TINJAUAN ATAS PENYUSUNAN DAN REALISASI ANGGARAN BIAYA ADMINISTRASI PADA PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA BARAT DAN BANTEN ABSTRAK

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "TINJAUAN ATAS PENYUSUNAN DAN REALISASI ANGGARAN BIAYA ADMINISTRASI PADA PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA BARAT DAN BANTEN ABSTRAK"

Transkripsi

1 TINJAUAN ATAS PENYUSUNAN DAN REALISASI ANGGARAN BIAYA ADMINISTRASI PADA PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA BARAT DAN BANTEN Debbie Christine Lusiana Hendriani Universitas Widyatama ABSTRAK Dalam penelitian ini penulis melakukan penelitian pada PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten yang berlokasi di Jl. Asia Afrika No. 63 Bandung, dengan tujuan untuk mengetahui prosedur penyusunan, pelaksanaan pengendalian dan realisasi anggaran biaya administrasi. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif, yaitu suatu metode yang menggambarkan, menjelaskan apa yang dilakukan perusahaan berdasarkan fakta-fakta atau kejadian pada perusahaan tersebut untuk kemudian dapat dianalisis guna mendapatkan suatu kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, penyusunan anggaran biaya administrasi ini telah sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh PT PLN pusat, dimana proses penyusunannya menggunakan Metode Bottom Up. Penulis menyimpulkan bahwa anggaran biaya administrasi pada PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten sudah terkoordinir dengan baik dimana anggaran biaya administrasi ini dapat berperan sebagai alat pengawasan dan pengendalian bagi perusahaan. Kata kunci: anggaran biaya administrasi 1. LATAR BELAKANG Anggaran terdiri dari beberapa macam jenis salah satunya adalah anggaran biaya administrasi yang merupakan bagian terpenting dalam kegiatan operasioanl perusahaan, dimana anggaran biaya administrasi ini akan menangani masalah-masalah administrasi perusahaan secara umum yang sangat berkaitan erat dengan pembiayaan perusahaan secara keseluruhan, baik dari pemimpin perusahaan sampai dengan staf yang paling bawah. Dalam rangka pencapaian efektivitas dan efisiensi PT PLN (Persero) Distribusi Jabar dan Banten penting untuk disusunnya suatu anggaran guna mencapai tingkat pencapaian hasil program dengan target yang diharapkan. Dengan anggaran biaya administrasi ini biaya-biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk kegiatan-kegiatan yang menunjang usaha perusahaan dapat lebih terkendali sehingga dapat dengan mudah bagi perusahaan untuk mengetahui penyimpangan-penyimpangan biaya yang terjadi. PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten memiliki administrasi yang cukup banyak dan kompleks dimana dibagi menjadi tiga bagian, pertama yaitu biaya administrasi niaga yang berhubungan dengan aktivitas pelayanan kepada masyarakat, yang kedua yaitu biaya administrasi dan umum yang berhubungan dengan aktivitas utama pada perusahaan, dan yang ketiga yaitu biaya administrasi dan umum lainnya yang tidak termasuk ke dalam kedua biaya tersebut tetapi masih berhubungan dengan kegiatan perusahaan yang jarang sekali terjadi. Pembagian biaya administrasi tersebut bertujuan untuk memudahkan perusahaan dalam penyusunan anggaran kas bagi PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten. Berdasarkan latar belakang masalah di atas penulis tertarik untuk melakukan suatu penelitian yang akan dituangkan dalam bentuk penulisan penelitian dengan judul Tinjauan atas Penyusunan dan Realisasi Anggaran Biaya Administrasi pada PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten. 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Anggaran Menurut M. Nafirin (2004:12) menyatakan pengertian anggaran adalah sebagai berikut: Anggaran adalah suatu rencana keuangan periodik yang disusun berdasarkan program yang telah disahkan. Anggaran merupakan rencana tertulis mengenai kegiatan suatu organisasi yang dinyatakan secara kuantitatif dan umumnya 148

2 dinyatakan dalam satuan uang untuk jangka waktu tertentu. Menurut Charles T. Horngren, Srikant M. Datar dan George Foster (2003:176) mengungkapkan pengertian anggaran adalah sebagi berikut : A budget is the quantitave expression of a proposed plan of action by management for a specified period and an aid to coordinating what needs to be done to implement the plan. Dari pengertian dia atas dapat diartikan bahwa anggaran adalah ekspresi kuantitatif dari rencana tindakan yang diusulkan oleh manajemen untuk jangka waktu tertentu dan merupakan bantuan untuk koordinasi yang perlu dilakukan guna melaksanakan suatu rencana. Tujuan penyusunan anggaran menurut Ellen Christina, dkk (2001:4) adalah sebagai berikut: 1. Untuk menyatakan harapan/ sasaran perubahan secara jelas dan formal, sehingga bisa menghindari kerancuan dan memberikan arah terhadap apa yang hendak dicapai oleh manajemen 2. Untuk mengkomunikasikan harapan manajemen kepada pihak-pihak terkait sehingga anggaran dimengerti, didukung dan dilaksanakan 3. Untuk menyediakan rencana terinci mengenai aktivitas dengan maksud mengurangi ketidakpastian dan memberikan pengarahan yang jelas bagi individu dan kelompok dalam upaya mencapai tujuan perusahaan 4. Untuk mengkoordinasikan cara/ metode yang akan ditempuh dalam rangka memaksimalkan sumber daya 5. Untuk menyediakan alat pengukur dan mengendalikan kinerja individu dan kelompok serta menyediakan informasi yang mendasari perlu tidaknya tindakan koreksi. Berdasarkan uraian di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa anggaran memiliki tujuan yang kompleks yang sangat bermanfaat bagi para pengguna anggaran, diantaranya adalah dapat memberikan batasan antara jumlah dana yang dicari dan digunakan, sehingga kita dapat melihat dengan jelas laba yang diperoleh dari hasil aktivitas perusahaan. Karakteristik anggaran menurut Mulyadi (2001:490) diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Anggaran dinyatakan dalam satuan keuangan dan satuan selain keuangan 2. Anggaran umumnya mecakup jangka waktu setahun 3. Anggaran berisi komitmen atau kesanggupan manajemen, berarti bahwa para manajer setuju untuk menerima tanggung jawab untuk mencapai sasaran yang ditetapkan dalam anggaran 4. Usulan anggaran di-review dan disetujui oleh pihak yang berwenang lebih tinggi dari pihak penyusun anggaran 5. Sekali disetujui anggaran hanya dapat diubah dibawah koordinasi tertentu 6. Secara berkala kinerja keuangan sesungguhnya dibandingkan dengan anggaran dan selisihnya dianalisis dan dijelaskan. Dari beberapa karakteristik anggaran tersebut di atas, maka dapat dikatakan anggaran akan baik apabila mengikuti karakteristik yang ada. Oleh karena itu, hendaknya para manajemen perusahaan hendaknya mempelajari dan menelaah lebih dalam tentang karakteristik anggaran yang baik agar lebih mudah menentukan penganggaran yang efektif dan efisien terutama dalam penyusunan anggaran bagi perusahaannya. Menurut Ellen Christina, dkk (2001:19) kelemahan anggaran adalah sebagai berikut: 1. Dalam penyusunan anggaran, penaksiran yang dipakai belum tentu tepat dengan keadaan yang sebenarnya 2. Seringkali keadaan yang digunakan sebagai dasar penyusunan anggaran mengalami perkembangan yang jauh berbeda dari yang direncanakan. Hal ini berarti diperlukan pemikiran untuk penyesuaian. Kemungkinan ini menghendaki agar anggaran disesuaikan secara berkesinambungan dengan kondisi yang berubah-ubah agar data informasi yang diperoleh akurat. 3. Karena penyusunan anggaran melibatkan banyak pihak, maka secara potensial dapat menimbulkan persoalan-persoalan hubungan kerja (human relation) yang dapat menghambat proses pelaksanaan anggaran 4. Penganggaran tidak dapat terlepas dari penilaian subjektif pembuat kebijakan (decision maker) terutama pada saat data dan informasi tidak lengkap/ tidak cukup. Jadi, bagaimanapun anggaran dianggap sempurna, anggaran tetap merupakan suatu perencanaan yang berdasar pada estimasi yang diperoleh melalui pengalaman dan peramalan serta penggunaan sebelumnya. Selain itu anggaran tidak bisa dilaksanakan secara otomatis karena perlunya peran serta tingkat manajemen dalam pemahaman dan pelaksanaannya. Prosedur penyusunan anggaran menurut M. Narifin (2004:8) adalah sebagai berikut: 149

