TATA KELOLA TERINTEGRASI DAN SISTEM KEUANGAN YANG TUMBUH SECARA BERKELANJUTAN Bp. Nelson Tampubolon Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Disampaikan dalam Indonesian Conference on Governance and Sustainability Jakarta, 24 November 2015 1 Agenda Arah dan Tujuan Tata Kelola Sistem dan Penegakan Tata Kelola Pengaturan Tata Kelola 2 1
Agenda Arah dan Tujuan Tata Kelola Sistem dan Penegakan Tata Kelola Pengaturan Tata Kelola 3 Data Konglomerasi Keuangan 30 Juni 2015 Total Aset Entitas Utama per 30 Juni 2015 adalah sebesar Rp 4.732 T atau sekitar 88,9% dari 50 Financial Conglomerate. Hal dimaksud menunjukkan bahwa Konglomerasi lebih didominasi oleh Entitas Utamanya. 4 2
Data Konglomerasi Keuangan 30 Juni 2015 50 Financial Conglomerate 229 Entitas 85 Entitas Bank 38 Entitas Perusahaan Efek 35 Entitas Perusahaan Asuransi 35 Entitas Pembiayaan 11 Entitas Lainnya Entitas Utama 50 Entitas 34 Entitas Bank Total Aset : Rp 4.430 T 83,19% Total Aset Konglomerasi 1 Entitas Perusahaan Efek Total Aset : Rp 5,7 T 0,11% Total Aset Konglomerasi 6 Entitas Perusahaan Asuransi Total Aset : Rp 18,33 T 0,34% Total Aset Konglomerasi 8 Entitas Pembiayaan Total Aset : Rp 255 T 4,79 % Total Aset Konglomerasi 1 Entitas Lainnya Total Aset : Rp 23 T 0,42 % Total Aset Konglomerasi 5 Amanat UU OJK Pasal 5 UU OJK OJK berfungsi menyelenggarakan sistem pengaturan dan pengawasan yang terintegrasi terhadap keseluruhan kegiatan di dalam sektor jasa keuangan. Pengawasan Pengaturan OJK melakukan pengawasan terhadap Lembaga Jasa Keuangan dengan cara: 1. Pengawasan individual (level 1); dan 2. Pengawasan yang berupa pengawasan terhadap lembaga keuangan dan perusahaan anak di bidang keuangan (level 2) serta pengawasan terintegrasi terhadap Konglomerasi Keuangan (level 3). Manajemen Risiko Tata Kelola Permodalan 6 3
Arah Kebijakan Tata Kelola Memiliki standar kebijakan yang sama melalui Pedoman Tata Kelola yang berguna sebagai panduan bagi LJK dalam Konglomerasi Keuangan untuk menerapkan tata kelola Tata Kelola Mendorong Konglomerasi Keuangan memiliki tata kelola yang lebih prudent sesuai dengan prinsip-prinsip tata kelola (TARIF) Mendorong stabilitas sistem keuangan yang tumbuh secara berkelanjutan, sehingga mampu meningkatkan daya saing nasional 7 Agenda Arah dan Tujuan Tata Kelola Sistem dan Penegakan Tata Kelola Pengaturan Tata Kelola 8 4
Sistem Tata Kelola Konglomerasi Keuangan Entitas Utama Perusahaan Anak Perusahaan Terelasi LJK induk dari Konglomerasi Keuangan atau LJK yang ditunjuk oleh pemegang saham pengendali Konglomerasi Keuangan. Entitas Utama bertugas mengintegrasikan penerapan Manajemen Risiko, Tata Kelola, dan Permodalan Terintegasi di Konglomerasi Keuangan. Dalam pelaksanaan tugasnya, Entitas Utama sebagai LJK Induk atau LJK yang ditunjuk oleh pemegang saham pengendali Konglomerasi Keuangan bertindak sebagai koordinator dalam pelaksanaan ketiga ketentuan dimaksud 9 Sistem Tata Kelola Konglomerasi Keuangan Entitas Utama Perusahaan Anak Perusahaan Terelasi Dalam hal struktur Konglomerasi Keuangan hanya terdiri dari LJK induk dan LJK anak Dalam hal struktur Konglomerasi Keuangan tidak hanya terdiri dari LJK induk dan LJK anak (terdapat perusahaan terelasi) Entitas Utama adalah LJK induk Pemegang saham pengendali dari Konglomerasi Keuangan wajib menunjuk Entitas Utama. Entitas Utama yang ditunjuk adalah LJK yang memiliki total aset terbesar dan/atau memiliki kualitas penerapan Manajemen Risiko yang baik. berwenang memerintahkan Entitas Utama untuk melakukan penyesuaian terhadap LJK yang ditunjuk menjadi Entitas Utama. 10 5
