Nama Binatang Sebagai Komponen Pembentuk Kompositum. Oleh Shaila Yulisar Balafif. Abstrak

dokumen-dokumen yang mirip
PENGESAHAN.. i. PERNYATAAN. ii. PERSEMBAHAN...iv. ABSTRAK. v. KATA PENGANTAR.. vi. UCAPAN TERIMA KASIH... vii. DAFTAR ISI...viii. DAFTAR TABEL.

Menurut Abdul Chaer setiap bahasa mempunyai sarana atau alat gramatikal tertentu untuk menyatakan makna-makna atau nuansa-nuansa makna gramatikal (Abd

PEMAKAIAN PERPADUAN LEKSEM BAHASA INDONESIA DALAM TABLOID NOVA EDISI JULI Jurnal Publikasi. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa yang dipakai oleh suatu masyarakat akan selalu berkembang sejalan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Morfologi merupakan cabang ilmu linguistik yang mengkaji tentang

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Menurut KBBI (2003 : 588), konsep adalah gambaran mental dari suatu objek,

KLASIFIKASI EMOSIONAL DALAM UNGKAPAN BAHASA INDONESIA YANG MENGGUNAKAN KATA HATI

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Konsep adalah ide-ide, penggambaran hal-hal atau benda-benda ataupun

Analisis Morfologi Kelas Kata Terbuka Pada Editorial Media Cetak. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. fonologi, morfologi, sintaksis, dan leksikal. Penggunaan kata-kata dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Bahasa adalah suatu alat komunikasi pada manusia untuk menyatakan

ABREVIASI DALAM MENU MAKANAN DAN MINUMAN DI KOTA SEMARANG: SUATU KAJIAN MORFOLOGIS

KATA HABIS : BENTUK, PERILAKU, DAN MAKNA Anisa Rofikoh Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro

PEMEROLEHAN NOMINA BAHASA INDONESIA ANAK USIA 3;5 TAHUN: STUDI KASUS SEORANG ANAK DI LUBUK MINTURUN PADANG

DIFERENSIASI ANTARA FRASA DAN KATA MAJEMUK

BENTUK, PERILAKU, DAN MAKNA KATA BODOH DALAM BAHASA INDONESIA Adhenda Madarina Idzni Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II KAJIAN TEORI. sebelumnya. Namun, penelitian yang relevan dengan penelitian ini telah diperoleh

BAB I PENDAHULUAN. bahasa manusia. Sebagai alat komunikasi manusia, bahasa adalah suatu sistem

BAB II KAJIAN TEORI. Idiom berasal dari bahasa Yunani yaitu idios yang berarti khas, mandiri,

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional digunakan oleh sebagian besar

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi dapat terjalin dengan baik karena adanya bahasa. Bahasa

BAB I PENDAHULUAN. lain dapat berbeda bergantung pada aliran linguistik apa yang mereka anut.

BAB II KAJIAN TEORI. Persinggungan antara dua bahasa atau lebih akan menyebabkan kontak

PROSES MORFOLOGIS PEMBENTUKAN KATA RAGAM BAHASA WALIKA

Bab I Pendahuluan. Latar Belakang Pemikiran

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori-teori dalam penelitian ini perlu dibicarakan secara terinci.

PENANDA KOHESI GRAMATIKAL KONJUNGSI ANTARKALIMAT DAN INTRAKALIMAT PADA TEKS PIDATO KENEGARAAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

KATA MENANGIS : BENTUK, PERILAKU, DAN MAKNA. Kumairoh. Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya. Universitas Dipnegoro. Abstrak

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN TEORI

YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A

PENDAHULUAN. kelaziman penggunaannya dalam komunikasi sering terdapat kesalahan-kesalahan dianggap

KATA BERSUFIKS PADA TAJUK RENCANA SUARA MERDEKA DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBELAJARAN

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, TINJAUAN PUSTAKA. Konsep dipandang sebagai definisi operasional untuk menegaskan

