KEBIJAKAN DIRJEN PAUDNI BIDANG PEMBINAAN KURSUS DAN PELATIHAN

dokumen-dokumen yang mirip
Dir Binsuslat STRATEGI PEMBINAAN KURSUS DAN PELATIHAN DALAM MENCAPAI RENSTRA

Fungsi dan Lingkup Jalur PNFI

POTRET PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TENGAH (Indikator Makro)

Kebijakan Binsuskel Tahun Oleh: Dit Binsuskel

WORKSHOP (MOBILITAS PESERTA DIDIK)

C UN MURNI Tahun

Landasan Pelaksanaan Akreditasi (1)

POTRET PENDIDIKAN PROVINSI SULAWESI BARAT (Indikator Makro)

PEMANTAUAN CAPAIAN PROGRAM & KEGIATAN KEMENKES TA 2015 OLEH: BIRO PERENCANAAN & ANGGARAN JAKARTA, 7 DESEMBER 2015

Grand Design Pembinaan Lembaga Kursus dan Pelatihan dan pokok-pokok. th 2009 dan Oleh: Dit Binsuskel

POTRET PENDIDIKAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU (Indikator Makro)

KEBIJAKAN PROGRAM PAUD TAHUN 2013

KEBIJAKAN DIREKTORAT PEMBINAAN KURSUS DAN KELEMBAGAAN DR. WARTANTO DIREKTUR PEMBINAAN KURSUS DAN KELEMBAGAAN DITJEN PNFI DEPDIKNAS

INDEK KOMPETENSI SEKOLAH SMA/MA (Daya Serap UN Murni 2014)

PANDUAN PENGGUNAAN Aplikasi SIM Persampahan

PERKEMBANGAN PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN UPSUS PENINGKATAN PRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI TAHUN 2015

PROGRAM PEMBINAAN PTK KURSUS DAN PELATIHAN Dr. Kastum, M.Pd. (Kasubdit PTK Kursus dan Pelatihan)

PUSAT DISTRIBUSI DAN CADANGAN PANGAN BADAN KETAHANAN PANGAN RENCANA PENGEMBANGAN SISTEM DISTRIBUSI DAN STABILITAS HARGA PANGAN TAHUN 2015

PENGANTAR WORKSHOP PEMUTAKHIRAN, VALIDASI DAN EVALUASI DATA SIMLUHKP TAHAP I TAHUN BPPP Banyuwangi, 4 Februari 2015

SAMBUTAN DIRJEN PAUDNI

PEMBINAAN KELEMBAGAAN KOPERASI

PEMETAAN DAN KAJIAN CEPAT

EVALUASI KEGIATAN FASILITASI PUPUK DAN PESTISIDA TAHUN 2013

KUALIFIKASI TAMBAHAN DALAM PRAKTIK KEDOKTERAN

PENGELOLAAN PERBENDAHARAAN NEGARA DAN KESIAPAN PENYALURAN DAK FISIK DAN DANA DESA MELALUI KPPN

Laporan Kinerja Akuntabilitas Instansi Pemerintah Ditbinsuslat

DEPUTI BIDANG PEMBIAYAAN Drs. Braman Setyo, M.Si

RENCANA KEGIATAN TA Pusat Ketersediaan Dan Kerawanan Pangan Bali, Juni 2014

PERENCANAAN BANTUAN STIMULAN PERUMAHAN SWADAYA (BSPS)

ORIENTASI RAKORNAS BAP PAUD DAN PNF TAHUN 2017

HASIL Ujian Nasional SMP - Sederajat. Tahun Ajaran 2013/2014

Evaluasi Kegiatan TA 2016 dan Rancangan Kegiatan TA 2017 Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian *)

POTRET PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR (Indikator Makro)

KEBIJAKAN AKREDITASI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN NONFORMAL TAHUN 2018

Propinsi Kelas 1 Kelas 2 Jumlah Sumut Sumbar Jambi Bengkulu Lampung

Petunjuk Pelaksanaan Dana Alokasi Khusus (DAK) Bidang Pendidikan Menengah Tahun 2013

LAPORAN TRIWULAN-III AKTIVITAS APBD PROVINSI

PENYALURAN DAK FISIK DAN DANA DESA TA 2017

Perencanaan Pelaksanaan Akreditasi PAUD dan PNF Tahun 2018

Disabilitas. Website:

INDEKS TENDENSI KONSUMEN (ITK) PROVINSI PAPUA TRIWULAN IV-2016

INDEKS TENDENSI KONSUMEN (ITK) PROVINSI PAPUA TRIWULAN I-2017

Direktorat Bina Gizi Masyarakat, Ditjen Bina Kesmas Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 23 Nopember 2010

CAPAIAN PROGRAM, TARGET PROGRAM DAN ARAH KEBIJAKAN

SELAYANG PANDANG SIMLUH KP

PROGRAM SUBDIT PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN DIREKTORAT PEMBINAAN KURSUS DAN KELEMBAGAAN TAHUN Ir. I Gede Panca, M.Pd.

Fungsi, Sub Fungsi, Program, Satuan Kerja, dan Kegiatan Anggaran Tahun 2012 Kode Provinsi : DKI Jakarta 484,909,154

4 GAMBARAN UMUM. No Jenis Penerimaan

4.01. Jumlah Lembaga Pada PTAIN dan PTAIS Tahun Akademik 2011/2012

Analisis Hasil Ujian Nasional Madrasah Tsanawiyah Tahun 2008

DUKUNGAN PERLINDUNGAN PERKEBUNAN

EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM PAUDNI 2012 DAN RENCANA PELAKSANAAN PROGRAM PAUDNI TAHUN 2013

DESKRIPTIF STATISTIK RA/BA/TA DAN MADRASAH

PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN INSENTIF BAGI PENILIK

LAPORAN MINGGUAN DIREKTORAT PERLINDUNGAN TANAMAN PANGAN PERIODE 18 MEI 2018

MENJAMIN AKSESIBILITAS OBAT DAN ALAT KESEHATAN DI DAERAH

PROGRAM PENUNTASAN REHABILITASI SEKOLAH RUSAK

PENYELENGGARAAN PROGRAM DI TINGKAT PROVINSI

INDEKS TENDENSI KONSUMEN (ITK) PROVINSI PAPUA TRIWULAN I-2016

INDEKS TENDENSI BISNIS DAN INDEKS TENDENSI KONSUMEN TRIWULAN I-2013

Penggandaan, Pendistribusian, dan Pengelolaan Dana Bahan UN 2015 BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

KESEHATAN ANAK. Website:

KEBIJAKAN DAN MEKANISME AKREDITASI PAUD DAN PNF TAHUN 2018 BADAN AKREDITASI NASIONAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN NONFORMAL

KEBIJAKAN STRATEGIS PNPM MANDIRI KE DEPAN

Pengelolaan Pendidikan Menengah. Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2017

POTRET KEMISKINAN DAN PENGANGGURAN DI PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

Hasil Pembahasan Pra-Musrenbangnas dalam Penyusunan RKP 2014

PROGRAM KERJA TAHUN 2013 DAN RENCANA KERJA TAHUN 2014 DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH

Mekanisme Pelaksanaan Musrenbangnas 2017

Kebijakan dan Program DAK Bidang Pendidikan Menengah Tahun 2013 Dan Rencana Tahun 2014

DESKRIPTIF STATISTIK PONDOK PESANTREN DAN MADRASAH DINIYAH

Bansos Peningkatan Kapasitas Tempat Uji Kompetensi

Capaian Keaksaraan, Gender, dan Pengembangan Budaya Baca

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN

PROGRAM DAN ANGGARAN SUBDIT PROGRAM DAN EVALUASI TAHUN 2012

INDEKS TENDENSI BISNIS DAN INDEKS TENDENSI KONSUMEN TRIWULAN I-2015

ANALISIS DAN EVALUASI PELAYANAN KELUARGA BERENCANA BAGI KELUARGA PRA SEJAHTERA DAN KELUARGA SEJAHTERA I DATA TAHUN 2013

Pelatihan Sistem Informasi Manajemen Akreditasi dalam rangka sosialisasi aplikasi SISPENA PAUD dan PNF Tahun 2018

INDONESIA Percentage below / above median

EVALUASI PEMBANGUNAN PENDIDIKAN (Indikator Makro)

PELAKSANAAN DAN USULAN PENYEMPURNAAN PROGRAM PRO-RAKYAT

DRAF APK-APM PENDIDIKAN TAHUN 2017

Laksono Trisnantoro Ketua Departemen Kebijakan dan Manajemen Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada

INDEKS TENDENSI KONSUMEN PROVINSI LAMPUNG TRIWULAN I-2016 DAN PERKIRAAN TRIWULAN II-2016

Lampiran 3 PERNYATAAN PENERIMAAN DANA BANTUAN INSENTIF BAGI PENGELOLA PKBM DAN PENGELOLA TBM TAHUN 2012

KEBIJAKAN TENTANG PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT

Analisis Hasil Ujian Nasional Madrasah Aliyah Negeri Tahun 2008

Assalamu alaikum Wr. Wb.

