IMPLEMENTASI REGRESI LOGISTIK BINER PADA PENENTUAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYAKIT JANTUNG

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS REGRESI LOGISTIK ORDINAL PADA FAKTOR-FAKTOR BERPENGARUH TERHADAP PENYAKIT MATA KATARAK BAGI PASIEN PENDERITA DI KLINIK MATA UTAMA GRESIK

ANALISIS PELUANG STATUS GIZI ANAK DENGAN MENGGUNAKAN METODE REGRESI LOGISTIK MULTINOMIAL BERBASIS KOMPUTER

(Studi Kasus Siswa SMP Kelas VIII di SMPN 1 Tajinan Malang) *Wuri Graita Gayuh Palupi *Abadyo

6. Pasien yang Batuk Darah

Universitas Negeri Malang

EKO ERTANTO PEMBIMBING

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya penyempitan, penyumbatan, atau kelainan pembuluh nadi

BAB I PENDAHULUAN.

Dlri Fiuia $trbi# Nn/l. N

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini dijelaskan dan disajikan tentang RSUP Fatmawati Jakarta secara

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian observasional analitik dan dengan pendekatan cross sectional. Sakit Umum Daerah Dr.Moewardi Kota Surakarta.

SEMINAR TUGAS AKHIR. Oleh : Arief Yudissanta ( ) Pembimbing : Dra. Madu Ratna, M.Si

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang digunakan adalah metode survey cross sectional yaitu suatu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyakit jantung koroner (PJK) atau di kenal dengan Coronary Artery

HUBUNGAN PERAN SERTA KELUARGA DALAM PERAWATAN STROKE DENGAN TINGKAT DEPRESI PADA PENDERITA PASCA STROKE DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DR

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Kelahiran di Kabupaten Brebes dengan Pendekatan Regresi Logistik Biner

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit jantung adalah penyebab nomor satu kematian di dunia. Hasil penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Kegiatan Anak Usia Tahun di Jawa Timur Menggunakan Regresi Logistik Multinomial: Suatu Peranan Urutan Kelahiran

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. register status pasien. Berdasarkan register pasien yang ada dapat diketahui status pasien

LOGO. Prof. Dra. Susanti Linuwih, M.Stat, PhD Wibawati, S.Si, M.Si

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. risiko PJK kelompok usia 45 tahun di RS Panti Wilasa Citarum

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Penyakit degeneratif biasanya disebut dengan penyakit yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional.

BAB I PENDAHULUAN. kualitas makanan sehari-hari. Namun, akhir-akhir ini muncul berbagai. garam yang mampu memicu penyakit hipertensi.

perembesan zat pencemar dari limbah yang berasal dari aktivitas domestik.

BAB I PENDAHULUAN. pada beban ganda, disatu pihak penyakit menular masih merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan adalah observational analitik dengan pendekatan cross sectional

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia. Dewasa ini perilaku pengendalian PJK belum dapat dilakukan secara

PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA PASIEN PASKA STROKE HEMORAGE DEXTRA STADIUM RECOVERY

sebanyak 23 subyek (50%). Tampak pada tabel 5 dibawah ini rerata usia subyek

BAB I PENDAHULUAN. penyakit infeksi ke penyakit tidak menular ( PTM ) meliputi penyakit

BAB I PENDAHULUAN. mengalirkan darah ke otot jantung. Saat ini, PJK merupakan salah satu bentuk

Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 1, April 2015 ISSN

BAB V PEMBAHASAN. infark miokard dilaksanakan dari 29 Januari - 4 Februari Penelitian ini

MOCH. FAUZI PEMBIMBING : MUHAMMAD SJAHID AKBAR

BAB 1 PENDAHULUAN. didominasi oleh penyakit infeksi bergeser ke penyakit non-infeksi/penyakit tidak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

MODEL REGRESI LOGISTIK BINER UNTUK MENENTUKAN FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP ANAK PUTUS SEKOLAH DI SULAWESI TENGAH

