METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang didasarkan atas survei

dokumen-dokumen yang mirip
METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif.

BAB III METODELOGI PENELITIAN. variabel atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan atau

BAB III METODELOGI PENELITIAN. (Jogiyanto, 2007). Penelitian deskriptif tidak dimaksudkan untuk menguji

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Portofolio Optimal Menggunakan Model Indeks Tunggal

BAB IV PEMBAHASAN. dengan yang digunakan untuk menghitung IHSG yaitu berdasarkan indeks yang

: Amelia Pujaastuti Npm : Jurusan : Manajemen Pembimbing : Dr. Ati Harmoni, SSi., MM

III. METODE PENELITIAN. yaitu desain penelitian yang disusun dalam rangka memberikan gambaran secara

(Sanusi, 2004). Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. optimal pada saham yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII). Jumlah keseluruhan

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Menurut Kuncoro (2013: 145). Data kuantitatif adalah data yang

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal di Indonesia, yaitu Bursa Efek Indonesia (BEI) mempunyai peranan yang penting dalam kehidupan ekonomi, terutama

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penentuan tempat pada penelitian ini ditentukan dengan sengaja

BAB I PENDAHULUAN. Melalui pasar modal (capital market), investor sebagai pihak yang memiliki

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang dijalankan sesuai prinsip syariah. Prinsip-prinsip syariah tersebut

Keywords : optimal portfolio, single index method, Kompas 100, IHSG. viii

PORTFOLIO EFISIEN & OPTIMAL

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kegiatan investasi pada umumnya dilakukan untuk memperoleh

DAFTAR ISI. Abstrak... i. Kata Pengantar... ii. Daftar Isi... v. Daftar Tabel... ix. Bab I Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Penelitian...

Analisis Pembentukan Portofolio Optimal Menggunakan Metode Single Indeks Saham. Presented By : Slamet Hidayatulloh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Investasi. cukup, pengalaman, serta naluri bisnis untuk menganalisis efek-efek mana yang

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL BERDASARKAN MODEL INDEKS TUNGGAL PADA SAHAM-SAHAM KELOMPOK INDEKS LQ-45

BAB IV ANALISIS PORTOFOLIO OPTIMAL DAN KINERJA PORTOFOLIO SAHAM

BAB III METODE PENELITIAN. perusahaan LQ 45 dari bulan Januari 2012 sampai dengan bulan Januari 2016.

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilakukan di Financial Laboratory Fakultas Ekonomi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

DAFTAR ISI. Halaman Daftar Isi... i Daftar Tabel... iii Daftar Gambar... iv Daftar Lampiran... v

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang bersifat historis.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

PEMBENTUKAN PORTOFOLIO SAHAM DENGAN MODEL INDEKS TUNGGAL PADA PERBANKAN DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB 3 METODE PENELITIAN

ANALISA PEMBENTUKAN PORTOFOLIO DENGAN MENGGUNAKAN MODEL MARKOWITZ DAN SINGLE INDEX MODEL PADA SAHAM LQ45 DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN

BAB III METODE PENELITIAN

PENERAPAN MODEL INDEKS TUNGGAL UNTUK MENETAPKAN KOMPOSISI PORTOFOLIO OPTIMAL

ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL DENGAN MENGGUNAKAN MODEL INDEKS TUNGGAL DAN STOCHASTIC DOMINANCE DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI

ABSTRAKSI. Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODE PENELITIAN

PERBANDINGAN RETURN SAHAM KOMPAS 100 MENGGUNAKAN MODEL INDEKS TUNGGAL DAN MODEL RANDOM. Linda Ratna Sari

ABSTRAK. Kata Kunci: Model Indeks Tunggal, portofolio optimal, expected return, excess return to beta, cut off rate, risk. viii

ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL PADA SAHAM INDEKS KOMPAS 100 DENGAN MODEL INDEKS TUNGGAL

ANALISIS PEMILIHAN PORTOFOLIO OPTIMAL SAHAM SYARIAH DENGAN SINGLE-INDEX MODEL

BAB 3 METODE PENELITIA N

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. masukan ke aktiva produktif selama periode waktu tertentu. Dengan adanya aktiva

