PERATAAN TENAGA KERJA MENGGUNAKAN MICROSOFT PROJECT PADA PEKERJAAN PENINGKATAN JALAN

dokumen-dokumen yang mirip
PERATAAN SUMBER DAYA BIAYA TENAGA KERJA DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM MICROSOFT OFFICE PROJECT 2007

PERATAAN TENAGA KERJA PADA PROYEK DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM MICROSOFT PROJECT 2010 (STUDI KASUS STAR SQUARE MANADO)

PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN JADWAL DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM MICROSOFT PROJECT 2010 (Studi Kasus: Proyek PT. Trakindo Utama)

APLIKASI MICROSOFT PROJECT DALAM PENGENDALIAN WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN PROYEK

A N A L I S A H A R G A S A T U A N P E K E R J A A N UNTUK JALAN DAN JEMBATAN PEMERINTAH KOTA SEMARANG SEMESTER I TAHUN 2015

PROYEK AKHIR PU. Perencanaan Pelaksanaan Proyek Pengaspalan Jalan Bungadidi Poreang STA STA Kab. Luwu Utara Prov.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

EVALUASI PELAKSANAAN PROYEK PEMELIHARAAN BERKALA JALAN PRACIMANTORO-GEDANGKLUTUK KABUPATEN WONOGIRI TESIS

ESTIMASI WAKTU DAN PENENTUAN BIAYA PELAKSANAAN PEMBANGUNAN JALAN RAYA TRENGGALEK PACITAN KM KM PROVINSI JAWA TIMUR

EVALUASI PELAKSANAAN PROYEK PEMELIHARAAN BERKALA JALAN DALAM KOTA KABUPATEN WONOGIRI TESIS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

ASSALAMU ALAIKUM WR.WB TEGUH IMANTORO

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

Ardentius, M.Hamzah Hasyim dan Kartika Puspa Negara

RINTA ANGGRAINI

Lapisan-Lapisan Perkerasan Pada umumnya, perkerasan jalan terdiri dari beberapa jenis lapisan perkerasan yang tersusun dari bawah ke atas,seba

Jurnal Sipil Statik Vol.1 No.12, November 2013 ( ) ISSN:

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS)

PENERAPAN PRECEDENCE DIAGRAM METHOD DALAM KONSTRUKSI BANGUNAN (Studi Kasus: Gedung GMIM Syaloom di Karombasan)

PENGARUH PERCEPATAN DURASI TERHADAP WAKTU PADA PROYEK KONSTRUKSI (STUDI KASUS : PEMBANGUNAN PERSEKOLAHAN EBEN HAEZAR MANADO)

BAB VIII RENCANA ANGGARAN BIAYA

HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS)

BAB I PENDAHULUAN. berat dengan berbagai fungsi, jenis, bentuk dan merek. Dalam pembangunan

PERCEPATAN PROYEK DENGAN MENGGUNAKAN METODE WHAT IF

METODE PELAKSANAAN PEKERJAANPADA PAKET PELEBARAN JALAN SIDIKALANG BATAS PROVINSI NAD LAPORAN

ANALISIS BIAYA TENAGA KERJA DENGAN PROGRAM DINAMIK

NAMA MAHASISWA : ADALEA IVANA PRAJWALITA NRP

ANTISIPASI KETERLAMBATAN PROYEK MENGGUNAKAN METODE WHAT IF DITERAPKAN PADA MICROSOFT PROJECT

Konferensi Nasional Teknik Sipil 3 (KoNTekS 3) Jakarta, 6 7 Mei 2009

HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS)

TUGAS AKHIR MUHAMMAD RIDWAN OLEH : PROGRAM STUDI DIPLOMA IV TEKNIK SIPIL INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

PENERAPAN METODE RSM PADA PENJADWALAN DENGAN AKTIVITAS BERULANG (STUDY KASUS: Proyek jalan tubaan- talisayan/ dumaring, provinsi kalimantan timur)

TINJAUAN PELAKSANAAN PEMADATAN TANAH UNTUK PEKERJAAN JALAN DI KABUPATEN PURBALINGGA

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah 1.3 Tujuan Penelitian

METODE PELAKSANAAN PADA PELEBARAN JALAN BARUS BATAS KOTA SIBOLGA

PENGARUH RESOURCE LEVELING TERHADAP ALOKASI TENAGA KERJA PADA PROYEK KONSTRUKSI

HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS)

