BAB I PENDAHULUAN. I.1. Umum. Transportasi mempunyai peranan penting dalam kehidupan. manusia, karena transportasi mempunyai pengaruh besar terhadap

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Permasalahan yang terjadi bukan hanya disebabkan oleh terbatasnya sistem

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. negara sedang berkembang, maka perencanaan transportasi sangat erat

BAB 1 PENDAHULUAN. banyak sekali kategori yang telah disebutkan diatas tersedia pula di kota ini.

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. dengan mengidentifikasi beberapa pertanyaan yang terdiri dari segi keamanan,

BAB I PENDAHULUAN. merupakan andalan utama dalam menghasilkan devisa di berbagai negara. Kota

BAB I PENDAHULUAN. total dalam memenuhi kebutuhan daerahnya sendiri, daerah tersebut

ANALISA PEMILIHAN MODA TRANSPORTASI UNTUK PERJALANAN KERJA ANTARA SHUTTLE SERVICE DAN KERETA API DENGAN MENGGUNAKAN METODE STATED PREFERRENCE

BAB I PENDAHULUAN. konsekuensi logis yaitu timbulnya lalu lintas pergerakan antar pulau untuk

ALTERNATIF PEMILIHAN MODA TRANSPORTASI UMUM (STUDI KASUS: BUS DAN KERETA API TRAYEK KOTA PADANG- KOTA PARIAMAN)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Data Angkutan Shuttle Kota Bandung Tayek Bandung Jakarta

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perkembangan teknologi dan industri membawa pengaruh besar bagi kehidupan

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Hasil survei kuisioner memberikan hasil sebagai berikut:

KAJIAN PERPINDAHAN MODA (MODE SHIFTING) DARI PENGGUNA KENDARAAN PRIBADI KE KENDARAAN UMUM (STUDI KASUS: KOTA BANDUNG)

BAB I PENDAHULUAN. Bandar Udara Internasional Kuala Namu adalah sebuah bandara baru untuk

KAJIAN POTENSI PENUMPANG ANGKUTAN KERETA API LINTAS MADURA (BANGKALAN SUMENEP PP) DENGAN MENGGUNAKAN METODE STATED PREFERENCE

KAJIAN POTENSI PERPINDAHAN PENUMPANG DARI BUS PATAS KE KERETA API EKSEKUTIF BIMA (RUTE MALANG-SURABAYA)DENGAN METODE STATED PREFERENCE

PENGARUH ANGKUTAN ONLINE TERHADAP PEMILIHAN MODA TRANSPORTASI PUBLIK DI KOTA MANADO (STUDI KASUS: TRAYEK MALALAYANG - PUSAT KOTA)

NILAI WAKTU PENGGUNA PESAWAT TERBANG STUDI KASUS: RUTE PADANG-JAKARTA

MODEL PEMILIHAN MODA TRANSPORTASI ANGKUTAN DALAM PROVINSI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

KOMPETISI PEMILIHAN MODA ANGKUTAN PENUMPANG BERDASARKAN MODEL LOGIT-BINOMIAL-SELISIH DAN LOGIT-BINOMIAL-NISBAH

ANALISA PEMILIHAN MODA TRANSPORTASI BUS DENGAN METODE STATED PREFERENCE (STUDI KASUS MEDAN - SIDIKALANG) LEO GANDA SILALAHI

BAB I PENDAHULUAN. kinerja (performance) dalam memfasilitasi mobilitas orang dan barang. Hal ini

ANALISA PEMILIHAN MODA TRANSPORTASI MEDAN-RANTAU PRAPAT DENGAN MENGGUNAKAN METODE STATED PREFERENCE

II. TINJAUAN PUSTAKA. ekonomi yang bersangkut paut dengan pemenuhan kebutuhan manusia dengan

ANALISIS PEMILIHAN MODA ANTARA BUS DAN KERETA API (STUDI KASUS : MEDAN TANJUNGBALAI) A. Diisi oleh surveyor

BAB. I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB III. tahapan penelitian yang dilakukan sebagai pendekatan permasalahan yang ada. MULAI SURVEY

