LAPORAN KEMAJUAN KEGIATAN PKPP

dokumen-dokumen yang mirip
Y_5_ Presentasi_ Evaluasi _Kinerja PKPP

X.156 PENGEMBANGAN MODEL NERACA AIR LAHAN KERING BERIKLIM KERING UNTUK PENGEMBANGAN PETERNAKAN

LAPORAN KEMAJUAN (sd MEI 2012)

PERANCANGAN PROGRAM. 6.5 Visi, Misi dan Tujuan Pembangunan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Lampung Barat

B2TE-BPPT LAPORAN KEMAJUAN I. Mei Adjat Sudradjat 5/24/2012 PROGRAM KEMENTERIAN NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI

MEMBANGUN KAPASITAS DAERAH SLEMAN UNTUK MITIGASI BENCANA DENGAN MEMANFAATKAN TEKNOLOGI UAV

I.148 PEMBANGUNAN STASIUN PEMANTAU CUACA UNTUK MENDUKUNG PUSAT DATA PENGELOLAAN LINGKUNGAN. Devi Munandar, S.Kom

BAB 6 PENUTUP. temuan penelitian tentang bagaimana pengelolaan sektor kelautan dan perikanan

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Laporan Sosialisasi dan Pelatihan Tahap 1

KAJIAN KARAKTERISTIK PETANI KARET ACEH DALAM MENENTUKAN PILIHAN KELEMBAGAAN TATANIAGA

LAMPIRAN III LAPORAN FORM A, B, C DAN D

BAB I PENDAHULUAN. ikan atau nelayan yang bekerja pada subsektor tersebut.

EXECUTIVE SUMMARY PROGRAM INSENTIF PENINGKATAN KEMAMPUAN PENELITI DAN PEREKAYASA (IPKPP) TAHUN ANGGARAN 2012

KERANGKA UMUM WORKSHOP EVALUASI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 94 TAHUN 2008

- 2 - Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran

KORIDOR PROVINSI FOKUS PENELITI UTAMA Model Pemukiman Berbasis Eco- Settlements. Nasional Strategis. Jawa Barat

RAPAT TEKNIS TINDAK LANJUT RENCANA AKSI PEMERINTAH PROVINSI SEKTOR KELAUTAN. [Gorontalo Sulawesi Utara Sulawesi Barat Maluku Utara] Ir.

FORM D A. URAIAN KEGIATAN

Insentif Peningkatan Kemampuan Penelitian Dan Perekayasa Th. 2012

LAPORAN KEMAJUAN INSENTIF RISET

PEMERINTAH KABUPATEN SITUBONDO

BAB I PENDAHULUAN. tersebut berlokasi di jalan Darmo Permai Selatan Surabaya. banyaknya pesanan (order) yang diterima dan seiring juga dengan

LAPORAN MONITORING INTERNAL PROGRAM INSENTIF PKPP TAHUN 2012 TAHAP I. 1. Lokus : Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Sumatera Selatan

Bagaimana perusahaan bapak mengatasi masalah keterlambatan produk yang dipesan? dan bagaimana menjelaskan keterlambatan tersebut ke customer?

EXECUTIVE SUMMARY INSENTIF PENINGKATAN KEMAMPUAN PENELITI DAN PEREKAYASA

LAPORAN REKAPITULASI KEMAJUAN PELAKSANAAN KEGIATAN UNIT/ SATUAN KERJA APBD PROVINSI BANTEN TAHUN ANGGARAN 2017

LAPORAN KEMAJUAN M PROGRAM PENINGKATAN PRODUKTIVITAS LITBANG IPTEK (PROLIPTEK) TAHUN 2012 (KORIDOR-I)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Propinsi Sumatera Utara yang terdiri dari daerah perairan yang mengandung

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 17 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN SUMBAWA.

By: SURIPTO. Peneliti Bidang Kebijakan Publik Puslitbang. SIOAN-LAN.