Anggi Mustika Sari / Pembimbing : Aji Sukarno SE., MM

ANALISIS PORTOFOLIO OPTIMAL MODEL INDEKS TUNGGAL PADA PERUSAHAAN PERBANKAN DI BEI

PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL SAHAM BERDASARKAN MODEL INDEKS TUNGGAL (Studi pada Saham Indeks LQ-45 di BEI Tahun )

I. PENDAHULUAN. Bursa Efek Indonesia ( BEI ) merupakan gabungan dari Bursa Efek atau pasar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Investasi adalah suatu bentuk penanaman

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Perusahaan yang terus berada pada indeks LQ45 periode

JSAB I (1) (2017) JURNAL SEKRETARIS & ADMINISTRASI BISNIS. Jurnal homepage:

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III PEMBAHASAN. goal programming dan lexicographic goal programming pada empat saham yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan yang listing di LQ-45 tahun

BAB I PENDAHULUAN. dana dari masyarakat pemodal (investor). Kedua, pasar modal menjadi

BAB III METODE PENELITIAN

OPTIMALISASI PORTFOLIO INDEKS SAHAM LQ 45 DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) DENGAN PENDEKATAN MODEL INDEKS TUNGGAL PADA PERIODE AGUSTUS 2007 S/D JULI 2010

BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN

ANALISIS PORTOFOLIO OPTIMAL DENGAN MODEL INDEKS TUNGGAL PADA PERUSAHAAN RETAIL DI BEI. Mohammad Ichsanuddin

ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL MENGGUNAKAN MODEL INDEKS TUNGGAL UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI

ANALISIS PORTOFOLIO OPTIMAL DENGAN MODEL INDEKS TUNGGAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEI

BAB I PENDAHULUAN. Melihat keadaan perekonomian Indonesia yang tidak stabil pada beberapa

BAB I PENDAHULUAN. datang. (Tandelilin, 2010:2). Investasi merupakan Penundaan konsumsi sekarang

PENGGUNAAN SINGLE INDEX MODEL

BAB II LANDASAN TEORI

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dua hal, yaitu risiko dan return. Dalam melakukan investasi khususnya pada

BAB I PENDAHULUAN. pasar modal yang semakin berkembang dan meningkatnya keinginan masyarakat

I. PENDAHULUAN. ingin memperoleh dana tambahan untuk operasional perusahaan serta

Amelinda Islamey Suhadak Nila Firdausi Nuzula Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

ANALISIS HASIL DAN RISIKO PORTOFOLIO OPTIMAL SAHAM PERBANKAN DI BURSA EFEK INDONESIA

Fuji Nurdiani

BAB III METODE PENELITIAN. Fakultas Ekonomi Universitas Islam Negeri Maliki Malang. Penelitian ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi adalah jumlah dari keseluruhan objek (satuan-satuan / individu-individu) yang

PENGGUNAAN MODEL INDEKS TUNGGAL DALAM MENILAI RESIKO DAN RETURN SAHAM UNTUK PILIHAN BERINVESTASI

I. PENDAHULUAN. seiring dengan pemerataan pendapatan dan pemerataan hasil pembangunan.

ANALISIS PORTOFOLIO OPTIMAL SAHAM KELOMPOK INDUSTRI BARANG KONSUMSI DI BURSA EFEK JAKARTA SKRIPSI. Oleh: ISNAINI MUBAROK NIM.

I. PENDAHULUAN. terhadap harga saham dan return saham. Pengumuman dividen juga merupakan. (Miller dan Rock, 1985 dalam Kusuma, 2004: 102).