3 1. Tahap penentuan pedoman perencanaan (anggaran) Anggaran yang akan dibuat pada tahun yang akan datang hendaknya disiapkan beberapa bulan sebelum tahun anggaran berikutnya dimulai, dengan demikian anggaran yang dibuat dapat digunakan pada awal tahun anggaran. 2. Tahap persiapan anggaran Manajer pemasaran sebelum menyusun anggaran penjualan terlebih dahulu menyusun forecast penjualan (taksiran/ ramalan penjualan). Setelah itu kemudian manajer pemasaran bekerja sama dengan paar manajer untuk menyusun anggaran lainnya. 3. Tahap penentuan anggaran Pada tahap penentuan anggaran diadakan rapat dari semua manajer beserta direksi (direktur) untuk : a. Perundingan untuk menyesuaikan rencana akhir setiap komponen anggaran b. Mengkoordinasikan dan menelaah komponen-komponen anggaran c. Pengesahan dan pendistribusian anggaran 4. Tahap pelaksanaan anggaran Tahap ini adalah tahap dimana anggaran dilaksanakan, untuk kepentingan pengawasan tiap manajer membuat laporan realisasi anggaran. Setelah dianalisis kemudian laporan realisasi anggaran disampaikan kepada direksi. Menurut Sofyan Syafri Harahap (2001:83) mengemukakan bahwa cara penyusunan anggaran dapat dikelompokkan sebagai berikut : a. Otoriter atau Top Down Budget disusun dan ditetapkan sendiri oleh pimpinan dan budget inilah yang harus dilaksanakan bawahan tanpa keterlibatan bawahan dalam penyusunannya b. Demokrasi atau Bottom Up Budget disusun berdasarkan hasil keputusan karyawan. Budget disusun mulai dari bawahan sampai ke atasan c. Campuran atau Top Down dan Bottom Up Budget disusun dengan memulainya dari atasan kemudian untuk selanjutnya dilengkapi dan dilanjutkan oleh karyawan Biaya Menurut Mulyadi (2005:8-10), menjelaskan tentang pengertian biaya dalam arti luas dan dalam arti sempit. Dalam arti luas biaya dapat diartikan sebagai berikut: Biaya adalah pengorbanan sumber ekonomi, yang diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi yang kemungkinan akan terjadi untuk tujuan tertentu. Dari definisi biaya tersebut, terkandung empat unsur pokok diantaranya: 1. biaya merupakan pengorbanan sumber ekonomi 2. diukur dalam satuan uang 3. yang telah terjadi atau yang secara potensial akan terjadi 4. pengorbanan tersebut untuk tujuan tertentu. Sedangkan dalam arti sempit, biaya dapat diartikan sebagai berikut: Biaya dapat diartikan sebagai pengorbanan sumber ekonomi untuk memperoleh aktiva. Menurut William K. Carter dan Milton F. Usry (2002:20) pengertian biaya adalah: Cost as an exchange price, a forgoing a sacrifice made to secure benefit. Dari pengertian di atas dapat biaya dapat didefinisikan sebagai nilai tukar, pengeluaran, pengorbanan untuk memperoleh suatu manfaat. Menurut M. Munandar (2007:171) mengemukakan pengertian dari anggaran biaya administrasi adalah: Budget biaya administrasi (administration expenses budget) ialah budget yang merencanakan secara sistematis dan lebih terinci tentang biaya administrasi yang ditanggung perusahaan dari waktu ke waktu (bulan ke bulan) selama periode tertentu yang akan datang. Menurut Gunawan Adisaputro dan Marwan Asri (2004:67) mengemukakan pengertian dari anggaran biaya administrasi ialah: Anggaran biaya administrasi yaitu anggaran yang berisi biaya-biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk kegiatan-kegiatan yang menunjang usaha perusahaan di luar kegiatan pabrik. Dari beberapa teori dan uraian di atas, dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa anggaran biaya administrasi adalah budget yang direncanakan secaar terperinci dan sistematis tentang biaya-biaya yang dikeluarkan perusahaan dari waktu ke waktu (bulan ke bulan) selama periode tertentu untuk kegiatan yang menunjang usaha perusahaan yang dituangkan dalam bentuk angka-angka keuangan. Menurut M. Munandar 92007:172) mengemukakan bahwa kegunaan anggaran biaya administrasi dibagi menjadi dua yaitu: 1. Secara umum, budget biaya administrasi mempunyai tiga kegunaan pokok, yaitu sebagai pedoman kerja, sebagai alat manajemen untuk menciptakan koordinasi kerja dan sebagai alat manajemen untuk melakukan evaluasi atau pengawasan kerja. 2. Secara khusus, budget biaya administrasi mempunyai beberapa kegunaan penting, antara 150

