PENGARUH BIAYA DANA BANK TERHADAP PEMBERIAN KREDIT DAN DAMPAKNYA TERHADAP RETURN ON ASSET RISMA ANNISA Perum Sukarindik Indah Blok C.71 RT/RW 007/007 Kel/Desa Sukarindik Kec.Bungursari ( Email : rismaannisa113@yahoo.com ) Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi Jl. Siliwangi No.24 Kota Tasikmalaya ABSTRAK PENGARUH BIAYA DANA BANK TERHADAP PEMBERIAN KREDIT DAN DAMPAKNYA TERHADAP RETURN ON ASSET ( Studi Kasus pada PD. BPR Artha Galunggung Tasikmalaya ) Oleh: Risma Annisa NPM 113403113 Dibimbing oleh: Dr. Dedi Kusmayadi, M.Si., Ak. CA Rani Rahman A, S.E, M.Ak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) biaya dana bank, pemberian kredit, dan return on asset PD. BPR Artha Galunggung Tasikmalaya, (2) Pengaruh Biaya Dana Bank terhadap pemberian kredit, (3) Pengaruh Biaya Dana Bank dan pemberian kredit secara parsial terhadap Return On Asset, (4) Pengaruh Biaya Dana Bank dan pemberian kredit secara simultan terhadap Return On Asset. Metode penelitian ini adalah metode deskriftif analisis dengan pendekatan studi kasus. Metode analisis data menggunakan analisis jalur. Pengujian hipotesis secara parsial menggunakan uji t dan secara simultan menggunakan uji
F. Data diambil dari data keuangan PD. BPR Artha Galunggung Tasikmalaya secara kuartal selama 4 tahun dari 2011 sampai 2014. Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) biaya dana bank, pemberian kredit, dan return on asset PD. BPR Artha Galunggung Tasikmalaya mengalami kenaikan dan penurunan setiap kuartalnya, (2) pengaruh biaya dana bank terhadap pemberian kredit menunjukan bahwa biaya dana bank berpengaruh tidak signifikan terhadap pemberian kredit, (3) Biaya Dana Bank secara parsial berpengaruh tidak signifikan terhadap return on asset dan pada Pemberian kredit secara parsial berpengaruh signifikan terhadap return on asset (4) Biaya dana bank, pemberian kredit secara simultan berpengaruh signifikan terhadap return on asset. Kata Kunci: Biaya Dana Bank, Pemberian Kredit, Return On Asset ABSTRACT THE INFLUENCE COST OF FUND ON LENDING AND THE IMPACT ON RETURN ON ASSET ( Case Studies on PD. BPR Artha Galunggung Tasikmalaya ) By: Risma Annisa NPM 113403113 Guided by: Dr. Dedi Kusmayadi, M.Si., Ak. CA Rani Rahman A, S.E, M.Ak This study aims to determine: (1) cost of fund, lending, and return on asset PD. BPR Artha Galunggung Tasikmalaya, (2) the influence cost of fund on lending, (3) the influence cost of fund and lending partially on return on asset, (4) the influence cost of fund and lending simultaneously on return on asset. this research method is descriptive method of analysis with case study approach. Methods of data analysis using path analysis. partial hypothesis testing using t test and simultaneous using test f. Data taken from financial data PD. BPR Artha Galunggung Tasikmalaya in the quarter for 4 years from 2011 to 2014. The results showed that: (1) cost of fund, lending, and return on asset PD. BPR Artha
Galunggung Tasikmalaya increase and decrease on a quarterly basis, (2) the influence cost of fund on lending partially the cost of fund not significant on lending (3) cost of fund partially not significant on return on asset and lending partially significant effect on return on asset (4) cost of fund, lending simultaneously significant effect on return on asset Keywords: Cost Of Fund, Lending, Return On Asset PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Dalam memajukan perekonomian Negara suatu peranan bank sangatlah besar, sekarang ini jasa perbankan sangat dibutuhkan semua sektor usaha yang aktivitasnya berhubungan dengan berbagai kegiatan keuangan oleh karena itu selalu membutuhkan jasa bank. Hal ini terkait dengan fungsi utama bank sebagai penghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk tabungan, giro, deposito, dan sebagainya, yang selanjutnya akan disalurkan kembali kedalam masyarakat dalam bentuk penanaman dana melalui kredit. Dengan demikian bank memiliki peranan yang sangat penting dalam rangka mendorong perekonomian yang berkaitan dengan peningkatan taraf hidup untuk menggerakan roda perekonomian suatu negara. Sebagaimana diketahui bahwa kegiatan pokok bank adalah mengumpulkan dana sebagai pendanaan yang kemudian disalurkan kembali kepada masyarakat dalam bentuk kredit, dana bank tersebut berasal dari dana dana pihak pertama, kedua dan ketiga. Dana bank yang disalurkan melalui pemberian kredit ini menghasilkan pendapatan bunga pinjaman dari nasabah dan akan menghasilkan biaya yang akan ditanggung bank atas penghimpunan dana tersebut yaitu salah satu diantaranya adalah biaya dana bank. Penentuan besarnya biaya dana bank ini dimaksudkan untuk mengetahui berapa besarnya biaya yang harus dikeluarkan bank untuk memperoleh dana yang diperlukan. Begitu pentingnya dunia perbankan, sehingga suatu kepercayaan masyarakat akan relatif bertambah jika bank dapat dipandang sehat baik dari segi permodalan, asset, manajeman, likuiditas dan solvabilitas, rentabilitas atau profitabilitas maupun dari aspek lainnya. Dalam hal ini, penting untuk menganalisis perhitungan suatu pembiayaaan dalam memperoleh dana bank. Pada jaman sekarang ini persaingan antar bank semakin tinggi, baik bank pemerintah atau swasta. Untuk mengantisipasinya pihak perbankan berlomba lomba untuk memberikan
