Kejang Demam (KD) Erny FK Universitas Wijaya Kusuma Surabaya

dokumen-dokumen yang mirip
KONSENSUS PENANGANAN KEJANG DEMAM

KEJANG DEMAM ILMU KESEHATAN ANAK FK USU/RS H ADAM MALIK MEDAN

Konsensus Penatalaksanaan Kejang Demam. Penyunting Hardiono D Pusponegoro Dwi Putro Widodo Sofyan Ismael

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Kejang yang disertai demam

Kejang Demam pada Anak. Divisi Neurologi Departemen IKA FKUI-RSCM UKK Neurologi IDAI

Fellow Clinical Neurophysiology UMC Utrecht The Netherlands

Sesi dengan fasilitasi Pembimbing : 3 X 120 menit (coaching session) Sesi praktik dan pencapaian kompetensi: 4 minggu (facilitation and assessment)

BAB 1 PENDAHULUAN. 60 bulan disertai suhu tubuh 38 C (100,4 F) atau lebih yang tidak. (SFSs) merupakan serangan kejang yang bersifat tonic-clonic di

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. pada kenaikan suhu tubuh (suhu rektal di atas 38 o C) yang disebabkan oleh proses

Artikel Penelitian. Abstrak. Abstract. Vivit Erdina Yunita, 1 Afdal, 2 Iskandar Syarif 3

BAB 1 PENDAHULUAN. tidak didapatkan infeksi intrakranial ataupun kelainan lain di otak. 1,2 Demam

KEJANG DEMAM SEDERHANA PADA ANAK YANG DISEBABKAN KARENA INFEKSI TONSIL DAN FARING

BAB 1 PENDAHULUAN. (lebih dari 15 menit) dapat menyebabkan kematian (0,64-0,74%). pertama sebelum umur 4 tahun, terbanyak diantara bulan.

REKOMENDASI. Penatalaksanaan Kejang Demam IKATAN DOKTER ANAK INDONESIA 2016

Kejang Demam Kompleks

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia mempunyai dua faktor yang berpengaruh besar terhadap

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. (American Academy of Pediatrics, 2008). Penyebab demam pada pasien

BAB I PENDAHULUAN. tubuh, kemampuan, dan kepribadiannya. Lebih lanjut, seorang anak adalah

Curiculum vitae. Dokter umum 1991-FKUI Spesialis anak 2002 FKUI Spesialis konsultan 2008 Kolegium IDAI Doktor 2013 FKUI

Algoritme Tatalaksana Kejang Akut dan Status Epileptikus pada Anak

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Kejang demam merupakan jenis kejang pada anak-anak yang paling sering

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

KELOMPOK E DEPERTEMEN ANAK SRIYANTI B. MATHILDIS TAMONOB RANI LEKSI NDOLU HARRYMAN ABDULLAH

BAB I PENDAHULUAN. dijumpai pada anak. Bangkitan kejang ini terjadi karena adanya kenaikan suhu

IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR RISIKO PADA KEJANG PERTAMA DALAM MEMPREDIKSI TIMBULNYA KEJANG BERULANG PADA ANAK

BAB 1 PENDAHULUAN. serta tidak didapatkan infeksi ataupun kelainan intrakranial. Dikatakan demam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Muti ah, 2016

PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU IBU MENGENAI KEJANG DEMAM PADA ANAK DI PUSKESMAS CIPUTAT TIMUR 2012

Diagnosa Banding Kejang Pdf Download ->>->>->> DOWNLOAD

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kejang demam merupakan salah satu kejadian bangkitan kejang yang

KEJANG DEMAM SEDERHANA PADA ANAK USIA SATU TAHUN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Profil kejang demam di Bagian Ilmu Kesehatan Anak RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado periode Januari 2014 Juni 2016

KEJANG PADA ANAK. Oleh: Nia Kania, dr., SpA., MKes

BAB IV HASIL PENELITIAN

Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: X

Kejang Pada Neonatus

BAB 1 PENDAHULUAN. fungsi otak, medulla spinalis, saraf perifer dan otot.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak merupakan anugerah dari Tuhan Yang Maha Kuasa. Sudah

BAB 3 METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian adalah Bagian Ilmu Kesehatan Anak, khususnya

POLA PENDEKATAN DIAGNOSIS KEJANG PADA ANAK. Prof dr Darto Saharso SpAK Dr Erny SpA Kelompok Studi Neuro-Developmental

GAMBARAN HASIL PEMERIKSAAN CAIRAN SEREBROSPINAL PADA ANAK KEJANG DISERTAI DEMAM MENURUT USIA JURNAL MEDIA MEDIKA MUDA

BAB 6. adalah pasien dengan kejang demam pertama (61%). bulan (27,3%) dengan puncak kejadian pada 14 bulan.

