2 Kinetika dan Mekanisme Reaksi Pada Elektroda

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II DASAR TEORI. FeO. CO Fe CO 2. Fe 3 O 4. Fe 2 O 3. Gambar 2.1. Skema arah pergerakan gas CO dan reduksi

Bab IV Hasil dan Pembahasan

Bab 10 Kinetika Kimia

Termodinamika apakah suatu reaksi dapat terjadi? Kinetika Seberapa cepat suatu reaksi berlangsung?

BAB 9. KINETIKA KIMIA

1. Bilangan Oksidasi (b.o)

Termodinamika dan Kesetimbangan Kimia

Hasil Penelitian dan Pembahasan

BY SMAN 16 SURABAYA : Sri Utami, S. P LAJU REAKSI KESIMPULAN

2 Tinjauan Pustaka. 2.1 Teknik Voltametri dan Modifikasi Elektroda

BAB III : MODEL 19 BAB III MODEL

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Korosi Baja Karbon dalam Lingkungan Elektrolit Jenuh Udara

Sel Volta (Bagian I) dan elektroda Cu yang dicelupkan ke dalam larutan CuSO 4

BAB VI KINETIKA REAKSI KIMIA

Diagram Latimer (Diagram Potensial Reduksi)

BAB III PERUMUSAN MODEL MATEMATIS SEL BAHAN BAKAR MEMBRAN PERTUKARAN PROTON

SAP-GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Voltammogram Siklik Senyawa Klorambusil

1. Tragedi Minamata di Jepang disebabkan pencemaran logam berat... A. Hg B. Ag C. Pb Kunci : A. D. Cu E. Zn

2 TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Voltametri

ELEKTROKIMIA Termodinamika Elektrokimia

Soal ini terdiri dari 10 soal Essay (153 poin)

ELEKTROKIMIA Dr. Ivandini Tribidasari A.

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA

PERCOBAAN POTENSIOMETRI (PENGUKURAN ph)

9/30/2015 ELEKTROKIMIA ELEKTROKIMIA ELEKTROKIMIA. Elektrokimia? Elektrokimia?

SOAL LATIHAN CHEMISTRY OLYMPIAD CAMP 2016 (COC 2016)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH KATALISIS TERHADAP TETAPAN LAJU

Purwanti Widhy H, M.Pd. Laju Reaksi

PETA KONSEP LAJU REAKSI. Percobaan. Waktu perubahan. Hasil reaksi. Pereaksi. Katalis. Suhu pereaksi. Konsentrasi. Luas. permukaan.

c. Suhu atau Temperatur

Bahasan: Mempelajari kecepatan/laju reaksi suatu proses/perubahan kimia. reaksi berlangsung mekanisme reaksi

BAB II PEMBAHASAN. II.1. Electrorefining

BAB II KOROSI dan MICHAELIS MENTEN

ELEKTROKIMIA Konsep Dasar Reaksi Elektrokimia

Elektrokimia. Sel Volta

BAB III FUNDAMENTAL TEKNOLOGI

TINJAUAN PUSTAKA. uap yang rendah bersifat racun dengan rumus (C 6 H 5 ) 3 SnCl. Senyawa ini mudah

SOAL SELEKSI NASIONAL TAHUN 2006

Elektrokimia. Tim Kimia FTP

2 Tinjauan Pustaka. 2.1 Teknik Voltametri

Laju reaksi meningkat menjadi 2 kali laju reaksi semula pada setiap kenaikan suhu 15 o C. jika pada suhu 30 o C reaksi berlangsung 64 menit, maka

Tinjauan Pustaka. II.1 Praktikum Skala-Kecil

Persamaan Redoks. Cu(s) + 2Ag + (aq) -> Cu 2+ (aq) + 2Ag(s)

TEORI TUMBUKAN PADA LAJU REAKSI KIMIA

berat yang terkandung dalam larutan secara elektrokimia atau elektrolisis; (2). membekali mahasiswa dalam hal mengkaji mekanisme reaksi reduksi dan

Komponen Materi. Kimia Dasar 1 Sukisman Purtadi

LAJU REAKSI MEKANISME REAKSI

Kinetika Kimia dan Mekanisme Reaksi

Kesetimbangan Kimia KIM 2 A. PENDAHULUAN B. REAKSI KESETIMBANGAN. α = KESETIMBANGAN KIMIA. materi78.co.nr. setimbang

Sudaryatno Sudirham ing Utari. Mengenal. Sudaryatno S & Ning Utari, Mengenal Sifat-Sifat Material (1)