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III LANDASAN TEORI. A. Regresi

III. METODOLOGI PENELITIAN. penelitian. Untuk mendapatkan data-data yang diperlukan dalam penelitian ini

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. Analisis faktor..., Agus Imam Rifusua, FE UI, 2010.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah service to service point to point, service to service point to point

MODEL PEMILIHAN MODA KERETA REL LISTRIK DENGAN JALAN TOL JAKARTA BANDARA SOEKARNO-HATTA

BAB I PENDAHULUAN. adalah suatu kebutuhan mendasar bagi manusia untuk melakukan kegiatannya

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

II. TINJAUAN PUSTAKA. dan tranportasi atau perangkutan adalah bagian kegiatan ekonomi yang. dan penumpang dari suatu tempat ke tempat lain.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

LAMPIRAN 1 FORMAT KUESIONER PENELITIAN

ANALISA PEMILIHAN MODA KERETA API DAN BUS (STUDI KASUS: MEDAN PEMATANG SIANTAR)

THESIS ABDUL GAUS NRP :

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. suatu bandara perlu didukung oleh sarana angkutan umum yang handal dan

PROBABILITAS PERPINDAHAN MODA DARI BUS KE KERETA API DALAM RENCANA RE-AKTIVASI JALUR KERETA API JEMBER-PANARUKAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI STUDI DALAM PENGEMBANGAN KA BANDARA SOEKARNO-HATTA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

MODEL PEMILIHAN MODA ANTARA LIGHT RAIL TRANSIT (LRT) DENGAN MOBIL PRIBADI DI JAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. keseharian sampai saat ini masih menjadi andalan, khususnya pemenuhan. dalam peningkatan pelayanan angkutan publik.

III. METODOLOGI PENELITIAN. penelitian. Untuk mendapatkan data-data yang diperlukan dalam penelitian ini

UCAPAN TERIMA KASIH DAFTAR ISI

BAB III LANDASAN TEORI. International Airport akan melibatkan partisipasi dari stakeholders termasuk

1. BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. metode analisis yang akan digunakan yaitu pada penelitian dari Dhani Yudha B.P. dengan

PILIHAN PELAYANAN PENUMPANG ANGKUTAN PERKOTAAN INDONESIA

II. TINJAUAN PUSTAKA. penumpang dari suatu tempat ke tempat lain, dalam Salim factor, dalam Dirgantoro Setiawan, 2003 :

STUDI POTENSI PENUMPANG PADA RENCANA PEMBANGUNAN BANDAR UDARA DI TULUNGAGUNG NASKAH PUBLIKASI TEKNIK SIPIL

MODEL PEMILIHAN MODA ANGKUTAN PENUMPANG KAPAL ROLL ON ROLL OFF (PT.ASDP) & KAPAL CEPAT (SWASTA)

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan, pariwisata maupun budaya membutuhkan jasa transportasi yang

BAB I PENDAHULUAN. dan atau mesin. Transportasi merupakan fasilitas yang sangat penting dalam perkembangan suatu

KAJIAN POTENSI PENUMPANG PESAWAT TERBANG RUTE MALANG-BALIKPAPAN DAN MALANG-BANJARMASIN JURNAL SKRIPSI

Evaluasi Kinerja Angkutan Umum (Bis) Patas dan Ekonomi Jurusan Surabaya - Malang

BAB III METODOLOGI DAN PENELITIAN. tinjauan pustaka yaitu melakukan kegiatan mengumpulkan literatur-literatur yang

MODEL PEMILIHAN MODA ANTARA KERETA API DAN BUS RUTE MAKASSAR PAREPARE DENGAN MENGGUNAKAN METODE STATED PREFERENCE

PENYUSUNAN RENCANA INDUK BANDAR UDARA KABUPATEN BLITAR PENYUSUNAN RENCANA INDUK BANDAR UDARA KABUPATEN BLITAR

PEMODELAN PEMILIHAN MODA ANTARA BUS DAN TRAVEL DENGAN METODE STATED PREFERENCE RUTE PALANGKARAYA BANJARMASIN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bermanfaat atau dapat berguna untuk tujuan tujuan tertentu. Karena dalam

