BAB II TINJAUAN PUSTAKA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB III: DATA DAN ANALISA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB IV ANALISA PERENCANAAN

BAB V KESIMPULAN ARSITEKTUR BINUS UNIVERSITY

DAFTAR ISI. Halaman Judul Halaman Pengesahan Kata Pengantar Halaman Persembahan Daftar Isi Daftar Gambar Daftar Bagan Daftar Tabel Abstraksi

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V.1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PROYEK

BAB I PENDAHULUAN. Pada BAB I ini menyajikan beberapa topik yaitu latar belakang, perumusan masalah, tujuan, manfaat, dan sistematika laporan.

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN CATATAN DOSEN PEMBIMBING HALAMAN PENGANTAR PERNYATAAN ABSTRAK DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB III DATA DAN ANALISA

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PENGESAHAN... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... iv DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR TABEL...

BAB III: DATA DAN ANALISA

BAB IV: KONSEP PERANCANGAN

BAB II PEMROGRAMAN. Perkotaan di Indonesia mengalami perkembangan yang cukup pesat,

BAB III METODE PERANCANGAN. dalam mengembangkan ide sebuah rancangan. Langkah-langkah ini meliputi

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI HASIL RANCANGAN. terdapat pada Bab IV dan Bab V yaitu, manusia sebagai pelaku, Stadion Raya

BAB III : DATA DAN ANALISA

BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dengan lingkungannya yang baru.

BAB IV ANALISA TAPAK

BAB V : KONSEP. 5.1 Konsep Dasar Perancangan

STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR I DESTI RAHMIATI, ST, MT

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut:

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL

BAB III: DATA DAN ANALISA

BAB VI HASIL RANCANGAN. wadah untuk menyimpan serta mendokumentasikan alat-alat permainan, musik,

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

KANTOR SEWA DI CENTRAL PARK KUALANAMU SKRIPSI AGUS TRIANDONO

Jenis dan besaran ruang dalam bangunan ini sebagai berikut :

STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR III DESTI RAHMIATI, ST, MT

BAB III: DATA DAN ANALISA

: Arsitektur Bioklimatik : Cengkareng, Jakarta Barat

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB IV ANALISA PERANCANGAN

BAB VI HASIL PERANCANGAN

BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Pemikiran yang melandasi perancangan dari proyek Mixed-use Building

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN. merupakan salah satu pendekatan dalam perancangan arsitektur yang

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN REST AREA TOL SEMARANG BATANG. Tabel 5.1. Besaran Program Ruang

Bab III. Aspek Tanah dan Arsitektural Desain. : Puri Indah, Jakarta Barat

BAB V KONSEP. perencanaan Rumah Susun Sederhana di Jakarta Barat ini adalah. Konsep Fungsional Rusun terdiri dari : unit hunian dan unit penunjang.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB II DESKRIPSI PROYEK

Minggu 5 ANALISA TAPAK CAKUPAN ISI

Universitas Sumatera Utara

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

MALL DI CENTRAL PARK KUALA NAMU

BAB VI KLASIFIKASI KONSEP DAN APLIKASI RANCANGAN. dirancang berangkat dari permasalahan kualitas ruang pendidikan yang semakin

BAB III TINJAUAN TEMA ARSITEKTUR HIJAU

BAB V KONSEP PERANCANGAN. menggunakan dinding yang sifatnya masif.

BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Kawasan Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Sumber:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

5 BAB V KONSEP DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB III METODE PERANCANGAN. dilakukan berbagai metode perancangan yang bersifat analisa yang

SAINS ARSITEKTUR II ARTIKEL ILMIAH TENTANG BANGUNAN ARSITEKTUR YANG RAMAH LINGKUNGAN MENURUT KONSEP ARSITEKTUR TROPIS.

BAB III TINJAUAN KHUSUS

BAB 3 METODOLOGI PERANCANGAN

BAB II ANALISIS TAPAK. mengatakan metoda ini sebagai Metoda Tulang Ikan. Pada kegiatan Analisa, Dosen

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB III METODE PERANCANGAN. pengumpulan data, analisis, dan proses sintesis atau konsep perancangan.

BAB VI HASIL RANCANGAN. Perancangan Pusat Rekreasi Peragaan IPTEK ini terletak di Batu,karena

BAB I PENDAHULUAN. a. Strategi/ Pendekatan Perancangan. Untuk pemilihan judul rest area tol Semarang-Solo

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V. 1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan. mengenai isu krisis energi dan pemanasan global.

