STUDI GANGGUAN KROM (III) PADA ANALISA BESI DENGAN PENGOMPLEKS 1,10-FENANTROLIN PADA PH 4,5 SECARA SPEKTROFOTOMETRI UV-TAMPAK

dokumen-dokumen yang mirip
Oleh: Novita Sari Pembimbing: Drs. R. Djarot S.K.S., M.S

PERBANDINGAN KEMAMPUAN PEREDUKSI Na 2 S 2 O 3 DAN K 2 C 2 O 4 PADA ANALISA KADAR TOTAL BESI SECARA SPEKTROFOTOMETRI VISIBLE

PERBANDINGAN PEREDUKSI NATRIUM TIOSULFAT (Na 2 S 2 O 3 ) DAN TIMAH (II) KLORIDA (SnCl 2 ) PADA ANALISIS KADAR TOTAL BESI SECARA SPEKTROFOTOMETRI

KATA PENGANTAR. Segala puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas berkat dan rahmat-

PENGOMPLEKS BATHOFENANTROLIN PADA PENENTUAN KADAR BESI SECARA SPEKTROFOTOMETRI

PENENTUAN KADAR BESI DALAM SAMPEL AIR SUMUR SECARA SPEKTROFOTOMETRI

Studi Gangguan Krom (III) pada Analisa Besi dengan Pengompleks 1,10-fenantrolin pada ph 4,5 secara Spektrofotometri UV-Tampak

Studi Gangguan Krom (III) pada Analisa Besi dengan Pengompleks 1,10-fenantrolin pada ph 4,5 secara Spektrofotometri UV-Tampak

Prosiding Tugas Akhir Semester Genap 2011/2012

Ferry Riyanto Harisman Powerpoint Templates Page 1

Analisis Pengaruh Ion Cd(II) Pada Penentuan Ion Fe(II) dengan Pengompleks 1,10- Fenantrolin Menggunakan Spektrofotometer UV-Vis

Penentuan Kadar Besi selama Fase Pematangan Padi Menggunakan Spektrofotometer UV-Vis

A. Judul B. Tujuan C. Dasar Teori

Studi Gangguan Mg(II) dalam Analisa Besi(II) dengan Pengompleks O-fenantrolin Menggunakan Spektrofotometri UV-Vis

Analisis Perbandingan Pengaruh Campuran ION Cu 2+ dan Ni 2+ pada Penentuan Kadar Fe sebagai Fe(II)-Fenantrolin

Prosiding Tugas Akhir Semester Genap

JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 5, No.1, (2016) ( X Print) C-1

ANALISIS GANGGUAN KALSIUM PADA BESI DENGAN KONDISI PH 4,5 MENGGUNAKAN PENGOMPLEKS 1,10- FENANTROLIN SECARA SPEKTROFOTOMETER UV-VIS

JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol.6, No.1, (2017) ( X Print) C-11

Pebandingan Metode Analisa Kadar Besi antara Serimetri dan Spektrofotometer UV-Vis dengan Pengompleks 1,10- Fenantrolin

Studi Gangguan Mg(II) dalam Analisa Besi(II) dengan Pengompleks O-fenantrolin Menggunakan Spektrofotometri UV-Vis

BAB III. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset, Jurusan Pendidikan Kimia,

III. METODOLOGI PERCOBAAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2015 sampai Juni 2015 di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset, Jurusan Pendidikan Kimia,

3 METODOLOGI PENELITIAN

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga BAB III METODE PENELITIAN. penelitian Departemen Kimia Fakultas Sains dan Teknologi Universitas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

LAMPIRAN 1 DATA PERCOBAAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metodologi penelitian

Studi Gangguan Cu2+ pada Analisa Besi(III) dengan Pengompleks 1,10-Fenantrolin pada ph 3,5 secara SpektrofotomeTRI UV-Vis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Instrumen Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA Universitas Pendidikan

BAB III METODE PENELITIAN. di Laboratorium Kimia Riset Makanan dan Laboratorium Kimia Analitik