kebijakan dalam pengelolaanya, diantaranya memberikan kemudahan dalam memberikan kredit, jangka waktu yang bervariasi dan bunga yang relatif kecil. Selain itu pemberian kredit dapat pula memberikan dampak terhadap kemampuan bank. Dimana salah satu kemampuan bank dalam menghasilkan laba dapat diperoleh dari dana bank. Suatu perbankan, dalam tingkat rentabilitas merupakan ukuran tingkat keberhasilan suatu bank yang menunjukan kemampuan bank dalam menghasilkan laba. Ada dua rasio rentabilitas yang digunakan oleh Bank Perkreditan Rakyat dalam mengukur tingkat rentabilitas suatu bank menggunakan Analisis Rasio Rentabilitas ROA (Return On Asset) dan BOPO (Beban Operasional pendapatan operasional), Penelitian ini menggunakan analisis tingkat rasio rentabilitas dengan penelitian terhadap Return On Asset, untuk mengetahui dan mengukur kemampuan PD. BPR Artha Galunggung Tasikmalaya dengan memperbandingkan laba sebelum pajak dengan total aset yang mencerminkan tepat atau tidaknya penggunaan dana bank sehingga dapat diketahui seberapa besar kemampuan suatu bank dari dana yang digunakan untuk menghasilkan laba tersebut secara keseluruhan. Ditengah persaingan antar bank yang lain sangat ketat, PD.BPR Artha Galunggung Tasikmalaya dalam pemberian kreditnya mencerminkan efektifitas dari penggunaan dana yang telah dihimpun oleh pihak bank dari masyarakat dan merupakan salah satu faktor yang dapat menentukan besarnya laba yang diterima oleh bank, hal ini juga akan menentukan kemampuan bank dalam memperoleh laba dan mengukur efisiensinya usaha yang dilakukan bank, yang berarti menunjukan tingkat kesehatan bank tersebut. Maka dari itu peneliti menggunakan salah satu rasio untuk menghitung kesehatan bank, dimana menghitung kemampuan bank dalam menghasilkan laba dan mengukur efisiensi usaha yang di lakukan bank. Sejalan dengan uraian diatas,penelitian yang akan dilakukan oleh penulis merujuk kepada penelitian sebelumnya,antara lain: Angga Sanjaya (2012), Mengkaji mengenai Pengaruh Pemberian Kredit Terhadap Non Performing Loan (Kredit Bermasalah) dan Dampaknya Terhadap Rentabilitas. Penelitian dilakukan pada PT.BPR Mitra Kopaja Mandiri Manonjaya Tasikmalaya. Hasil penelitian menyatakan bahwa pemberian kredit dan non performing loan mempunyai pengaruh yang tidak signifikan terhadap rentabilitas. Rahman Taufik (2014), Mengkaji mengenai Pengaruh Kualitas Aktiva Produktif terhadap Return On Assets (ROA). Penelitian dilakukan pada Perusahaan studi kasus pada BRI Unit Meleber Ciamis. Hasil penelitian menyatakan bahwa Hasil analisis dan pebahasan
yang telah diuraikan, maka kualitas aktiva produktif terhadap Return On Assets ( ROA) berpengaruh signifikan. Nunung Nuraqilah (2012), Mengkaji mengenai Pengaruh biaya dana bank dan pemberian kredit terhadap rentabilitas. Penelitian dilakukan pada PT. BPR Mitra Kopjaya Mandiri Manonjaya Tasikmalaya. Hasil penelitian menyatakan bahwa biaya dana bank berpengaruh signifikan terhadap pemberian kredit dan Secara parsial baik biaya dana bank maupun pemberian kredit berpengaruh tidak signifikan terhadap rentabilitas. Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang akan dibuat dalam bentuk skripsi dengan judul Pengaruh Biaya Dana Bank Terhadap Pemberian Kredit dan Dampaknya Terhadap Return On Asset (Studi kasus pada PD.BPR Artha Galunggung Tasikmalaya) Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka penulis mengidentifikasi masalah sebagai berikut : 1) Bagaimana Biaya Dana Bank, pemberian kredit, dan Return On Asset pada PD.BPR Artha Galunggung Tasikmalaya. 2) Bagaimana Pengaruh Biaya Dana Bank terhadap pemberian kredit pada PD.BPR Artha Galunggung Tasikmalaya. 3) Bagaimana Pengaruh Biaya Dana Bank secara parsial terhadap Return On Asset pada PD.BPR Artha Galunggung Tasikmalaya. 4) Bagaimana Pengaruh pemberian kredit secara parsial terhadap Return On Asset pada PD.BPR Artha Galunggung Tasikmalaya. 5) Bagaimana Pengaruh Biaya Dana Bank dan pemberian kredit secara simultan terhadap Return On Asset pada PD.BPR Artha Galunggung Tasikmalaya. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah: 1) Untuk mengetahui Biaya Dana Bank, pemberian kredit, dan Return On Asset pada PD.BPR Artha Galunggung Tasikmalaya. 2) Untuk mengetahui pengaruh Biaya Dana Bank terhadap pemberian kredit pada PD.BPR Artha Galunggung Tasikmalaya. 3) Untuk mengetahui pengaruh Biaya Dana Bank secara parsial terhadap Return On Asset pada PD.BPR Artha Galunggung Tasikmalaya. 4) Untuk mengetahui pengaruh pemberian kredit secara parsial terhadap Return On Asset pada PD.BPR Artha Galunggung Tasikmalaya.
