BAB I PENDAHULUAN. sistem yang berkualitas untuk memenuhi kebutuhan demi tercapainya tujuan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pada umumnya setiap perusahaan mempunyai beberapa tujuan yang ingin

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Krismiaji (2010:218), Pengendalian internal (internal control)

BAB I PENDAHULUAN. dapat diterapkan berbagai kebijakan yang menguntungkan perusahaan. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perusahaan saat ini sudah semakin pesat. Banyak. perusahaan semakin memperluas usahanya untuk meraih pangsa pasar.

BAB I PENDAHULUAN. Suatu kegiatan yang bergerak di bidang usaha mempunyai tujuan yang harus

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Persaingan dunia usaha sekarang ini semakin kompetitif. Hal ini

Evaluasi terhadap Sistem Pengelolaan Piutang pada PT Bintang Delta Mandiri

1/28/2012. Menurut Warren Reeve & Fees (1999) Pengendalian

BAB I PENDAHULUAN. perdagangan, maupun bidang industri lainnya. Sehingga perusahaan harus

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III SISTEM PENGAWASAN INTERN KAS PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) PROVINSI SUMATERA UTARA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Hall (2001:5), menyatakan sistem adalah sekelompok dua atau lebih

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan didirikan bertujuan unutk mengembangkan dan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan perusahaan saat ini semakin pesat, sehingga mendorong banyak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Seiring dengan berjalannya waktu dan perkembangan yang semakin maju,

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan pasar modern di Indonesia memang berkembang pesat. Hal

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, karena seperti yang dinyatakan oleh BPS (Badan Pusat Statistik),

BAB II LANDASAN TEORI. Sistem pengendalian internal menurut Rama dan Jones (2008) adalah suatu

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

yang akurat dan dapat dipercaya, yang dapat digunakan perusahaan sebagai alat untuk meningkatkan pengendalian intern penerimaan kas, sehingga

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Mulyadi (2001:5) sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Sistem Pengendalian Intern Penerimaan Kas. Pengertian Penendalian Intern

Menurut Mulyadi (2001), Sistem Pengendalian Internal meliputi organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan industri merupakan salah satu perusahaan yang berusaha

Konsep Resiko & Sistem Pengendalian Intern

BAB II LANDASAN TEORI. sistem yang dipergunakan sebagai prosedur dan pedoman operasional. perusahaan dan mencegah terjadinya penyalahgunaan sistem.

BAB I PENDAHULUAN. Awal mula transpotasi darat dimulai dengan munculnya pemakaian roda yang

BAB I PENDAHULUAN. dengan prosedur penggajian yang ditetapkan. pemotongan gaji dan pembayaran gaji yang salah. Hal tersebut akan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Umumnya setiap perusahaan, baik perusahaan besar maupun kecil pasti mempunyai kas. Kas merupakan alat pembayaran

BAB II LANDASAN TEORI. dengan cara. Istilah sistem dari bahasa Yunani yaitu Systema yang berarti

PENDAHULUAN. menjelaskan secara tertulis tentang tanggungjawab pembuatan informasi.

BAB II LANDASAN TEORI. Definisi piutang menurut Standar Akuntansi Keuangan No.9 (revisi 2009)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perusahaan saat ini semakin pesat. Era saat ini mendorong

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi dan perkembangan dunia bisnis diera global

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. tersebut dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan ataupun yang telah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. penjualan pada PT. Kembang Jawa Motor di Trenggalek. Berdasarkan hasil. ini belum menerapkan praktek yang sehat.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pencapaian tiga golongan tujuan berikut ini: a. Keandalan pelaporan keuangan

BAB I PENDAHULUAN. perubahan perubahan terus terjadi, perusahaan pun ingin selalu tampil beda

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dan kemajuan dalam berbagai bidang, khususnya bidang

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah untuk masyarakat yang dijadikan sebagai kebutuhan pokok

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Jasa keuangan memegang peranan yang sangat penting dalam roda

BAB I PENDAHULUAN. mengakibatkan semakin berkembangnya berbagai bidang usaha. Ketatnya persaingan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Semakin kompleksnya kegiatan bisnis suatu perusahaan maka akan sulit

BAB I PENDAHULUAN. jasa, perdagangan, maupun bidang industri lainnya. Semua itu dapat dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. Untuk dapat berkembang dan bertahan, perusahaan membutuhkan. manajemen yang mampu melaksanakan perencanaan, pengkoordinasian, dan

