BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

dokumen-dokumen yang mirip

IDENTIFIKASI DAN EVALUASI AKSESIBILITAS PENYANDANG DIFABEL DIPUSAT PERBELANJAAN GANDARIA CITY

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAGIAN 3 HASIL RANCANGAN DAN PEMBUKTIANNYA

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Pelabuhan Teluk Bayur

BAB V Konsep. 5.1 Konsep Ide dasar

Keywords: Accessible Design, circulation, public spaces, wheelchair users

BAB V KONSEP. Gambar 5.1: Kesimpulan Analisa Pencapaian Pejalan Kaki

BAB VI KONSEP RANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN

Kajian Desain Sirkulasi Ruang Luar Dan Ruang Dalam Bagi Penyandang Cacat Pada Kawasan Bangunan Ciwalk ( Cihampelas Walk )

BAB V KESIMPULAN ARSITEKTUR BINUS UNIVERSITY

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB III LANDASAN TEORI. diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2014 Tentang Angkutan

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN

BAB III METODE PERANCANGAN. daksa yang dapat menerima segala umur dan kelas sosial, memudahkan

BAB V KONSEP. V.1.1. Tata Ruang Luar dan Zoning Bangunan

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Tabel Kegiatan Lansia dan Persentase Kegiatan Hari Ke-1. Kegiatan Nonton TV 2/ % - Baca koran/buku 4/ % - Melakukan hobi/

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dengan lingkungannya yang baru.

BAB V KONSEP PERANCANGAN. tema perancangan dan karakteristik tapak, serta tidak lepas dari nilai-nilai

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Perencanaan dasar pengunaan lahan pada tapak memiliki aturanaturan dan kriteria sebagai berikut :

BAB V : KONSEP. 5.1 Konsep Dasar Perancangan

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V. 1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan. mengenai isu krisis energi dan pemanasan global.

Fasilitas Aksesibilitas Penyandang Disabilitas Tunadaksa di Stasiun KA Kota Baru Malang

Minggu 2 STUDI BANDING

TINJAUAN UMUM. - Merupakan kamar atau beberapa kamar / ruang yang diperuntukan sebagai. tempat tinggal dan terdapat di dalam suatu bangunan.

BAB III: GAMBARAN UMUM LOKASI STUDI

Terdapat 3 (tiga) metode dalam memarkir kendaraan, diantaranya adalah:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V KONSEP. a. Memberikan ruang terbuka hijau yang cukup besar untuk dijadikan area publik.

KAJIAN AKSESIBILTAS DIFABEL PADA KAMPUS I UNIVERSITAS TARUMANAGARA

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI KESIMPULAN, PANDUAN DESAIN DAN SARAN. adalah perbandingan besaran ruang antara halte existing dan halte ergonomi:

KETENTUAN PRASARANA DAN SARANA MINIMAL

BAB V KONSEP DAN RANCANGAN RUANG PUBLIK (RUANG TERBUKA)

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN

BAB IV : KONSEP. 4.1 Konsep Dasar. Permasalahan & Kebutuhan. Laporan Perancangan Arsitektur Akhir

BAB VI HASIL PERANCANGAN. terdapat pada konsep perancangan Bab V yaitu, sesuai dengan tema Behaviour

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN

DAFTAR ISI

[STASIUN TELEVISI SWASTA DI JAKARTA]

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut:

BAB III : DATA DAN ANALISA

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. yang mampu mengakomodasi kebutuhan dari penghuninya secara baik.

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. material yang hemat air pada tampak dan interior bangunan (unfinishing dinding,

BAB 4 ANALISA DAN BAHASAN

BAGIAN 4 DISKRIPSI HASIL RANCANGAN

BAB V. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Total keseluruhan luas parkir yang diperlukan adalah 714 m 2, dengan 510 m 2 untuk

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

SEMINAR DESAIN ARSITEKTUR

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

INTERIOR PERPUSTAKAAN TK DESIGNED BY. HOLME scompany

AKSESIBILITAS BAGI PENYANDANG DISABILITAS PADA TERMINAL PURABAYA SURABAYA

TUGAS AKHIR. Bekasi Hospital and Medical Training Center. Dengan penekanan bangunan Green Building

