CAPAIAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI PADA PROGRAM PENGUATAN PENGAWASAN

dokumen-dokumen yang mirip
CAPAIAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI PADA PROGRAM PENGUATAN PENGAWASAN

PENGUATAN AREA PENGAWASAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI. Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia

REFORMASI BIROKRASI PENGUATAN PENGAWASAN. Heru Suseno, Yudrika Putra, Nila Yantrisiana, Testianto Hanung F.P

RENCANA AKSI PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN KORUPSI KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2014 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM

PERAN INSPEKTORAT UTAMA DALAM MENDUKUNG REFORMASI BIROKRASI

PenguatanPengawasan Pengawasan dan Akuntabilitas. Outline Paparan

Setyanta Nugraha Inspektur Utama Sekretariat Jenderal DPR RI

KEBIJAKAN PENGAWASAN INSPEKTORAT JENDERAL KEMDIKBUD TAHUN 2012

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS MENUJU WBK / WBBM DI UNIT KERJA BADAN KEPEGAWAIAN, PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KABUPATEN BANYUWANGI

EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN 2015 s.d 2017 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT INSPEKTORAT JENDERAL

GELAR PENGAWASAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG 2017

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS MENUJU WBK / WBBM DI UNIT KERJA BAPPEDA KOTA BANDA ACEH

AKSI AREA PENGUATAN PENGAWASAN TAHUN 2017 per 31 mei 2017

BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015

MEMBANGUN ZONA INTEGRITAS PEGAWAI NEGERI SIPIL DALAM RANGKA MEWUJUDKAN WILAYAH BEBAS KORUPSI DAN MELAYANI

EVALUASI REFORMASI BIROKRASI INSTANSI PEMERINTAH

BUPATI POLEWALI MANDAR

BIDANG PENATAAN PERATURAN PERUNDANG- UNDANGAN

EVALUASI REFORMASI BIROKRASI INSTANSI PEMERINTAH

2012, No1294.

LEMBAR KERJA EVALUASI REFORMASI BIROKRASI (INDEKS RB) INSTANSI : TAHUN : 2014

KATA PENGANTAR. Semoga Allah SWT selalu membimbing dan mencurahkan rahmat-nya kepada kita semua dalam melaksanakan tugas dan fungsi masing-masing.

- 9 - BAB II PENCAPAIAN DAN ISU STRATEGIS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR 20 TAHUN 2012

PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS MELALUI PELAYANAN PUBLIK INSPEKTORAT JENDERAL 2016

SKEMA ZONA INTEGRITAS WILAYAH BEBAS DARI KORUPSI (WBK) WILAYAH BIROKRASI BERSIH DAN MELAYANI (WBBM)

ANGAN Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS MENUJU WBK DAN WBBM

LAPORAN EVALUASI RENCANA KERJA PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS (ZI) MENUJU WILAYAH BEBAS DARI KORUPSI (WBK)/WILAYAH BIROKRASI BERSIH DAN MELAYANI (WBBM)

HASIL & MANFAAT RENCANA TINDAK LANJUT KETERANGAN

1. Zona Integritas (ZI) adalah predikat yang diberikan kepada instansi pemerintah yang pimpinan dan jajarannya mempunyai

RENCANA KERJA PEMBAGUNAN ZONA INTEGRITAS MENUJU WBK / WBBM DI KEMENTERIAN AGAMA KOTA DENPASAR

2015, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepoti

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN

HASIL PENGAWASAN PROGRAM KEFARMASIAN DAN ALKES INSPEKTUR JENDERAL INSPEKTORAT JENDERAL KEMENKES RI

KATA PENGANTAR. Semoga Allah SWT selalu membimbing dan mencurahkan rahmat-nya kepada kita semua dalam melaksanakan tugas dan fungsi masing-masing.

RENCANA AKSI TAHUN 2018 INSPEKTORAT PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51 TAHUN 2012 TENTANG

- 2 - Pasal 3. Pasal 5 Area sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan Kepala Badan ini.