Manajemen Kejang Demam Sederhana dengan Riwayat Kejang Demam pada Balita Usia 13 Bulan

BAB I PENDAHULUAN. Meningitis adalah kumpulan gejala demam, sakit kepala dan meningismus akibat

93 Meningitis Tuberkulosa

BAB I PENDAHULUAN. Kejang merupakan masalah neurologi yang paling sering kita jumpai pada

Radang pada selaput otak (meningen)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang berjudul Evaluasi ketepatan penggunaan antibiotik untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Sesi dengan fasilitasi Pembimbing : 3 X 50 menit (coaching session) Sesi praktik dan pencapaian kompetensi: 4 minggu (facilitation and assessment)

PROFIL PENYANDANG EPILEPSI DI POLIKLINIK SARAF RSUP PROF. DR. R.D. KANDOU MANADO PERIODE JUNI 2013 MEI 2014

Prevalens dan Profil Klinis pada Anak Palsi Serebral Spastik dengan Epilepsi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dengan obat-obatan masih merupakan pilihan utama untuk terapi epilepsi pada

BAB I PENDAHULUAN. Stroke adalah sindroma neurologis yang terjadi. tiba-tiba karena cerebrovascular disease (CVD).

Sesi dengan fasilitasi Pembimbing : 3 X 50 menit (coaching session) Sesi praktik dan pencapaian kompetensi: 4 minggu (facilitation and assessment)

BAB I PENDAHULUAN. Anak merupakan sebagian individu yang unik dan mempunyai. kebutuhan sesuai dengan tahap perkembangannya. Kebutuhan tersebut

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

EEG AWAL TERAPI SEBAGAI PREDIKTOR KEKAMBUHAN PADA PENDERITA EPILEPSI YANG MENDAPAT TERAPI OBAT ANTIEPILEPSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. pada ketidakmampuan untuk mengendalikan fungsi motorik, postur/ sikap dan

BAB I PENDAHULUAN. sama, tergantung nilai ambang kejang masing-masing. Oleh karena itu, setiap

BAB 1 PENDAHULUAN. bedah pada anak yang paling sering ditemukan. Kurang lebih

THERAPY MANAGEMENT OF SIMPLE FEBRILE SEIZURE WITH HYPERPIREXIA IN THREE YEARS OLD CHILD. Asticaliana Erwika Faculty of Medicine, University of Lampung

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. adanya infeksi ataupun kelainan yang jelas di intrakranial. 2,3 Demam adalah

MANAJEMEN KEJANG PASCA TRAUMA

MANAJEMEN TERPADU UMUR 1 HARI SAMPAI 2 BULAN

Secondary Brain Tumor

Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: X

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menduduki urutan ke 10 dari urutan prevalensi penyakit. Inflamasi yang terjadi pada sistem saraf pusat

ANALISIS FAKTOR RISIKO KEJADIAN KEJANG DEMAM DI RUANG PERAWATAN ANAK RSU ANUTAPURA PALU. Adhar Arifuddin

Faktor Prognostik Kegagalan Terapi Epilepsi pada Anak dengan Monoterapi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Epilepsi merupakan penyakit kronis di bidang neurologi dan penyakit

Hubungan Albumin Serum Awal Perawatan dengan Perbaikan Klinis Infeksi Ulkus Kaki Diabetik di Rumah Sakit di Jakarta

BAB I PENDAHULUAN. sekitar 9,1%, usia tahun sebesar 8,13%. pada anak dengan frekuensi kejadian 4-6 kasus/1.000 anak (Nelson, 2000).