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. yang mampu mengakomodasi kebutuhan dari penghuninya secara baik.

Penataan Bukit Gombel, Semarang dengan Bangunan multifungsi Penekanan pada Green Architecture

Pengembangan RS Harum

PUSAT SINEMA SIDOARJO

BAB IV KONSEP. 4.1 Ide Awal

BAB VI HASIL RANCANGAN. Hasil rancangan adalah output dari semua proses dalam bab sebelumnya

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1. : Ilustrasi Bumi Yang Semakin Tua Dan Sakit-Sakitan.

KANTOR IMIGRASI KELAS 1 SEMARANG

BAB VI PENERAPAN KONSEP PADA RANCANGAN. memproduksi, memamerkan dan mengadakan kegiatan atau pelayanan yang

BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. PT. BMW Indonesia ini adalah adanya kebutuhan perusahaan untuk memenuhi

BAB III METODE PERANCANGAN. proses merancang, disertai dengan teori-teori dan data-data yang terkait dengan

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL

BAB IV : KONSEP. 4.1 Konsep Dasar. Permasalahan & Kebutuhan. Laporan Perancangan Arsitektur Akhir

BAB V KONSEP PERANCANGAN CENGKARENG OFFICE PARK KONSEP DASAR PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. menghasilkan keuntungan bagi pemiliknya. aktivitas sehari-hari. mengurangi kerusakan lingkungan.

Gambar 5.1. Zoning Ruang (sumber:konsep perancangan.2012)

BAB III TINJAUAN TEORI SUSTAINABLE ARCHITECTURE

BAB III METODE PERANCANGAN Ruang Lingkup Penelitian Untuk Rancangan. Penelitian tentang upaya Perancangan Kembali Pasar Karangploso

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RESORT HOTEL

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Pada saat ini keterbatasan lahan menjadi salah satu permasalahan di Jakarta

STUDIO TUGAS AKHIR BAB IV ANALISIS. 4.1 Analisis Fungsional 4.1 Pemintakatan

BAB 3 SRIWIJAYA ARCHAEOLOGY MUSEUM

BAB V KONSEP PERANCANGAN


Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Terminologi Judul Judul proyek ini adalah Kantor sewa di Central Park Kualanamu yang berfungsi sebagai kantor sewa dengan coffe shop sebagai fasilitas penunjang. Pengertian dari judul proyek ini adalah: Kantor Berasal dari bahasa Belanda kantoor dan bahasa Perancis comptoir yang berarti tempat yang digunakan untuk perniagaan atau perusahaan yang dijalankan secara rutin. Kantor bisa hanya berupa satu kamar atau ruangan kecil maupun bangunan bertingkat tinggi. Kantor terbagi menjadi dua jenis, kantor pusat dan kantor cabang. Kantor pusat dapat diartikan sebagai kantor terbesar atau terpenting, sedangkan kantor cabang dapat diartikan sebagai kantor yang tersebar ke berbagai daerah. Ruang Kantor Berfungsi untuk mendukung penghuninya dalam pelaksanaan pekerjaan, dengan biaya serendah mungkin dan tingkat kepuasan setinggi mungkin. Mengingat beragamnya jenis pekerjaan dan tugas yang dikerjakan berikut adalah tiga jenis ruang kantor: Ruang Kerja (work spaces) Ruang Pertemuan (meeting spaces) Ruang Pendukung (support spaces) Ruang Kerja Ruang kerja biasanya digunakan untuk melaksanakan pekerjaan yang lazim, seperti membaca, menulis, dan pekerjaan dengan menggunakan komputer. Ada Sembilan jenis generik ruang kerja, masing-masing mendukung aktivitas yang berbeda. 9

Kantor terbuka (open office) Ruangan tim (team space) Kubikel (cubicle) Ruangan privat (private office) Kantor berbagi (shared office) Kamar tim (team room) Booth belajar (study booth) work lounge touch down Gambar 2.1 Tipe Ruang Kerja (Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/kantor,25 Maret 2016) Ruang Pertemuan Ruang pertemuan biasanya digunakan untuk proses interaktif, dapat berupa percakapan singkat atau pertukaran pendapat. Ada enam jenis ruangan pertemuan, masing-masing mendukung aktivitas yang berbeda. Kamar pertemuan kecil (small meeting room) Kamar pertemuan besar (large meeting room) Ruang pertemuan kecil (Small meeting space) 10