2015, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme

BERITA DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN

PERCEPATAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI PEMERINTAH DAERAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA /PERMEN-KP/2017 TENTANG

REFORMASI BIROKRASI BALAI BESAR TEKNOLOGI KONVERSI ENERGI. Rapat PRA RAKER B2TKE 2017 Tangsel, 30 Maret 2017

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

BAB I PELAKSANAAN PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS MENUJU WBK/WBBM

PENGAWASAN TAHUN 2015

DOKUMEN RENCANA KERJA PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS DINAS PENDIDIKAN KOTA MALANG TAHUN Disusun oleh: TIM PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS

menyelesaikan tindak lanjut rekomendasi Pihak Eksternal tepat waktu.

KEPUTUSAN KECAMATAN CICURUG KABUPATEN SUKABUMI NOMOR : 30 Tahun 2018

LEMBAR KERJA EVALUASI REFORMASI BIROKRASI (INDEKS RB) INSTANSI : PENGADILAN AGAMA SOE TAHUN : 2017

lingkungan Kementerian/Lembaga dan Pemerintahan Daerah


LAPORAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI SEKRETARIAT KABINET TAHUN 2016

Tabel 2.1 Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Utama Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat

PENGUATAN PENGAWASAN DAN AKUNTABILITAS DALAM KERANGKA REFORMASI BIROKRASI

REFORMASI BIROKRASI DI LINGKUNGAN BPKP TERNATE, 12 APRIL 2017

BUPATI LANDAK PROVINSI KALIMANTAN BARAT

KERANGKA LOGIS PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI TINGKAT MAKRO

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

2016, No Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 13); 4. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Nomor 6 Tahun 201

KONFERENSI NASIONAL APARAT PENGAWASAN INTERN PEMERINTAH TAHUN 2010 SIMPULAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

AREA PERUBAHAN 1. Program Manajemen Perubahan 2. Program Penataan Peraturan Perundang-Undangan

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS (ZI) MENUJU WILAYAH BEBAS KORUPSI (WBK) DAN WILAYAH BIROKRASI BERSIH & MELAYANI (WBBM) PADA DIREKTORAT JENDERAL

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

EVALUASI PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI BNN TAHUN Jakarta, Juli 2015

KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

2 Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesi

keluaran ( output), hasil ( outcome), dan dampak ( impact) dari pelaksanaan rencana pembangunan.

SOSIALISASI PERATURAN MENTERI PAN DAN RB NOMOR 20 TAHUN 2012

UPAYA PENINGKATAN AKUNTABILITAS DAN INTEGRITAS APARATUR KEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2 2015, No Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/09/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja U

PEMERINTAH KOTA BLITAR I N S P E K T O R A T Jl. Imam Bonjol No. 09 Telp (0342)

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2018 Plt. Inspektur Jenderal. dr. Pattiselanno Roberth Johan, MARS NIP

INTEGRASI SPIP DAN QMS ISO 9001:2015 SEBAGAI KUNCI KEBERHASILAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI BADAN POM DALAM RANGKA MEWUJUDKAN GOOD GOVERNANCE

BUPATI MAROS PROVINSI SULAWASI SELATAN PERATURAN BUPATI MAROS NOMOR: 08 TAHUN 2016 TENTANG

LAPORAN KINERJA TRIWULAN III TAHUN 2014 TINGKAT SATUAN KERJA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN

SOSIALISASI PEDOMAN MENTERI PAN DAN RB NOMOR 20 TAHUN 2012

2011, No Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Tahun 1974 Nomor 55

BAB III PELAKSANAAN KEGIATAN

PENGAWASAN. A. Menurunnya Temuan Pemeriksaan Kasus Berindikasi Tindak Pidana Korupsi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

LAPORAN KINERJA INSPEKTORAT TAHUN 2016

EVALUASI KEPUASAN KONSUMEN ULPK DAN CONTACT CENTER HALO BPOM BADAN POM

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PROGRAM KERJA PENGAWASAN INTERNAL

DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN TANAH BUMBU

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

LAPORAN PENILAIAN MANDIRI PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN

PROGRAM MIKRO REFORMASI BIROKRASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

PENGADILAN NEGERI BANTUL KELAS I B MANUAL MUTU PENJAMINAN MUTU PENGADILAN

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN INSPEKTORAT DRAF LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSPEKTORAT BPKP TAHUN 2015

I. Rencana Aksi Reformasi Birokrasi Pemerintah Kota Malang Tahun 2015

Transkripsi:

CAPAIAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI PADA PROGRAM PENGUATAN PENGAWASAN Road Map Reformasi Birokrasi Badan Pengawas Obat dan Makanan Tahun 2014, meliputi 4 (empat) area perubahan : Meningkatnya kepatuhan terhadap pengelolaan keuangan negara Meningkatnya efektifitas pengelolaan keuangan negara pada Badan POM Dapat dipertahankannya status opini WTP pada Badan POM Menurunnya tingkat penyalahgunaan wewenang Dengan Indikator keberhasilan pencapaian sasaran adalah: 1. Kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian keuangan negara sesuai dengan aturan yang berlaku 2. Terselenggaranya SPIP di Badan POM 3. Meningkatnya peran APIP dalam mendorong meningkatkan kepatuhan atas pengelolaan keuangan negara 4. Telah dimanfaatkannya setiap output yang dihasilkan 5. Dipertahankannya opini WTP 6. Implementasi Program Anti Korupsi 7. Meningkatnya implementasi e-procurement Barang dan Jasa

Badan POM telah melakukan berbagai kegiatan dalam mencapai sasaran tersebut, diantaranya : Capaian Indikator 1 1. Menyusun pedoman Integrated Planning dan Budgeting : Menyusun SOP POM -10 SOP. 02 Perencanaan dan Evaluasi Program dan Anggaran 2. Perencanaan dan penganggaran Badan POM telah mengikuti siklus perencanaan dan penganggaran sesuai dengan SOP POM -10 SOP. 02 Perencanaan dan Evaluasi Program dan Anggaran 3. Dalam mewujudkan pengelolaan penganggaran yang baik, telah disusun organisasi pengelolaan anggaran antara lain: - SK penetapan KPA ditandatangani oleh Eselon I/pejabat yang berwenang sesuai peraturan yang berlaku; - SK penetapan PPK, Pejabat Pengadaan, Pejabat Penerima ditetapkan oleh KPA. - SK penetapan Bendahara penerima dan Bendahara Pengeluaran ditetapkan oleh Kepala Satuan Kerja. 1. Monev anggaran setiap triwulan untuk seluruh unit di Badan POM dengan mengacu pada Peraturan Pemerintah RI No. 39 tahun 2006 tentang tata cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan rencana Pembangunan. Laporan tahunan Badan POM telah memuat hasil seluruh kegiatan Badan POM merupakan monitoring dan evaluasi capaian kegiatan dalam kurun 1 tahun. 2. Evaluasi SAKIP termasuk LAKIP seluruh unit kerja di lingkungan Badan POM, yang mengacu pada Surat Keputusan Kepala Badan POM Nomor HK.04.1.23.07.11.690 tanggal 13 Juni tentang Pedoman Evaluasi Akuntabilitas Kinerja di Lingkungan Badan POM. Pelaksanaan tahun 2014 sedang dalam proses evaluasi oleh Inspektorat Badan POM. Capaian Indikator 2 1. Telah disusun Keputusan Kepala Badan POM RI Nomor HK.04.1.23.08.11.07430 Tahun tentang Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) di Lingkungan Badan Pengawas Obat dan Makanan 2. Telah dilaksanakan sosialisasi SPIP dengan Eselon II Pusat 3. Melakukan perencanaan dan penerapan SPIP : Telah dilakukan perencanaan pelaksanaan SPIP meliputi: Kerangka acuan kerja perencanaan pelaksanaan SPIP, Sosialisasi SPIP dengan melibatkan Narasumber dari BPKP, Diklat SPIP bagi, Pertemuan/FGD 1. Pembentukan satgas SPIP di masing-masing Satuan Kerja dan mapping lingkungan pengendalian 2. Pelaksanaan diklat SPIP

