BAB III GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN A. Sejarah Berdirinya dan Lokasi Pasar Tradisional Balamoa Pasar Balamoa merupakan salah satu pasar tradisional yang ada di Kabupaten Tegal. Pasar Balamoa ini berdiri pada tahun 1976, terdiri dari 68 kios permanen, 7 kios semi permanen, 381 los dan 23 lemprakan, serta terdiri dari 479 pedagang. Kios adalah lahan dasaran bangunan berbentuk bangunan tetap, beratap dan dipisahkan dengan dinding pemisah mulai dari lantai sampai dengan langit-langit serta dilengkapi dengan pintu. Sedangkan los adalah lahan dasaran berbentuk bangunan tetap, beratap tanpa dinding yang penggunaannya terbagi dalam petak-petak. Lapak sendiri adalah tempat dasaran yang ditempatkan di luar kios dan luar los. Pasar tradisional Balamoa terletak di perempatan Jalan Raya Balamoa Timur Desa Balamoa Kecamatan Pangkah Kabupaten Tegal. Luas pasar 7.369 m 2. 1 Letak pasar ini sangat strategis karena terletak di Jalan Raya yang merupakan jalur transportasi angkutan umum maupun pribadi, sehingga sangat mudah dijangkau oleh pedagang maupun pembeli dan karena itulah aktifitas di pasar tidak pernah sepi. Di bidang pasar, Dinas Koperasi UKM dan Pasar Kabupaten Tegal melakukan penataan dan revitalisasi pasar. Hal ini diharapkan agar pasarpasar tradisional di Kabupaten Tegal menjadi pasar tradisional yang 1 Data hasil publikasi UPTD Pasar Tradisional Balamoa, 2010. 59
60 representatif. Dari sejumlah 26 lokasi pasar yang ada di Kabupaten Tegal telah ditempati oleh 8.209 pedagang, yang terbagi dalam 3 kategori pasar yaitu: 1. Pasar Kelas I menampung sebanyak 2.865 pedagang 2. Pasar Kelas II menampung sebanyak 4.407 pedagang 3. Pasar Kelas III menampung sebanyak 937 pedagang Pasar Balamoa tergolong dalam pasar kelas II. 2 Sebagai salah satu sumber mata pencaharian masyarakat Balamoa dan sekitarnya, aktifitas di pasar ini mulai terlihat sejak pagi hari sekitar pukul05.00 WIB. Aktifitas tersebut nampak dari kegiatan para pedagang menata berbagai jenis dagangan di atas kios masing-masing, sedangkan pasar mulai buka pada pukul 06.00 dan tutup pukul 15.00 WIB. 3 B. Distribusi Pedagang berdasarkan Modal Usaha Modal merupakan suatu faktor yang sangat penting dalam menjalankan suatu usaha. Penggunaan modal dalam usaha perdagangan sangat mempengaruhi besar kecil jalannya usaha. Apabila seseorang memiliki modal usaha yang semakin besar dan dapat mengatur keuangannya, semakin banyak barang yang diperdagangkan. Modal usaha dalam penelitian ini adalah jumlah uang yang dikeluarkan pedagang dalam kegiatan operasional usahanya, baik untuk biaya pembelian atau sewa kios dan los bagi yang masih menyewa, pembelian barang dagangan, membayar upah para pekerjanya dan ongkos pengangkutan barang. Bagi para pedagang, khususnya 2 Data hasil publikasi Dinas Koperasi, UKM dan Pasar, 2013. 3 Wawancara dengan Kepala UPTD Pasar Tradisional Balamoa Bapak Firdaus tanggal 16 Februari 2015, pukul 10.00 WIB.
