Pemodelan dalam RO. Sesi XIV PEMODELAN. (Modeling)

dokumen-dokumen yang mirip
Asusmi/Penyederhanaan Sistem

Maximize or Minimize Z = f (x,y) Subject to: g (x,y) = c

PENYELESAIAN MODEL LINEAR PROGRAMMING SECARA MATEMATIK (METODE SIMPLEKS)

Maximize or Minimize Z = f (x,y) Subject to: g (x,y) = c

Sesi X ANALISIS KEPUTUSAN

LINIER PROGRAMMING Formulasi Masalah dan Pemodelan. Staf Pengajar Kuliah : Fitri Yulianti, MSi.

Model Linear Programming:

Maximize or Minimize Z = f (x,y) Subject to: g (x,y) = c

BAB 2 LANDASAN TEORI

Model Linear Programming:

Maximize or Minimize Z = f (x,y) Subject to: g (x,y) = c

LINIER PROGRAMMING. By Zulkifli Alamsyah /ZA 1

Manajemen Sains. Pengenalan Riset Operasi. Eko Prasetyo Teknik Informatika

PEMROGRAMAN LINEAR YULIATI,SE,MM

METODE SIMPLEKS DALAM PROGRAM LINIER

RISET OPERASIONAL. Kosep Dasar Riset Operasional. Disusun oleh: Destianto Anggoro

METODE SIMPLEKS DALAM PROGRAM LINIER

METODE SIMPLEKS DALAM PROGRAM LINIER

Pengantar Riset Operasi. Riset Operasi Minggu 1 (pertemuan 1) ARDANESWARI D.P.C., STP, MP

MATA KULIAH MATEMATIKA SISTEM INFORMASI 2 [KODE/SKS : IT / 2 SKS]

Metode Simpleks M U H L I S T A H I R

BAB IV. METODE SIMPLEKS

RISET OPERASIONAL MINGGU KE-1. Disusun oleh: Nur Azifah., SE., M.Si. Kosep Dasar Riset Operasional

METODE SIMPLEKS DALAM PROGRAM LINIER

MATEMATIKA SISTEM INFORMASI 2 [KODE/SKS : IT / 2 SKS]

Pemrograman Linier (Linear Programming) Materi Bahasan

Metode Simpleks (Simplex Method) Materi Bahasan

MATA KULIAH RISET OPERASIONAL [KODE/SKS : IT045233/ 2 SKS]

III. METODE PENELITIAN

MATEMATIKA SISTEM INFORMASI 2 IT

PENYELESAIAN MODEL LINEAR PROGRAMMING SECARA GRAFIK

BAB III. METODE SIMPLEKS

BAB II METODE SIMPLEKS

RISET OPERASIONAL. Staf Pengajar Kuliah : Fitri Yulianti, MSi.

PEMROGRAMAN LINIER. Metode Simpleks

Dualitas Dalam Model Linear Programing

Maximize or Minimize Z = f (x,y) Subject to: g (x,y) = c

Pengambilan Keputusan dalam keadaan ada kepastian. IRA PRASETYANINGRUM, S.Si,M.T

OPERATIONS RESEARCH. oleh Bambang Juanda

BAB 2 LANDASAN TEORI

PROGRAM LINIER METODE SIMPLEKS

LINIEAR PROGRAMMING MATEMATIKA BISNIS ANDRI HELMI M, S.E., M.M.

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS ANDALAS BAHAN AJAR. Simpleks

Teknik Riset Operasional Semester Genap Tahun Akademik 2015/2016 Teknik Informatiaka UIGM

METODE BIG M. Metode Simpleks, oleh Hotniar Siringoringo, 1

III. METODE PENELITIAN

Pemrograman Linier (1)

BAB 2 LANDASAN TEORI

Riset Operasi Bobot: 3 SKS

MATA KULIAH RISET OPERASIONAL

METODE SIMPLEKS (MS)

BAB 2. PROGRAM LINEAR

Metodologi Penelitian

BAB 2 LANDASAN TEORI

PROGRAM LINIER : ANALISIS POST- OPTIMAL. Pertemuan 6

III KERANGKA PEMIKIRAN

mempunyai tak berhingga banyak solusi.