2013 1. Telah dilaksanakan penilaian risiko di masing-masing Unit Kerja Pusat dan Balai 2. Telah dilaksanakan evaluasi hasil mapping SPIP 2014 1. Pelaksanaan FGD implementasi SPIP, Penilaian risiko lanjutan pada masing-masing Satuan Kerja 2. Evaluasi penilaian resiko Capaian Indikator 3 1. Melakukan pembinaan terhadap penyusunan laporan keuangan dalam bentuk Pelatihan, Supervisi ke Balai/Balai Besar POM. 2. Monev CAPA Telah disusun Action Plan rekomendasi hasil pemeriksaan atas laporan keuangan Badan POM oleh BPK Melakukan monitoring Tindak Lanjut temuan BPK. Menyusun strategi meraih kembali WTP, dan Forum Group Discussion (FGD) penyelesaian Tindak Lanjut Temuan BPK Capaian Indikator 4 1. Melaksanakan evaluasi Laporan Hasil Pemeriksaan dan Tindak Lanjut. Status Temuan Hasil Pemeriksaan/Audit Dan Tindak Lanjutnya Hasil Pemeriksaan/Audit : BPK-RI / BPKP / APIP Lainnya Posisi Per : 31 Desember. Dari 136 rekomendasi, terdapat 16 rekomendasi yang belum sesuai saran. 2. Melaksanakan evaluasi kegiatan dan realisasinya Telah dilakukan Evaluasi Kegiatan secara berkala per triwulan dan dituangkan ke dalam buku report to the nation. Capaian kinerja dan realisasi anggaran pertriwulan dilaporkan kepada Bappenas dan DJA melalui monev online. 1. Melaksanakan evaluasi Laporan Hasil Pemeriksaan dan Tindak Lanjut. Status Temuan Hasil Pemeriksaan/Audit Dan Tindak LanjutnyaHasil Pemeriksaan BPK-RI dari 171 rekomendasi, terdapat rekomendasi yang telah ditindaklanjuti sebanyak 126, belum sesuai dan masih dalam proses tindak lanjut sebanyak 17, dan yang belum ditindaklanjuti sebanyak 28. 2. Melaksanakan evaluasi kegiatan dan realisasinya Telah dilakukan Evaluasi Kegiatan secara berkala per triwulan dan dituangkan ke dalam buku report to the nation. Capaian kinerja dan realisasi anggaran pertriwulan dilaporkan kepada Bappenas dan DJA melalui monev online.

2013 1. Melaksanakan evaluasi Laporan Hasil Pemeriksaan dan Tindak Lanjut. Status Temuan Hasil Pemeriksaan/Audit Dan Tindak Lanjutnya Hasil Pemeriksaan/Audit BPK-RI/BPKP/APIP Lainnya: Sampai dengan tahun 2013, dari 147 rekomendasi, terdapat rekomendasi yang telah ditindaklanjuti sebanyak 82, belum sesuai dan masih dalam proses tindak lanjut sebanyak 33, dan yang belum ditindaklanjuti sebanyak 5. Sebanyak 27 rekomendasi belum ditetapkan statusnya oleh BPK. 2. Melaksanakan evaluasi kegiatan dan realisasinya Telah dilakukan Evaluasi Kegiatan secara berkala per triwulan dan dituangkan ke dalam buku report to the nation. Capaian kinerja dan realisasi anggaran pertriwulan dilaporkan kepada Bappenas dan DJA melalui monev online. Capaian Indikator 5 Dalam mencapai sasaran dapat dipertahankannya status opini WTP pada Badan POM, selama tahun 2014 Badan POM telah melakukan kemajuan sebagai berikut: a) Memonitor tindak lanjut hasil temuan Opini WTP. dengan paragraf penjelas. Jumlah temuan 13, jumlah saran 27. Temuan yang selesai ditindaklanjuti 8, saran yang selesai ditindaklanjuti 22. Opini WTP. Jumlah temuan 18, jumlah saran 35. Temuan yang selesai ditindaklanjuti 2, saran yang selesai ditindaklanjuti 5. 2013 Opini TMP. Jumlah temuan 13, jumlah rekomendasi 27. Semua telah ditindaklanjuti namun belum diketahui status akhirnya. 2014 Opini WDP b) Melakukan review laporan keuangan dan laporan BMN didampingi oleh BPKP dengan hasil berupa surat pernyataan telah direview yang ditandatangani oleh Inspektur (setiap tahun dilakukan).

