PERANCANGAN OUTPUT. Kegunaan

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISA PERANCANGAN OUTPUT & INPUT

KAMUS DATA & STRUKTUR KODE

ANALISA PERANCANGAN KAMUS DATA & INPUT

PERANCANGAN OUTPUT. Bentuk Laporan

DESAIN SISTEM AKUNTANSI TERINCI

Parno, SKom., MMSI. Personal Khusus Tugas

ANALISA PERANCANGAN OUTPUT & INPUT

PERTEMUAN 4 ANALISA PERANCANGAN INPUT & OUTPUT

MODUL 7 DESAIN SISTEM TERINCI (OUTPUT DAN INPUT)

Perancangan (Desain) Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Jurusan Sistem Informasi Univesitas Gunadarma PTA 2015/2016

LATIHAN SOAL UTS APSI

Historical Report Menyajikan informasi rinci kegiatan suatu kelompok/periode tertentu (laporan periodik)

BAB XII PERANCANGAN SIM SECARA TERINCI

PERANCANGAN INPUT DAN OUTPUT

1. Suatu proses yang menggambarkan sistem secara keseluruhan atau global adalah diagram: a. Overview b. Context c. Hirarki d. Detail e.

KAMUS DATA & STRUKTUR KODE

PARADIGMA VOL. IX. NO. 2, APRIL 2007

HUBUNGAN PERALATAN PENDUKUNG SISTEM PADA CONTOH KASUS PERANCANGAN SISTEM PENGOLAHAN DATA ORDER PAKAIAN BERBASIS KOMPUTER PADA BINATU KSH

Kata Pengantar. Balikpapan, 15 Juni Tim Penyusun

PERTEMUAN 7 QUIZ ONLINE

PERANCANGAN SISTEM TERINCI

BAB IV ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. jelas bagaimana cara kerja sistem tersebut dan masalah apa sedang yang dihadapi

DESAIN SISTEM AKUNTANSI TERINCI

FORM. MANUAL FORM. KOMPU- TER

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. untuk mengetahui lebih jelas bagaimana cara kerja sistem tersebut dan masalah

BAB 2 LANDASAN TEORI

IDENTIFICATION DIVISION, ENVIRONMENT DIVISION, DATA DIVISION. Komang Anom Budi Utama, SKom

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 7 KAMUS DATA (DATA DICTIONARY)

SOAL PRAKTIK. : Mengoperasikan Paket Program Pengolah Angka/ Spreadsheet : (JAP.TA )

ANALISIS & PERANCANGAN SISTEM. Pertemuan 5-DATA FLOW DIAGRAM (DFD) DIAGRAM ALUR DATA (DAD)

02 Nama Pic A(10). 02 Alamat Pic X(15). 02 Kelas Pic X(5). 66 Data-Pegawai Renames Nama thru Alamat. Data Division. Working-Storage Section.

BAB IV ANALISIS KERJA PRAKTEK. sehingga menghambat kegiatan operasional dalam perusahaan.

A. COBOL Reserved Words B. USER DEFINED WORDS

PERANCANGAN SISTEM TERINCI

BAB IV ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. dilakukan berdasarkan urutan kejadian yang ada dan fungsi pada sub bagian, dari

IDENTIFICATION AND ENVIRONMENT DIVISION

DATA FLOW DIAGRAM STUDI KASUS ANALISA SISTEM BERJALAN

DATA FLOW DIAGRAM (untuk perancangan sistem informasi) e-book ver 1.0

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB II LANDASAN TEORI

Suatu alat bantu yang menggambarkan aliran data didalam suatu sistem dan proses atau kegiatan yang dilakukan oleh sistem. Penggambaran dalam DFD

No Output Informasi. 1 Neraca Aktiva dan Pasiva. 2 Laporan Laba-Rugi Laba/Rugi Kotor, Total HPP, Total

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI (Untuk Perancangan Sistem)

Langkah-Langkah Analisis Sistem

MANAJEMEN CATATAN DAN PENGOLAHAN FILE

SISTEM INFORMASI PEMBELIAN, PENJUALAN DAN PERSEDIAAN pada RUDI AGENCY

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. sistem yang sedang berjalan tentang pembelian dan penjualan barang secara tunai

DATA FLOW DIAGRAM (DFD) / DIAGRAM ARUS DATA (DAD)

Analisa & Perancangan Sistem Informasi

Tranformasi Logical Record Structure ke Relasi/Tabel

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

BAB IV RANCANGAN SISTEM USULAN

BAB III LANDASAN TEORI. 2001) suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu seperti:

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

BAB IV PERMASALAHAN 4.1 Uraian sistem yang diusulkan. Wardah Wardah

PANDUAN ISI TUGAS AKHIR PENGGUNAAN APLIKASI AKUNTANSI

BAB II LANDASAN TEORI. yang sama untuk mencapai suatu tujuan RAY[6]. dan lebih berarti bagi yang menerimanya RAY[6].

