DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTAWARINGIN BARAT,

dokumen-dokumen yang mirip
GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

BUPATI BANGKA. Jalan A. Yani (Jalur Dua) Sungailiat Bangka Telp. : (0717) Fax : (0717) 92534

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 18 TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT

BUPATI TULUNGAGUNG PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 71 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTAWARINGIN BARAT,

BUPATI NGAWI PERATURAN BUPATI NGAWI NOMOR 34 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN KEWENANGAN KANTOR LINGKUNGAN HIDUP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 58 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PEMERINTAHAN DESA

SUB BIDANG SUB SUB BIDANG RINCIAN URUSAN DAERAH 1. Pemerintahan Desa dan Kelurahan

3. Pembinaan, pengawasan dan supervisi penyelenggaraan pembentukan, pemekaran, penggabungan, dan penghapusan desa skala daerah.

BUPATI BANGKA Jalan A. Yani (Jalur Dua) Sungailiat Bangka Telp. : (0717) Fax : (0717) 92534

Penetapan pedoman, norma, standar, prosedur dan kriteria penyelenggaraan pemerintahan desa dan kelurahan skala nasional.

1. Kebijakan 1. Penetapan kebijakan daerah. 2. Penyelenggaraan pemerintahan desa.

Penetapan pedoman, norma, standar, prosedur dan kriteria penyelenggaraan pemerintahan desa dan kelurahan skala nasional.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTAWARINGIN BARAT,

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 30.3 Tahun 2008

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 20 TAHUN 2009 TENTANG

U. BIDANG PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA

GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTAWARINGIN BARAT,

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 38 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 24 TAHUN 2008 TENTANG

U. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA

TUGAS POKOK DAN FUNGSI ORGANISASI BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

BUPATI MANDAILING NATAL

Pasal 11 Kepala Sub Bagian Perencanaan mempunyai uraian tugas : a. menyiapkan bahan program kerja perencanaan sebagai pedoman pelaksanaan tugas;

U. URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DI BIDANG PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA

BUPATI NGAWI PERATURAN BUPATI NGAWI NOMOR 41 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN KEWENANGAN DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 29 TAHUN 2008 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 5 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 17 TAHUN 2008 TENTANG

MEMUTUSKAN : Pasal I...

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTAWARINGIN BARAT,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTAWARINGIN BARAT,

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 53 TAHUN 2008 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG

Bagian Humas dan Protokol Pasal 87

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 14 TAHUN 2009 T E N T A N G

PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT

PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 64 TAHUN 2016

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 33 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR : 01 TAHUN 2004 SERI D PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 1 TAHUN 2004 TENTANG

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT

PEMERINTAH KABUPATEN TRENGGALEK SALINAN PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 113 TAHUN 2011 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 66 Tahun : 2016

TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI SEKRETARIAT DAERAH KOTA SURABAYA WALIKOTA SURABAYA,

PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA ACEH NOMOR : 10 TAHUN 2001 TENTANG

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA NOMOR 16 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI BANGKA. Jalan A. Yani (Jalur Dua) Sungailiat Bangka Telp. (0717) Faximile (0717) 92534

BERITA DAERAH KABUPATEN BEKASI

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 74 Tahun : 2016

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI NOMOR 19 TAHUN 2001 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN KUTAI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA NOMOR 16 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI BIMA PERATURAN BUPATI BIMA NOMOR 04 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI KATINGAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KATINGAN NOMOR 12 TAHUN 2016 T E N T A N G

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 31 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN SUKAMARA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA NOMOR 6 TAHUN 2004 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 42 TAHUN 2008

MEMUTUSKAN: PERATURAN DAERAH TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA KECAMATAN DALAM WILAYAH KABUPATEN BULUNGAN.

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 18 TAHUN 2008 T E N T A N G

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 61 TAHUN 2011 TENTANG

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

LEMBARAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2008

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 28 TAHUN 2016

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 17 TAHUN 2009 TENTANG

Perda Kab. Belitung No. 14 Tahun

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 16 TAHUN 2008 T E N T A N G

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 26 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI INSPEKTORAT KABUPATEN SUKAMARA

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TIMUR NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 30 TAHUN

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 19 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PELALAWAN NOMOR 12 TAHUN 2002 TENTANG

BUPATI TANAH LAUT PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH LAUT NOMOR 51 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 53 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 89 TAHUN 2007

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH,

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 50 Tahun : 2016

SALINAN. Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);

: a. bahwa dengan telah ditetapkannya Peraturan Daerah

PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PESAWARAN NOMOR 04 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 16 TAHUN 2008 TENTANG

- 1 - PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 56 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN DASAR KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL,

Transkripsi:

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 27 TAHUN 2009 T E N T A N G TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKATDAN DESA KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTAWARINGIN BARAT, Menimbang : a. Bahwa sebagai pelaksanaan ketentuan dalam Pasal 13 Peraturan Daerah Kab. Kotawaringin Barat No.19 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Lembaga Teknis Daerah Kab. Kotawaringin Barat, perlu ditetapkan tugas pokok dan fungsi Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kab. Kotawaringin Barat. b. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, perlu menetapkan tentang Tugas Pokok dan Fungsi Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kab. Kotawaringin Barat. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 1959 tentang Penetapan Undang-Undang Darurat Nomor 3 Tahun 1953 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II di Kalimantan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1953 Nomor 9) Sebagai Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 72, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1820) 2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3041) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 Tentang Pokok-Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286) ; 4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355) ; 5. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389); 6. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437), sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang- - 446 -

Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 7. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1994 Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3547); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 100 Tahun 2000 tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil Dalam Jabatan Struktural (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 197, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4018) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2002 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 100 Tahun 2000 Tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil Dalam Jabatan Struktural (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4194) ; 10. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593) 11. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten / Kota ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737 ) ; 12. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741 ) ; 13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah ; 14. Peraturan Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat Nomor 14 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan Daerah Yang Menjadi Kewenangan Kabupaten Kotawaringin Barat (Lembaran Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat Tahun 2008 Nomor 14); 15. Peraturan Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat Nomor 19 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Bappeda dan Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat; M E M U T U S K A N : Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan : - 447 -

1. Daerah adalah Kabupaten Kotawaringin Barat. 2. Pemerintah Daerah adalah Kepala Daerah beserta Perangkat Daerah Otonom lainnya sebagai Badan Eksekutif Daerah. 3. Bupati adalah Bupati Kotawaringin Barat. 4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat sebagai Badan Legislatif Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat. 5. Struktur Organisasi adalah Gambaran Komposisi hubungan dan hirarki tugas, fungsi, wewenang dan tanggung jawab dalam suatu unit Perangkat Daerah. 6. Perangkat Daerah adalah keseluruhan kelembagaan daerah yang terdiri dari Sekretaris Daerah, Sekretaris Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, Dinas Daerah, Lembaga Teknis Daerah, Kantor Kecamatan dan Kelurahan. 7. Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa adalah Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Kotawaringin Barat. 8. Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Kotawaringin Barat adalah Unsur Staf yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Daerah melalui Sekretaris Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat. 9. Sekretaris, Bidang, Sub Bidang, Sub Bagian adalah Sekretaris, Bidang, Sub Bagian pada Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Kotawaringin Barat. 10. Kelompok Jabatan Fungsional adalah Kelompok Jabatan Fungsional di Lingkungan Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Kotawaringin Barat. 11. Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja suatu Unit Perangkat Daerah kedalam jabatan jabatan yang ada sebagai pembagian untuk terjaminnya efektivitas dan efisiensi pelaksanaan tugas didalam Unit Perangkat Daerah yang bersangkutan. BAB II PENETAPAN Pasal 2 Dengan Peraturan Bupati ini ditetapkan Tugas Pokok dan Fungsi Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Kotawaringin Barat. Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, terdiri dari : 1. Kepala Badan ; BAB III SUSUNAN ORGANISASI Pasal 3 2. Sekretaris, terdiri dari : a. Sub Bagian Umum, Kepegawaian dan Perlengkapan b. Sub Bagian Keuangan c. Sub Bagian Perencanaan dan Pengendalian Program; 3. Bidang terdiri dari : a. Kepala Bidang Pembangunan Desa dan Kelurahan, terdiri dari 1) Kepala Sub Bidang Pembangunan Desa dan Kelurahan; 2) Kepala Sub Bidang Penguatan Kapasitas Pemerintahan Desa dan Kelurahan. b. Kepala Bidang Kelembagaan, Sosial Budaya dan Partisipasi Masyarakat Desa dan Kelurahan, terdiri dari : 1) Kepala Sub Bidang penguatan Kelembagaan dan Pelatihan Masyarakat; 2) Kepala Sub Bidang Pemberdayaan Adat dan Pengembangan Sosial Budaya. c. Kepala Bidang Pemanfaatan Sumber Daya Desa/Kelurahan dan Teknologi Tepat Guna, terdiri dari : 1) Kepala Sub Bidang Rehabilitasi Konservasi dan Pemanfaatan Sumber Daya Desa/Kelurahan; 2) Kepala Sub Bidang Kerjasama dan Pendayagunaan Teknologi Tepat Guna; d. Kepala Bidang Usaha Ekonomi Masyarakat, terdiri dari : 1) Kepala Sub Bidang Pengembangan Usaha Ekonomi Masyarakat dan Lembaga Keuangan Mikro; - 448 -

2) Kepala Sub Bidang Pemberdayaan Masyarakat Miskin; 4. Kelompok Jabatan Fungsional. Pasal 4 Bagan Susunan Organisasi Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan Bupati ini. BAB IV TUGAS POKOK, FUNGSI DAN KEWENANGAN BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA Pasal 5 Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa mempunyai tugas pokok membantu Bupati dalam melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijaksanaan spesifik dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah di Bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Desa berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pasal 6 Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5, Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, menyelenggarakan fungsi : a. Perumusan Kebijakan Teknis Pelaksanaan dan Pengendalian Kegiatan di Bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Desa yang dipilah kedalam kelompok : a.1. Pembangunan Desa dan Kelurahan. a.2. Pembinaan Kelembagaan Sosial Budaya dan Partisipasi Masyarakat Desa dan Kelurahan. a.3. Pemanfaatan Sumber Daya Desa / Kelurahan dan Teknologi Tepat Guna. a.4. Pengembangan Usaha Ekonomi Masyarakat Desa dan Kelurahan. b. Pengelolaan tugas umum ketatausahaan Bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Desa. c. Pengelolaan program pembantuan dan program Provinsi. Pasal 7 Untuk melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6, Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa mempunyai kewenangan sebagai berikut : a. Penetapan kebijakan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa skala b. Penyelenggaraan pemerintahan Desa dan Kelurahan skala Kabupaten c. Koordinasi dan fasilitasi penyelenggaraan administrasi pemerintahan Desa dan Kelurahan skala Kabupaten d. Pembinaan dan pengawasan penyelengaraan administrasi pemerintahan Desa dan Kelurahan skala e. Pembinaan, pengawasan dan supervisi penyelengaraan pembentukan, pemekaran, penggabungan dan penghapusan desa dan kelurahan skala Kabupaten f. Monitoring dan evaluasi serta pelaporan penyelenggaraan pembentukan, pemekaran, penggabungan dan penghapusan desa dan kelurahan skala f.1. Penetapanan pedoman peran BPD dan kelurahan dalam penyelenggaraan pemerintahan desa skala f.2. Pembinaan, pengawasan, supervisi dan fasilitasi BPD skala Kabupaten g. Monitoring dan evaluasi serta pelaporan peran BPD skala h. Penetapan pedoman pengelolaan keuangan dan aset desa skala i. Koordinasi dan fasilitasi pengelolaan keuangan dan aset desa skala j. Pembinaan, pengawasan dan supervisi pengelolaan keuangan dan aset Desa skala k. Monitoring dan evaluasi serta pelaporan pengelolaan keuangan dan aset Desa skala k.1. Pengembangan kapasitas pemerintah Desa dan Kelurahan skala k.2. Penyelenggaraan bimbingan, konsultasi, pelatihan dan pendidikan bagi pemerintah Desa dan Kelurahan skala l. Fasilitasi pengembangan kapasitas pemerintah Desa dan Kelurahan skala - 449 -