NAMA, LOKASI, ESELONISASI, KEDUDUKAN, DAN WILAYAH KERJA. No Nama UPT Lokasi Eselon Kedudukan Wilayah Kerja. Bandung II.b DITJEN BINA LATTAS

Info Singkat Kemiskinan dan Penanggulangan Kemiskinan

Pemanfaatan Hasil Ujian Nasional MTs untuk Perbaikan Akses dan Mutu Pendidikan

Laporan Kinerja Akuntabilitas Instansi Pemerintah Ditbinsuslat

STATUS : 18 AGUSTUS 2009 DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

NAMA, LOKASI, ESELONISASI, KEDUDUKAN, DAN WILAYAH KERJA

Pemanfaatan Hasil Ujian Nasional MA untuk Perbaikan Akses dan Mutu Pendidikan

KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA. 1. Penerapan Standar Pendidikan drg 2. Penerapan Standar Pendidikan drg Sp 3. Uji Kompetensi 4. RSGMP 5.

RENCANA KEGIATAN DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN TAHUN 2018

DAFTAR ALAMAT MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI TAHUN 2008/2009

6. Tanggung jawab terhadap kebenaran alokasi yang tertuang dalam DIPA Induk sepenuhnya berada pada Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran.

Kebijakan Ditjen PAUD dan Dikmas Terkait Akreditasi PAUD dan PNF

Transkripsi:

KEBIJAKAN DIRJEN PAUDNI BIDANG PEMBINAAN KURSUS DAN PELATIHAN 1. PENGUATAN LEMBAGA KURSUS DAN PELATIHAN (LKP). PENGUATAN PEMBELAJARAN BERBASIS KKNI. PENYELENGGARAAN UJI KOMPETENSI 4. FASILITASI DANA BANTUAN SOSIAL 5. MEMPERKUAT KEMITRAAN 6. PERCEPATAN DAYA SERAP

6 MEMPERCEPAT SERAPAN ANGGARAN (CEPAT, TEPAT DAN AKUNTABEL) KEBIJAKAN DIRJEN PAUDNI DALAM PEMBINAAN KURSUS DAN PELATIHAN TH 01 1 MEMPERKUAT PEMBINAAN LKP ( LEGAL, TERKAREDITASI DAN BERKINERJA A/B) 5 MEMPERKUAT KEMITRAAN (STAKEHOLDER DU / DI/ PEMDA /ORMIT) TARGET KERJA: MENANGANI 15 % ATAU 7.57 ANAK DROP OUT DAN LULUS TIDAK MELANJUTKAN KEJENJANG PENDIDIKAN LEBIH TINGGI, AGAR MEMILIKI KETERAMPILAN DAN BERSERTIFIKAT KOMPETENSI SERTA DAPAT BEKERJA ATAU BERUSAHA MANDIRI PENGUATAN PEMBELAJARAN (SKKNI, SKL, KBK DAN BAHAN AJAR BERBASIS KKNI /DU-DI) 4 MEMFASILITASI DANA BANTUAN ( PKH, PKM, DESI, BOP, Revitalisasi, dll) PENYELENGGARAAN UJI KOMPETENSI (BERMUTU BAGI PESERTA DIDIK)

KEBIJAKAN DIRJEN PAUDNI BIDANG PEMBINAAN KURSUS DAN PELATIHAN TARGET DAN CAPAIAN RENSTRA (1) PEMBINAAN LKP MEMENUHI STANDAR NASIONAL/INTERNASIONAL DAN BERKINERJA NO IKK 010 011 01 01 014 KET 1. IKK 448 Persentase lembaga kursus dan pelatihan berkinerja A dan B (komulatif) Sasaran 14.665 16.657 17.05 17.807 18.5 LKP yang dinilai TARGET % 9 LKP 5 % 8 LKP 10 % 1.700 LKP Capaian 81 LKP 97 LKP 58 LKP 15 %.671 LKP 0 %.400 LKP kinerjanya oleh tim verifikator Dit Binsuslat dan yg berkinerja baik (A atau B). IKK 449. IKK 410 Persentase LKP yang memenuhi Standar Internasional (komulatif) Persentase LKP yang memenuhi Standar Nasional (komulatif) - Hasil akreditasi BAN PNF Sasaran 14.665 16.657 17.05 17.807 18.5 TARGET 0 % 1 % 17 LKP 1.5 % 55 LKP Capaian 0 50 LKP 171 LKP % 56 LKP,5 % 455 LKP Sasaran 14.665 16.657 17.05 17.807 18.5 TARGET 0 % 5 % 8 lkp 10 % 1.700 lkp Capaian 0 9 1.140 15 %.671 lkp 0 %.400 lkp LKP yg memenuhi standar nasional, lulusanya utk standar internasional, uji komp internasional LKP yg sudah diakreditasi BAN PNF/ memenuhi 8 standar nasional 4. IKK 411 Persentase lembaga Kursus dan pelatihan di pedesaan (komulatif) TARGET % 9 LKP 5 % 8 LKP 8 % 1.6 LKP 11 % 1.958 LKP Capaian 1.11 LKP 1.45 LKP 1.765 LKP 1.998 LKP 15 %.75 LKP LKP yang berada di lingk pedesaan dan dapat menyelenggarakan kursus non terstruktur Dana yg teralokasi,5 M 15 M 19 M 10 M Tdk termasuk BAN PNF PEMDA DIHARAPKAN MEMBANTU 1. MEMBINA LKP AGAR BERMUTU DENGAN TOLOK UKUR TERAKREDITASI, BERKINERJA A / B.. MENDORONG TERBENTUKNYA LKP BERSTANDAR INTERNASIONAL (1 SETIAP KAB/KOTA). MENDORONG TERBENTUKNYA LKP DI DESA-DESA

JATIM JABAR JATENG SUMUT DKI JKT SUMSEL LAMPUNG BALI SULSEL NTB BANTEN NTT ACEH JAMBI SULTENG KALTIM SUMBAR KEPRI SULUT BENGKULU KALSEL DIY KALBAR RIAU SULTRA SULBAR BABEL MALUT KALTENG GORONTALO MALUKU PAPUA PABAR 4 65 9 90 8 14 15 4 1 1 16 8 15 19 5 5 11 17 8 0 10 11 7 1 4 17 5 7 6 7 0 58 6 5 11 18 1 51 41 1 90 0 60 4 1195 05 70 1 55 10 4 0 07 98 81 81 156 141 8 5 179 178 195 195 190 175 197 11 18 17 6 18 6 156 105 9 8 64 45 40 89 91 9 69 0 94 88 86 85 79 4 41 55 46 64 46 41 410 464 515 50 551 598 70 815 10 158 1578 188 005 JUMLAH LKP, LKP YANG SUDAH DIVALIDASI, LKP YANG SUDAH TERAKREDITASI DAN YANG BERKINERJA A/B PER PROVINSI PK-LKP A/B ( 58 ) AKREDITASI ( 1.140 ) 507 LKP DIVALIDASI TH. 01 ( 10.894 ) JUMLAH LKP TH.01 ( 17.807 ) Usulkan segera LKP yg belum bernilek, usul dilakukan penilaian kinerja dan akreditasi dapat melalui Dit Binsuslat 888