TERMODINAMIKA (I) Dr. Ifa Puspasari

OLIMPIADE SAINS NASIONAL V. Bidang Kimia

MODUL 1 TERMOKIMIA. A. Hukum Pertama Termodinamika. B. Kalor Reaksi

KIMIA FISIKA I. Disusun oleh : Dr. Isana SYL, M.Si

Bab II Tinjauan Pustaka

Kegiatan Belajar 3: Sel Elektrolisis. 1. Mengamati reaksi yang terjadi di anoda dan katoda pada reaksi elektrolisis

MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN KIMIA

kimia KESETIMBANGAN KIMIA 2 Tujuan Pembelajaran

Kunci jawaban dan pembahasan soal laju reaksi

No Indikator Soal Valid

wanibesak.wordpress.com

REDOKS dan ELEKTROKIMIA

1 Energi. Energi kinetic; energy yang dihasilkan oleh benda bergerak. Energi radiasi : energy matahari.

PERCOBAAN 3 PERSAMAAN ARRHENIUS DAN ENERGI AKTIVASI

BAB II KAJIAN PUSTAKA. kemampuan adalah karakteristik yang menonjol dari seorang individu yang

yang berkaitan dengan Laju Reaksi, diberikan pada tabel berikut ini.

MODUL LAJU REAKSI. Laju reaksi _ 2013 Page 1

Laju reaksi meningkat menjadi 2 kali laju reaksi semula pada setiap kenaikan suhu 15 o C. jika pada suhu 30 o C reaksi berlangsung 64 menit, maka

Hubungan entalpi dengan energi yang dipindahkan sebagai kalor pada tekanan tetap kepada sistem yang tidak dapat melakukan kerja lain

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA SEL VOLTA SEDERHANA

LEMBAR KERJA SISWA 4

BAB II URAIAN PROSES. Benzil alkohol dikenal pula sebagai alpha hidroxytoluen, phenyl methanol,

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM SILABUS

WUJUD ZAT. 1. Fasa, Komponen dan Derajat Bebas

HASIL DAN PEMBAHASAN. Struktur Karbon Hasil Karbonisasi Hidrotermal (HTC)

MODUL SEL ELEKTROKIMIA

I. PENDAHULUAN. Kebutuhan pada senyawa berukuran atau berstruktur nano khususnya dalam

I. Pendahuluan II. Agen Penitrasi

Tinjauan Pustaka. Sel elektrokimia adalah tempat terjadinya reaksi reduksi-oksidasi. Sel elektrokimia terdiri dari (Achmad, 2001):

Oleh. Dewi Candrawati

BAB I PENDAHULUAN. Perbandingan nilai ekonomi kandungan logam pada PCB (Yu dkk., 2009)

AMALDO FIRJARAHADI TANE

AMALDO FIRJARAHADI TANE

BAB II DASAR TEORI 2.1. TERMODINAMIKA REAKSI REDUKSI Termokimia Reaksi

Tugas Perancangan Pabrik Kimia Prarancangan Pabrik Amil Asetat dari Amil Alkohol dan Asam Asetat Kapasitas ton/tahun BAB I PENGANTAR

BAB IV PEMODELAN DAN SIMULASI SEL BAHAN BAKAR MEMBRAN PERTUKARAN PROTON DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE MATLAB/SIMULINK

Sulistyani, M.Si.

BAB 8. ELEKTROKIMIA 8.1 REAKSI REDUKSI OKSIDASI 8.2 SEL ELEKTROKIMIA 8.3 POTENSIAL SEL, ENERGI BEBAS, DAN KESETIMBANGAN 8.4 PERSAMAAN NERNST 8

Waktu (t) Gambar 3.1 Grafik hubungan perubahan konsentrasi terhadap waktu

Laju Reaksi KIM 2 A. KEMOLARAN B. LAJU REAKSI C. UNGKAPAN LAJU REAKSI LAJU REAKSI. materi78.co.nr

STOIKIOMETRI I. HUKUM DASAR ILMU KIMIA

HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 2 Skema Pembuatan elektrode pasta karbon.