KAJIAN STRATEGI OPTIMALISASI PENGEMBANGAN PENERBANGAN PERINTIS DI INDONESIA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 8 TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB V PENUTUP. 1. Adapun hal-hal yang telah dilaksanakan oleh Badan Pelayanan Perijinan. dan cepat serta biaya ringan, meliputi:

LAPORAN KEMAJUAN TAHAP II PROGRAM INSENTIF PKPP KAJIAN PENGELOLAAN HARA DI PERKEBUNAN KELAPA SAWIT BERBASIS EFISIENSI PEMUPUKAN

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 72 TAHUN 2008 TENTANG

Deskripsikan Maksud dan Tujuan Kegiatan Litbangyasa :

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT,

FORM D FORM (EVALUASI HASIL KEGIATAN)

Negara Kesatuan Republik lndonesia adalah benua kepulauan,

LAPORAN KEMAJUAN PKPP 2012 TAHAP PERTAMA REKAYASA TRACKING VIDEO ROKET SAAT UJI TERBANG

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

EXECUTIVE SUMMARY Rancang Bangun Sistem Redaman Akustik Dan Getaran Struktur Plat Dek Untuk Kenyamanan Penumpang Kapal PKPP 26 (F.1.

[I.75. [Rekayasa rantai Makanan untuk Meningkatkan Produktivitas Biota Perairan pada. Sistem Aliran Tertutup]

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kepulauan yang sebagian besar wilayahnya

BUPATI LOMBOK UTARA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN BUPATI LOMBOK UTARA NOMOR 12 TAHUN 2017 TENTANG

PENGEMBANGAN MESIN PENGOLAH KOPI SKALA UKM DI KABUPATEN ALOR, NUSA TENGGARA TIMUR

LAPORAN KEMAJUAN ADMINISTRASI DAN TEKNIS

WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG

Nurlaili Balai Besar Riset Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 56 TAHUN 2016 TENTANG

3 METODOLOGI PENELITIAN

1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

REKAYA DAN UJI KINERJA ALAT ROGES TEBU BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Pemerintah mempunyai kewajiban dalam menyelenggarakan

BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI 2012

LAPORAN KEMAJUAN PENELITIAN DAN RANCANG BANGUN SISTEM KONTROL PENGUNCI SASARAN BERGERAK BERBASIS VISION

3. Perkembangan Sinergi Koordinasi B. Kerangka Pemanfaatan Hasil Litbangyasa Kerangka Pemanfaatan Hasil Litbangyasa

PENGEMBANGAN SUMBERDAYA EKOWISATA BAHARI BERBASIS MASYARAKAT DI LOMBOK BARAT

KEPUTUSAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 608 TAHUN 2003 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS PERTANIAN, KEHUTANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN JEMBRANA BUPATI JEMBRANA,

Paparan Walikota Bengkulu

Rancang Bangun alat kendali penembakan dengan menggunakan Remote Kontrol untuk awak penembak di kendaraaan Panser

KATA PENGANTAR. Assalammu alaikum wr. Wb

LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN IDONESIA 2012

PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II TARAKAN NOMOR 15 TAHUN 1999 TENTANG

Laporan Kemajuan INSENTIF PENINGKATAN KEMAMPUAN PENELITI DAN PEREKAYASA MODEL PERMUKIMAN BERBASIS EC0-SETTLEMENTS

BAB I PENDAHULUAN. Orang Muda Katolik (OMK) menurut Pedoman Karya Pastoral Kaum Muda (PKPKM)

(FOSS) UNTUK MENDUKUNG IMPLEMENTASI MP3EI DI KORIDOR EKONOMI YOGYAKARTA

BAB - III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 20 TAHUN 2017

I-227. Naskah Saran Kebijakan : Ringkasan

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

PUSAT PEMANFAATAN PENGINDERAAN JAUH LEMBAGA PENERBANGAN DAN ANTARIKSA NASIONAL JAKARTA

DOKUMEN PENETAPAN KINERJA

DOKUMEN PENETAPAN KINERJA DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN TAHUN ANGGARAN 2014

PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR P.41/MENHUT-II/2006 TAHUN 2006 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI PENELITIAN KEHUTANAN MATARAM

