Bodhipakkhiyā Dhammā (2)

dokumen-dokumen yang mirip
Sobhanacetasika. Dhammavihārī Buddhist Studies

Dhammavihārī Buddhist Studies LIMA RINTANGAN BATIN PAÑCA NĪVARAṆA

TANYA JAWAB DI GROUP ABHIDHAMMA

Lima Daya Pengendali. Pañcindriya. Dhammavihārī Buddhist Studies

Mengapa berdana? Pariyatti Sāsana hp ; pin. Friday, April 12, 13

62 Pandangan Salah (6)

Empat Kebenaran Mulia. Pariyatti Sāsana Yunior 2 hp ; pin 7E9064DE

62 PANDANGAN SALAH (3) Dhammavihārī Buddhist Studies

Kasih dan Terima Kasih Kasih dan Terima Kasih

Merenungkan/Membayangkan Penderitaan Neraka

62 PANDANGAN SALAH (1)

Dhammacakka Pavattana Sutta!

Dhammavihārī Buddhist Studies. DHAMMAVIHARI. Pāramī (3) Penolakan

SUTTA SATIPATTHANA [JALAN LANGSUNG]

Bodhipakkhiyā dhammā. Dhamma-dhamma yang kondusif untuk pencerahan. Dhammavihārī Buddhist Studies

Tidak Ada Ajahn Chan. Kelahiran dan Kematian

Sifat Agung Dari Tiga Permata 2

Dāna. Sebuah Perhiasan dan Pendukung untuk Batin 2. Pariyatti Sāsana hp ; pin. Sunday, October 13, 13

Kamma (7) Kamma Baik Lingkup-Indra. Dhammavihārī Buddhist Studies

Dhamma Inside. Kematian Yang Indah. Orang-orang. Akhir dari Keragu-raguan. Vol September 2015

MEDITASI VIPASSANĀ & EMPAT KESUNYATAAN MULIA

BAB I PENDAHULUAN. yang memeluk suatu ajaran atau agama tersebut. Manusia terikat dengan

o Di dalam tradisi Theravāda, pāramī bukanlah untuk Buddha saja, tetapi sebagai prak/k yang juga harus dipenuhi oleh Paccekabuddha dan sāvakā.

62 PANDANGAN HIDUP YANG KELIRU Sumber: Sutta Pitaka, Digha Nikaya 1: Brahmajala Sutta

Abhidhammatthasaṅgaha

Abhidhammatthasaṅgaha

FOR FREE DISTRIBUTION ONLY

1. Mengapa bermeditasi?

Pembabaran Dhamma yang Tidak Lengkap (Incomplete Teachings)

Meditasi Mettā (Meditasi Cinta Kasih)

Kāmāvacarasobhana Cittaṃ (1)

"Jika saya begitu takut maka biarlah saya mati malam ini". Saya takut, tetapi saya tertantang. Bagaimanapun juga toh akhirnya kita harus mati.

PERTAPA GOTAMA MEMILIH JALAN TENGAH & ARIYASĀVAKA TANPA JHĀNA. Pariyatti Sāsana Yunior 2 hp ; pin!

Mahā Maṅgala Sutta (1)

Bab I: Pengetahuan-buku. Bagian i hingga v Gagasan-gagasan dan maknanya. Topik I. PENGETAHUAN Catatan Pendahuluan

Dāna. Pariyatti Sāsana hp ; pin. Sebuah Perhiasan dan Pendukung untuk Batin. Sunday, October 6, 13

Dāna-4. Berdana Kepada Bhikkhu Leher Kuning? Pariyatti Sāsana hp ; pin. Friday, April 12, 13

Pentahbisan Yasa dan Buddha Memulai Misinya. Pariyatti Sāsana Yunior 2 hp ; pin

Agama dan Tujuan Hidup Umat Buddha Pengertian Agama

Manfaatkan Waktu. Semaksimal Mungkin

Ikhtisar Objek (3) (Ālambaṇasaṅgaha) Dhammavihārī Buddhist Studies

KAMMA 1 Bukan kata lain dari fatalisme atau takdir. Pariyatti Sāsana hp ; pin!