REVIEW PENDEKATAN STATED PREFERENCED DALAM BEBERAPA PENELITIAN TRANSPORTASI DI KOTA PADANG

I-1 BAB I PENDAHULUAN

TUGAS AKHIR. Disusun oleh: DANIEL SAHAT IMATUA NIM : AGIL ALATAS NIM : PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terbaru (2008) Evaluasi adalah penilaian. Prestasi yang di perlihatkan, (3) kemampuan kerja.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. kebutuhan akan transportasi dan merangsang perkembangan suatu wilayah atau

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. transportasi yang sangat kritis seperti kemacetan lalu lintas yang disebabkan oleh

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Tinjauan Terhadap Objek Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Mobilitas manusia sudah dimulai sejak jaman dahulu, dimana kegiatan

ANALISA PROBABILITAS PENGGUNA JEMBATAN SURAMADU DAN KAPAL FERRY PADA RUTE SURABAYA MADURA

BAB IV METODOLOGI Umum

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. perpindahan orang dan/atau barang secara massal dengan selamat, aman, nyaman,

KAJIAN PERMINTAAN BUS KORIDOR CIBIRU DAGO MENGGUNAKAN TEKNIK STATED PREFERENCE

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

STUDI KEBUTUHAN TAKSI DI KOTA MALANG DENGAN TEKNIK STATED PREFERENCE

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. juga meningkat bahkan melebihi kapasitas sarana dan prasarana transportasi yang

BAB I PENDAHULUAN Gambaran Umum Objek Sejarah Perusahaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut kamus besar bahasa Indonesia edisi (2005) Evaluasi adalah

KOMPETISI PEMILIHAN MODA ANGKUTAN PENUMPANG ANTARA MODA JALAN RAYA (MIKROLET/BISON) DAN MODA JALAN REL (KA.KOMUTER) RUTE : SURABAYA-SIDOARJO

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN I.1. Umum Transportasi mempunyai peranan penting dalam kehidupan manusia, karena transportasi mempunyai pengaruh besar terhadap perorangan, masyarakat, pembangunan ekonomi, dan sosial politik suatu Negara. Tanpa adanya transportasi sebagai sarana penunjang, tidak dapat diharapkan tercapainya hasil yang memuaskan dalam usaha pembangunan berbagai aspek dari suatu Negara. Maka sudah seharusnya perkembangan dalam transportasi atau sistem pengangkutan khususnya angkutan darat harus dipikirkan sejak dini. Secara umum angkutan ini sendiri dapat didefinisikan sebagai pemindahan orang dan/atau barang dari suatu tempat ke tempat lain dengan menggunakan kenderaan (KM. 35, 2003 bab 1 pasal 1). Perangkutan diperlukan karena sumber kebutuhan manusia tidak terdapat disembarang tempat. Sistem yang digunakan untuk mengangkut penumpang dan barang dengan menggunakan alat angkut tersebut dinamakan moda transportasi. Pemilihan moda dapat dikatakan sebagai tahap terpenting dalam perencanaan transportasi. Ini karena peran kunci dari angkutan umum dalam berbagai kebijakan transportasi. Tidak seorangpun dapat menyangkal bahwa moda angkutan umum menggunakan ruang jalan jauh lebih efisien daripada moda angkutan pribadi (Ofyar Z Tamin, 1997) 15