4 lain sebagai dasar untuk menyusun budget kas, karena sebagian dari biaya administrasi memerlukan pembayaran atau pengeluaran kas. Agar suatu anggaran berfungsi dengan baik, maka taksiran-taksiran yang termuat di dalamnya harus cukup akurat sehingga hasilnya nanti tidak jauh berbeda dengan realisasinya. Untuk bisa melakukan penaksiran secara lebih akurat, diperlukan data, informasi dan pengalaman, yang merupakan faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam penyusunan anggaran. 3. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis yaitu suatu metode yang menggambarkan dan menjelaskan apa yang dilakukan perusahaan berdasarkan fakta-fakta atau kejadian pada perusahaan tersebut untuk kemudian dapat dianalisis guna mendapatkan suatu kesimpulan. Untuk melengkapi data yang diperlukan, maka penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut : 1. Library Research Studi kepustakaan yaitu studi yang mempelajari literatur yang berkaitan erat dengan masalah yang ada, sehingga dapat digunakan sebagi pedoman dalam pembahasan masalah perusahaan denga data yang diperoleh dari: Uraian Data primer Yaitu data yang didapat langsung dari objek kerja praktik. Data tersebut didapat dengan cara memantau langsung terhadap kegiatankegiatan perusahaan yang berhubungan dengan kerja praktik Data sekunder Yaitu data-data yang diperoleh dari buku-buku, majalah, koran dan media seperti internet yang relevan dengan masalah yang diteliti dan dapat digunkan sebagai dasar penunjang dalam menganalisa masalah-masalah yang berkaitan dengan kerja praktik. 2. Field Research Studi lapangan yaitu dengan mengadakan tinjauan langsung ke perusahaan dengan maksud untuk mengumpulkan data yang sebenarnya dari perusahaan. Pengumpulan data ini dilakukan dengan cara sebagai berikut: Observation Merupakan teknik atau pendekatan untuk mendapatkan data dengan cara pengamatan langsung ke lokasi penelitian Interview Dengan melakukan tanya-jawab langsung dengan pihak-pihak yang terkait untuk memperoleh data dan keterangan yang berhubungan dengan masalah yang akan dibahas. 4. ANALISIS PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten dalam menyusun realisasi anggaran biaya administrasinya disusun dengan memperbandingkan rencana anggaran tahun berjalan denga realisasinya yang dapat diuraikan seperti di bawah ini: Tabel 1 Rincian Realisasi Biaya Administrasi PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten Tahun 2009 (dalam Ribuan Rupiah) Rencana Tahun 2009 Realisasi Tahun 2009 Selisih +/ (-) % Biaya Administrasi Biaya Administrasi Niaga ( ) 15,31 Pengelolaan Pelanggan ,61 Baca Meter ( ) 4,89 Cetak Rekening ,41 Blanko Rekening (Bill Form) ,27 Biaya Penagihan (Collection Fee) ( ) Pemutusan dan Penyambungan Kembali ( ) 35,66 Biaya Penerbitan Pemakaian Tenaga Listrik (P2TL) ( ) 59,98 Biaya Penyisihan Piutang (5.828) - Biaya Pemasaran ,19 Biaya Administrasi dan Umum ( ) 3,87 Honorarium ( ) 6,96 Pemakaian Perkakas dan Peralatan ,45 Asuransi (6.778) Perjalanan Dinas: 1. Perjalanan Dinas Pendidikan ,41 2. Perjalanan Dinas Lainnya ,81 3. Perjalanan Dinas Mutasi Jabatan ,69 151

5 Teknologi Informasi ( ) 354,68 Listrik, Gas dan Air ( ) 9,08 Pos dan Telekomunikasi ( ) 30,07 Biaya Bank ,18 Bahan Makanan dan Konsumsi ,50 Sewa Gedung/Tanah ( ) 33,53 Sewa Mesin Fotocopy dan Kelengkapannya (20.001) 1,67 Alat dan Keperluan Kantor ( ) 10,10 Barang Cetakan ,48 Pajak/ Retribusi ( ) 70,86 Iuran, Abodemen dan Iklan ,72 Penertiban (12.059) 4,97 Biaya Keamanan ,51 Biaya Amortisasi (318) 16,36 Biaya Penyisihan Material 2, ,79 78,51 Biaya Administrasi & Umum Lain-lain ,36 Jumlah Biaya Administrasi ( ) 7,62 Sumber : Data Diolah dari PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten Ringkasan laporan realisasi anggaran biaya administrasi untuk tahun anggaran 2009 pada PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten terbagi menjadi tiga subbagian adalah sebagai berikut: Tabel 2 Laporan Realisasi Anggaran Administrasi pada PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten Tahun 2009 (dalam Ribuan Rupiah) Unit Biaya Administrasi Biaya Administrasi Biaya Administrasi Jumlah PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten Niaga dan Umum Umum dan Lain-lain Rp Rp Rp Rp Sumber : Data Diolah dari PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten Alokasi anggaran 2009 : Rp Jumlah realisasi anggaran : Rp Selisih : (Rp ) Persentase : 7,62% Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah dana yang dianggarkan/ yang dialokasikan untuk kegiatan administrasi perusahaan pada tahun 2009 sebesar Rp dan terealisasi sebesar Rp (107,62%). Jumlah realisasi biaya administrasi ini terbagi untuk beberapa bagian yaitu: biaya administrasi niaga sebesar Rp , biaya administrasi dan umum sebesar Rp , dan untuk biaya administrasi & umum lain-lain sebesar Rp Dari hasil realisasi tersebut terlihat bahwa perusahaan mengalami defisit sebesar Rp (7,62%). Hal ini disebabkan karena perusahaan terlalu banyak mengeluarkan biaya sehingga melebihi yang dianggarkan oleh perusahaan. Uraian Tabel 3 Rincian Realisasi Biaya Administrasi PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten Tahun 2010 (dalam Ribuan Rupiah) Rencana Tahun 2009 Realisasi Tahun 2009 Selisih +/ (-) % Biaya Administrasi Biaya Administrasi Niaga ,25 Pengelolaan Pelanggan ( ) 62,61 Baca Meter ,30 Cetak Rekening (10.300) - Blanko Rekening (Bill Form) Biaya Penagihan (Collection Fee) ,60 152

6 Pemutusan dan ,57 Penyambungan Kembali Biaya Penerbitan (43.414) 0,20 Pemakaian Tenaga Listrik (P2TL) Biaya Penyisihan Piutang (2.199) - Biaya Pemasaran ( ) 176,61 Biaya Administrasi dan ( ) 5,19 Umum Honorarium ( ) 34,01 Pemakaian Perkakas dan ( ) 11,01 Peralatan Asuransi (969) 3,12 Perjalanan Dinas: 1. Perjalanan Dinas ,74 Pendidikan 2. Perjalanan Dinas ,31 Lainnya 3. Perjalanan Dinas Mutasi ,23 Jabatan Teknologi Informasi ( ) 8,34 Listrik, Gas dan Air ,98 Pos dan Telekomunikasi ,04 Biaya Bank ( ) 172,18 Bahan Makanan dan ( ) 38,63 Konsumsi Sewa Gedung/Tanah ( ) 16,03 Sewa Mesin Fotocopy dan ( ) 319,90 Kelengkapannya Alat dan Keperluan Kantor ( ) 2,59 Barang Cetakan ( ) 16,04 Pajak/ Retribusi ( ) 130,35 Iuran, Abodemen dan Iklan , (32.612) 1,02 Penertiban ,98 Biaya Keamanan ,62 Biaya Amortisasi (465) - Biaya Penyisihan Material (730) - Biaya Administrasi & ( ) 41,86 Umum Lain-lain Jumlah Biaya Administrasi ( ) 9,79 Sumber : Data Diolah dari PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten Ringkasan laporan realisasi anggaran biaya administrasi untuk tahun anggaran 2010 pada PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten terbagi menjadi tiga subbagian adalah sebagai berikut: Tabel 4 Laporan Realisasi Anggaran Administrasi pada PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten Tahun 2010 (dalam Ribuan Rupiah) Unit Biaya Administrasi Biaya Administrasi Biaya Administrasi Jumlah PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten Niaga dan Umum Umum dan Lain-lain Rp Rp Rp Rp Sumber : Data Diolah dari PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten Alokasi anggaran 2010 : Rp Jumlah realisasi anggaran : Rp Selisih : Rp Persentase : 9,79% 153