PERANCANGAN OUTPUT - INPUT

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

L/R Buku Jurnal. Neraca

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Dalam analisis sistem ini akan diuraikan sejarah singkat dari Apotek 55 yang

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. sistem penjualan dan stok barang. Dengan menganalisis prosedur sistem yang

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

KODE REKENING

Perusahaan Dagang PROSEDUR BEKERJA DENGAN MYOB 15

BAB IV PERANCANGAN DATABASE. bertujuan untuk memberikan gambaran tentang sistem basis data yang saat ini sedang

Bab II Elemen dan Prosedur SIA

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Analisis sistem adalah penguraian dari sistem informasi yang utuh ke dalam

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB II KAJIAN TEORI. mengolah atau mengorganisir dokumen dokumen yang ada tujuannnya untuk

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB IV HASIL DAN ANALISA

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. gerlong futsal yang sedang berjalan. Analisis sistem yang sedang berjalan

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

DATA DIVISION 1. FILE SECTION

Analisis Sistem Materi Kuliah. Analisis Sistem

Picture Editing, Data Divison. Komang Anom Budi Utama, SKom

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

B. DESAIN TERINCI INPUT

Bab 7 : Penjualan. Bab 7 Penjualan

Data Flow Diagram (DFD) 1

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

HIPO (Hierarchy Plus Input-Proses-Output)

MANAJEMEN DATABASE. Modul XII

Irsan Lubis, SE.Ak Suryani, SE

Pendahuluan. Hera Agustina

BAB 4 RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Akuntansi Perusahaan Dagang

BAB III LANDASAN TEORI. adalah sebagai berikut: Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur

BAB II LANDASAN TEORI. pembuatan tugas akhir ini. Teori-teori yang digunakan adalah:

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. sistem dengan cara menguraikan sistem tersebut kedalam elemen yang

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. sistem yang ada, diperlukan suatu penggambaran aliran-aliran informasi dari

MODUL 4 PENDEKATAN PERANCANGAN TERSTRUKTUR DAN DATA FLOW DIAGRAM

PRAKTIKUM KOMPUTER AKUNTANSI RABU, 17 DESEMBER 2014 JURNAL TRANSAKSI

BAB III LANDASAN TEORI

Transkripsi:

PERANCANGAN OUTPUT Dimaksudkan untuk menentukan kebutuhan output dari system yang baru. Bagaimana output dimedia lunak, dimedia keras dan dilayar terminal. Pedoman Perancangan Laporan 1. Alat Perancangan Output Terinci - Printer Layout Form merupakan suatu bagan yang digunakan untuk menggambarkan sketsa bentuk dari output di printer - Kamus Data Output merupakan pengembangan dari kamus dari arus data. Kamus data output digunakan untuk menjelaskan secara terinci tentang data yang akan disajikan di laporan. 2. Mengatur Tata Letak Isi Output Bentuk dari literal dapat ditulis apa adanya Nilai suatu data yang berasal dari suatu field atau variabel ditunjukkan oleh bentuk edit-mask. Edit Mask dibentuk dari edit descriptor yang tergantung dari bahasa yang digunakan. Berikut ini merupakan edit descriptor yang digunakan di bahasa cobol Karakter PICTURE 9 V P S A X Z $., - DB CR B * Kegunaan Untuk nilai numerik Untuk letak titik desimal Untuk menimbulkan angka nol Untuk memberi tanda numerik Untuk nilai huruf Untuk nilai alphanumerik Untuk merubah angka-angka nol paling kiri menjadi blank Untuk memberi tanda mata uang dolar Untuk menentukan posisi nilai desimal Untuk menentukan posisi nilai ribuan, jutaan dan sebagainya atau posisi nilai desimal jika DECIMAL POINT IS COMMA Untuk memberi tanda minus bila nilai data negatip Untuk memberi tanda debet Untuk memberi tanda Kredit

