Outline. Kualitas Pembelajaran SD di Nusa Tenggara Barat 12/14/ Pendahuluan. 2. Kualitas Pembelajaran di NTB

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. karena melalui pendidikan diharapkan akan lahir sumber daya manusia yang berkualitas

INAP. Indonesia National Assessment Programme

I. PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan penting dalam meningkatkan dan mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) PROVINSI NTB TAHUN 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2013

BAB IV GAMBARAN UMUM. A. Gambaran Umum Provinsi Nusa Tenggara Barat. provinsi NTB mencapai ,15 km 2.

Tabel. Potensi Areal Budidaya Laut Untuk Komoditas Kerang Mutiara & Abalone, Kerang Darah dan Tiram Serta Teripang Per Kab/kota Se- NTB

ESTIMASI JUMLAH PENDUDUK INDONESIA TAHUN Estimasi Jumlah Penduduk Indonesia :

ANALISIS EFEKTIVITAS DAN KEMANDIRIAN KEUANGAN DAERAH PADA TINGKAT KABUPATEN/KOTA DI PROPINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) PROPINSI NTB TAHUN 2015

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS DATA

BERITA RESMI STATISTIK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

DIREKTORI ADDENDUM KERJASAMA PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT DENGAN PEMERINTAH PROVINSI LAINNYA DAN KABUPATEN / KOTA SE-NTB TAHUN 2010

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DENGAN MENGGUNAKKAN METODE MIND MAPPING

BERITA RESMI STATISTIK. Keadaan Ketenagakerjaan NTB Agustus Agustus 2017: Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) sebesar 3,32 persen

BAB I PENDAHULUAN. Adapun budaya-budaya di provinsi NTB yaitu Budaya SASAMBO (SASAK,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BERITA RESMI STATISTIK

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BERITA RESMI STATISTIK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I Pendahuluan. Internasional pada hasil studi PISA oleh OECD (Organization for

BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN. dengan setting pembelajaran kooperatif dan ditinjau berdasarkan jenis

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

1. UMUM. Statistik BPKH Wilayah VIII Tahun

Penerapan Dan Pencapaian Standar Pelayanan Minimal Bidang Pendidikan Tahun 2013

BAB IV GAMBARAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN AIR (AUDITORY INTELLECTUALLY REPETITION) SETTING KOOPERATIF TIPE NHT.

BAB I PENDAHULUAN. Setiap bangsa pasti mempunyai tujuan yang hendak dicapai sesuai undangundang

I. PENDAHULUAN. bahwa pendidikan merupakan kunci kemajuan suatu bangsa. Pendidikan juga

I. PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan penting dalam kehidupan suatu bangsa guna

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini akan dilaksanakan di kelas IV SD Negeri

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal penting dalam kehidupan karena dapat

BERITA RESMI STATISTIK

I. PENDAHULUAN. menjadi kebutuhan mendasar yang diperlukan oleh setiap manusia. Menurut UU

ARTIKEL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika. Oleh:

Analisis Deskriptif Soal-Soal Dalam Buku Pelajaran Matematika SMP Kelas VIII Semester 1 Ditinjau dari Domain Kognitif TIMSS 2011

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Modul ke: Psikometri. Norma 1. Fakultas PSIKOLOGI. Maria Ulfah, M.Psi., Psikolog. Program Studi Psikologi.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengambilan keputusan adalah proses kognitif kritis di setiap bidang kehidupan manusia.

BAB V ANALISA PEREKONOMIAN ANTAR KABUPATEN/KOTA

I. PENDAHULUAN. kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsipprinsip

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional terdapat penjelasan mengenai standar nasional. dan afektif sesuai dengan karakteristik mata pelajaran.

PEMBELAJARAN KREATIF DAN KOLABORATIF PADA ABAD 21 TINJAUAN KURIKULUM Dr. H. Ahmad Zaki Mubarak, M.Si.

KERTAS KERJA RKA-KL RENCANA KINERJA SATUAN KERJA TAHUN ANGGARAN 2012

BAB I PENDAHULUAN. penilaian merupakan proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk

MODIFIKASI ALAT BANTU PEMBELAJARAN PADA MATERI AJAR GERAK DASAR MENENDANG DALAM SEPAK BOLA. Untung

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tiara Nurhada,2013

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan yang penting dalam mempersiapkan

UPAYA MENINGKATKAN KOMUNIKASI MATEMATIK SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL INQUIRY BERBANTUAN SOFTWARE AUTOGRAPH

I. PENDAHULUAN. Pesatnya perkembangan zaman di era globalisasi menuntut setiap negara untuk

PENINGKATAN KETERLIBATAN DAN MINAT BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN STAD TERMODIFIKASI PERMAINAN ULAR TANGGA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pendeskripsian data berisi penyajian data untuk masing-masing aspek