5) Untuk mengetahui pengaruh Biaya Dana Bank dan pemberian kredit secara simultan terhadap Return On Asset pada PD.BPR Artha Galunggung Tasikmalaya Kegunaan Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi banyak pihak antara lain: 1. Bagi Penulis Diharapkan penelitian ini dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan dan dapat dijadikan perbandingan antara teori yang didapat selama perkuliahan dengan praktek yang terjadi dilapangan. 2. Bagi PD.BPR Artha Galunggung Tasikmalaya Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan informasi sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan dan mengevaluasi kinerja perusahaan, khususnya pengaruh Biaya Dana Bank, pemberian kredit dan Return On Asset. 3. Bagi Pihak lain Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan referensi dan dapat menambah wawasan ilmiah. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di PD. BPR Artha Galunggung Tasikmalaya yang berlokasi di Jl.Siliwangi No 12 Tasikmalaya. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan selama 5 bulan, mulai dari bulan Maret 2015 sampai dengan bulan Juli 2015. METODE PENELITIAN Metode Penelitian yang Digunakan Metode yang digunakan dalam penelitian ini adala metode deskriptif analisis dengan pendekatan studi kasus. Metode deskriptif analisis adalah suatu metode yang meneliti suatu kelompok manusia, objek, suatu kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang dengan tujuan membuat deskripsi, gambaran atau lukisan sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat, serta hubungan antara fenomena yang diselidiki (Sugiyono, 2012:35).
Pendekatan studi kasus yaitu penelitian ilmiah yang membahas dan menganalisa masalah berdasarkan kondisi sebenarnya terjadi pada perusahaan yang diteliti (Mohammad Nazir, 2005:57). Operasionalisasi Variabel Penellitian Variabel adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2012;38). Dalam penelitian ini penulis melakukan analisis pada besarnya pengaruh yang ditimbulkan variabel independen terhadap variabel dependen atau pengaruh biaya dana bank terhadap pemberian kredit dan dampaknya terhadap return on asset. Variabel yang diteliti pada penelitian ini sehubungan dengan judul yang diajukan, yaitu: 1. Variabel independen Variabel ini sering disebut dengan variabel stimulus, predictor, antecedent. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel bebas. Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen atau terikat (Sugiyono,2012:39). Dalam hal ini variabel independennya yaitu: 1) Biaya Dana Bank (X 1 ) 2) Pemberian kredit (X 2 ) 2. Variabel dependen Variabel ini sering disebut sebagai variabel output, kriteria, konsekuen. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel terikat. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono,2012:39). Dalam penelitian ini yang dijadikan variabel dependen adalah Return on asset (Y). Untuk lebih jelasnya mengenai variabel penelitian yang penulis gunakan dalam penelitian ini dapat dilihat dalam table 3.2 berikut: Operasionalisasi Variabel Variabel Definisi Variabel Indikator Ukuran Skala Biaya Dana Biaya dana pada dasarnya Jumlah biaya Rupiah Rasio Bank (X 1 ) adalah biaya bunga yang dana bank dibayarkan oleh bank atas keseluruhan dana yang
dihimpun dari berbagai sumber (Dahlan Siamat, 2004 : 122 ) Pemberian Kredit adalah penyerahan Jumlah kredit Rupiah Rasio Kredit (X 2 ) barang, jasa, atau uang dari satu yang diberikan pihak (kreditor/pemberi pinjaman) atas dasar kepercayaan kepada pihak lain (nasabah atau pengutang/borrower) dengan janji membayar dari penerima kredit kepada pemberi kredit pada tanggal yang telah disepakati kedua belah pihak (Veithzal Rivai dan Andrina Permata Veithzal,2007:3) Return On Return On Asset adalah Laba bersih Persen Rasio Asset Kemampuan dari modal yang sebelum (Y) diinvestasikan dalam pajak keseluruhan aktiva untuk Total aktiva menghasilkan keuntungan neto.(bambang Riyanto,2008:336) Teknik Pengumpulan Data Untuk memperoleh hasil penelitian yang diharapkan, maka dibutuhkan data dan informasi yang akan mendukung penelitian ini. Dengan memperoleh data dan informasi yang akan mendukung penelitian ini, maka penulis mengumpulkan data dengan melakukan penelitian lapangan (field research). Dalam teknik penelitian lapangan, penulis meninjau secara langsung objek penelitian untuk memperoleh data primer. Tujuan dari penelitian lapangan ini adalah untuk memperoleh data akurat, dengan cara: 1. Observasi, yaitu pengamatan langsung dengan cara merekam kejadian, mengukur, menghitung, dan mencatat kegiatan objek yang diteliti.