0 / Untuk penyisipan nilai blank Untuk mengganti nilai blank sebelah kiri dengnan tanda * Untuk penyisispan nilai nol Untuk penyisipan nilai / Nomor dapat digunakan sebagai acuan nilai data di kamus data output Panah kebawah menunjukkan cara penggambaran spasi di bagan tata letak printer. - Spasi tunggal XXXXXXXX 99,999,999.99 - Spasi dua / lebih XXXXXXXX 99,999,999.99 XXXXXXXX 99,999,999.99 - Dengan baris tertentu XXXXXXXX 99,999,999.99 - Kombinasi pencetakan Bagaimana bila ingin mencetk laporan dengan kombinasi pencetakan suatu kolom hanya mencetak sebuah baris saja dan

kolom-kolom yang lainnya mencetak beberapa baris seperti pada contoh laporan berikut ini: Tanggal Nomor Kode Unit Nilai Total Faktur Faktur Barang Barang Barang Nilai 01-02-89 3214567 A1234 10 5,000.00 10,000.00 A2556 3 7,500.00 22,500.00 05-02-89 3214568 A1235 7 6,000.00 42,000.00 B1232 3 12,000.00 75,000.00 Penggambaran dibagan tata letak printer untuk desain laporanini tampak sebagai berikut ini. Tanggal Nomor Kode Unit Nilai Total Faktur Faktur Barang Barang Barang Nilai xx-xx-xx xxxxxxx xxxxx xxx xx,xxx.xx x,xxx,xxx.xx xx-xx-xx xxxxxxx xxxxx xxx xx,xxx.xx x,xxx,xxx.xx BENTUK LAPORAN 1. Laporan Berbentuk Tabel a. Notice Report merupakan bentuk laporan yang memerlukan perhatian khusus. Laporan ini harus dibuat sesederhana mungkin, tetapi jelas, karena dimaksudkan supaya permasalahan-permasalahan yang terjadi tampak dengan jelas sehingga dapat dlangsung ditangani. Contoh dari notice report sebagai berikut:

PT. ARIEF KURNIAWAN LAPORAN PENURUNAN PENJUALAN MENURUT JENIS BARANG BULAN DESEMBER 1987 DAERAH PENJUALAN % PENURUNAN YOGYAKARTA 10,00% SEMARANG 45,00% SURAKARTA 12,50% b. Equiposed Report Berisi hal- hal yang bertentangan. Laporan ini biasanya digunakan untuk maksud perencanaan. Dengan disajikannya informasi yang berisi hal-hal bertentangan, maka dapat dijadikan sebagai dasar didalam pengambilan keputusan. Contoh dari Equipoised report sebagai berikut: PT. ARIEF KURNIAWAN LAPORAN PERENCANAAN MEMASUKI PASAR DAERAH PONDOK LABU UNTUK TAHUN FISKAL 1989 KEADAAAN PASAR JELEK BAIK ---------------------------------------------- Penjualan Rp 1.000.000 1.750.000 Harga Pokok Penjualan 600.000 1.050.000 Laba Kotor Rp 400.000 700.000 Biaya Penjualan Rp 300.000 350.000 Biaya Administrasi Rp 125.000 150.000 Laba(Rugi) (Rp 25.000) 200.000

c. Variance Report Macam laporan ini menunjukkan selesih(variance) anatara standar yang sudah ditetapkan dengan hasil kenyataannya atau sesungguhnya. Contoh dari Variance report sebagai berikut: PT ARIEF LAPORAN KINERJA DEPARTEMEN PEMBELIAN BULAN DESEMBER 1987 Barang Unit Harga Harga Selisih Total Dibeli Dibeli Sesungguhnya Standar Harga Selisih IBM PC 10 1.200.000 1.050.000 150.000 1.500.000 R Hard disk 5 595.000 625.000 30.000 150.000 L ********** T O T A L 120.000 1.350.000 R d. Comparative Report:Isi dari laporan ini adalah membandingkan antara satu hal dengan hal lainnya. Misalnya pada laporan rugi/laba atau neraca dapat dibandingkan antara nilai-nilai elemen tahun berjalan dengan tahun-tahun sebelumnya. Contoh dari Comparative report sebagai berikut: PT ARIEF NERACA 31 DESEMBER 1988 (DALAM RIBUAN RUPIAH) Aktiva 31-12-1987 31-12-1988 Selisih Aktiva Lancar Rp 45.000 75.000 30.000 66,67% Aktiva Tetap 155.000 225.000 70.000 45,16% ---------------- + --------------- + ------------ + ---------- Total Aktiva 200.000 300.000 100.000 50,00% Passiva Hutang Lancar Rp 10.000 15.000 5.000 50,00% Hutang Jangka Pjg 37.500 30.000 (7.500) (20,00%) Modal Saham 130.000 200.000 70.000 53,85%