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. standar hidup minimum (Mudrajad Kuncoro, 1997). Kemiskinan identik dengan negara berkembang, contohnya Indonesia

RENCANA DAN REALISASI INVESTASI DAN TENAGA KERJA PMDN MENURUT SEKTOR EKONOMI DI NTB TAHUN 2013

Oleh: Via Vandella*, Yulia Haryono**, Alfi Yunita**

KERTAS KERJA RKA-KL RENCANA KINERJA SATUAN KERJA TAHUN ANGGARAN 2012

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS. 1. Sejarah Singkat Berdirinya MTsN Batu Benawa

BAB IV GAMBARAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1. Perolehan Skor Rata-Rata Siswa Indonesia Untuk Sains

JURNAL LITERASI MATEMATIKA TINGKAT SMP MENGACU PADA TIMSS (TRENDS INTERNATIONAL MATHEMATICS AND SCIENCE STUDY) DITINJAU DARI GENDER

TAHUN 2016 HASIL PENGOLAHAN DAN ANALISISDATA AKREDITASI SEKOLAH/MADRASAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika. Oleh: AENUN NIM.

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS LINGKUNGAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD PADA SISWA KELAS IV SD INPRES 2 PARIGIMPUU

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam rangka pembangunan manusia Indonesia yang seutuhnya,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. bawah kemampuannya. Belum ada definisi yang dapat diterima secara universal

apa yang dirumuskan dalam NCTM (National Council of Teachers of isi atau materi (mathematical content) dan standar proses (mathematical

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Lampung Selatan ini menggunakan konsep model Kemmis dan McTaggart

BAB I PENDAHULUAN. Barat, Kabupaten Lombok Tengah, Kabupaten Lombok Utara, Kabupaten Lombok

I. PENDAHULUAN. Pada era global yang ditandai dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan

DAFTAR TABEL Persentase SD/ MI yang semua rombongan... belajar (rombel)nya tidak melebihi 32 orang

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. tipe Team Games Tournament (TGT). Pada siswa kelas VIII SMP Islam

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE CIRC TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS

PENINGKATAN PEMBELAJARAN GEOMETRI DENGAN SOAL OPEN ENDED MENANTANG SISWA BERPIKIR TINGKAT TINGGI. Endah Ekowati 1 dan Kukuh Guntoro 2.

Peningkatan Hasil Belajar, Pembelajaran Kooperatif, Team Assisted Individualization

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS. 1. Sejarah Singkat Berdirinya MAN Pangkalan Bun

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan sangat penting bagi setiap manusia untuk mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Karakteristik Soal TIMSS

BERITA RESMI STATISTIK

OLEH: Keswati NIM : K BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. masayarakat dan organisasi dalam lingkungan pendidikan. Terdapat banyak

JKPM VOLUME 4 NOMOR 1 APRIL 2017 e ISSN :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Jurnal Elementary ISSN FKIP UM Mataram Vol. 1 No. 1 Januari 2018, Hal A. LATAR BELAKANG

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

INOVASI UNTUK ANAK SEKOLAH INDONESIA Kualitas Pembelajaran SD di Nusa Tenggara Barat Sebagian Analisis dari Survei PMTK/INAP Dipresentasikan oleh: Research, Analytics, and Methods (RAM) Team INOVASI 14 Desember 2016 Australian Aid Managed by the Palladium Group on behalf of the Australian Government 1 Outline 1. Pendahuluan 2. Kualitas Pembelajaran di NTB 3. Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas pembelajaran 4. Kesimpulan 2 1

1. Pendahuluan 3 Kondisi Pendidikan di NTB 4 2

Survei Penilaian Mutu Tingkat Kompetensi 2016 Pendahuluan 1. Mengukur kualitas pembelajaran Bahasa Indonesia, matematika dan ilmu pengetahuan alam. Terhubung dengan kurikulum nasional, dan juga tes internasional (TIMSS, PIRLS). Knowing, Applying, Reasoning. 2. Memberikan informasi kepada pemangku kebijakan, untuk: Membandingkan kualitas pembelajaran antar daerah. Mengidentifikasi domain yang membutuhkan dukungan / perhatian. Mengidentifikasi faktor latar belakang siswa, praktik guru, kondisi sekolah, dan manajemen sekolah yang mempengaruhi kualitas pembelajaran. Tujuan akhirnya untuk menjadi dasar perumusan kebijakan dan inovasi di bidang pendidikan Komponen: Tes matematika, ilmu pengetahuan alam, dan Bahasa Indonesia. Angket guru, murid, dan kepala sekolah. Pada tahun 2016: dilaksanakan di Kelas 4. 5 Survei PMTK di NTB Pendahuluan NTB Kabupaten/Kota 1 Kabupaten/Kota 2 Kabupaten/Kota 10 Cukup sampel untuk melakukan perbandingan antar kabupaten/kota 15-26 SD 15-26 SD 15-26 SD Total 204 SD 6 3