ANALISIS MORFOLOGI PADA KARANGAN SISWA KELAS VIII D SMP MUHAMMADIYAH 5 SURAKARTA. Naskah Publikasi Ilmiah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

DIFERENSIASI ANTARA FRASA DAN KATA MAJEMUK

Oleh: RIA SUSANTI A

PENGGUNAAN DIKSI DALAM TEKS PIDATO PRESIDEN SUSILO BAMBANG YUDHOYONO PADA HARI ULANG TAHUN KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA. Oleh : Mentari Ade Fitri

BAB I PENDAHULUAN. komponen yang berpola secara tetap dan dapat dikaidahkan. Sebagai sebuah

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa-bahasa daerah di Indonesia mempunyai pengaruh dalam. Bahasa Karo, merupakan salah satu bahasa daerah di Indonesia yang masih

BAB I PENDAHULUAN. ikrar ketiga Sumpah Pemuda 1928 yang berbunyi: Kami poetra dan poetri

Alat Sintaksis. Kata Tugas (Partikel) Intonasi. Peran. Alat SINTAKSIS. Bahasan dalam Sintaksis. Morfologi. Sintaksis URUTAN KATA 03/01/2015

BAB 1 PENDAHULUAN. Realisasi sebuah bahasa dinyatakan dengan ujaran-ujaran yang bermakna.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam penulisan skripsi ini penulis tidak terlepas dari buku-buku pendukung

KATA PENGANTAR. memberikan rahmat dan juga karunia-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

TINJAUAN MATA KULIAH MORFOLOGI BAHASA INDONESIA

KATA BESAR: BENTUK, PERILAKU, DAN MAKNA. Disusun Oleh: SHAFIRA RAMADHANI FAKULTAS ILMU BUDAYA, UNIVERSITAS DIPONEGORO, SEMARANG,50257

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat komunikasi yang efektif. Bahasa dan proses

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Kajian Terhadap Masalah yang Relevan Sebelumnya

BAB II KAJIAN PUSTAKA. onoma yang berarti nama dan syn yang berarti dengan. Secara harfiah sinonim

Pengertian Morfologi dan Ruang Lingkupnya

a. Pengertian 5. N+FP 6. Ar+N b. Struktur Frasa Nomina 7. yang+n/v/a/nu/fp 1. N+N 2. N+V 8. Nu+N 3. N+A 4. N+Nu

LINGUA Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang kajian. Aji Kabupaten Jepara dapat disimpulkan sebagai berikut.

STRUKTUR KALIMAT BAHASA INDONESIA DALAM KARANGAN DESKRIPSI MAHASISWA PROGRAM BAHASA DAN SASTRA INDONESIA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA.

VERBA YANG BERKAITAN DENGAN AKTIVITAS MULUT: KAJIAN MORFOSEMANTIK

BAB I PENDAHULUAN. menengah. Di antara keempat kegiatan berbahasa tersebut, menulis

BAB I PENDAHULUAN. perhatian khusus dari pengamat bahasa. Hal ini dikarenakan nominalisasi mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. yang belum mengecap ilmu pengetahuan di sekolah atau perguruan tinggi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

KEKELIRUAN REDUPLIKASI BAHASA INDONESIA oleh Suci Sundusiah, S.Pd.