BAB II KAJIAN TEORI 1.9 Kode Etik Arsitek dan Kaidah Tata Laku Profesi Arsitek Standar Etika 2.1 (Tata Laku)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Adapun pengelompokkan jenis kegiatan berdasarkan sifat, yang ada di dalam asrama

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. disesuaikan dengan tema bangunan yaitu sebuah fasilitas hunian yang

BAB VI HASIL PERANCANGAN. Konsep tersebut berawal dari tema utama yaitu Analogy pergerakan air laut, dimana tema

BAB V HASIL RANCANGAN

Pusat Kesejahteraan Lansia di Batang

Bab IV Analisa Perancangan

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. kendaraan dan manusia akan direncanakan seperti pada gambar dibawah ini.

BAB II TINJAUAN OBJEK

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN. konsep dasar yang digunakan dalam Pengembangan Kawasan Wisata Pantai Boom Di

2017, No menetapkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat tentang Persyaratan Kemudahan Bangunan Gedung; Mengingat : 1. Perat

KAJIAN REFERENSI. 1. Persyaratan Kenyamanan Ruang Gerak dalam Bangunan Gedung

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB 3 HASIL RANCANGAN DAN PEMBUKTIANNYA

ABSTRAK. Kata kunci : aksesibilitas, kenyamanan spasial, area publik, pengunjung.

AR 40Z0 Laporan Tugas Akhir Rusunami Kelurahan Lebak Siliwangi Bandung BAB 5 HASIL PERANCANGAN

JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 5, No.2, (2016) ( X Print) G-179

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 3 HASIL RANCANGAN DAN PEMBUKTIANNYA 3.1 NARASI DAN ILUSTRASI HASIL RANCANGAN


Khusus Penyandang Cacat Tubuh di Bantul BAB III PERANCANGAN. Gambar yang terdapat dalam perancangan ini meliputi :

DAFTAR ISI. PROYEK AKHIR SARJANA... i. KATA PENGANTAR... ii. DAFTAR GAMBAR... ix. DAFTAR TABEL... xiii PENDAHULUAN Data Ukuran Lahan...

Implementasi Aksesibilitas Pada Gedung Baru Perpustakaan UGM

Bab V Konsep Perancangan

IDENTIFIKASI KENYAMANAN PEJALAN KAKI DI CITY WALK JALAN SLAMET RIYADI SURAKARTA

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI HASIL PERANCANGAN. apartemen sewa untuk keluarga baru yang merupakan output dari proses analisis

Transkripsi:

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan hasil analisa yang dilakukan, terdapat beberapa variabel aksesibilitas dan penataan ruang berdasarkan sistem terapi yang perlu diperhatikan dalam perancangan, yaitu: 1. Ruang Terapi Fisik Area latihan menaiki tangga 1m. Area latihan menaiki area miring dengan lebar 1m. Area cardio untuk merenggangkan otototot yang kaku. Area istirahat sebelum pergantian perlengkapan terapi Perlengkapan terapi fisik dimulai dari proses berjalan dan lebar area disesuaikan dengan standar pergerakan 1 orang, yaitu sekitar 1m. Lebar sirkulasi disesuaikan dengan roda dengan standar dari hasil analisa yaitu Area aerobik untuk melakukan aktivitas terapi ringan. Gambar 103. Ruang Terapi Fisik 83

84 2. Ruang Terapi Hidro Tempat meletakkan kruk. Ramp sirkulasi naik turun yang menggunakan material kasar sehingga tidak licin. Area kolam air panas untuk merilekskan otot-otot. Area kolam untuk melakukan aktivitas terapi air. Area whirlpool untuk merilekskan badan setelah melakukan terapi. sesuai hasil analisa yaitu 3m. Area perbehentian kursi roda dan pertukaran dengan kruk. Gambar 104. Ruang Terapi Hidro 3. Ruang Terapi Okupansi & Vokasional Area ruang tunggu khusus karena setiap ruang terapi hanya bisa diakses oleh 1-2 orang saja dan lebar sirkulasi disesuaikan untuk roda yaitu sekitar Gambar 105. Ruang Terapi Okupansi & Vokasional