PROSES ADIABATIK PADA REAKSI PEMBAKARAN MOTOR ROKET PROPELAN

Kekuatan tarik komposisi paduan Fe-C eutectoid dapat bervariasi antara MPa tergantung pada proses perlakuan panas yang diterapkan.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli - September 2010, bertempat di

Katalis 1. Pengertian Katalis 2. Jenis Katalis a. Katalis Homogen

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Laju Reaksi

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR

Transkripsi:

i u i = C i z i F ini Equation 1.1 Bullet 1. lksajfl kjsdd fjsldjf lsa flskjflksdjf lkasjf lsaj flsaj flskjf lsj lsdaj lasjf lsaaf flasj flasjflasjlf jasl fasl fjads flsa flsdjf Bullet 1 skaljfl kjsa lfjksddlfjsafjsldf lsdd flsdja flsa lsaj flkjsa lfjs ajsl ajflsdalsaf lasfjf sld jflsa flsaj fljsa fljsaf Bullet 1 lsakjflkjsa lsja lfjs lfsla flsd fldsj fadsj flas flsja lfasj lfjas lflsa f lsaf lsda flsa flsa fflsda flsaj flsa fl sa ========================================================================= 2 Kinetika dan Mekanisme Reaksi Pada Elektroda 2.1 Pendahuluan Pada bab ini mekanisme untuk reaksi elektroda membahas proses transfer elektron untuk reaksi yang tidak diikuti dengan pemutusan atau pembentukkan ikatan kimia. Untuk sistem yang menyangkut reagen dan produk pada suatu kesetimbangan, laju rekasi pada kedua arah adalah sama. Sehingga pada kasus ini kesetimbangan merupakan suatu reaksi pembatas. Dengan demikian model kinetika yang dibentuk harus melibatkan aspek ungkapan kesetimbangan. 2.2 Faktor yang mempengaruhi Besar Arus dan Laju Reaksi pada Elektroda Misal pada suatu reaksi O + ne - R, yang merupakan suatu reaksi keseluruhan dari serangkaian reaksi yang menyebabkan larutnya senyawa teroksidasi, O, menjadi bentuk tereduksinya, R. Contoh reaksi misalnya pada elektroda yang tidak melibatkan transformasi kimia, Fe 3+ (aq) + e - (elektroda) Fe 2+ (aq) Secara umum laju reaksi pada elektroda ditentukan oleh laju pada proses : Transport massa (misalnya, O dari larutan ruah ke permukaan elektroda). Transfer elektron pada permukaan elektroda. Reaksi kimia yang mendahului atau mengikuti proses transfer elektron. Proses dalam tahap ini dapat merupakan proses yang homogen (misal protonasi atau dimerisasi) atau suatu proses yang heterogen (misal dekomposisi katalitik). Semua proses ini berlangsung pada permukaan elektroda. Proses reaksi permukaan lainnya, seperti, adsorpsi, desorpsi, kristalisasi (elektrodeposisi) Konstanta laju reaksi untuk beberapa proses di atas ada yang merupakan suatu fungsi dari beda potensial.

2.3 Review Kinetika Reaksi pada Sistem Kesetimbangan yang Dinamik. Perhatikan suatu reaksi kesetimbangan antara A dan B, yang bereaksi mengikuti reaksi unimolekul berikut, k f A B k b Kedua reaksi berlangsung dengan aktif sepanjang waktu, maka laju reaksi pembentukkan produk adalah, v f (M/s), v f = k f C A Sedangkan laju reaksi kebalikkannya adalah, v b = k b C B Sehingga laju reaksi pembentukkan produk total adalah v nett = k f C A k b C B Pada kesetimbangan laju konversi adalah nol, maka k f k b =K = C B C A Teori kinetik kemudian memperkirakan bahwa pada kesetimbangan akan terjadi perbandingan konsentrasi yang konstan seperti pada termodinamika.

2.4 Persamaan Arrhennius dan Potensial Energi Permukaan Sudah menjadi fakta bahwa konstanta laju reaksi merupakan fungsi dari suhu, dan pada umumnya ln k i/t.arrhennius merupakan orang pertama yang menyadari hal ini dan dia mengusulkan konstanta laju reaksi adalah k = A e E a/ RT Karena faktor eksponensial merupakan kebolehjadian besarnya energi termal yang dapat melewati energi aktivasi, E a. A merupakan faktor pra-eksponensial yang berkaitan dengan berapa banyak/sering energi aktivasi dapat dilewati. Adanya energi aktivasi akhirnya memberikan gambaran akan jalur reaksi yang memberikan hubungan antara potensial energi dengan koordinat reaksi. E a dapat dianggap sebagai perubahan pada energi dalam yang bergerak dari suatu minimum ke maksimum, yang dikenal sebagai keadaan transisi, atau keadaan kompleks terkatifkan. E a dapat juga dianggap sebagai energi-dalam-aktivasi-standar, Δ E 0. Entalpi standar aktivasi, ΔH 0, adalah ΔE 0 + Δ (PV) 0, namun karena Δ (PV) biasanya diabaikan untuk reaksi pada keadaan padat, maka ΔH 0 ΔE 0, sehingga persamaan Arrennius menjadi. k= A e Δ H 0 / RT Besarnya faktor pra-eksponensial, A, adalah Maka Atau A= A' e Δ S0 / R k= A' e (Δ H 0 T Δ S 0 )/ RT