Meningitis: Diagnosis dan Penatalaksanaannya

BAB I PENDAHULUAN DEFINISI ETIOLOGI

Di Indonesia penelitian epidemiologik tentang epilepsi belum pernah dilakukan, namun epilepsi tidak jarang dijumpai dalam masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sindrom neurokutaneus merupakan sekelompok besar kelainan kongenital

Kejang demam adalah kejang yang disertai. Kejang Demam dan Faktor yang Mempengaruhi Rekurensi

Biasanya Kejang Demam terjadi akibat adanya Infeksi ekstrakranial, misalnya OMA dan infeksi respiratorius bagian atas

BAB I PENDAHULUAN. pada bayi dan anak. Dari penelitian oleh beberapa pakar didapatkan bahwa sekitar 2,2%-5%

PERBEDAAN MANIFESTASI KLINIS KEJANG DEMAM PADA ANAK ANEMIA DENGAN ANAK TANPA ANEMIA

Sari Pediatri, Vol. 8, No. 4, Maret 2007 Sari Pediatri, Vol. 8, No. 4, Maret 2007:

MODUL GLOMERULONEFRITIS AKUT

BAB 1 PENDAHULUAN. poliuria neurohormonal. Karbamazepin merupakan lini pertama untuk. pengobatan trigeminal neuralgia (Aronson, 2006).

Pelayanan Kesehatan bagi Anak. Bab 7 Gizi Buruk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL i LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada hari Sabtu tanggal 22 Maret 2014 pukul WIB Ny Y datang ke

DETEKSI DINI DAN PENCEGAHAN PENYAKIT GAGAL GINJAL KRONIK. Oleh: Yuyun Rindiastuti Mahasiswa Fakultas Kedokteran UNS BAB I PENDAHULUAN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 3 METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian adalah Ilmu Penyakit Saraf. Penelitian dilakukan di Bangsal Rawat Inap Penyakit Saraf RS Dr.

DRUGS USED IN EPILEPSI

Transkripsi:

Kejang Demam (KD) Erny FK Universitas Wijaya Kusuma Surabaya

Tingkat kompetensi : 4 Kompetensi dasar : mampu mendiagnosis dan melakukan tatalaksana secara paripurna Sub-kompetensi : Menggali anamnesa untuk mendukung diagnosis & menyingkirkan diagnosis banding Mampu melakukan pemeriksaan fisik neurologis untuk mendukung diagnosis & menyingkirkan DD & mencari penyakit dasar penyebab kejang Mampu menyusun pemeriksaan penunjang Mampu menentukan tatalaksana secara paripurna 2

PENDAHULUAN Konsensus Penatalaksanaan Kejang Demam 2006 UKK Neurologi IDAI

Epidemiologi Kejang Demam 2 5 % pada anak < 15 tahun Jepang: 7-14 % Laki-laki : Perempuan = 1,4 : 1 Sering terjadi : > bulan Nopember - Januari ~ ISPA > bulan Juni - Agustus ~ GE 4

Umur Pertama Kali Timbul Serangan 1600 1400 1200 1000 800 600 400 200 0 45.9% 38.3% 7.9% 4.9% 3% < 1 th 1-2 th 2-3 th 3-4 th > 4 th 5

Tipe Kejang Penderita Kejang Demam 91% 9% Kejang Umum Kejang Fokal 6

Macam Hubungan Keluarga Dalam Kaitannya Dengan Kejang Demam (n = 1077) 450 400 350 300 250 200 150 100 50 0 38% 29% 20% ayah ibu saudara kandung 15% 8% paman kakek saudara lain 12% Jumlah 409 312 215 162 86 129 7

D E F I N I S I Konsensus Penatalaksanaan Kejang Demam

Kejang Demam Adalah bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan suhu tubuh (suhu rektal di atas 38 C) yang disebabkan oleh suatu proses ekstrakranium Ismael S. KPPIK-XI, 1983; Soetomenggolo TS. Buku Ajar Neurologi Anak 1999. 9

Penjelasan Definisi KD Kejang demam terjadi pada 2-4% anak berumur 6 bulan 5 tahun. AAP, Provisional Committee on Quality Improvement. Pediatrics 1996; 97:769-74. Anak yang pernah mengalami kejang tanpa demam, kemudian kejang demam kembali tidak termasuk dalam kejang demam. ILAE, Commission on Epidemiology and Prognosis. Epilepsia 1993; 34:592-8. 10