BAB III METODE PENELITIAN

Peranan dari Pemilihan Level sebagai Referensi pada Variabel Bebas Bertipe Kategori terhadap Derajat Multikolinieritas dalam Model Regresi Linier

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit tekanan darah tinggi menduduki peringkat pertama diikuti oleh

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Analisis regresi merupakan salah satu metode statistik yang sering

BAB III METODE PENELITIAN

Analisis dan Pembahsan. Statistika Deskriptif. Regresi Logistik Biner. Uji Independensi

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Anggaran Pembelian Barang Tahan Lama Rumah Tangga di Jawa Timur dengan Menggunakan Regresi Tobit

BAB I PENDAHULUAN. atau tekanan darah tinggi (Dalimartha, 2008). makanan siap saji dan mempunyai kebiasaan makan berlebihan kurang olahraga

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

ponsel, purposive sampling, regresi logistik politomus

Sem 5-4. Garis Besar Rencana Pembelajaran (GBRP)

BAB III METODE PENELITIAN

ABSTRAK METODE REGRESI LOGISTIK UNTUK MENGANALISIS FAKTOR RISIKO PENYAKIT JANTUNG KORONER

BAB 1 PENDAHULUAN. rendah, terlalu banyak lemak, tinggi kolesterol, terlalu banyak gula, terlalu

BAB I PENDAHULUAN. oleh penduduk Indonesia. Penyakit ini muncul tanpa keluhan sehingga. banyak penderita yang tidak mengetahui bahwa dirinya menderita

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INDEKS KESEHATAN KABUPATEN DAN KOTA DI PROVINSI JAWA TIMUR

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif deskriptif yaitu penelitian yang tidak. memberikan intervensi kepada objek dan hanya mewawancarai.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Stroke menurut World Health Organization (WHO) (1988) seperti yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Masalah Overdispersi dalam Model Regresi Logistik Multinomial

MODEL LOG-LINEAR FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HIPERTENSI (STUDI KASUS: RSUD ABDOE RAHEM SITUBONDO)

BAB 3 KERANGKA TEORI DAN KERANGKA KONSEP

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. dikembangkan kerangka pemikiran penelitian sebagai berikut: indikator Penyakit

pernah didiagnosis menderita PJK (angina pektoris dan/atau infark miokard)

BAB III METODE PENELITIAN

MAKALAH REGRESI LOGISTIK DAN REGRESI DENGAN VARIABLE DUMMY

BAB 1 PENDAHULUAN. disebabkan oleh PTM terjadi sebelum usia 60 tahun, dan 90% dari kematian sebelum

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Penelitian ini didapatkan 65 orang penderita pasca stroke iskemik dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. didominasi oleh penyakit infeksi dan malnutrisi, pada saat ini didominasi oleh

BAB III METODE PENELITIAN. observasional analitik dengan desain cross sectional study dimana pengukuran

BAB I PENDAHULUAN. Hipertensi adalah tekanan darah tinggi dimana tekanan darah sistolik lebih

BAB I PENDAHULUAN. psikologis dan sosial. Hal tersebut menimbulkan keterbatasan-keterbatasan yang

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit Jantung Koroner (PJK) merupakan penyakit yang menyerang

BAB I PENDAHULUAN. depan yang ingin dicapai melalui pembangunan kesehatan adalah masyarakat, bangsa

BAB I PENDAHULUAN. negara berkembang terus mengalami perubahan, terutama di bidang

BAB 1 PENDAHULUAN. berbagai hal yang menyusahkan, bahkan membahayakan jiwa. Namun di era

BAB 1 PENDAHULUAN. World Health Organization (WHO) memperkirakan jumlah penderita hipertensi akan terus meningkat seiring

Statistika ITS Surabaya

UKDW BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Stroke merupakan salah satu penyakit paling mematikan di dunia.

BAB I PENDAHULUAN. darah, hal ini dapat terjadi akibat jantung kekurangan darah atau adanya

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. penyempitan pembuluh darah, penyumbatan atau kelainan pembuluh

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian di bidang ilmu Kardiovaskuler.