Capaian Indikator 6 Perumusan kebijakan dan program pengawasan dan pemberantasan korupsi dengan perumusan perencanaan program pengendalian gratifikasi, pengaduan masyarakat, whistle blower system, Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK), Penanganan Benturan Kepentingan, dan Zona Integritas. 1. Identifikasi area/proses pengawasan obat dan makanan rawan korupsi dengan alat bantu survei Indeks Kepuasan Masyarakat pada 8 Unit Layanan Publik. 2. Internalisasi budaya anti korupsi di Badan POM telah dilakukan dengan pembuatan edaran larangan menerima gratifikasi dan kewajiban melapor 3. Pelaksanaan koordinasi, monitoring, dan evaluasi bidang pengawasan dan pemberantasan korupsi dilakukan melalui Keputusan Kepada Badan POM RI Nomor HK.04.1.242.08.11.07084 Tahun tentang Pembentukan Organisasi Koordinasi, Monitoring, dan Evaluasi Pelaksanaan Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi di Lingkungan Badan POM, serta penyusunan laporan Kormonev tahun 4. Keputusan Kepala Badan POM Nomor HK.03.1.23.12.11.10050 tanggal 8 Desember tentang Tata Cara Pengelolaan dan Tindak Lanjut Pelaporan Pelanggaran (whistle blower system) di Lingkungan Badan POM 5. Penggalangan komitmen seluruh pegawai Badan POM telah dilaksanakan dengan pembentukan Zona Integritas di Badan POM pada tahun di Jakarta Internalisasi budaya anti korupsi di Badan POM telah dilakukan dengan lomba pembuatan banner dan spanduk anti korupsi. 2013 1. Pengaduan Masyarakat Seluruh unit organisasi telah mengimplementasikan penanganan pengaduan masyarakat dengan data dukung antara lain : - Trend pengaduan masyarakat di ULPK menggunakan aplikasi SIMPEL LPK (Sistem Pelaporan Layanan Pengaduan Konsumen) - Layanan informasi keracunan oleh Sentra Informasi Keracunan Nasional menggunakan aplikasi SPIMKer - Layanan PIONAs - Layanan Contact Center Halo BPOM 1500533 2. Penerbitan Buku saku Whistle Blowing System