ANALISIS METODE SINGLE INDEX MODEL

bab in METODE PENELITL4N pemilihan saham indeks LQ-45 haras memenuhi kriteria sebagai berikut:

IV. PEMBAHASAN. pemilihan, sehingga akan terdiri dari saham-saham dengan likuiditas dan

Din Haidiati Topowijono Devi Farah Azizah Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang ABSTRACT ABSTRAK

III. METODE PENELITIAN. untuk secara langsung menjelaskan hubungan sebab akibat (non causality

Analisis Tingkat Pengembalian Dan Risiko Pembentukan. Perusahaan Sektor Perbankan

ANALISIS PORTOFOLIO OPTIMAL PADA SAHAM SAHAM INDEK LQ-45 DENGAN MENGGUNAKAN METODE INDEKS TUNGGAL DI BEI PERIODE 2006 SAMPAI 2010 SKRIPSI

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Analisa penilaian kinerja saham Jakarta Islamic Index dalam penelitian ini,

I. PENDAHULUAN. ikut serta dalam pasar modal. Pasar modal merupakan pasar tempat diperjualbelikannya

BAB V PENUTUP. dalam bab IV, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : indeks kompas 100 dengan kapitalisasi saham di atas Rp.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Retno Dwi Sulistiani Topowijono Maria Gorreti Wi Endang NP Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi yang relatif stabil. Secara umum pendapatan penduduk

Daftar anggota saham LQ-45 Periode Januari-Desember 2011

BAB III METODE PENELITIAN. konvensional serta dikomparasikan dengan saham syariah.

ANALISIS PORTOFOLIO OPTIMAL DENGAN MODEL INDEKS TUNGGAL PADA PERUSAHAAN PERKEBUNAN YANG TERDAFTAR DI BEI

METODE PENELITIAN. Secara umum, jenis penelitan terbagi menjadi dua jenis, yaitu penelitian dasar

ANALISIS PORTOFOLIO MENGGUNAKAN INDEKS TUNGGAL UNTUK OPTIMALISASI SAHAM PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI DI BEI

Transkripsi:

III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang didasarkan atas survei terhadap objek penelitian. Cooper dan Schindler dalam Salamah (2011) menyatakan penelitian deskriptif adalah penelitian yang menggambarkan suatu fenomena berkaitan dengan populasi penelitian atau estimasi proporsi populasi yang mempunyai karakteristik tertentu. Penelitian deskriptifpada umumnya tidak dimaksudkan untuk menguji hipotesis, tetapi menggambarkan suatu variabel, gejala, atau keadaan (Arikunto, 2005). 3.2 Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Indeks LQ45 selama periode penelitian yaitu periode 2010-2013. Sampel adalah bagian dari populasi yang ingin diteliti. Pemilihan sampel data dilakukan secara purposive sampling, yaitu pengambilan sampel dari suatu populasi berdasarkan kriteria tertentu yang sesuai dengan penelitian (Jogiyanto, 2012). Kriteria suatu saham menjadi sampel penelitian adalah saham-saham yang bertahan selama periode penelitian yakni periode2010-2013. Sedangkan kriteria utama sampel penelitian

38 ini adalah saham-saham yang berdistribusi normal yang diuji dengan pengujian Kolmogorov-Smirnov dengan nilai p-value > 0,05. Berdasarkan kriteria tersebut, maka terpilih 14 (enam belas) sampel yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu: Tabel 3.1 Saham Pembentuk Indeks LQ45 yang BertahanSelama Tahun 2010-2013 No. Kode Nama Emiten Sektor 1 ASII Astra Internasional Tbk Aneka Industri 2 BBCA Bank Central Asia Tbk Keuangan 3 BBNI Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Keuangan 4 BBRI Bank Rakyat Indonesia Tbk Keuangan 5 BMRI Bank Mandiri (Persero) Tbk Keuangan 6 GGRM Gudang Garam Tbk Aneka Industri 7 INDF Indofood Sukses Makmur Tbk Industri Barang Konsumsi 8 INTP Indika Energy Tbk Infrastruktur,utilitas, dan transportasi 9 KLBF Kalbe Farma Tbk Farmasi 10 PGAS Perusahaan Gas Negara Tbk Industri Barang Konsumsi 11 SMGR Semen Gresik (Persero) Tbk. Industri Dasar dan Kimia 12 TLKM Telekomunikasi Tbk Aneka Industri 13 UNTR United Tractors Tbk Perdagangan Jasa Dan Invest 14 UNVR Unilever Indonesia Tbk. Industri Barang Konsumsi Sumber: www.idx.co.id (2013) 3.3 Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder merupakan data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan baik oleh pihak pengumpul data primer atau oleh pihak lain (Umar dalam Sulistyowati,2012). Data-data yang diperlukan dalam penelitian adalah sebagi berikut: 1. Data Harga Saham Data harga saham yang akan diteliti adalah harga saham penutupan (closing price) setiap bulan selamaperiode 2010-2013, data diperoleh