Seterusnya, jika ada pengendara yang berganti ke moda transportasi angkutan umum, maka angkutan pribadi mendapatkan keuntungan dari perbaikan tingkat pelayanan akibat pergantian moda tersebut. Sangatlah tidak mungkin menampung semua kenderaan pribadi disuatu kota karena dibutuhkan ruang jalan yang sangat luas, termasuk tempat parkir (Ofyar Z Tamin, 1997). Oleh karena itu, masalah pemilihan moda dapat dikatakan sebagai tahap terpenting dalam perencanaan dan kebijakan transportasi. Hal ini menyangkut efisiensi pergerakan di daerah perkotaan, ruang yang harus disediakan kota untuk dijadikan prasarana transportasi, dan banyaknya pilihan moda transportasi yang dapat dipilih penduduk. Faktor ini adalah salah satu yang menjadi pertimbangan pelaku perjalanan dalam menentukan moda angkutan umum yang akan digunakan Telah disebutkan sebelumnya bahwa sejalan dengan perkembangan kota maka diperlukan sarana penunjang, yaitu moda-moda transportasi. Setiap moda transportasi memiliki sistem dan karakteristik tertentu, seperti kecepatan atau kemampuan gerak, tingkat pelayanan dan keamanan, ketersediaan atau availability, kapasitas, jangkauan gerak atau fleksibilitas, harga, dan waktu tempuh yang bervariasi. Beberapa hal tersebut merupakan komponen fisik dari moda yang berpengaruh untuk pengguna dalam menentukan pilihan moda sebagai penunjang pergerakan. 16

Selain komponen fisik dalam moda, pilihan penggunaan moda juga dipengaruhi oleh faktor ekonomi, sosial, tujuan perjalanan, dan waktu pergerakan. Faktor diatas merupakan komponen mutlak milik pengguna. I.2. Latar Belakang Dengan dibukanya tol Cipularang maka frekuensi pergerakan Bandung - Jakarta semakin bertambah dan semakin terbukanya peluang bisnis bagi moda-moda transportasi yang melalui tol tersebut seperti moda shuttle service yang semakin menjamur sejak waktu tempuh Bandung - Jakarta memampat. Tidak dipungkiri bahwa dengan pengaktifan tol Cipularang pada April 2005 keberadaan moda kereta api terancam. Hal tersebut sesuai dengan penelitian yang dilakukan PT. Kereta Api (PT. KA) (Persero) DAOP II Bandung pada tahun 2005 bekerja sama dengan peneliti dari ITB yaitu Harun Al-Rasyid menyatakan bahwa waktu tempuh tol Cipularang selama 2 jam dapat memudahkan perjalanan dari Bandung ke Jakarta sehingga lambat laun menjadi indikasi perpindahan penumpang dari kereta api ke tol menggunakan kendaraan pribadi, travel, dan bus. (www. republika.co.id: 8 Agustus 2005), dan bahkan sebagai salah satu penyebab ditutupnya rute penerbangan komersil Bandung - Jakarta atau sebaliknya. Di bawah ini dapat dilihat beberapa travel yang sedang berkembang di kota Bandung yang melayani rute Bandung Jakarta 17

Tabel 1.1 Travel Rute Bandung Jakarta Di Kota Bandung NO. KODE PERUSAHAAN NAMA DOMI SILI JUML AH KEND. DKI 1 31001 PT. VETIGA NADI Jakarta 68 PT. SARANA MARGABHAKTI DKI 2 31002 UTAMA Jakarta 5 3 32002 PT. BATARA TITIAN KENCANA Barat 60 4 32003 PT. CIPAGANTI CITRA GRAHA Barat 198 5 32004 PT. 4848 IRAWAN SARPINGI Barat 5 PT. SINAR JAYA MEGAH 6 32005 LANGGENG Barat 14 7 32009 PT. LINTAS MEDIA KARYA Barat 10 PT. TRANSPORTASI LINTAS 8 32011 INDONESIA Barat 16 18

NO. KODE PERUSAHAAN NAMA DOMI SILI JUML AH KEND. 9 32012 CV. CITRA TIARA TRANSPORT Barat 57 10 32013 PT. NUR RACHMADI Bersama Barat 60 11 32014 CV. PANCA JAYA UTAMA Barat 10 12 32015 PT. HERI SURYA PUTRA Barat 10 13 32016 PT. PURBAYA PANCASAKTI Barat 28 14 32018 PT. DISA PRATAMA MANDIRI Barat 10 15 32025 PT. TELE TRANS Barat 5 PT. MULTIMODA 16 32027 TRAVELATAMA Barat 9 17 32029 PT. STAR LINE Barat 12 19