Ruang pertemuan besar (''large meeting space) brainstorm room meeting point Gambar 2.2 Tipe Ruang Pertemuan (Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/kantor,25 Maret 2016) Ruang Pendukung Ruang pendukung dalam suatu kantor biasanya digunakan untuk aktivitas sekunder seperti pengarsipan dokumen atau beristirahat. Ada dua belas jenis generik ruang pendukung, masing-masing mendukung aktivitas yang berbeda. Ruang arsip (filing space) Ruang simpanan (gudang; storage space) Ruang printer dan fotokopi (print and copy area) Ruang surat (mail area) Dapur (pantry area) Ruang istirahat (break area) 11

Ruang ganti (locker area) Ruang merokok (smoking room) Perpustakaan (library) Ruang bermain (games room) Ruang tunggu (waiting area) Ruang sirkulasi (circulation space) Gambar 2.3 Tipe Ruang Pendukung (Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/kantor,25 Maret 2016) 2.2. Lokasi Deli Serdang sebagai kabupaten yang cukup dekat dengan ibukotanya Provinsi Sumatera yaitu kota Medan yang tergolong sebagai kota terbesar ketiga di Indonesia, secara geografis kecamatan Batang Kuis terletak pada 335-341 LU 41-46 BT. Batang Kuis memiliki luas wilayahnya mencapai 4.034 Ha 2.2.1. Kriteria Pemilihan Lokasi Kantor sewa di Central Park Kualanamu akan dibangun pada lokasi komersil yang strategis dan berada dekat dengan kota Deli Serdang serta dekat dengan sarana pendukung 12

seperti Bandara Kualanamu, Hotel, dan Pabrik. Jaraknya yang tidak terlalu jauh dari pusat kota medan juga menjadi pertimbangan mengapa kami memilih lokasi di Kecamatan Batang Kuis tersebut, selain itu sesui dengan arahan Struktur Ruang Mebidangro dalam Rencana Pusat Kegiatan dijelaskan bahwa, Kawasan Batang Kuis merupakan kawasan pusat perdagangan, jasa dan permukiman. Tabel 2.1 Kriteria Pemilihan Lokasi No Kriteria Lokasi 1 Tinjauan terhadap struktur kota 2 Wilayah pengembangan Letaknya yang berada dikawasan strategis dan merupakan daerah komersil Site termasuk dalam wilayah pengembangan kota Medan Deli Serdang. 3 Lingkungan Berada di tempat strategis dan memiliki potensi yang dapat mendukung bangunan. 4 Pencapaian / aksesibilitas Mudah diakses karena letaknya yang berada di jalan utama menuju Bandara Kualanamu. Tingkat kemacetan yang renah Banyanknya transportasi umum yang menuju ke arah site/lokasi. 5 Area pelayanan Area sekitar merupakan fungsi yang saling mendukung satu sama lain. 6 Utilitas kota / lingkungan Dekat dengan utilitas yang memadai seperti (listrik, air, telpon, drainase, dll.) 7 Status kepemilikan Adanya status hak milik. 8 Orientasi Orientasi bangunan sebaiknya dapat memaksimalkan cahaya yang masuk kedalam bangunan, guna mengurangi pemakaian listrik yang berkebihan. 13

9 View Memanfaatkan view yang bagus dengan sebaik-baiknya baik dari dalam maupun dari luar site. 10 Ukuran lahan Luas lahan yang telah ditentukan didalam GBRP untuk bangunan tunggal (> 1Ha) 11 Kontur tapak / topografi Kontur tapak sebaiknya relatif datar agar memudahkan perancangan bangunan. (Sumber : Time-Saver Standard for Building Types dan hasil olah data.pdf,25 Maret 2016) 2.2.2. Deskripsi Kondisi Eksisting Lokasi Perancangan Kantor sewa di Central Park Kualanamu merupakan suatu kelengkapan sarana perekonomian di Kecamatan Batang Kuis dan sekitarnya, dalam hal ini kantor sewa yang mampu menunjang maupun menjadi iconic Kecamatan Batang Kuis mampu memberikan dampak positip bangi seluruh masyarakat dan kota Deli Serdang itu sendiri, adapun sasaran lain dari proyek ini adalah turis mancanegara yang ingin membuka kantor cabang di Indonesia tepatnta di kecamatan Batang Kuis. Berikut adalah data umum site Kecamatan Batang Kuis : Judul Proyek : Kantor sewa di Central Park Kualanamu Status Proyek : Fiktif Pemilik Proyek : Pihak Swasta Lokasi Tapak : Jln. Kuala Namu, Kec. Batang Kuis, Kab. Deli Serdang Batas-batas site Batas Utara : lahan komersil lainnya Batas Timur : lahan komersil lainnya Batas Selatan : Jl. Kuala Namu (jalan menuju bandara) Batas Barat : lahan komersil lainnya Luas Lahan : ± 1,5 Ha Kontur : Relative datar KDB : 60 % KLB : maks. 8 Lt 14