61 pedagang sembako, jika pembelian barang dalam jumlah besar, maka tengkulak akan mengirim barang ke pasar Balamoa ditambah dengan biaya ongkos pengiriman. Para pedagang sembako juga menerima produk-produk yang ada di pasaran secara umum, misalnya shampo, minyak goreng, susu kaleng, deterjen dan lain sebagainya yang pembayarannya dilakukan di akhir periode. Berikut ini adalah Tabel yang menggambarkan distribusi pedagang berdasarkan modal usaha: Tabel 3.1 Distribusi Pedagang Berdasarkan Modal Usaha Modal Usaha Jumlah (Orang) Persentase (%) 20.000.000 30.000.000 2 4 30.000.001 40.000.000 18 36 40.000.001 50.000.000 14 28 50.000.001 60.000.000 7 14 60.000.001 70.000.000 8 16 70.000.001 80.000.000 1 2 Total 50 100 Sumber: Data primer yang diolah Tabel 3.1 adalah distribusi responden dilihat dari modal usaha, dengan jumlah responden 50 responden. Dengan demikian dari 50 responden yang memiliki tingkat modal usaha yang paling banyak terletak pada kelompok dengan jumlah modal usaha Rp.30.000.001 Rp.40.000.000 sebanyak 18 responden, sedangkan yang paling sedikit terletak pada kelompok dengan modal usaha Rp.70.000.001
62 Rp.80.000.000 yaitu sebanyak 1 responden. Pada jumlah modal Rp.20.000.000 Rp.30.000.000 sebanyak 2 responden, Rp.40.000.001 Rp.50.000.000 sebanyak 14 responden, Rp.50.000.001 Rp.60.000.000 sebanyak 7 responden dan pada jumlah modal Rp.60.000.001 Rp.70.000.000 sebanyak 8 responden. C. Distribusi Pedagang berdasarkan Lama Usaha Lama usaha merupakan lamanya pedagang pasar berkarya pada usaha perdagangan sembako yang sedang dijalani saat ini. Pengalaman berdagang merupakan faktor penting yang harus dimiliki oleh seorang pedagang dalam meningkatkan produktifitas dan kemampuan kerjanya dalam usaha dagang. Semakin banyak pengalaman yang dimiliki oleh pedagang, maka akan semakin terampil dalam mengelola suatu usaha dagang. 4 Berikut adalah Tabel yang menggambarkan distribusi responden berdasarkan lama usaha: Tabel 3.2 Distribusi Pedagang Berdasarkan Lama Usaha Lama Usaha Jumlah (Orang) Prosentase (%) < 10 tahun 4 8 10 15 tahun 21 42 > 15 tahun 25 50 Total 50 100 Sumber: Data primer yang diolah 4 Candora, Analisi Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengrajin Batik Kayu (Kasus pada Sentra Industri Kerajinan Batik Kayu di Dusun Krebet, Desa Sendangsari, Kecamatan Pajangan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2013), Skripsi tidak diterbitkan.
63 Dapat dilihat pada Tabel 3.2 bahwa lamanya usaha terbanyak yang dijalani oleh pedagang sembako di pasar tradisional Balamoa - Tegal adalah pada kelompok > 15 tahun dengan jumlah responden sebanyak 25. Sedangkan lama usaha paling sedikit adalah < 10 tahun dengan jumlah responden sebanyak 4, kemudian diikuti lama usaha 10 15 tahun sebanyak 21 responden. D. Distribusi Pedagang berdasarkan Upah Pekerja Dalam kegiatan perdagangan, seorang pedagang sembako dibantu oleh pekerjanya. Untuk mengganti jasa yang telah diberikan oleh pekerja, maka pedagang memberikan upah sesuai kesepakatan. Upah yang diberikan bervariasi mulai dari Rp.510.000, Rp.540.000 dan Rp.600.000 perbulan. Jumlah pekerja yang dimiliki oleh pedagang juga bervariasi. Mulai dari 1 orang pekerja sampai 5 orang pekerja. Berikut adalah Tabel yang menggambarkan distribusi responden berdasarkan upah pekerja: Tabel 3.3 Distribusi Pedagang Berdasarkan Pembayaran Upah Pekerja Upah Pekerja Jumlah Prosentase (%) (Orang) 510.000 24 48 540.000 20 40 600.000 6 12 Total 50 100 Sumber: Data primer yang diolah