85 4. Ramp Perancangan ramp akan menggunakan standar yang telah didapatkan dari PERMENPU No. 30/PRT/M/2006 dimana ramp akan menggunakan standar minimal lebar 1.2m, dengan 2 railing setinggi 0.65m dan 0.8m, dan terletak pada entrance, exit, dan juga berfungsi sebagai penghubung antar lantai. Alasan penggunaan 2 railing adalah untuk membedakan railing yang digunakan oleh orang dewasa, anak-anak, dan pengguna kursi roda, dimana pengguna kursi roda dan anak-anak tidak dapat mencapai railing 0.8m, sehingga diperlukan railing yang lebih rendah. Ramp Tipe A Sebagai jalur keluar masuk bangunan Ramp Tipe B Sebagai penghubung antar lantai 5. Tangga Gambar 106. Perancangan Ramp Perancangan ramp akan menggunakan standar yang telah didapatkan dari PERMENPU No. 30/PRT/M/2006 dimana ramp akan menggunakan standar minimal lebar 0.3m, panjang 1.2m, tinggi 0.2m, dan dengan 2 railing setinggi 0.65m dan 0.8m. Tangga ini akan berfungsi sebagai penghubung antar lantai dan juga sebagai tangga kebakaran, dimana saat lift tidak dapat digunakan, tangga akan menjadi sirkulasi vertical utama, sehingga tangga perlu dirancang agar tanggap terhadap kebakaran.

86 6. Lift / Lobby Lift Gambar 107. Perancangan Tangga Perancangan lift akan menggunakan standar yang telah didapatkan dari PERMENPU No. 30/PRT/M/2006 dimana ramp akan menggunakan standar dimensi minimal 2.5m x 2.5m, dan lobby 1.85m x 1.4m, dan dapat diakses oleh pengguna kursi roda. Lift ini sendiri akan berfungsi sebagai salah satu sirkulasi vertical utama pada bangunan. Lift Tipe A Sebagai lift pengangkut tempat tidur Lift Tipe B Sebagai lift orang Gambar 108. Perancangan Lift

87 7. Koridor / Pedestrian Koridor merupakan sirkulasi horizontal yang utama dan juga merupakan sirkulasi yang selalu digunakan, maka dari itu perancangan koridor sangat perlu diperhatikan. Standar perancangan koridor juga akan menggunakan panduan PERMENPU No. 30/PRT/M/2006. Pada perancangan ini jenis koridor yang digunakan akan terbagi menjadi 2 jenis, yaitu single-loaded (akan digunakan pada bagian publik) dan double-loaded (akan digunakan pada bagian privat dan dilengkapi dengan void). Koridor Tipe A Single-Loaded samping taman Koridor Tipe B Single-Loaded samping perkerasan Koridor Tipe C Double-Loaded tanpa void Koridor Tipe D Double-Loaded dengan void Gambar 109. Perancangan Koridor

88 8. Kamar Tidur Pada perancangan ini, terdapat 3 jenis kamar tidur yang akan disediakan, yaitu kamar single, kamar double, dan kamar untuk 4 orang. Kamar-kamar tidur ini sendiri akan menggunakan panduan dari buku Dimensi Manusia & Ruang Interior. Pengguna kursi roda akan menjadi acuan utama dalam merancang kamar tidur ini. pergerakan dan roda Area perpindahan dari kursi roda ke tempat tidur 1,6m. Gambar 110. Perancangan Kamar Tidur Single Area perpindahan dari kursi roda ke tempat tidur 2,4,m. Area perpindahan dari kursi roda ke tempat tidur 2,4,m. Gambar 111. Perancangan Kamar Tidur Double pergerakan dan roda pergerakan dan roda Gambar 112. Perancangan Kamar Tidur 4 Orang

89 5.2 Saran Setelah melakukan penelitian, didapatkan bahwa aksesibilitas yang baik sangat penting bagi penyandang cacat khususnya para pengguna kursi roda. Dapat terlihat pada fasilitas-fasilitas yang ada sekarang ini tidak memperhatikan bagaimana para penyandang cacat dapat mengakses fasilitas-fasilitas tersebut sehingga menyebabkan para penyandang cacat tidak dapat melakukan kegiatan dengan baik. Maka dari itu, ketika merancang sangat perlu diperhatikan panduan dari pemerintah mengenai standar-standar dan dimensi yang dapat memaksimal aksesibilitas para penyandang cacat.