Cara membaca skor PMTK Kualitas Pembelajaran di NTB Skor PMTK sudah menggunakan skala nasional Untuk analisis ini, skor PMTK kami standardisasi mengikuti metode TIMSS: Rata-rata nasional 500, standard deviasi 100. 300 400 500 600 700 Dalam analisis, perbedaan 25 poin (ekuivalen dengan 0.25 standard deviasi) dianggap besar Contoh: rata-rata skor Bahasa Indonesia di NTB: 425. Berarti 75 poin di bawah rata-rata nasional. Ini perbedaan yang sangat besar. 7 2. Kualitas Pembelajaran di NTB 8 4

Kualitas Pembelajaran di NTB Skor PMTK NTB Skor 550 525 500 475 450 425 400 375 350 325 300 Skor kab/kota terendah: 348 Skor kab/kota tertinggi: 513 Rata-rata NTB: 425 Skor kab/kota terendah: 389 Skor kab/kota tertinggi: 505 Rata-rata NTB: 444 Skor kab/kota tertinggi: 500 Rata-rata NTB: 429 Bahasa Indonesia Matematika IPA Rata-rata nasional 500 Kualitas pembelajaran di NTB masih tertinggal dari nasional. Skor kab/kota terendah: 370 Ada variasi kualitas yang cukup tinggi antar kabupaten, terutama Bahasa Indonesia dan IPA. 9 Proporsi siswa berkemampuan rendah (skor di bawah 400) <25% 25 50% >50% 5

Kualitas Pembelajaran di NTB Ketertinggalan dari Kota Mataram (Bahasa Indonesia 513 Matematika 505 IPA 500) Tidak tertinggal dari Kota Mataram (<25 poin) Sedikit tertinggal dari Kota Mataram (25-50 poin) Cukup tertinggal dari Kota Mataram (51-100 poin) Sangat tertinggal dari Kota Mataram (>100 poin) 11 Kualitas Pembelajaran di NTB Siswa Perempuan dan Laki-laki Perbedaan Poin (Perempuan - Laki-laki) Selisih Skor Siswa Perempuan vs Skor Siswa Laki-laki^ 45 40 Secara umum, siswa perempuan unggul dalam Bahasa Indonesia. 35 30 Di Kab. Lombok Tengah, siswa perempuan unggul di ketiga mata ujian. 25 20 15 10 5 0 IPA Matematika Bahasa Indonesia ^ perbedaan 25 poin (ekuivalen dengan 0.25 standard deviasi) dianggap besar Di Dompu, Bima dan Sumbawa, tidak ada perbedaan antara skor siswa perempuan dan laki-laki. 12 6

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi pembelajaran 13 Persepsi Guru Tindak lanjut penilaian hasil belajar siswa Pengaruh Praktik dan Persepsi Guru Introspeksi guru Yang tidak terbukti berpengaruh: 1. Kualifikasi guru (pengalaman, PNS/non-PNS, sertifikasi) Membantu siswa belajar 2. Karakteristik guru (usia, jenis kelamin) 3. Keikutsertaaan dalam pelatihan 4. Tipe tugas yang diberikan ke siswa 5. Praktik mengajar Harapan guru terhadap siswa tinggi vs rendah Kepuasan kerja guru tinggi vs rendah -20-10 IPA ^ perbedaan 25 poin dianggap besar Matematika 0 10 20 30 40 Perbedaan poin Bahasa Indonesia 50 60 70 (menyimpulkan, mengajukan pertanyaan, mengaitkan pelajaran dengan kehidupan seharihari, mendorong semua 14 siswa) 7

Distribusi Praktik dan Persepsi Guru, Kab/Kota 100 Persentase 80 Tingkat kepuasan kerja cukup bervariasi antar kabupaten. 60 Proporsi guru yang menggunakan penilaian hasil belajar secara tepat sudah cukup tinggi. kecuali di Dompu 40 20 0 Proporsi Guru dengan Kepuasan Kerja Tinggi 15 Proporsi Guru menggunakan Penilaian untuk Introspeksi Perbedaan Skor antara Sekolah dengan Fasilitas Pendukung Cukup dan Tidak Cukup Alat bantu mengajar Komputer untuk siswa Peta atau bola dunia Peralatan laboratorium Buku perpustakaan,0 IPA 10,0 Peralatan laboratorium sangat penting untuk pembelajaran. 20,0 30,0 40,0 Perbedaan poin Matematika Bahasa Indonesia 50,0 Kecukupan komputer tidak punya pengaruh besar. Pengaruh terhadap matematika sangat kecil. 60,0 Peta / bola dunia, dan buku perpustakaan penting untuk pembelajaran Bahasa Indonesia dan matematika 16 ^ perbedaan 25 poin dianggap besar 8