39 darifinance.yahoo.com. Perubahan harga saham bulanan sebagai penentu nilai return dan risiko saham. 2. Data Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Data IHSG diambil dari closing price indeks selama periode 2010-2013. Data IHSG mewakili data pasar sebagai penentu nilai return market dan risiko pasar. 3. Data Suku Bunga Indonesia (SBI) Data tingkat suku bunga SBI diperoleh dari laporan bulanan selama periode2010-2013. Data SBI digunakan sebagai acuan return aktiva bebas risiko (risk free rate of return). 3.4 Metode Pengumpulan Data Teknik yang digunakan dalam mengumpulkan data pada penelitian ini adalah teknik dokumentasi. Arikunto dalam Sulistyowati mengungkapkan teknik dokumentasi adalah mencari dan mengumpulkan data mengenai hal-hal yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, notulen, rapot, agenda dan sebagainya. Data pada penelitian ini merupakan data sekunder berupa catatan tertulis yang diterbitkan oleh Bursa Efek Indonesia pada media elektronik yaitu internet, dan melaksanakan studi kepustakaan dengan mempelajari buku-buku, dan bacaan-bacaan lain yang berhubungan dengan penelitian.

40 3.5 Definisi Variabel Operasional Berikut ini adalah definisi operasional dan pengukuran variabel. Beberapa hal yang berhubungan dengan portofolio optimal, yaitu: 1. Metode Single Indeks Model(Model Indeks Tunggal), didasarkan pada pengamatan bahwa harga suatu sekuritas berfluktuasi searah dengan indeks pasar. Apabila diamati kebanyakan saham cenderung mengalami kenaikan harga jika indeks harga saham naik dan sebaliknya saham mengalami penurunan harga jika indeks harga saham juga turun. Indikator variabel model indeks tunggal adalah sebagai berikut: a. Return dan risiko saham Return dan risiko saham dihitung sebagai komponen model indeks tunggal. Data yang digunakan adalah data penutupan harga saham bulanan pada periode 2010-2013. b. Return dan risiko Pasar Diasumsikan bahwa pergerakan saham seiring dengan pergerakan harga padar. Data yang digunakan adalah data IHSG bulanan pada periode 2010-2013. c. Alpha dan Beta Sekuritas Alpha digunakan untuk menghitung variance error, sedangkan beta adalah risiko unik saham individual, menghitung keserongan (slop) realized return suatu saham dengan realized return pasar (IHSG) dalam periode tertentu.

41 d. Kesalahan Residu dan Varian Residu Variance (σ ei ) adalah barian dari residual error saham i yang juga merupakan risiko unik. 2. Portofolio Optimal Portofolio optimal adalah kombinasi aset dari suatu portofolio yang memiliki karakteristik kenaikan tingkat harapan imbal hasil yang paling tinggi terhadap kombinasi-kombinasi portofolio yang dimungkinkan lainnya. a. Excess return to beta Excess return to beta (ERB) digunakan untuk mengukur return saham relatif terhadap satu unit risiko yang tidak dapat didiversifikasi yang diukur dengan beta. ERB menunjukkan hubungan antara return dan risiko yang merupakan faktor penentu investasi. b. Titik Pembatas (Cutt Off Point) Nilai merupakan hasil bagi varian pasar dan return premium terhadap variance error saham dengan varian pasar dan sensitivitas saham individual terhadap variance error saham. Cutt-Off Point (C*) merupakan nilai terbesar dari sederetan nilai saham. 3. Proporsi Saham dalam Portofolio Optimal Proporsi masing-masing saham dalam kombinasi portofolio optimal ditentukan berdasarkan nilai Excess Return to Beta dan Cutt off Point.