FAKTOR-FAKTOR RISIKO HIPERTENSI PADA LAKI-LAKI PENGUNJUNG PUSKESMAS MANAHAN DI KOTA SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit Jantung Koroner (PJK) merupakan problem kesehatan utama yang

BAB IV HASIL PENELITIAN. Penelitian ini melibatkan 61 orang subyek penelitian yang secara klinis diduga

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia mencapai 400 per kematian (WHO, 2013).

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. koroner. Kelebihan tersebut bereaksi dengan zat-zat lain dan mengendap di

ANALISIS TAHAN HIDUP PENDERITA DEMAM BERDARAH DENGUE

Generalized Ordinal Logistic Regression Model pada Pemodelan Data Nilai Pesantren Mahasiswa Baru FMIPA Universitas Islam Bandung Tahun 2017

BAB I PENDAHULUAN. mmhg. Penyakit ini dikategorikan sebagai the silent disease karena penderita. penyebab utama gagal ginjal kronik (Purnomo, 2009).

UKDW BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Stroke merupakan penyebab kematian dan kecacatan yang utama. Hipertensi

BINARY LOGISTIC REGRESSION (BLR) TERHADAP STATUS BEKERJA DI KOTA SURABAYA

Transkripsi:

IMPLEMENTASI REGRESI LOGISTIK BINER PADA PENENTUAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYAKIT JANTUNG Wardatuz Zakiyah, Hendro Permadi, dan Swasono Rahardjo Universitas Negeri Malang E-mail : zakiyah_musta in@yahoo.com Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi penyakit jantung dengan menggunakan analisis regresi logistik biner. Prosedur dalam penelitian ini melalui langkah-langkah mendeteksi distribusi variabel terikat (Y, mengidentifikasi adanya kasus multikolinieritas, membentuk model regresi logistik biner secara parsial, memilih variabel bebas yang signifikan, membentuk model regresi logistik biner berganda, menguji koefisien regresi secara serentak, dan menguji kecocokkan model. Hasil analisis regresi logistik biner berganda dari 6 variabel bebas, yaitu umur (X, tekanan darah sistolik (X 2, tekanan darah diastolik (X, kandungan kolesterol (X, tinggi badan (X 5, dan berat badan (X 6 yang diperkirakan mempengaruhi terjadinya serangan jantung yaitu variabel umur (X, tekanan darah diastolik (X, dan kandungan kolesterol (X dengan nilai koefisien determinasi berganda R 2 sebesar 2% dan MSE sebesar 0,6 Kata kunci : regresi logistik biner, penyakit jantung. Penyakit jantung merupakan penyakit yang sangat menakutkan dan mematikan. Di seluruh dunia, jumlah penderita penyakit ini terus bertambah, bahkan penyakit jantung sampai saat ini masih merupakan penyebab kematian utama di berbagai benua mulai dari Amerika Utara, Eropa dan Asia tidak terkecuali di Indonesia. Penyakit jantung sering dianggap sebagai penyakit monopoli orang tua. Dulu memang penyakit tersebut diderita oleh orang tua terutama yang berusia 60 tahun ke atas, karena usia juga merupakan salah satu faktor resiko terkena penyakit jantung. Namun sekarang ini ada kecenderungan juga diderita oleh pasien yang berusia di bawah 0 tahun. Hal ini bisa terjadi karena adanya perubahan gaya hidup, terutama pada orang muda perkotaan modern. Ketika era globalisasi menyebabkan informasi semakin mudah diperoleh, negara berkembang dapat segera meniru kebiasaan negara barat yang dianggap cermin pola hidup modern. Sejumlah perilaku seperti mengkonsumsi makanan siap saji (fast food yang mengandung kadar lemak jenuh tinggi, kebiasaan merokok, minuman beralkohol, kerja berlebihan, kurang berolah raga, dan stress, telah menjadi gaya hidup manusia terutama di perkotaan. Padahal kesemua perilaku tersebut dapat merupakan faktor-faktor penyebab penyakit jantung. Meskipun sudah digunakan bermacam strategi farmakologis atau perubahan gaya hidup, namun dari tahun ke tahun angka penderitanya selalu cenderung meningkat. Diseluruh dunia, kira-kira.670.000 orang menderita penyakit jantung, angina pectoris (nyeri dada atau kedua-duanya. Dari keseluruhan jumlah, 6.90.000