k= A' e Δ G0 / RT Dengan ΔG 0 adalah energi bebas aktivasi standar. 2.5 Persamaan Nernst untuk reaksi homogen pada elekroda Gambaran akurat untuk kinetik bagi suatu proses yang dinamik harus memberikan persamaan termodinamika dalam bentuk kesetimbangan. Bagi proses pada elektroda hal ini diperoleh dengan menggunakan persamaan Nernst. Untuk suatu reaksi umum O+ne -k f k b R (11) Persamaan Nernstnya adalah E=E 0' + RT nf ln C * O C R * Dengan C O * dan C R * adalah konsentrasi larutan pada fasa ruah. E 0' merupakan potensial formal. Selain aspek termodinamika maka diperlukan juga suatu teori yang dapat menggambarkan pengamatan antara arus terhadap potensial pada berbagai keadaan. Pengamatan menunjukkan bahwa arus, i, berkaitan secara eksponensial terhadap potensial lebih, η, sehingga i=a' e η / b' Atau lebih dikenal sebagai persamaan Tafel η=a+b logi Bila reaksi Persamaan 11 berlangsung ke kiri/ke kanan (forward/backward), maka komponen laju ke kanan/forward, v f, akan sebanding dengan konsentrasi O pada permukaan elektroda. Dengan konsentrasi pada jarak x dari permukaan pada saat, t, tertentu adalah C O (x,t), maka pada permukaan konsentrasinya adalah C O (0,t). Untuk keadaan ini maka laju reaksi adalah, v f =k f C O (0, t)= i c nfa Karena reaksi yang berlangsung adalah reaksi reduksi maka arus merupakan arus katodik, i c, dan berbanding lurus dengan v f. Sebaliknya untuk reaksi kekiri/backward v b =k b C R (0,t )= i a nfa Dengan demikian laju reaksi keseluruhan adalah,

v nett =v f v b =k f C O (0,t) k b C R (0,t)= i nfa Dan arus keseluruhan adalah i=i c i a =nfa[k f C O (0,t) k b C R (0,t)] 2.6 Pengaruh Potensial terhadap energi Barrier Suatu reaksi dapat divisualisasikan dalam koordiant reaksi. Misal untuk reaksi Na + + e Na (Hg) Dengan Na + melarut dalam asetocitril atau dimetilformaldehid. Gambaran koordinat reaksi dapat dilihat pada gambar berikut Keadaan (a) merupakan keadaan pada saat potensial kesetimbangan. Keadaan (b) bila terjadi potensial yang lebih positif dari potensial kesetimbangan, reaksi oksidasi akan berlangsung. Potensial yang lebih positif membuat sistim ingin menurunkan energi dari reaktan. Sehingga kurva Na + + e - turun dibandingkan dengan kurva Na(Hg), karena energi ambang untuk reduksi meningkat dan untuk oksidasi menurun, maka reaksi berlangsung kearah pembentukkan

Na + + e - Keadaan (c) bila terjadi potensial yang lebih negatif dari potensial kesetimbangan, reaksi reduksi yang berlangsung. Potensial yang lebih negatif dari potensial kesetimbangan akan menaikkan energi dari elektron sehingga kurva Na + + e - akan meningkat. Akan muncul arus katodik, dan pada keadaan ini reaksi akan bergerak kearah Na(Hg). Bila ditinjau dari aspek tingkat energi Fermi, maka untuk reaksi O + ne - R Bila di berikan potensial pada elektroda, maka tingkat elektronik tertinggi akan dipengaruhi. Tingkat energi ini yang dikenal sebagai Tingkat Energi Fermi, E F. Elektron selalu di transfer dari/ke tingkat energi ini. Hal ini dapat di tunjukkan seperti pada gambar berikut. Besarnya E redoks adalah tetap. Bila diberi suatu potensial, maka harga E f akan berubah sehingga elektroda harus berperan sebagai penyumbang elektron (oksidasi) atau penampung elektron (reduksi). Bagaimana profil dari energi/potensial yang dapat menggambarkan keadaan ini? Perhatikan kurva koordinat reaksi berikut.