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. di Laboratorium Kimia Riset Makanan dan Material Jurusan Pendidikan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan pada bulan Juni 2013 dan

3 Metodologi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan Juni 2012.

Bab III Metodologi Penelitian

KEGUNAAN KITOSAN SEBAGAI PENYERAP TERHADAP UNSUR KOBALT (Co 2+ ) MENGGUNAKAN METODE SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan April sampai dengan bulan Juli 2014

III. METODOLOGI PERCOBAAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan September

ANALISIS DUA KOMPONEN TANPA PEMISAHAN

BAB III METODE PENELITIAN. pendahuluan berupa uji warna untuk mengetahui golongan senyawa metabolit

PENGARUH Co(II) PADA ANALISIS BESI(III) DENGAN PENGOMPLEKS 1,10- FENANTROLIN PADA ph 3,5 SECARA SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS

BAB III METODE PENELITIAN

3 Metodologi Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia dan Laboratorium Kimia Instrumen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3 Metodologi Penelitian

LAPORAN KIMIA ANALITIK KI 3121 Percobaan modul 2 PENETAPAN ANION FOSFAT DALAM AIR

LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS SPEKTROMETRI PENETAPAN ANION FOSFAT DALAM AIR. Disusun oleh. Sucilia Indah Putri Kelompok 2

LAPORAN KIMIA ANALITIK KI Percobaan modul 3 TITRASI SPEKTROFOTOMETRI

Lampiran. Lampiran I. Rancangan Percobaan. Laaitan standar formaldehid. Sampel 2 macam. Persiapan sampel dengan. Penentuan Panjang gelombang optimum

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari Bulan Januari sampai dengan bulan Juni 2015

Pengaruh Waktu Penggilingan Terhadap Kadar Zat Besi dalam Ampas Sari Kedelai Menggunakan Spektrofotometer UV-Vis

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai dengan bulan Juli 2014 di

PENYEHATAN MAKANAN MINUMAN A

BAB III METODE PENELITIAN

Bab III Metodologi Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan 12 Oktober 2013 di Laboraturium Unit Pelayanan Teknis (UPT)

Air dan air limbah Bagian 20 : Cara uji sulfat, SO 4. secara turbidimetri

PENENTUAN TETAPAN PENGIONAN INDIKATOR METIL MERAH SECARA SPEKTROFOTOMETRI

LAMPIRAN 1 DATA PERCOBAAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan dari bulan Maret sampai dengan Juni 2010 di

BAB III METODE PENELITIAN

OPTIMASI PENGUKURAN BESI DENGAN PEREAKSI TIOSIANAT DAN 1,10- FENANTROLIN SERTA GANGGUAN BEBERAPA ION SECARASPEKTROFOMETRI SINAR TAMPAK

VALIDASI PENETAPAN KADAR BESI DALAM SEDIAAN TABLET MULTIVITAMIN DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS

BAB III METODE PENELITIAN

Laporan Kimia Analitik KI-3121

BAB III METODE PENELITIAN. Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Udayana. Untuk sampel

Air dan air limbah Bagian 9: Cara uji nitrit (NO 2 _ N) secara spektrofotometri

BAB III METODE PENELITIAN

STUDI OPTIMASI PENENTUAN UNSUR HARA BESI DALAM CAMPURAN TANAH DAN KOMPOS MENGGUNAKAN METODE SPEKTROFOTOMETRI

UJIAN PRAKTIKUM KI2121 DASAR-DASAR KIMIA ANALITIK PENENTUAN KADAR KALSIUM DALAM KAPUR TULIS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni sampai dengan Agustus 2011

HASIL DAN PEMBAHASAN. hubungan serapan pada berbagai panjang gelombang tertera pada Gambar 2.