Metode Simpleks dengan Big M dan 2 Phase

BAB LINEAR PROGRAMMING : METODE GRAFIK PENDAHULUAN PENDAHULUAN

METODE SIMPLEKS. Obyektif 1. Memahami cara menyelesaikan permasalahan menggunakan solusi grafik 2. Mengetahui fungsi kendala dan fungsi tujuan

Model umum metode simpleks

BAB 2 LANDASAN TEORI

III. KERANGKA PEMIKIRAN

Sesi IX : RISET OPERASI. Perkembangan Riset Operasi

PRAKTIKUM II PEMROGRAMAN LINIER (METODE SIMPLEKS)

Dualitas Dalam Model Linear Programing

PROGRAM LINIER PROGRAM LINIER DENGAN GRAFIK PERTEMUAN 2 DEFINISI PROGRAM LINIER (1)

METODE SIMPLEKS 06/10/2014. Angga Akbar Fanani, ST., MT. SPL Nonhomogen dengan penyelesaian tunggal (unique) ~ ~

Introduction to Management Science: Pengantar Program Linear: Formulasi Model dan Solusi Grafik

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Usaha Kecil Menengah

MODUL PRAKTIKUM RISET OPERASIOANAL (ATA 2011/2012)

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 PROGRAM LINEAR

Pemodelan dan Linier Programming (LP)

Konsep Primal - Dual

RISET OPERASIONAL MINGGU KE-2. Disusun oleh: Nur Azifah., SE., M.Si. Linier Programming: Formulasi Masalah dan Model

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

: METODE GRAFIK. Metode grafik hanya bisa digunakan untuk menyelesaikan permasalahan dimana hanya

Manajemen Sains. Pemrograman Linier (Metode Simpleks) Eko Prasetyo Teknik Informatika Univ. Muhammadiyah Gresik 2011

METODE dan TABEL SIMPLEX

BAB 2 LANDASAN TEORI

Teori Dualitas dan Penerapannya (Duality Theory and Its Application)

Modul Mata Kuliah. Pemrograman Linear MAT Disusun Oleh: Rully Charitas Indra Prahmana

BAB 2 LANDASAN TEORI

KERANGKA PEMIKIRAN Kerangka Pemikiran Teoritis

Bab 2 LANDASAN TEORI

Ada beberapa kasus khusus dalam simpleks. Kadangkala kita akan menemukan bahwa iterasi tidak berhenti, karena syarat optimalitas atau syarat

Metode Simplex. Toha Ardi Nugraha

BAB II. PEMROGRAMAN LINEAR

BAB I PENDAHULUAN. besar dan mampu membantu pemerintah dalam mengurangi tingkat pengangguran.

Metode Simpleks dalam Bentuk Tabel (Simplex Method in Tabular Form) Materi Bahasan

Pemrograman Linier (2)

CCR314 - Riset Operasional Materi #2 Ganjil 2015/2016 CCR314 RISET OPERASIONAL

BAB 2 LANDASAN TEORI

Matematika Bisnis (Linear Programming-Metode Grafik Minimisasi) Dosen Febriyanto, SE, MM.

BAB III SOLUSI GRAFIK DAN METODE PRIMAL SIMPLEKS

CCR-314 #2 Pengantar Linear Programming DEFINISI LP

PROGRAM LINEAR: METODE SIMPLEX

kita menggunakan variabel semu untuk memulai pemecahan, dan meninggalkannya setelah misi terpenuhi

LINEAR PROGRAMMING. Lecture 5 PENELITIAN OPERASIONAL I. Lecture 5 23/10/2013. Simplex Method: Two-Phase Method Membagi penyelesaian LP dalam 2 fase:

Transkripsi:

Mata Kuliah :: Riset Operasi Kode MK : TKS 4019 Pengampu : Achfas Zacoeb Sesi XIV PEMODELAN (Modeling) e-mail : zacoeb@ub.ac.id www.zacoeb.lecture.ub.ac.id Hp. 081233978339 Pemodelan dalam RO Outline: Model dalam RO Alasan pembentukan model Jenis-jenis model Penyederhanaan model Tahap-tahap pemodelan 1