ISSN: TEKNO-SIPIL/Volume 09/No. 56/Agustus

BAB IV ANALISA TIME COST TRADE OFF

ESTIMASI WAKTU DAN BIAYA PERKERASAN KAKU JALAN TOL MOJOKERTO-KERTOSONO STA STA

EFISIENSI PENGGUNAAN ECOMIX PADA KONSTRUKSI FLEXIBLE PAVEMENT

OPTIMASI BIAYA DAN DURASI PROYEK MENGGUNAKAN PROGRAM LINDO (STUDI KASUS: PEMBANGUNAN DERMAGA PENYEBERANGAN SALAKAN TAHAP II)

BAB V RENCANA ANGGARAN BIAYA

BAB V RENCANA ANGGARAN BIAYA

BILL OF QUANTITTY. Jumlah Harga No. Divisi Uraian Pekerjaan (Rupiah)

BAB III LANDASAN TEORI. A. Manajemen Proyek

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

ANALISIS OPTIMALISASI WAKTU DAN BIAYA DENGAN PROGRAM PRIMAVERA 6.0 (Studi Kasus : Proyek Perumahan Puri Kelapa Gading)

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI

METODA PELAKSANAAN PEKERJAAN PAKET 34 (JALAN SERUNAI MALAM II, JALAN SERUNAI MALAM I, JALAN BERSAMA)

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Iindustri Medan. Proyek ini berlokasi di jalan Pulau Natuna-1, Kawasan Industri

STUDI PERENCANAAN WAKTU DAN BIAYA BLOCK OFFICE PEMERINTAH KOTA BATU MALANG ABSTRAK

BAB V RENCANA ANGGARAN BIAYA

REGITRA DESKA FEBRI NPM

BAB III LANDASAN TEORI. A. Manajemen Proyek

Jurnal Sipil Statik Vol.3 No.2, Februari 2015 ( ) ISSN:

BAB II STUDI PUSTAKA

BAB III LANDASAN TEORI. A. Manajemen Proyek

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 MANDOR PERKERASAN JALAN

ANALISIS PERENCANAAN JUMLAH TENAGA KERJA PADA PROYEK KONSTRUKSI DENGAN METODE PEMROGRAMAN DINAMIK

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Manusia sebagai makhluk sosial memerlukan kebutuhan hidup dan

PENERAPAN RESOURCE ALLOCATION DAN LEVELLING TENAGA KERJA DENGAN MENGGUNAKAN MICROSOFT PROJECT 2010 PADA SUATU PROYEK KONSTRUKSI

DAFTAR BINA MARGA NO. JENIS PEKERJAAN SAT. KODE ANALISA

PEMERINTAH KABUPATEN MALUKU TENGAH UNIT LAYANAN PENGDAAN POKJA I

Perencanaan Drainase Analisa Hidrologi Pembahasan

(Studi Kasus : Proyek Pembangunan Gedung Rektorat Tahap II Universitas Negeri Malang, Jl Semarang 5, Malang)

ANALISA PENERAPAN MANAJEMEN WAKTU PADA PEMBANGUNAN JARINGAN DAERAH IRIGASI SANGKUP KIRI

BAB I PENDAHULUAN. dari awal hingga akhir suatu proyek. Pelaksanaan proyek konstruksi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENERAPAN VALUE ENGINEERING PADA PROYEK PEMBANGUNAN RUKO ORLENS FASHION MANADO

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

DAFTAR UPAH TENAGA KERJA

BAB I PENDAHULUAN. batasan masalah, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

PETUNJUK PRAKTIS PEMELIHARAAN RUTIN JALAN

ANALISIS CASH FLOW OPTIMAL PADA KONTRAKTOR PROYEK PEMBANGUNAN PERUMAHAN

. Pekerjaan sub base agregat klas B dengan ketebalan 5 cm dengan menggunakan alat motor grader, vibrator roller dan water tank, 3. Pekerjaan sub base

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

OPTIMASI BIAYA SUMBER DAYA MANUSIA PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG RUANG BACA PERPUSTAKAAN DI KAWASAN PUSPEM BADUNG

FORMULIR STANDAR UNTUK PEREKAMAN ANALISA MASING-MASING HARGA SATUAN PERKIRAAN HARGA JUMLAH NO. KOMPONEN SATUAN KUANTITAS SATUAN HARGA

I Gede Pradipta Maha Putra, Saifoe El Unas, dan M.Hamzah Hasyim

BAB III LANDASAN TEORI. A. Proyek

PRODUKTIVITAS ALAT BERAT PADA PEKERJAAN RIGID PAVEMENT ( STUDI KASUS PELEBARAN JALAN ISIMU-PAGUYAMAN)

HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS)