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 4 TAHUN 2013 SERI D NOMOR 4 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR : TENTANG PEDOMAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA WALIKOTA SURAKARTA,

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT,

Kiat Kiat Jurus Jitu Pengembangan Minapolitan

BAB 1 Pendahuluan 1.1. Latar Belakang

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

LEMBARAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 1 TAHUN 2012

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 28 TAHUN 2014 TENTANG

RAPAT TEKNIS TINDAK LANJUT RENCANA AKSI KPK SEKTOR KELAUTA N AMBON, 11 MEI 2015

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A

Gambar 6 Sebaran daerah penangkapan ikan kuniran secara partisipatif.

A.1. Perkembangan Pengelolaan Anggaran Sampai Akhir Juli Tabel 1. Rekapitulasi Pengelolaan Anggaran PKPP Sampai Akhir Juli 2012

H.9. [Krismianto, S.Si ; Edy Maryadi, ST ; Ir.Halimurrahman, MT ;

INSENTIF PENINGKATAN KEMAMPUAN PENELITI DAN PEREKAYASA KEMENTERIAN RISET DAN TEKNOLOGI

BAB I PENDAHULUAN. Besarnya sumber daya alam Indonesia merupakan faktor penunjang

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2018 TENTANG PENGGUNAAN TENAGA KERJA ASING DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,

Transkripsi:

LAPORAN KEMAJUAN KEGIATAN PKPP MEMBANGUN KAPASITAS DAERAH LOMBOK UNTUK MENDUKUNG PERIKANAN NELAYAN DENGAN MEMANFAATKAN SISTEM INFORMASI CUACA ONLINE Peneliti Utama : Dwi Risdianto, ST. BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Perikanan merupakan salah satu kegiatan ekonomi utama dan termasuk sektor unggulan di propinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Untuk meningkatkan hasil sektor perikanan maka dibutuhkan produktivitas nelayan yang besar pula. Perubahan cuaca dan pola angin musim memberikan kesulitan bagi nelayan untuk dapat memprediksi secara cepat dan tepat kapan pergantian musim terjadi untuk menentukan keputusan pergi melaut. Hal ini menimbulkan kerugian bagi para nelayan yang disebabkan terkendalanya aktivitas melaut yang juga berimbas pula bagi kesejahteraan keluarga dan kemajuan desa nelayan. Sayangnya, sampai saat ini ketersediaan informasi cuaca masih menjadi masalah yang dihadapi oleh nelayan kecil tradisional di Nusa Tenggara Barat. Kekurangan dan keterbatasan dalam mengakses informasi perubahan cuaca secara online menjadi kendala bagi nelayan kecil. Untuk mengatasinya maka diperlukan teknologi penyebaran informasi cuaca secara sederhana, cepat dan mudah diakses nelayan dengan memanfaatkan fasilitas layanan internet dengan membuat instrumen pemantau cuaca yang berbasis GPRS yang diintegrasikan dengan web hosting melalui jaringan komunikasi GSM. yang di tempatkan di pantai dimana data data pengukuran cuaca di ubah menjadi informasi cuaca yang disebarkan melaui internet pada telepon seluler ataupun pada papan informasi elektronik yang diletakan di tempat pelelangan ikan. Tujuan dari kegiatan ini adalah menghasilkan teknologi sistem pemantauan cuaca secara online yang sederhana namun cepat dan mudah diakses oleh nelayan kecil di propinsi Nusa Tenggara Barat. Penerapan teknologi pemantau cuaca secara online juga berguna bagi Dinas Kelautan dan Perikanan NTB sebagai bank data sekaligus informasi peringatan dini terhadap perubahan cuaca bagi nelayan. 1.2. POKOK PERMASALAHAN Perubahan cuaca dan pola angin musim memberikan kesulitan bagi nelayan untuk dapat memprediksi secara cepat dan tepat kapan pergantian musim terjadi untuk menentukan keputusan pergi melaut. Kekurangan ketersediaan informasi cuaca dan keterbatasan dalam mengakses informasi perubahan cuaca secara online menjadi kendala bagi nelayan kecil. Belum tersedianya teknologi pemantau cuaca secara online yang sederhana dan mudah bagi nelayan di lokasi tempat pelelangan ikan sebagai sentral kegiatan nelayan perikanan tangkap.