Fungsi Eksisting : lahan kosong Potensi Lokasi : Terletak jauh dari kebisingan kota Berada dekat kawasan Bandar Udara Kualanamu Banyaknya kendaraan umum yang menujuh ke lokasi site Luas site mendukung ± 1,5 Ha 2.3. Tinjauan Fungsi Tinjauan fungsi membahas tentang prilaku pengguna beserta dengan aktivitas dan juga membahas tentang besaran ruang, program ruang dan studi banding dengan arsitektur fungsi sejenis. 2.3.1. Deskripsi Penggunaan dan Kegiatan Pengguna dalam kegiatan Kantor sewa di Central Park Kualanamu terdiri atas penyewa, pengelolah dan servis. Penyewa Penyewa adalah pihak yang menyewa office, ruang rapat, dan fasilitas bisnis lainnya yang disediakan guna menjalankan aktivitas bisnis. Pengelola Pengelola adalah pihak yang melakukan pengelolaan kegiatan administrasi dan operasional yang dikelompokkan menjadi 2 tingkatan, yaitu : - Pimpinan, terdiri dari direktur dan wakil direktur. Direktur ini dibantu oleh sekretaris yang bertanggung jawab langsung kepada direktur. - Kepala bagian, terdiri dari kabag operasional, pemasaran, keuangan, keamanan, pemeliharaan, dan perawatan gedung. Servis Servis adalah pihak yang melakukan pelayanan bangunan seperti masalah teknis, kebersihan, keamanan, utilitas, pantry, pergudangan dll. 15

2.3.2. Deskripsi Perilaku Penyewa Diagram 2.1 Deskripsi Perilaku Penyewa 16

Pengelolah Diagram 2.2 Deskripsi Perilaku Pengelolah 17

Servis Diagram 2.3 Deskripsi Perilaku Service 18

2.3.3 Deskripsi Kebutuhan Ruang 1. Fasilitas Utama - Kantor Sewa 2. Fasilitas Pendukung - Meeting Room - Cafe, restoran, lounge 3. Fasilitas Pelengkap - Open Space, (taman, fountain, pedestrian, dll.) - Lobby 4. Fasilitas Pelayanan - Kantor pengelola - Toilet umum - Mushollah - ATM gallery - Loading dock - Pos satpam - Parkir Tabel 2.2 Kebutuhan Ruang Kantor Fungsi Kantor Sewa Kelompok Kebutuhan Fungsi Ruang Persyaratan Utama Penyewa besar Ketinggian antara lantai dan plafond sesuai fungsi ruang Jendela bertirai dan tidak tembus sinar dari luar Target penyewa adalah Bank Penghawaan yang sesuai Penyewa sedang Ketinggian antara lantai dan plafond sesuai fungsi ruang Penghawaan yang sesuai Pencahayaan yang cukup Standar penyewaan biasanya 19

Penyewa kecil Lobby Meeting room Coffe shop hitunga m2 Ketinggian antara lantai dan plafond sesuai fungsi ruang Pencahayaan cukup Penghawaan yang sesuai Standar penyewaan biasanya per ruangan Lokasi strategis sehingga mudah ditemukan Pencahayaan baik Penghawaan baik Cukup luas Meja resepsion berukuran standart Pencahayaan cukup dan sesuai Ketinggian antara lantai dan plafond sesuai fungsi ruang Tidak ada kolom penghalang di tengah ruang Penghawaan yang tepat dan sesuai Suasana interior sesuai konsep Memerlukan view yang bagus Menyediakan tempat indoor dan outdoor Kursi dan meja diklasifikasikan berdasarkan jumlah kursi (dua kursi, empat, dsb) Material yang dipakai di dalam cafe harus berdasarkan konsep yang diusung Kenyamanan terjamin 20