Model dalam RO Model adalah abstraksi atau penyederhanaan realitas dari suatu sistem yg kompleks Model menunjukkan hubungan-hubungan (langsung atau tidak langsung) dari aksi dan reaksi dalam pengertian sebab dan akibat. Model harus mencerminkan semua aspek realitas yang sedang diteliti. Model adalah suatu fungsi tujuan dengen seperangkat kendala yang diekspresikan dalam bentuk variabel keputusan. Alasan Pembentukan Model Menemukan variabel-variabel yang penting atau menonjol dalam suatu permasalahan Penyelidikan hubungan yang ada di antara variabelvariabel 2

Jenis-jenis Model Iconic (physical) Model Penyajian fisik yang tampak seperti aslinya dari suatu sistem nyata dengan skala yang berbeda. Model ini mudah untuk mengamati, membangun dan menjelaskan tetapi sulit untuk memanipulasi dan tidak dapat digunakan untuk tujuan peramalan. Biasanya menunjukkan peristiwa statik. Jenis-jenis Model (lanjut) Analogue Model Lebih abstrak dari model iconic, karena tidak kelihatan sama antara model dengan sistem nyata. Lebih mudah untuk memanipulasi dan dapat menunjukkan situasi dinamis. Umumnya lebih berguna dari pada model iconic karena kapasitasnya yang besar untuk menunjukkan ciri-ciri sistem nyata yang dipelajari. 3

Jenis-jenis Model (lanjut) Mathematical (Symbolic) Model Sifatnya paling abstrak. Menggunakan seperangkat simbol matematik untuk menunjukkan komponen-komponen (dan hubungan antar mereka) dari sistem nyata. Dibedakan menjadi 2 : 1. Model deterministik 2. Model probabilistik Jenis-jenis Model (lanjut) 1. Model deterministik : Dibentuk dalam situasi penuh kepastian (certainty) Memerlukan penyederhanaan-penyederhanaan dari realitas karena kepastian jarang terjadi. Keuntungannya dapat dimanipulasi dan diselesaikan lebih mudah. 2. Model probabilistik : Dalam kondisi ketidak-pastian (uncertainty). Lebih sulit di analisis, meskipun representasi ketidakpastian dalam model dapat menghasilkan suatu penyajian sistem nyata yang lebih realistis. 4

Penyederhanaan Model Penyederhanaan model sangat esensial, karena ketepatan solusi tergantung pada pemodelan. 1. Melinierkan hubungan yang tidak linier. 2. Mengurangi banyaknya variabel atau kendala. 3. Merubah sifat variabel, misalnya dari diskrit menjadi kontinyu. 4. Mengganti tujuan ganda menjadi tujuan tunggal. 5. Mengeluarkan unsur dinamik (membuat model menjadi statik). 6. Mengasumsikan variabel random menjadi suatu nilai tunggal (deterministik). Tahapan Pemodelan (lanjut) 1. Merumuskan masalah : Merumuskan definisi persoalan secara tepat Dalam perumusan masalah ada tiga hal yang penting diperhatikan : Variabel keputusan Tujuan (objectives) Kendala (constraints) 5

Tahapan Pemodelan (lanjut) Variabel keputusan : yaitu unsur-unsur dalam persoalan yang dapat dikendalikan oleh pengambil keputusan, sering disebut sebagai instrumen. Tujuan (objective) : penetapan tujuan membantu pengambil keputusan memusatkan perhatian pada persoalan dan pengaruhnya terhadap organisasi. Tujuan ini diekspresikan dalam variabel keputusan. Kendala (constraint) : adalah pembatas-pembatas terhadap alternatif tindakan yang tersedia. Tahapan Pemodelan (lanjut) 2. Pembentukan model : Sesuai dengan definisi persoalannya, pengambil keputusan menentukan model yang paling cocok untuk mewakili sistem. Model merupakan ekspresi kuantitatif dari tujuan dan kendala-kendala persoalan dalam variabel keputusan. Jika model yang dihasilkan cocok dengan salah satu model matematik yang biasa (misalnya linier), maka solusinya dapat dengan mudah diperoleh dengan program linier. 6