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan selalu mengharapkan agar usaha yang dikelolanya semakin

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mengatur segala sesuatu berkaitan dengan kegiatan-kegiatan perusahaan supaya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Setiap sistem terdiri dari unsur-unsur

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pencapaian tujuan bisnis sangatlah penting. Selain berusaha untuk

PENGENDALIAN INTERN 1

Mengenal dan Menaksir Resiko

BAB I PENDAHULUAN. baik sektor industri maupun jasa. Perkembangan dunia usaha pada era globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. kemudian pada hari jatuh temponya terjadi aliran kas masuk atau cash inflow. yang berasal dari pengumpulan piutang tersebut.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. sebesar-besarnya. Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan diperlukan suatu

BAB I PENDAHULUAN. keuangan. Agoes (2004) menjelaskan tiga tujuan pengendalian intern, yaitu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Judul Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Dalam rangka

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. penjualan di CV Mitra Grafika serta berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan pada

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Era globalisasi saat ini dunia usaha dihadapkan pada situasi atau kondisi

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha yang semakin pesat menuntut Indonesia sebagai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL KAS PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) PROVINSI SUMATERA UTARA

BAB I PENDAHULUAN. berorientasi pada profit maupun non profit selalu memiliki tujuan dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sistem merupakan istilah dari bahasa Yunani yaitu system yang artinya adalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. dibeli, pembeli diharuskan membayar ke bagian kassa. Sedangkan menurut Yadiati

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS SISTEM AKUNTANSI PENJUALAN PADA PERUSAHAAN DAGANG DI DEALER YAMAHA ASLI MOTOR II ROZANA ( ) Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi

MAKALAH TENTANG INTERNAL CONTROL

BAB I PENDAHULUAN. keunggulan bersaing (competitive advantage) untuk terus berkompetisi. Tidak

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

TUGAS MAKALAH ADMINISTRASI BISNIS. PENGENDALIAN INTERNAL (INTERNAL CONTROL) (Dosen : Putri Taqwa Prasetyaningrum,ST,MT)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II. Dasar Teori. 2.1 Konsep dan Dasar Definisi Konsep

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tidak terlepas dari kegiatan penjualan. Penjualan merupakan aktivitas atau bisnis

KUESIONER. Saya bernama Natalia Elisabeth (mahasiswi fakultas ekonomi Universitas

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berhubungan satu dengan yang lainnya, yang berfungsi bersama untuk

BAB I PENDAHULUAN. vital bagi kelangsungan hidup organisasi bisnis. Setiap hari dalam bisnis,arus

BAB I PENDAHULUAN. Pada era informasi dan globalisasi menyebabkan lingkungan bisnis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tempat : PT Banjar Kencanasakti. Alamat : Jl. Soetoyo S No. 126 RT.24 RW.X

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Sistem Pengendalian Intern. Sistem menurut James A Hall (2007: 32). Sistem adalah kelompok dari dua

BAB II KAJIAN TEORI. mengolah atau mengorganisir dokumen dokumen yang ada tujuannnya untuk

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Perusahaan merupakan salah satu unit kegiatan usaha yang memerlukan sistem yang berkualitas untuk memenuhi kebutuhan demi tercapainya tujuan perusahaan. Salah satu sistem yang sangat diperlukan oleh perusahaan adalah sistem akuntansi. Sistem akuntansi merupakan sekelompok unsur akuntansi yang dikoordinasikan sedemikian rupa untuk menyediakan informasi akuntansi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen sehingga dapat mempermudah pengambilan keputusan dalam pengelolaan perusahaan. Dalam sistem akuntansi diperlukan sebuah pengendalian intern. Pengendalian intern memiliki tujuan untuk menjaga kekayaan organisasi, menguji ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi, dan mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen (Mulyadi, 2008:163). Bengkel Karya Prima Body & Paint merupakan salah satu perusahaan yang bergerak pada bidang jasa perbaikan dan pengecatan kendaraan roda empat yang juga selalu berusaha untuk melakukan pengelolaan manajemen yang baik dalam segala aspek. Dalam perjalanan usahanya, bengkel ini telah menjadi penyedia jasa perbaikan dan pengecatan yang cukup berkembang dengan baik dan semakin dapat melihat kesempatan kesempatan yang ada untuk memperluas pangsa pasarnya. Hal ini dapat dilihat dari semakin banyaknya pengalaman kerja, serta kurang lebih 27 perusahaan asuransi yang turut bekerja sama. Komitmen Bengkel 1