orang adalah lelaki dan 6.750.000 orang adalah perempuan. Sekurang-kurangnya 250.000 orang meninggal dunia setiap tahun dalam masa satu jam setelah serangan jantung dan sebelum sampai ke Rumah Sakit. Di Indonesia, prevalensi penyakit jantung menjadi semakin tinggi yakni semakin bertambah penderitanya. Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT yang dilakukan secara berkala oleh Departemen Kesehatan menunjukkan bahwa penyakit jantung memberikan kontribusi sebesar 9,8 persen dari seluruh penyebab kematian pada tahun 99. Angka tersebut meningkat menjadi 2, persen pada tahun 998. Hasil SKRT tahun 200, penyakit jantung koroner telah menempati urutan pertama dalam deretan penyebab utama kematian di Indonesia. Melihat permasalahan tersebut, perlu diadakan penelitian untuk mengetahui faktor-faktor yang bisa menyebabkan terjadinya serangan jantung dengan menggunakan analisis regresi logistik. Terjadinya serangan jantung sebagai variabel respon yang terdiri dari dua kategori yaitu terjadi serangan dan tidak terjadi serangan, sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhinya sebagai variabel bebas yang berupa kategori. Untuk penentuan nilai kategori dapat digunakan nilai berapapun. Berdasarkan latar belakang di atas penulis memberi judul skripsi Implementasi Regresi Logistik Biner Pada Penentuan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penyakit Jantung (Studi Kasus Penyakit Jantung di RSI Sakinah Mojokerto. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi penyakit jantung. METODE Metode pada penelitian ini menggunakan penelitian analitik yaitu tipe penelitian untuk mengetahui hubungan sebab akibat antara dua variabel secara observasional, dimana bentuk hubungan dapat berupa perbedaan atau pengaruh antar variabel. Sedangkan observasional yaitu suatu penelitian dimana peneliti hanya melakukan observasi tanpa memberi intervensi pada variabel yang akan diteliti. Adapun hubungan antar variabel penelitian adalah sebagai berikut :. Variabel Terikat Variabel terikat atau variabel respon terdiri dari dua kategori, dengan kode Y = 0 : untuk pasien tidak terjadi serangan jantung Y = : untuk pasien terjadi serangan jantung 2. Variabel Bebas Variabel bebas atau prediktor yang diamati adalah : x = Umur (tahun x 2 = Tekanan darah sistolik (mmhg x = Tekanan darah diastolik (mmhg x = Kandungan kolesterol (mg/dl x = Tinggi badan (cm 5 x 6 = Berat badan (cm Obyek penelitian yang digunakan memiliki kualitas serta ciri-ciri yang telah diterapkan. Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah orang pasien di Rumah Sakit Islam Sakinah Kota Mojokerto pada tahun 20- Agustus 202 yang menjalani rawat inap baik untuk jenis kelamin laki-laki maupun untuk