KEBIJAKAN DIRJEN PAUDNI BIDANG PEMBINAAN KURSUS DAN PELATIHAN TARGET DAN CAPAIAN RENSTRA () PENGUATAN PEMBELAJARAN DENGAN SKKNI, SKL, KBK DAN BAHAN AJAR BERBASIS KKNI /DU-DI NO OUTPUT 010 011 01 01 014 KET 1 Jumlah SKKNI yang disusun (komulatif) Jumlah SKL yang tersusun (komulatif) Jumlah KBK yang tersusun (komulatif) TARGET 19 SKKINI SKKNI 7 SKKNI 4 SKKNI Capaian 19 SKKNI 4 SKKNI 7 SKKNI 4 SKKNI 8 SKKNI TARGET 17 KBK SKL 7 SKL 4 SKL 8 SKL Capaian 17 SKL 4 SKL 7 SKL 4 SKL TARGET 17 KBK KBK 7 KBK 4 KBK 8 KBK Capaian 17 KBK 4 KBK 7 KBK 4 KBK semua SKKNI sudah di tandatangani Menakertrans dan SKL sudah ditandatangani oleh Mendikbud 4 Jumlah Bahan ajar Cetak yg disusun Target 50 jdl 50 jdl 50 jdl 50 jdl 50 jdl Bahan belajar Capaian 5 jdl 44 jdl 14 jdl 5 jdl cetak 5 Jumlah Bahan ajar elektronik (VCD) yg disusun Target 100 vcd 150 vcd 150 vcd 150 vcd 150 vcd Bahan ajar VCD Capaian 188 vcd 00 vcd 10 vcd 100 vcd Jumlah dana yg dialokasikan 4, M 8, M 10,8 M 10,99 M Th 01 /01 Ada Pembekalan PEMDA DIHARAPKAN MEMBANTU PEMDA DIHARAPKAN MEMBANTU DALAM SOSIALISASI SKKNI, SKL DAN KBK BAGI PENDIDIK KURSUS DAN PELATIHAN AGAR PERANGKAT PEMBELAJARAN TERSEBUT DAPAT DIKUASAI OLEH PENDIDIKAN DALAM MENINGKATKAN MUTU LULUSAN

MENGAPA KUALITAS PEMBELAJARAN KURSUS DAN PELATIHAN PERLU DIPERBAIKI PENINGKATAN LEVEL KKNI MELALUI BERBAGAI ALUR Perpres no 8 tahun 01 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia/ KKNI SM P SM A D 1 D D S 1 D 4 S p S S 9 8 7 6 5 4 1 Peningkatan Mutu Pembelajaran agar sesuai kebutuhan pasar kerja Dibutuhkan : 1. Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) sebagai standar kompetensi kerja. Standar Kompetensi Lulusan (SKL) sebagai acuan kursus dan pelatihan yg relevan dengan SKKNI. Kurikulum berbasis Kompetensi (KBK) sebagai acuan pembelajaran 4. Bahan ajar cetak dan elektronik untuk memudahkan dalam pembelajaran

KEBIJAKAN DIRJEN PAUDNI NOMOR : PENYELENGGARAN UJI KOMPETENSI YG BERMUTU BAGI PESERTA DIDIK NO IKK 010 011 01 01 014 KET 1. IKK 444. IKK 445. IKK 446 4. IKK 447 Jumlah peserta didik kursus dan pelatihan berbasis PKH memperoleh sertifikat kompetensi Persentase anak lulus SMP, dan DO/ lulus SMA, SMK, MA tidak melanjutkan mendapatkan Layanan Kursus dan pelatihan ber sertifikasi kompetensi Jumlah LSK terbentuk (komulatif) Jumlah TUK terbentuk (komulatif) Jumlah Penguji di daerah (komulatif) TARGET 0.000 org 0.000 org 40.000 org 50.000 org 60.000 org Capaian 5.55 org 1.51 org 50.646 org 60.000 org (optimis) Sasaran 60.000 Org 81.1 org 5.00 org 9.000 org? TARGET 50% 0.000 org 50 % 40.615 org 5% 7.144 Org 5% 15.70 org Capaian 16.078 org 17.76 org 8.445 org 0.000 Org (optimis) 55 % TARGET 0 LSK 4 LSK 0 LSK 4 LSK 8 LSK Capaian 1 LSK 4 LSK 7 LSK 4 LSK (optimis) Capaian dihitung dari jumlah sertifikat yang diberikan lulusan Capaian dihitung dari jumlah sertifikat yg diberikan anak sasaran IKK Optimis akhir 014 tercapai TARGET 491 TUK 750 TUK 1.000TUK 1.500 TUK 1814TUK Data di Nipuk Capaian 498 TUK 611 TUK 684 TUK 1500 TUK Online (optimis) Target 500 org 750 org 1000 org 1.50 org 156 org Data di Nipuk Capaian 64 org 75 org 917 org Online Jumlah dana yg dialokasikan 9,4 M 11,54 M 1.551 M 1, M PEMDA DIHARAPKAN MEMBANTU 1. TERBENTUKNYA DAN TERCUKUPINYA TEMPAT UJI KOMPETENSI DAN PENGUJI, DAN. SOSIALISASI UJI KOMPETENSI AGAR TARGET LAYANAN UJI KOMPETENSI TERCAPAI

Jatim Jabar Jateng Sumut Sulsel Lampung DKI Banten Sumsel Bali NTB Aceh Sumbar Jambi Kalsel Riau DIY Kalti Kepri Sulut Sulteng Bengkulu NTT Sulbar Kalbar Sultra Babel Gorontalo Malut Kalteng Maluku Papua Papbar 0 0 4 4 1 5 5 6 6 5 6 10 10 9 9 9 8 1 11 17 15 14 1 18 18 19 18 17 7 7 5 6 9 5 9 7 1 6 9 7 47 46 57 55 57 54 54 57 6 67 106 118 10 191 198 TARGET DAN CAPAIAN TUK MASING-MASING PROVINSI Target TUK (1.85) Capaian TUK (684) Daerah dapat menambah TUK dengan mengusulkan lembaga dan kondisinya ke Dit Binsuslat dan LSK 0 50 100 150 00 50 00 40 9

Jatim Jabar Jateng Sumut DKI Lampung Sulsel Bali Banten NTB Sumsel Sumbar Aceh Kalsel DIY Jambi Kalti Sulut Kepri Riau Sulteng NTT Bengkulu Sultra Sulbar Kalbar Babel Gorontalo Malut Maluku Kalteng Papua Papbar 14 18 11 7 17 11 4 6 5 5 4 0 0 1 18 4 1 4 1 1 0 1 9 1 0 5 4 9 4 41 4 41 9 8 8 47 46 44 60 60 66 65 75 7 107 11 09 07 01 48 46 86 Target Penguji (.89) Capaian Penguji (919) Target dan Capaian Penguji Masing-masing Provinsi Daerah dapat menambah penguji dengan menyelenggarakan Diklat dan uji calon penguji berkoordinasi dengan Dit Binsuslat dan LSK 16

KEBIJAKAN DIRJEN PAUDNI BIDANG PEMBINAAN KURSUS DAN PELATIHAN TARGET DAN CAPAIAN RENSTRA (4) PENYIAPAN DANA BANTUAN BAGI PESERTA DIDIK (PKH, PKM, DESA VOKASI) NO IKK 010 011 01 01 014 KET 1. IKK 441 Persentase anak lulus SMP, dan DO/ lulus SMA, SMK, MA tidak melanjutkan mendapatkan Layanan Kursus berbasis PKH Sasaran 1,108 jt org,05 jt org 1,79 jt org 1,60 jt org Angka Capaian tersebut hanya TARGET 1 % 1.05 org 1 % 66.166org 15 % 68.855org 17 % 7.57org Capaian 16.5 org 1.78org 74.191 org 51.000 19 % dihitung dari dukungan APBN, belum termasuk APBD. IKK 44. IKK 44 Persentase peserta didik kursus dan pelatihan berbasis PKH memperoleh pekerjaan Persentase peserta didik kursus dan pelatihan berbasis PKH berwirausaha Sasaran 16.5 org 1.78org 74.191 org 51.000 org Angka Capaian TARGET 50% 6.11 org Capaian 55 % 69.4 org 50 % 61.69 org 68 % 8.461 org 5% 8.579 org 78 % 57.868 org 5% 7.00 org 55 % didasarkan atas pendataan penempatan lulusan di web Sasaran 16.5 org 1.78org 74.191 org 51.000 org Angka Capaian TARGET 10 % 1.6 org Capaian 8 % 10.098 org 1 % 14.79 org 11 % 1.501 org 1% 9.645 org 1 % 8.680 org 14 % 7.140 org 15 % didasarkan atas pendataan penempatan lulusan di web Dana yg dibutuhkan 465 M 91 M 940 M 95 M Th 01 dibutuhkan dukungan dana Rp Alokasi APBN 180,9 M 18,6 M 149,7 M 108 M 845 M utk mencapai 17 % PEMDA DIHARAPKAN MEMBANTU 1. MENGALOKASIKAN APBD UNTUK MEMENUHI TARGET PROPINSI KABUPATEN/KOTA. MENDORONG TERWUJUDNYA PENEMPATAN LULUSAN KURSUS AGAR BEKERJA DI DUNIA USAHA ATAU DUNIA INDUSTRI DAN ATAU BERUSAHA MANDIRI