Bahasa Indonesia. dinolingo.com

BAB 1 PENDAHULUAN. Sebagai alat interaksi sosial peranan bahasa besar sekali. Hampir tidak ada

TATA KATA DAN TATA ISTILAH BAHASA INDONESIA

BAB 1 PENDAHULUAN. Kategori kata dalam kajian gramatik bahasa Indonesia tidak. pernah lepas dari pembicaraan. Begitu kompleks dan pentingnya

BAB I PENDAHULUAN. penuturnya. Dalam kehidupan sehari-hari, manusia menggunakan bahasa sebagai

BAB 5 TATARAN LINGUISTIK

YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A

sudah diketahui supaya tidak berulang-ulang menyebut benda tersebut, bahasa Jawa anak usia lima tahun yang berupa tingkat tutur krama, berjenis

BAB 2 LANDASAN TEORI. Dalam penelitian ini, dijelaskan konsep bentuk, khususnya afiksasi, dan

KATA JAHAT DENGAN SINONIMNYA DALAM BAHASA INDONESIA: ANALISIS STRUKTURAL

BAB V KESIMPULAN. polisemi, dan tipe-tipe hubungan makna polisemi. Hasil penelitian yang

BAB I PENDAHULUAN. Proses morfologi memunyai tugas untuk membentuk kata. Sebagian besar

KATALOG HARGA KOSTUM KOSTUM BINATANG

BAB 1 PENDAHULUAN. Masa Orientasi Siswa (selanjutnya disebut MOS) merupakan suatu

BAB II KONSEP,LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. ekstrinsik; unsur dan hubungan itu bersifat abstrak dan bebas dari isi yang

Bab 1. Pendahuluan. Setiap negara memiliki ciri khas masing-masing yang membedakannya

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan pemikiran pemakai bahasa. Manusia menggunakan kata-kata dan

REDUPLIKASI PADA KARANGAN SISWA KELAS VII B SMP N 1 TERAS BOYOLALI ARTIKEL PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bagus Pragnya Paramarta, 2015

2 LANDASAN TEORI 2.1 Knowledge Graph (KG) Concept Relations

BAB I PENDAHULUAN. seorang anak. Untuk berbahasa, anak-anak harus menghubungkan leksikon yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

KAJIAN FRASA NOMINA BERATRIBRUT PADA TEKS TERJEMAHAN AL QURAN SURAT AL-AHZAB NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

ANALISIS MAKNA DALAM KATA MUTIARA PADA ACARA TELEVISI HITAM PUTIH DI TRANS7 BULAN AGUSTUS 2011: TINJAUAN SEMANTIK NASKAH PUBLIKASI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dewasa ini, bahasa Indonesia semakin berkembang. Dalam penelitiannya

PERILAKU SINTAKSIS FRASA ADJEKTIVA SEBAGAI PENGUAT JATI DIRI BAHASA INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Seperti pendapat Kridalaksana (1982: 17) bahwa bahasa (language)

MODALITAS DALAM BAHASA JAWA

BAB I PENDAHULUAN. yang ada di wilayah Sulawesi Tenggara, tepatnya di Pulau Buton. Pada masa

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Konsep adalah gambaran mental dari obyek, proses atau apa pun yang ada di luar

REDUPLIKASI NOMINA DALAM BAHASA INDONESIA: KAJIAN SINTAKSIS DAN SEMANTIK

KAJIAN NOMINA SERAPAN ASING DALAM MEDIA MASSA. oleh Dra. Nunung Sitaresmi, M.Pd FPBS UPI

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini peranan bahasa sebagai alat komunikasi masih sangat penting. Hal ini

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

PEMBENTUKAN KATA PADA LIRIK LAGU EBIET G. ADE

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menurut KBBI kata adalah unsur bahasa yang diucapkan atau dituliskan, yang

Transkripsi:

1 Nama Binatang Sebagai Komponen Pem Kompositum Oleh Shaila Yulisar Balafif Abstrak Penelitian ini berjudul Nama Binatang sebagai Komponen Pem Kompositum: Kajian Morfologi dan Semantik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Objek penelitian diambil dari sumber data berupa surat kabar, kamus ungkapan dan peribahasa Indonesia, dan sebagian data dari internet. Kajian teori yang digunakan meliputi morfologi, morfem dan jenisjenisnya, proses morfologis, leksikologi, leksem, kata dan jenis-jenisnya, kategori kata, nomina dan jenis-jenisnya, verba, ajektiva, pronomina, numeralia, adverbia, semantik, makna, makna leksikal, makna konotatif, dan metafora. Dalam penelitian ini permasalahan yang dibahas adalah tipe kompositum nama binatang sebagai komponen pem kompositum, kategori kata, dan makna metafora. Dari hasil analisis ditunjukkan bahwa tipe kompositum nama binatang sebagai komponen pem kompositum, yaitu tipe A1 (urutan, tipe A9 (urutan hasil-penghasil), tipe A10 (urutan benda-tempat) tipe A11 (urutan benda-keadaan), tipe A12 (urutan benda-alat), dan tipe B yang merupakan kompositum subordinatif atributif, yaitu tipe B3 X- objek), tipe B10, dan tipe B16 (urutan benda-rupa). Selain itu, penulis menemukan tipe di luar klasifikasi Kridalaksana, yaitu tipe A- 20 (urutan benda-aktivitas), tipe A-21 (urutan tingkatan-benda), tipe A-22 (urutan hal-benda), tipe A-23 (urutan benda-objek), tipe A-24 (urutan benda-usaha), dan Tipe A-25 (urutan perilaku-objek). Pada penelitian ini, tipe A banyak ditemukan pada komponen nama binatang sebagai pem kompositum. Kategori kata yang terdapat pada komponen nama binatang sebagai pem kompositum adalah nomina bernyawa. Makna metafora diklasifikasikan berdasarkan Mahasiswa sarjana Fakultas Ilmu Budaya Univ. Padjadjaran.

2 nya, yaitu dari segi,,, dan. Persamaan yang dominan adalah antara binatang dengan manusia. Kata kunci: Komponen, Leksem, Proses morfologis, Komposisi, Kompositum, Kategori kata,, Makna leksikal, Makna metafora, Analogi. Pendahuluan Bahasa berperan penting dalam kehidupan manusia karena manusia memiliki kebutuhan sosial dalam menyampaikan gagasan, pemikiran, dan pengalaman yang dialami kepada satu sama lain. Media yang digunakan dalam menyampaikan bahasa terdiri dari dua bagian, yaitu bahasa tulis dan bahasa lisan. Bahasa tulis dan bahasa lisan merupakan objek kajian dalam studi linguistik. Dalam studi linguistik bahasa memiliki cakupan luas yang terbagi menjadi dua bagian, yaitu mikrolinguistik yang mempelajari struktur bahasa dan makrolinguistik yang mempelajari bahasa dengan faktor-faktor yang berada di luar bahasa. Bidang mikrolinguistik merupakan dasar pemahaman dalam linguistik karena mengkaji bahasa dari dalam, yang terbagi menjadi beberapa disiplin ilmu yaitu fonologi, morfologi, sintaksis, dan semantik. Dalam struktur bahasa, morfologi merupakan dasar kajian yang mempelajari peman kata. Kata memiliki yang bervariasi, terdapat kata dasar, kata berimbuhan, kata ulang, dan kata majemuk. Proses perubahan kata tersebut, dipelajari dalam kajian morfologi. Ramlan (2001: 52), mengatakan Proses-proses morfologis terdiri dari tiga proses, yaitu proses pembubuhan afiks, proses pengulangan, dan proses komposisi (pemajemukan). Pada proses morfologis komposisi sebuah kata menjadi semakin produktif, disebut demikian karena kata yang satu dapat bergabung dengan kata yang lainya sehingga gabungan kata tersebut akan mengalami perubahan makna dan menjadikan sebuah kata baru dalam suatu bahasa. Komposisi adalah proses penggabungan dua leksem atau lebih yang mem kata. output proses itu disebut paduan leksem atau kompositum (kridalaksana, 1996:104). Kompositum terdiri atas gabungan dua komponen yang