42 4. Return dan Risiko Portofolio yang Didiversifikasikan Setelah membentuk kombinasi portofolio optimal dan proporsi masingmasing saham maka perlu menghitung return dan risiko portofolio sebagai informasi untuk investor. Untuk mempermudah menjelaskan variabel dan definisi operasional maka dibuatkan tabel 3.1 sebagai berikut: Tabel 3.2 Ringkasan Definisi Operasional dan Variabel Penelitian No. Variabel Keterangan Rumus Perhitungan 1 Model Indeks Tunggal Dasar model indeks tunggal adalah fluktuasi searah antar harga saham sekuritas dengan indeks pasar a. Menghitung retun dan risiko saham b. Menghitung return dan risiko pasar c. Menghitung alpha dan beta sekuritas d. Menghitung varian residu 2 Portofolio Optimal 3 Proporsi saham dalam portofolio optimal Kombinasi aset dari suatu portofolio yang memiliki karakteristik kenaikan tingkat harapan imbal hasil yang paling tinggi terhadap kombinasi-kombinasi portofolio yang dimungkinkan lainnya Untuk menentukan jumlah proporsi dana yang akan diinvestasikan pada masingmasing saham saham pembentukan portofolio optimal a. Menghitung excess return to beta b. Menghitung cut off point 4 Return dan Risiko Portofolio Untuk dapat mengetahui besar return dan risiko portofolio yang didiversifikasi a. Menghitung return portofolio b. Menghitunmg risiko portofolio Sumber: Data diolah oleh peneliti, 2013

43 3.6 Teknik Analisi Data Analisis data dilakukan dengan menggunakan metode indeks tunggal untuk menentukan portofolio yang optimal. Sedangkan perhitungannya dilakukan dengan menggunakan program MS Excel. Adapun langkah-langkah yang akan dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Menghitung Return dan Risiko Individu Berdasarkan Pendekatan Model Indeks Tunggal Model yang digunakan dalam pendekatan ini adalah market model yang dapat dirumuskan sebagai berikut (Jogiyanto, 2012):... (3.1) Ri α β ei = return saham = intercept = Beta/ Risiko saham = varian dari residual error saham i yang juga merupakan risiko sistematis a. Menghitung Nilai ReturnIndividu dan Risiko Saham Individu Nilai Return saham individudapat dihitung dengan rumus:... (3.2) R t(i) P t = Return Saham i = closing price saham i bulan ke t

44 P t-1 = closing price saham i bulan ke t-1 b. Nilai Return ekspektasi saham dapat dihitung dengan rumus:... (3.3) E (R i ) = expected return R t(i) n = return saham i = jumlah periode c. Nilai Risiko saham individudapat dihitung dengan rumus: σ 2 i = varian saham individual 2. Menghitung ReturnPasardan Risiko Pasar Berdasarkan Pendekatan Model Indeks Tunggal a. Menghitung Nilai ReturnPasardan Risiko Pasar Nilai Return pasar (IHSG) dapat dihitung dengan rumus:... (3.5) R m(i) IHSG t IHSG t-1 = return pasar periode t = IHSG periode t = IHSG periode sebelumnya.

45 b. Nilai Return ekspektasi pasar dapat dihitung dengan rumus:... (3.6) E (R m ) = Return ekspektasi pasar c. Nilai Risiko pasar dapat dihitung dengan rumus: σ 2 m = varian pasar 3. Menghitung Beta dan Alpha Berdasarkan Pendekatan Model Indeks Tunggal a. Menghitung Nilai Beta dan Alpha Sekuritas Beta merupakan koefisien yang mengukur pengaruh perubahan return pasar terhadap perubahan yang terjadi pada return saham. Nilai Beta dapat dihitung dengan rumus (Jogiyanto, 2012):... (3.8) Atau dengan rumus:... (3.9) Keterangan: β i = Beta Sekuritas