Jawa Timur Jawa Barat Jawa Tengah Sumatera Utara DKI Jakarta Sumatera Selatan Lampung Bali Sulawesi Selatan Nusa Tenggara Barat Banten Nusa Tenggara Timur Aceh Jambi Sulawesi Tengah Kalimantan Timur Sumatera Barat Kepulauan Riau Sulawesi Utara Bengkulu Kalimantan Selatan D.I. Yogyakarta Kalimantan Barat Riau Sulawesi Tenggara Sulawesi Barat Bangka Belitung Maluku Utara Kalimantan Tengah Gorontalo Maluku Papua Papua Barat 68 764,541 1,05,61 1,476,07 1,478 1,454 07 97 06 60 1,79 1,567 1,151,16 1,695 1,778 1,549 1,506 1,617,07,45 5,98 1,06,767,514,488,174, 5,16 1,60 4,415 1,874,5,766 4,07,811,68 1,7 1,89,64 4,967,44 5,81 5,460 5,190 5,154 5,08 6,560 6,97 6,5 7,87 8,6 7,89 9,90 9,81 9,047 7,949 10,777 1,155 8,47 6,1 45,179 5,045 TARGET DAN CAPAIAN PROGRAM PKH TAHUN 01 REALISASI TARGET (15%) Dibutuhkan dana APBD Propinsi/Kab/Kota untuk mendukung pencapaian program PKH, PKM dan Desa Vokasi - 10,000 0,000 0,000 40,000 50,000 60,000

KEBIJAKAN DIRJEN PAUDNI BIDANG PEMBINAAN KURSUS DAN PELATIHAN TARGET DAN CAPAIAN RENSTRA (5) MEMPERKUAT KEMITRAAN DENGAN STAKEHOLDER (DU / DI/ PEMDA /ORMIT) NO DUKUNGAN DARI 010 011 01 01 014 KET 1 Dukungan APBD Propinsi dan Kab/Kota Sasaran Kab/kota 46 46 440 456 456 Sasaran Prop/Kab/Kota yang mengalokasikan APBD Propinsi 4 TARGET (Rp) 100 M 150 M 00 M 0 M Propinsi @ 5 Milyard Kab/Kota @ 00 Jt. Dukungan DU/DI. Dukungan Ormit Capaian ±5 M ±41 M ± 65 M TARGET (DU/DI) 75 DU/DI 100 15 150 Jumlah DU/DI yg telah membantu Capaian 81 10 11 TARGET 5 ormit Capaian 17 ormit 8 ormit 9 ormit 0 ormit 1 ormit 5 ormit 40 ormit dana, penguatan dan penempatan lulusan Dukungan organisasi mitra secara swadaya PEMDA DIHARAPKAN MEMBANTU 1. MEMBANTU LKP AGAR DAPAT BERMITRA DENGAN DU/DI DI DAERAH,. MEMBINA ORMIT DAN. MENGALOKASIKAN ANGGARAN MINIMAL RP 00 JUTA SETIAP KAB/KOTA DAN Rp 5 MILYARD SETIAP PROPINSI

KEBIJAKAN DIRJEN PAUDNI BIDANG PEMBINAAN KURSUS DAN PELATIHAN TARGET DAN CAPAIAN RENSTRA (6) TINGKAT DAYA SERAP DAN AKUNTABILITAS KINERJA (HASIL PEMERIKSAAN) NO DUKUNGAN DARI 010 011 01 01 014 KET 1 DAYA SERAP ANGGARAN TARGET (%) Capaian (%) 9 94 95 96 97,5 Setiap tahun minimal 95 % 95,4 95,7 96,6. HASIL PEMERIKSAAN ITJEN. HASIL PEMERIKSAAN BPK PEMDA DIHARAPKAN MEMBANTU TARGET (kasus) Capaian (kasus) 15 14 1 10 4 Hasil pemeriksaan rata ditemukan 1 15 11 TARGET 10 8 6 4 (kasus) Capaian (kasus) 9 5 Blm selesai masalah administrasi tk pusat 4 dan adanya Lembaga penerima bansos belum menyampaikan laporan (di lapangan 7) Dinas Pendidikan Propinsi, Kab/kota harus mampu menjadi pelopor terwujudnya pemerintahan yang bersih, berwibawa dan akuntabel, diharapkan setiap bulan dapat mengirimkan eksekusi proposal 5 % dari alokasi/quota propinsi

ANALISIS KEBUTUHAN DANA th 01 UNTUK MENCAPAI 17 % ATAU MEMBERIKAN KURSUS DAN PELATIHAN no Komponen pendanaan volume Satuan beaya jumlah keterangan 1 Manajemen Dana bansos PKH, PKM, desa Vokasi 7.57.000.000 Penyusunan SKKNI Penyusunan SKL

6 HAL PENTING DALAM PEMBINAAN KURSUS DAN PELATIHAN TH 01 1. Lembaga kursus dan pelatihan wajib memiliki izin operasional dan nomor induk lembaga kursus (nilek online), siap diakreditasi BAN-PNF dan dinilai kinerjanya. Proses belajar kursus dan pelatihan terstruktur dan berjenjang harus menggunakan standar kompetensi lulusan (SKL) berbasis Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) atau rujukan dunia usaha / industri dan diakhiri dengan uji kompetensi. Dalam mendukung uji kompetensi maka setiap lembaga kursus dan pelatihan yang terakreditasi boleh dan memiliki hak melakukan uji kompetensi, 4. Lembaga sertifikasi kompetensi (LSK) hanya dapat dibentuk oleh organisasi/ asosiasi profesi dan harus didukung oleh tempat uji kompetensi di setiap kabupaten/ kota dan penguji yang bersertifikat penguji Nasional 5. Mengingat bansos program pkh, pkm dan desa vokasi sangat terbatas maka th 01 dilakukan pemetaan daerah prioritas penerima bansos 6. Program kemitraan dengan pemda, dunia usaha dan industri dan organisasi mitra sangat penting dan perlu digiatkan ditingkat kab/kota dan propinsi

TERIMA KASIH SEMOGA BERMANFAAT BAGI KITA SEMUA IZINKAN KAMI MOHON MAAF KALAU ADA YANG TIDAK BERKENAN

Dir Binsuslat STRATEGI PEMBINAAN KURSUS DAN PELATIHAN DALAM MENCAPAI RENSTRA 010-014

STRUKTUR ORGANISASI DIT BINSUSLAT Direktur Wartanto Kasubag TU Hartono Kasubdit Progrev Kahar Kasubdit Jardi Abdullahk Kasubdit Sarpras Sipken Ginting Kasubdit Bagmit Yusuf Muhidin Kasi Program Kartini Kasi Evaluasi Heri Sutanto Kasi Pembel Kasmiyanto Kasi Pesdik Murti Kasi Sarana Purwanto Kasi Prasarana Emi Yulianti Kasi Kelemb Sahril K Kasi Mitra Agus Salim

1 DASAR PEMBINAAN LEMBAGA DAN PROGRAM KURSUS DAN PELATIHAN

Dasar hukum PENDIDIKAN NONFORMAL UU NO 0 Th 00, Pasal 6 () Pedidikan non formal berfungsi mengembangkan potensi peserta didik dengan penekanan pada penguasaan pengetahuan dan keterampilan fungsional serta pengembangan sikap dan kepribadian profesional () Pendidikan nonformal meliputi pendidikan kecakapan hidup, pendidikan anak usia dini, pendidikan kepemudaan, pendidikan pemberdayaan perempuan, pendidikan keaksaraan, pendidikan keterampilan dan pelatihan kerja, pendidikan kesetaraan, pendidikan lain yg ditujukan untuk mengembangkan kemampuan peserta didik Terkait dengan Kursus dan Pelatihan PKH (Pendidikan Kecakapan Hidup) Pendidikan Keterampilan Pelatihan kerja Pend Kepemudaan