BAB III LANDASAN TEORI. A. Manajemen Proyek

BAB III LANDASAN TEORI. A. Manajemen Proyek

BILL OF QUANTITY ( BQ )

BAB III LANDASAN TEORI

(Studi Kasus Proyek Pembangunan Gedung II Dan Bangunan Penghubung FISIP, Universitas Brawijaya Malang)

BAB III LANDASAN TEORI. A. Manajemen Proyek

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik

Penerapan Repetitive Scheduling Method Pada Penjadwalan Proyek Jalan Tubaan- Talisayan/ Dumaring, Provinsi Kalimantan Timur

DAFTAR LAMPIRAN PENAWARAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada Proyek Pemasangan 3 (tiga) unit Lift Barang di

SISTEM PENGENDALIAN WAKTU PADA PEKERJAAN KONSTRUKSI JALAN RAYA DENGAN MENGGUNAKAN METODE CPM

HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS)

Tugas Akhir HENDRAWAN MARTHA PRADIKTA JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2014

RENCANA ANGGARAN BIAYA PEKERJAAN PENINGKATAN JALAN SEKSI II RANCABUAYA KM.BD

Transkripsi:

PERATAAN TENAGA KERJA MENGGUNAKAN MICROSOFT PROJECT PADA PEKERJAAN PENINGKATAN JALAN Jasmin Christy Natalia Mandey Jermias Tjakra, Tisano Arsjad, Grace Yoyce Malingkas Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil Universitas Sam Ratulangi Email: Jasminechristy72@yahoo.com ABSTRAK Pemborosan tenaga kerja, misalnya penempatan tenaga kerja yang tidak proporsional dalam hal jumlah (man power) dan keahlian, merupakan unefisiensi atau anti efisiensi yang sering terlihat pada suatu proyek konstuksi. Padahal di satu sisi lain hal tersebut di atas merupakan salah satu faktor yang signifikan dalam keberhasilan suatu proyek konstruksi. Keberhasilan disini bukan hanya keberhasilan penyelesaian suatu proyek konstruksi, tetapi juga keberhasilan efisiensi tenaga kerja yang adalah salah satu sumber daya proyek yang bermuara pada peningkatan keuntungan dan prestasi proyek. Untuk mencapai hasil proyek konstruksi yang optimal dalam hal efisiensi tenaga kerja maka penulis menerapkan program Microsoft Project 2007 untuk perencanaan, pengelolaan, pengawasan dan pelaporan data yang sangat mendukung proses administrasi proyek. Misalnya grafik tenaga kerja yang fluktuatif yang sangat tidak efisien menjadi smoothing dan leveling. Adapun Microsoft Project 2007, bekerja mengatur durasi pekerjaan, milestone dan constraint, mengatur hubungan antar pekerjaan, mengatur jadwal pekerjaan, mengelola sumber daya proyek, bekerja dengan tabel biaya, bekerja dengan resource conflict, menentukan target proyek, bekerja dengan visual report, bekerja dengan laporan, bekerja dengan tampilan tabel, bekerja dengan tampilan grafik, kemajuan dan optimasi proyek, kolaborasi Project dengan Office 2007. Data awal proyek, data aktivasi proyek, durasi, hubungan antar pekerjaan dan kebutuhan sumber daya manusia untuk tiap pekerjaan adalah data awal yang harus dimasukan. Dari data awal ini diperoleh data sumber daya tenaga kerja yang kurang merata. Kesimpulannya melalui Microsoft Project 2007 kita dapat meratakan sumber daya dalam level yang diinginkan, melalui re-schedule/mengganti schedule dan durasi. Selain itu proyek konstruksi pun dapat dipercepat dari perencanaan awal. Kata Kunci : Perataan, tenaga kerja, proyek konstruksi, Microsoft Project 2007. PENDAHULUAN Pelaksanaan proyek konstruksi memiliki rangkaian kegiatan atau pekerjaan yang rumit dan saling bergantung satu sama lain. Semakin besar suatu proyek, maka akan semakin kompleks mekanismenya, sehingga semakin banyak masalah yang dihadapi. Mulai dari perencanaan (pengaturan sumber daya tenaga kerja, biaya, bahan, waktu dan sebagainya) sampai pada pelaksanaan bagaimana penjadwalan, mengendalikan dan mengontrol proyek dengan baik. Dalam mengatur, mengontrol dan mengendalikan arah jalannya suatu proyek konstruksi agar sesuai dengan sasaran dan tujuan yang dimaksud, maka proyek tersebut harus melalui tahap perencanaan, pelaksanaan maupun sampai tahap pengawasan. Namun dalam kenyataan ada hal lain yang akan dihadapi yaitu keterbatasan sumber daya, sumber daya tenaga kerja, bahan dan juga keterbatasan waktu yang dapat menghambat kelancaran pelaksanaan suatu aktivitas. Keterbatasan sumber daya ini apabila tidak ditangani dengan benar akan mengakibatkan dampak yang tidak diinginkan. Masalah ini tentunya akan sangat merugikan. Pengendalian merupakan hal yang vital dalam suatu proyek, karena dalam perencanaan dan pengendalian kita dapat menentukan dan memprediksikan bagaimana keberhasilan suatu proyek. Pengendalian dalam suatu proyek yaitu pengendalian terhadap tenaga kerja, bahan 671