Laba Ditahan 22.500 55.000 32.500 144,44% ---------------- + --------------- + ------------ + ---------- Total Passiva 200.000 300.000 100.000 50,00% 2. Laporan Berbentuk Grafik Laporan yang berbentuk grafik atau bagan dapat diklasifikasikan diantaranya sebagai bagan garis(line chart), bagan batang(bar chart) dan bagan astel(pie chart) a. Garis : variasi dari data ditunjukkan dengan suatu garis atau kurva. Bagan garis mempunyai beberapa kebaikan, yaitu: 1. Dapat menunjukkan hubungan dengan antara nilai dengan baik 2. Dapat menunjukkan beberapa titik 3. Tingkat ketepatannya dapat diaur sesuai denganskalanya 4. Mudah dimengerti Disamping kebaikannya, bagan garis mempunyai beberapa kelemahan, yaitu: 1. Bila terlalu banyak garis atau kurva maka akan tampak ruwet 2. Hanya terbatas pada 2 dimensi 3. Spasi dapat menyesatkan b. Batang Nilai-nilai data dalam bagan batang digambarkan dalam bentuk batang-batang vertikal ataupun batang-batang horisontal. Kebaikan dari bagan batang adalah sebagai berikut: 1. Baik untuk perbandingan 2. Dapat menunjukkan nilai dengan tepat 3. Mudah dimengerti Kelemahannya: 1. Terbatas hanya pada satu titik saja 2. Spasi dapat menyesatkan c. Pastel merupakan bagan yang berbentuk lingkaran menyerupai kue pastel(pie). Tiap-tiap potong dari pie dapat menunjukkan bagan dari data. Kebaikan dari bagan pastel adalah sebagai berikut: 1. Baik untuk perbandingan sebagaian dengan keseluruhannya 2. Mudah dimengerti Kelemahannya: 1. Penggunaannya terbatas

2. Ketepatannya kuran 3. Tidak dapat menunjukkan hubungan dengan beberapa titik. 3. Penjelasan Data di Kamus Data Output 1. Kolom nomor urut. Kolom ini berisi dengan nomor angka yang sesuai dengan nomor yang ditulis siantara tanda kurung dibagan tataletak printer 2. Kolom nama item data. Nama item data dapat dibedakan untuk sistem dan untuk program. Nama item data disistem sesuai dengan nama item data dikamus data arus data. Nama item data di program merupakan nama item data yang akan digunakan di proram komputer. Nama item data untuk tahap desain output ini dapat dikosongkan terlebih dahulu dan diisi menyusul setelah struktur dari file-file database selesai didesain. Nama item data di program harus menyesuaikan dengan bahasa komputer yang akan digunakan. 3. Kolom jenis data. Jenis data dapat berupa variable atau field.jenis data field merupakan data yang diambil dari suatu file 4. Kolom tipe dan lebar. Tipe dari data dapat berua character(c), numerik(n), tanggal(d), dan sebagainya tergantung bahasa komputer yang akan digunakan. 5. Kolom Picture. Picture menunjukkan bentuk dari pencetakkan data. Picture 99 menunjukkan nilai numerik sebanyak tiga digit. Picture 9999.99 menunjukkan nilai numerik dengan lebar 7 digit, 4 digit nilai bulat dan 2 digit nilai dibelakang koma(koma ditunjukkan oleh titik) 6. Kolom Posisi. Kolom ini diisi dengan nilai posisi baris(x) dan posisi kolom(y) dari letak data yang akan ditampilkan. Posisi(5,10) menunjukkan data akan dicetak di posisi baris ke 5 dan kolom ke 10.