Dasar Hukum: KURSUS dan PELATIHAN [UU No. 0/00 pasal 6 ayat (5)] Kursus dan pelatihan diselenggarakan bagi masyarakat yang memerlukan bekal pengetahuan, keterampilan, kecakapan hidup, dan sikap untuk mengembangkan diri, mengembangkan profesi, bekerja, usaha mandiri, dan/atau melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. MENGEMBANGKAN DIRI MENGEMBANGKAN PROFESI BEKERJA BERWIRAUSAHA MELANJUTKAN PENDIDIKAN

Dasar Hukum : Kursus dan Pelatihan sebagai SATUAN PENDIDIKAN NONFORMAL SATUAN PENDIDIKAN adalah kelompok layanan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan pada jalur formal, nonformal, dan informal pada setiap jenjang dan jenis pendidikan. (UU No.0/00 Pasal 1 butir 10) Satuan PNF: Lembaga Kursus Lembaga Pelatihan Kelompok Belajar Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat Majelis Taklim Satuan pendidikan yang sejenis [UU No.0/00 Pasal 6 ayat (4)] INI LEMBAGA PNF

DASAR HUKUM PEMBINAAN KELEMBAGAAN UU No 0 th 00/pasal 6 (1) Setiap satuan pendidikan formal dan nonformal yang didirikan wajib memperoleh izin pemerintah atau pemerintah daerah UU no 0 Th 00/pasal 50 () Pemerintah dan atau pemerintah daerah menyelenggarakan sekurang-kurangnya satu satuan pendidikan pada semua jenjang pendidikan untuk dikembangkan menjadi satuan pendidikan yang bertaraf internasional

KONSTRUKSI PENATAAN LEMBAGA KURSUS DAN PELATIHAN Salah satu syarat meminta Bansos Akreditasi oleh BANPNF Belum Terakreditasi Terakreditasi BAN PNF Nomor Induk Lembaga di Propinsi/Pusat LKP Prioritas dibina Manajemen Prioritas Akses Bansos program dan kewirausahaan Izin pendirian lembaga dari dinas Pend Kab/Kota Penilaian Kinerja Lembaga Berkinerja atau D C Berkinerja atau B A Legalisasi Lembaga : Izin dan Nomor Induk Mutu : Akreditasi dan Kinerja Lembaga Penguatan Mutu : Sarpras, Pendidik, Manajemen dll Lemb Unggul: Akses Bansos, Kewirausahaan, Pelatih, TUK

TIPOLOGI JENIS KURSUS DAN PELATIHAN KURSUS TERTRUKTUR, BERJENJANG DAN BERSERTIFIKASI KURSUS TIDAK TERTRUKTUR DAN TIDAK HARUS BERSERTIFIKASI berizin dan mengacu pada standar nasional Boleh tidak berizin, dan membuat acuan sendiri Berbasis Kelembagaan Kursus Komputer, elektronika, menjahit, TKR, TKK, TRP, Otomotif, Akuntansi, Desain, Konstruksi, Bordir, Bahasa, SPA, Perhotelan dst Kita Tata Proses belajarnya Berbasis masyarakat Kursus ternak ayam, itik, kambing, kelinci, belut, anyaman bambu, tanaman hias, pembjbitan amur, kerajinan tanah liat, menyulam dsb.

MODEL PENATAAN SKKNI, SKL, KBK BERBASIS KKNI PENINGKATAN LEVEL KKNI MELALUI BERBAGAI ALUR Perpres no 8 tahun 01 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia/ KKNI SM P SM A D 1 D D S 1 D 4 S p S S 9 8 7 6 5 4 1 Peningkatan Mutu Pembelajaran agar sesuai kebutuhan pasar kerja Dibutuhkan : 1. Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) sebagai standar kompetensi kerja. Standar Kompetensi Lulusan (SKL) sebagai acuan kursus dan pelatihan yg relevan dengan SKKNI. Kurikulum berbasis Kompetensi (KBK) sebagai acuan pembelajaran 4. Bahan ajar cetak dan elektronik untuk memudahkan dalam pembelajaran

Desain Penjaminan Mutu Kursus dan Pelatihan Penjaminana Mutu Kelembagaan : NILEK ONLINE AKREDITASI PENILAIAN KINERJA Penjaminan Mutu Proses SKKNI SKL KBK Penjaminan Mutu Lulusan UJI KOMPETENSI Oleh LSK Penjaminan Mutu Penempatan Lulusan : Pengakuan Masyarakat Proses Belajar harus mengacu standar Nasional LKS, TUK dan Proses Uji Komp Harus berkualitas

JENIS, DEFINISI, STANDAR DAN TEKNIK PENGUKURAN HASIL PEMBINAAN KURSUS DAN PELATIHAN

PENGERTIAN DAN INDIKATOR STANDAR LEMBAGA 1 LKP yang telah divalidasi adalah LKP yang telah ditinjau dan diverifikasi data kelembagaannya oleh tim validator, data dimaksud dimasukkan dalam data nilek online LKP berkinerja A /B : LKP yang telah dinilai kinerjanya oleh Tim Penilaian Kinerja Dit Binsuslat, Indikatornya ; a) pemasaran program, b) perencanaan, c) pengelolaan, d) lulusan 5 4 LKP Berstandar Nasional : memenuhi 8 standar (isi, proses, kompetensi lulusan. pendidik dan tenaga kependidikan, sarana prasarana, pengelolaan, pembiayaan, penilaian pendidikan,) Nasional dan diakreditasi BAN PNF LKP Berstandar Internasional : memenuhi 8 standar nasional dan melaksanakan program Internasional (penempatan, penilaian dan sertifikasi) LKP pedesaan : LKP yang berlokasi di sekitar desa dan menyelenggarakan program non terstruktur dan non berjenjang

JATIM JABAR JATENG SUMUT DKI JKT SUMSEL LAMPUNG BALI SULSEL NTB BANTEN NTT ACEH JAMBI SULTENG KALTIM SUMBAR KEPRI SULUT BENGKULU KALSEL DIY KALBAR RIAU SULTRA SULBAR BABEL MALUT KALTENG GORONTALO MALUKU PAPUA PABAR 4 65 9 90 8 14 15 4 1 1 16 8 15 19 5 5 11 17 8 0 10 11 7 1 4 17 5 7 6 7 0 58 6 5 11 18 1 51 41 1 90 0 60 4 1195 05 70 1 55 10 4 0 07 98 81 81 156 141 8 5 179 178 195 195 190 175 197 11 18 17 6 18 6 156 105 9 8 64 45 40 89 91 9 69 0 94 88 86 85 79 4 41 55 46 64 46 41 410 464 515 50 551 598 70 815 10 158 1578 188 005 JUMLAH LKP, LKP YANG SUDAH DIVALIDASI, LKP YANG SUDAH TERAKREDITASI DAN YANG BERKINERJA A/B PER PROVINSI PK-LKP A/B ( 58 ) AKREDITASI ( 1.140 ) 507 LKP DIVALIDASI TH. 01 ( 10.894 ) JUMLAH LKP TH.01 ( 17.807 ) Buka data kab/kota Usulkan segera LKP yg belum bernilek, usul dilakukan penilaian kinerja dan akreditasi dapat melalui Dit Binsuslat 888

