BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian dirancang dengan menggunakan metode deskriptif, dengan maksud untuk menggambarkan tingkat kemandirian dan faktor-faktor yang mempengaruhi kemandirian siswa dalam aktivitas belajar di SMA Negeri 1 Telaga Biru Kabupaten Gorontalo sesuai apa adanya, dan tidak digeneralisasikan untuk berlaku umum, sehingga lebih bersifat survei atau studi pendahuluan. 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA negeri 1 Telaga Biru dan direncanakan selama tiga bulan yaitu bulan Oktober- Desember 2012. 3.3 Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa di SMA Negeri 1 Telaga Biru Kabupaten Gorontalo dengan jumlah 403 orang. Penetapan besarnya sampel dalam penelitian ini mengikuti pendapat Arikunto (1999:120) yakni Apabila subyek kurang dari 100 lebih baik diambil semuanya, sehingga penelitian merupakan penelitian populasi. Selanjutnya ada subyeknya besar maka diambil antara 10%-15% atau 20%-25% atau lebih, tergantung waktu, tenaga dan dana. Berdasarkan pendapat di atas maka jumlah anggota sampel dalam penelitian ini adalah ditarik sebanyak 30% dari anggota populasi atau 403 x 30% = 121 orang.
Langkah langkah penetapan anggota sampel diuraikan sebagai berikut. 1. Teknik sampel berimbang (proporsional sampling) Setiap sekolah ditarik sampel secara proporsional sebanyak 30% dari jumlah populasi atau 30% x 403 = 121 orang seperti yang disajikan tabel berikut ini : Tabel 3.1 Penyebaran Populasi dan Sampel Penelitian No Kelas Keadaan Siswa Jumlah Laki-Laki Perempuan Populasi Sampel 1 X 71 103 174 52 2 XI IPA 15 42 57 17 3 XI IPS 38 44 82 24 4 XII IPA 7 38 45 14 5 XII IPS 15 30 45 14 Jumlah 161 258 403 121 2. Teknik Sampel Acak (random sampling) Dalam pengambilan sampel pada teknik ini ditempuh langkah-langkah sebagai berikut : (1) Setiap anggota populasi ditulis secara berurutan pada secarik kertas yang ukurannya sama, lalu digulung kecil, kemudian dimasukkan dalam sebuah kotak. (2) Kotak yang telah diisi gulungan kertas kecil tersebut, dikocok lalu diambil gulungan kertas tersebut sesuai jumlah anggota populasi pada setiap kelas. (3) Nomor-nomor yang terambil tersebut merupakan anggota sampel penelitian. Metode yang digunakan dalam menetapkan sampel penelitian adalah random sampling dengan teknik proporsional sampling dan undi.
3.4 Variabel Penelitian Pada penelitian ini hanya terdiri dari satu variabel yaitu profile kemandirian siswa dalam aktivitas belajar siswa dan adapun definisi konseptual dan operasional sebagai berikut. 1) Definisi Konseptual Menurut Sunarto (2001:2) bahwa profil adalah pandangan, keadaan, gambaran secara aktual yang disajikan dalam bentuk deskriptif berupa penjelasan, terhadap suatu fakta melalui suatu tabel atau sketsa, gambar dan bagan. Sedangkaan pengertian kemandirian belajar siswa menurut Desmita (2009: 186) bahwa kemandirian belajar siswa adalah kemandirian adalah usaha untuk melepaskan diri dari orang lain dengan maksud untuk menemukan diri sendiri melalui proses mencari identitas ego, yaitu merupakan perkembangan ke arah individualistis yang mantap dan berdiri sendiri. Berdasarkan kedua pendapat ini maka profil kemandirian belajar siswa adalah keadaan atau gambaran secara aktual usaha untuk melepaskan diri dari orang lain dengan maksud untuk menemukan diri sendiri melalui proses mencari identitas guna perkembangan ke arah individualistis yang mantap dan berdiri sendiri. 2) Definisi Operasional Profil kemandirian belajar siswa adalah skor yang diperoleh dari responden mengukur tingkat kemandirian siswa dalam aktivitas belajar dan diukur dengan angket. Kemandirian ditandai dengan indikator sebagai berikut (1) kemandirian belajar siswa dengan aspek yaitu (a) kemampuan menentukan nasib sendiri, (b)