Proporsi Sekolah dengan Fasilitas Pendukung Memadai 20,0 Lebih banyak sekolah berinvestasi di komputer daripada di peralatan laboratorium. (kecuali di Sumbawa, Lombok Utara, dan Bima) 18,0 16,0 Persentase 14,0 12,0 10,0 Jika sekolah memiliki biaya terbatas, investasi di peralatan laboratorium, peta/bola dunia, dan buku perpustakaan akan lebih bermanfaat untuk kualitas pembelajaran. 8,0 6,0 4,0 2,0,0 Komputer untuk siswa Peralatan laboratorium 17 Pengaruh Kegiatan Sekolah terhadap Nilai Pembelajaran Siswa Kegiatan pelajaran tambahan Pengayaan Menunjukkan bahwa mungkin pelajaran IPA di dalam kelas belum cukup. Remedial pembelajaran,0 IPA Nilai IPA satu-satunya yang terbantu melalui kegiatankegiatan ini. Matematika 10,0 20,0 30,0 Perbedaan Poin 40,0 Bahasa Indonesia ^ perbedaan 25 poin dianggap besar 9

Bagaimana dengan Kepala Sekolah? Tidak ada bukti bahwa: Karakteristik kepala sekolah (jenis kelamin, usia, pengalaman kepsek, pengalaman mengajar, tingkat pendidikan), atau, Pelatihan yang diikuti oleh kepala sekolah berpengaruh terhadap skor matematika, Bahasa Indonesia, atau IPA siswa. Kecuali: Sekolah dengan kepala sekolah perempuan memiliki skor Bahasa Indonesia lebih tinggi (28 Poin). Motivasi dan persepsi siswa Keadaan di rumah, perhatian orang tua Dukungan Orang Tua, Keadaan dan Persepsi Siswa Orang tua membantu mengerjakan PR setiap hari vs jarang Orang tua mengingatkan soal PR setiap hari vs jarang Orang tua dapat menemui guru Siswa cukup gizi vs kurang gizi Siswa tidak takut di sekolah vs takut Siswa senang ke sekolah vs tidak senang Keinginan siswa untuk berprestasi tinggi vs rendah 0 5 Matematika 2. Satu-satunya faktor orang tua/siswa yang bepengaruh terhadap skor matematika adalah kecukupan gizi. 10 15 20 25 30 35 40 45 50 Perbedaan poin IPA 1. Orang tua mengingatkan anak soal PR, kemudahan menemui guru, kesukaan siswa terhadap sekolah, dan motivasi siswa berpengaruh terhadap skor IPA dan Bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia 3. Tidak ada manfaat bagi orang tua untuk membantu anak mengerjakan PR. ^ perbedaan 25 poin dianggap besar 10

4. Kesimpulan 21 Kesimpulan Kualitas Pembelajaran di NTB PMTK menunjukkan bahwa secara keseluruhan, kualitas pembelajaran di Provinsi NTB masih tertinggal dari rata-rata nasional. Terutama Bahasa Indonesia dan IPA. Siswa perempuan unggul dalam Bahasa Indonesia Tidak ada perbedaan siswa perempuan dan laki-laki dalam matematika atau IPA secara umum di Provinsi NTB. Ada variasi antar kabupaten/kota yang cukup tinggi Kota Mataram memiliki rata-rata sama dengan nasional 11

Kesimpulan Faktor Guru, Sekolah, dan Kepala Sekolah Penggunaan teknik penilaian hasil belajar untuk introspeksi guru (formative assessment) dapat membantu meningkatkan kualitas pembelajaran secara keseluruhan. Kepuasan kerja guru yang tinggi juga bermanfaat untuk Bahasa Indonesia Laboratorium, peta, dan buku dapat meningkatkan pembelajaran dengan signifikan. Tidak ada bukti bahwa komputer bermanfaat untuk pembelajaran. Kegiatan pengayaan dan remedial berguna untuk IPA, tetapi tidak untuk Bahasa Indonesia atau matematika. Kualitas dan ketepatgunaan pelatihan guru dan kepala sekolah perlu ditingkatkan. Kesimpulan Faktor orang tua, kondisi sekolah, motivasi dan keadaan siswa IPA dan Bahasa Indonesia dapat ditingkatkan melalui: Pertemuan rutin antara guru dan orang tua. Orang tua mengingatkan soal PR Motivasi siswa Siswa senang ke sekolah Matematika dapat ditingkatkan melalui peningkatan gizi siswa. 12

Terima Kasih 25 13