Parābhava (2) Khotbah tentang Keruntuhan

Aṅguttara Nikāya Khotbah-Khotbah Numerikal Sang Buddha

Sutta Magandiya: Kepada Magandiya (Magandiya Sutta: To Magandiya) [Majjhima Nikaya 75]

AN 7.63 Sutta Nagara: Benteng (Nagara Sutta: The Fortress)

Sutta Nipata menyebut keempat faktor sebagai berikut: Lebih lanjut, murid para

Mengapa bhikkhu harus dipotong rambutnya? Mengapa bhikkhu itu tidak boleh beristeri? Mengapa anak perempuan tidak boleh dekat bhikkhu?

Sampayoganaya Metode Asosiasi (2) Dhammavihārī Buddhist Studies

Dhamma Inside. Bersikap Ramah. Standar. Berada di luar Kata-kata : Alamilah Sendiri. Vol Oktober 2015

Sabbadānam Dhammadānam Jināti Diantara semua pemberian, pemberian Dhamma adalah yang tertinggi

62 pandangan-salah (2)

Abhidhammatthasaṅgaha. Dhammavihārī Buddhist Studies

The Purpose of Practice. The Purpose of Practice. Sayalay Susīlā s Dhamma talk

Aturan -Moralitas Buddhis

Akusalacetasika. Dhammavihārī Buddhist Studies

Membuka Jalan. Petunjuk untuk Para Yogi pada Saat Wawancara. Ceramah oleh: Shwe Taung Gon Sāsana Yeiktha Sayadaw U Panditābhivamsa

Vinaya: Yang Perlu Diketahui oleh Umat

KUMPULAN 50 TANYA JAWAB (17) Di Website Buddhis Samaggi Phala Oleh Bhikkhu Uttamo Online sejak tanggal 13 November 2005 s.

ABHIDHAMMATTHASAṄGAHA

MENGHENTIKAN GAYA HIDUP AUTOPILOT

Kelahiran dan Kematian

Sutta Mahavacchagotta (The Greater Discourse to Vacchagotta)

Meditasi. Oleh : Taridi ( ) KTP. Standar Kompetensi Mengembangkan meditasi untuk belajar mengendalikan diri

Abhidhammatthasaṅgaha

Sutta Kalama: Kepada Para Kalama (Kalama Sutta: To the Kalamas)

Sutta Devadaha: Di Devadaha (Devadaha Sutta: At Devadaha) [Majjhima Nikaya 101]

Sifat Agung dari Tiga Permata

Perkembangan Pandangan Terang

MEDITASI VIPASSANĀ CERAMAH MENGENAI MEDITASI PANDANGAN TERANG

6. Pattidāna. (Pelimpahan Kebajikan) hp , pin bb.2965f5fd

KUMPULAN 50 TANYA JAWAB (11) Di Website Buddhis Samaggi Phala Oleh Bhikkhu Uttamo Online sejak tanggal 18 Januari 2005 s.d. tanggal 07 Maret 2005

LEMBAR SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER GASAL SMA EHIPASSIKO SCHOOL BSD T. P. 2016/2017

BAB IV MAKNA SELIBAT DAN IMPLIKASINYA DALAM KEHIDUPAN SOSIAL KEAGAMAAN PARA BIKKHU/BIKKHUNI DI BANDAR LAMPUNG

Sobhanacetasika (3) Dhammavihārī Buddhist Studies

ABHIDHAMMATTHASAṄGAHA AKUSALACITTĀNI

Kembali kepada Ketulusan Hati untuk Berbuat Baik

Permintaan Untuk Membabarkan Dhamma. Pariyatti Sāsana Yunior 2 hp ; pin

DEWAN PENGURUS DAERAH PEMUDA THERAVADA INDONESIA SUMATERA UTARA

Karaniya Metta Sutta. Mereka lalu duduk diam di bawah pohon. Tetapi keesokkan harinya setelah para bhikkhu. Diposkan pada 02 Januari 2016

SĪLA-2. Pariyatti Sāsana hp ; pin!