Penjelasan Definisi KD Kejang disertai demam pada bayi berumur kurang dari 1 bulan tidak termasuk dalam kejang demam. ILAE, Commission on Epidemiology and Prognosis. Epilepsia 1993; 34:592-8. Bila anak berumur kurang dari 6 bulan atau lebih dari 5 tahun mengalami kejang didahului demam, pikirkan kemungkinan lain misalnya infeksi SSP, atau epilepsi yang kebetulan terjadi bersama demam. Kesepakatan Saraf Anak, 2005. 11

K L A S I F I K A S I Konsensus Penatalaksanaan Kejang Demam

Klasifikasi Kejang Demam Macam Kejang Demam (KD) 1. Kejang Demam Sederhana (Simple Febrile Seizure), atau KDS 2. Kejang Demam Kompleks (Complex febrile seizure), atau KDK ILAE, Commission on Epidemiology and Prognosis. Epilepsia 1993l 34:592-8. 13

Kejang Demam Sederhana Atau Simple Febrile Seizure atau KDS adalah: Kejang demam yang berlangsung singkat, kurang dari 15 menit, dan umumnya akan berhenti sendiri Kejang berbentuk umum tonik dan atau klonik, tanpa gerakan fokal Kejang tidak berulang dalam waktu 24 jam Kejang demam sederhana merupakan 80% di antara seluruh kejang demam 14

Kejang Demam Kompleks Atau Complex Febrile Seizure atau KDK adalah kejang demam dengan SALAH SATU ciri sbb: 1. Kejang lama > 15 menit 2. Kejang fokal atau parsial satu sisi, atau kejang umum didahului kejang parsial 3. Berulang atau lebih dari 1 kali dalam 24 jam 15

Penjelasan KDK Kejang lama adalah kejang yang berlangsung lebih dari 15 menit atau kejang berulang lebih dari 2 kali dan di antara bangkitan kejang anak tidak sadar. Kejang lama terjadi pada 8% kejang demam. Nelson KB, Ellenberg JH. Prognosis in Febrile seizure. Pediatr 1978; 61:720-7. Kejang fokal adalah kejang parsial satu sisi, atau kejang umum yang didahului kejang parsial. Annegers JF, Hauser W, Shirts SB, Kurtland LT. Factors prognostic of unprovoked seizures after febrile convulsions. NEJM 1987; 316:493-8. 16

Bentuk kejang Kejang umum Kejang Fokal 17

Penjelasan KDK Kejang berulang adalah kejang 2 kali atau lebih dalam 1 hari, di antara 2 bangkitan kejang anak sadar. Kejang berulang terjadi pada 16% di antara anak yang mengalami kejang demam. Shinnar S. Febrile seizures Dalam: Swaiman KS, Ashwal S, eds. Pediatric Neurology principles and practice. St Lois: Mosby 1999. h. 676-82. 18

3 faktor Demam Usia Genetik Penyebab demam Terjadi kejang dalam 24 jam pertama demam 75% pd suhu >39C 25% pada suhu >40C Penting : kecepatan peningkatan suhu 15% : 5-6 bulan 85% : 1-3 tahun Median : 17-23 bulan 17% ortu KD 22% saudara kandung KD 19

PEMERIKSAAN PENUNJANG Konsensus Penatalaksanaan Kejang Demam

Pemeriksaan Penunjang KD Laboratorium Pungsi lumbal Elektroensefalografi (EEG) Radiologis 21

Laboratorium Tidak dikerjakan secara rutin Untuk mengevaluasi sumber infeksi Pemeriksaan yang dapat dikerjakan misalnya darah perifer, elektrolit dan gula darah (level II- 2, dan level III, rekomendasi D). Gerber dan Berliner. The child with a simple febrile seizure. Appropriate diagnostic evaluation. Arch Dis Child 1981; 135:431-3. AAP, The neurodiagnostic evaluation of the child with a first simple febrile seizures. Pediatr 1996; 97:769-95. 22

Pungsi Lumbal Untuk menegakkan atau menyingkirkan kemungkinan meningitis (Risiko meningitis bakterialis 0,6%-6,7%) Rekomendasi untuk melakukan Pungsi Lumbal: SANGAT DIANJURKAN: Bayi < 12 bulan DIANJURKAN: Bayi 12-18 bulan TIDAK RUTIN: Bayi > 18 bulan Klinis: Yakin bukan meningitis Tidak perlu pungsi lumbal 23

