Keterangan; a. Medical Flight Test dapat dilakukan di Simulator atau Aircraft; b. Medical Flight Test hanya untuk Penerbang. flt

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II GAMBARAN UMUM RS GRHASIA YOGYAKARTA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS KEDOKTERAN SILABUS PSIKIATRI

Mata: sklera ikterik -/- konjungtiva anemis -/- cor: BJ I-II reguler, murmur (-) gallop (-) Pulmo: suara napas vesikuler +/+ ronki -/- wheezing -/-

PEDOMAN DIAGNOSTIK. Berdasarkan DSM-IV-TR, klasifikasi gangguan bipolar adalah sebagai berikut:

PEMERIKSAAN PSIKIATRI

EPIDEMIOLOGI MANIFESTASI KLINIS

GANGGUAN PSIKOTIK TERBAGI. Pembimbing: Dr. M. Surya Husada Sp.KJ. disusun oleh: Ade Kurniadi ( )

A. Gangguan Bipolar Definisi Gangguan bipolar merupakan kategori diagnostik yang menggambarkan sebuah kelas dari gangguan mood, dimana seseorang

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA. Kedaruratan psikiatri adalah sub bagian dari psikiatri yang. mengalami gangguan alam pikiran, perasaan, atau perilaku yang

SISTEM KLASIFIKASI DAN DIAGNOSIS GANGGUAN MENTAL DITA RACHMAYANI, S.PSI., M.A

GANGGUAN SKIZOAFEKTIF FIHRIN PUTRA AGUNG

GANGGUAN MOOD. dr. Moetrarsi SKF., DTM&H, Sp.KJ

BIPOLAR. Dr. Tri Rini BS, Sp.KJ

Klasifikasi Gangguan Jiwa menurut PPDGJ III. Dr. Tribowo Tuahta Ginting S, SpKJ SMF Psikiatri RSUP Persahabatan

Sinonim : - gangguan mood - gangguan afektif Definisi : suatu kelompok ggn jiwa dengan gambaran utama tdptnya ggn mood yg disertai dengan sindroma man

Klasifikasi Gangguan Jiwa menurut PPDGJ III Demensia Delirium

SISTEM KLASIFIKASI DAN DIAGNOSIS GANGGUAN MENTAL DITA RACHMAYANI, S.PSI., M.A

DAFTAR KOMPETENSI KLINIK

BAB I. Pendahuluan. 1.1 Latar belakang

A. Pemeriksaan penunjang. - Darah lengkap

Definisi & Deskripsi Skizofrenia DSM-5. Gilbert Richard Sulivan Tapilatu FK UKI

PEDOMAN PENGGOLONGAN DIAGNOSIS GANGGUAN JIWA

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. gejala klinik yang manifestasinya bisa berbeda beda pada masing

BIPOLAR. oleh: Ahmad rhean aminah dianti Erick Nuranysha Haviz. Preseptor : dr. Dian Budianti amina Sp.KJ

Gangguan Kepribadian. Mustafa M. Amin Departemen Psikiatri FK USU

MULTIAKSIAL DIAGNOSIS & PENGANTAR PENULISAN STATUS PSIKIATRI. FK UII, 14 Januari 2016 Tika Prasetiawati KSM Psikiatri RS UGM

Gangguan Bipolar. Febrilla Dejaneira Adi Nugraha. Pembimbing : dr. Frilya Rachma Putri, Sp.KJ

GAMBARAN POLA ASUH KELUARGA PADA PASIEN SKIZOFRENIA PARANOID (STUDI RETROSPEKTIF) DI RSJD SURAKARTA

PERAN DUKUNGAN KELUARGA PADA PENANGANAN PENDERITA SKIZOFRENIA

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Gangguan bipolar dulunya dikenal sebagai gangguan manik

PORTOFOLIO PPDS-I PSIKIATRI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS AIRLANGGA RSUD Dr. SOETOMO - SURABAYA

KEHIDUPAN ACARA KHUSUS: GANGGUAN BIPOLAR DIBANDINGKAN DENGAN DEPRESI UNIPOLAR

MOOD DISORDER. DITA RACHMAYANI, S.Psi., M.A / YUNITA KURNIAWATI, S.Psi., M.Psi dita.lecture.ub.ac.id

BAB 1. PENDAHULUAN. Agitasi adalah gejala perilaku yang bermanifestasi dalam penyakit-penyakit psikiatrik yang luas.