dan waktu sangat berpengaruh dalam suatu proyek konstruksi berskala besar. Karena waktu merupakan hal yang sangat vital dalam hal pengontrolan pelaksanaan suatu proyek konstruksi. Melihat latar belakang diatas, maka perlu diupayakan suatu pengendalian dan penjadwalan tenaga kerja, bahan dan waktu untuk mengontrol pekerjaan konstruksi agar dapat digunakan sesuai dengan yang dibutuhkan. Rumusan Masalah Bagaimana mendapatkan hasil atau biaya tenaga kerja yang efisien dengan cara perataan tenaga kerja dengan menggunakan bantuan Microsoft Office Project 2007? Batasan Masalah Tinjauan dilaksanakan terhadap suatu proyek sehingga dalam pembahasan ini dibatasi oleh: a. Sumber daya yang ditinjau adalah biaya tenaga kerja dimana tidak membedakan antara tukang, kepala tukang, mandor, dan pekerja. b. Penggunaan program untuk menjelaskan cara memasukan data yang ada kemudian cara pengoperasiannya. c. Penjadwalan awal durasi kegiatan berdasarkan data perencanaan. d. Jumlah kebutuhan tenaga kerja tiap aktivitas didasarkan pada pengamatan maupun analisa satuan. e. Waktu pelaksanaan sesuai dengan jadwal umum pelaksanaan pekerjaan yang telah direncanakan. Tujuan Penelitian Mendapatkan biaya tenaga kerja yang efisien dengan cara meratakan tenaga kerja dengan mengunakan bantuan Microsoft Office Project 2007. Manfaat Penelitian Peran manajemen konstruksi dalam pelaksanaan suatu proyek dapat terlihat dalam penggunaan sumber daya, biaya, tenaga kerja yang lebih merata dalam pelaksanaan proyek konstruksi secara umum. Perataan sumber daya biaya tenaga kerja dapat memberikan masukan dalam penerapan dan pengembangan penelitian metode optimasi dan penggunaan program aplikasi komputer Microsoft Office Project 2007 pada konsentrasi Manajemen Rekayasa Konstruksi. LANDASAN TEORI Perataan biaya dalam manajemen konstruksi Penggerak dalam menjalankan proyek adalah pembiayaan. Untuk mengetahui pembiayaan, perlu dibuatkan suatu anggaran proyek. Anggaran proyek terdiri dari biaya langsung, biaya tidak langsung, dan total biaya proyek. Definisi Tenaga kerja Di Indonesia peraturan tenaga kerja tergantung dalam UU. No 13 tahun 2003 tentang ketentuan-ketentuan pokok mengenai tenaga kerja. Tenaga kerja didefinisikan sebagai Setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang dan jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat. Tenaga kerja dalam suatu kegiatan proyek konstruksi merupakan bagian dari sumber daya proyek dan dapat diartikan sebagai orang yang secara langsung terlibat dalam pekerjaan fisik proyek tersebut. (Soeharto, 1999) Perataan sumber daya Dalam suatu proyek, tenaga kerja yang digunakan memiliki porsi yang besar. Oleh karena itu, sudah merupakan suatu keharusan bagi seorang manajer untuk memperhatikan dengan cermat hal tersebut agar tidak terjadi pemborosan. Setelah selesai menyusun jadwal seringkali hasil yang didapat jauh dari memuaskan. Padahal jadwal yang baik adalah jadwal yang kegiatannya tersusun dengan ketergantungan yang baik dan memiliki jadwal sumber daya yang baik pula. Contoh berikut adalah grafik sumber daya yang tidak baik (Gambar 1). Kondisi grafik sumber daya yang naik turun atau fluktuasi tersebut tidak menguntungkan. Dengan kondisi demikian, perusahaan hanya memiliki dua pilihan yaitu memindahkan tenaga kerja kelebihan tersebut ke proyek lain yang membutuhkannya atau menanggung 672

