 PT. Sumberejo Kandangan Aktiva Tetap Unit Umur Ekonomis Harga Perolehan Penyusutan Mesin molen 1 5 Rp. 15.500.000 Rp. 3.100.000 Mesin Parut 1 6 Rp. 18.700.000 Rp. 3.116.666 Mesin Penyaring Kasar 1 8 Rp. 16.300.000 Rp. 2.037.500 Mesin Penyaring Halus 1 8 Rp. 17.000.000 Rp. 2.125.000 Mesin Conveyor 1 7 Rp. 29.000.000 Rp. 4.142.857 Mesin Mixer 1 5 Rp. 14.500.000 Rp. 2.900.000 Mesin Zentrik 1 5 Rp. 10.000.000 Rp. 2.000.000 Mesin Pengepakan 1 10 Rp. 82.000.000 Rp. 8.200.000 Mesin Jahit Mini 3 5 Rp. 4.500.000 Rp. 900.000 Jumlah Rp. 207.500.000 Rp. 28.522.023 Sumber Data : PT. Sumberejo Kandangan, Setelah anggaran tenaga kerja langsung disusun langkah selanjutnya menyusun anggaran overhead pabrik. Untuk jenis produk 1(merk Jitu Merah), produk II (merk Ubi Kayu), produk III (merk Pompa Mahkota) pada tabel berikut: Tabel 4.17 PT. Sumberejo Anggaran Overhead Pabrik Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2012 Keterangan Jenis produk Jitu Merah (1) Ubi Kayu (2) Pompa Mahkota (3) Jumlah setahun Jam tenaga kerja yang dianggarkan 47.520,9 54.743,7 63.651,1 165.915,8 Tarif overhead pabrik variable 2.496 x 2.496 x 2.496 x 2.496 x Overhead pabrik variabel yang dianggarkan 118.612.166 136.640.275 158.873.146 414.125.837 Overhead pabrik tetap yang dianggarkan 371.922.023+ 371.922.023+ 371.922.023+ 371.922.023+ Total over head pabrik tetap yang dianggarkan 490.534.189 508.562.298 530.795.169 786.047.860 Dikurangi : Depresiasi 28.522.023-28.522.023-28.522.023-28.522.023- Anggaran pengeluaran kas untuk overhead pabrik 490.534.189 480.040.275 502.273.146 1.472.847.610 Sumber Data : PT. Sumberejo Kandangan, Data diolah 3.6 Analisis Hasil Perhitungan Dengan menyusun anggaran penjualan maka perusahaan tepung tapioka PT. Sumberejo akan mengetahui berapa besar jumlah yang harus diproduksi, sehingga perusahaan akan mengetahui biaya yang akan dikeluarkan dalam proses produksi. Langkah ini merupakan salah satu usaha untuk menyususun anggaran biaya produksi sehingga perusahaan dapat memperkirakan berapa besar biya produksi yang dikeluarkan tahun berikutnya. Langkah awal yang harus dilakukan sebelum menyusun anggaran penjualan adalah melakuakan ramalan penjualan, berdasarkan data histories penjualan pada 71

tahun sebelumya, setelah itu anggaran penjualan dapat disusun. Berdasarkan data histories yang ada maka ramalan penjualan dengan menggunakan metode trend linier Yi = a+bxi dengan variabel yang diramalkan. maka dapat dibuat Peramalan penjualan untuk tahun 2012. Dalam penjualannya PT. Sumberejo pada tahun 2010 sebesar Rp. 11.054.862.500,- setelah anggaran pejualan disusun, kebutuhan produksi periode yang akan datang dapat ditentukan dan disusun dalam dalam bentuk anggaran produksi, peramalan produksi untuk tahun yang akan datang tahun 20112 sebesar 150.832,6, per satuan sak. Setelah anggaran produksi disusun langkah selanjutnya menyusun anggaran biaya bahan baku langsung. Anggaran bahan baku langsung merupakan anggaran yang merencanakan anggaran biaya bahan mentah selama periode yang akan datang besar anggaran biaya bahan baku