7 Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah dana yang dianggarkan/ yang dialokasikan untuk kegiatan administrasi perusahaan pada tahun 2010 sebesar Rp dan terealisasi sebesar Rp (90,21%). Jumlah realisasi biaya administrasi ini terbagi untuk beberapa bagian yaitu: biaya administrasi niaga sebesar Rp , biaya administrasi dan umum sebesar Rp , dan untuk biaya administrasi & umum lain-lain sebesar Rp Dari hasil realisasi tersebut terlihat bahwa perusahaan mengalami surplus sebesar Rp (9,79%). Hal ini disebabkan karena perusahaan telah meminimalisir biaya-biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan berdasarkan dari hasil tahun sebelumnya. Berdasarkan data dan rincian biaya administrasi tersebut sesuai dengan kriteria anggaran perusahaan pada PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten, maka pelaksanaan realisasi anggaran dilaporkan oleh bagian anggaran kepada para direksi selaku penanggung jawab anggaran dengan menggunakan laporan pertanggungjawaban per tahun dan per bulan, sehingga dari hasil laporan tersebut dapat dibahas dan dievaluasi untuk perencanaan di masa mendatang berdasarkan perencanaan sebelumnya. 5. SIMPULAN Berdasarkan dari hasil penelitian dan pembahasan sebelumnya maka penulis dapat menyimpulkan : 1. Prosedur penyusunan anggaran biaya administrasi pada PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten ini telah sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh PT PLN pusat. PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten membagi biaya administrasinya menjadi tiga bagian yaitu biaya administrasi niaga, biaya administrasi umum dan yang terakhir biaya administrasi dan umum lain-lain, dengan proses penyusunannya menggunakan Metode Bottom Up 2. Pengendalian anggaran yang dilakukan oleh PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten adalah dengan menggunakan kartu rencana kerja anggaran dan pengklasifikasian biaya menggunakan kode rekening 3. Realisasi anggaran biaya administrasi pada PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten untuk tahun 2009 mengalami defisit, sehingga untuk tahun 2010 perusahaan meminimalisir biaya-biaya yang tidak perlu digunakan dalam kegiatan administrasinya. Tahun 2010 biaya administrasi pada PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten lebih sesuai dengan yang diharapkan oleh perusahaan, yaitu tidak melebihi dari rencana yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Saran Berdasarkan hasil penelitian dan analisis yang diperoleh dari perusahaan maka penulis menyarankan sebaiknya pihak perusahaan dapat mengantisipasi defisit yang masih terjadi di tahun 2009 khususnya dalam menangani biaya administrasi dan umum yang masih sulit dikendalikan oleh perusahaan agar pengeluarannya dapat lebih diefisienkan lagi dengan meminimalisir biaya-biaya yang tidak perlu untuk dikeluarkan. Perusahaan pun hendaknya meningkatkan kerjasama dan koordinasi antar setiap bagian yang terkait dan memperhatikan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi dalam menentukan besarnya biaya yang akan dikeluarkan oleh perusahaan terutama dalam menangani biaya administrasi dan umum sehingga dalam penentuan perencanaan dapat lebih spesifik antara biaya yang dianggarkan dan realisasinya. 5. DAFTAR PUSTAKA Bastian Bustami, Nurlela, 2009, Akuntansi Biaya: Melalui Pendekatan Manajerial, Edisi Pertama, Jakarta: Mitra Wacana Media. Carter, William K., Milton F. Usry, 2002, Cost Accounting, 13 th Edition, By Dame a Division of Thompson Learning. Darsono Prawiranegoro, 2010, Penganggaran Perusahaan, Jakarta: Salemba Empat. Ellen Christina, Fuad M. Sugiarto, Edy Sukarno, 2001, Anggaran Perusahaan: Suatu Pendekatan Praktis, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Gunawan Adisaputro dan Marwan Asri, 2004, Anggaran Perusahaan, Cetakan Pertama, Yogyakarta: BPFE Yogyakarta. M. Munandar, 2007, Budgeting: Perencanaan Kerja, Pengkoordinasian Kerja, Pengawasan Kerja, Edisi Kedua: Cetakan Pertama, Yogyakarta: BPFE Yogyakarta. M. Nafirin, 2004, Penganggaran Perusahaan, Edisi Revisi, Jakarta: Salemba Empat. Mulyadi, 2001, Akuntansi Manajemen: Konsep, Manfaat dan Rekayasa, Edisi Ketiga, Yogyakarta: Bagian Penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN. 154

8 Mulyadi, 2005, Akuntansi Biaya, Yogyakarta: Bagian Penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN. Mursyidi, 2008, Akuntansi Biaya: Convensional Costing, Just In Time dan Activity Based Costing, Jakarta: PT Refika Aditama. Sofyan Syafri Harahap, 2001, Budgeting, Cetakan Kedua, Jakarta: PT Raja Garfindo Persada. Tendi Haruman, Sri Rahayu, 2007, Penyusunan Anggaran Perusahaan, Edisi Kedua, Cetakan Pertama, Yogyakarta: Graha Ilmu. 155

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1. Anggaran Perusahaan Suatu perusahaan didirikan dengan maksud untuk mencapai tujuan tertentu. Tujuan utama dari suatu perusahaan bersifat profit oriented, yaitu mencapai laba yang

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian dan Karakteristik Anggaran Anggaran atau yang lebih sering disebut budget didefinisikan oleh para ahli dengan definisi yang beraneka ragam. Hal ini dikarenakan adanya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Anggaran Perusahaan Suatu perusahaan didirikan dengan maksud untuk mencapai tujuan tertentu. Tujuan utama dari suatu perusahaan bersifat profit oriented, yaitu mencapai laba

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Anggaran Penganggaran perusahaan (Business Budgeting) merupakan suatu proses perencanaan dan pengendalian kegiatan operasional perusahaan yang dinyatakan dalam suatu kegiatan dan

Lebih terperinci

Jurnal FASILKOM Vol.2 No.2, 1 Oktober 2004 PERAN SISTEM INFORMASI DALAM MEMBUAT ANGGARAN SEBAGAI ALAT PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN LABA

Jurnal FASILKOM Vol.2 No.2, 1 Oktober 2004 PERAN SISTEM INFORMASI DALAM MEMBUAT ANGGARAN SEBAGAI ALAT PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN LABA PERAN SISTEM INFORMASI DALAM MEMBUAT ANGGARAN SEBAGAI ALAT PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN LABA Abstraks Eva Faja Ripanti evaripanti@yahoo.com Anggaran adalah alat perencanaan dan pengendalian manajemen.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Anggaran merupakan salah satu cara manajemen dalam menjalankan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Anggaran merupakan salah satu cara manajemen dalam menjalankan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Anggaran Anggaran merupakan salah satu cara manajemen dalam menjalankan fungsinya yaitu fungsi perencanaan dan fungsi pengendalian. Anggaran sebagai fungsi perencanaan diharapkan

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Anggaran Perencanaan merupakan perumusan awal segala sesuatu yang akan dicapai. Perencanaan melibatkan evaluasi mendalam dan cermat serangkaian tindakan terpilih dan penetapan

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Anggaran Ellen, dkk (2002;1) Pengertian Anggaran Ellen, dkk (2002;1)

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Anggaran Ellen, dkk (2002;1) Pengertian Anggaran Ellen, dkk (2002;1) BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Anggaran Penganggaran perusahaan (Budgeting) merupakan suatu proses perencanaan dan pengendalian kegiatan operasi perusahaan yang dinyatakan dalam satuan kegiatan dan satuan uang,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam menghadapi situasi ekonomi dewasa ini. Perusahaan dituntut untuk mengoptimalkan prestasinya baik dalam kinerja maupun dalam bentuk mutu produk atau

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Anggaran Anggaran adalah suatu rencana keuangan periodik yang disusun berdasarkan program yang telah disahkan. Anggaran (budget), merupakan rencana tertulis mengenai kegiatan suatu

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Anggaran 2.1.1 Pengertian Anggaran Istilah anggaran sudah lama dikenal dalam dunia usaha, tetapi rumusan dari suatu anggaran akan sangat bervariasi tergantung dari besar kecilnya

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Anggaran Anggaran adalah suatu rencana keuangan periodik yang disusun berdasarkan program yang telah disahkan anggaran (budget), merupakan rencana tertulis mengenai kegiatan suatu

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Gambaran Umum Tentang Anggaran Sejalan dengan perkembangan dunia usaha, manajemen memerlukan alat bantu yang digunakan untuk mengendalikan kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan.