m. Pengembangan kapasitas pemerintah Desa dan Kelurahan skala n. Penetapan pedoman, norma, standar, prosedur, dan kriteria dibidang peguatan kelembagaan dan pengembanganpartisipasi masyarakat skala o. Koordinasi dan fasilitasi pengelolaan data profil Desa dan profil Keurahan skala p. Pelaksanaan pengolahan data profil Desa dan profil Kelurahan skala kabupaten. q. Pengelolaan data profil Desa dan profil Kelurahan skala r. Mengkoordinasi dan fasilitasi penguatan kelembagaan masyarakat skala Kabupaten s. Penyelenggaraan penguatan kelembagaan masyarakat skala t. Pelaksanaan pelatihan masyarakat skala u. Koordinasi dan fasilitasi pengembangan manajemen pembangunan partisifatif v. Pelaksanaan pemantapan manajemen pembangunan partisipatif masyarakat skala w. Koordinasi dan fasilitasi peningkatan peran masyarakat dalam penataan dan pendayagunaan ruang kawasan perdesaan skala x. Pelaksanaan peningkatan peran masyarakat dalam penataan dan pendayagunaan ruang kawasan perdesaan skala y. Penetapan pedoman, norma, standar, kriteria dan prosedur di bidang pemberdayaan adat dan pengembangan kehidupan sosial budaya masyarakat skala z. aa.fasilitasi pemberdayaan lembaga adat dan budaya skala å. Pembinaan dan supervisi pemberdayaan lembaga adat dan budaya skala kabupaten. ä. Pemberdayaan lembaga adat dan budaya skala ö. dd.koordinasi dan fasilitasi pelaksanaan pemberdayaan perempuan skala aa. Pembinaan dan supervisi pelaksanaan pemberdayaan perempuan skala bb. Pelaksanaan pemberdayaan perempuan skala cc. Koordinasi dan fasilitasi pelaksanaan gerak PKK skala kabupaten. dd. Pembinaan dan supervisi pelaksanaan Gerak PKK skala ee. Pelaksanaan Gerak PKK skala ff. Koordinasi dan fasilitasi pelaksanaan peningkatan kesejahteraan sosial skala gg. Pembinaan dan supervisi pelaksanaan peningkatan kesejahteraan sosial skala hh. Pelaksanaan peningkatan kesejahteraan sosial skala ii. oordinasi dan fasilitasi pelaksanaan perlindungan tenaga kerja skala jj. Pembinaan dan supervisi pelaksanaan perlindungan tenaga kerja skala kk. Pelaksanaan perlindungan tenaga kerja skala ll. Penyelenggaraan pemberdayaan usaha ekonomi masyarakat skala mm. Koordinasi dan fasilitasi penyelengaraan pemberdayaan ekonomi penduduk miskin skala nn. Penyelenggaraan pemberdayaan ekonomi penduduk miskin skala oo. Koordinasi dan fasilitasi pentelenggaraan pengembangan usaha ekonomi keluarga dan kelompok masyarakat skala pp. Penyelengaraan pengembangan usaha ekonomi keluarga dan kelompok masyarakat skala qq. Monitoring, evaluasi dan pelaporan penyelengaan pengembangan usaha ekonomi keluarga dan kelompok masyarakat skala rr. Koordinasi dan fasilitasi penyelengaaraan pengembangan lembaga keuangan mikro perdesaan skala ss. Penyelenggaraan pengembangan lembaga keuangan mikro perdesaan skala tt. Monitoring, evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan pengembangan lembaga keuangan mikro perdesaan skala uu. Koordinasi dan fasilitasi penyelenggaraan pengembangan produksi dan pemasaran hasil usaha masyarakat skala vv. Penyelenggaraan pengembangan produksi dan pemasaran hasil usaha masyarakat skala ww. Monitoring, evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan pengembangan produksi dan pemasaran hasil usaha masyarakat skala xx. Koordinasi dan fasilitasi penyelenggaraan pengembangan pertanian pangan dan peningkatan ketahan pangan masyarakat skala yy. Penyelenggaran pengembangan pertanian pangan dan peningkatan ketahan pangan masyarakat skala zz. Monitoring, evaluasi dan pelaporan penyelenggaran pengembangan pertanian pangan dan peningkatan ketahanan pangan masyarakat skala - 450 -