GANGGUAN BIPOLAR PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. dengan adanya distress ( tidak nyaman, tidak tentram dan rasa nyeri ), disabilitas

BAB 1 PSIKIATRI KLINIK

BAB I PENDAHULUAN. Gangguan jiwa ditemukan disemua lapisan masyarakat, dari mulai

PORTOFOLIO PPDS-I PSIKIATRI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS AIRLANGGA RSUD Dr. SOETOMO - SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1. PENDAHULUAN. Stres adalah satu dari konsep-konsep sentral psikiatri, walaupun istilah ini

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. proses berpikir, perilaku, dan persepsi (penangkapan panca indera). Gangguan

Kesihatan mental. Sinopsis:

Gangguan Suasana Perasaan. Dr. Dharmawan A. Purnama, SpKJ

BAB 3 METODE PENELITIAN. Desain penelitian : prospektif dengan pembanding internal. U1n. U2n

Gangguan Mood/Suasana Perasaan

BAB I PENDAHULUAN. lain, kesulitan karena persepsinya terhadap dirinya sendiri (Djamaludin,

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Skizofrenia merupakan sindroma klinis yang berubah-ubah dan sangat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Istilah obsesi menunjuk pada suatu idea yang mendesak ke dalam pikiran.

SKIZOFRENIA HEBEFRENIK. Siska Nurlaela Dina Astiyanawati Dr. Tuti Wahmurti A.S., dr., Sp.KJ (K)

Skizofrenia. 1. Apa itu Skizofrenia? 2. Siapa yang lebih rentan terhadap Skizofrenia?

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Kesehatan jiwa merupakan

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi berkepanjangan juga merupakan salah satu pemicu yang. memunculkan stress, depresi, dan berbagai gangguan kesehatan pada

STATUS PSIKIATRI. II. RIWAYAT PSIKIATRI No. Rekam Medis : Autoanamnesis : Alloanamnesis : A. Keluhan Utama. Autoanamnesis.

BAB 1. PENDAHULUAN. Menurut Asosiasi Psikiatri Amerika dalam Diagnostic and Statistical Manual

kesepakatan dalam masyarakat terhadap penyalahgunaan NAPZA perbuatan jahat yang harus diberantas dengan pendekatan hukum (saja) ;

APLIKASI PROBABILITAS BAYES DALAM SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSIS GANGGUAN KEJIWAAN BIPOLAR

BAB II TINJAUAN TEORI

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Gangguan bipolar menurut Diagnostic and Statistical Manual of

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. dengan karakteristik berupa gangguan pikiran (asosiasi longgar, waham),

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan jiwa di seluruh dunia memang sudah menjadi masalah yang

Modul ke: Pedologi. Skizofrenia. Fakultas PSIKOLOGI. Maria Ulfah, M.Psi., Psikolog. Program Studi Psikologi.

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan, keduanya saling berkaitan, individu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. World Health Organitation (WHO) mendefinisikan kesehatan sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN. sisiokultural. Dalam konsep stress-adaptasi penyebab perilaku maladaptif

LAPORAN PSIKIATRI GANGGUAN AFEKTIF BIPOLAR CAMPURAN

Artikel Penelitian. Abstrak. Abstract. Bikrulmal 1, Adnil Edwin Nurdin 2, Rika Susanti 3

FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2010 GAMBARAN POLA ASUH

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. melukai atau mencelakakan individu lain yang tidak menginginkan datangnya

PORTOFOLIO PPDS-I PSIKIATRI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS AIRLANGGA RSUD Dr. SOETOMO - SURABAYA

REFERAT Gangguan Afektif Bipolar

BAB I PENDAHULUAN. Anak merupakan anugerah Tuhan yang diberikan kepada. orang tua. Pada saat dilahirkan ke dunia anak membawa