46 Alpha merupakan variabel yang tidak dipengaruhi oleh return pasar. Dengan kata lain, variabel ini merupakan variabel yang independen, berbeda dengan beta yang merupakan variabel dependen karena dipengaruhi oleh return pasar. Nilai Alpha dapat dihitung dengan rumus (Husnan, 2003):...(3.10) Keterangan: α i = Alpha Sekuritas 4. Menghitung Varian Residu MenurutSalamah (2011), varian kesalahan redisu dapat dihitung dengan rumus:...(3.11) 5. Menentukan Portofolio Optimal dengan Menggunakan Model Indeks Tunggal Setelah return, varians, beta, dan alpha masing-masing saham diketahui, langkah selanjutnya untuk menentukan portofolio optimal dengan menggunakan model indeks tunggal adalah dengan menghitung tingkat Excess Return to Beta (ERB) serta menentukan Cut off Rate ( ), sebagai berikut: a. Menghitung Excess Return to Beta Tingkat Excess Return to Beta (ERB) merupakan selisih antara expected return dan return pasar yang kemudian dibagi dengan beta. Hal ini menunjukkan bahwa ERB dapat menghubungkan antara return

47 dan risiko suatu sekuritas. ERB dapat dihitung dengan rumus (Jogiyanto, 2012):... (3.12) = Excess Return to Beta sekuritas ke-i = Return ekspektasi berdasarkan model indeks tunggal untuk sekuritas ke-i = Return aktiva bebas risiko = Beta sekuritas ke-i b. Menentukan besarnya titik pembatas (Cut Off Point) Besarnya titik pembatas dapat ditentukan dengan langkah-langkah sebagai berikut (Jogiyanto, 2012): 1. Urutkan sekuritas-sekuritas berdasarkan nilai ERB terbesar ke nilai ERB terkecil. Sekuritas-sekuritas dengan nilai ERB yang tinggi merupakan kandidat yang akan dimasukkan ke portofolio optimal 2. Menghitung nilai dan untuk masing-masing sekuritas ke-i... (3.13)...(3.14) = varian dari kesalahan residu yang sekuritas ke-i yang juga merupakan risiko unik atau tisiko tidak sistematis.

48 3. Menghitung nilai... (3.15) = varian dari return pasar 4. Besarnya Cut Off Point (C*) adalah nilai yang terbesar. 5. Sekuritas-sekuritas yang membentuk portofolio optimal adalah sekuritas-sekuritas yang mempunyai nilai ERB lebih besar atau sama dengan nilai ERB di titik C*. Sekuritas-sekuritasyang memiliki ERB lebih kecil dengan ERB titik C* tidak diikutsertakan dalam pembentukan portofolio optimal. 6. Menentukan besarnya proporsi masing-masing sekuritas tersebut dalam portofolio Besarnya proporsi untuk sekuritas ke i dihitung dengan menggunakan rumus: Dengannilai Xi sebesar: Keterangan: W i ERBi Xj = proporsi sekuritas ke i = excess return to beta sekuritas ke i = akumulasi nilai Xi semua saham pembentuk portofolio

49 7. Menghitung return dan risiko portofolio yang didiversifikasi a. Menghitung return ekspektasi portofolio 1) Beta dari portofolio (βp) merupakan rata-rata tertimbang dari beta masing-masing sekuritas (βi): 2) Alpha dari portopolio (αp) juga merupakan rata-rata tertimbang dari alpha masing-masing sekuritas (αi): Dengan mensubtitusikan karakteristik di atas, return ekspektasi porofolio dapat dihitung sebagai berikut: E(R p ) = α p + βp. E(R m )... (3.20) b. Menghitung risiko portofolio Varian dari portofolio adalah sebesar: σ p 2 = β p 2. σ m 2 + ( w i σ ei ) 2... (3.21) untuk portofolio yang didiversifikasi, bagian kedua dari risiko varian ini yaitu risiko tidak sistematis yang akan semakin kecil nilainya dengan semakin banyaknya sekuritas di dalam portofolio dan akan mendekati nol jika jumlah sekuritas semakin besar. Dengan proporsi yang sama pada N saham, sehingga Wi = 1/n untuk tiap-tiap sekuritas ke i. Apabila disubtitusikan ke dalam rumus 3.19 maka akan didapat:

50