3. Penanganan Benturan Kepentingan - Keputusan Kepala Badan POM Nomor HK.04.1.6.01.13.653 Tahun 2013 tentang Pedoman Penanganan Benturan Kepentingan di Lingkungan Badan POM - Buku saku tentang Benturan Kepentingan tahun 2013 4. Zona integritas - Penandatanganan Pakta Integritas bagi seluruh Pejabat Struktural dan Fungsional yang mengani pelayanan publik telah dilakukan secara bertahap mulai dari pejabat struktural, fungsional tertentu pada unit kerja, hingga seluruh pegawai Badan POM. 5. Internalisasi budaya anti korupsi di Badan POM telah dilakukan dengan kampanye anti korupsi pada Hari Anti Korupsi 6. Koordinasi yang aktif terkait pengadaan dengan LKPP dilakukan dengan konsultasi langsung, dengan telepon, surat elektronik, maupun melalui sistem LPSE Badan POM 2014 1. Gratifikasi - Badan POM telah melakukan penandatanganan Komitmen Penerapan Pengendalian Gratifikasi bersama seluruh Kepala Unit Kerja Eselon II Pusat dan Kepala Balai Besar / Balai POM seluruh Indonesia. - Telah dilakukan training of trainer dan workshop Pengendalian Gratifikasi bersama KPK di Jakarta pada tahun 2014 - Dilakukan Penyusunan buku A to Z serta QA Gratifikasi dan Kumpulan Peraturan Anti Korupsi Badan POM pada tahun 2014 2. Pengaduan Masyarakat Seluruh unit organisasi telah mengimplementasikan penanganan pengaduan masyarakat dengan data dukung antara lain : - Peraturan Kepala Badan POM Nomor 39 Tahun 2014 tentang Standar Pelayanan Publik di Lingkungan Badan POM - Media sosial (facecook dan twitter) 3. Whistle blower system Telah terdapat kebijakan tentang whistle blower system dibuktikan dengan :

- Keputusan Kepala Badan POM Nomor HK.04.1.6.08.14.5206 tanggal 21 Agustus 2014 tentang whistle blower system dalam pengadaan Barang/ Jasa Pemerintah di Lingungan Badan POM; - Keputusan Kepala Badan POM Nomor HK.03.1.6.09.14.5377 tanggal 2 September 2014 tentang Pembentukan Tim Verifikator dan Tim Penelaah Whistleblowing System dalam Pengadaaan Barang/ Jasa Pemerintah. 4. Internalisasi budaya anti korupsi di Badan POM telah dilakukan dengan penandatanganan komitmen penerapan pengendalian gratifikasi di lingkungan Badan POM 5. Dilakukan program percepatan pemberantasan korupsi yang dilaporkan kepada Bappenas/UKP4. Capaian Indikator 7 1. Menerbitkan pemberitahuan pengadaan barang dan jasa di lingkungan Badan POM untuk pengadaan bernilai Rp.1 Milyar ke atas dengan Surat Pemberitahuan Nomor HM.03.01.2.24.08.10.0424 yang salah satu poinnya adalah menyebutkan bahwa paket pelelangan dengan nilai di atas 1 miliar wajib diproses melalui LPSE. 2. Koordinasi yang aktif terkait pengadaan dengan LKPP dilakukan dengan konsultasi langsung, dengan telepon, surat elektronik, maupun melalui sistem LPSE Badan POM 1. Koordinasi yang aktif terkait pengadaan dengan LKPP dilakukan dengan konsultasi langsung, dengan telepon, surat elektronik, maupun melalui sistem LPSE Badan POM 2. Implementasi e-procurement (LPSE) barang dan jasa untuk seluruh pengadaan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. Hal ini dilakukan dengan menerbitkan Surat Edaran Nomor: PR. 02.03.2.21.02.12.0624 tentang Pengadaan Barang/Jasa Melalui LPSE Badan POM 2013 1. Koordinasi yang aktif terkait pengadaan dengan LKPP dilakukan dengan konsultasi langsung, dengan telepon, surat elektronik, maupun melalui sistem LPSE Badan POM 2. Implementasi e-procurement (LPSE) barang dan jasa dengan nilai lebih dari 100 juta secara bertahap dilakukan dengan menerbitkan Surat Edaran Nomor PR.02.03.2.21.02.12.0624 tentang Pengadaan Barang/Jasa Melalui LPSE Badan POM RI

2014 1. Surat Edaran Nomor HK.05.02.2.01.14.0209 tahun 2014 tentang Rencana Umum Pengadaan Barang/Jasa (RUP) di Lingkungan Badan Pengawas Obat dan Makanan 2. Koordinasi yang aktif terkait pengadaan dengan LKPP dilakukan dengan konsultasi langsung, dengan telepon, surat elektronik, maupun melalui sistem LPSE Badan POM Gambar 1. Tampilan Subsite LPSE