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Gambaran Umum Tentang Anggaran Pengertian Anggaran

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Gambaran Umum Tentang Anggaran Pengertian Anggaran BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Gambaran Umum Tentang Anggaran Setiap perusahaan didirikan dengan maksud untuk mencapai tujuan, dengan memanfaatkan sumber-sumber ekonomi secara optimal. Tujuan utama perusahaan

Lebih terperinci

BAB ll TINJAUAN PUSTAKA

BAB ll TINJAUAN PUSTAKA BAB ll TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Anggaran 2.1.1 Pengertian Anggaran Perusahaan merupakan suatu organisasi yang mempunyai maksud dan tujuan tertentu, dengan memanfaatkan sumber-sumber ekonomi secara efektif,

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Gambaran Umum Tentang Anggaran Pengertian Anggaran

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Gambaran Umum Tentang Anggaran Pengertian Anggaran BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Gambaran Umum Tentang Anggaran Secara sederhana anggaran didefinisikan sebagai rencana keuangan yaitu suatu rencana tertulis mengenai kegiatan yang akan dilaksanakan dalam jangka

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN. memiliki ciri khas tersendiri, oleh karena anggaran perusahaan tersebut

BAB II BAHAN RUJUKAN. memiliki ciri khas tersendiri, oleh karena anggaran perusahaan tersebut BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Anggaran 2.1.1 Pengertian Anggaran Anggaran perusahaan dapat dianggap sebagai suatu sistem tunggal yang memiliki ciri khas tersendiri, oleh karena anggaran perusahaan tersebut

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap perusahaan yang didirikan baik perusahaan besar maupun kecil dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap perusahaan yang didirikan baik perusahaan besar maupun kecil dalam BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang penelitian Setiap perusahaan yang didirikan baik perusahaan besar maupun kecil dalam kegiatan usahanya selalu bertujuan untuk mencari laba. Laba diartikan sebagai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Karakteristik Anggaran 1. Anggaran Definisi anggaran ada bermacam-macam tetapi mempunyai karakterisrik yang hampir mirip, berikut salah satu definisi anggaran dari berbagai macam

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Gambaran Umum Tentang Anggaran Dengan semakin luas dan rumitnya masalah-masalah yang ada pada perusahaan, maka ruang lingkup dan tugasnya yang dipikul oleh manajemen semakin bertambah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Anggaran Anggaran merupakan suatu rencana yang disusun secara sistematis dalam bentuk angka dan dinyatakan dalam unit moneter yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Anggaran Kegiatan operasional perusahaan tidak terlepas dari proses pengelolaan keuangan yang baik. Perusahaan berupaya semaksimal mungkin untuk dapat melakukan efisiensi serta

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Anggaran Setiap perusahaan didirikan dengan maksud untuk mencapai tujuan tertentu. Untuk tujuan tersebut diperlukan suatu perencanaan yang matang dan cara-cara pengendaliannya.

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), proses adalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), proses adalah BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Proses Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), proses adalah rangkaian tindakan, pembuatan, atau pengolahan yang menghasilkan produk. 2.1.2

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perusahaan didirikan untuk mencapai tujuan tertentu. Agar tujuan perusahaan tercapai maka dibutuhkan pengelolaan sumber daya yang dimiliki, pihak manajemen

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Akuntansi Manajemen Akuntansi dapat dipandang dari dua tipe akuntansi yang ada yaitu akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen. Sebagai salah satu tipe informasi akuntansi manajemen

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Evaluasi Dalam Kamus Bahasa Indonesia (2001;310) yang ditulis oleh Tim Penyusun Kamus Departemen Pendidikan Nasional, pengertian kata evaluasi adalah: Evaluasi: penilaian.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Gambaran Umum Tentang Anggaran Setiap perusahaan didirikan dengan maksud untuk mencapai tujuan, dengan memanfaatkan sumber-sumber ekonomi secara optimal. Tujuan utama perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan suatu sistem pengendalian yang terencana, sehingga sistem

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan suatu sistem pengendalian yang terencana, sehingga sistem BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Keadaan dunia usaha yang semakin ketat dewasa ini menyebabkan perusahaan membutuhkan suatu sistem pengendalian yang terencana, sehingga sistem pengendalian

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN. Berikut ini beberapa pengertian tentang anggaran atau Budget yang

BAB II BAHAN RUJUKAN. Berikut ini beberapa pengertian tentang anggaran atau Budget yang BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian Anggaran Berikut ini beberapa pengertian tentang anggaran atau Budget yang dikemukakan oleh beberapa ahli ekonomi menurut M. Munandar (2001 : 1) mengemukakan pengertian

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. atupun mata uang lainnya yang meliputi seluruh kegiatan untuk jangka waktu. Definisi anggaran menurut M. Nafirin ( 2000:9 )

BAB II LANDASAN TEORI. atupun mata uang lainnya yang meliputi seluruh kegiatan untuk jangka waktu. Definisi anggaran menurut M. Nafirin ( 2000:9 ) BAB II LANDASAN TEORI A. Anggaran 1. Definisi Anggaran Rencana yang dapat disebut dengan anggaran adalah rencana yang terorganisir dan menyeluruh, yang dinyatakan dalam bentuk angka rupiah, dollar, atupun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia usaha dewasa ini semakin bertambah kompleks, baik yang berhubungan dengan persaingan, kelangsungan hidup, maupun alokasi sumber-sumber

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN. Penyusunan anggaran merupakan proses pembuatan rencana kerja untuk

BAB II BAHAN RUJUKAN. Penyusunan anggaran merupakan proses pembuatan rencana kerja untuk BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Anggaran Penyusunan anggaran merupakan proses pembuatan rencana kerja untuk jangka waktu satu tahun, dinyatakan dalam satuan moneter dan satuan kuantitatif yang lain. Penyusunan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Anggaran

II. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Anggaran II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Anggaran 2.1.1. Pengertian Anggaran Menurut Rudianto (2009), anggaran adalah rencana kerja organisasi di masa mendatang yang diwujudkan dalam bentuk kuantitatif, formal dan sistematis.