Y. M. Ajahn Chah. Let Your Aim be Nibbāna

Kompetensi Dasar: - Menumbuhkan kesadaran luhur dalam melaksanakan peringatan hari raya

PANDANGAN BENAR : Upa. Jayagandho Willy Yandi Wijaya Proof Reader : Upa. Sasanasanto Seng Hansun

Kesadaran terhadap Napas (Anapanasati)

Inspirasi dari Para Bhikkhuni Mulia

SUTRA 42 BAGIAN. B. Nyanabhadra

Cetasika (2) Abhidhammatthasaṅgaha. Dhammavihārī Buddhist Studies

KEHIDUPAN TIDAK PASTI, NAMUN KEMATIAN ITU PASTI (LIFE IS UNCERTAIN, DEAD IS CERTAIN) Oleh: Ven. Dr. K. Sri Dhammananda

Kebahagiaan Berdana. Diposkan pada 02 Desember 2015

Dhamma Inside. Munculkan Sebab-Sebabnya. Jalan Yang Sederhana. Manusia. Vol Agustus 2015

SEGENGGAM PASIR. Thānissaro Bhikkhu. Ajaran dari Phra Ajaan Suwat Suvaco. (Phra Bodhidhammācariya Thera) Diterjemahkan dari bahasa Thailand oleh

KISAH INSPIRATIF PUTERI BUDDHA

Hening Sejenak. Suasana Hati

I s i SECUIL CATATAN HARIAN. Secuil Catatan Harian (1) Manfaat Mengendalikan Pikiran (16) M.N. 118 [Anapanna Sati Sutta] (28) S.N.

KUMPULAN 50 TANYA JAWAB (15) Di Website Buddhis Samaggi Phala Oleh Bhikkhu Uttamo Online sejak tanggal 05 Agustus 2005 s.d. tanggal 23 September 2005

KOMUNITAS. B. Nyanabhadra Sesi ke-8 11 Mei 2016

D. ucapan benar E. usaha benar

BAB V ANALISIS DATA. A. Persamaan Antara Vipassana Bhavana Dengan Mujahadah Wahidiyah

Message of the Buddha PESAN SANG BUDDHA. Bhikkhu Dhammavuddho Maha Thera. Namo Tassa Bhagavato Arahato Samma Sambuddhassa PENDAHULUAN

Transkripsi:

Bodhipakkhiyā Dhammā (2) Empat Fondasi Perhatian Penuh Dhammavihārī Buddhist Studies www.dhammavihari.or.id

Cattāro Satipaṭṭhāna Terminologi satipaṭṭhāna: 1. Sati + paṭṭhāna = perhatian-penuh + fondasi/landasan/tumpuan/ awal/menegakkan. Satipaṭṭhāna = fondasi perhatian-penuh. 2. Sati + upaṭṭhāna = perhatian-penuh + pelayanan. upatiṭṭhati = berdiri dekat, melayani, merawat, mengagungkan, memuliakan. Satipaṭṭhāna = kehadiran perhatian-penuh. Empat Satipaṭṭhāna adalah padang rumput untuk sati (satigocara).

(A)Karakteristik: tidak mengambang (apilāpanalakkhaṇa) dan kepandaian (upaggaṇhanalakkhaṇa). (B)Fungsi: ketiadaan sifat pelupa (asammosanarasa) (C)Manifestasi: menjaga atau keadaan yang menghadapi objek (ārakkhapaccupaṭṭhānā visayābhimukhībhāvapaccupaṭṭhānā vā). (D)Sebab-terdekat: persepsi yang kuat atau penerapan sati terhadap tubuh, perasaan, kesadaran dan dhamma (thirasaññāpadaṭṭhānā, kāyādisatipaṭṭhānapadaṭṭhānā vā). Hendaknya dipahami seperti tugu di pintu kota kokoh dan tegak di objek dan seperti penjaga pintu yang menjaga pintu inderawi).