BAB III METODE PENELITIAN. Pengambilan sampel ini dilaksanakan di Pasar modern Kota Gorontalo dan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei 2015 sampai bulan Oktober 2015

3 Percobaan. Untuk menentukan berat jenis zeolit digunakan larutan benzena (C 6 H 6 ).

PENURUNAN KONSENTRASI BAHAN ORGANIK DAN BESI DALAM AIR GAMBUT DENGAN METODE UV-OZON

PENGARUH ph DAN PENAMBAHAN ASAM TERHADAP PENENTUAN KADAR UNSUR KROM DENGAN MENGGUNAKAN METODE SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN. pembuatan vermikompos yang dilakukan di Kebun Biologi, Fakultas

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli 2012 sampai bulan Desember 2012 di

BAB III METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan April 2012 sampai dengan bulan Juni 2012 di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau,

BAB III METODE PENELITIAN. A. Metodologi Penelitian. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metodologi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset Kimia, Jurusan Pendidikan

BAB III BAHAN DAN METODE. Lokasi pengambilan sampel diambil dibeberapa toko di kota Medan dan

UJIAN PRAKTIKUM KI2121 DASAR-DASAR KIMIA ANALITIK PENENTUAN KADAR BIKARBONAT DALAM SODA KUE

Air dan air limbah Bagian 21: Cara uji kadar fenol secara Spektrofotometri

Nova Nurfauziawati Kelompok 11A V. PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Waktu pelaksanaan penelitian pada bulan Juni 2013.

III. METODOLOGI PENELITIAN di Laboratorium Kimia Analitik dan Kimia Anorganik Jurusan Kimia

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dimulai pada bulan Juli 2013 sampai dengan bulan November

Modul 3 Ujian Praktikum. KI2121 Dasar Dasar Kimia Analitik PENENTUAN KADAR TEMBAGA DALAM KAWAT TEMBAGA

Transkripsi:

STUDI GANGGUAN KROM (III) PADA ANALISA BESI DENGAN PENGOMPLEKS 1,10-FENANTROLIN PADA PH 4,5 SECARA SPEKTROFOTOMETRI UV-TAMPAK Oleh: Retno Rahayu Dinararum 1409 100 079 Dosen Pembimbing: Drs. R. Djarot Sugiarso K. S., M.S. JURUSAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2013

PENDAHULUAN METODOLOGI HASIL DAN PEMBAHASAN KESIMPULAN

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG Fe 2+ Cr 3+

LATAR BELAKANG Mn (II) 0,06 ppm Co (II) 0,2 ppm Al (III) 0,12 ppm Zn (II) 0,1 ppm Ni (II) 0,08 ppm Cu (II) 0,09 ppm Cr (III)???

PERMASALAHAN Apakah adanya ion Krom (III) yang sengaja ditambahkan dalam larutan uji dapat mempengaruhi hasil analisa besi pada kondisi ph 4,5 dengan pengompleks 1,10-fenantrolin dan pereduksi natrium tiosulfat secara spektrofotometri UVtampak? Pada konsentrasi berapa ion Krom (III) mempengaruhi hasil analisa besi pada kondisi ph 4,5 dengan pengompleks 1,10- fenantrolin dan pereduksi natrium tiosulfat secara spektrofotometri UV-tampak?

TUJUAN Untuk mengetahui pengaruh ion Krom (III) pada analisa besi pada kondisi ph 4,5 dengan pengompleks 1,10- fenantrolin dan pereduksi natrium tiosulfat secara spektrofotometri UV-tampak Untuk mengetahui konsentrasi ion Krom (III) mulai mempengaruhi hasil analisa besi pada kondisi ph 4,5 dengan pengompleks 1,10-fenantrolin dan pereduksi natrium tiosulfat secara spektrofotometri UV-tampak

METODOLOGI

METODOLOGI Alat: Alat-alat gelas ph meter digital Kuvet Neraca analitik Bahan: FeCl 3 6H 2 0 Cr(NO 3 ) 3 9H 2 O C 12 H 8 N 2 (1,10-fenantrolin) CH 3 COCH 3 (aseton) CH 3 COONa CH 3 COOH Na 2 S 2 O 3 5H 2 O aqua DM Instrumen: Spektrofotometer UV-tampak