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Koperasi Koperasi lahir pada permulaan abad ke-19, sebagai realisasi terhadap sistem liberalisasi ekonomi, yang pada waktu itu segolongan kecil pemilikpemilik modal menguasai kehidupan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian. Perkembangan sektor industri di Indonesia dewasa ini semakin pesat. Hal ini ditandai dengan semakin maraknya industri-industri yang didirikan baik oleh

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. penerimaan dengan pengeluaran, tetapi dengan semakin

BAB II LANDASAN TEORI. penerimaan dengan pengeluaran, tetapi dengan semakin BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian dan Jenis-Jenis Anggaran 1. Pengertian Anggaran Pengertian anggaran terus berkembang dari masa ke masa. Dulu anggaran hanya merupakan suatu alat untuk menyeimbangkan

Lebih terperinci

ANALISIS PROSEDUR DAN VARIANS ANGGARAN PENJUALAN PADA CV. AGUNG JAYA ART PALEMBANG

ANALISIS PROSEDUR DAN VARIANS ANGGARAN PENJUALAN PADA CV. AGUNG JAYA ART PALEMBANG ANALISIS PROSEDUR DAN VARIANS ANGGARAN PENJUALAN PADA CV. AGUNG JAYA ART PALEMBANG M. Fadli Jurusan Akuntansi POLTEK PalComTech Palembang Abstrak Penganggaran atau Budgeting merupakan proses yang menghasilkan

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Gambaran Umum Anggaran Secara sederhana anggaran didefinisikan sebagai rencana keuangan, yaitu suatu rencana tertulis mengenai kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan dalam jangka

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Anggaran Untuk menghadapi persaingan yang semakin ketat, manajemen perusahaan memerlukan suatu tindakan yang hati-hati dan cermat, sehingga dalam setiap tindakan dan pengambilan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Tentang Peranan Sejalan dengan berkembangnya perusahaan, pimpinan perusahaan memerlukan alat bantu yang mempunyai peranan dalam mengarahkan, mengendalikan, dan mengembangkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Akuntansi Biaya Akuntansi biaya merupakan salah satu pengkhususan dalam akuntansi, sama halnya dengan akuntansi keuangan, akuntansi pemerintahan, akuntansi pajak, dan sebagainya.

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Gambaran Umum Anggaran Istilah anggaran sudah lama dikenal dalam dunia usaha, tetapi rumusan dari suatu anggaran akan sangat bervariasi tergantung dari besar kecilnya organisasi

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Anggaran Dengan semakin luas dan rumitnya masalah-masalah yang ada pada perusahaan, maka ruang lingkup dan tugas yang dipikul oleh manajemen semakin bertambah besar. Oleh karena

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN. Anggaran adalah suatu rencana keuangan periodik yang disusun

BAB II BAHAN RUJUKAN. Anggaran adalah suatu rencana keuangan periodik yang disusun BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Anggaran Anggaran adalah suatu rencana keuangan periodik yang disusun berdasarkan program yang telah disahkan. Anggaran (budget) merupakan rencana tertulis mengenai kegiatan suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan ekonomi yang semakin pesat telah mempengaruhi dunia usaha terutama dalam bidang jasa. Dalam hal ini perusahaan jasa semakin dirasakan manfaatnya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manfaat saat ini atau di masa yang akan datang bagi organisasi. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2009:26), biaya adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manfaat saat ini atau di masa yang akan datang bagi organisasi. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2009:26), biaya adalah BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengendalian Biaya 1. Pengertian Biaya Menurut Hansen dan Mowen (2005:40), biaya merupakan kas yang dikorbankan untuk mendapatkan barang atau jasa yang diharapkan memberi manfaat

Lebih terperinci

BAB II FUNGSI ANGGARAN DALAM PERUSAHAAN. satuan kuantitatif. Penyusunan anggaran sering diartikan sebagai

BAB II FUNGSI ANGGARAN DALAM PERUSAHAAN. satuan kuantitatif. Penyusunan anggaran sering diartikan sebagai BAB II FUNGSI ANGGARAN DALAM PERUSAHAAN 2.1. Anggaran Perusahaan Penyusunan anggaran merupakan proses pembuatan rencana kerja dalam rangka waktu satu tahun yang dinyatakan dalam satuan moneter dan satuan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan Listrik Negara (PLN) merupakan perusahaan milik pemerintah yang memiliki peran strategis karena merupakan sumber energi vital untuk menggerakan sektor kegiatan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS. Menurut George H, Bodnar dan William S. Hopwood (2006:14)

BAB II LANDASAN TEORITIS. Menurut George H, Bodnar dan William S. Hopwood (2006:14) BAB II LANDASAN TEORITIS A. Uraian Teoritis 1. Informasi Akuntansi Pertanggung Jawaban Menurut George H, Bodnar dan William S. Hopwood (2006:14) Informasi adalah data yang berguna untuk diolah sehingga

Lebih terperinci

PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN DENGAN ANGGARAN SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PADA HOTEL INNA GARUDA YOGYAKARTA

PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN DENGAN ANGGARAN SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PADA HOTEL INNA GARUDA YOGYAKARTA PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN DENGAN ANGGARAN SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PADA HOTEL INNA GARUDA YOGYAKARTA Vinsensia Luki Windaratri Fakultas Ekonomi, Program Studi Akuntansi Universitas

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Anggaran 2.1.1 Pengertian Anggaran Anggaran adalah merupakan suatu alat di dalam proses perencanaan dan pengendalian operasional keuangan dalam suatu perusahaan baik yang bertujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang penelitian Serangkaian kebijakan dibidang ekonomi dan moneter yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia telah cukup mendorong para pelaku ekonomi baik swasta, asing

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Akuntansi Pertanggungjawaban Mulyadi (2001:2), menyatakan bahwa akuntansi pertanggungjawaban adalah suatu sistem akuntansi yang disusun sedemikian

Lebih terperinci

ANALISIS ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM TIRTA RANDIK KABUPATEN MUSI BANYUASIN

ANALISIS ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM TIRTA RANDIK KABUPATEN MUSI BANYUASIN ISSN-P 2407-2184 Jurnal Akuntansi Politeknik Sekayu ( ACSY ) Volume IV, No. 1, Januari 2016, h. 1-11 ANALISIS ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM TIRTA

Lebih terperinci

ANALISIS PENGENDALIAN BIAYA DAN VARIANS ANGGARAN DENGAN REALISASI PENJUALAN PADA PT. VINAYAKA ABADI

ANALISIS PENGENDALIAN BIAYA DAN VARIANS ANGGARAN DENGAN REALISASI PENJUALAN PADA PT. VINAYAKA ABADI ANALISIS PENGENDALIAN BIAYA DAN VARIANS ANGGARAN DENGAN REALISASI PENJUALAN PADA PT. VINAYAKA ABADI Frankyy Husin Jurusan Akuntansi POLTEK PalComTech Palembang Abstrak PT Vinayaka Abadi Palembang merupakan

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian Anggaran Anggaran merupakan suatu penentuan strategi pemerintah, perusahaan atau instansi di masa yang akan datang. Dimana perencanaan merupakan pemikiran aktif untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Indonesia merupakan salah satu negara berkembang dengan jumlah penduduk yang cukup banyak dan mempunyai banyak kebutuhan pokok yang vital. Salah satu dari

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Anggaran Anggaran sebagai alat manajemen berfungsi merencanakan dan mengawasi keuntungan. Anggaran merupakan kata benda, yakni hasil yang diperoleh setelah menyelesaikan tugas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 pasal 1 ayat 1, 2,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 pasal 1 ayat 1, 2, BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah 2.1.1 Pengertian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 pasal 1 ayat 1, 2, dan 3 Tahun 2008 tentang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi era globalisasi, persaingan semakin ketat dan pelaku