kreatif dan insiatif dalam memecahkan masalah, (c) mengatur tingkah laku, (d) Memiliki rasa tanggung jawab dalam belajar, (e) mampu menahan diri, (f) membuat keputusan keputusan sendiri, (g) mampu mengatasi masalah tanpa ada pengaruh orang lain. (2) faktor-faktor yang mempengaruhi kemandirian belajar siswa dengan aspek yaitu (a) faktor eksternal yaitu faktor yang berasal dari luar diri siswa yang terdiri dari faktor-faktor non sosial, faktor-faktor sosial dan faktor internal yang meliputi faktor fisiologis dan faktor psikologis. 3) Kisi-Kisi Instrumen Penelitian Kisi-kisi instrumen penelitian pada profil kemandirian siswa dalam aktivitas siswa dipaparkan pada tabel berikut ini. Tabel 3.2 Kisi-Kisi Instrumen Profil Kemandirian Siswa dalam Aktivitas Belajar No Indikator Profil Kemandirian Belajar Siswa Kemandirian Belajar Siswa 1. Kemampuan menentukan nasib sendiri 2. Kreatif dan insiatif dalam memecahkan masalah A 3. Memiliki kepercayaan diri 4. Mengatur tingkah laku 5. Memiliki rasa tanggung jawab dalam belajar 6. Mampu mengatasi masalah tanpa ada Butir Instrumen Jumlah Positif Negatif Positif Negatif Total 2, 5, 6, 7 1, 3, 4 4 3 7 8, 9, 10, 12 15, 18, 19, 20 21, 24, 25 26, 27, 28, 32 33, 34, 37 11, 13 4 2 6 14, 16, 17 4 3 7 22, 23 3 2 5 29, 30, 31 4 3 7 35, 36 3 2 5
No Indikator Profil Kemandirian Belajar Siswa pengaruh orang lain 7. Membuat keputusan sendiri Butir Instrumen Jumlah Positif Negatif Positif Negatif Total 40, 41 38, 39 2 2 4 B Faktor-Faktor yang mempengaruhi kemandirian belajar siswa 43, 45, 42, 44 1. Faktor eksternal 46 2 3 5 47, 48, 50 49, 51 3 2 5 52 53 1 1 2 2. Faktor internal 54, 55, 56 57 3 1 4 Jumlah 9 7 16 Total 33 24 57 3.5 Teknik Pengumpulan Data Instrumen yang digunakan untuk menjaring data dalam penelitian ini adalah angket. Angket atau kuisioner sebagai instrumen pokok pengumpulan data penelitian yang diberikan kepada responden untuk diisi guna memperoleh data hasil penelitian. Untuk mengukur kemandirian belajar siswa dan faktor-faktor yang mempengaruhinya digunakan dua jenis pernyataan yaitu pernyataan positif (+) dan negatif (-). Pernyataan positif (+) adalah penyataan yang mendukung dengan menggunakan lima alternatif jawaban, yaitu sangat sesuai (SS), Sesuai (S), Kurang Sesuai (KS), Tidak Sesuai (TS) dan Sangat Tidak Sesuai (STS) dengan rentang skor 5 sampai 1. Pernyataan negatif (-) adalah pernyataan yang tidak mendukung dengan lima jenis
alternatif jawaban yaitu Sangat Tidak Sesuai (STS), Tidak Sesuai (TS), Kurang Sesuai (KS) Sesuai (S) dan Sangat Sesuai (SL). Semakin tinggi nilai yang diperoleh semakin tinggi kemandirian yang dimiliki. Skor untuk kedua jenis pernyataan ini dipaparkan pada tabel berikut. Tabel 3.3 Rentang Skor Responden Alternatif Jawaban dan Skor N Pernyataan Sangat Sesuai Kurang Sesuai Tidak Sangat Tidak o Sesuai Sesuai Sesuai 1 Positif 5 4 3 2 1 2 Negatif 1 2 3 4 5 3.6 Teknik Analisis Data Data yang telah dijaring melalui angket terhadap aktivitas siswa dianalisis dengan menggunakan teknik deskriptif. Analisis deskriptif yang dimaksudkan dalam penelitian ini seperti yang dikemukakan oleh Sugiyono (2004: 112) yaitu mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud untuk membuat kesimpulan yang berlaku secara umum atau generalisasi. Langkah langkah pengolahan data diuraikan sebagai berikut : 1. Menentukan data skor ideal setiap butir angket dihitung dengan rumus : Si = Bt X S Keterangan : Si = Skor ideal S = Jumlah sampel Bt = Bobot Tertinggi
Berdasarkan rumus di atas maka untuk angket dalam penelitian ini diperoleh gambaran bahwa S = 121 dan Bt = 5 sehingga skor idel (Si) untuk setiap butir instrument angket = 121 x 5 = 605 2. Menentukan Skor capaian responden Skor capaian responden diperoleh dari jumlah seluruh capaian responden pada setiap item pertanyaan dengan rumus sebagai berikut : 1) Kategori pernyataan yang positif seperti berikut ini. a. alternatif jawaban sangat sesuai = 5 x f b. alternatif jawaban sesuai = 4 x f c. alternatif jawaban kurang sesuai = 3 x f d. alternatif jawaban tidak sesuai = 2 x f e. alternatif jawaban sangat tidak sesuai = 1 x f 2) Kategori pernyataan yang negatif : a. alternatif jawaban sangat tidak sesuai = 5 x f b. alternatif jawaban tidak sesuai = 4 x f c. alternatif jawaban kurang sesuai = 3 x f d. alternatif jawaban sesuai = 2 x f e. alternatif jawaban sangat sesuai = 1 x f Keterangan : f = frekuensi jawaban responden atau jumlah responden 3) Menghitung Persentase Skor Capaian Responden Skor Menta h Perhitungan persentase (%) dengan rumus: Nilai= x 100 Skor Maksi mum Ideal (Sudjiono, 2006: 318) Skor masing-masing deskriptor dikonversikan dengan tabel interprestasi data seperti pada tabel 3.3 sebagai patokan guna mengetahui tingkat kualitas masingmasing deskriptor. Tabel 3.4 Interpretasi Kualitas Jawaban Responden
No 1 2 3 4 Rentang Persentase (%) Interpretasi Kualitas 76-100 Baik 55-75 Cukup 40-54 Kurang Baik 0-39 Tidak Baik (Arikunto, 1999: 246)