2 Karya Prima Body & Paint untuk memberikan kualitas terbaik dengan harga bersaing, telah mendorong Karya Prima Body & Paint untuk meningkatkan pengendalian terhadap aktivitas penyedia jasanya agar dapat berjalan dengan efektif dan efisien. Salah satu aktivitas yang dapat menunjang kelangsungan hidup suatu perusahaan adalah kegiatan penjualan, baik itu penjualan jasa maupun barang yang dilakukan secara tunai maupun kredit. Besar kecilnya keuntungan yang akan diperoleh sangat tergantung kepada tingkat penjualan. Dalam kegiatan penjualan, banyak penjualan kredit yang dilakukan perusahaan membuat perputaran aktiva perusahaannya menjadi terhambat. Proses penjualan kredit dimulai dari pengambilan keputusan pemberian kredit kepada pelanggan, order penjualan, pengiriman, penagihan, pencatatan piutang dalam penjualan. Penjualan kredit harus diproses dengan baik melalui sistem akuntansi penjualan kredit. Hal ini dimaksudkan agar perusahaaan tidak mengalami kerugian yang diakibatkan dari adanya permasalahan penagihan. Selama lima tahun, hampir 90% dari kurang lebih 2182 pelanggannya adalah pemegang polis asuransi kendaraan bermotor yang menimbulkan aktivitas penjualan kredit. Tabel 1.1 Persentase Pelanggan sebagai Nasabah Asuransi Tahun Jumlah Pelanggan Persentase (%) 2007 181 81% 2008 765 83% 2009 1320 86% 2010 1619 87% 2011 2182 88% Sumber: Karya Prima Body & Paint 2012 2

3 Namun, pada kenyataannya masih terdapat kelemahan yang terkait dengan aktivitas pengendalian penjualan perusahaan, seperti kesalahan pengerjaan perbaikan, adanya pihak lain yang turut serta dalam penandatanganan pernyataan puas. Masalah ini diharapkan jangan sampai terus menerus terjadi, sehingga Karya Prima Body & Paint dapat mengurangi tingkat kerugian. Dengan banyaknya perusahaan asuransi yang menjadi rekanan, diantaranya adalah: 1. PT. Asuransi Allianz 2. PT. Asuransi Astra Buana 3. PT. Asuransi Bintang 4. PT. Asuransi Central Asia 5. PT. Asuransi Harta Aman Pratama 6. PT. Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) 7. PT. Asuransi Jasa Raharja 8. PT. Asuransi Raksa Pratikara 9. PT. Asuransi Rama Satria Wibawa dan bertolak belakang dari pentingnya sistem pengendalian internal sebagai alat pengawasan, maka diperlukan evaluasi sistem pengendalian internal yang ada pada Karya Prima Body & Paint. Dalam Tugas Akhir ini khusus membahas mengenai penjualan jasa secara kredit dalam penyelesaian klaim dengan judul: Evaluasi Pengendalian Internal atas Prosedur Penjualan Jasa secara Kredit dalam hubungan dengan Penyelesaian Klaim Asuransi Kendaraan Bermotor (Studi Kasus pada Bengkel Karya Prima Body & Paint). 3

4 1.2. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka permasalahan yang dapat diidentifikasi adalah: 1. Bagaimana pengendalian internal atas prosedur penjualan jasa secara kredit bengkel terhadap penyelesaian klaim asuransi di Bengkel Karya Prima Body & Paint. 2. Apakah sistem pengendalian yang diterapkan oleh Bengkel Karya Prima Body & Paint telah memadai. 1.3. Ruang Lingkup dan Pembatasan Masalah Untuk memberikan suatu pembahasan yang lebih terarah maka sangatlah perlu adanya suatu pembatasan atas ruang lingkup dari masalah yang akan dibahas. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi penyimpangan terhadap masalah lain yang tidak dimaksudkan oleh penulis. Dengan demikian ruang lingkup dan pembatasan masalah yang terkait dengan penyusunan tugas akhir ini adalah hanya mencakup pengendalian internal penjualan jasa secara kredit dalam penyelesaian klaim perusahaan asuransi rekanan dan non rekanan. 1.4. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.4.1. Tujuan Penelitian Mengingat sangat luasnya pengendalian internal sehingga dibatasi hanya pada pengendalian internal atas prosedur penjualan jasa bengkel, maka tujuan diadakan penelitian ini adalah : 4