åå. Penyelenggaraan pemberdayaan masyarakat dan pengelolaan sumber daya alam dan teknologi tepat guna skala ää. Koordinasi dan fasilitasi pelaksanaan konservasi dan rehabilitasi lingkungan skala öö. Pelaksanaan fasilitasi konservasi dan rehabilitasi lingkungan skala aaa. Monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan fasilitasi konservasi dan rehabilitasi lingkungan hidup skala bbb. Koordinasi dan fasilitasi pelaksanaan pemanfaatan lahan dan pesisir pedesaan skala ccc. Pelaksanaan pemanfaatan lahan dan pesisir perdesaan skala ddd. Monitoring, evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan pemanfaatan lahan dan pesisir pedesaan skala eee. Koordinasi dan fasilitasi pemeliharaan dan prasarana dan sarana pedesaan serta pemeliharaan air bersih dan penyehatan lingkungan skala fff. Pembinaan, pengawasan dan supervisi pemeliharaan prasarana dan sarana pedesaan serta pemeliharaan air bersih dan penyehatan lingkungan skala ggg. Monitoring, evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan fasilitasi pemeliharaan prasarana dan sarana pedesaan serta pemeliharaan air bersih dan penyehatan lingkungan skala hhh. Koordinasi dan fasilitasi kebutuhan teknologi tepat guna skala iii. Pembinaan dan supervisi pemanfaatan teknologi tepat guna skala jjj. Monitoring, evaluasi dan pelaporan pemanfaatan teknologi tepat guna skala kkk. Koordinasi dan fasilitasi pemasyarakatan dan kerja sama teknologi pedesaan skala kabupaten. lll. Penyelenggaraan pemasyarakatan dan kerjasama teknologi pedesaan skala mmm. Monitoring, evaluasi dan pelaporan pemasyarakatan dan kerjasama teknologi pedesaan skala BAB V RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI PADA BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA Bagian Pertama KEPALA BADAN Pasal 8 Kepala Badan mempunyai tugas memimpin, membina, mengkoordinasikan, merencanakan serta menetapkan program kerja, tata kerja dan mengembangkan semua kegiatan pemberdayaan masyarakat dan Desa / Kelurahan serta bertanggung jawab atas terlaksananya tugas pokok Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa / Kelurahan. Pasal 9 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8, Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa menyelenggarakan fungsi : a. Menyusun kebijaksanaan teknis di Bidang Pemberdayaan Masyarakat sesuai dengan kebijaksanaan yang ditetapkan oleh Kepala Daerah berdasarkan peraturan perundang undangan yang berlaku. b. Membina Kelembagaan Pemerintahan Desa dan Kelurahan. c. Merumuskan sasaran perencanaan pembangunan dan pengendalian pemberdayaan masyarakat Desa dan Kelurahan. d. Menyelenggarakan dan mengkoordinasikan pelaksanaan pemberdayaan masyarakat. Desa / Kelurahan e. Menyelenggarakan Pengawasan umum dan pembinaan pelaksanaan kegiatan pemberdayaan masyarakat. f. Mengevaluasi pelaksanaan tugas atau fungsi Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa. g. Menyelenggarakan urusan ketatusahaan Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa. Bagian Kedua SEKRETARIS Pasal 10 Sekretaris mempunyai tugas mengoordinasikan penyusunan program dan penyelenggaraan tugas-tugas bidang secara terpadu dan tugas pelayanan administratif serta perlengkapan, keuangan, kepegawaian, ketatausahaan, protokol, humas - 451 -

dan rumah tangga, organisasi, tatalaksana dan analisis jabatan serta dokumentasi peraturan perundang-undangan pada Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa. Pasal 11 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10, Sekretaris menyelenggarakan fungsi : a. Mengkoordinasi pelaksanaan penyusunan program, anggaran belanja dan pelaporan; b. Menyiapkan bahan ketentuan peraturan perundang undangan di Bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan desa; c. Melaksanakan urusan kepegawaian; d. Melaksanakan urusan keuangan; e. Melaksanakan urusan penataan organisasi, tatalaksana dan analisis jabatan; f. Melaksanakan urusan rumah tangga dan ketatausahaan; g. Melaksanakan urusan perpustakaan dan hubungan masyarakat ; dan h. Pembinaan, pengendalian, monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas. Pasal 12 Sekretaris, terdiri dari : 1. Kepala Sub Bagian Umum, Kepegawaian dan Perlengkapan 2. Kepala Sub Bagian Keuangan ; 3. Kepala Sub Bagian Perencanaan dan Pengendalian Program Paragraf 1 Sub Bagian Umum, Kepegawaian dan Perlengkapan Pasal 13 Kepala Sub Bagian Umum, Kepegawaian dan Perlengkapan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan untuk keperluan urusan surat menyurat, perlengkapan, urusan rumah tangga, administrasi perjalanan dinas, protocol, humas/perpustakaan, inventarisasi barang serta perencanaan dan pengembangan pegawai, mutasi, peningkatan disiplin, kesejahteraan pegawai, organisasi, tatalaksana dan analisis jabatan serta dokumentasi perundang-undangan. Pasal 14 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13, Kepala Sub Bagian Umum, Kepegawaian dan Perlengkapan menyelenggarakan fungsi : a. Penyelenggaraan urusan ketatausahaan, surat menyurat; b. Penyelenggaraan urusan perlengkapan/inventaris barang dan urusan rumah tangga; c. Pengelolaan administrasi perjalanan dinas, humas dan keprotokolan d. Pelaksanaan administrasi kepegawaian; e. Penyusunan Daftar urutan kepegawaian; f. pelaksanaan disiplin dan kesejahteraan pegawai; g. Pelaksanaan organisasi, tatalaksana, formasi jabatan dan analisis jabatan; h. Menghimpun bahan peraturan perundang-undangan; dan Membuat laporan pelaksanaan monitoring dan evaluasi Paragraf 2 Sub Bagian Keuangan Pasal 15 Kepala Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas penyiapan bahan penyusunan rencana anggaran pembiayaan, pengelolaan keuangan dan pelaksanaan anggaran. - 452 -