1.3.METODOLOGI PELAKSANAAN Kegiatan dari penelitian ini adalah pelaksanaan pembuatan instrumen pemantau cuaca berbasis GPRS dan dukungan operasionalisasi teknologi sistem informasi cuaca secara online bagi nelayan di Nusa Tenggara Barat. Metodologi dan mekanisme kegiatan: 1. Identifikasi dan Survei lokasi potensial untuk pemanfaatan teknologi pemantau cuaca online 2. Perancangan dan pembuatan prototype pemantau cuaca online 3. Melakukan pengujian prototype dan simulasi sistem 4. Implementasi dan Dukungan operasionalisasi instrumen pemantau cuaca di Lokasi terpilih 1.3.1. LOKUS KEGIATAN Kegiatan penelitian ini dilakukan di Koridor 5 daerah Kabupaten Lombok Timur Propinsi Nusa Tenggara Barat 1.3.2. FOKUS KEGIATAN Kegiatan penelitian ini difokuskan di bidang perikanan khususnya perikanan tangkap 1.3.3. BENTUK KEGIATAN 1. Pemanfaatan Iptek pemantau cuaca online 2. Dukungan Operasionalisasi teknologi pemantau cuaca online 1.4. TAHAPAN PELAKSANAAN KEGIATAN 1. Identifikasi dan survei lokasi pemanfaatan teknologi pemantau cuaca online 2. Perancangan dan pembuatan prototipe sistem pemantau cuaca online berbasis GPRS 3. Pengujian dan simulasi prototipe 4. Implementasi dan pemanfaatan teknologi pemantau cuaca online 5. Monitoring dan evaluasi BAB II PERKEMBANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN 2.1. PENGELOLAAN ADMINISTRSI MANAJERIAL 2.1.1. PERENCANAAN ANGGARAN Perencanaan anggaran biaya penelitian: 1. Gaji dan Upah 47% 2. Bahan Habis Pakai 33% 3. Perjalanan Dinas 20%