NO. KODE PERUSAHAAN NAMA DOMI SILI JUML AH KEND. 18 32031 PT. DAY TRANS Barat 70 JUMLAH 647 Sumber : Direktorat LLAJ, 2011 Tabel di atas dapat diketahui ada beberapa travel rute Bandung Jakarta. Dengan keadaan tersebut sebaiknya terdapat pengaturan antar moda-moda yang berute sama tersebut, sehingga terdapat persaingan sehat antar moda untuk menjembatani pergerakan antara Bandung - Jakarta. Majunya kegiatan perekonomian dan meningkatnya kebutuhan masyarakat mendorong tingginya keinginan masyarakat untuk berpergian baik dalam rangka kegiatan bisnis, keperluan keluarga, maupun tujuan rekreasi. Kota Jakarta adalah ibukota republik Indonesia yang merupakan pusat pemerintahan, pusat ekonomi, dan pusat pariwisata yang merupakan daya tarik bagi penduduk kota kota besar lainya termasuk Bandung Untuk alasan terakhir pergerakan menuju Jakarta adalah karena banyaknya penduduk Bandung yang bekerja di Jakarta sehingga kemungkinan terjadi pergerakan rutin lebih besar, bahkan kemungkinan 20

sudah terdapat pelaku perjalanan yang melakukan ulang-alik Bandung - Jakarta atau sebaliknya Seperti yang telah diungkapkan di atas bahwa dengan semakin berkembangnya kota Jakarta sebagai pusat kegiatan di Indonesia maka kemungkinan pemilihan moda akan semakin banyak dengan pilihan rute yang beragam pula. Baik menggunakan kendaraan pribadi, ataupun kendaraan umum seperti shuttle service dan kereta api. I.3. Tujuan. Adapun yang menjadi tujuan penulisan ini adalah : 1. Untuk mendefinisikan karakteristik pelaku perjalanan dengan menganalisis faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pelaku perjalanan dalam memilih moda pada satu koridor ketika melakukan kegiatan pergerakan antar kota. Koridor yang dipilih adalah perjalanan Bandung - Jakarta. Penelitian hanya dilakukan untuk membandingkan antara moda transportasi angkutan shuttle service melalui jalan raya tol, kereta api dengan jalan rel. 2. Memperoleh suatu model pemilihan moda yang dapat menjelaskan probabilitas pelaku perjalanan dalam memilih moda transportasi antara shuttle service dan kereta api bila ditinjau dari segi biaya perjalanan (cost), waktu tempuh perjalanan (time), jadwal keberangkatan (headway), pelayanan (service), dan waktu perjalanan menuju stasiun (time acces). 21

3. Untuk menguji sensitivitas pelaku perjalanan dalam penentuan pemilihan moda apabila dilakukan perubahan terhadap atribut perjalanannya. I.4. Metodologi Penelitian Metode penulisan dari penelitian ini terbagi menjadi dua yaitu sebagai berikut: 1. Studi Pustaka Teori-teori mengenai pemilihan moda, model dari pemilihan moda dan teori mengenai pengambilan sampel serta teori mengenai metodologi survey yang digunakan untuk mengumpulkan data yang diperlukan, yang didapatkan dengan cara studi pustaka dari buku-buku yang berisi informasi dasar mengenai transportasi dan statistik. 2. Survey sumber yaitu : Pengambilan data, dalam penelitian ini digunakan dua data - Data Primer yaitu data yang diperoleh melalui metode pengumpulan data yang dilakukan dengan teknik stated preference yang didapat dengan pengamatan langsung. Data ini berupa dokumentasi pengamatan langsung dilapangan dengan melakukan wawancara langsung kepada pengguna kereta api dan shuttle service. Hasil kuesioner diperoleh melalui dua tahap yakni : 22