BUNUH DIRI DAN GANGGUAN BIPOLAR

BAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu keadaan dimana seseorang yang terbebas dari gangguan

SATUAN ACARA PENYULUHAN

EARLY-ONSET BIPOLAR DISORDERS. Dr. Ika Widyawati, SpKJ(K)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. (affective atau mood disorder) yang ditandai dengan kemurungan, kelesuan,

PERCOBAAN BUNUH DIRI PADA PASIEN PSIKIATRI DI TURKI

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kesalahpahaman, dan penghukuman, bukan simpati atau perhatian.

BAB I PENDAHULUAN. dan kestabilan emosional. Upaya kesehatan jiwa dapat dilakukan. pekerjaan, & lingkungan masyarakat (Videbeck, 2008).

PERSOALAN DEPRESI PADA REMAJA

Dr. Dharmawan Ardi, Sp.KJ

Gangguan Mental Organik (GMO) Oleh : Syamsir Bs, Psikiater Departemen Psikiatri FK-USU

Strategi pemulihan gangguan jiwa berdasar stress vulnerability model

Tuty Muthiah. AKOM BSI Jakarta

1/17/2010. KESEHATAN JIWA DAN GIMUL Muslim, MPH KESEHATAN JIWA. tetapi KLASIFIKASI GANGGUAN JIWA

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

16/02/2016 ASKEP KEGAWATAN PSIKIATRI MASYKUR KHAIR TENTAMEN SUICIDE

PORTOFOLIO PPDS-I PSIKIATRI FK UNAIR/RSUD Dr. SOETOMO

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan gejala-gejala positif seperti pembicaraan yang kacau, delusi, halusinasi,

BAB 1 PENDAHULUAN. menunjukkan gejala yang semakin memprihatinkan. 1

JADWAL BLOK KESEHATAN JIWA

2015 PUSAT REHABILITASI KORBAN PENYALAHGUNAAN NARKOBA PRIA

BAB 1 PENDAHULUAN. menyebabkan disability (ketidakmampuan) (Maramis, 1994 dalam Suryani,

BAB 1 PENDAHULUAN. Gangguan jiwa adalah gangguan dalam cara berfikir (cognitive),

BAB I PENDAHULUAN. sangat signifikan, dan setiap tahun di berbagai belahan dunia jumlah

Transkripsi:

Keterangan; a. Medical Flight Test dapat dilakukan di Simulator atau Aircraft; b. Medical Flight Test hanya untuk Penerbang. flt

STANDAR PENGUJIAN KESEHATAN JIWA (PSIKIATRI) KELAINAN PSIKIATRI KELAS 1 KELAS 2 KELAS 3 INITIAL REGULER INITIAL REGULER INITIAL REGULER 1. Gangguan mental organik Dapat menjadi setelah masalah medis umum teratasi. 2. Gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan zat psikoaktif Klinis : penyalahguna zat dan ketergantungan zat. Disposisi: dengan kewajiban menjalankan program rehablitasi. Pengguna zat harus dinyatakan bebas gejala minimal 2 tahun (untuk alkohol: 1 tahun) oleh psikiater yang berkompeten dan memungkinkan cek ulang untuk dapat FOR FLYING. 3. Skizofrenia, gangguan skizotipal, dan gangguan waham 3. 1. Skizofrenia 3.2. Gangguan skizotipal 3.3. Gangguan waham 3.4. Gangguan psikotik akut dan Sementara * * *Disposisi: setelah remisi sempurna 3.5. Skizoafektif 4. Gangguan suasana perasaan/mood (gangguan afektif) 4.1.Gangguan bipolar episode manik atau depresi * *Disposisi: saat episode serangan setelah remisi sempurna 4.2. Depresi: 4.2.1. Depresi ringan 4.2.2. Depresi sedang 4.2.3. Depresi berat * *Disposisi: saat episode serangan setelah remisi sempurna 4.3. Depresi berulang /