2. Wawancara, yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara mengadakan Tanya jawab langsung dengan pihak manajeman bank yang berkompeten untuk memperoleh penjelasan-penjelasan yang diperlukan yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. 3. Studi Dokumentasi, yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara mengadakan penelaahan terhadap dokumen, formulir, laporan-laporan yang berkaitan dengan masalah yang diteliti dan mendukung terhadap penelitian ini. 4. penelitian kepustakaan (library research) Paradigma Penelitian Biaya Dana Bank (X 1 ) Indikator : Jumlah Biaya Dana Bank Return On Asset (Y) Indikator : laba sebelum pajak dan total aktiva Pemberian Kredit (X 2 ) Indikator : jumlah kredit yang diberikan Gambar 3.2 Paradigma Penelitian PEMBAHASAN Biaya Dana Bank, Pemberian Kredit, dan Return On Asset pada PD. BPR Artha Galunggung Tasikmalaya Biaya Dana Bank pada PD. BPR Artha Galunggung Tasikmalaya Berdasarkan tabel 4.1 dan tabel 4.2 dapat dilihat biaya dana bank dan perubahannya yang memperbandingkan biaya dana bank perkuartal dari kuartal yang sebelumnya. Perubahan tersebut diuraikan sebagai berikut: 1) Pada bulan maret 2011 kuartal I biaya dana bank PD.BPR Artha Galunggung Tasikamalaya yaitu sebesar Rp. 1.472.249.278, karena pada kuartal ini PD.BPR Artha Galunggung Tasikamalaya baru memulai kegiatan operasionalnya, yaitu baru berdiri pada bulan januari 2011 dan masih banyak melakukan penyesuaian.
2) Pada bulan juni 2011 kuartal II perubahan biaya dana bank mengalami peningkatan sebesar 2,09% dengan biaya dana bank yaitu sebesar Rp. 2.815.550.247. Hal ini disebabkan oleh adanya peningkatan sumber dana yang diperoleh dari pihak ketiga, sebagai akibat dari tingginya tingkat suku bunga yang ditawarkan bank kepada nasabah, sehingga mendorong nasabah untuk menyimpan uangnya di bank maka biaya dana bank akan meningkat menjadi besar. 3) Pada bulan september 2011 kuartal III biaya dana bank mengalami peningkatan yaitu sebesar 3,08% dengan biaya dana bank yaitu sebesar Rp. 4.167.016.300. Hal ini disebabkan oleh adanya peningkatan sumber dana yang diperoleh dari pihak ketiga, sebagai akibat dari tingginya tingkat suku bunga yang ditawarkan bank kepada nasabah, sehingga mendorong nasabah untuk menyimpan uangnya di bank maka biaya dana bank akan meningkat menjadi besar. 4) Pada bulan desember 2011 kuartal IV biaya dana bank mengalami peningkatan sebesar 4,09% dengan biaya dana bank yaitu sebesar Rp. 5.515.256.804. Hal ini disebabkan oleh adanya peningkatan sumber dana yang diperoleh dari pihak ketiga, sebagai akibat dari tingginya tingkat suku bunga yang ditawarkan bank kepada nasabah, sehingga mendorong nasabah untuk menyimpan uangnya di bank maka biaya dana bank akan meningkat menjadi besar. 5) Pada bulan maret 2012 kuartal I biaya dana bank mengalami penurunan sebesar 0,32% dengan biaya dana bank yaitu sebesar adalah sebesar Rp. 1.361.348.117. Hal ini disebabkan karena tingkat suku bunga yang ditawarkan pihak bank kepada nasabah lebih rendah, sehingga minat nasabah menurun untuk menyimpan uangnya di bank. 6) Pada bulan juni 2012 kuartal II biaya dana bank mengalami peningkatan sebesar 2,06% dengan biaya dana bank yaitu sebesar Rp. 2.640.224.872. Hal ini disebabkan oleh adanya peningkatan sumber dana yang diperoleh dari pihak ketiga, sebagai akibat dari tingginya tingkat suku bunga yang ditawarkan bank kepada nasabah, sehingga mendorong nasabah untuk menyimpan uangnya di bank maka biaya dana bank akan meningkat menjadi besar. 7) Pada bulan september 2012 kuartal III biaya dana bank mengalami peningkatan sebesar 3,17% dengan biaya dana bank yaitu sebesar Rp. 3.854.548.910. Hal ini disebabkan oleh adanya peningkatan sumber dana yang diperoleh dari pihak ketiga, sebagai akibat dari tingginya tingkat suku bunga yang ditawarkan bank kepada nasabah, sehingga mendorong nasabah untuk menyimpan uangnya di bank maka biaya dana bank akan meningkat menjadi besar.