Pasal 16 Untuk melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15, Kepala Sub Bagian Keuangan menyelenggarakan fungsi : a. Pengelolaan penyusunan rencana anggaran rutin; b. Pengelolaan administrasi keuangan; c. Pelaksanaan bimbingan dan pembinaan bendahara rutin, bendahara gaji dan bendahara khusus penerima; dan d. Membuat LAporan Pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi Paragraf 3 Sub Bagian Perencanaan dan Pengendalian Program Pasal 17 Kepala Sub Bagian Perencanaan dan Pengendalian Program mempunyai tugas menyiapkan dan menghimpun data dari bidang sebagai bahan penyusunan program dan anggaran badan, serta menghimpun bahan penyusunan pelaporan. Pasal 18 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17, Kepala Sub Bagian Perencanaan dan Pengendalian Program menyelenggarakan fungsi : a. Menyiapkan bahan dan data penyusunan program dan anggaran; b. Menghimpun data dari semua bidang sebagai bahan dalam penyusunan program dan anggaran badan; c. Menghimpun bahan dan data penyusunan pelaporan badan; d. Mengolah, meneliti dan mempelajari bahan dan data penyusunan program, anggaran dan pelaporan; dan embuat Laporan pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi Bagian Ketiga BIDANG PEMBANGUNAN DESA DAN KELURAHAN Pasal 19 Kepala Bidang Pembangunan Desa dan Kelurahan mempunyai tugas melaksanakan perumusan kebijakan, koordinasi, dan pembinaan, pemberdayaan masyarakat Desa dan Kelurahan meliputi pembangunan DesaKelurahan dan penguatan kapasitas Pemerintahan Desa dan Kelurahan. Pasal 20 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19, Kepala Bidang Pembangunan Desa dan Kelurahan menyelenggarakan fungsi : a. Melaksanakan penyusunan rencana program pembangunan Desa dan Kelurahan; b. Menyusun rumusan kebijakan penguatan kapasitas Pemerintahan Desa dan Kelurahan, serta pedoman peran BPD dan Kelurahan; c. Melaksanakan Pembinaan, pengawasan, suvervisi dan fasilitasi pelaksanaan pembangunan Desa dan Kelurahan serta pengembangan kapasitas Pemerintahan Desa dan Kelurahan serta peran BPD. d. Melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan pembangunan Desa dan Kelurahan, pengembangan kapasitas Pemerintahan Desa dan Kelurahan serta peran BPD. Pasal 21 Kepala Bidang Pembangunan Desa dan Kelurahan, terdiri dari : 1. Kepala Sub Bidang Pembangunan Desa dan Kelurahan; 2. Kepala Sub Bidang Penguatan Kapasitas Pemerintahan Desa dan Kelurahan. - 453 -

Paragraf 1 Sub Bidang Pembangunan Desa dan Kelurahan Pasal 22 Kepala Sub Bidang Pembangunan Desa dan Kelurahan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rumusan kebijakan pembinaan, bimbingan, evaluasi dan pengendalian pelaksanaan pembangunan Desa dan Kelurahan. Pasal 23 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22, Kepala Sub Bidang Pembangunan Desa dan Kelurahan menyelenggarakan fungsi : a. Menyiapkan bahan penyusunan rencana kerja Bidang Pembangunan Desa dan Kelurahan; b. Melaksanakan kompiliasi pengumpulan dan analisa data Pembangunan Desa dan Kelurahan; c. Menyiapkan bahan perumusan kebijakan pembangunan Desa dan Kelurahan d. Melaksanakan fasilitasi pelaksanaan kegiatan pembangunan Desa dan Kelurahan e. Melaksanakan pengendalian, monitoring, evaluasi dan pelaporan tugas. Paragraf 2 Sub Bidang Penguatan Kapasitas Pemerintahan Desa dan Kelurahan Pasal 24 Kepala Sub Bidang Penguatan Kapasitas Pemerintahan Desa dan Kelurahan melaksanakan tugas melakukan penyiapan bahan rumusan kebijakan pembinaan, bimbingan, evaluasi dan pengendalian pelaksanaan penguatan kapasitas pemerintahan Desa dan Kelurahan serta BPD Pasal 25 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24, Kepala Sub Bidang Penguatan Kapasitas Pemerintahan Desa dan Kelurahan menyelenggarakan fungsi : a. Menyiapkan bahan penyusunan rencana kerja Bidang Penguatan Kapasitas Pemerintahan Desa dan Kelurahan serta BPD mbangunan Desa dan Kelurahan; b. Melaksanakan kompiliasi pengumpulan dan analisa data Penguatan Kapasitas Pemerintahan Desa dan Kelurahan serta BPD; c. Menyiapkan bahan perumusan kebijakan Penguatan Kapasitas Pemerintahan Desa dan Kelurahan serta BPD ; d. Melaksanakan fasilitasi pelaksanaan kegiatan Penguatan Kapasitas Pemerintahan Desa dan Kelurahan serta BPD; e. Melaksanakan pengendalian, monitoring, evaluasi dan pelaporan tugas. Bagian Keempat BIDANG KELEMBAGAAN, SOSIAL BUDAYA DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DESA DAN KELURAHAN Pasal 26 Kepala Bidang Kelembagaan, Sosial Budaya dan Partisipasi Masyarakat Desa dan Kelurahan mempunyai tugas penyiapan perumusan kebijakan, koordinasi, pembinaan kelembagaan masyarakat, sosial budaya yang meliputi motivasi swadaya gotong royong, pengembangan sosial budaya masyarakat serta peningkatan pengetahuan dan ketrampilan masyarakat. Pasal 27 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26, Kepala Bidang Kelembagaan, Sosial Budaya dan Partisipasi Masyarakat Desa dan Kelurahan menyelenggarakan fungsi : - 454 -