5 1. Untuk mengetahui bagaimana penerapan sistem pengendalian internal pada prosedur penjualan kredit dalam jasa bengkel yang dilakukan oleh Karya Prima Body & Paint. 2. Untuk mengetahui apakah pengendalian internal pada prosedur penjualan jasa secara kredit yang diterapkan telah memadai. 1.4.2. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi berbagai pihak, antara lain: 1. Bagi Penulis a. Menambah wawasan dan pengetahuan tentang pengendalian internal penjualan jasa secara kredit yang nyata dilakukan oleh perusahaan. b. Mengetahui bagaimana penerapan pengendalian pada teori kedalam praktik nyata di perusahaan. c. Memperoleh gambaran dunia kerja secara langsung dari perusahaan yang diteliti. 2. Bagi Perusahaan a. Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi masukan bagi perusahaan dalam menetapkan kebijakan kebijakan dalam pengendalian internal atas prosedur penjualan kredit dalam jasa bengkel. 5

6 b. Menjadi bahan pertimbangan dalam menentukan strategi pengambilan keputusan yang berkaitan dengan manajemen penjualan kredit jasa bengkel. 3. Bagi Peneliti Lain Sebagai salah satu referensi serta bahan masukan atau pembanding bagi kepentingan penulis dan peneliti lain yang akan melakukan penelitian terhadap materi yang berkaitan. 1.5. Pendekatan Masalah Dalam menunjang keberlangsungan usahanya, perusahaan memerlukan dana yang cukup untuk membiayai seluruh kegiatan operasi dan pada akhirnya untuk mencapai salah satu tujuan usaha berupa perolehan keuntungan. Aktivitas penjualan yang ada di perusahaan mencakup seluruh urutan kegiatan tertentu yang membentuk siklus sejak penawaran penjualan sampai pada penerimaan uang hasil penjualan. Dalam hal ini, aktivitas utama Bengkel Karya Prima sebagai bengkel rekanan asuransi adalah penjualan jasa secara kredit atas penyelesaian klaim dari pihak asuransi. Penjualan merupakan pertukaran sesuatu (barang atau jasa) dari suatu pihak kepada pihak lainnya dengan mendapatkan ganti uang dari pihak tersebut. Karena penjualan merupakan suatu sumber pendapatan perusahaan, maka semakin besar penjualan semakin besar pula pendapatan yang diperoleh perusahaan. Pengertian penjualan menurut Simamora (2000:24) dalam buku Akuntansi Basis Pengambilan Keputusan Bisnis menyatakan bahwa Penjualan adalah pendapatan 6

7 lazim dalam perusahaan dan merupakan jumlah kotor yang dibebankan kepada pelanggan atas barang dan jasa. Dalam sebuah Sistem penjualan berkaitan dengan fungsi-fungsi yang terkait, dokumen yang digunakan, dan catatan yang digunakan. Keseluruhan unsur yang berkaitan dalam sistem penjualan tersebut harus selalu dalam kontrol yang baik. Tinjauan yang diterapkan dalam berbagai aktivitas yang dilakukan dalam perusahaan merupakan salah satu cara untuk melihat keberhasilan suatu usaha. Sebagai perusahaan yang memberikan pelayanan secara optimal kepada pembeli, manajemen dari perusahaan harus menggunakan alat bantu yang dapat membantu kelancaran kegiatan usaha sehingga sasaran dan tujuan perusahaan dapat tercapai secara efektif dan efisien. Alat bantu yang dimaksud adalah suatu pengendalian internal yang memadai. Pengendalian internal merupakan alat bantu manajemen untuk dapat mengamankan harta kekayaan perusahaan, memberikan keyakinan kepadanya bahwa apa yang dilaporkan bawahannya benar dan dapat dipercaya, dapat mendorong adanya efisiensi terhadap usaha serta adanya kepatuhan terhadap berbagai kebijakan yang telah diterapkan. Pengertian Pengendalian intern yang dikemukakan oleh Mulyadi (2008:163) dalam bukunya Sistem Akuntansi, mengatakan bahwa, sistem pengendalian intern meliputi struktur organisasi, metode, dan ukuran-ukuran yang dikordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong efesiensi dan mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen. 7