Tahapan Pemodelan (lanjut) 3. Mencari penyelesaian masalah : Aplikasi bermacam-macam teknik dan metode solusi kuntitatif yang merupakan bagian utama dari RO. Disamping solusi terhadap model, perlu juga informasi tambahan : Analisa Sensitivitas atau Kepekaan. Tahapan Pemodelan (lanjut) 4. Validasi model : Model harus diperiksa apakah dapat merepresentasikan berjalannya sistem yang diwakili. Validitas model dilakukan dengan cara membandingkan performance solusi dengan data aktual. Model dikatakan valid jika dengan kondisi input yang serupa, dapat menghasilkan kembali performance seperti kondisi aktual. 7

Model LP Model Linear Programming : Pengertian, contoh masalah dan perumusan model Metode penyelesaian (grafik dan simpleks) Interpretasi hasil Analisis sensistivitas Penyimpangan-penyimpangan dari bentuk baku Model Dualitas Penyelesaian kasus (aplikasi paket komputer Solver MS. Excell) Model LP (lanjut) Prinsip : Setiap organisasi berusaha mencapai tujuan yang telah ditetapkan sesuai dengan keterbatasan sumberdaya. Linear Programming : Teknik pengambilan keputusan dalam permasalahan yang berhubungan dengan pengalokasian sumberdaya secara optimal 8

Model LP (lanjut) Penerapan : pengalokasian sumberdaya Perbankan : portofolio investasi Periklanan Industri manufaktur : penggunaan mesin kapasitas produksi Pengaturan komposisi bahan makanan Distribusi dan pengangkutan Penugasan karyawan Model LP (lanjut) Karakteristik Persoalan LP : Ada tujuan yang ingin dicapai Tersedia beberapa alternatif untuk mencapai tujuan Sumberdaya dalam keadaan terbatas Dapat dirumuskan dalam bentuk matematika (persamaan/pertidaksamaan) Contoh pernyataan pertidaksamaan : Untuk menghasilkan sejumlah meja dan kursi secara optimal, total biaya yang dikeluarkan tidak boleh lebih dari dana yang tersedia. Pernyataan bersifat normatif. 9

Model LP (lanjut) Metode penyelesaian masalah : Grafis (2 variabel) Matematis (Simplex method) Contoh Persoalan LP Suatu perusahaan mebel menghasilkan dua produk, meja dan kursi yang diproses melalui dua bagian fungsi : perakitan dan pemolesan. Pada bagian perakitan tersedia 60 jam kerja, sedangkan pada bagian pemolesan hanya 48 jam kerja. Untuk menghasilkan 1 meja diperlukan 4 jam kerja perakitan dan 2 jam kerja pemolesan, sedangkan utk menghasilkan 1 kursi diperlukan 2 jam kerja perakitan dan 4 jam kerja pemolesan, Laba utk setiap meja dan kursi yang dihasilkan masing-masing Rp. 80.000,- dan Rp. 60.000,-. Berapakah jumlah produksi meja dan kursi yang optimal? 10

Contoh Persoalan LP (lanjut) Perumusan persoalan dalam bentuk tabel : Proses Waktu yang dibutuhkan per unit Meja Kursi Total jam tersedia Perakitan 4 2 60 Pemolesan 2 4 48 Laba/unit 80.000 60.000 Perumusan persoalan dalam bentuk matematika : Fungsi Maksima : Laba = 8 M + 6 K (dalam satuan Rp.10. 000) dengan kendala : 4M + 2K 60 2M + 4K 48 M 0 K 0 Contoh Persoalan LP (lanjut) Langkah-langkah dalam perumusan model LP : 1. Definisikan Variabel Keputusan (Decision Variable) Variabel yang nilainya akan dicari 2. Rumuskan Fungsi Tujuan (Objective Function) Maksimisasi atau Minimisasi Tentukan koefisien dari variabel keputusan 3. Rumuskan Fungsi Kendala Sumberdaya (Constraint) Tentukan kebutuhan sumberdaya untuk masing-masing peubah keputusan. Tentukan jumlah ketersediaan sumberdaya sebagai pembatas. 4. Tetapkan kendala non-negatif (Non Negative Constraint) Setiap keputusan (kuantitatif) yang diambil tidak boleh mempunyai nilai negatif. 11