3 memiliki hubungan antara komponen yang satu dengan komponen yang lainnya sehingga kridalaksana (2007:109) membagi kompositum menjadi lima tipe, yaitu kompositum subordinatif substantif, yang disebut tipe A, kompositum subordinatif atributif, yang disebut tipe B, kompositum koordinatif, yang disebut tipe C, kompositum berproleksem, yang disebut tipe D, dan kompositum sintetis, yang disebut tipe E. Penggabungan dua komponen mengakibatkan adanya penggolongan tipe pada kompositum, perubahan kategori kata dan perubahan makna baru. Penulis meneliti nama binatang sebagai komponen pem kompositum dengan menentukan tipe kompositum, kategori kata, dan metafora nama binatang sebagai komponen pem kompositum. Pembahasan Tipe pada kompositum dibagi menjadi lima golongan yang terdiri atas tipe A (kompositum subordinatif substantif), Tipe B (kompositum subordinatif atributif), tipe C (kompositum koordinatif), tipe D (kompositum berproleksem, dan tipe E (kompositum sintetis). Tipe yang menunjukkan komponen pem nama binatang pada kompositum meliputi tipe A (subordinatif substantif) dan tipe B (kompositum subordinatif atributif). Pada Tipe A (Kompositum Subordinatif Substantif), subordinatif memiliki pengertian hubungan keterikatan antara komponen yang satu dengan komponen yang lain. Adapun substantif adalah nomina atau kata benda. Dengan demikian, komponen pem nama binatang pada kompositum subordinatif substantif tidak dapat dipisahkan dengan komponen pem kompositum lainnya. Tipe A (kompositum subordinatif subtantif) terdiri atas tipe A-1 (urutan bagian-keutuhan), tipe A-9 (urutan hasilpenghasil), tipe A-10 (urutan benda-tempat), tipe A-11 (urutan benda-keadaan), dan tipe A-12 (urutan benda-alat). Pada Tipe B yaitu kompositum subordinatif atributif, pengertian subordinatif merupakan hubungan keterikatan antara komponen yang satu dengan komponen yang lainnya. Adapun atributif adalah kategori kata yang ber menerangkan nomina. Dengan demikian, komponen pem nama binatang pada kompositum subordinatif atributif disertai

4 komponen penjelas nomina (nama binatang). Tipe B (kompositum subordinatif atributif) terdiri atas. tipe B-3 X-objek), tipe B-10 (urutan predikat, dan tipe B-16 (urutan benda-rupa). Tipe kompositum subordinatif substantif dan kompositum subordinatif atributif yang dikemukakan oleh kridalaksana terdiri atas sembilan belas subtipe A dan enam belas subtipe B. Selain klasifikasi yang dikemukakan oleh Kridalaksana, ditemukan adanya tipe subordinatif substantif nama binatang sebagai pem kompositum, yaitu tipe A-20 ( urutan benda-aktivitas), tipe A- 21 (urutan tingkatan-benda), tipe A-22 (urutan hal-benda), tipe A-23 (urutan benda-objek), tipe A-24 (urutan benda-usaha), dan tipe A-25 ( urutan perilakuobjek). Tipe tersebut digolongkan berdasarkan status keterikatan nama binatang dengan unsur pem kompositum. Kompositum yang komponen pemnya menggunakan nama binatang berkategori nomina bernyawa karena binatang dikategorikan sebagai benda bernyawa (annimate). Dilihat dari segi semantik, nama binatang sebagai komponen pem kompositum terdapat makna metafora yang dibagi menjadi empat bagian yaitu, berdasarkan,, dan. data yang ditemukan, ditunjukkan bahwa makna metafora memiliki perbandingan yang dilihat dari keterkaitan fisik,,, dan antara komponen pem nama binatang pada kompositum. Data banyak ditemukan pada karena data kompositum berupa semiidiomatis dan idiomatis yang sebagian besar membandingkan perilaku binatang dengan perilaku pada manusia. Berikut tabel data nama binatang sebagai pem kompositum yang ditemukan dari berbagai sumber. No Data Kompositum Sumber Data 1 Lidah buaya Media 23-08- 2009 Tipe Kompositum Tipe A-1(urutan Kategori kata Makna Metafora 2 Llidah kucing Media Tipe A-1(urutan