8 bahwa: Sedangkan menurut Ikatan Akuntansi Indonesia (2007:319) menjelaskan Pengendalian internal adalah suatu proses yang dijalankan oleh Dewan Komisaris, manajemen dan personel lain entitas yang didesain untuk memberikan keyakinan yang memadai tentang pencapaian tiga golongan tujuan berikut ini yaitu: a) keandalan pelaporan keuangan, b) efektivitas dan efisien operasi dan, c) kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku. Dalam pencapaian tujuan dari teori pengendalian internal yang ada, maka dibutuhkan unsur-unsur pengendalian internal. Unsur dari pengendalian intern menurut Mulyadi (2008:164) dalam buku Sistem Akuntansi adalah meliputi: 1. Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara tegas, 2. Sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan perlindungan yang cukup terhadap kekayaan, utang pendapatan dan biaya, 3. Praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit organisasi, 4. Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya. Namun lengkapnya komponen/ unsur pengendalian internal disebutkan oleh COSO dalam buku Sistem Informasi Akuntansi yang ditulis oleh Krismiaji (2010:223) yaitu: 1. Lingkungan Pengendalian 2. Aktivitas Pengendalian 3. Pengukuran Risiko. 4. Informasi dan Komunikasi 5. Pemantauan Pengendalian intern suatu perusahaan akan dapat tercapai jika unsur-unsur atau komponen dari pengendalian intern terpenuhi. 8

9 1.6. Metodologi Penelitian 1.6.1. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif komparatif, yaitu suatu metode penelitian dengan cara melakukan perbandingan antara karakteristik pengendalian internal sistem penjualan kredit secara teori dengan pengendalian internal penjualan kredit berupa data-data informasi yang dihasilkan selama penelitian pada perusahaan. Selain itu juga digunakan alat analisis berupa control matrix untuk menganalisis data yang diperoleh dari hasil penelitian sehingga didapatkan suatu kesimpulan. 1.6.2. Data Penelitian Berikut dapat dijelaskan jenis data, sumber data dan teknik penelitian yang digunakan dalam penelitian. a. Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Data Subjek Yaitu jenis data penelitian berupa opini dari subjek penelitian. Data tersebut diperoleh dari pertanyaan-pertanyaan yang diajukan penulis kepada pimpinan perusahaan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. 2. Data Dokumenter Yaitu data instansi berupa dokumen yang diperoleh dari pihak manajemen berupa sejarah berdirinya perusahaan, struktur organisasi, 9

10 serta dokumen-dokumen lain yang mendukung dalam pengendalian internal penjualan jasa bengkel. b. Sumber Data Adapun sumber data dalam penelitian ini terdiri dari: 1. Data Primer Yaitu data yang diperoleh secara langsung dari sumber asli yang berupa opini subjek. Data tersebut diperoleh dengan cara wawancara langsung dengan pimpinan Bengkel Karya Prima Body & Paint yang berkaitan dengan pengendalian penjualan jasa bengkel. 2. Data Sekunder Merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara tidak langsung melalui media perantara. Data sekunder tersebut berasal dari catatan dan dokumen yang berada di perusahaan dan buku-buku perpustakaan. c. Teknik Pengumpulan Data Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Wawancara Yaitu suatu cara untuk mendapatkan data dengan melakukan tanya jawab langsung kepada pihak-pihak yang terkait dengan pengendalian penjualan jasa dalam penyelesaian klaim asuransi kendaraan bermotor yang ditunjuk untuk memberikan data dan informasi yang diperlukan. 10

11 2. Studi Pustaka Yaitu teknik pengumpulan data dengan cara mengambil atau membaca dari beberapa sumber dari pustaka yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. 3. Studi Dokumentasi Yaitu cara pengumpulan data dengan menggunakan dokumendokumen yang berhubungan dengan penelitian atau mencari data mengenai hal-hal atau variabel berupa catatan, transkip, buku, dan lain sebagainya. Data yang diperoleh berasal dari mencatat data arsip-arsip dan dokumen yang dimiliki perusahaan. 1.6.3. Alat Analisis Data Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah control matrix. Control matrix digunakan untuk mengetahui apakah pengendalian intern yang diterapkan oleh Karya Prima Body & Paint dapat mencapai tujuan dari pengendalian intern. 1.7. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Karya Prima Body & Paint, yang berlokasi di Jalan Peta No 174 Bandung. Dimana perusahaan tersebut bergerak di bidang jasa perbaikan dan pengecatan kendaraan bermotor yang 90% pelanggannya merupakan perusahaan asuransi. Adapun penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2012 sampai dengan Juni 2012. 11