METODOLOGI 1. Pembuatan Larutan Standar Besi (III) 100 ppm FeCl 3 6H 2 O - ditimbang sebanyak 0,0484 gram - dimasukkan ke dalam labu ukur 100 ml - dilarutkan dengan aqua DM hingga volume 100 ml Larutan Standar Besi (III) 100 ppm 2. Pembuatan Larutan Natrium Thiosulfat 100 ppm Na 2 S 2 O 3 5H 2 O - ditimbang sebanyak 0,0157 gram - dimasukkan ke dalam labu ukur 100 ml - dilarutkan dengan aqua DM hingga volume 100 ml Larutan Natrium Thiosulfat 100 ppm

METODOLOGI 3. Pembuatan Larutan 1,10-fenantrolin 1000 ppm 1,10-fenantrolin - ditimbang sebanyak 0,1000 gram - dimasukkan ke dalam labu ukur 100 ml - dilarutkan dengan aqua DM hingga volume 100 ml Larutan 1,10-fenantrolin 1000 ppm 4. Pembuatan Larutan Krom (III) 100 ppm Cr(NO 3 ) 3 9H 2 O - ditimbang sebanyak 0,077 gram - dimasukkan ke dalam labu ukur 100 ml - dilarutkan dengan aqua DM hingga volume 100 ml Larutan Natrium Thiosulfat 100 ppm

METODOLOGI 5. Pembuatan Larutan Buffer Asetat ph 4,5 CH 3 COONa - ditimbang sebanyak 3,97 gram - dimasukkan ke dalam labu ukur 50 ml - dilarutkan dengan beberapa ml aqua DM - ditambahkan CH 3 COOH sebanyak 5ml (Ka=1,75x10-5 ) - diencerkan dengan aqua DM hingga volume 50 ml Larutan Buffer Asetat ph 4,5

METODOLOGI 6. Pembuatan Larutan Blangko Larutan Natrium Tiosulfat - diambil sebanyak 1,1 ml - dimasukkan ke dalam labu ukur 10 ml - ditambahkan larutan fenantrolin sebanyak 1,5 ml - ditambahkan larutan buffer ph 4,5 sebanyak 1,5 ml - ditambahkan aseton sebanyak 5 ml - ditambahkan aqua DM hingga volume 10 ml Larutan Buffer Asetat ph 4,5

METODOLOGI 7. Penentuan Panjang Gelombang Maksimum Kompleks Besi (II)- fenantrolin dengan pereduksi Natrium Tiosulfat pada ph 4,5 Larutan Standar Besi (III) - diambil sebanyak 0,5 ml - dimasukkan ke dalam labu ukur 10 ml - ditambahkan larutan natrium tiosulfat sebanyak 1,1 ml - ditambahkan larutan fenantrolin sebanyak 1,5 ml - ditambahkan larutan buffer asetat ph 4,5 sebanyak 1,5 ml - ditambahkan aseton sebanyak 5 ml - ditambahkan aqua DM hingga volume 10 ml - dikocok lalu didiamkan selama 5 menit - diukur absorbansi kompleks pada panjang gelombang 400-600 nm * - dibuat kurva antara absorbansi dan panjang gelombang Percobaan dilakukan dengan tiga kali (3x) pengulangan (triplo) Panjang Gelombang Maksimum Kompleks Besi (II)-fenantrolin

METODOLOGI 8. Pembuatan Kurva Kalibrasi Kompleks Besi (II)-fenantrolin dengan pereduksi Natrium Tiosulfat pada ph 4,5 Larutan Standar Besi (III) - diambil sebanyak 0,1 ml* - dimasukkan ke dalam labu ukur 10 ml - ditambahkan larutan natrium tiosulfat sebanyak 1,1 ml - ditambahkan larutan fenantrolin sebanyak 1,5 ml - ditambahkan larutan buffer asetat ph 4,5 sebanyak 1,5 ml - ditambahkan aseton sebanyak 5 ml - ditambahkan aqua DM hingga volume 10 ml - dikocok lalu didiamkan selama 5 menit - diukur absorbansi kompleks pada panjang gelombang maksimum ** - dibuat kurva antara absorbansi dan konsentrasi Besi (III) Kurva Kalibrasi Kompleks Besi (II)-fenantrolin dilakukan pula untuk larutan standar Besi (III) 100 ppm dengan variasi volume 0,2; 0,3; 0,4; 0,5 ml sehingga konsentrasi ion Besi (III) adalah 2; 3; 4; 5 ppm dalam 10 ml larutan Percobaan dilakukan dengan tiga kali (3x) pengulangan (triplo)