a. Menyiapkan penyusunan program peningkatan peranan kelembagaan masyarakat, sosial budaya dan peningkatan pengetahuan dan ketrampilan masyarakat; b. Menyiapkan rumusan kebijaksanaan fasilitas pelaksanaan motivasi swadaya gotong royong masyarakat dalam rangka pemberdayaan masyarakat; c. Melaksanakan bimbingan dan pembinaan motivasi terhadap lembaga masyarakat; d. Melaksanakan pembinaan dan pemberdayaan adat dan pengembangan sosial budaya masyarakat; e. Melaksanakan bimbingan peningkatan pengetahuan dan ketrampilan masyarakat; dan f. Melaksanakan pengendalian, monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas. Pasal 28 Kepala Bidang Kelembagaan, Sosial Budaya dan Partisipasi Masyarakat Desa dan Kelurahan, terdiri dari : 1. Kepala Sub Bidang Penguatan Kelembagaan dan Pelatihan Masyarakat; 2. Kepala Sub Bidang Pemberdayaan Adat dan Pengembangan Sosial Budaya. Paragraf 1 Sub Bidang Penguatan Kelembagaan dan Pelatihan Masyarakat Pasal 29 Kepala Sub Bidang Penguatan Kelembagaan dan Pelatihan Masyarakat mempunyai tugas penyiapan bahan bimbingan dan evaluasi terhadap lembaga masyarakat serta melaksanakan peningkatan pengetahuan dan ketrampilan masyarakat. Pasal 30 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 29, Kepala Sub Bidang Penguatan Kelembagaan dan Pelatihan Masyarakat menyelenggarakan fungsi: a. Menyiapkan bahan konsep rencana bagian di Bidang Penguatan Kelembagaan dan Pelatihan Masyarakat ; b. Melaksanakan pengumpulan dan analisa data kelembagaan dan tingkat pengetahuan dan ketrampilan masyarakat ; dan c. Melaksanakan pengendalian monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas. Paragraf 2 Sub Bidang Pemberdayaan Adat dan Pengembangan Sosial Budaya Pasal 31 Kepala Sub Bidang Pemberdayaan Adat dan Pengembangan Sosial Budaya mempunyai tugas penyiapan bahan-bahan pembinaan dan perumusan kebijakan, memfasilitasi pelaksanaan kegiatan di Bidang Pemberdayaan Adat dan Pengembangan Sosial Budaya Masyarakat. Pasal 32 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 31, Kepala Sub Bidang Pemberdayaan Adat dan Pengembangan Sosial Budaya menyelenggarakan fungsi : a. Melaksanakan pengumpulan data analisa dan penyiapan bahan perumusan kebijaksanaan pemberdayaan adat dan pengembangan sosial budaya masyarakat ; b. Menyiapkan fasilitasi pelaksanaan kegiatan di bidang pemberdayaan adat dan pengembangan sosial budaya masyarakat ; c. Melaksanakan pengendalian, monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas. - 455 -