kerugian karena tetap membayar tenaga kerja tersebut selama tanpa tugas. (Tarore, 2002) \ Jml Tenaga 50 40 30 20 10 0 Waktu Gambar 1. Grafik Sumber Daya Grafik yang baik adalah apabila jumlah tenaga kerja meningkat dari awal proyek atau rata atau banyak dan kemudian sedikit demi sedikit menurun. Bias juga naik kemudian turun, semula sedikit kemudian meningkat, dan kembali sedikit sampai akhir proyek. Untuk mendapatkan grafik perataan yang baik, kita dapat mengatur atau menyesuaikan kembali jadwal kegiatan. (Tarore, 2002) Hasil yang ingin dicapai dalam perataan adalah proses smoothing dan leveling. Smoothing berarti tenaga kerja yang digunakan sepanjang proyek merata. Sedangkan leveling merupakan proses pemerataan yang dilihat dari sumber daya yang digunakan sepanjang periode proyek masih berfluktuasi tetapi diusahakan diminimumkan fluktuasi tersebut. Beberapa persyaratan yang merupakan batasan dalam meratakan tenaga kerja, yaitu : Produktivitas dari setiap tenaga kerja dianggap sama. Perbedaan produktivitas dari jumlah team kerja tidak diperhitungkan. Tidak dapat dilakukan penghentian aktivitas. Ini berarti bila suatu aktivitas sudah dimulai, maka aktivitas tersebut harus dilaksanakan sampai selesai. Perpindahan Penggunaan Microsoft Project 2007 Microsoft Project Professional 2007 merupakan software administrasi proyek yang digunakan untuk melakukan perencanaan, pengelolaan, pengawasan, dan pelaporan data dari suatu proyek. Kemudahan penggunaan dan keleluasaan lembar kerja serta cakupan unsur-unsur proyek menjadikan software ini sangat mendukung proses administrasi sebuah proyek. Microsoft project 2007 memberikan unsur-unsur manajemen proyek yang sempurna dengan memadukan kemudahan penggunaan, kemampuan, dan fleksibilitas sehingga penggunaanya dapat mengatur proyek secara lebih efisien dan efektif. Kita akan mendapatkan informasi, mengendalikan pekerjaan proyek, jadwal, laporan keuangan, serta mengendalikan kekompakan tim proyek. (Setiawan, 2008) Pengelolaan proyek konstruksi membutuhkan waktu yang panjang dan ketelitian yang tinggi. Microsoft Project 2007 dapat menunjang dan membantu tugas pengelolaan sebuah proyek konstruksi sehingga menghasilkan suatu data yang akurat. Keunggulan Microsoft Project 2007 adalah kemampuannya menangani perencanaan suatu kegiatan, pengorganisasian dan pengendalian waktu serta biaya yang dapat mengubah input data menjadi sebuah output data sesuai tujuannya. Pengelolaan proyek peningkatan ruas jalan dengan Microsoft project 2007 secara khusus ditujukan bagi para perencana dan praktisi yang ingin menerapkan Microsoft Project 2007 secara praktis, cepat, dan aplikatif untuk mengelola proyek konstruksi bangunan gedung. Microsoft Project 2007 merupakan software yang dapat digunakan untuk membuat rancangan proyek serta melakukan manajemen dalam proyek tersebut. Microsoft project 2007, bekerja mengatur durasi pekerjaan, milestone dan constraint, mengatur hubungan antar pekerjaan, mengatur jadwal pekerjaan, mengelola sumber daya proyek, bekerja dengan tabel biaya, bekerja dengan resource conflict, menentukan target proyek, bekerja dengan visual report, bekerja dengan laporan, bekerja dengan tampilan tabel, bekerja dengan tampilan grafik, kemajuan dan optimasi proyek, kolaborasi Project dengan Office 2007. (Wahana Komputer, 2008) METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan terhadap proyek pembangunan jalan Molibagu Mamalia Taludaa. 673