jenis kelamin perempuan. Dalam penelitian ini instrument yang digunakan berupa:. Kartu status pasien yang digunakan untuk memperoleh data umur (tahun, tekanan darah, berat badan, dan tinggi badan. 2. Data uji laboratorium untuk mengetahui kaitannya dengan penyakit jantung.. Software Easyfit untuk mendeteksi apakah variabel terikat (Y mengikuti pola distribusi Binomial. Software Minitab 2 untuk mengetahui model regresi logistik biner. Teknik yang digunakan untuk mengambil data pada penelitian ini yaitu metode dokumentasi yaitu melakukan pencatatan data terhadap obyek yang diteliti. Data yang dibutuhkan merupakan data kuantitatif yang ada dalam data rekam medik pasien. Dalam penelitian ini data yang diperoleh bersumber dari data rekam medik pasien penderita penyakit jantung di Rumah Sakit Islam Sakinah Mojokerto. Data tersebut meliputi : Umur, tekanan darah, kadar kolesterol, berat badan, dan tinggi badan pasien. Adapun pengambilan sampel dilakukan selama rentang bulan November 202. Teknik analisis data yang digunakan sebagai berikut :. Mendeteksi distribusi variabel terikat (Y dengan program Easyfit. 2. Mengidentifikasi adanya kasus multikolinieritas dengan matriks korelasi.. Membentuk model regresi logistik biner secara parsial.. Memilih variabel bebas yang signifikan berpengaruh terhadap variabel respon dengan uji Wald. 5. Membentuk model regresi logistik biner berganda dengan mengikutsertakan semua variabel bebas yang signifikan pada langkah dan variabel bebas kasus multikolinieritas pada langkah 2. 6. Menguji koefisien regresi secara serentak dengan uji nisbah kemungkinan atau Likelihood Ratio Test dan uji regresi secara parsial dengan uji Wald. 7. Menguji kecocokan model (Goodness of Fit dengan statistik deviance. HASIL DAN PEMBAHASAN. Pendeteksian Distribusi Variabel Terikat Mendeteksi distribusi pada variabel terikat (Y dilakukan untuk mengetahui apakah variabel terikat (Y mengikuti pola distribusi Binomial. Pendeteksian distribusi ini dapat dilakukan dengan menggunakan software Easyfit. No. Distribusi Kolmogorov Smirnov Anderson Darling Statistik Rank Statistik Rank Bernoulli 0.677 06.06 5 2 Binomial 0.677 2 06.06 D. Uniform 0,5 68.68 2 Geometric 0.777 5 75.65 5 Poisson 0.6957 67.982 6 Hypergeometric No fit 7 Logarithmic No fit (data min < 8 Neg. Binomial No fit

Hasil uji distribusi variabel terikat (Y pada tabel di atas menunjukkan bahwa variabel Y mengikuti pola distribusi Binomial. Hal ini ditunjukkan oleh pola ditribusi Binomial dengan uji Kolmogorov Smirnov berada pada urutan kedua, sedangkan untuk uji Anderson Darling berada pada urutan keempat. Oleh karena itu, data dapat dianalisis dengan menggunakan regresi logistik biner. 2. Mengidentifikasi adanya kasus multikolinieritas dengan matriks korelasi. Y X X 2 X X X 6 X 0.67* X 2 0.008 0.9 X 0.29* 0.95 0.8 X 0.289* 0.285-0.07 0.206 X 5-0.76-0.5 0.050-0.08-0.06 X 6 0.07-0.07 0.09 0.280 0.0 0. Keterangan * : variabel signifikan pada α = 0,05 Dari matriks korelasi yang ada pada tabel di atas dapat dilihat bahwa variabel bebas yang mempunyai korelasi yang kuat dengan variabel Y (signifikan r 0.67, r = 0.29, r = 0.289 dengan adalah variabel X, X, dan X ( XY = X Y X Y nilai P-Value dari ketiga variabel tersebut kurang dari α = 0,05. Dan terjadinya kasus multikolinieritas dapat dilihat dengan membandingkan koefisien korelasi antara variabel bebasnya dengan koefisien korelasi antara X, X, dan X dengan Y.. Membentuk model regresi logistik biner secara parsial. Variabel Bebas Uji Z Uji G P P-Value Umur (X.5 26.729 0.000 0.000 Tekanan darah sistolik (X 2 0.09 0.008 0.929 0.929 Tekanan darah diastolik (X.05 22.695 0.000 0.000 Kolesterol (X 2.9 9.6 0.00 0.002 Tinggi badan (X 5 -.8.608 0.065 0.057 Berat badan (X 6 0.8 0.0 0.86 0.86 Hasil analisis uji Z dan P-value pada tabel di atas menunjukkan bahwa variabel umur (Z =,5 signifikan dalam model karena P[W<,5] = 0,000 kurang dari α = 0,05. Sehingga variabel umur layak masuk dalam model regresi logistik biner. Pada variabel tekanan darah sistolik (Z = 0,09 tidak signifikan dalam model karena P[W<0,09] = 0,929 lebih dari α = 0,05. Sehingga variabel tekanan darah sistolik tidak layak masuk dalam model regresi logistik biner. Variabel tekanan darah diastolik (Z =,05 signifikan dalam model karena P[W<,05] = 0,000 kurang dari α = 0,05. Sehingga variabel tekanan darah diastolik layak masuk dalam model regresi logistik biner. Variabel kolesterol (Z = 2,9 signifikan dalam model karena P[W<2,9] = 0,002 kurang dari α = 0,05. Sehingga variabel kolesterol layak masuk dalam model regresi logistik biner. Variabel tinggi badan (Z = -,8 tidak signifikan dalam model karena P[W<-