Bagian Kelima BIDANG PEMANFAATAN SUMBERDAYA DESA/KELURAHAN DAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA Pasal 33 Kepala Bidang Pemanfaatan Sumber Daya Desa/Kelurahan dan Teknologi Tepat Guna mempunyai tugas menyiapkan perumusan, koordinasi, pembinaan, rehabilitasi, konservasi, pemanfaatan sumber daya desa/kelurahan, pengkajian dan evaluasi teknologi tepat guna pelaksanaan bantuan kerjasama, penerapan dan pengembangan serta pendayagunaan teknologi tepat guna. Pasal 34 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 33, Kepala Bidang Pemanfaatan Sumberdaya Desa/Kelurahan dan Teknologi Tepat Guna, menyelenggarakan fungsi : a. Mengkoordinasikan penyusunan program, petunjuk teknis dan petunjuk pelaksanaan pemanfaatan sumber daya desa/kelurahan dan teknologi tepat guna ; b. Melaksanakan bimbingan masyarakat dalam rangka peran aktif masyarakat pedesaan dalam pengelolaan sumber daya desa/kelurahan ; c. melaksanakan pembinaan dan bimbingan rehabilitasi dan konservasi sumber daya desa/kelurahan ; d. Melaksanakan pembinaan dan bimbingan masyarakat dalam rangka pelatihan keterampilan masyarakat dalam pendayagunaan teknologi tepat guna; e. Melaksanakan evaluasi pelaksanaan program penerapan dan pengembangan teknologi tepat guna; f. Mengkoordinasikan perumusan kebijakan dan fasilitasi pelaksanaan konservasi dan rehabilitasi lingkungan perdesaan; g. Mengkoordinasikan perumusan kebijakan dan fasilitasi pelaksanaan pengembangan sarana dan prasarana perdesaan; h. Mengkoordinasikan perumusan kebijakan dan fasilitasi pelaksanaan pemanfaatan lahan dan pesisir perdesaan; i. Mengkoordinasikan perumusan kebijakan dan fasilitasi pelaksanaan pemetaan kebutuhan dan pengkajian teknologi perdesaan; j. Mengkoordinasikan perumusan kebijakan dan fasilitasi pelaksanaan pemasyarakatan kerjasama teknologi perdesaan; dan k. Pembinaan, pengendalian, monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas. Pasal 35 Kepala Bidang Pemanfaatan Sumberdaya Desa/Kelurahan dan Teknologi Tepat Guna, terdiri dari : 1. Kepala Sub Bidang Rehabilitasi Konservasi dan Pemanfaatan Sumber Daya Desa/Kelurahan ; 2. Kepala Sub Bidang Kerjasama dan Pendayagunaan Teknologi Tepat Guna. Paragraf 1 Sub Bidang Rehabilitasi Konservasi dan Pemanfaatan Sumber Daya Desa dan Kelurahan Pasal 36 Kepala Sub Bidang Rehabilitasi Konservasi dan pemanfaatan Sumber Daya Desa dan Kelurahan mempunyai tugas menyusun petunjuk teknis pelaksanaan dalam rangka penerapan dan pengembangan pemanfaatan sumber daya alam sekaligus peningkatan peran aktif masyarakat dalam pelestarian lingkungan hidup. Pasal 37 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36, Kepala Sub Bidang Rehabilitasi Konservasi dan Pemanfaatan Sumber Daya Desa dan Kelurahan menyelenggarakan fungsi : a. Penyiapan bahan-bahan konsep rencana program ; - 456 -

b. Pengumpulan bahan dan analisa data dalam rangka rehabilitasi konservasi pemanfaatan sumber daya desa dan kelurahan ; c. Penyiapan bahan-bahan dalam rangka pembinaan petunjuk, pedoman dan pembinaan teknis pengembangan pemanfaatan sumber daya desa dan kelurahan ; d. Menyiapkan badan perumusan kebijakan dan fasilitasi pelaksanaan konservasi dan rehabilitasi lingkungan pedesaan; e. Menyiapkan badan perumusan kebijakan dan fasilitasi pelaksanaan pengembangan sarana dan prasarana perdesaan f. Menyiapkan badan perumusan kebijakan dan fasilitasi pelaksanaan pemanfaatan lahan dan pesisir perdesaan ; dan g. Pengendalian, monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas. Paragraf 2 Sub Bidang Kerjasama dan Pendayagunaan Teknologi Tepat Guna Pasal 38 Kepala Sub Bidang Kerjasama dan Pendayagunaan Teknologi Tepat Guna mempunyai tugas penyiapan bahan penyusunan petunjuk dan bimbingan teknis dalam rangka pemanfaatan kerjasama dan pendayagunaan Teknologi Tepat Guna. Pasal 39 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 38, Kepala Sub Bidang Kerjasama Teknologi Tepat Guna menyelenggarakan fungsi : a. Penyiapan bahan-bahan, konsep rencana program. b. Pengumpulan dan analisa data, pembinaan dan pemanfaatan kerjasama penerapan pendayagunaan Teknologi Tepat Guna ; c. Penyiapan bahan dalam rangka pemberian petunjuk pedoman dan pembinaan teknis penerapan pengembangan Teknologi Tepat Guna; d. Menyiapkan badan Perumusan Kebijakan dan Fasilitasi pelaksanaan pemetaan kebutuhan dan pengkajian teknologi pedesaan ; e. Menyiapkan badan Perumusan Kebijakan dan Fasilitasi pelaksanaan kemasyarakatan kerjasama teknologi pedesaan; f. Pembinaan, pengendalian, monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas. Bagian Keenam BIDANG USAHA EKONOMI MASYARAKAT Pasal 40 Kepala Bidang Usaha Ekonomi Masyarakat mempunyai tugas menyiapkan rumusan kebijakan, koordinasi pembinaan usaha ekonomi masyarakat dan penanggulangan kemiskinan yang meliputi pengembangan Usaha Ekonomi Masyarakat dan Lembaga Keuangan Mikro, Pemberdayaan Masyarakat Miskin dan Ketahanan Pangan. Pasal 41 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 40, Kepala Bidang Usaha Ekonomi Masyarakat menyelenggarakan fungsi a. Mengkoorsinasikan penyusunan program, petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan Usaha Ekonomi Masyarakat dan Lembaga keuangan Mikro ; b. Mengkoordinasikan penyusunan program, petunjuk teknis dan fasilitasi pelaksanaan kegiatan bantuan pembangunan untuk Pemberdayaan Masyarakat Miskin dan Ketahanan Pangan Masyarakat ; c. Melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan tugas dan fungsi Bidang Usaha Ekonomi Masyarakat dan kegiatan teknis yang ditangani. - 457 -