Contoh Persoalan LP (lanjut) Variabel Keputusan : Keputusan yang akan diambil adalah berapakah jumlah meja dan kursi yang akan dihasilkan. Jika meja disimbolkan dengan M dan kursi dengan K, maka definisi variabel keputusan : M = jumlah meja yang akan dihasilkan (dalam satuan unit) K = jumlah kursi yang akan dihasilkan (dalam satuan unit) Perumusan Fungsi Tujuan : Laba untuk setiap meja dan kursi yang dihasilkan masingmasing Rp. 80.000,- dan Rp. 60.000,-. Tujuan perusahaan adalah untuk memaksimumkan laba dari jumlah meja dan kursi yang dihasilkan. Dengan demikian, fungsi tujuan dapat ditulis: Maks. : Laba = 8 M + 6 K (dalam satuan Rp.10. 000,-) Contoh Persoalan LP (lanjut) Perumusan Fungsi Kendala : Kendala pada proses perakitan : Untuk menghasilkan 1 buah meja diperlukan waktu 4 jam dan untuk menghasilkan 1 buah kursi diperlukan waktu 2 jam pada proses perakitan, sedangkan waktu yang tersedia adalah 60 jam. 4M + 2K 60 Kendala pada proses pemolesan : Untuk menghasilkan 1 buah meja diperlukan waktu 2 jam dan untuk menghasilkan 1 buah kursi diperlukan waktu 4 jam pada proses pemolesan, sedangkan waktu yang tersedia adalah 48 jam. 2M + 4K 48 12

Contoh Persoalan LP (lanjut) Kendala Non Negatif : Meja dan kursi yang dihasilkan tidak memiliki nilai negatif. M 0 K 0 Contoh Persoalan LP (lanjut) Penyelesaian secara grafik : Hanya dapat dilakukan untuk model dengan 2 decision variables Gambarkan masing-masing fungsi kendala pada grafik yang sama. K 34 32 28 24 20 16 12 8 4 0 4M + 2K 60 A(0,12) M=0 K=30 K=0 M=15 Feasible Region M=0 K=12 K=0 M=24 B(12,6) 2M + 4K 48 C(15,0) M 4 8 12 16 20 24 28 32 34 Laba = 8M + 6K Pada A : M = 0, K = 12 Laba = 6 (12) = 72 Pada B : M = 12, K = 6 Laba = 8(12) + 6(6) = 132 Pada C : M = 15, K = 0 Laba = 8 (15) = 120 Keputusan : M = 12 dan K = 6 Laba = Rp. 132.000,- 13

Contoh Persoalan LP (lanjut) Beberapa konsep penting dalam penyelesaian persoalan LP : Extreem points : Titik-titik sudut daerah kelayakan (feasible region) Infeasible Solution : Tidak ada solusi karena tidak semua kendala terpenuhi. Unbounded Solution : Solusi yang disebabkan karena fungsi tujuan dibuat tanpa batas dan tidak melanggar funggsi kendala. Redundancy : Redundancy terjadi karena adanya kendala yang tidak mempengaruhi daerah kelayakan. Alternative optima : Solusi yang tidak memberikan nilai yang unik, terjadi bila garis fungsi tujuan berimpit dengan garis salah satu kendala. Contoh Persoalan LP (lanjut) Penyelesaian secara Matematis (metode Simpleks) : Metode Simpleks adalah suatu metode yang secara matematis dimulai dari suatu pemecahan dasar yang feasibel (basic feasible solution) ke pemecahan dasar feasibel lainnya dan dilakukan secara berulang-ulang (iteratif) sehingga akhirnya diperoleh suatu pemecahan dasar yang optimum. Langkah 1 : Ubah model LP kedalam bentuk kanoniknya, semua fungsi kendala berupa persamaan, dengan cara menambahkan slack variable. Setiap fungsi kendala mempunyai slack variable. jumlah slack variable = jumlah fungsi kendala Nilai sebelah kanan (right-hand side) semua kendala tidak boleh negatif. 14