5 20-08-2011 3 Kumis kucing Kompas/22-07- Tipe A-1(urutan 2010 4 Mulut buaya. KUPI/2006/268 Tipe A-1(urutan 5 Cakar ayam KUPI/2006/193 Tipe A-1(urutan bagian- 6 Kaki gajah. Republika/ 14-03-2011 keutuhan) Tipe A-1(urutan 7 Nyali badak KUPI/2006/278 Tipe A-1(urutan 8 Tahi lalat Republika/ 23-12-2011 Tipe A-9 (urutan hasilpenghasil) 9 Anak macan. KUPI/2006/33 Tipe A-9 (urutan hasilpenghasil) 10 Daya kuda Media 10-02-2011 Tipe A-9 (urutan hasilpenghasil) 12 Tikus pasar KUPI/2006/354 Tipe A-10 13 Buaya darat Republika / 18-02-2012 14 Lintah darat Republika / 11-01-2012 Tipe A-10 Tipe A-10 15 Wereng kota KUPI/2006/372 Tipe A-10 16 Wereng jalanan KUPI/2006/372 Tipe A-10 - - 17 Wereng desa. KUPI/2006/372 Tipe A-10

6 18 Ulat negara KUPI/2006/366 Tipe A-10 19 Lalat busuk KUPI/2006/229 Tipe A-11 (urutan benda- 20 Kambing hitam. Republika/ 13-02-2011 keadaan) Tipe A-11 21 Kuda hitam Republika/ 25-01-2012 Tipe A-11 22 Lalat hijau KUPI/2006/230 Tipe A-11 23 Kutu busuk KUPI/2006/226 Tipe A-11 24 Gajah bengkak 25 Badak bengkak 26 Kambing congek KUPI/2006/130 Tipe A-11 KUPI/2006/59 Tipe A-11 www.detik.com/ 20-03-2012 Tipe A-11 27 Domba liar KUPI/2006/120 Tipe A-11 28 Kupu-kupu malam 29 Macan ompong 30 Kerbau jalang Kompas/ 23-12- 2010 www.manado.tri bunnews.com/19-01-2012 Tipe A-11 Tipe A-11 KUPI/2006/178 Tipe A-11 31 Kucing pekak KUPI/2006/220 Tipe A-11 32 Wereng putih KUPI/2006/372 Tipe A-11 -

7 33 Kuda besi Republika/ 03-10-2011 34 Kutu buku Republika/ 17-08-2011 Tipe A-12 (urutan bendaalat) Tipe A-12 (urutan bendaalat) 35 Kumpul kebo Republika/ 18-02-2012 36 Adu domba Republika/ 23-03-2011 37 Genggam kera KUPI/2006/213 Tipe B-3 (urutan predikat X- objek) Tipe B-3 (urutan predikat X- objek) Tipe B-3 (urutan predikat X- objek) 38 Omong ayam KUPI/2006/282 Tipe B-3 (urutan predikat X- objek) 39 Mandi ular KUPI/2006/365 Tipe B-3 (urutan predikat X- objek) 40 Mati kutu Media 6-05-2011 41 Rabun ayam www.uinjkt.ac.id 42 Buta ayam KUPI/2006/55 43 Pekak badak KUPI/2006/306 44 Tersenyum kambing 45 Merdeka ayam KUPI/2006/336 KUPI/2006/55 46 Mati ayam KUPI/2006/54 47 Berselisih semut KUPI/2006/335 - -