Elektroensefalografi (EEG) EEG tidak dapat memprediksi berulangnya kejang, atau memperkirakan kemungkinan kejadian epilepsi pada pasien KD Tidak direkomendasikan (level II-2, rekomendasi E) Pemeriksaan EEG masih dapat dilakukan pada keadaan KD yang tidak khas. Misalnya: KDK pada anak usia > 6 tahun, atau KD fokal. 24

Gambaran EEG Yang Dilakukan Segera Setelah Penderita Serangan Kejang (n=960) 48% 52% Normal Abnormal x2 = 0,63 p = 0,5 25

Gambaran EEG Yang Dilakukan Setelah 1 Minggu Mendapat Serangan Kejang (n = 780) 6% 94% Normal Abnormal 26

Radiologis Foto X-ray kepala, CT-scan atau MRI jarang sekali dikerjakan, tidak rutin dan hanya atas indikasi: Kelainan neurologik fokal yang menetap (hemiparesis) Paresis N. VI Papiledema Wong V, dkk. Clinical Guideline on Management of Febrile Convulsion. HK J Paediatr 2002; 7:143-151. 27

P R O G N O S I S Konsensus Penatalaksanaan Kejang Demam

Prognosis Kemungkinan mengalami kematian Kematian karena kejang demam tidak pernah dilaporkan National Institutes of Health. Febrile seizure: consensus development conference Summary. Vol. 3, no. 2, Bethesda. 30

Prognosis Kemungkinan berulangnya kejang demam Kejang demam akan berulang kembali pada sebagian kasus. Faktor risiko berulangnya kejang demam adalah: Riwayat kejang demam dalam keluarga Usia kurang dari 12 bulan Temperatur yang rendah saat kejang Cepatnya kejang setelah demam Bila seluruh faktor di atas ada, kemungkinan 80% bila tidak terdapat faktor tersebut kemungkinan hanya 10%-15% Kemungkinan berulangnya kejang demam paling besar pada tahun pertama. 31

Prognosis Faktor risiko terjadinya epilepsi: 1. Kelainan neurologis atau perkembangan yang jelas sebelum KD pertama 2. KDK 3. Riwayat epilepsi pada orang tua atau saudara kandung Setiap faktor risiko meningkatkan kemungkinan 4%-6% Kombinasi dari faktor risiko tersebut meningkatkan kemungkinan 10%-49% (level II-2) Tidak dapat dicegah dengan pemberian obat rumat pada KD 32

PENATALAKSANAAN Konsensus Penatalaksanaan Kejang Demam

Penatalaksanaan KD Meliputi: Penatalaksanaan saat kejang: Di rumah / tempat praktek Di rumah sakit Pemberian obat pada saat demam: Antipiretik Antikonvulsan Pemberian obat rumatan: Indikasi Jenis antikonvulsan Lama pengobatan Edukasi orang tua 34

Cara penggunaan diazepam rectal 35

Bila kejang telah teratasi: Pemberian obat selanjutnya tgt: 1. Jenis kejang demam 2. Faktor resiko 36

Pemberian Obat Saat Demam 1. ANTIPIRETIK Antipiretik TIDAK TERBUKTI mengurangi faktor resiko KD (Level I, Rekomendasi D) Kesepakatan UKK: Antipiretik tetap diberikan (Level III, Rekomendasi B) Camfield PR, dkk. The first febrile seizures-antipyretic instruction plus either phenobarbital or Placebo to prevent recurrence. J Pediatr 1980; 97:16-21. Uhari M, dkk. Effect of acetaminophen and of low intermittent doses of diazepam on Prevention of recurrences of febrile seizures. J Pediatr 1995; 126:991 5. Kesepakatan Saraf Anak, 2005. 37

Temperatur Tubuh Pada Saat Timbul Serangan Dibandingkan temp. < 38 O C, > 38 O C lebih banyak terjadi X 2 = 13.8, p < 0.001 1% 14% 62% 23% tidak tahu < 38oC 38oC - 39oC > 39oC 38

Pemberian Obat Saat Demam Macam antipiretik: Parasetamol: 10 15 mg/kg/kali, 4 5 kali/hari Ibuprofen: 5 10 mg/kg/kali, 3 4 kali/hari Sindroma Reye Salisilat tidak dianjurkan sebagai antipiretik pada anak <18 bulan (Level III, Rekomendasi E) 39