64 Dilihat pada Tabel 3.3 bahwa upah pekerja terbanyak yang dikeluarkan oleh pedagang sembako di pasar tradisional Balamoa - Tegal adalah sebesar Rp.510.000 dengan jumlah responden sebanyak 24. Sedangkan upah pekerja yang paling sedikit sebesar Rp.600.000 dengan jumlah responden sebanyak 6, kemudian diikuti upah pekerja Rp.540.000 sebanyak 20 responden. Tabel 3.4 Distribusi Pedagang Berdasarkan Jumlah Pekerja Jumlah Pekerja (Orang) Jumlah (Orang) Prosentase (%) 1 40 80 2 7 14 3 1 2 4 1 2 5 1 2 Total 50 100 Sumber: Data primer yang diolah Dilihat pada Tabel 3.4 bahwa jumlah pekerja terbanyak yang dimiliki oleh pedagang sembako di pasar tradisional Balamoa - Tegal adalah 1 orang pekerja dengan jumlah responden sebanyak 40. Diikuti jumlah pekerja 2 orang dengan jumlah responden sebanyak 7 responden dan jumlah pekerja 3-5 dengan jumlah responden masing-masing sebanyak 1 responden. E. Distribusi Pedagang berdasarkan Omzet Penjualan Omzet penjualan yang diperoleh pedagang sembako di pasar tradisional Balamoa cukup tinggi. Semakin banyak barang yang terjual,
65 maka akan dapat meningkatkan omzet penjualan. Sehingga dapat menambah laba pedagang. Berikut adalah Tabel yang menggambarkan distribusi responden berdasarkan upah pekerja: Tabel 3.5 Distribusi Pedagang Berdasarkan Omzet Penjualan Omzet Penjualan Jumlah (Orang) Prosentase (%) 10.000.000 20.000.000 11 22 20.000.001 30.000.000 23 46 30.000.001 40.000.000 9 18 40.000.001 50.000.000 5 10 50.000.001 60.000.000 2 4 Total 50 100 Sumber: Data primer yang diolah Pada Tabel 3.5 adalah yang memiliki tingkat omzet penjualan yang paling banyak terletak pada kelompok dengan jumlah omzet penjualan Rp.20.000.001 Rp.30.000.000 sebanyak 23 responden, sedangkan yang paling sedikit terletak pada kelompok dengan jumlah omzet penjualan Rp.50.000.001 Rp.60.000.000 yaitu sebanyak 2 responden. Diikuti kelompok dengan jumlah omzet penjualan Rp.10.000.000 Rp.20.000.000 sebanyak 11 responden, kelompok dengan jumlah omzet penjualan sebesar Rp.30.000.001 Rp.40.000.000 sebanyak 9 responden
66 dan kelompok dengan jumlah omzet penjualan sebesar Rp.40.000.001 Rp.50.000.000 sebanyak 5 responden. F. Distribusi Pedagang berdasarkan Laba Usaha Laba usaha merupakan perbandingan atau selisih antara pendapatan dan biaya dinyatakan dalam rupiah. Berikut adalah Tabel yang menggambarkan distribusi responden berdasarkan laba usaha: Tabel 3.6 Distribusi Pedagang Berdasarkan Laba Usaha Laba Usaha Jumlah (Orang) Prosentase (%) 1.000.000 3.000.000 29 58 3.000.001 5.000.000 15 30 5.000.001 7.000.000 4 8 7.000.001 9.000.000 2 4 Total 50 100 Sumber: Data primer yang diolah Dapat dilihat pada Tabel 3.6 bahwa laba usaha dagang yang diperoleh pedagang berada pada Rp.1.000.000 Rp.3.000.000 dengan jumlah responden terbanyak sebesar 29. Sedangkan pada kisaran laba antara Rp.3.000.001 Rp.5.000.000, Rp.5.000.001 Rp.7.000.000 dan Rp.7.000.001 Rp.9.000.000 dengan total sebanyak 15, 4 dan 2 responden.