Pasal 42 Kepala Bidang Usaha Ekonomi Masyarakat terdiri dari : 1. Kepala Sub Bidang Pengembangan Usaha Ekonomi Masyarakat dan Lembaga Keuangan Mikro ; 2. Kepala Sub Bidang Pemberdayaan Masyarakat Miskin; Paragraf 1 Sub Bidang Pengembangan Usaha Ekonomi Masyarakat dan Lembaga Keuangan Mikro Pasal 43 Kepala Sub Bidang Pengembangan Usaha Ekonomi Masyarakat dan Lembaga Keuangan Mikro mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pembinaan dalam rangka menumbuh kembangkan usaha ekonomi masyarakat dan lembaga keuangan mikro di wilayah perdesaan. Pasal 44 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 43, Kepala Sub Bidang Pengembangan Usaha Ekonomi Masyarakat dan Lembaga Keuangan Mikro, menyelenggarakan fungsi : a. Melaksanakan pengumpulan bahan dan analisa data dan inventarisasi usaha ekonomi masyarakat, data perkreditan, data produksi dan pemasaran serta Lembaga Keuangan Mikro Perdesaan b. Merencanakan kegiatan pembinaan dan pelatihan, workshop, bimbingan teknis, rapat koordinasi teknis dan penguatan kapasitas kegiatan-kegiatan teknis ; c. Merencanakan kegiatan peningkatan pengetahuan dan ketrampilan masyarakat dalam pengembangan usaha, produksi, pemasaran, perkreditan dan pengelolaan Lembaga Keuangan Mikro ; d. Merencanakan kegiatan koordinasi dengan dinas/instansi terkait tentang bantuan kredit, produksi dan pemasaran, usaha ekonomi keluarga dan masyarakat serta pengembangan lembaga keuangan mikro; dan e. Melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan. Paragraf 2 Sub Bidang Pemberdayaan Masyarakat Miskin Pasal 45 Kepala Sub Bidang Pemberdayaan Masyarakat Miskin mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pembinaan, menyusun petunjuk teknis pelaksanaan dan mempersiapkan laporan pelaksanaan penanggulangan kemiskinan dalam rangka pemberdayaan masyarakat miskin dan ketahanan pangan. Pasal 46 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 45, Kepala Sub Bidang Pemberdayaan Masyarakat Miskin menyelenggarakan fungsi: a. Melaksanakan pengumpulan bahan dan analisis data, pemetaan kantong kemiskinan dan inventarisasi penanggulangan kemiskinan dalam rangka upaya pemberdayaan masyarakat miskin dan ketahanan pangan masyarakat; b. Merencanakan kegiatan pembinaan dan pelatihan, workshop, bimbingan teknis, rapat koordinasi teknis dan penguatan kapasitas kegiatan-kegiatan teknis penanggulangan kemiskinan, pemberdayaan masyarakat miskin dan ketahanan pangan masyarakat; c. Merencanakan kegiatan peningkatan keberdayaan masyarakat miskin dan ketahanan pangan masyarakat dalam upaya pembangunan manusia seutuhnya; d. Merencanakan kegiatan koordinasi dengan dinas/instansi terkait tentang pemberdayaan masyarakat miskin dan ketahanan pangan dalam rangka penanggulangan kemiskinan; dan e. Membuat laporan pengendalian, monitoring, evaluasi. - 458 -

BAB VI KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL Pasal 47 Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa. Pasal 48 (1) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 47, terdiri dari sejumlah tenaga dalam jenjang Jabatan Fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai dengan bidang keahliannya. (2) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dipimpin oleh seorang tenaga fungsional senior yang ditunjuk dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan. (3) Jumlah Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (2), ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja. (4) Jenis Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (3), diatur sesuai dengan ketentuan peraturan perundang undangan yang berlaku. BAB VII TATA KERJA Pasal 49 (1) Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Badan, Sekretaris, Kepala Bidang, Kepala Sub Bagian, dan Kepala Sub Bidang serta pemegang Jabatan Fungsional wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi, simplikasi dan sinkronisasi secara vertikal serta horizontal baik dalam lingkungan Badan maupun instansi lain sesuai dengan tugas pokok masing - masing. (2) Setiap pimpinan satuan organisasi wajib mengikuti, memenuhi petunjuk-petunjuk dan bertanggung jawab kepada atasannya masing- masing serta menyampaikan laporan tepat pada waktunya. BAB VIII KETENTUAN PENUTUP Pasal 50 Uraian tugas masing-masing pejabat dan pelaksana pada Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa ditetapkan oleh Kepala Badan dengan Keputusan Kepala Badan. Pasal 51 Dengan berlakunya Peraturan Bupati ini, maka Keputusan Bupati Kotawaringin Barat Nomor 23 Tahun 2006 tentang Organisasi dan Tatakerja Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Kotawaringin Barat dicabut dan dinyatakan tidak berlaku lagi. Pasal 52 Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat - 459 -

Ditetapkan di Pangkalan Bun pada tanggal 15 Maret 2009 BUPATI KOTAWARINGIN BARAT, ttd H. UJANG ISKANDAR, ST. M.Si Diundangkan di Pangkalan Bun pada tanggal 16 Maret 2009 Plt. SEKRETARIS DAERAH Kabupaten Kotawaringin Barat, ttd Drs. BUDASMAN, M.Si NIP. 19560514 198303 1 012 BERITA DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT TAHUN 2009 NOMOR 27-460 -