9. Pengaruh Krom (III) pada Kompleks Besi (II)-fenantrolin dengan pereduksi Natrium Tiosulfat pada ph 4,5 Larutan Standar Besi (III) - diambil sebanyak 0,5 ml - dimasukkan ke dalam labu ukur 10 ml - ditambahkan larutan natrium tiosulfat sebanyak 1,1 ml - ditambahkan larutan Krom (III) 10 ppm sebanyak - ditambahkan larutan fenantrolin sebanyak 1,5 ml - ditambahkan larutan buffer asetat ph 4,5 sebanyak 1,5 ml - ditambahkan aseton sebanyak 5 ml - ditambahkan aqua DM hingga volume 10 ml - dikocok lalu didiamkan selama 5 menit METODOLOGI - diukur absorbansi kompleks pada panjang gelombang maksimum ** - dibuat kurva antara konsentrasi larutan Krom (III) terhadap persen (%) recovery Kurva Kalibrasi Kompleks Besi (II)-fenantrolin dilakukan pula untuk larutan Krom (III) 100 ppm dengan variasi volume 0,0; 0,06; 0,07; 0,08; 0,09; 0,1 ml sehingga konsentrasinya ion Krom (III) adalah 0; 0,06; 0,07; 0,08; 0,09; 0,1 ppm dalam 10 ml larutan 0,05 ml* Percobaan dilakukan dengan tiga kali (3x) pengulangan (triplo)

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL & PEMBAHASAN 1. Penentuan Panjang Gelombang Maksimum Kompleks Besi (II)- fenantrolin Gambar 1. Kurva Penentuan Panjang Gelombang Maksimum Kompleks Besi (II)- fenantrolin pada Panjang Gelombang 400-600 nm dengan Range 5 nm

HASIL & PEMBAHASAN Panjang Gelombang Maksimum, yaitu 507 nm dengan absorbansi 0,215 Gambar 1. Kurva Penentuan Panjang Gelombang Maksimum Kompleks Besi (II)- fenantrolin pada Panjang Gelombang 490-520 nm dengan Range 1 nm

HASIL & PEMBAHASAN Reaksi Yang terjadi Adalah: Merah Jingga

HASIL & PEMBAHASAN 2. Pembuatan Kurva Kalibrasi Kompleks Besi (II)-fenantrolin y=0.0424x-0.003 R 2 =0.9965 Gambar 3. Kurva Kalibrasi Kompleks Besi (II)-fenantrolin Konsentrasi Ion Besi (III)

HASIL & PEMBAHASAN 3. Pengaruh Penambahan Ion Krom (III) terhadap Kompleks Besi (II)- fenantrolin

HASIL & PEMBAHASAN Konsentrasi ion Krom (III) dimana mulai mengganggu analisa besi yaitu 0,08 ppm dengan persen (%) recovery sebesar 94,34%, RSD 2,94 ppt dan CV 0,29%

KESIMPULAN

KESIMPULAN Ion Krom (III) dapat mempengaruhi analisa besi pada kondisi ph 4,5 dengan pengompleks 1,10-fenantrolin dan pereduksi natrium tiosulfat secara spektrofotometri UV-tampak dengan menurunkan absorbansi Konsentrasi ion Krom (III) mulai mempengaruhi hasil analisa besi pada kondisi ph 4,5 dengan pengompleks 1,10-fenantrolin dan pereduksi natrium tiosulfat secara spektrofotometri UV-tampak adalah 0,08 ppm dengan persen (%) recovery sebesar 94,34%, RSD 2,94 ppt dan CV 0,29%

TERIMA KASIH