*Disposisi: tergantung kasus. Jika tidak mengganggu fungsi terbang, maka dapat dinyatakan 7. Gangguan kepribadian dan perilaku masa dewasa 7.1.Gangguan kepribadian khas (paranoid, skizoid, antisosial, histrionik, anankastik) Harus sudah terdiagnosis sejak calon siswa penerbang 7.2.Gangguan kebiasaan dan impuls 7.3.Gangguan identitas jenis kelamin 7.3.1. Transseksualisme 7.4.Gangguan preferensi seksual Catatan: karena jarang mengganggu fungsi kerja 8. Retardasi mental 9. Gangguan perkembangan psikologis * * * * * * 9.1 Gangguan Artikulasi Berbicara Blok ini digunakan untuk mendiagnosis gangguan pada masa kanak. Riwayat mungkin didapat pada saat wawancara sebagai calon siswa penerbang. *Apabila dalam perkembangan selanjutnya tidak terdapat hambatan dalam fungsi kerja, maka dapat dinyatakan 10. Gangguan perilaku & emosional dengan onset masa kanak dan remaja 11. Gangguan Perilaku dan Emosional dengan onset Pada Masa Kanak Dan Remaja 11.1 Gagap * * *Apabila dalam perkembangan selanjutnya tidak terdapat hambatan dalam fungsi kerja, maka dapat dinyatakan fo

Catatan : 1. Dalam rangka pencegahan secara dini penyalahgunaan zat oleh personil penerbangan, maka diperlukan payung hukum tetap yang bersifat memaksa untuk dapat dilakukan pemeriksaan laboratorium sewaktu-waktu. 2. Dalam pelaksanaan pemeriksaan kesehatan personil penerbangan (medical check up rutin) harus sudah termasuk pemeriksaan laboratorium zat-zat adiktif. 3. Bila ditemukan hasil positif, maka yang bersangkutan harus dikonsultasikan kepada psikiater untuk menentukan bahwa yang bersangkutan ketergantungan zat ataukah penyalahguna zat. 4. Personil penerbangan tersebut harus mau menjalani program rehabilitasi jika ingin kembali bekerja. 5. Dinyatakan bebas penyalahgunaan zat jika dalam dua tahun yang bersangkutan telah menjalani program penanggulangan penggunaan zat pada institusi yang ditunjuk. Sesuai peraturan internasional maka yang bersangkutan dinyatakan return to flying setelah dinyatakan bebas penyalahgunaan zat dalam 2 (dua) tahun (untuk alkohol: 1 (satu) tahun.

STANDAR PENGUJIAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT Personil Penerbangan Kelas - Satu Initial a. intra oral / ektra oral yang dapat mengganggu personil dalam menjalankan b. Maloclusi klas I, II & III angle. Calculus Maximal Klas II. Personil Penerbangan Kelas - Satu Initial - Maloclusi klas I, II & III angle. Calculus Maximal Klas I. Personil Penerbangan Kelas - Satu Reguler Maloclusi klas I, II & III angle.

Calculus Maximal Klas II. Personil Penerbangan Kelas - Dua (Flight Attendant) Initial Maloclusi klas I, II & III angle. 2. Persyaratan Khusus: Tidak ada sisa akar gigi Calculus Maximal Klas I dan tidak ada stain Tidak ada Halositosis Memenuhi Persyaratan Dental Esthetic Tidak ada discoloration Tidak ada prognathia dan retrognathia yang mempengaruhi fungsi kunyah dan fungsi bicara. Maximal Pergeseran Garis Median Vz Gigi Tidak ada crowding yang ekstrim. Personil Penerbangan Kelas - Dua (Flight Attendant) Reguler Maloclusi klas I, II & III angle. non vital) Calculus Maximal Klas I dan tidak ada stain. Memenuhi Persyaratan Dental Esthetic. Tidak ada prognathia dan retrognathia yang mempengaruhi fungsi kunyah dan fungsi bicara.