,8] = 0,057 lebih dari α = 0,05. Sehingga variabel tinggi badan tidak layak masuk dalam model regresi logistik biner. Variabel badan badan (Z = 0,8 tidak signifikan dalam model karena P[W<0,8] = 0,86 lebih dari α = 0,05. Sehingga variabel berat badan tidak layak masuk dalam model regresi logistik biner.. Memilih variabel bebas yang signifikan berpengaruh terhadap variabel respon dengan uji Wald. Analisis regresi logistik biner dilakukan untuk menguji keberartian dari koefisien secara serentak. Untuk menguji koefisien regresi logistik biner secara serentak dilakukan dengan uji nisbah kemungkinan/likelihood ratio test. Sedangkan untuk menguji koefisien regresi logistik biner secara parsial digunakan uji Wald. Pengujian koefisien regresi logistik biner ini dilakukan untuk mengidentifikasi variabel bebas mana yang berpengaruh nyata pada model regresi logistik biner berganda. Variabel Koefisien SE koefisien Z (Wald P Odds Ratio Konstanta -2.589 2.600 -.75 0.000 X 0.050 0.02.2 0.00.08 X 0.0708 0.02586 2.72 0.007.07 X 0.00755 0.0066.69 0.09.0 G = 9.79 P-Value = 0.000 Hasil uji nisbah kemungkinan atau Loglikelihood Ratio Test pada tabel di 2 atas menunjukkan bahwa G = 9,79 dengan P[ c > 9,79] = 0,000 kurang dari a = 0,05. Hal ini dapat disimpulkan bahwa ada satu atau lebih variabel bebas yang berpengaruh nyata terhadap variabel respon. Sedangkan hasil uji Wald untuk kedua variabel bebas yang dimasukkan pada model regresi logistik biner mempunyai nilai peluang yang kurang dari a = 0,05 atau signifikan pada taraf 5%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ketiga variabel bebas yaitu umur, tekanan darah diastolik, dan kandungan kolesterol mempunyai pengaruh yang nyata terhadap variabel respon. 5. Membentuk model regresi logistik biner berganda. Dari analisis regresi logistik biner secara parsial, dihasilkan beberapa variabel bebas yang mempunyai pengaruh terhadap variabel terjadinya penyakit jantung yaitu umur, tekanan darah diastolik, dan kandungan kolesterol. Sehingga ketiga variabel bebas tersebut layak dimasukkan dalam model akhir regresi logistik biner berganda. Sehingga diperoleh model akhir regresi logistik biner berganda sebagai berikut : Ù Y = + (- 2,589 + 0,050X + 0,0708X + 0,007X (-2,589 + 0,050X + 0,0708X + 0,007X