8) Pada bulan desember kuartal IV tahun 2012 mengalami peningkatan sebesar 4,47% dengan biaya dana bank yaitu sebesar Rp. 4.963.814.445. Hal ini disebabkan oleh adanya peningkatan sumber dana yang diperoleh dari pihak ketiga, sebagai akibat dari tingginya tingkat suku bunga yang ditawarkan bank kepada nasabah, sehingga mendorong nasabah untuk menyimpan uangnya di bank maka biaya dana bank akan meningkat menjadi besar. 9) Pada bulan maret 2013 kuartal I biaya dana bank mengalami penurunan sebesar 0,27% dengan biaya dana bank yaitu sebesar Rp. 1.071.881.258. Hal ini disebabkan karena tingkat suku bunga yang ditawarkan pihak bank kepada nasabah lebih rendah, sehingga minat nasabah menurun untuk menyimpan uangnya di bank. 10) Pada bulan juni 2013 kuartal II biaya dana bank mengalami peningkatan sebesar 1,98% dengan biaya dana bank yaitu sebesar Rp. 2.158.333.119. Hal ini disebabkan oleh adanya peningkatan sumber dana yang diperoleh dari pihak ketiga, sebagai akibat dari tingginya tingkat suku bunga yang ditawarkan bank kepada nasabah, sehingga mendorong nasabah untuk menyimpan uangnya di bank maka biaya dana bank akan meningkat menjadi besar. 11) Pada bulan september 2013 kuartal III biaya dana bank mengalami peningkatan sebesar 2,91% dengan biaya dana bank yaitu sebesar Rp. 3.285.447.253. Hal ini disebabkan oleh adanya peningkatan sumber dana yang diperoleh dari pihak ketiga, sebagai akibat dari tingginya tingkat suku bunga yang ditawarkan bank kepada nasabah, sehingga mendorong nasabah untuk menyimpan uangnya di bank maka biaya dana bank akan meningkat menjadi besar. 12) Pada bulan desember kuartal IV tahun 2013 biaya dana bank mengalami peningkatan sebesar 3,74% dan biaya dana bank yaitu sebesar Rp. 4.482.514.501, maka total keseluruhan biaya dana bank pada tahun 2013 sebesar Rp. 11.999.176.131. Hal ini disebabkan oleh adanya peningkatan sumber dana yang diperoleh dari pihak ketiga, sebagai akibat dari tingginya tingkat suku bunga yang ditawarkan bank kepada nasabah, sehingga mendorong nasabah untuk menyimpan uangnya di bank maka biaya dana bank akan meningkat menjadi besar. 13) Pada bulan maret 2014 kuartal I biaya dana bank mengalami penurunan sebesar 0,40% dengan biaya dana bank yaitu sebesar Rp. 1.291.677.502. Hal ini disebabkan karena tingkat suku bunga yang ditawarkan pihak bank kepada nasabah lebih rendah, sehingga minat nasabah menurun untuk menyimpan uangnya di bank. 14) Pada bulan juni 2014 kuartal II biaya dana bank mengalami peningkatan sebesar 1,92% dengan biaya dana bank yaitu sebesar Rp. 2.685.792.461. Hal ini disebabkan oleh adanya peningkatan sumber dana yang diperoleh dari pihak ketiga, sebagai akibat dari tingginya
tingkat suku bunga yang ditawarkan bank kepada nasabah, sehingga mendorong nasabah untuk menyimpan uangnya di bank maka biaya dana bank akan meningkat menjadi besar. 15) Pada bulan september 2014 kuartal III biaya dana bank mengalami peningkatan sebesar 2,71% dengan biaya dana bank yaitu sebesar Rp. 4.254.047.954. Hal ini disebabkan oleh adanya peningkatan sumber dana yang diperoleh dari pihak ketiga, sebagai akibat dari tingginya tingkat suku bunga yang ditawarkan bank kepada nasabah, sehingga mendorong nasabah untuk menyimpan uangnya di bank maka biaya dana bank akan meningkat menjadi besar. 16) Pada bulan desember 2014 kuartal IV mengalami peningkatan sebesar 3,60% dengan biaya dana bank yaitu sebesar Rp. 5.884.576.827. Hal ini disebabkan oleh adanya peningkatan sumber dana yang diperoleh dari pihak ketiga, sebagai akibat dari tingginya tingkat suku bunga yang ditawarkan bank kepada nasabah, sehingga mendorong nasabah untuk menyimpan uangnya di bank maka biaya dana bank akan meningkat menjadi besar. 17) Pada bulan Maret 2015 kuartal I biaya dana bank mengalami penurunan sebesar 0,33% dengan biaya dana bank yaitu sebesar Rp. 1.481.877.468. Hal ini disebabkan karena tingkat suku bunga yang ditawarkan pihak bank kepada nasabah lebih rendah, sehingga minat nasabah menurun untuk menyimpan uangnya di bank. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Dahlan Siamat (2005:122), bahwa faktorfaktor yang mempengaruhi besarnya biaya dana bank antara lain: (1) struktur sumber dana yang dikelola bank; (2) tingkat bunga yang diberikan kepada deposan; (3) Ketentuan cadangan wajib minimum yang ditetapkan oleh otoritas moneter. Struktur sumber dana yang dikelola berpengaruh terhadap besarnya biaya dana yang akan ditanggung oleh bank. 4.2.1.2. Pemberian Kredit pada PD. BPR. Artha Galunggung Tasikmalaya Berdasarkan tabel 4.3 dan tabel 4.4 dapat dilihat tingkat pemberian kredit serta perubahannya yang memperbandingkan tingkat pemberian kredit perkuartal yang sebelumnya. Perubahan tersebut diuraikan sebagai berikut: 1) Pada bulan maret 2011 kuartal I PD. BPR Artha Galunggung Tasikmalaya masih melakukan penyesuaian dalam kegiatan operasionalnya karena perusahaan baru berdiri sejak bulan januari 2011. Dengan pemberian kredit adalah sebesar Rp. 71.654.376.214,pada bulan juni 2011 kuartal II mengalami peningkatan yaitu sebesar Rp. 78.156.258.223, dan meningkat kembali pada September 2011 kuartal III sebesar Rp.