STRATEGI PENCAPAIAN TARGET RENSTRA (1) PEMBINAAN LEMBAGA KURSUS DAN PELATIHAN NO OUTPUT RINCIAN TARGET DAN HASIL s.d th 01 1 Persentase lembaga kursus dan pelatihan berkinerja A dan B (komulatif) target 10 % atau 1.706 LKP baru tercapai 58 LKP Dari 17.05 LKP Dengan target 10 % atau 1.700 LKP, tercapai 58 LKP (1 %) MASALAH PENCAIAKAN OUTPUT Hanya % LKP yang mencapai kinerja A dan B disebabkan oleh: 1) lemah dalam pengelolaan administrasi dan, ) lemah dalam penempatan lulusan STRATEGI PEMECAHAN MASALAH (PUSAT) Permagangan LKP berkinerja C dan D di magangkan ke LKP berkinerja A atau B Dukungan BOP LKP Penguatan mitra kerja dengan DU/DI STRATEGI PEMECAHAN MASALAH (DAERAH) Pemda harus mamberikan pembinaan LKP agar memperbaiki kinerja sesuai indikator penilaian Kinerja Persentase LKP yang memenuhi Standar Internasional Dari 17.05 LKP, dengan target 1.5 % LKP atau 55 LKP, baru dapat di data 171 LKP (76%) Belum memiliki standar yg dibakukan BSNP, tetapi sudah disiapkan draft Banyak daerah tidak memiliki data rinci LKP, shg belum mampu membuat data LKP internasional Meminta BSNP segera membahas dan menetapkan standar lembaga Melakukan sosialisasi draft standar untuk melakukan pendataan Melakukan pendataan kondisis LKP Melakukan evaluasi kondisi dan standar agar dapat diperoleh standar masingmasing LKP Persentase LKP yang memenuhi Standar Nasional ) - Hasil akreditasi BAN PNF Dari 17.05 LKP Dengan target 10 % atau 1.700 lkp dapat dicapai 1.140 LKP (67 %) Masih banyak Pemda/ LKP belum mendalami hakekat dan prosedur akreditasi Dana BAN PNF terbatas Dit Binsuslat membantu BAN PNF melakukan pemetaan Memberikan pembinaan dan Bansos LKP untuk persapan AKreditasi Daerah diminta aktif dan membentuk tim asistensi BAN PNF Daerah Daerah mealokasikan dana untuk BAN PNF 4 Persentase lembaga Kursus dan pelatihan di pedesaan Dari 17.05 LKP dengan target 8 % atau 1.6 LKP, terdata 1.765 LKP Pemda belum melakukan pemetaan kondisi LKP Dit Binsuslat akan melanjutkan verifikasi terutama LKP pedesaan Pemda agar mendorong terbentuknya LKP di pedesaan

PENGERTIAN DAN INDIKATOR LSK, TUK, PENGUJI dan PESERTA UK 1 LSK : Lembaga Sertifikasi Kompetensi adalah lembaga uji kompetensi yang dibentuk oleh organisasi/ assosiasi profesi yang memiliki kewenangan melakukan uji kompetensi bagi peserta didik kursus dan pelatihan (amanat UU no 0 th 00, PP no 19 tahun 005 dan Kepmendiknas no 80 th 01) TUK: Tempak Uji Kompetensi adalah sebagai tempat pelaksanaan uji kompetensi yang memenuhi syarat sarana dan prasarana uji kompetensi (peralatan untuk uji kompetensi). TUK tidak memiliki kewenangan apapun dalam menguji uji kompetensi selain menyiapkan tempat uji kompetensi Penguji : individu yang memiliki kompetensi sebagai penguji uji kompetensi bagi peserta didik kursus (dilatih khusus, diuji dan memiliki sertifikat penguji) 4 Peserta Uji Kompetensi : peserta didik kursus dan pelatihan atau warga masyarakat yang mengikuti uji kompetensi (belajar mandiri, anak sekolah, mahasiswa dll)

UJI KOMPETENSI PESERTA DIDIK KURSUS DAN WARGA MASYARAKAT REGULASI UU No 0 Th 00, Pasal 61 ayat Sertifikat kompetensi diberikan oleh penyelenggara pendidikan dan lembaga pelatihan kepada peserta didik dan warga masyarakat sebagai pengakuan terhadap kompetensi untuk melakukan pekerjaan tertentu setelah lulus uji kompetensi yg diselenggarakan oleh satuan pendidikan yang terakreditasi atau lembaga sertifikasi Dit Binsus LSK 7 Lembaga Sertifikasi Kompetensi 917 Penguji PP no 19 Th 005, pasal 89 ayat 5 Sertifikat kompetensi diterbitkan oleh satuan pendidikan yang terakreditasi atau lembaga sertifikasi mandiri yang dibentuk oleh organisasi profesi yang diakui Pemerintah sebagai tanda bahwa peserta didik yang bersangkutan telah lulus uji kompetensi Dinas Pend Monev Monev TUK Penguji Kepmendiknas No 70/008 Tanggal 6 Nopember 008: Tentang Uji Kompetensi bagi Peserta Didik Kursus dan Warga Masyarakat 684 Tempat Uji Kompetensi Warga Belajar Peserta Kursus Keterampilan/Warga Masyarakat

Jatim Jabar Jateng Sumut Sulsel Lampung DKI Banten Sumsel Bali NTB Aceh Sumbar Jambi Kalsel Riau DIY Kalti Kepri Sulut Sulteng Bengkulu NTT Sulbar Kalbar Sultra Babel Gorontalo Malut Kalteng Maluku Papua Papbar 0 0 4 4 1 5 5 6 6 5 6 10 10 9 9 9 8 1 11 17 15 14 1 18 18 17 19 18 7 7 5 6 9 5 9 7 1 6 9 7 47 46 57 55 57 54 54 57 6 67 106 118 Buka data kab/kota 10 0 50 100 150 00 50 00 191 198 Target TUK (1.85) Capaian TUK (684) 40 TARGET DAN CAPAIAN TUK Daerah dapat menambah TUK dengan mengusulkan lembaga dan kondisinya ke Dit Binsuslat dan LSK 9

Jatim Jabar Jateng Sumut DKI Lampung Sulsel Bali Banten NTB Sumsel Sumbar Aceh Kalsel DIY Jambi Kalti Sulut Kepri Riau Sulteng NTT Bengkulu Sultra Sulbar Kalbar Babel Gorontalo Malut Maluku Kalteng Papua Papbar 14 18 11 7 17 11 4 6 5 5 4 0 0 1 18 4 1 4 1 1 0 1 9 1 0 5 4 9 4 41 4 41 9 8 8 47 46 44 60 60 66 65 75 7 107 11 Buka data kab/kota 09 07 01 48 46 86 Target Penguji (.89) Capaian Penguji (919) Target dan Capaian Penguji Daerah dapat menambah penguji dengan menyelenggarakan Diklat dan uji calon penguji berkoordinasi dengan Dit Binsuslat dan LSK 16

STRATEGI PENCAPAIAN TARGET RENSTRA TENTANG UJI KOMPETENSI NO OUTPUT TARGET DAN CAPAIAN s.d 01 MASALAH PENCAPIAKAN OUTPUT STRATEGI PEMECAHAN MASALAH (PUSAT) STRATEGI PEMECAHAN MASALAH (DAERAH) 1 Jumlah peserta didik kursus dan pelatihan berbasis PKH memperoleh sertifikat kompetensi Target 40.000 org, tercapai 50.646 org (16 %) Dukungan sosialisasi masih menjadi kendala bagi LKP dan warga Menyiapkan bansos beasiswa dan leaflet sosialisasi uji kompetensi Melakukan sosialisasi dan mendorong LKP agar melakukan uji kompetensi Persentase anak lulus SMP, dan DO/ lulus SMA, SMK, MA tidak melanjutkan mendapatkan Layanan Kursus dan pelatihan ber sertifikat komp Sasaran 5.00 org, ditarget 5% atau 7.144 Org, dapat tercapai 8.445 org (104 %) Capaian tersebut dapat lebih besar karena Pelaksanaan program PKH belum semua diakhiri dengan uji kompetensi, Mewajibkan program PKH harus diakhiri Uji Kompetensi Melakukan sosialisasi dan kontrol pelaksanaan PKH agar dilakukan uji kompetensi Jumlah LSK terbentuk (komulatif) Target 0 LSK Baru tercapai 7 LSK (90%) Masih banyak jenis keterampilan belum memiliki organisasi profesi Mendorong terbentuknya asosiasi/organisasi profesi berbagai jenis keterampilan Membantu melakukan sosialisasi LSK 4 Jumlah TUK terbentuk (komulatif) Target 1.000TUK Baru terbentuk 684 TUK (68 %) Dana verifikasi dan bantuan manajemen TUK terbatas Mendorong TUK Mandiri Membantu LKS verifikasi calon TUK Daerah dapat mengusulkan TUK ke Dit atau LSK 5 Jumlah Penguji di daerah (komulatif) Target 1.000 org baru tercapai 917 org (9 %) Dana pelatihan bagi penguji terbatas sedangkan kebutuhan banyak Mendorong pelatihan calon penguji mandiri Daerah dapat mengusulkan terpenuhinya penguji dgn dana APBD, bekerjasama dgn Ditbinsus dan LSK