Arti Empat Satipaṭṭhāna (A) Empat fondasi untuk sati: (1) perenungan tubuh; (2) perenungan perasaan; (3) perenungan batin; dan (4) perenungan dhamma. (B) Sati adalah pelayan yang senantiasa hadir untuk mengingatkan batin untuk mengamati dan merealisasi karakteristik tubuh, perasaan, batin dan dhamma melalui empat perenungan.

Nettippakaraṇa 83-84 kāye kāyānupassī viharanto asubhe subhan ti vipallāsaṃ pajahati (seseorang yang berdiam mengamati tubuh di dalam tubuh meninggalkan distorsi tentang sesuatu yang indah di dalam yang tidak indah). vedanāsu vedanānupassī viharanto dukkhe sukhan ti vipallāsaṃ pajahati (seseorang yang berdiam mengamati perasaan di dalam perasaan meninggalkan distorsi tentang kebahagiaan di dalam penderitaan). citte cittānupassī viharanto anicce niccan ti vipallāsaṃ pajahati (seseorang yang berdiam mengamati batin di dalam batin meninggalkan distorsi tentang kekekalan di dalam ketidak-kekalan). dhammesu dhammānupassī viharanto anattani attā ti vipallāsaṃ pajahati (seseorang yang berdiam mengamati dhamma di dalam dhamma meninggalkan distorsi tentang Diri di dalam Tanpa-Diri).

Poin Penting (1) Para bhikkhu, ini adalah jalan lurus untuk kesucian mahluk hidup, untuk mengatasi kesedihan dan ratap tangis, untuk kelenyapan rasa sakit tubuh dan pikiran, untuk mencapai jalan/metode yang benar, untuk realisasi Nibbāna, yaitu empat fondasi perhatian penuh. Untuk kesucian makhluk hidup (sattānaṃ visuddhiyā): untuk membersihkan makhluk dari kotoran noda-noda, nafsu, kebencian dan delusi. Untuk mengatasi kesedihan dan ratap tangis (sokaparidevānaṃ samatikkamāya) yang muncul karena kehilangan orang yang dicintai dll. Contoh: Patācārā.

Poin Penting untuk kelenyapan rasa sakit tubuh dan pikiran (dukkhadomanassānaṃ atthaṅgamāya): Bhante Tissa mematahkan kakinya di depan perampok. untuk mencapai jalan/metode yang benar (ñāyassa adhigamāya): JMB8 yang telah dikembangkan akan membawa seseorang merealisasi Nibbāna. untuk realisasi Nibbāna (Nibbānassa sacchikiriyāya): untuk mencapai Nibbāna keadaan dimana sudah tidak ada taṇhā lagi.

Pendukung Kemajuan Meditasi 1. Anupassin: melihat/mengamati: paññindriya. 2.Ātāpī (semangat menggebu, gigih): energi, kekuatan, viriyindriya. 3. Sampajāna (pemahaman yang jernih): paññindriya. 4. Satimā/satimant (dengan penuh kewaspadaan, berperhatian penuh): satindriya. 5. Vineyya loke abhijjhā domanassaṃ (setelah menyingkirkan ketamakan dan rasa tidak senang di dunia lima agregat yang menjadi objek kemelekatan): samādhindriya.

Mahāsatipaṭṭhāna Sutta (D 22) (I) Perenungan Tubuh: 14 bab. (1) Penuh perhatian pada saat bernafas masuk dan keluar; (2) mengerti pada saat dia berjalan, berdiri, duduk dan rebahan; (3) bertindak dengan penuh kewaspadaan (sampajāna) ketika berjalan mondarimandir, melihat sesuatu dan sekeliling, pada saat membungkuk dan meregangkan tubuh, pada saat membawa jubah dan mangkuk makanan, pada saat makan, minum, mengunyah dan merasakan makanan, pada saat berjalan, berdiri, duduk, rebahan, tidur, bangun, berbicara dan diam.