Metode yang dipakai pada penelitian ini adalah studi literatur dan studi lapangan. Kedua metode yang digunakan saling mendukung untuk mencapai tujuan akhir penelitian. Selain itu penelitian juga dilakukan terhadap penggunaan aplikasi program komputer yang berhubungan dengan penelitian. Studi literatur dilakukan peneliti dengan cara membaca literatur yang berhubungan dengan penelitian ini sebagai bahan pengkajian dari segi teoritis dan juga mendalami informasi penerapan program bantu komputer yang akan digunakan. Selain itu informasi lainnya diperoleh lewat internet. Studi lapangan dilakukan untuk pengumpulan data dan informasi yang menyangkut aktifitas-aktifitas kegiatan pada proyek, durasi pekerjaan tiap aktifitas dan proyek secara keseluruhan, volume pekerjaan dari aktivitas yang ada, keterkaitan antar aktivitas yang ada, gambar proyek, daftar kuantitas, time schedule. Juga dilengkapi dengan data hubungan antara pekerjaan, alokasi tenaga kerja, kondisi proyek dengan mengadakan peninjauan langsung dilokasi objek penelitian. Setelah itu peneliti mengolah data menggunakan program Microsoft Office Project 2007. HASIL DAN PEMBAHASAN Tinjauan umum proyek Untuk meningkatkan pelayanan transportasi dilakukan pekerjaan penambahan jalan sepanjang 1000 meter. Kegiatan yang dilaksanakan yaitu pekerjaan tanah, pekerjaan jalan, pekerjaan overlay, dan pekerjaan marking. Jenis aktivitas Dalam aktivitas pekerjaan tanah menggunakan alat-alat berat seperti Bulldozer, Excavator, Stone walls, Wheel loader, dan Dump truck untuk mengerjakan konstruksi landas pacu dan pekerjaan overlay. Metode pelaksanaan yang digunakan Dalam pelaksanaan pekerjaan menggunakan alat-alat berat sebagai alat bantu seperti pada pekerjaan tanah menggunakan Excavator, pada pekerjaan konstruksi landas pacu menggunakan alat Motor Grader untuk penghaparan material sirtu dan batu pecah, dan Vibro untuk pemadatan. Untuk pekerjaan Overlay menggunakan alat-alat untuk pengaspalan seperti AMP untuk mencampur agregat dengan aspalt, Finisher untuk penghamparan material aspalt, Tandem roller untuk pemadatan dan lain-lain. Lokasi sumber daya Karena aktivitas pekerjaan banyak menggunakan alat-alat berat maka banyak sumber daya tenaga kerja yang digunakan adalah tenaga terampil yang didatangkan kontraktor dari Manado. Untuk material konstruksi seperti batu pecah, sirtu juga di datangkan langsung dari Manado. Untuk pekerjaan Overlay menggunakan material batu pecah, pasir, abu batu di datangkan dari Manado, sedangkan Asphalt Shell di datangkan dari Surabaya. Oleh kontraktor tersedia tenaga kerja harian yang dalam pembagian pekerjaan diatur menurut kebutuhan kegiatan pekerjaan yang direncanakan. Selain dari itu pekerjaan tidak luput dari keterlambatan pekerjaan yang diakibatkan cuaca yang tidak mendukung, keterlambatan kiriman atau pasokan bahan dan material, serta keterbatasan penggunaan alat berat. Data Proyek Nama pekerjaan dan durasi Dari data proyek dikelompokkan dalam beberapa area dengan beberapa jenis pekerjaan menyangkut volume pekerjaan dan lama waktu penyelesaian masing-masing aktivitas yang terjadi pada proyek tersebut berdasarkan data perencanaan dari pelaksana proyek seperti pada Tabel 1. Mulai dan selesai pekerjaan Dari data proyek diperoleh perencanaan jadwal pelaksanaan kegiatan proyek awal seperti pada Tabel 2. Hubungan ketergantungan antar pekerjaan Hubungan antar pekerjaan dalam proyek ini tidak semua sama. Ada pekerjaan yang mulai atau selesai bersamaan. Ada pula pekerjaan yang dimulai setelah beberapa hari pekerjaan yang lainnya selesai. Sehingga hubungan ketergantungan antar pekerjaan pada proyek ini adalah hubungan predeccors 674