PENGERTIAN DAN INDIKATOR PROGRAM PKH, PKM DAN DESA VOKASI 1 PKH Program kecakapan hidup di kursus dan pelatihan dimaknai sebagai program keterampilan hidup yang diselenggarakan oleh lembaga pendidikan nonformal khususnya lembaga kursus dan pelatihan untuk memberikan kesempatan bagi warga masyarakat yang karena sesuatu hal tidak memiliki keterampilan kerja agar mengikuti berbagai keterampilan sehingga memiliki pengetahuan, sikap dan keterampilan kerja yang memadai untuk bekerja PKM Pendidikan Kewirausahaan Masyarakat (PKM) adalah program pelayanan pendidikan kewirausahaan dan keterampilan usaha yang diselenggarakan oleh lembaga kursus dan pelatihan (LKP), atau satuan PNF lainnya yang disesuaikan dengan kebutuhan dan peluang usaha yang ada di masyarakat. Desa Vokasi adalah kawasan perdesaan yang menjadi sentra penyelenggaraan kursus dan/atau pelatihan berbagai kecakapan vokasional dan pengelolaan unit-unit usaha (produksi/jasa) berdasarkan keunggulan lokal dalam dimensi sosial, ekonomi, budaya, dan lingkungan.

STRATEGI PENCAPAIAN TARGET RENSTRA TENTANG PKH, PKM DAN DESA VOKASI NO OUTPUT TARGET DAN CAPAIAN S.D TH 01 MASALAH PENCAPAIKAN OUTPUT STRATEGI PEMECAHAN MASALAH (PUSAT) STRATEGI PEMECAHAN MASALAH (DAERAH) 1 Persentase anak lulus SMP, dan DO/ lulus SMA, SMK, MA tidak melanjutkan mendapatkan Layanan Kursus berbasis PKH Dari sasaran 1,79 jt org, ditarget melayani 15 % atau 68.855 org hanya dapat dicapai 74.191 org (7,5 %) Anggaran (APBN) terbatas (hanya 61 M) dan dukungan APBD sangat kecil Mengupayakan Bansos diperbesar Mengusulkan APBNP untuk memenuhi target Mengupayakan APBD masing-masing daerah minimal Kab/Kota Rp 00 juta, dan masing-masing Propinsi minimal Rp 5 milyar Persentase peserta didik kursus dan pelatihan berbasis PKH memperoleh pekerjaan Dari sasaran 74.191 org ditargetkan 5% atau 8.579 org dapat dicapai 78 % atau 57.868 org Masih banyak LKP yang belum melaporkan lulusan untuk masuk web Masih banyak LKP yg belum bermitra dengan DU/DI Menyiapkan Pin bagi LKP yg ingin memasukkan data penempatan lulusan Memperbesar alokasi PKH Mendorong dan membina LKP agar sungguh-sungguh menyelenggarakan PKH Memfasilitasi LKP agar bermitra dengan DU/DI Persentase peserta didik kursus dan pelatihan berbasis PKH berwirausaha Dari sasaran 74.191 org ditargetkan 1% berusaha mandiri atau 9.645 org tercapai 15 % atau 8.680 org Banyak LKP yang sulit membina permodalan lulusannya Masih banyak LKP yang belum melaporkan lulusan untuk masuk web Melakukan kerjasama dengan dinas instansi dalam pembinaan lulusan LKP agar berusaha mandiri Menyiapkan Pin bagi LKP yg ingin memasukkan data lulusan yg berwirausaha Mendorong dan membina LKP agar sungguh-sungguh menyelenggarakan PKM dan Desa Vokasi Memfasilitasi LKP agar bermitra dengan Dinas/Instansi utk membina lulusan agar berwirausaha

PENGERTIAN DAN INDIKATOR KEMITRAAN 1 Bentuk dukungan dari Pemda (dinas Pendidikan) cukup banyak, diantaranya; sosialisasi, kemudahan dan pemberian akses, pendataan, pembinaan, jaringan kerjasama, namun dukungan dana APBD sangat dibutuhkan dan sangat dibutuhkan. Namun demikian dukungan APBD sangat terbatas dan beberapa kabupaten/kota belum mengalokasikan APBD Bentuk dukungan dunia usaha dan dunia industri dapat dalam bentuk CSR (corporate social responsibility), kerjasama bidang pemanfaatan sarana prasarana, dan bantuan kesiapan penerimaan lulusan kursus sebagai tenaga kerja di DU/DI. Sudah cukup banyak ceritera sukses LKP yang bekerjasama dengan DU/DI tetapi masih banyak Kab/Kota yang belum melakukan kemitraan seperti tersebut di atas. Organisasi Mitra (ormit) adalah organisasi/assosiasi profesi mitra kursus dan pelatihan, yang merupakan wadah bagi para pakar/ahli di bidang keterampilan. Keberadaan ormit sangat penting bagi kursus dan pelatihan, karena dengan organisasi inilah kursus dan pelatihan dapat dikembangkan dan melakukan berbagai jaringan.

NO OUTPUT TARGET DAN CAPAIAN S.D TH 01 1 Dukungan APBD Propinsi dan Kab/Kota STRATEGI PENCAPAIAN TARGET RENSTRA TENTANG KEMITRAAN Dari 440 Kab/kota dan Propinsi diharapkan teralokasikan dana sebanyak 00 M namun capaiannya ± 65 M (,5 %) Dukungan DU/DI Ditargetkan mampu melakukan kerjasama dengan 15 DU/DI, baru tercapai 11 DU/DI (96,8 %) Dukungan Ormit Ditargetkan ada 0 ormit, namun sudah tercapai 1 Ormit (10 %) MASALAH PENCAIAKAN OUTPUT Belum adanya pemahaman tentang pentingnya kursus dan pelatihan dalam mendukung penurunan pengangguran dan kemiskinan Masih banyaknya LKP yg belum melaporkan kerjasama dengan DU/DI Bantuan daerah untuk kemitraan dgn DU/DI masih lemah Masih banyak Ormit yang belum dapat membentuk DPD dan DPC karena kurang dukungan Pemda STRATEGI PEMECAHAN MASALAH (PUSAT) Melakukan sosialisasi kepada Pemda (eksekutif dan legislatif) bahwa kursus dan pelatihan sangat penting dan diharapkan dialokasikan dana APBD Menyelenggarakan program pertemuan mitra kerja DU/DI dengan LKP Mendorong terbentuknya ormit Dukungan munas Memberikan BOP ormit STRATEGI PEMECAHAN MASALAH (DAERAH) Melakukan pendekatan dengan pihak DPRD dan sekda agar mengalokasikan APBD untuk Kursus dan pelatihan Menyusun peta DU/DI Melakukan program kemitraan antara LKP dengan DU/DI Dukungan musda Pemberikan dana BOP APBD Dukungan pembentukan DPD dan DPC

BANTUAN SOSIAL SEBAGAI MEDIA PENDUKUNG PEMBINAAN KURSUS DAN PELATIHAN

ANGGARAN BANSOS DITBINSUSLAT TAHUN 01 BELANJA PEGAWAI 1,97 % 4.080.86 BELANJA BANSOS 59,1 % Rp 1.65.000.000 BELANJA BARANG 7,08 % 76.64.868 BELANJA MODAL 1,74 %.597.60

KOMPOSISI ALOKASI ANGGARAN DEKONSENTRASI DAN NON DEKONSENTRASI TH 01 Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan DEKON, 5,155,07 (.4%) Rapat Koordinasi Penilaian Proposal Sosialisasi Monev & pengawasan NON DEKON, 06,667,990 (97.57%) OTAL ANGGARAN DITBINSUSLAT: Rp 11.8.197,000

JENIS DAN BESARAN DANA BANSOS TH 01 no Jenis Sasaran program Jumlah sasaran Satuan (000) 1 Pendidikan Kecakapan Hidup (PKH) Pendidikan Kewirausahaan Masyarakat (PKM) Lembaga PNF yg memenuhi syarat administrasi dan edukatif sesuai juklak Jumlah (000) 9.000 Org 1.700.000 49.00.000 11.000 Org.400.000 6.400.000 Desa Vokasi (Desai) 11.000 Org 1.600.000 17.600.000 4 Revitalisasi LKP atau UPTD yg 6 Lbg 100.000 6.000.000 5 BOP memenuhi syarat kebutuhan sarpras 10 Lbg 0.000.600.000 6 Lembaga Sertifikasi Kompetensi LSK/ TUK yang baru terbentuk 4 Lbg 50.000 00.000 7 Tempat Uji Kompetensi 70 Lbg 15.000 1.050.000 8 Organisasi Mitra Ormit Binsuslat 50 ormit 50.000.500.000 9 Beasiswa kursus Peserta didik yg akan Uji komp Non bansos 10 Permagangan LKP terakreditasi atau kinerja A /B 10.000 Org 00.000.000 50 lbg 100.000 5.000.000