Contoh :Analisa Rancangan Dokumen Keluaran(Output) Data_Customer File Customer CUSTOMER PO PO 1.1 Pengecekan Order Penjualan Data_Barang File Barang Arsip PO Stok_Order_Barang File_Faktur Data_Penjualan Data_Dtl_penjualan 1.2 Penginputan Data Faktur Data_Barang Data_Customer File_Isi_Faktur Data_Dtl_penjualan Data_Penjualan 1.3 Pencetakan Faktur Penjualan FP KASIR Spesifikasi Bentuk Dokumen Keluaran Nama dokumen : Faktur Penjualan Fungsi : Sebagai dokumen transaksi penjualan barang elektronik Sumber : Bagian Penjualan Tujuan : - Customer - Kasir - Bagian Akunting - Bagian Gudang

Media : Kertas cetakan Jumlah : Tiga lembar Frekuensi : Setiap hari selama terjadi transaksi penjualan Bentuk : Lihat lampiran D.1 Kamus Data Sistem Usulan Kamus Data Dokumen Keluaran Faktur Penjualan Nama Arus Data : Faktur Penjualan Alias : FP Bentuk Data : Dokumen Cetakan Komputer Arus Data : Data Store(File Faktur& File Isi_Faktur) - Proses 1.3 Proses 1.3 - Kasir Penjelasan : Setiap transaksi penjualan barang yang dipesan Pelanggan Periode : Setiap Bulan Volume : Rata-rata 10 transaksi penjualan Struktur Data : Header + Isi Header = No_Faktur+Tgl_Faktur+No_Pesan+Tgl_Pesan +No_Pelg + Nama_Pelg +Alamat_Pelg No_Faktur * terdiri dari 6 Digit* Tgl_Faktur = Tgl + Bln + Thn No_Pesan * Nomor Pesan terdiri dari 6 digit* Tgl_Pesan = Tgl + Bln + Thn No_Plg * Nomor terdiri dari 6 digit* Isi Kd_brg Footer = 1{Kd_brg + Nm_brg + Qty_pesan + Qty_Jual + Hrg_sat + Jum_Hrg}10 * Terdiri dari 6 Digit* = Total_hrg + PPN_10% + Total_Jual @No_Faktur, @No_Plg, @Kd_brg Keterangan : Simbol @ (Key Filed) TEKNIK PENGKODEAN Kode digunakan untuk mengklasifikasikan data, memasukkan data ke dalam komputer dan untuk mengambil bermacam-macam informasi yang berhubungan dengannya. Kode dapat berupa kumpulan angka, huruf dan karakter khusus.

1. Petunjuk Pembuatan Kode a. Harus mudah diingat Supaya kode mudah diingat, maka dapat dilakukan dengan cara menghubungkan kode tersebut dengan obyek yang diwakili dengan kodenya. Misalnya QGX328 untuk matakuliah sistem informasi akan sangat sulit untuk diingat. Kode yang terlalu panjang sebaiknya dipecah menjadi bagian-bagian yang lebih pendek. Misalnya kode 033614625035 akan lebih mudah diingat bila ditulis 033-614-625-035 2. Harus Unik Kode harus unik untuk masing-masing item yang diwakilinya. Unik berarti tidak ada kode yang kembar. 3. Harus fleksibel Kode harus fleksibel sehingga memungkinkan perubahan-perubahan atau penambahan item baru apat tetap diwakili oleh kode. 4. Harus Efisien Kode harus sependek mungkin, selain mudah diingat juga akan efisien bila direkam disimpanan luar komputer. Misalnya panjang dari kode cukup sepanjnag 4 digit saja dan tidak akan efisien bila dipergunakan kode yang lebih dari 4 digit. 5. Harus Konsisten Bilamana mungkin, kode harus konsisten dengan kode yang telah dipergunakan. Misalnya perusahaan hanya membeli barang dagangan dari seseorang pemasok saja, maka dapat dipergunakan kode-kode barang yang sudah dipergunakan oleh pemasok. 6. Harus distandardisasi Kode harus standardisasi untuk seluruh tingkatan dan departemen dalam organisasi. Kode yang tidak standar akan melibatkan kebingungan, salah pengertian dan dapat cenderung terjadi kesalahan pemakaian bagi yang mengunakan kode tersebut. Misalnya kode untuk tanggal harus standar, yaitu tanggal, bulan dan tahun atau bulan, tanggal dan tahun. 7. Spasi dihindari