a) Dalam pelaksanaannya, surveyor membawa lembar kuesioner dan menyebar kuisioner kepada responden secara acak pada kereta api dan shuttle service tujuan Bandung Jakarta b) Survey dengan teknik wawancara langsung kepada pengguna moda angkutan kereta api dan shuttle service - Data sekunder yaitu data yang sudah tersusun yang diperoleh dari instansi-instansi tertentu. Data dapat berupa data-data mengenai operator yang melayani rute Bandung - Jakarta, kapasitas angkutan umum, rata-rata jumlah penumpang dalam sekali berangkat, dan lainlain. - Menganalisa dan mengolah data-data yang menyangkut situasi di lapangan saat pengambilan data I.5. Batasan Masalah - Ruang lingkup penelitian dan survey adalah perjalanan dari Bandung menuju Jakarta menggunakan kereta yang berangkat dari stasiun, dan perjalanan menggunakan shuttle service yang berangkat dari Bandung.. Permasalahan akan dibatasi pada pemberian penawaran alternatif pada pengguna salah satu moda dari kedua moda yang telah ditetapkan, yaitu seperti apa tanggapan dan kecenderungan pengguna terhadap moda tersebut. - Responden yang dipilih hanya kepada pemakai kereta api dan shuttle service yang melakukan perjalanan kerja/bisnis. 23

I.6. Tinjauan Pustaka I.6.1.Stated Preference. Stated preference adalah suatu pendekatan dengan cara menyampaikan pertanyaan pilihan (option) yang berupa suatu hipotesa untuk dinilai oleh responden. Selanjutnya responden ditanya mengenai pilihan apa yang mereka inginkan untuk melakukan sesuatu atau bagaimana mereka membuat ranking/rating atau pilihan tertentu di dalam satu atau beberapa situasi dugaan. Data stated preference yang diperoleh dari responden selanjutnya dianalisa untuk mendapatkan suatu model berupa formulasi yang mencerminkan utilitas individu. Sifat utama dari Stated Preference adalah sebagai berikut: 1. Stated Preference didasarkan pada pendapat responden tentang bagaimana respon mereka terhadap beberapa alternatif. 2. Setiap pilihan dipresentasikan sebagai paket dari atribut yang berbeda seperti ongkos, waktu tempuh perjalanan, jadwal keberangkatan, pelayanan, dan waktu perjalanan menuju stasiun. 3. Alat interview yang diberikan oleh metode ini memberikan alternatif yang dapat dimengerti oleh responden, tersusun rapi dan masuk akal. 4. Respon setiap jawaban yang diberikan oleh individu dianalisa untuk mendapatkan ukuran secara kuantitatif mengenai hal yang penting pada setiap atribut. 24

Metode ini telah secara luas dipergunakan dalam bidang transportasi karena metode ini dapat mengukur/memperkirakan bagaimana masyarakat memilih moda perjalanan yang belum ada atau melihat bagaimana reaksi mereka bereaksi terhadapsuatu peraturan baru. Menurut defenisinya Stated Preference berarti pernyataan preferensi tentang suatu alternative dibanding alternative-alternatif yang lain. Teknik ini menggunakan pernyataan preferensi dari para responden untuk menentukan alternative rancangan yang terbaik dari beberapa macam pilihan rancangan. Data stated preference (SP) memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan metode survey yang lain diantaranya. 1. Data survey yang lain rata-rata memiliki pengertian yang sesuai dengan perilaku nyata, tetapi data SP mungkin berbeda dengan perilaku nyatanya; 2. Meode Stated Preferenced secara langsung dapat diterapkan untuk perencanaan alternatif yang baru (non existing) 3. Format pilihan respon dapat bervariasi misalnya memilih salah satu ranking, rating dan choice, sedangkan format pilihan untuk metodesurvey yang lain hanya berupa choice. 4. Kelebihan metode survei dengan teknik stated preference terletak pada kebebasannya untuk melakukan desain pertanyaan untuk berbagai situasi dalam rangka memenuhi kebutuhan penelitian yang 25