Contoh Persoalan LP (lanjut) 4M + 2K + S1 = 60 atau S1 = 60 4M 2K 2M + 4K + S2 = 48 atau S2 = 48 2M 4K S1 adalah variabel slack (waktu tak terpakai) dalam perakitan S2 adalah variabel slack (waktu tak terpakai) dalam pemolesan Semua variabel yang tidak mempengaruhi kesamaan ditulis dengan koefisien nol. Maks. = Laba = 8M + 6K + 0S1 + 0S2 dengan kendala : 4M + 2K + S1 + 0S2 = 60 2M + 4K + 0S1 + S2 = 48 M 0; K 0 Variabel dibagi menjadi non-basic variables dan basic variables. o Non-basic variables variabel yang tidak keluar sebagai solusi pada setiap iterasi, nilainya sama dengan nol. o Basic variables variabel yang keluar sebagai solusi pada setiap iterasi. Contoh Persoalan LP (lanjut) Langkah 2 : Membuat tabel simpleks awal Elemen pivot BV CV M K S1 S2 Rasio S1 60 4 2 1 0 60/4 S2 48 2 4 0 1 48/2 Zj 0-8 -6 0 0 Persamaan pivot Langkah 3 : Penentuan baris dan kolom kunci sebagai dasar iterasi Kolom kunci ditentukan oleh nilai baris Z negatif terbesar, yaitu pada kolom M Baris kunci ditentukan dari nilai rasio constraint variable (CV)/Kolom kunci terkecil, yaitu baris S1. 15

Contoh Persoalan LP (lanjut) Langkah 4 : Iterasi Variabel yang masuk sebagai basic variable (BV) adalah M dan variabel yang keluar dari BV adalah S1. M masuk sebagai BV menggantikan S1 (baris kedua). Untuk melakukan iterasi, digunakan metode perhitungan Gauss- Jordan sebagai berikut : Persamaan Pivot : Persamaan pivot baru = Persamaan pivot lama : elemen pivot Persamaan lainnya, termasuk Z : Persamaan baru = (Persamaan lama) (Koef kolom masuk) x (persamaan pivot baru) Contoh Persoalan LP (lanjut) Hasil iterasi 1 : Hasil iterasi 2 : BV CV M K S1 S2 Rasio M 15 1 1/2 1/4 0 30 S2 18 0 3-1/2 1 6 120 0-2 2 0 BV CV M K S1 S2 Rasio M 12 1 0 1/3-1/6 K 6 0 1-1/6 1/3 Z 132 0 0 5/3 2/3 Reduced costs Dual Prices 16

Contoh Persoalan LP (lanjut) Karena nilai-nilai pada baris Z sudah non negatif, berarti iterasi selesai, dan solusi yang diperoleh adalah : M = 12, K = 6 dan Z (laba) = 132 (dalam Rp. 10.000,-). Dari tabel akhir iterasi, juga diperoleh informasi mengenai nilai Reduced Costs dan Dual (shadow) prices. Selain itu, dengan sedikit perhitungan juga dapat dilakukan analisis sensitivitas. Analisis Sensitivitas (Sensitivity Analysis) Analisis sensitivitas atau kepekaan adalah suatu analisis yang mempelajari dampak perubahan-perubahan yang terjadi baik pada parameter (koefisien fungsi tujuan) maupun pada ketersediaan sumberdaya (nilai sebelah kanan), terhadap solusi dan nilai harga bayangan dari sumberdaya. Kegunaannya adalah agar pengambil keputusan dapat memberikan respon lebih cepat terhadap perubahanperubahan yang terjadi. Didasarkan atas informasi pada solusi optimal yang memberikan kisaran nilai-nilai parameter dan nilai sebelah kanan. 17

Terima Kasih atas Perhatiannya. 18