Spasi didalam kode sebaiknya dihindari, karena dapat menyebabkan kesalahan didalam menggunakannya. 8. Hindari karakter yang mirip Karakter - karakter yang hampir serupa bentuk dan bunyi pengucapannya sebaiknya tidak digunakan dalam kode. Misalnya huruf O, I, Z, S dan V dapat membingungkan dengan angka 0, 1, 2, 5 dan huruf U 9. Panjang kode harus sama Masing - masing kode yang sejenis harus mempunyai panjang yang sama. Msalnya panjang dari kode adalah 6 digit, maka kode 8210E sebaiknya ditulis 08210E 2. Tipe dari Kode a. Kode Mnemonik kode mnemonik digunakan untuk tujuan supaya mudah diingat. Kode mnemonik dibuat dengan dasar singkatan atau mengambil sebagian karakter dari item yang akan diwakili denga kode ini. Misalnya kode P untuk mewakili Pria dan kode W untuk wanita akan mudah diingat. b. Kode Urut kode urut disebut juga dengan kode seri merupakan kode yang nilanya urut antara satu kode dengan kode berikutnya. Contoh: 001 Kas 002 Piutang Dagang Kebaikannya: 1. Sangat sederhana 2. Mudah diterapkan 3. Kode dapat pendek tetapi unik 4. Mudah dicari bila kodenya diketahui

5. Cocok untuk rekaman di file yang menggunakan nomor record relatif, sehingga nomor record dapat sama dengan kodenya, dengna demikian file tidak perlu diindeks 6. Baik untuk pengendalian, karena kode yang hilang dapat mudah diketahui Kelemahannya: 1. Penambahan kode hanya dapat ditambahkan pada akhir urutan dan tidak dapat disisipkan 2. Tidak mempunyai dasar logika tentang informai ietm yang diwakilinya, kecuali hanya bedasarkan urutannya saja 3. Tidak fleksibel bil aterjadi perubahan kode c. Kode Blok kode blok mengklasifikasikan item kedalam kelompok blok tertentu yang mencerminkan satu klasifikasi tertentu atas dasar pemakaian maksimum yang diharapkan. Contoh rekening-rekening dalam buku besar dapat diberi kode dengan mengklasifikasikannya kedalam kelomok rekening utama sebagi berikut: Blok Kelompok 1000-1999 Aktiva Lancar 2000-2999 Aktiva Tetap 3000-3499 Hutang Lancar 3500-3999 Hutang Jangka Panjang 4000-4999 Modal 5000-5999 Pendapatan 6000-6499 Harga Pokok Penjualan 6500-6999 Biaya Overhead Pabrik

7000-7999 Biaya Pemasaran 8000-8999 Biaya Administrasi dan Umum 9000-9499 Biaya diluar usaha 9500-9999 Pendapatan diluar usaha Dari blok blok kode untuk masing-masing kelompok rekening utama, maka rekening rekening Aktiva Lancar dapat mempunyai kode diantara 1000 sampai dengan 1999 sebagai berkut: 1000 Kas 1100 Piutang Dagang 1200 Persediaan Produk Selesai 1210 Persediaan Produk Dalam Proses Kebaikannya: 1. Nilai dari kode mempunyai arti, yaitu masuk dalam blok yang sudah tertentu 2. Mudah diperluas 3. Kode dapat ditambah atau dibuang sebgian 4. Proses pembuatan laporan keuangan dapat dilakukan dengan lebih mudah, karena tiap-tiap kelompok rekening dapat diketahui dari blok kodenya. Kelemahannya: 1. Panjang kode tergantung dari jumlah bloknya, akibatnya kode menjadi cukup panjang. 2. Kurang mudah diingat d. Kode Grup Kode Group merupakan kode berdasarkan field field dan tiap tiap field kode mempunyai arti. Kalau anda mengamati buku buku teks, maka akan terlihat suatu kode yang disebut dengan ISBN(International Standard Book Number) yang terdiri dari 10 digit terbagi dalam 4 field. ISBN

merupakan kode group yang masing masing field mempunyai arti tertentu. Kebaikannya: 1. Nilai dari kode mempunyai arti 2. Mudah diperluas 3. Dapat ditambah atau dibuang sebagian 4. Dapat menunjukkan jenjang dari data Kelemahannya 1. Kode dapat menjadi panjang e. Kode Desimal Kode desimal mengklasifikasikan kode atas dasar 10 unit angka desimal dimulai dari angka 0 sampai dengan angka 9 atau dari 00 sampai dengan 99 tergantung dari banyaknya kelompok. Contoh: 00. Aktiva Lancar 00100 Kas 00200 Pitang Dagang 01. Aktiva Tetap 01100 Tanah 01200 Bangunan Kantor