67 G. Struktur Organisasi UPTD Pasar Tradisional Balamoa Struktur organisasi yang ada dalam pasar tradisional Balamoa dapat dilihat pada Tabel 3.7 berikut: Tabel 3.7 DATA PNS UPTD PASAR DAERAH III PADA DINAS KOPERASI, UKM DAN PASAR KABUPATEN TEGAL NO NAMA dan NIP GOLONGAN JABATAN 1. Firdaus Ahdiyat, S.E NIP. 19640505 199003 1 011 III C 2. Moh. Basuni, S.IP III C NIP. 19640818 199112 1 002 PASAR BALAMOA 1. Suwarno II/C NIP. 19640803 198803 1 013 2. Andri Susandi II/B NIP. 19800816 201001 1 006 3. Kusnadi II/B NIP. 19770720 200801 1 004 4. Hadi Suminto II/B NIP. 19711019 200701 1 006 5. Khamdani II/A NIP. 19761119 201001 1 004 Kepala UPTD Kasubag TU Staf Staf Staf Staf Staf Bendahara Penerimaan 6. Nanang Mulyanto II/A Staf NIP. 19740707 200801 1 004 7. Awal Nindi Fitriana - THL Adm. 8. Hermanto - THL 9. Muksonudin - THL 10. Budi Prayitno - THL Data hasil publikasi UPTD pasar tradisional Balamoa, 2015
68 H. Gambar 3.1 U DENAH PASAR TRADISIONAL BALAMOA L R G LOKASI S L A w I Banjaran Kedungjati
69 I. Tabel 3.8 DAFTAR NAMA PEDAGANG SEMBAKO NO NAMA ALAMAT 1 ROJANAH SUMINGKIR RT13/04 KEDUNGBANTENG 2 MASRUROH RANCAWIRU RT 07/03 PANGKAH 3 HASANAH DERMASANDI RT10/02 PANGKAH 4 ATUN KARANGJATI RT 03/03 TARUB 5 UMI B. BALAMOA RT 01/01 PANGKAH 6 ELI KARANGJATI RT09/02 TARUB 7 SURATMI DERMASANDI RT08/02 PANGKAH 8 NURKHAYATI JATIRAWA RT05/01 TARUB 9 SUTOMO MARGAPADANG RT11/02 TARUB 10 KANDAR H. TEGAL SARI RT05/02 TEGAL 11 KARTO BALAMOA RT 05/01 PANGKAH 12 FATIMAH BALAMOA RT04/04 PANGKAH 13 IMAM B. TANJUNGHARJA RT01/05 KRAMAT 14 LEMU A. W. BALAMOA RT23/01 PANGKAH 15 SUGIARTI TONGGARA RT09/03 KEDUNGBANTENG 16 SOBICHIN KARANGJATI RT06/01 TARUB 17 GUFRON AMIN JATIRAWA RT05/03 TARUB 18 HJ. AMINAH GEMBONGDADI RT08/03 SURADADI 19 KARYOTO MARGAMULYA RT14/06 KEDUNGBANTENG 20 ROANDIATI RANCAWIRU RT03/03 PANGKAH 21 ALI MANSUR KARANGJATI RT03/03 TARUB 22 MASHUDI PENARUKAN RT15/04 ADIWERNA 23 SAIDUN KARANGJATI RT06/01 TARUB 24 SURYANTI KERTAHARJA RT01/03 KRAMAT
70 25 NINGSIH DERMASANDI RT12/02 PANGKAH 26 TRI NINGRUM BALAMOA RT02/01 PANGKAH 27 NUR HAIDAH SLAWI RT14/02 SLAWI 28 MUNAH JATIRAWA RT02/01 TARUB 29 ELIYAH DERMASANDI RT PANGKAH 30 MASRIYAH BOGARES KIDUL RT05/01 PANGKAH 31 USRI BALAMOA RT05/01 PANGKAH 32 JANAH SUMINGKIR RT08/02 KEDUNGBANTENG 33 UCI LEBETENG RT04/01 TARUB 34 HANAH PAKETIBAN RT07/01 PANGKAH 35 ROHANI RANCAWIRU RT02/03 PANGKAH 36 DAIROH DERMASANDI RT12/02 PANGKAH 37 UUS DERMASANDI RT05/01 PANGKAH 38 MASITOH JATIRAWA RT05/03 TARUB 39 HJ. UM PECABEAN RT06/02 PANGKAH 40 RIPAH DERMASANDI RT10/02 PANGKAH 41 ASIAH KARANGJATI RT06/01 TARUB 42 ZIROH BALAMOA RT01/01 PANGKAH 43 MAK SAROH DUKUHJATI KIDUL RT04/01 PANGKAH 44 NUR ASIAH DERMASANDI RT09/02 PANGKAH 45 KAROMAH DERMASANDI RT08/02 PANGKAH 46 KARNO BREKAT RT05/01 TARUB 47 TONO TEMBOK RT04/01 ADIWERNA 48 KHOTIMAH DERMASANDI RT08/02 PANGKAH 49 PARIDAH DUKUHJATI KIDUL RT04/01 PANGKAH 50 PAT MINDAKA RT03/02 PANGKAH
71 J. Tabel 3.9 HASIL DATA RESPONDEN NO NAMA MODAL USAHA JUMLAH UPAH KERJA OMZET PENJUALAN LABA USAHA Modal Modal Awal Tambahan 1 ROJANAH 15.000.000 35.000.000 50.000.000 510.000 35.000.000 4.500.000 2 MASRUROH 15.000.000 20.000.000 35.000.000 510.000 25.000.000 3.600.000 3 HASANAH 15.000.000 45.000.000 60.000.000 2.700.000 45.000.000 9.000.000 4 ATUN 15.000.000 25.000.000 40.000.000 510.000 35.000.000 3.750.000 5 UMI B. 15.000.000 40.000.000 55.000.000 540.000 30.000.000 3.700.000 6 ELI 15.000.000 30.000.000 45.000.000 510.000 27.000.000 3.500.000 7 SURATMI 15.000.000 42.000.000 57.000.000 510.000 37.000.000 5.000.000 8 NURKHAYATI 15.000.000 25.000.000 40.000.000 1.080.000 20.000.000 2.500.000 9 SUTOMO 15.000.000 50.000.000 65.000.000 540.000 40.000.000 4.000.000 10 KANDAR H. 20.000.000 30.000.000 50.000.000 510.000 25.000.000 3.000.000 11 KARTO 20.000.000 40.000.000 60.000.000 510.000 30.000.000 4.200.000 12 FATIMAH 20.000.000 33.000.000 53.000.000 540.000 25.000.000 2.700.000