Pelengkap Penghawaan baik Pencahayaan yang sesuai Kebersihan dan kerapian baik Area parkir Kemudahan pencapaian dan sirkulasi Menggunakan perkerasan yang aman Ukuran parkir untuk kendaraan diklasifikasikan berdasarkan jenis kendaraan Ukuran sesuai standard Toilet/ rest room Ruangan cukup untuk pengunjung Tertutup dan tidak tembus pandang Penghawaan yang sesuai Pencahayaan yang cukup Bersih (Sumber : Time-Saver Standard for Building Types dan hasil olah data.pdf,25 Maret 2016) 2.3.4. Studi Banding Arsitektur yang Mempunyai Fungsi Sejenis The Edge (Amsterdam, The Netherlands) Daerah Zuidas Amsterdam dengan cepat muncul sebagai salah satu kawasan bisnis yang paling signifikan di Eropa, dengan koneksi yang sangat baik untuk transportasi umum dan jaringan siklus-rute dan stasiun kereta api berkecepatan tinggi baru. Kantor 40,000m² baru untuk Deloitte adalah gedung kantor yang paling berkelanjutan di dunia yang telah mendapat rating tertinggi yang pernah dicatat oleh Building Research Establishment (BRE), penilai global bangunan yang berkelanjutan. Proyek yang diberi nama The Edge, meraih sertifikasi konstruksi baru BREEAM dari 'Outstanding' serta skor 98,36 persen dengan menggunakan teknologi pintar yang 21

inovatif.ruang kerja diatur di sekitar atrium megah 15-lantai, sebuah jendela animasi untuk aktifitas perkantoran, jembatan beredar dan core angkat. Bagian dasar atrium diaktivasi oleh restoran, kafe, ruang pameran dan fasilitas konferensi. Atrium merupakan paru-paru bangunan, dan sirkulasi ruang kantor. Bentuk bangunan memungkinkan cahaya utara menjadi 60% untuk kantor. Timur, barat serta selatan dinding memiliki bukaan yang lebih kecil. Selain peranannya dalam strategi lingkungan, atrium menyediakan bangunan dengan sebuah identitas yang akan memberikan kontribusi pada arsitektur yang luar biasa dari Zuidas. Gambar 2.4 The Edge (Amsterdam, The Netherlands) (Sumber : http://www.bloomberg.com/features/2015-the-edge-the-worlds-greenest-building,25 Maret 2016) 22

2.4. ELABORASI TEMA 2.4.1. Pengertian Tema Green Arsitektur Arsitektur hijau merupakan konsep arsitektur yang berusaha untuk meminimalkan dampak negatif yang ditimbulkan oleh moderasi dan efisiensi dalam pemakaian bahan bangunan, energi, serta ruang pembangunan terhadap lingkungan alam. Konsep ini juga biasa disebut arsitektur berkelanjutan. Di dalam konsep arsitektur hijau, pendekatan utama yang digunakan yaitu kesadaran pada energi dan konservasi ekologi dalam pengelolaan lingkungan. Sedangkan manfaat utama dari green architecture diharapkan bisa melestarikan lingkungan alam sekitar sehingga tetap layak huni bagi generasi yang akan datang. 2.4.2. Interpretasi Tema Prinsip dasar dari arsitektur hijau ialah memanfaatkan energi secara efisien dalam kelanjutan arsitektur tersebut. Jadi di mulai dari proses pembangunan, perawatan, renovasi, dan lain-lain harus dilakukan dengan memperhatikan pemakaian energi. Bahkan akan lebih baik jika keberadaan arsitektur tersebut mampu menghasilkan suatu energi baru. Misalnya pemanfaatan sinar matahari, angin, petir, hujan, dan sebagainya. Gambar 2.5 Lingkaran Konsep Green Arsitektur (Sumber : http://harian.analisadaily.com/arsitektur/news/bermula-dari-vernakular-dan-kolonialtropis/206006/2016/01/17) 23

2.4.3. Keterkaitan Tema Dengan Judul Tema yang diterapkan pada perancangan Kantor Sewa di Cenrtal Park Kualanamu adalah tema Green Arsitektur. Hal ini dikarenakan banyak bangunan dirancang tanpa pertimbangan yang matang, sehingga mengakibatkan pemborosan energi, dan tidak berkelanjutan. 2.4.4. Studi Banding Arsitektur Tema Sejenis BSD Office Park, BSD City Tangerang Nama Proyek : BSD Office Park Pengembang : PT. Bumi Serpong Damai (BSD) Lokasi : BSD City, Tangerang Konsultan Arsitektur : PT. Airmas Asri Luas Tapak : 8.245 m2 Luas Lantai Dasar : 3.144 m2 Luas Bangunan Total : 13.329 m2 Jumlah Lantai : 5 lantai dan 1 semi basement Gambar 2.6 BSD Office Park, BSD City Tangerang (Sumber : http://www.sinarmasland.com/bsd-green-office-park,25 Maret 2016) Green Architecture, sebuah konsep bangunan arsitektur berwawasan lingkungan hijau mengemuka dalam berbagai diskursus pada dua dekade belakangan ini sebagai salah satu 24