Penegakan Tata Kelola Penegakan Tata Kelola Konglomerasi Keuangan Komite Tata Kelola Satuan Kerja Kepatuhan Satuan Kerja Audit Intern Pelaporan POJK Nomor 18/POJK.03/2014 tentang Penerapan Tata Kelola Bagi Konglomerasi Keuangan Pasal 44, Pasal 45, Pasal 46, Pasal 47, Pasal 48, dan Pasal 49 Sanksi POJK Nomor 18/POJK.03/2014 tentang Penerapan Tata Kelola Bagi Konglomerasi Keuangan Pasal 53, dan Pasal 54 11 Agenda Arah dan Tujuan Tata Kelola Sistem dan Penegakan Tata Kelola Pengaturan Tata Kelola 12 6
Penerapan Tata Kelola Untuk mengintegrasikan Tata Kelola pada Konglomerasi Keuangan, Entitas Utama paling kurang memiliki : Entitas Utama Direksi Dewan Komisaris Satuan Kerja Kepatuhan Satuan Kerja Audit Intern Komite Tata Kelola Pedoman Tata Kelola 13 Penerapan Tata Kelola Tugas dan Tanggung Jawab Direksi Entitas Utama 1. memastikan penerapan TKT dalam Konglomerasi Keuangan. 2. menyusun Pedoman TKT. 3. mengarahkan, memantau dan mengevaluasi pelaksanaan Pedoman TKT. 4. menindaklanjuti arahan/nasihat Dekom EU dalam rangka penyempurnaan Pedoman TKT. Dewan Komisaris Entitas Utama 1. mengawasi penerapan Tata Kelola pada masing-masing LJK agar sesuai dengan Pedoman TKT. 2. mengawasi pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi Entitas Utama, serta memberikan arahan atau nasihat kepada Direksi Entitas Utama atas pelaksanaan Pedoman TKT. 3. mengevaluasi Pedoman TKT dan mengarahkan dalam rangka penyempurnaan. Calon anggota Direksi EU dan Calon anggota Dekom EU harus memiliki pengetahuan mengenai EU dan pengetahuan mengenai LJK dalam KK 14 7
Penerapan Tata Kelola DEKOM ENTITAS UTAMA 1. Ketua Komite TKT (merangkap anggota) adalah Komisaris Independen yang menjadi Ketua pada salah satu Komite pada Entitas Utama. 2. Anggota Komite TKT paling kurang terdiri atas: a. Komisaris Independen yang mewakili dan ditunjuk dari LJK dalam KK; b. Pihak Independen, dapat berasal dari pihak independen anggota Komite pada EU; dan c. Anggota Dewan Pengawas Syariah. Komite Tata Kelola 3. Tugas: a. mengevaluasi pelaksanaan Tata Kelola antara lain melalui penilaian kecukupan pengendalian intern dan pelaksanaan fungsi kepatuhan secara terintegrasi; dan b. memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris Entitas Utama untuk penyempurnaan Pedoman TKT. 4. Sumber informasi : a. Informasi berupa hasil evaluasi atas pelaksanaan audit intern dan fungsi kepatuhan masing-masing LJK dari anggota Dewan Komisaris masing-masing LJK yang menjadi anggota pada Komite TKT. b. Laporan Tata Kelola dari masing-masing LJK. 15 Penerapan Tata Kelola DIREKSI ENTITAS UTAMA Satuan Kerja Kepatuhan a. Bersifat independen terhadap satker operasional. b. Dalam hal EU telah memiliki Satker Kepatuhan maka pelaksanaan kepatuhan terintegrasi dapat dilakukan oleh Satker Kepatuhan yang telah ada. c. Tugas Satker Kepatuhan yaitu memantau dan mengevaluasi pelaksanaan fungsi kepatuhan pada masing-masing LJK dalam Konglomerasi Keuangan. d. Satker Kepatuhan menyusun dan menyampaikan laporan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab kepada Direktur Kepatuhan EU atau Direktur yang ditunjuk untuk melakukan fungsi pengawasan terhadap LJK dalam Konglomerasi Keuangan. e. Direktur Kepatuhan EU atau Direktur yang ditunjuk oleh Direktur Utama EU menyusun dan menyampaikan laporan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab kepatuhan terintegrasi kepada Direksi dan Dewan Komisaris EU. Satuan Kerja Audit Intern a. Bersifat