yaitu hubungan terhadap aktivitas sebelumnya. Tabel 1. Nama pekerjaan, volume dan durasi Nama Pekerjaan I. Pekerjaan Persiapan 1. Papan Nama Proyek II. Penetapan Titik Pengukuran III. Pekerjaan Tanah 1. Pekerjaan Clearing & Grubing 2. Pembersihan Lapisan Atas (Striping) 3. Galian Tanah dan Pembuangan (3 X 1000) M 2 4. Timbunan Tanah Biasa dan Pemadatan Di Solder Kiri/Kanan 5. Timbunan Tanah Pilihan dan Pemadatan (30 X 200) IV. Pekerjaan Flexural Pavement (6000) M 2 1. Penyiapan Tanah Dasar (Sub Grade) 2. Sirtu (Sub Base Course) t = 40 cm 3. Batu Pecah (Base Course) t = 20 cm 4. Lapis Perekat (Prime Coat) 2 Kg/m 2 5. Asphalt Treated Base t = 5 cm 6. Lapis Perekat (Track Coat) 1,5 Kg/m 2 7. Asphalt Concrete t = 5 cm 8. Pekerjaan Marking V. Pekerjaan Lain-Lain 1. Penyelesaian Akhir dan Pembersihan Volume 1 Ls 38.500 m 2 32.500 m 2 32.500 m 2 21.475 m 3 1.146 m 3 1.146 m 3 1.688,84 m 2 1 Ls Durasi (mingg u) Perhitungan jumlah pekerja berdasarkan volume pekerjaan Jumlah kebutuhan tenaga kerja pada tiap pekerjaan berdasarkan data pengamatan dan dihitung berdasarkan data volume pekerjaan. Sebagai contoh diambil salah satu pekerjaan yaitu : Jenis Pekerjaan: Batu Pecah (Base Course) t=20cm Volume Pekerjaan: 6000 m 2 Koefisien analisa satuan tukang: 0,27 Durasi Pekerjaan : 20 minggu = 120 hari = 960 jam kerja Maka untuk pekerjaan Batu Pecah (Base Course) t = 20 cm Volume Pekerjaan : 6000 m 2 Tukang : 0,27X6000 = 1620 Jumlah tenaga Kerja : 1620 Kebutuhan tenaga kerja harian : 1620 : 960 = 1,6875 (2tenaga/hari) 1 2 7 7 14 8 8 20 22 20 12 12 11 13 5 3 Tabel 2 Jadwal kegiatan No. Nama Pekerjaan Mulai Selesai 1. Papan nama proyek 11 Februari 16 Februari 2. Penetapan 18 Februari 1 Maret titik pengukuran 3. Pekerjaan Clearing and Grubing 4. Pembersihan Lapisan Atas (Striping) 5. Galian Tanah dan Pembuangan 6. Timbunan Tanah Biasa dan Pemadatan Di Solder Kiri/Kanan 7. Timbunan Tanah Pilihan dan Pemadatan 8. Penyiapan Tanah Dasar (Sub Grade) 9. Sirtu (Sub Base Course) t = 40 cm 10. Batu Pecah (Base Course) t = 20 cm 11. Lapis Perekat (Prime Coat) 3 Maret 17 Maret 24 Maret 12 Mei 12 Mei 28 April 12 Mei 2 Juni 4 Agustus 2 Kg/m 2 12. Asphalt 18 Agustus Treated Base t = 5 cm 13. Lapis Perekat (Track Coat) 1,5 Kg/m 2 14. Asphalt Concrete t = 5 cm 15. Pekerjaan Marking 16. Penyelesaian Akhir dan Pembersihan 8 September 13 Oktober 15 Desember 12 Januari Pengolahan data dengan program Microsoft Project 2007 19 April 3 Mei 28 Juni 5 Juli 5 Juli 13 September 11 Oktober 18 Oktober 25 Oktober 8 November 22 November 10 Januari 17 Januari 31 Januari Informasi data awal Data awal kita masukkan yaitu data awal proyek, data aktivitas pada proyek, durasi, hubungan antar pekerjaan dan kebutuhan sumber daya tenaga kerja untuk 675