Dari model regresi logistik biner tersebut yaitu umur yang memberikan nilai sebesar 0,050 terhadap penyakit jantung, tekanan darah diastolik yang memberikan nilai sebesar 0,07088 terhadap penyakit jantung, dan kandungan kolesterol yang memberikan nilai sebesar 0,007 terhadap penyakit jantung. Sedangkan koefisien determinasi berganda R 2 yang telah diperoleh dari model regresi logistik biner tersebut sebesar 2 %. 6. Menguji kecocokan model (Goodness of Fit dengan statistik deviance. Setelah diperoleh model akhir regresi logistik biner, yaitu : Ù Y = + (- 2,589 + 0,050X + 0,0708X + 0,007X (-2,589 + 0,050X + 0,0708X + 0,007X Maka selanjutnya dilakukan uji kesesuaian model (Goodness of Fit. Dari uji yang dilakukan, diperoleh nilai statistic deviance sebesar 08,558 dengan derajat bebas 8, sehingga diperoleh P[ c > 08,558] = 0,5. Karena peluang 2 8 yang dihasilkan lebih besar dari peluang yang diinginkan atau α = 0,05, maka menerima H 0 dengan kesimpulan bahwa model yang diperoleh telah sesuai. Dan menurut Fahrmnier (99 dalam Nadliroh (2008, pada pengujian Goodness of Fit apabila peluang yang dihasilkan lebih besar dari yang diinginkan (α = 0,05, maka semua variabel bebas dalam model memberikan pengaruh berbeda pada variabel responnya. Oleh karena itu, model akhir regresi logistik biner berganda untuk variabel penyakit jantung di RSI Sakinah Mojokerto telah sesuai dan semua variabel bebas yang ada dalam model memberikan pengaruh. KESIMPULAN Dengan menggunakan regresi logistik biner dari 6 variabel bebas (umur, tekanan darah sistolik, tekanan darah diastolik, kolesterol, tinggi badan, dan berat badan yang diperkirakan mempengaruhi adanya penyakit jantung adalah variabel umur (X dan tekanan darah diastolik (X yang paling berpengaruh terhadap adanya penyakit jantung. Model hubungan adanya penyakit jantung terhadap faktor-faktor yang mempengaruhinya dengan menggunakan analisis regresi logistik biner yaitu : Ù Y = + (- 2,589 + 0,050X + 0,0708X + 0,007X (-2,589 + 0,050X + 0,0708X + 0,007X SARAN Pada penelitian ini variabel bebas (X hanya terdapat 6 variabel yaitu umur, tekanan darah sistolik, tekanan darah diastolik, kandungan kolesterol, tinggi badan, dan berat badan. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan menambah jumlah variabel bebas yang lain seperti jenis kelamin, merokok, penyakit diabetes.

DAFTAR RUJUKAN Agresti, Alan. 98. Analysis of Ordinal categorical data. Canada: John Wiley & Sons. Anonym. 20. Daftar Kartu Periksa Pasien. Dokumen Rumah Sakit Islam Sakinah Mojokerto. Draper, N.R. dan Smith, H. 992. Analisis Regresi Terapan. Edisi Kedua. Jakarta: Gramedia. Hosmer, David W. and Lameshow, Stanley. 989. Applied Logistic Regression. Canada: A Wiley Interscience Publication. Montgomery, Douglas C. 990. Pengantar Pengendalian Kualitas Statistik. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Sembiring, R.K. 995. Analisis Regresi. Bandung: ITB. Serangan Jantung Wikipedia, the free encyclopedia, (http://id. Wikipedia.org/wiki/Serangan_Jantung, diakses tanggal 2 mei 20. Supangat, Andi. 2007. Statistika Dalam Kajian Deskriptif, Inferensi, dan Nonparametrik. Bandung: Universitas Widyatama.

Artikel skripsi oleh Wardatuz Zakiyah ini telah diperiksa dan disetujui. Malang, 6 Agustus 20 Pembimbing I Ir. Hendro Permadi, M.Si NIP 96622 9990 00 Malang, 6 Agustus 20 Pembimbing II Dr. Swasono Rahardjo, S.Pd, M.Si NIP 96600 9920 00 Malang, 6 Agustus 20 Penulis Wardatuz Zakiyah NIM 9027586