8 48 Bunting kerbau www.doc.google.com 49 Tenaga kuda Media 25-02-2012 50 Ekor kuda Media 25-07-2011 51 Otak kancil KUPI/2006/285 52 Mata ikan Republika/ 02-11-2011 53 Bungkuk udang 54 Kepala udang 55 Muka badak www.detik.com/ 21-02-1-2012 KUPI/2006/363 KUPI/2006/363 56 Dada ayam KUPI/2006/107 57 Bapak ayam KUPI/2006/73 58 Senyum buaya 59 Senyum kucing 60 Berkulit badak 61 Kutu loncat Republika/ 21-05-2011 KUPI/2006/336 KUPI/2006/336 KUPI/2006/223 Tipe A-20 (urutan bendaaktivitas) - - - - - - 62 Bajing loncat Republika/ 16-08-2011 Tipe A-20 (urutan bendaaktivitas)

9 63 Kelas teri Republika/ 11-02-2012 64 Kelas kakap Republika/ 5-04-2011 65 Kelas kambing Tipe A-21 (urutan tingkatan-benda) Tipe A-21 (urutan tingkatan-benda) KUPI/2006/196 Tipe A-21 (urutan tingkatan-benda) 66 Licin belut KUPI/2006/241) Tipe A-22 (urutan halbenda) 67 Kabar burung Republika/ 16-02-2012 68 Cinta monyet Media 05-09-2011 69 Rumah monyet Kompas/ 16-07-2011 70 Jalan tikus Media 21-01-2012 71 Jembatan keledai 72 Nyamuk pers www.kapanlagi. com/ 73 Bernyali kuda Tipe A-22 (urutan halbenda) Tipe A-22 (urutan halbenda) Tipe A-23 (urutan bendaobjek) Tipe A-23 (urutan bendaobjek) KUPI/2006/183 Tipe A-23 (urutan bendaobjek) Tipe A-24 (urutan bendausaha) KUPI/2006/279 Tipe A-25 (urutan perilakuobjek) 74 Berani lalat KUPI/2006/230 Tipe A-25 (urutan perilakuobjek) 75 Bernyali ayam KUPI/2006/278 Tipe A-25 (urutan perilakuobjek)

10 Simpulan Dari analisis yang dilakukan terhadap komponen nama binatang sebagai pem kompositum, dapat disimpulkan bahwa Tipe kompositum yang terdapat pada nama binatang sebagai komponen pem kompositum hanya terdiri dari beberapa tipe, hal ini dikarenakan objek penelitian lebih memusatkan pada nama binatang yang menjadi pem dalam kompositum sehingga tidak semua tipe kompositum terdapat pada penelitian tersebut. Selain itu, penulis menemukan tipe di luar klasifikasi Kridalaksana yang diberi nama oleh penulis, yaitu tipe A-20 (urutan benda-aktivitas), tipe A-21 (urutan tingkatan-benda), tipe A-22 (urutan hal-benda), tipe A-23 (urutan benda-objek), tipe A-24 (urutan benda-usaha), dan Tipe A-25 (urutan perilaku-objek). Pada penelitian ini tipe kompositum yang banyak ditemukan pada komponen nama binatang sebagai pem kompositum adalah tipe A (kompositum subordinatif substantif). Pada penelitian ini, komponen nama binatang termasuk kategori nomina bernyawa. Makna metafora yang terdapat pada komponern nama binatang sebagai pem kompositum terdiri atas makna metafora yang memiliki analogi, makna metafora yang memiliki analogi, makna metafora yang memiliki analogi, dan makna metafora yang memiliki analogi. Pada analisis data, makna metafora yang sering muncul adalah nama binatang sebagai pem kompositum yang memiliki antara binatang dan manusia. Daftar Sumber: Kridalaksana, Harimurti 1994 Kelas Kata dalam Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia. 2007 Peman Kata dalam Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia Pateda, Mansoer 2010 Semantik Leksikal. Jakarta: Rineka Cipta. Ramlan 2001 Morfologi: Suatu Tinjauan Deskriptif. Yogyakarta: C.V.