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi era globalisasi, persaingan semakin ketat dan pelaku BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam menghadapi era globalisasi, persaingan semakin ketat dan pelaku ekonomi bergerak semakin dinamis, perusahaan dituntut untuk mengoptimalkan prestasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Akuntansi Manajemen Akuntansi dapat dipandang sebagai suatu sistem yang mengolah masukan berupa data operasi dan data keuangan untuk menghasilkan keluaran berupa informasi akuntansi

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN. dan pengendalian, dengan asumsi bahwa langkah-langkah positif akan diambil

BAB II BAHAN RUJUKAN. dan pengendalian, dengan asumsi bahwa langkah-langkah positif akan diambil BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Tinjauan Umum Tentang Anggaran 2.2.1 Pengertian Anggaran Anggaran merupakan rencana manajemen untuk keperluan perencanaan dan pengendalian, dengan asumsi bahwa langkah-langkah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keadaan perekonomian dunia sudah menunjukkan kecenderungan yang

BAB I PENDAHULUAN. Keadaan perekonomian dunia sudah menunjukkan kecenderungan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Keadaan perekonomian dunia sudah menunjukkan kecenderungan yang bersifat global dan telah terjadi perubahan-perubahan yang mendasar. Perusahaanperusahaan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. biaya aktivitas saat terjadi perubahan aktivitas output yang memungkinkan

BAB V PENUTUP. biaya aktivitas saat terjadi perubahan aktivitas output yang memungkinkan BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Activity Based Flexible Budgeting dapat mengidentifikasikan perubahan biaya aktivitas saat terjadi perubahan aktivitas output yang memungkinkan manajer untuk lebih berhati-hati

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI II.1 Anggaran II.1.1 Pengertian Anggaran Untuk mendapatkan pengertian anggaran yang lebih jelas dan tepat, di bawah ini akan dikemukakan beberapa pengertian anggaran yang dinyatakan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai peranan anggaran biaya produksi dalam menunjang efektivitas pengendalian biaya produksi (studi kasus pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi saat ini persaingan-persaingan antar perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi saat ini persaingan-persaingan antar perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era globalisasi saat ini persaingan-persaingan antar perusahaan sedang memanas di segala bidang baik itu dalam bidang industri, bisnis ataupun jasa.

Lebih terperinci

Penganggaran Perusahaan 1 BAB 1 ANGGARAN

Penganggaran Perusahaan 1 BAB 1 ANGGARAN Penganggaran Perusahaan 1 BAB 1 ANGGARAN Anggaran merupakan unsur yang penting dalam perusahaan, karena anggaran digunakan manajemen dalam melaksanakan fungsinya terutama dalam perencanaan dan pengendalian.

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan mengenai peranan anggaran bahan baku terhadap efektifitas bahan baku di PT. Gold Coin Indonesia,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. diperoleh dan dipakai selama periode waktu tertentu. jangka waktu tertentu dan umumnya dinyatakan dalam satuan uang.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. diperoleh dan dipakai selama periode waktu tertentu. jangka waktu tertentu dan umumnya dinyatakan dalam satuan uang. 10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Anggaran 2.1.1 Pengertian Anggaran Anggaran merupakan alat akuntansi yang dapat membantu pimpinan perusahaan dalam merencanakan dan mengendalikan operasi perusahaan. Anggaran

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN. memerlukan suatu tindakan yang hati-hati dan cermat, sehingga dalam setiap

BAB II BAHAN RUJUKAN. memerlukan suatu tindakan yang hati-hati dan cermat, sehingga dalam setiap BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Anggaran Untuk menghadapi persaingan yang semakin ketat, manajemen perusahaan memerlukan suatu tindakan yang hati-hati dan cermat, sehingga dalam setiap tindakan dan pengambilan

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Anggaran Dewasa ini lazim dipergunakan anggaran sebagai sistem perencanaan, koordinasi, dan pengawasan dalam perusahaan. Anggaran (atau lebih dikenal dengan nama budget) sebagai

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. biaya dalam arti cost dan biaya dalam arti expense. Biaya atau cost adalah

BAB III PEMBAHASAN. biaya dalam arti cost dan biaya dalam arti expense. Biaya atau cost adalah BAB III PEMBAHASAN A. Pengertian Biaya dan Klasifikasi Biaya 1. Pengertian Biaya Biaya dalam arti luas adalah pengorbanan sumber ekonomi, yang diukur dalam satuan uang yang telah terjadi atau kemungkinan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. dan berdasarkan hasil pembahasan pada bab-bab terdahulu, maka penulis dapat

BAB V PENUTUP. dan berdasarkan hasil pembahasan pada bab-bab terdahulu, maka penulis dapat BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang tekah dilakukan pada CV. Karang Indah dan berdasarkan hasil pembahasan pada bab-bab terdahulu, maka penulis dapat menarik kesimpulan bahwa

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. manusia, benda, situasi dan organisasi. Dalam organisasi pengendalian

BAB II LANDASAN TEORI. manusia, benda, situasi dan organisasi. Dalam organisasi pengendalian 5 BAB II LANDASAN TEORI A. Pengendalian Manajemen Pengendalian pada umumnya adalah proses mengarahkan sekumpulan variabel untuk mencapai tujuan atau sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya. Pengendalian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penjualan yang disebabkan karena kondisi perdagangan yang sangat terpuruk

BAB I PENDAHULUAN. penjualan yang disebabkan karena kondisi perdagangan yang sangat terpuruk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada era krisis moneter banyak sekali perusahaan mengalami penurunan penjualan yang disebabkan karena kondisi perdagangan yang sangat terpuruk akibat naiknya

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan maksud dan tujuan yang sudah dikemukakann penulis yaitu mengenai penyusunan anggaran penjualan yang memadai dan peranan anggaran penjualan dalam menunjang

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. tertentu, dengan memanfaatkan sumber-sumber ekonomi secara optimal. Tujuan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. tertentu, dengan memanfaatkan sumber-sumber ekonomi secara optimal. Tujuan BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Anggaran Setiap perusahaan didirikan dengan maksud untuk mencapai tujuan tertentu, dengan memanfaatkan sumber-sumber ekonomi secara optimal. Tujuan perusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Anggaran 2.1.1 Pengertian Anggaran Anggaran merupakan suatu alat perencanaan dan pengendalian operasi keuangan dalam suatu perusahaan yang bertujuan untuk mendapatkan laba.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Klasifikasi Biaya 2.1.1 Pengertian Biaya Biaya merupakan salah satu pengeluaran yang pasti dalam suatu perusahaan, oleh karenanya, biaya sangat diperlukan dalam

Lebih terperinci

ANALISIS PENERAPAN ANGGARAN PENJUALAN SEBAGAI ALAT BANTU MANAJEMEN DALAM PENGELOLAAN LABA PERUSAHAAN PADA PT. DUNIA SAFTINDO SURABAYA