solusi untuk mengurangi laju pemanasan global (global warming). PT. Bumi Serpong Damai (BSD), pengembang BSD City, akan membangun kompleks perkantoran hijau (green office) di kawasan Central Business District (CBD) BSD City. Kompleks perkantoran tersebut menggabungkan konsep high-tech office dengan lingkungan hijau. BSD City Business Park menciptakan kawasan bisnis representatif yang tidak hanya menyediakan kawasana yang ramah lingkungan, tetapi juga mengarahkan untuk menciptakan bangunan kantor yang berkualitas dengan disediakannya area publik dengan ruang-ruang hijau terbuka serta plaza yang cukup luas di antara bangunan-bangunan kantor tersebut. Salah satu bagian dari BSD City Business Park adalah BSD Office Park. Bangunan dengan luas sekitar 13.000 m2 dengan peruntukan kantor sewa ini terdiri dari empat lantai tipikal dan satu lantai penthouse. Area support berupa parkir kendaraan kapasitas 170 mobil dan ruang-ruang mekanikal elektrikal terdapat di lantai semi basement sehingga pemaksimalan sirkulasi udara pasif dapat tercapai. Bangunan ini menerapkan konsep green architecture sebagai diferensiasi market rental office. Hal ini menarik karena ada keberanian dari phak pengembang (developer) untuk memasarkan sesuatu yang lain sehingga terbentuk pasar tersendiri. Dapat kita pahami bahwa penerapan konsep green architecture di Indoensia terutama dengan fungsi rental office tentu saja akan berpengaruh dalam perhitungan nilai konstruksi yang lebih mahal dengan konsekuensi pada nilai jual bangunan. Bagaimana menyikapi fenomena ini baik dari segi desain, maupun ekonomi. Bangunan ini mungkin dapat diambil sebagai reference dalam kasus penerapan bagaimana sebuah konsep green atau lebih tepatnya konsep hemat energi yang dapat diterapkan pada sebuah rental office. Dilihat dari arah hadap bangunan, tapak bangunan ini sangat baik untuk memaksimalkan pencahayaan alami bangunan dengan meletakkan sisi panjang bangunan di utara-selatan, sedangkan timur merupakan sisi depan bangunan. Massa bangunan merupakan dua buah gedung/wing yang dihubungkan dengan sebuah innercourt sebagai void yang berfungsi sebagai sumber pencahayaan alami dan penghawaan juga membawa suasana taman di area kerja. Atapnya, roof garden mampu meredam panas dan dimanfaatkan sebagai taman untuk unit penthouse. Selain itu roof garden juga konversi lahan hijau yang digunakan sebagai areal office meskipun tidak seluruhnya. 25

Gambar 2.7 BSD Office Park, BSD City Tangerang (Sumber : http://www.sinarmasland.com/bsd-green-office-park,25 Maret 2016) Jenis shading louvre alumunium tube, vegetasi, dan kaca low E. Khusus pada sisi timur dan barat bangunan digunakan double shading berupa louvre dan kaca yang mampu menahan panas sehingga beban pengkondisian udara tidak terlalu berat. Selain elemen arsitektur bangunan, sistem mekanikal/elektrikal juga mempunyai nilai penting dalam penghematan energi. Pemilihan jenis dan zoning pengkondisian udara yang tepat, sistem otomatisasi dan pemilihan jenis pencahayaan diharapkan mampu mengurangi beban energi listrik bangunan. Pengolahan air dengan sistem recycle diharapkan mampu meningkatkan nilai guna air yang biasanya terbuang percuma setelah sekali pakai. Semua lantai dasar di gedung-gedung yang akan dibangun di BSD Office Park BSD City dijadikan area ritel. Di sana akan dibangun kafe, restoran, toko, dan bank, bahkan show room mobil. Jika berkantor di BSD Office Park BSD City, kita dapat memanfaatkan waktu luang lebih banyak bersama keluarga sehingga bisa menghemat waktu, tenaga, dan biaya transportasi. Dengan adanya BSD Office Park, maka BSD City akan menjadi kota yang semakin lengkap. 26