2.1.2. PENGELOLAAN ANGGARAN Penggunaan dana tahap I : - Pembiayaan Bahan Habis Pakai meliputi bahan survei dan bahan pembuatan sistem pemantau cuaca secara online, sebesar 45 % - Pembiayaan Perjalanan Dinas dalam rangka koordinasi dengan lembaga daerah dan survei lapangan, sebesar 35 % - Pembiayaan upah / gaji tim penelitian sebesar 20 % Penggunaan dana tahap II : - Pembiayaan Bahan Habis Pakai untuk bahan pembuatan sistem pemantau cuaca secara online, sebesar 55 % - Pembiayaan Perjalanan Dinas dalam rangka implementasi dan pemanfaatan teknologi pemantau cuaca online, sebesar 25 % - Pembiayaan upah / gaji tim penelitian sebesar 30 % Penggunaan dana tahap III : - Pembiayaan Perjalanan Dinas dalam rangka monitoring dan evaluasi pemanfaatan teknologi pemantau cuaca online, sebesar 40 % - Pembiayaan upah / gaji tim penelitian sebesar 50 % 2.1.3. RANCANGAN PENGELOLAAN ASET Prototipe pemantau cuaca online dihibahkan ke Lembaga Daerah dalam hal ini Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Lombok Timur 2.2. METODE PROSES PENCAPAIAN TARGET KINERJA 2.2.1. KERANGKA METODE PROSES PENCAPAIAN TARGET KERJA 1. Melakukan koordinasi dengan kelembagaan litbangyasa daerah yang terkait untuk menguatkan interaksi sinergi antar kelembagaan dalam upaya pendayagunaan iptek di daerah 2. Melakukan observasi dan survei di lapangan untuk memperoleh lokasi yang sesuai dengan kebutuhan dan tujuan pemanfaatan teknologi pemantau cuaca. 3. Melakukan perancangan dan pembuatan prototipe instrumen pemantau cuaca berdasarkan analisis hasil survei di lapangan. 4. Melakukan pengujian dan simulasi instrumen pemantau cuaca untuk mengukur kemampuan dan keandalan prototipe. 5. Melakukan implementasi dan pemanfaatan instrumen pemantau cuaca di lokasi terpilih 2.2.2. INDIKATOR KEBERHASILAN PENCAPAIAN TARGET KINERJA 1. Terjalinnya koordinasi dengan kelembagaan litbangyasa daerah dalam hal ini dinas kelautan dan perikanan. 2. Tercapainya perijinan lokasi pemanfaatn teknologi pemantau cuaca onlinedi Lombok Timur. 3. terwujudnya prototipe pemantau cuaca online yang berbasisi GPRS. 4. Bejalannya system informasi pemantau cuaca online di lapangan.

2.2.3. PERKEMBANGAN PENCAPAIAN TARGET KERJA Pencapaian target hingga saat ini telah dilakukan koordinasi dengan kelembagaan daerah yang terkait dalam hal ini Dinas Kelautan dan Perikanan Daerah Kabupaten Lombok Timur Propinsi Nusa Tenggara Barat dan menghasilkan kerjasama dan sinergi yang baik dalam pendayagunaan iptek di lombok timur. Observasi dan survei di lapangan juga telah dilakukan dan diperoleh lokasi yang sesuai untuk pemanfaatan teknologi pemantau cuaca di Desa Tanjung Luar Kabupaten Lombok Timur yang merupakan Desa nelayan dan tempat pelelangan ikan. Pembuatan prototipe pemantau cuaca online masih dalam proses perancangan. 2.3. SINERGI KOORDINASI KELEMBAGAAN PROGRAM 2.3.1. KERANGKA SINERGI KELEMBAGAAN PROGRAM 1. Melakukan koordinasi dan kunjungan ke Lembaga / instansi daerah yang terkait dalam hal ini Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Lombok Timur. 2. Melakukan presentasi dan pemaparan mengenai tujuan dan program kerja pemanfaatan hasil litbangyasa bagi lembaga daerah. 3. Membuat kerjasama secara teknis dalam hal perizinan tempat dan survei lokasi untuk pemanfaatan teknologi pemantau cuaca. 2.3.2. INDIKATOR KEBERHASILAN SINERGI KOORDINASI KELEMBAGAAN PROGRAM 1.Minggu keempat Bulan Februari s/d minggu pertama Bulan Maret 2012 melakukan identifikasi dan analisis kebutuhan lokasi untuk pemanfaatan teknologi pemantau cuaca di lombok. 2. Pada minggu kedua Bulan Maret 2012 melakukan koordinasi dengan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Lombok Timur melalui surat menyurat dan kontak person. 3. Minggu ketiga dan keempat melakukan kunjungan ke Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten lombok Timur dan melakukan observasi dan survei lokasi di daerah kabupaten Lombok Timur. 2.3.3. PERKEMBANGAN SINERGI KOORDINASI KEEMBAGAAN PROGRAM Pelaksanan koordinasi dengan kelembagaan daerah telah sampai pada tahap survei dan perizinan lokasi untuk pemanfaatan teknologi pemantau cuaca dan telah diperoleh lokasi yang sesuai di daerah Lombok Timur yaitu di Desa Tanjung Luar yang merupakan desa nelayan dan tempat pelelangan ikan. 2.4. KERANGKA PEMANFAATAN HASIL LITBANGYASA 2.4.1. KERANGKA PEMANFAATAN HASIL LITBANGYASA 1. Tahap koordinasi dan survei lokasi pemanfaatan hasil Litbangyasa 2. Tahap pembuatan prototipe pemantau cuaca 3. Tahap implementasi pemanfaatan teknologi pemantau cuaca di lokasi terpilih