diperlukan. Desain bentuk pertanyaan dan penyajian stated preference terdiri dari dari dua tahap Studi terdahulu Sebagai bahan untuk perbandingan dalam penelitian ini, penulis ingin mencoba menguraikan studi terdahulu tentang pemilihan moda Bandung Jakarta atau sebaliknya 1. Judul : Perjalanan Antara 2 Kota Dengan Membandingkan Moda Shuttle Service, Kereta Api, Dan Pesawat Udara (Studi Kasus : Jakarta Bandung), Skripsi, Universitas Indonesa.2009. Oleh : Yanita Amelia Tujuan dari studi ini adalah untuk mendefinisikan karakteristik pengguna moda shuttle service, kereta api, serta pesawat udara. Tujuan lainnya adalah memodelkan pemilihan moda antar ketiganya. Dalam studi ini, digunakan metode survey wawancara responden pengguna shuttle service, kereta api, dan pesawat udara dengan metode stated preferenced, dimana model pemilihan moda dipengatuhi oleh faktor-faktor sosioekonomi seperti factor pengaruh, waktu menuju pool, biaya menuju tujuan, waktu perjalanan moda,dan waktu menuju tujuan. Analisa pemilihan moda ini dapat dihitung dengan memodelkan jumlah pengguna yang dipengaruhi faktor-faktor sosioekonomi lainnya dengan metode regresi linear berganda, kemudian dilanjutkan dengan perhitungan probabilitas pemilihan moda dengan metode Multinomial Logit. Hasil 26

akhir yang telah teruji secara normal, limieritas, signifikasi, dan hipotesa didapat bahwa jumlah pengguna shuttle service dipengaruhi oleh waktu perjalanan, jumlah pengguna kereta api dipengaruhi oleh waktu menuju stasiun dan waktu perjalanan, serta jumlah pengguna pesawat udara dipengaruhi oleh tariff. Untuk probabilitas didapatkan shuttle service sebagai moda terpopuler, diikuti pesawat udara dan terakhir kereta api. Modal pemilihan moda yang telah didapat tidak terlalu bagus karena memiliki nila R square yang kurang dari 50 % untuk moda shuttle service dan kereta api. I.7. Hipotesa Berdasarkan hasil studi terlebih dahulu tentang pemilihan moda antara shuttle service dan kereta api didapat bahwa menurut saya penumpang yang melakukan perjalanan Bandung-Jakarta dengan tujuan bekerja/berbisnis lebih memilih menggunakan shuttle service daripada kereta api karena waktu perjalanan menggunakan shuttle service lebih cepat daripada menggunakan kereta api, dan juga dipengaruhi waktu menuju stasiun yang lebih lama daripada waktu menuju pool shuttle service di Bandung. 27

I.8. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan laporan Penelitian ini adalah sebagai berikut 1. BAB I PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan tentang Latar Belakang, Tujuan, Ruang Lingkup dan Pembatasan Masalah, Metode Penelitian, dan Sistematika Penulisan dari penelitian. 2. BAB II KAJIAN PUSTAKA Bab ini menjelaskan tentang transportasi massal, variable penentu pemilihan moda, metode Stated Preference, Teori Pengambilan Sampel, Jenis Data, Fungsi Utilitas dengan metode Regresi linear-berganda, dan Model Multinomial Logit. 3. BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam Bab ini dijelaskan tentang Proses Penelitian, Lokasi Penelitian, metodologi survey, penerapan pengambilan sample, dan metode analisis data. 4. BAB IV ANALISIS DAN PENGOLAHAN DATA Bab ini berisi mengenai hasil pengolahan data, model pemilihan moda yang terbentuk sesuai dengan data yang diperoleh, pengujian dan analisis dari model tersebut, serta probabilitas dari kedua moda. 28

5. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi mengenai kesimpulan dan saran dari penulisan skripsi. 29