Perubahan sebesar x pada energi bebas dari O akan mengakibatkan perubahan sebesar α c x pada energi aktivasinya. Dengan menganggap ada perpotongan yang linear maka untuk reaksi reduksi dapat ditulis ΔG 0 0 c =ΔG c, 0 +α c nfe Dan untuk reaksi oksidasi berlaku ΔG 0 0 a =ΔG a,0 +α a nfe Dengan E adalah besarnya potensial yang diterapkan pada elektroda. α adalah kemiringan dari profil energi pada daerah keadaan transisi. Besarnya α a dan α c bernilai antar 0-1. Untuk suatu logam nilainya adalah 0.5. Nilai α sebesar 0.5 berarti kompleks teraktifkan berada tepat diantara pereaksi dan produk. Pada koordinat reaksi. Contoh ini merupakan contoh transfer n elektron 1 tahap antara O dan R. Untuk reaksi seperti ini (α a + α c ) = 1. Tetapan konstanta laju reaksi untuk reduksi akhirnya menjadi k c = A' e Δ G 0 c,0 / RT e α c nfe / RT Dan untuk oksidasi k a =A ' e ΔG 0 a,0/ RT e α a nfe / RT Persaman dapat ditulis ulang menjadi k c =k c,0 e α c nfe / RT (25) Dan k a =k a, 0 e α anfe / RT (26) Karena reaksi merupakan reaksi orde pertama maka pada kesetimbangan berlaku k c [O] * =k a [ R] * (27) Dengan [O] dan [R] merupakan konsentrasi dari O dan R pada permukaan elektroda. Jika [O] * = [R] *, maka besarnya potensial adalah E 0 yaitu potensial formal. Dan akan berlaku juga, k c = k a = k 0; (28) Subsitusi 28 ke dalam 25 dan 26 kemudian memberikan, k c =k 0 e ( α c nf (E E 0 )/ RT ) k a =k 0 e ( α a nf (E E 0 )/ RT ) (29) (30) Arus yang teramati untuk reaksi pada elektroda adalah sebanding dengan beda laju oksidasi dan reduksi dan diberikan dengan ungkapan i=nfa(k a [R] * k c [O ] * ) Dengan A adalah luas permukaan elektroda.

Beberapa kesimpulan. Dengan merubah potensial pada elektroda, maka harga k a dan k b akan ikut berubah secara eksponensial. Akibatnya elektroda menjadi katalis. Perlu menjadi perhatian bahwa k c [O] * dan k a [R] * tidak berubah hingga tak terbatas, karena dibatasi oleh transport dari spesi ke elektroda. Bila semua spesi telah teroksidasi/tereduksi maka arus tidak dapat mengalir lebih lanjut. Jika tidak ada pengaruh dari migrasi, proses difusi membatasi transport spesi elektroaktif ke permukaan elektroda. Arus maksimum pada kasus ini adalah arus pembatas-difusi. Berapapun nilai konstanta laju reaksi standar, k 0, jika potenial yang diberikan cukup positif atau negatif, arus maksimum ini akan selalu terjadi. Untuk logam, energi ambang aktivasi adalah ½ antara pereaksi dan produk dan α ~ ½. Pada kasus-kasus tertentu, kompleks teraktifkan akan mendominasi struktur teroksidasi/tereduksi, sehingga akan meningkatkan nilai α 0 (Oksidasi) atau α 1(Reduksi). Keadaan ini terjadi pada elektroda semikonduktor yang diberi potensial lebih. 2.7 Hubungan antara arus dan laju reaksi: Arus pertukaran Seperti telah ditunjukkan diatas, besarnya arus bagi reaksi elektroda yang dikontrol secara kinetika, akan berlaku; i=nfa(k a [R] * k c [O ] * ) Pada keadaan kesetimbangan k a [R ] * =k c [O] *, dan dari 29 akan diperoleh [O ] * e ( nf (E equ E 0 )/ RT ) = [O] * [R] * (33) Arus pertukaran, i 0. Adalah sama dengan salah satu komponen -i c atau i a saat arus kesetimbangan terjadi. Besarnya adalah i 0 = i c =nfak 0 [O ] e ( α cnf( E eq E 0 )/ RT ) (34) Dengan memasukkan persamaan Nersnt ke 34 diperoleh 1 α i=nfa k 0 [O] c[ α c R] Saat [O] = [R] dan [O k ] = maka, i 0 =nfa k 0 c 2.8 Interpretasi mikroskopis transfer elektron Digunakan model menurut Marcus.Profil energi diwakili dalam bentuk parabola. Lihat gambar berikut,