80.263.164.409 kemudian pada bulan desember kuartal IV sebesar Rp. 80.765.688.000. Maka total keseluruhan pemberian kredit pada tahun 2011 sebesar Rp. 310.839.486.846. Karena banyaknya nasabah yang membutuhkan dana sehingga meningkatkan dana bank dan biaya operasionalnya dengan disertai biaya dana bank yang berbeda-beda tiap sumber dananya. 2) Pada bulan maret 2012 kuartal I dibandingkan dengan kuartal I tahun 2011 pemberian kredit mengalami peningkatan, yaitu sebesar Rp.82.889.127.442, pada bulan juni 2012 kuartal II mengalami peningkatan yaitu sebesar Rp. 88.750.291.098, kemudian pada bulan september 2012 kuartal III mengalami peningkatan yaitu sebesar Rp. 90.286.505.544 kemudian pada bulan desember kuartal IV tahun 2011 sebesar Rp. 93.482.162.435, maka total keseluruhan pemberian kredit pada tahun 2012 mengalami peningkatan sebesar Rp. 355.408.086.519. Dan pemberian kredit dari tahun 2011 menjadi sebesar Rp. 666.247.573.365. Karena banyaknya nasabah yang membutuhkan dana sehingga meningkatkan dana bank dan biaya operasionalnya dengan disertai biaya dana bank yang berbeda-beda tiap sumber dananya. 3) Pada bulan maret 2013 kuartal I dibandingkan dengan kuartal I tahun 2012 pemberian kredit mengalami peningkatan, yaitu sebesar Rp. 102.965.909.436, pada bulan juni 2013 kuartal II mengalami peningkatan yaitu sebesar Rp. 105.764.723.768,kemudian pada bulan september 2013 kuartal III sebesar Rp. 103.186.604.338, dan pada bulan desember kuartal IV tahun 2013 sebesar Rp. 116.348.559.398, maka total keseluruhan pemberian kredit pada tahun 2013 sebesar Rp. 428.265.796.940.Dan biaya dana bank dari tahun 2012 menjadi sebesar Rp. 1.094.513.370.305. Karena banyaknya nasabah yang membutuhkan dana sehingga meningkatkan dana bank dan biaya operasionalnya dengan disertai biaya dana bank yang berbeda-beda tiap sumber dananya. 4) Pada bulan maret 2014 kuartal I dibandingkan dengan kuartal I tahun 2013 mengalami peningkatan pemberian kredit, yaitu sebesar Rp. 124.770.181.901, pada bulan juni 2014 kuartal II mengalami peningkatan yaitu sebesar Rp. 130.830.599.124,dan pada bulan september 2014 kuartal III sebesar Rp. 126.997.754.931. Kemudian pada bulan desember kuartal IV tahun 2014 sebesar Rp. 123.428.370.664, maka total keseluruhan pemberian kredit pada tahun 2014 sebesar Rp. 381.156.906.610. Dan pemberian kredit dari tahun 2013 menjadi sebesar Rp.1.475.670.276.915. Karena banyaknya nasabah yang membutuhkan dana sehingga meningkatkan dana bank dan biaya operasionalnya dengan disertai biaya dana bank yang berbeda-beda tiap sumber dananya.
5) Pada bulan maret 2015 kuartal I dibandingkan dengan kuartal I tahun 2014 mengalami peningkatan pemberian kredit, yaitu sebesar Rp. 126.851.718.836, mengalami peningkatan dari tahun 2014 menjadi sebesar Rp. 1.602.521.995.751. Karena banyaknya nasabah yang membutuhkan dana sehingga meningkatkan dana bank dan biaya operasionalnya dengan disertai biaya dana bank yang berbeda-beda tiap sumber dananya. 4.2.1.3. Return On Asset pada PD. BPR Artha Galunggung Tasikmalaya Berdasarkan tabel 4.6 dapat diketahui bahwa ROA (Return On Asset) pada PD. BPR Artha Galunggung Tasikmalaya selama periode maret 2011 sampai dengan maret 2015 mengalami peningkatan pada tiap kuartal dengan baik. Dalam tiap kuartalnya terjadi peningkatan. Perubahan ROA (Return On Asset) disebabkan karena adanya perbedaan perolehan laba sebelum pajak dan total aktiva yang disebabkan keberadaan dari pemberian kredit yang mengalami fluktuasi yang berbeda setiap kuartalnya pada BPR. Artha Galunggung Tasikmalaya. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Lukman Dendawijaya (2009:118), bahwa Return On Asset adalah; Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan manajer bank dapat memperoleh keuntungan (laba) secara keseluruhan. Semakin besar ROA suatu bank, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank tersebut dan semakin baik pula tingkat keuntungan yang dicapai bank tersebut serta posisi bank tersebut dari segi penggunaan asset semakin baik. 4.2.2. Pengaruh Biaya Dana Bank Terhadap Pemberian Kredit pada PD. BPR Artha Galunggung Tasikmalaya Hasil analisis menunjukan bahwa pada pengolahan data dengan SPSS Versi 16.0 pengaruh biaya dana bank terhadap pemberian kredit adalah sebesar 0.013 yang menunjukan besarnya atau korelasi antara biaya dana bank terhadap pemberian kredit. Hal ini berarti antara biaya dana bank dengan pemberian kredit mempunyai hubungan yang positif dengan tingkat hubungan sangat rendah, sedangkan koefisien determinasinya (rx 1 X 2 ) 2 sebesar (0.013) 2 = 0.169 atau 16,9 % yang menunjukan besarnya pengaruh biaya dana bank terhadap pemberian kredit, artinya bahwa 16,9% variabilitas dari X 2 (pemberian kredit) dipengaruhi oleh X 1 (biaya dana bank) dan nilai residu sebesar 100% - 16.9% = 83.1%