TIM PENGENDALI LAPANGAN UNTUK BANSOS BINSUSLAT 1 SMK, 1 subdit 1 PT program dan evaluasi 1 SMK, 1 Subdit 1 PT Kelembagaan dan Kenitraan 7 Subdit SMK, Pembelajaran 6 PT, 18 LKP, 1 dan Peserta BLK didik. Subdit Sarana prasarana Tugas : sosialisasi, tim seleksi, ortek, pendampingan, mediasi pemantauan dan percepatan penyaluran bansos

10 TARGET DAYA SERAP BANSOS DI LINGKUNGAN DIT BINSUSLAT 100 DAYA SERAP FISIK 90 100 88 100 80 80 77 60 60 58 70 65 40 40 5 50 45 0 0 5 5 0 1 7 7 5 5 0 0 Jan Peb Mart April Mei juni Juli Agust Sept Okt Nop Des

MEKANISME BANSOS DITBINSUSLAT-DITJEN PAUDNI KETERANGAN 1a Sosialisasi Tk birokrasi 11 4b 5 4a Ditbinsuslat 7 KPPN Jakarta Bank Operasional 1b a b Sosialisasi Tk Lembaga Pengiriman proposal, verifikasi dan pemberian rekomendasi di Kab/Kota Proposal yg sdh direkomendasi dikirim ke pusat atau Proposal dikirim ke dinas pendidikan Propinsi untuk di verifikasi dan visitasi Dinas Pend Propinsi 6 4a 4b Hasil penilaian propinsi di kirim ke pusat Proposal yang masul dilakukan verifikasi dan visitasi apabila diperlukan 10 1a 8 5 Dit Binsuslat akan melakukan pleno penetapan dan membuat SK b Dinas Pend Kab/Kota a 1b 6 SK penetapan di masukkan ke web dan dikirim ke Prop/Kab/Kota 7 Pemrosesan pencairan dana ke KPPN 8 KPPN akan menyalurkan dana ke Rekening pengusul LEMBAGA KURSUS DAN PELATIHAN/ SATUAN PENDIDIKAN LAINNYA/DESA 9 9 Lembaga penerima melaksanakan program 10 Dit Binsuslat bersama propinsi, Kab/Kota melakukan moniroting 11 Lembaga penerima wajib menyampaikan laporan kegiatan

PROSEDUR PENILAIAN (PROSEDUR KAB/KOTA/PROP) 1 VERIFIKASI PROPOSAL 1. Kesesuaian jenis keterampilan. Kelengkapan dan keaslian data dokumen administrasi dan teknis dalam proposal Kirim ke Propinsi VERIFIKASI ULANG VISITASI LAPANGAN 1. Kebenaran dan keaslian dokumen dengan lapangan. Kemampuan, kesungguhan dan motivasi pengelola. Kondisi lembaga pengusul 4. Kondisi lingkungan sekitar lembaga 5. Dukungan stakeholder Dibuatkan matrik (cek list) Kurang Lengkap Komplek ditolak Ringan Diminta melengkapi Lengkap Dibuatkan berita acara sebagai bahan penetapan calon penerima bansos Kirim ke Pusat Dilakukan rapat pleno dipimpin Dir Dibuatkan SK penetapan oleh PPK dan disetujui Direktur Diumumkan dan diajukan ke KPPN Catatan: Lembaga Terakreditasi dan atau berkinerja A/B tidak wajib di visitasi

PERAN DAERAH, PROPINSI DAN PUSAT PEMERINTAH PUSAT PEMERINTAH PROVINSI a. Menyusun Petunjuk Teknis PKH/PKM/DESI b. Menyusun Kuota Tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota c. Melakukan Sosialisasi d. Melakukan Penilaian dan Penetapan Calon Penerima BANSOS e. Penandatanganan Naskah kerjasama (MOU) dan Menyelenggarakan Orientasi Teknis Bagi Penerima BANSOS f. Mengelola Penyaluran BANSOS Bekerjasama dengan Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) dan Bank operasional. g. Melakukan Monitoring dan Evaluasi Program a. Membentuk Tim BANSOS b. Mengkoordinasikan Kuota dan Program Kepada Kabupaten/Kota (Memberi Rekomendasi untuk Proposal yang diajukan Kepada Direktorat). c. Melakukan Sosialisasi Program PKH/PKM/DESI di Daerahnya d. Membantu Pusat dalam Menerima, Memverifikasi, dan Visitasi Proposal Bersama Unit Pelaksana Teknis Pusat. e. Membantu Pusat dalam membuat Nominasi Calon Penerima BANSOS f. Membantu Pusat dalam Melaksanakan ORTEK Calon Penerima BANSOS g. Melakukan Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Program. PEMERINTAH KABUPATEN/ KOTA a. Melakukan Sosialisasi Program PKH/PKM/DESI b. Melakukan Verifikasi Kelengkapan Proposal dan Memberi Kepastian Keberadaan Lembaga Pengusul (Memberikan Rekomendasi c. Mengirimkan Proposal ke Provinsi untuk dinilai d. Membantu Memberikan Supervisi Pelaksanaan Program

KUOTA SASARAN PROGRAM PKH, PKM, DAN DESA VOKASI MENURUT PROVINSI NO. PROVINSI PKH PKM DESI JML 1 Aceh 400 150 150 700 Sumatera Utara 1,000 75 75 1,550 Sumatera Barat 700 05 05 1,110 4 Riau 400 150 150 700 5 Jambi 00 150 150 600 6 Sumatera Selatan 600 50 50 1,100 7 Bengkulu 400 150 150 700 8 Lampung 600 50 50 1,100 9 Bangka Belitung 50 15 15 500 10 Kepulauan Riau 00 15 15 550 11 DKI Jakarta 1,000 50 50 1,00 1 Jawa Barat,100 675 675,450 1 Jawa Tengah,100 700 700,500 14 D.I. Yogyakarta 450 5 5 900 15 Jawa Timur,100 700 700,500

NO. PROVINSI PKH PKM DESI JML 16 Banten 450 150 150 750 17 Bali 400 145 145 690 18 Nusa Tenggara Barat 00 160 160 60 19 Nusa Tenggara Timur 00 160 160 60 0 Kalimantan Barat 00 155 155 610 1 Kalimantan Tengah 00 150 150 600 Kalimantan Selatan 00 150 150 600 Kalimantan Timur 00 150 150 600 4 Sulawesi Utara 00 15 15 550 5 Sulawesi Tengah 00 15 15 550 6 Sulawesi Selatan 450 50 50 950 7 Sulawesi Tenggara 400 150 150 700 8 Gorontalo 00 15 15 550 9 Sulawesi Barat 50 15 15 500 0 Maluku 00 15 15 450 1 Maluku Utara 50 15 15 500 Papua Barat 00 15 15 450 Papua 00 15 15 450 4 Ditbinsuslat 10,800 4,000 4,00 19,000 JUMLAH 9,000 11,000 11,000 51,000

STRATEGI PENCAPAIAN TARGET BANSOS TH 01 Segera sosialisasikan kepada Dinas Pendidikan Kab/Kota dan lembaga penyelenggara kursus Segera diminta menyusun proposal sesuai juknis Setiap Propinsi agar segera membentuk Tim Penilai Tk propinsi Usulkan proposal ke propinsi agar segera dinilai dan diusulkan ke Dit binsuslat utk verifikasi dan ditetapkan memperoleh bansos Segera diprioritaskan yg berkinerja A atau B /akreditasi non visitasi agar segera dapat digulirkan Pada bulan mei minimal 5 % sudah masuk dan selanjutnya 5 % per bulan sehingga akhir september selesai dan apabila diberi APBNP 01 akan dapat diserap awal oktober

Terima kasih semoga bermanfaat bagi kita semua