tiap aktifitas. Dari hasil informasi kebutuhan sumber daya awal dapat kita lihat bahwa penjadwalan sumber daya memiliki waktuwaktu senggang yang hanya terdapat pada aktifitas 6 dan 7, dan sisanya adalah lintasan kritis. Dari data penjadwalan awal diperoleh data sumber daya tenaga kerja yaitu 34 tenaga kerja untuk minggu kedua di bulan September sebagai jumlah tenaga kerja terbesar yang digunakan dalam satu minggu kerja. Dengan waktu senggang yang ada maka dapat dikurangi jumlah penggunaan terbesar tenaga kerja dengan cara perataan sumber daya tenaga kerja atau levelling. Levelling resources Proses levelling sumber daya tenaga kerja memungkinkan agar tenaga kerja merata dalam level yang diinginkan. Dengan memilih menu tools level resources pada Microsoft Office Project 2007 kemudian kita mencari perataan sumber daya terbaik. Dengan cara di atas kita menggunakan limit penggunaan sumber daya tenaga kerja awal sebesar 30 tenaga kerja per minggu sebagai batasan (limit) untuk levelling. Maka dari hasil perataan awal diperoleh penggunaan sumber daya tenaga kerja sebanyak 29 orang pada minggu ke dua di bulan Oktober sebagai sumber daya tenaga kerja terbesar. Dapat dilihat juga bahwa umur proyek menjadi bertambah 7 minggu. Dari hasil sumber daya pada perataan awal dapat dilihat distribusi pekerjaan mulai mengarah pada distribusi normal, walaupun kebutuhan tenaga kerja masih berfluktuasi tak beraturan. Oleh karena itu perlu dilakukan perataan secara manual yaitu dengan mengganti schedule dan durasi. Pada program Microsoft Office Project 2007 proses ini dapat dilakukan dengan langsung memindahkan ataupun memperpanjang/ memperpendek barchart yang menunjukkan durasi masing-masing kegiatan. Hasil perataan sumber daya tenaga kerja Setelah proses perataan awal, kemudian diperoleh perataan sumber daya akhir yang diperoleh dengan mengatur ulang penjadwalan kegiatan dan durasi tiap kegiatan. Maka perataaan sumber daya akhir diperoleh, dimana hasilnya adalah: 1. Adanya lintasan kritis pada beberapa aktivitas. Yaitu di Pekerjaan Clearing dan Grubing, Pekerjaan Pembersihan lapisan atas (striping), Pekerjaan Timbunan tanah biasa dan pemadatan di solder kiri/kanan, Pekerjaan Asphalt Treated Base t= 5 cm, dan Pekerjaan Marking. 2. Penggunaan tenaga kerja terbesar pada minggu terakhir di bulan Juli dan minggu pertama dan ke dua di bulan Agustus dimana dibutuhkan tenaga kerja sebanyak 34 orang. 3. Fluktuasi penggunaan sumber daya yang teratur dan lebih baik dibandingkan dengan kondisi sumber daya awal maupun kondisi sumber daya akibat perataan awal. Gambar 2. Perataan awal Sumber Daya Tenaga Kerja Gambar 2. Perataan awal Sumber Daya Tenaga Kerja (lanjutan) Gambar 2. Perataan awal Sumber Daya Tenaga Kerja (lanjutan) 676

Diambil hasil schedule dan penggunaan sumber daya yang dianggap terbaik sebagai hasil akhir. Gambar 3. Hasil akhir perataan tenaga kerja Perataan biaya tenaga kerja Setelah didapatkan perataan sumber daya tenaga kerja yang optimal maka selanjutnya dimasukkan kebutuhan biaya tenaga kerja untuk setiap kegiatan. Sebagai contoh diambil salah satu jenis kegiatan, yaitu: Nama kegiatan: Pekerjaan Marking Harga per jam setiap pekerja : Rp. 7.600 Durasi: 6 minggu = 36 hari Jumlah tenaga kerja: 16 orang 1 hari = 8 jam kerja Jadi biaya tenaga kerja yang dibutuhkan untuk penyelesaian Pekerjaan Marking adalah: Rp. 7.600 x 16 orang x 36 hari x 8 jam = Rp. 35.020.800 KESIMPULAN Gambar 3. Hasil akhir perataan tenaga kerja (lanjutan) Gambar 3. Hasil akhir perataan tenaga kerja (lanjutan) Aplikasi program Microsoft Office Project 2007 pada proyek Pembangunan jalan Molibagu Mamalia Taludaa menunjukkan tenaga kerja yang kurang merata sehingga dapat dilakukan tindakan strategi perataan tenaga kerja untuk memperoleh sumber daya yang optimal. SARAN Dalam menggunakan Microsoft Office Project 2007 untuk pengelolaan proyek tidaklah cukup hanya berbekal pengetahuan mengoperasikan komputer saja, namun perlu dibekali dengan suatu skill yang baik dalam pengalaman dan pemahaman pada proses pengolahan data Manajemen Konstruksi. Penggunaan Microsoft Office Project 2007 sebaiknya digunakan untuk proyek besar dan kompleks sehingga manfaatnya lebih terasa. DAFTAR PUSTAKA Setiawan, Antonius F., 2008. Smart Project Plan With Microsoft Office Project 2007. PC Media. Jakarta. Soeharto, Iman, 1999. Manajemen Proyek jilid I dan II Erlangga, Jakarta. Tarore Huibert, 2002. Jaringan Kerja dengan Metode CPM, PERT, PDM, Edisi Pertama. Sam Ratulangi University Press, Manado. Wahana Komputer, 2008. Pengelolaan Proyek dengan Microsoft Office Project 2007, Penerbit Andi, Yogyakarta. 677