2.4.2. STRATEGI PEMANFATAN HASIL LITBANGYASA 1. Melakukan identifikasi dan penentuan lokasi pemanfaatan teknologi pemantau cuaca 2. Melakukan perancangan dan pembuatan prototipe instrumen pemantau cuaca. 3. Melakukan implementasi pemanfaatan teknologi pemantau cuaca di lokasi terpilih 4. Melakukan sosialisasidan dukungan operasional teknologi pemantau cuaca online 2.4.3. INDIKATOR KEBERHASILAN PEMANFAATAN HASIL LITBANGYASA 1. Terjalinnya koordinasi dengan kelembagaan litbangyasa daerah dalam hal ini dinas kelautan dan perikanan. 2. Tercapainya perijinan lokasi pemanfaatn teknologi pemantau cuaca onlinedi Lombok Timur. 3. Terpasangnya alat pemantau cuaca online di lokasi terpilih 4. Berjalannya system informasi pemantau cuaca online di lapangan. 2.4.4. PEKEMBANGAN PEMANFAATAN HASIL LITBANGYASA Proses pemanfaatan teknologi pemantau cuaca hingga saat ini telah dicapai tahap pertama yaitu identifikasi dan survei kebutuhan sistem untuk alat pemantau cuaca dan diperolehnya lokasi yang sesuai untuk pemanfaatan teknologi pemantau cuaca bagi nelayan lombok. Dan tahap kedua perancangan dan pembuatan prototipe sedang dikerjakan. BAB III RENCANA TINDAK LANJUT 3.1. RENCANA PELAKSANAAN PENCAPAIAN KINERJA 1. Melakukan perancangan dan pembuatan prototipe instrumen pemantau cuaca online pada bulan Juni 2012. 2. Melakukan pengujian dan simulasi prototipe pemantau cuaca untuk mengukur kemampuan dan keandalan pada bulan juli. 3.2. RENCANA KOORDINASI KELEMBAGAAN PROGRAM Melakukan koordinasi dengan Dinas Kelautan dan Perikanan Lombok Timur untuk pemasangan alat pemantau cuaca di Pelabuhan TPI Tanjung Luar pada bulan Juli 2012 3.3. RENCANA PEMANFAATAN HASIL LITBANGYASA Pemasangan alat pemantau cuaca online dan sosialisasi operasional teknologi pemantau cuaca online di Pelabuhan TPI Tanjug Luar pada bulan Juli 2012 3.4. RENCANA PENGEMBANGAN KE DEPAN 1. Melakukan penambahan titik pemasangan alat pemantau cuaca online didaerah lain di NTB 2. Melakukan sosialisasi pemanfaatan teknologi pemantau cuaca online di kalangan nelayan dan industri UKM daerah

BAB IV PENUTUP Dari hasil pelaksanaan kegiatan survei lapangan yang telah dilkukan di Kabupaten Lombok Timur dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Pemberian dukungan operasionalisasi teknologi hasil litbangyasa di sektor pemantauan cuaca secara online sangat dibutuhkan oleh nelayan perikanan tangkap guna peningkatan produktivitas hasil perikanan. 2. Pemanfaatan teknologi pemantau cuaca secara online juga dibutuhkan oleh kelembagaan daerah guna memperkuat sinergi antar kelembagaan litbangyasa dalam pendayagunaan iptek di daerah untuk meningkatkan kapasitas absorbsi masyarakat daerah terhadap perkembangan teknologi sesuai kebutuhan.