72 13 IMAM B. 20.000.000 50.000.000 70.000.000 1.530.000 45.000.000 5.000.000 14 LEMU A. W. 15.000.000 20.000.000 35.000.000 510.000 23.000.000 2.600.000 15 SUGIARTI 15.000.000 15.000.000 30.000.000 510.000 20.000.000 1.500.000 16 SOBICHIN 15.000.000 17.000.000 32.000.000 540.000 20.000.000 2.000.000 17 GUFRON AMIN 15.000.000 22.000.000 37.000.000 540.000 30.000.000 2.500.000 18 HJ. AMINAH 18.000.000 22.000.000 40.000.000 540.000 21.000.000 3.000.000 19 KARYOTO 35.000.000 45.000.000 80.000.000 2.040.000 55.000.000 6.000.000 20 ROANDIATI 15.000.000 25.000.000 40.000.000 1.020.000 20.500.000 2.000.000 21 ALI MANSUR 35.000.000 30.000.000 65.000.000 600.000 47.000.000 9.000.000 22 MASHUDI 15.000.000 35.000.000 50.000.000 600.000 32.000.000 3.500.000 23 SAIDUN 20.000.000 40.000.000 60.000.000 540.000 35.000.000 4.200.000 24 SURYANTI 20.000.000 45.000.000 65.000.000 510.000 36.000.000 4.500.000 25 NINGSIH 15.000.000 30.000.000 45.000.000 600.000 40.000.000 5.000.000 26 TRI NINGRUM 15.000.000 23.000.000 38.000.000 540.000 20.000.000 2.400.000 27 NUR HAIDAH 15.000.000 26.000.000 41.000.000 540.000 22.000.000 2.500.000 28 MUNAH 15.000.000 30.000.000 45.000.000 1.080.000 25.000.000 2.600.000 29 ELIYAH 20.000.000 47.000.000 67.000.000 1.020.000 33.000.000 3.500.000
73 30 MASRIYAH 20.000.000 50.000.000 70.000.000 1.080.000 54.000.000 6.500.000 31 USRI 15.000.000 50.000.000 65.000.000 1.080.000 42.000.000 6.300.000 32 JANAH 15.000.000 24.000.000 39.000.000 510.000 22.000.000 2.300.000 33 UCI 15.000.000 50.000.000 65.000.000 1.020.000 44.000.000 5.600.000 34 HANAH 15.000.000 27.000.000 42.000.000 510.000 21.000.000 2.800.000 35 ROHANI 15.000.000 30.000.000 45.000.000 540.000 24.000.000 2.500.000 36 DAIROH 15.000.000 36.000.000 51.000.000 600.000 27.000.000 3.500.000 37 UUS 15.000.000 35.000.000 50.000.000 600.000 25.000.000 3.000.000 38 MASITOH 15.500.000 32.000.000 47.500.000 600.000 21.000.000 3.000.000 39 HJ. UM 15.000.000 25.000.000 40.000.000 510.000 20.000.000 2.600.000 40 RIPAH 15.000.000 20.000.000 35.000.000 510.000 17.000.000 2.000.000 41 ASIAH 14.000.000 15.000.000 29.000.000 510.000 12.000.000 1.500.000 42 ZIROH 15.000.000 17.000.000 32.000.000 510.000 15.000.000 2.000.000 43 MAK SAROH 15.000.000 20.000.000 35.000.000 510.000 15.000.000 2.000.000 44 NUR ASIAH 14.000.000 25.000.000 39.000.000 540.000 21.000.000 2.500.000 45 KAROMAH 20.00.0000 30.000.000 50.000.000 540.000 28.000.000 2.700.000 46 KARNO 15.00.0000 27.000.000 42.000.000 540.000 22.500.000 1.700.000 47 TONO 15.00.0000 25.000.000 40.000.000 540.000 20.000.000 1.500.000
74 48 KHOTIMAH 14.00.0000 26.000.000 40.000.000 510.000 23.000.000 2.100.000 49 PARIDAH 14.000.000 23.000..000 37.000.000 510.000 19.000.000 1.600.000 50 PAT 14.000.000 30.000.000 44.000.000 540.000 26.000.000 2.200.000
75