independen terhadap satker operasional. b. Dalam hal EU telah memiliki SKAI maka pelaksanaan tugas audit intern terintegrasi dapat dilakukan oleh SKAI yang telah ada. c. Tugas SKAI adalah memantau pelaksanaan audit intern pada masing-masing LJK dalam Konglomerasi Keuangan. SKAI dapat melakukan audit pada LJK baik secara individual, joint audit atau berdasarkan laporan dari SKAI LJK. e. SKAI menyampaikan laporan audit intern terintegrasi kepada Direktur yang ditunjuk untuk melakukan fungsi pengawasan terhadap LJK dalam Konglomerasi Keuangan dan Dekom EU serta Direktur yang membawahkan fungsi kepatuhan EU. 16 8
18,6% 24-Nov-15 Penerapan Tata Kelola Pedoman Tata Kelola Perusahaan Terelasi Entitas Utama LJK (Perusahaan Anak dari Perusahan Terelasi) Perusahaan Anak Cakupan Pedoman Tata Kelola : 1. Kerangka Tata Kelola bagi Entitas Utama 2. Kerangka Tata Kelola bagi LJK dalam Konglomerasi Keuangan 17 LEVEL 3 STRUKTUR KONGLOMERASI GROUP 34.13% 34.12% 99.99% 9.68% 8.07% 29.71% 18.28% 6.13% 28.13% 99.99% 99.99% 56.74% 100% 99.99% 63,16% 5% A B C D 95% PT ABC Investment 21.36% 10.39% overseas Dana Pensiun PT Famlee Omnicourt PT ABC Corp Holding Limited Karyawan ABC Bank Invesco Group Limited 13.37% 87.51% 54.35% 42.87% 29% 9.33% PT Asuransi MM PT Bank ABC PT ABC Syariah, Tbk Finance, Tbk Property PT ABC Holding Co 36% 20% 90% 1.04% 1% 1.69% Japan Life STRUKTUR KELOMPOK USAHA ABC GROUP PT ABC Insurance PT ABC Internasional PT ABC Life PT ABC Invest Tbk Publik PT BCD Multifinance, Tbk PQR Fund Pty Ltd PT ABC 43.26% XYZ Financial, Tbk Pty Ltd PT ABC Sekuritas, Tbk PT ABC Asset Mgt 100% PQR Banking Group 46.04% 38.82% 15.06% PT Dotcom LEVEL 2 PT BANK ABC Tbk 49% 2.50% PT Bank PQR PT MAS PT Asuransi Indonesia Finance PT PT SB2 Investama Capital Publik PT SB PT SB1 Publik 18 9
Penerapan Tata Kelola Cakupan Kerangka Tata Kelola Bagi Entitas Utama 1. Persyaratan Direksi EU dan Dewan Komisaris EU 2. Tugas & tanggung jawab Direksi EU dan Dewan Komisaris EU 3. Tugas & tanggung jawab Komite Tata Kelola 4. Tugas & tanggung jawab Satker Kepatuhan 5. Tugas & tanggung jawab SKAI 6. Manajemen Risiko 19 Penerapan Tata Kelola Cakupan Kerangka Tata Kelola bagi LJK dalam KK *) 1. Persyaratan calon anggota Direksi dan calon anggota Dewan Komisaris 2. Persyaratan calon anggota Dewan Pengawas Syariah (DPS) **) 3. Struktur Direksi dan Dewan Komisaris 4. Struktur DPS **) 5. Independensi tindakan Dewan Komisaris 6. Pelaksanaan fungsi pengurusan LJK oleh Direksi 7. Pelaksanaan fungsi pengawasan oleh Dewan Komisaris *) Pedoman TKT ini merupakan pedoman minimal yang harus diikuti oleh seluruh LJK. **) Dalam hal Konglomerasi Keungan memiliki LJK yang melakukan kegiatan berdasarkan prinsip syariah. 20 10
Penerapan Tata Kelola Cakupan Kerangka 8.Pelaksanaan fungsi pengawasan oleh Dewan Pengawas Syariah ***) 9.Pelaksanaan fungsi kepatuhan, fungsi audit intern, dan pelaksanaan audit ekstern 10.Pelaksanaan fungsi manajemen risiko 11.Kebijakan remunerasi 12.Pengelolaan benturan kepentingan ***) Dalam hal Konglomerasi Keungan memiliki LJK yang melakukan kegiatan berdasarkan prinsip syariah. 21 Kesimpulan Manajemen Risiko Tata Kelola Permodalan 1. Sinergi antar LJK dalam Konglomerasi Keuangan 2. Lebih prudent dalam operasional bisnis Konglomerasi Keuangan Kinerja Konglomerasi Keuangan yang tumbuh secara berkelanjutan dan stabil serta memiliki daya saing yang tinggi 1. Mendorong sistem keuangan untuk dapat tumbuh stabil secara berkelanjutan 2. Mendukung perekonomian nasional 22 11
TERIMA KASIH 23 12