Untuk menguji signifikan tidaknya dilakukan uji t dan nilai residu sebesar berdasarkan perhitungan SPSS Versi 16.0 diperoleh t hitung sebesar 0.049, t tabel α 5% dan df (n k 1 ) 2.132. Karena nilai t hitung < t 1 α atau dapat dilihat dari nilai sig. Dengan 2 mengambil taraf signifikan α 0,05.Hasil output SPSS yaitu 0.962 lebih besar dari 0,05. Maka H a ditolak dan Ho diterima, artinya biaya dana bank terhadap pemberian kredit berpengaruh positif tetapi tidak signifikan. Pengaruh Biaya Dana Bank secara parsial terhadap Return On Asset pada PD.BPR Artha Galunggung Tasikmalaya. Berdasarkan hasil perhitungan SPSS Versi 16.0 untuk analisis jalur, koefisien beta (β) atau koefisien standar untuk variabel X 1 (biaya dana bank) terhadap variabel Y (return on asset) sebesar 0.206 dan koefisien determinasi sebesar 0.046 diperoleh dari total pengaruh langsung sebesar 0.042 ditambah dengan total pengaruh tidak langsung sebesar 0.004. Untuk menguji signifikan tidaknya pengaruh biaya dana bank terhadap return on asset maka dilakukan uji t maka dengan koefisien beta (β) = 0.206 diperoleh nilai t hitung sebesar 1.206 dengan mengambil taraf signifikan α sebesar 5% maka nilai t tabel 2.132, sehingga t hitung < t tabel Hasil output SPSS yaitu 0.248, dimana 0.248 lebih besar dari 0.05, maka H o diterima dan H a ditolak artinya biaya dana bank berpengaruh tidak signifikan terhadap return on asset. Pengaruh pemberian kredit secara parsial terhadap Return On Asset pada PD.BPR Artha Galunggung Tasikmalaya. Pengaruh pemberian kredit secara parsial terhadap rentabilitas pada PD. BPR Artha Galunggung Tasikmalaya dapat dilihat dari indikator yang digunakan yaitu jumlah kredit yang diberikan dan return on asset perbandingan laba sebelum pajak dengan total aktiva (Y). Berdasarkan hasil perhitungan SPSS Versi 16.0 tabel coefficient (lampiran 2 halaman 104) untuk analisis jalur, koefisien beta (β) atau koefisien standar untuk variabel X 2 (pemberian kredit) terhadap variabel Y (return on asset) sebesar 0,738. Artinya semakin besar pemberian kredit yang diberikan maka akan meningkatkan return on asset (ROA), begitupun sebaliknya semakin kecil pemberian kredit maka akan menurunkan return on asset (ROA).
Untuk menguji signifikan tidaknya pengaruh pemberian kredit terhadap return on asset maka dilakukan uji t maka dengan koefisien beta (β) = 0.738 diperoleh nilai t hitung sebesar 4.317 dengan mengambil taraf signifikan α sebesar 5% maka t tabel 2.132, sehingga t hitung > t tabel, atau dapat dilihat dari nilai sig. hasil output SPSS yaitu 0.001 yang lebih kecil dari 0.05, maka H o ditolak dan H a diterima,artinya pemberian kredit terhadap return on asset berpengaruh positif dan signifikan. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Angga Sanjaya (2012) yang menunjukan bahwa pemberian kredit secara parsial berpengaruh tidak signifikan terhadap rentabilitas. Pengaruh Biaya Dana Bank dan pemberian kredit secara simultan terhadap Return On Asset pada PD.BPR Artha Galunggung Tasikmalaya. Besarnya pengaruh biaya dana bank (X 1 ) dan pemberian kredit (X 2 ) terhadap (Y), dapat dilihat indikator yang digunakan masing-masing variabel yaitu jumlah biaya dana bank (X 1 ), jumlah kredit yang diberikan (X 2 ), dan return on asset perbandingan laba sebelum pajak dengan total aktiva (Y) dengan path analysis. Dimana sebelumnya penulis telah mengajukan hipotesis yaitu biaya dana bank, pemberian kredit dan return on asset, pengaruh biaya dana bank terhadap pemberian kredit, pengaruh biaya dana bank terhadap pemberian kredit secara parsial dan simultan terhadap return on asset Dimana hasil hasil pengolahan data dengan SPSS versi 16.0 diperoleh R yang menunjukan keeratan hubungan antara biaya dana bank dan pemberian kredit terhadap return on asset sebesar 0,769 berarti tingkat keeratan hubungan kuat dan besarnya pengaruh biaya dana bank dan pemberian kredit terhadap return on asset adalah sebesar 0.591 atau 59.1%. artinya secara keseluruhan antar biaya dana bank, pemberian kredit dan return on asset di PD.BPR Artha Galunggung Tasikmalaya mempunyai pengaruh positif dengan tingkat keeratan hubungan yang kuat. Dimana 10.112 > 3.74 dan sig F sebesar 0.002, maka H o ditolak atau dengan kata lain biaya dana bank dan pemberian kredit secara simultan berpengaruh signifikan terhadap return on asset. PENUTUP Dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan berdasarkan data- data yang diperoleh dari PD. BPR Artha Galunggung Tasikmalaya, maka dapat dibuat kesimpulan yaitu sebagai berikut:
1. Hampir setiap kuartalnya biaya dana bank PD. BPR Artha Galunggung Tasikmalaya mengalami peningkatan dan penurunan, terutama pada tiap kuartal ke IV mengalami peningkatan. Peningkatan ini disebabkan oleh adanya peningkatan sumber dana yang diperoleh dari pihak ketiga, sebagai akibat dari tingginya tingkat suku bunga yang ditawarkan bank kepada nasabah, sehingga mendorong nasabah untuk menyimpan uangnya di bank maka biaya dana bank akan meningkat menjadi besar dan penurunan ini disebabkan karena tingkat suku bunga yang ditawarkan pihak bank kepada nasabah lebih rendah, sehingga minat nasabah menurun untuk menyimpan uangnya di bank. Sedangkan pada pemberian kredit PD. BPR Artha Galunggung Tasikmalaya mengalami penigkatan yang cukup baik setiap kuartalnya, dan pada return on asset (ROA) PD. BPR Artha Galunggung Tasikmalaya hampir tiap kuartalnya mengalami fluktuasi peningkatan yang berbeda-beda. Perubahan ROA (Return On Asset) pada PD. BPR. Artha Galunggung Tasikmalaya, karena adanya perbedaan perolehan laba sebelum pajak dan total aktiva yang disebabkan keberadaan dari pemberian kredit yang mengalami fluktuasi yang berbeda setiap kuartalnya dan manajeman PD. BPR. Artha Galunggung Tasikmalaya mengelolah sangat baik dalam penggunaan dana bank yang digunakan dengan efisien. 2. Berdasarkan perhitungan koefisien korelasi pengaruh biaya dana bank terhadap pemberian kredit menunjukan bahwa biaya dana bank berpengaruh tidak signifikan terhadap pemberian kredit. 3. Biaya Dana Bank secara parsial berpengaruh tidak signifikan terhadap return on asset (ROA) pada PD.BPR Artha Galunggung Tasikmalaya. 4. Pemberian kredit secara parsial berpengaruh signifikan terhadap return on asset pada PD.BPR Artha Galunggung Tasikmalaya. 5. Biaya dana bank, pemberian kredit secara simultan berpengaruh signifikan terhadap return on asset (ROA) pada PD.BPR Artha Galunggung Tasikmalaya. Berdasarkan simpulan yang telah dikemukakan diatas, penulis mencoba memberikan saran yang diharapkan dapat memberikan manfaat yang berguna baik bagi PD.BPR Artha Galunggung Tasikmalaya maupun kepada peneliti selanjutnya dimasa yang akan datang. Adapun saran tersebut adalah sebagai berikut: 1. Bagi PD. BPR Artha Galunggung Tasikmalaya Bagi bank penulis mencoba memberikan saran yang mungkin dapat berguna untuk kemajuan bank pada masa yang akan datang. Bagi bank dalam pemberian kredit yang rata - rata mengalami fluktuasi peningkatan yang semakin tinggi setiap kuartalnya namun hal ini memungkinkan adanya resiko kredit yang tinggi pula, maka dari itu bank diharapkan
agar lebih teliti dalam menganalisis nasabah setiap saat untuk menghindari sektor usaha yang mencerminkan akan timbulnya kredit macet. 2. Bagi penulis selanjutnya Hasil penelitian pada PD.BPR Artha Galunggung Tasikmalaya ini menunjukan bahwa Biaya dana bank, pemberian kredit secara simultan berpengaruh signifikan terhadap return on asset (ROA). Untuk para peneliti lain yang ingin melakukan penelitian dengan menggunakan variabel yang sama dan indikator yang sama sehingga dapat dilihat apakah hasil yng didapat akan sama atau berbeda. DAFTAR PUSTAKA Angga Sanjaya. 2012. Pengaruh Pemberian Kredit Terhadap Non Performing Loan (Kredit Bermasalah) Dan Dampaknya Terhadap Rentabilitas. Tasikmalaya Universitas Siliwangi. James C.Van Horne dan John M.Wachowicz, Jr. 2013. Prinsip-Prinsip Manajeman Keuangan. Edisi 13. Jakarta : Salemba Empat Kasmir. 2013. Dasar-Dasar Perbankan. Edisi Revisi. Jakarta : Raja Grafindo Persada K.R.Subramanyam. 2010. Analisis Laporan Keuangan. Edisi 10. Jakarta : Salemba Empat Nunung Nuraqilah. 2012. Pengaruh Biaya Dana Bank Dan Pemberian Kredit Terhadap Rentabilitas. Tasikmalaya Universitas Siliwangi Riduwan dan Engkos. 2013. Cara Menggunakan dan Memakai Path Analysis (Analisis Jalur). Cetakan keempat. Bandung : Alfabeta Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Cetakan Ketujuh Belas. Bandung : Alfabet