Mahāsatipaṭṭhāna Sutta (D 22) (I) Perenungan Tubuh: 14 bagian. (4) Merenungkan tubuh yang penuh dengan 31 macam kotoran; (5) merenungkan elemen tanah, air, api dan angin di tubuh; (6-14) membandingkan tubuhnya dengan mayat yang mengalami 9 tahap pembusukan, dengan merenungkan: tubuh ini pun juga bersifat demikian, akan menjadi seperti itu, belum melampaui hal teresebut. Merenungkan tubuh (1) internal. eksternal, internal dan eksternal, (2) sifat kemunculannya, sifat kelenyapannya, sifat kemunculan dan kelenyapannya, (3) menjaga sati, ada tubuh, cukup untuk pengetahuan dan perhatian, (4) berdiam independen, tidak melekat pada apapun di dunia ini.

Mahāsatipaṭṭhāna Sutta (D 22) (II) Perenungan Perasaan: 1 bagian. Memahami setiap jenis perasaan (9 jenis) yang sedang muncul. Perasaan menyenangkan, tidak menyenangkan dan bukan tidak menyenangkan bukan pula menyenangkan; terkait dengan sensualitas/duniawi (sāmisa); tidak terkait dengan keduniawian atau perasaan spiritual (nirāmisa). Merenungkan perasaan (1) internal. eksternal, internal dan eksternal, (2) sifat kemunculannya, sifat kelenyapannya, sifat kemunculan dan kelenyapannya, (3) menjaga sati, ada perasaan, cukup untuk pengetahuan dan perhatian, (4) berdiam independen, tidak melekat pada apapun di dunia ini.

(III) Perenungan Batin: 1 bagian Memahami 16 (8 pasang) macam batin. Dengan nafsu Dengan Kebencian Dengan delusi Batin yang mengerut Batin yang lebih tinggi Batin yang terlampaui Batin yang terkonsentrasi Batin yang terbebaskan Tidak dengan nafsu Tidak dengan kebencian Tidak dengan delusi Batin yang terganggu Batin yang tidak lebih tinggi Batin yang tidak terlampaui Batin yang tidak terkonsentrasi Batin yang belum terbebaskan

Merenungkan batin (1) internal. eksternal, internal dan eksternal, (2) sifat kemunculannya, sifat kelenyapannya, sifat kemunculan dan kelenyapannya, (3) menjaga sati, ada batin, cukup untuk pengetahuan dan perhatian, (4) berdiam independen, tidak melekat pada apapun di dunia ini.

Mahāsatipaṭṭhāna Sutta (D 22) (IV) Perenungan Dhamma: 5 bagian. Melihat dan memahami: (1) lima rintangan batin; (2) lima agregat yang menjadi objek kemelekatan; (3) enam landasan internal dan eksternal; (4) tujuh faktor pencerahan; dan (5) Empat Kebenaran Mulia. Merenungkan masing-masing dhamma (1) internal. eksternal, internal dan eksternal, (2) kemunculannya, sifat kelenyapannya, kemunculan dan kelenyapannya, (3) menjaga sati, ada kāmacchanda (dll), cukup untuk pengetahuan dan perhatian, (4) berdiam independen, tidak melekat pada apapun di dunia ini.

Garansi dari Buddha Para bhikkhu, siapapun yang mengembangkan empat satipaṭṭhāna ini (dengan cara) demikian untuk 7 tahun, tanpa keraguan untuk dia salah satu dari dua Buah, Arahatta di kehidupan saat ini juga (diṭṭheva dhamme aññā) atau Anāgāmī, apabila masih ada kemelekatan yang tersisa. 6 tahun 5 tahun 4, 3, 2, 1 tahun 7 bulan 6, 5, 4, 3, 2, 1 bulan setengah bulan 7 hari!

Selesai