ANALISIS PENERAPAN ANGGARAN PENJUALAN SEBAGAI ALAT BANTU MANAJEMEN DALAM PENGELOLAAN LABA PERUSAHAAN PADA PT. DUNIA SAFTINDO SURABAYA ANALISIS PENERAPAN ANGGARAN PENJUALAN SEBAGAI ALAT BANTU MANAJEMEN DALAM PENGELOLAAN LABA PERUSAHAAN PADA PT. DUNIA SAFTINDO SURABAYA Loys Forandika Ranti, Siti Rosyafah, Widya Susanti Progam Studi Akuntansi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Biaya 2.1.1 Pengertian Biaya Ada beberapa pengertian biaya yang dikemukakan oleh para ahli, diantaranya: Daljono (2011: 13) mendefinisikan Biaya adalah suatu pengorbanan sumber

Lebih terperinci

yang bersifat variabel maupun tetap. Sedangkan pada metode variabel costing biaya produksi yang diperhitungkan hanyalah yang bersifat variabel saja. D

yang bersifat variabel maupun tetap. Sedangkan pada metode variabel costing biaya produksi yang diperhitungkan hanyalah yang bersifat variabel saja. D PENENTUAN HARGA POKOK PESANAN SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA JUAL TAS RANSEL PADA CV. BEBY COLLECTION Yulli Astuti (21207215) Fakultas Ekonomi, Jurusan Akuntansi, Universitas Gunadarma, 2011 ABSTRAK Setiap

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Peranan Agar suatu perusahaan dapat dijalankan secara efektif dan efisien maka manajemen perusahaan memerlukan suatu alat bantu yang berperan dalam mengarahkan dan

Lebih terperinci

METODE DIRECT COSTING SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA JUAL PRODUK. Nurul Badriyah,SE,MPd

METODE DIRECT COSTING SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA JUAL PRODUK. Nurul Badriyah,SE,MPd METODE DIRECT COSTING SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA JUAL PRODUK Nurul Badriyah,SE,MPd ABSTRAK Direct costing merupakan metode penentuan harga pokok produksi yang hanya memperhitungkan biaya produksi yang

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN. 2.1 Akuntansi Biaya

BAB II BAHAN RUJUKAN. 2.1 Akuntansi Biaya BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Akuntansi Biaya Akuntansi biaya melengkapi manajemen menggunakan perangkat akuntansi untuk kegiatan perencanaan dan pengendalian, perbaikan mutu dan efisiensi serta membuat keputusan

Lebih terperinci

BAB III FUNGSI ANGGARAN SEBAGAI ALAT PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PADA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

BAB III FUNGSI ANGGARAN SEBAGAI ALAT PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PADA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA BAB III FUNGSI ANGGARAN SEBAGAI ALAT PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PADA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA A. Pengertian anggaran Anggaran merupakan pengembangan dari suatu rencana jangka pendek

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1. Pengertian Anggaran Sejalan dengan perkembangan dunia usaha pada umumnya, banyak perusahaan-perusahaan yang berkembang menjadi perusahaan yang lebih besar. Sehubungan dengan perkembangan

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Sekretariat, penulis ditempatkan di bagian Keuangan dan Program, dalam

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Sekretariat, penulis ditempatkan di bagian Keuangan dan Program, dalam 58 BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK 3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek Penulis melaksanakan kerja praktek di Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian Perdagangan Kota Bandung di bagian

Lebih terperinci

BAB III TOPIK PENELITIAN. A. Fungsi Anggaran Sebagai Alat Perencanaan. PT TELKOM merupakan langkah awal dalam menetapkan anggaran

BAB III TOPIK PENELITIAN. A. Fungsi Anggaran Sebagai Alat Perencanaan. PT TELKOM merupakan langkah awal dalam menetapkan anggaran BAB III TOPIK PENELITIAN A. Fungsi Anggaran Sebagai Alat Perencanaan Anggaran merupakan rencana tertulis mengenai kegiatan suatu organisasi yang dinyatakan dalam satuan uang untuk jangka waktu tertentu

Lebih terperinci

ANALISIS METODE PEMBEBANAN BIAYA PRODUKSI TERHADAP PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN METODE FULL COSTING PADA PT. SUMBER DJAJA PERKASA SIDOARJO

ANALISIS METODE PEMBEBANAN BIAYA PRODUKSI TERHADAP PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN METODE FULL COSTING PADA PT. SUMBER DJAJA PERKASA SIDOARJO ANALISIS METODE PEMBEBANAN BIAYA PRODUKSI TERHADAP PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN METODE FULL COSTING PADA PT. SUMBER DJAJA PERKASA SIDOARJO Setiya Isna Pratiwi, Widya Susanti, Arief Rahman Program

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manfaat Pengertian Manfaat menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah sebagai berikut : Manfaat adalah guna atau faedah, laba atau untung. Berdasarkan pernyataan

Lebih terperinci

INFORMASI AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN

INFORMASI AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN INFORMASI AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN Oleh: Ani Hidayati Merupakan aktiva, pendapatan, dan/atau biaya, yang dihubungkan dengan manajer yang bertanggung jawab terhadap pusat pertanggungjawaban tertentu.

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Akuntansi Biaya Akuntansi secara garis besar dapat dibagi menjadi dua tipe, yaitu akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen. Akuntansi biaya bukan merupakan tipe akuntansi tersendiri

Lebih terperinci

KAJIAN ANGGARAN KAS KAITANNYA DENGAN PENGENDALIAN KEUANGAN TAHUNAN Studi Kasus Pada PT. Enseval Putera Megatrading Tbk.

KAJIAN ANGGARAN KAS KAITANNYA DENGAN PENGENDALIAN KEUANGAN TAHUNAN Studi Kasus Pada PT. Enseval Putera Megatrading Tbk. JURNAL ILMIAH RANGGAGADING Volume 4 No. 1, April 2004 : 1 6 KAJIAN ANGGARAN KAS KAITANNYA DENGAN PENGENDALIAN KEUANGAN TAHUNAN Studi Kasus Pada PT. Enseval Putera Megatrading Tbk. Cabang Bogor Oleh : Bambang

Lebih terperinci

PERTEMUAN KE-4 ANGGARAN BERDASARKAN FUNGSI DAN AKTIFITAS STANDAR UNIT

PERTEMUAN KE-4 ANGGARAN BERDASARKAN FUNGSI DAN AKTIFITAS STANDAR UNIT PERTEMUAN KE-4 ANGGARAN BERDASARKAN FUNGSI DAN AKTIFITAS STANDAR UNIT A. TUJUAN PEMBELAJARAN. 4.1. Mahasiswa mengetahui tentang anggaran. 4.2. Mahasiswa mengetahui tentang anggaran induk. 4.3. Mahasiwa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Anggaran Anggaran (Budgeting) merupakan alat perencanaan, pedoman, pengendalian dan alat pengawasan di bidang keuangan yang digunakan oleh perusahaan yang berorientasi

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Akuntansi Biaya Akuntansi biaya melengkapi manajemen menggunakan perangkat akuntansi untuk kegiatan perencanaan dan pengendalian, perbaikan mutu dan efisiensi serta membuat keputusan

Lebih terperinci

Definisi akuntansi biaya dikemukakan oleh Supriyono (2011:12) sebagai

Definisi akuntansi biaya dikemukakan oleh Supriyono (2011:12) sebagai BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Akuntansi Biaya Akuntansi secara garis besar dapat dibagi menjadi dua tipe yaitu akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen.akuntansi biaya bukan merupakan tipe akuntansi tersendiri

Lebih terperinci