Pemberian Obat Saat Demam 2. ANTIKONVULSAN Diazepam oral 0,3 mg/kg/8jam atau rektal 0,5 mg/kg/8jam pada pada saat demam > 38,5 0 C Resiko kejang berulang 30 60% (Level I, Rekomendasi A) Dosis di atas cukup tinggi WASPADA: ataksia, iritabel dan sedasi Fenobarbital, karbamazepin & fenitoin Tidak berguna mencegah KD (Level II, Rekomendasi E) 40

Pemberian Obat Rumatan 1. I N D I K A S I Obat rumatan DIINDIKASIKAN diberikan pada KD dengan ciri-ciri sbb: 1. Kejang lama > 15 menit 2. Kelainan neurologis sebelum dan sesudah kejang (hemiparesis, paresis Todd, cerebral palsy, retardasi mental dan hidrosefalus) 3. Kejang fokal 41

Pemberian Obat Rumatan Obat rumatan DIPERTIMBANGKAN diberikan pada KD bila: 1. Kejang berulang 2 kali dalam 24 jam 2. Pada bayi < 12 bulan 3. 4 kali per tahun AAP. Practice parameter: Longterm treatment of the child with simple febrile seizures. Pediatr 1999;103:1307-9. 42

Pemberian Obat Rumatan 2. JENIS ANTIKONVULSAN Asam valproate atau fenobarbital setiap hari efektif menurunkan resiko berulangnya KD (Level I) Fenobarbital ditinggalkan karena menimbulkan gangguan prilaku dan kesulitan belajar (40-50%) Pilihan saat ini adalah asam valproate (Depakene ) 43

Pemberian Obat Rumatan Asam valproate: Dosis asam valproate 15 40 mg/kg/hari dibagi dalam 2-3 dosis Pada sebagian kecil kasus, terutama usia <2 tahun AAP. Committee on drugs. Behavioral and cognitive effects of anticonvulsant therapy. Pediatr 1995; 96:538-40. AAP. Practice parameter: Longterm treatment of the child with simple febrile seizures. Pediatr 1999; 103:1307-9. Knudsen FU. Febrile seizures-treatment and outcome. Epilepsia 2000; 41:2-9. 44

Pemberian Obat Rumatan 3. LAMA PENGOBATAN Diberikan selama 1 tahun bebas kejang Kemudian dihentikan secara bertahap selama 1-2 bulan. Soetomenggolo TS. Buku Ajar Neurologi Anak. 1999. Knudsen FU. Febrile seizures: treatment and outcome. Brain Dev 1996; 18:438-49. 45

Edukasi Pada Orang Tua Kejang SELALU menakutkan bagi orang tua Pada saat kejang, mereka beranggapan anaknya meninggal Kecemasan dikurangi dengan cara: 1. Meyakinkan bahwa KD mempunyai prognosis baik 2. Memberitahukan cara penanganan kejang 3. Memberikan informasi kemungkinan kejang kembali 4. Pemberian obat untuk mencegah frekuensi memang efektif tetapi harus diingat adanya efek samping obat 46

Bila Terjadi Kejang (berulang) 1. Tetap tenang dan tidak panik 2. Kendorkan pakaian, terutama di sekitar leher 3. Bila tidak sadar, posisikan anak terlentang dengan kepala miring. Bersihkan muntahan atau lendir di mulut atau hidung. Jangan memasukkan sesuatu ke dalam mulut 4. Ukur suhu, observasi dan catat lama dan bentuk kejang 5. Tetap bersama pasien selama kejang 6. Berikan diazepam rektal. Dan jangan diberikan bila kejang telah berhenti 7. Bawa ke dokter atau rumah sakit bila kejang berlangsung 5 menit atau lebih 47

Apakah KD perlu diwaspadai? Ya, karena : Dari 20% kejang demam kompleks 8% : kejang > 15 menit 16% : kejang berulang dalam waktu 24 jam 2-4% kasus KD menjadi epilepsi Pada usia <1tahun sulit dibedakan dengan infeksi SSP (meningitis, ensefalitis) 48

Terimakasih ernyprasetyo65@yahoo.com