langsung untuk tahun 2012 sebesar Rp. 6.851.156.580,- setelah anggaran biaya bahan baku diketahui langkah selanjutnya menyusun anggaran tenaga kerja langsung yaitu tenaga kerja yang berhubungan langsung dengan proses produksi untuk tahun 2012 anggaran tenaga kerja langsung yang diramalkan sebesar Rp. 937.623.368,9,- langkah selanjutnya menyusun anggaran biaya overhead pabrik yang merupakan anggaran yang merencanakan biaya pabrik tidak langsung selama selama periode yang akan datang. Sebelum menyusun anggaran biaya overhead pabrik perlu diketahui, sebelumnya harus ditentukan antara lain : biaya variabel tetap, biaya variabel, biaya semi variabel, dari hasil peramalan yang dilakukan oleh penulis, anggaran overhead pabrik untuk tahun 2012 sebesar Rp. 1.472.847.610,-. Dengan hasil perhitungan diatas maka anggaran biaya produksi PT. Sumberejo dapat disusun untuk tahun 2012. IV. KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan 1. Perusahaan tepung tapioka PT. Sumberejo dalam melakukan kegiatan penjualan belum menerapkan anggaran secara sempurna. Sehingga perusahaan mengalami kesulitan dalam memperhitungkan target penjualan yang harus dicapai. 2. Keadaan tersebut mengakibatkan timbulnya permasalahan pada perusahaan PT. Sumberejo mengenai penyusunan anggaran yang kurang tepat sehingga perusahaan mengalami kesulitan dalam menghitung jumlah barang yag akan diproduksi 3. Masalah yang dihadapi perusahaan PT. Sumberejo terjadi belum diterapkannya tehnik peramalan penjualan sehingga pertimbangan yang penting untuk menghasilkan angka-angka taksiran penjualan yang akurat untuk menyusun anggaran penjualan sebagai sebagai dasar penyusunan anggaran produksi. 4.2 Saran 1. Pengendalian Produksi sebaiknya dibuat melalui penyusunan anggaran penjualan yang berdasarkan atas ramalan penjualan dengan menggunakan metode trend linier. 2. Penyusunan anggaran penjualan sebaiknya memisahkan anggaran penjualan per jenis produk, dalam hal ini agar lebih jelas dan dalam penyusunan anggaran biaya produksi lebih mudah. 3. Perusahaan tepung tapioka PT. Sumberejo sebaiknya mengadakan penelitian secara berkala agar memperoleh suatu standar produksi yang baik dan menghimpun informasi tentang keinginan konsumen dan agen untuk dijadikan masukan bagi perusahaan dalam anggaran penjuan dan penyusunan anggaran biaya produksi yang lebih akurat 72

DAFTAR PUSTAKA Adisaputro, Gunawan dan Marwan Asri (1990), Anggaran Perusahaan, Edisi Ketiga, Yogyakarta : BPFE. Handoko, Hani. T (1997), Manajemen (Edisi Kedua), Yogyakarta : BPFE Mulyadi (1999), Akuntansi Biaya, Yogyakarta : Aditya Media Munandar, M (1992), Perencanaan Kerja Pengkoordinasian Kerja Pengawasan Kerja, Budgeting, Edisi Kesatu, Yogyakarta : BPFE. Nafarin, M (2004), Penganggaran Perusahaan (Edisi Revisi), Jakarta : Empat Salemba Norren,Garrison (2000), Akuntansi Manajerial (Jilid 1), Jakarta : Empat Salemba Prawirosentono, Suyadi (2001), Analisis dan Studi Kasus, Manajemen OPerasi, Edisi Ketiga, Jakarta:Bumi Aksara Sukarna (1997), Dasar-Dasar Manajemen (Cetakan Kesatu), Surakarta : Mandar Maju 73