Disusun Oleh: Anastasia Latif ( XI IPA 1 ) Christine ( XI IPA 1 ) Josephine Putri ( XI IPA 2 ) Kelvin Ricky (XI IPA 2 ) Patty Regina (XI IPA 1 )

dokumen-dokumen yang mirip
kimia ASAM-BASA I Tujuan Pembelajaran

1. Dari pengujian larutan dengan kertas lakmus diperoleh data berikut:

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN I. Standar Kompetensi 1. Memahami sifat-sifat larutan asam basa, metode pengukuran, dan terapannya

MATERI KIMIA KELAS XI SEMESTER 2 Tinggalkan Balasan

BAB 7. ASAM DAN BASA

LOGO TEORI ASAM BASA

ASAM -BASA, STOIKIOMETRI LARUTAN DAN TITRASI ASAM-BASA

LEMBARAN SOAL 11. Sat. Pendidikan

Teori Asam-Basa Arrhenius

PETA KONSEP. Larutan Penyangga. Larutan Penyangga Basa. Larutan Penyangga Asam. Asam konjugasi. Basa lemah. Asam lemah. Basa konjugasi.

TEORI ASAM BASA Secara Umum :

NETRALISASI ASAM BASA SEDERHANA

kimia ASAM-BASA III Tujuan Pembelajaran

Teori Asam. Pengertian

Bab VIII Reaksi Penetralan dan Titrasi Asam-Basa

LAMPIRAN 1 NAMA : NIP : INSTANSI : TANGGAL :

LEMBARAN SOAL 4. Mata Pelajaran : KIMIA Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : XI IPA ( SEBELAS IPA )

Larutan Asam-Basa. Sifat Larutan Asam dan Basa. Penentuan ph Larutan Asam Kuat dan Basa Kuat. Penentuan ph Larutan Asam Lemah dan Basa Lemah

Modul 1 Analisis Kualitatif 1

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Nilai Indikator. Larutan Asam-Basa

Ensiklopedi: 27 dan 342. Asam, basa dan garam. dikelompokkan berdasarkan. Alat ukur

BAB VI REAKSI KIMIA. Reaksi Kimia. Buku Pelajaran IPA SMP Kelas IX 67

tujuh1asam - - ASAM BASA GARAM - - Asam Basa Garam 7202 Kimia Les Privat dirumah bimbelaqila.com - Download Format Word di belajar.bimbelaqila.

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA BAHAN AJAR KIMIA DASAR

BAB II LANDASAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Keterampilan Proses Sains a. Pengertian Keterampilan Proses Sains Keterampilan merupakan kemampuan

BAB 5 LARUTAN ASAM BASA. Gambar 5.1 Macam-macam Larutan Sumber: Ensiklopedi Sains dan Kehidupan

ASAM, BASA, DAN GARAM

b. Mengubah Warna Indikator Selain rasa asam yang kecut, sifat asam yang lain dapat mengubah warna beberapa zat alami ataupun buatan.

Soal dan Pembahasan Asam Basa, Larutan Penyangga, Hidrolisis Garam, dan K SP

INTRUKSI Kompetensi Dasar Indikator Sumber Belajar

Asam-Basa. Kimia. Kelas XI. B usiness Name. Indikator: A. Teori Asam-Basa

KLASIFIKASI ZAT. 1. Identifikasi Sifat Asam, Basa, dan Garam

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dikemukakan oleh Ehrenberg (dalam Pakaya, 2008: 3) bahwa konsep merupakan

SMA NEGERI 6 SURABAYA LARUTAN ASAM & BASA. K a = 2.M a. 2. H 2 SO 4 (asam kuat) α = 1 H 2 SO 4 2H + 2

Asam Basa dan Garam. Asam Basa dan Garam

LARUTAN PENYANGGA Bahan Ajar Kelas XI IPA Semester Gasal 2012/2013

Sumber: Silberberg, Chemistry: The Molecular Nature of Matter and Change

BAB 5. Larutan Asam dan Basa. Kata Kunci. Pengantar Asam dan basa sudah dikenal sejak zaman dulu. Istilah asam (acid) berasal dari

MAKALAH LARUTAN ASAM DAN BASA

TITRASI DENGAN INDIKATOR GABUNGAN DAN DUA INDIKATOR

A. TEORI ASAM DAN BASA B. INDIKATOR ASAM BASA C. MENGHITUNG ph LARUTAN ASAM BASA D. TITRASI ASAM BASA

LEMBAR SOAL. Mata pelajaran : Kimia. Kelas/Program : XI/IPA Hari, tanggal : Selasa, 8 April 2008 Alokasi waktu : 90 Menit

LAPORAN PRAKTIKUM. PENGUJIAN SIFAT LARUTAN ASAM DAN BASA Disusun Oleh: Feby Grace B. kombo ( ) UNIVERSITAS SAM RATULANGI

BAB I PRAKTIKUM ASIDI AL-KALIMETRI

PENUNTUN PRAKTIKUM KIMIA DASAR II KI1201

LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR II PERCOBAAN II REAKSI ASAM BASA : OSU OHEOPUTRA. H STAMBUK : A1C : PENDIDIKAN MIPA

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR I

Laporan Praktikum Penentuan Sifat Keasaman Dan Kebasaan Larutan

TEORI ASAM BASA SECARA UMUM :

ASAM Vitamin C merupakan bahan yang sangat penting bagi tubuh kita, salah satunya untuk menjaga kebugaran tubuh. Dalam ilmu kimia, vitamin C dikenal

BERKAS SOAL BIDANG STUDI: KIMIA PRAKTIKUM MODUL I KOMPETISI SAINS MADRASAH NASIONAL 2012

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR. Percobaan 3 INDIKATOR DAN LARUTAN

Titrasi Asam Basa. Sophi Damayanti

ASAM, BASA DAN GARAM

SMA UNGGULAN BPPT DARUS SHOLAH JEMBER UJIAN SEMESTER GENAP T.P 2012/2013 LEMBAR SOAL. Waktu : 90 menit Kelas : XII IPA T.

OAL TES SEMESTER II. I. Pilihlah jawaban yang paling tepat!

PERCOBAAN 3 REAKSI ASAM BASA

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN. Untuk mengembangkan strategi pembelajaran pada materi titrasi asam basa

Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit

Presentasi Powerpoint Pengajar oleh Penerbit ERLANGGA Divisi Perguruan Tinggi. Bab 16. Asam dan Basa

SOAL KIMIA 1 KELAS : XI IPA

BAB I PENDAHULUAN A. Judul percobaan B. Tujuan praktikum

UJIAN AKHIR SEMESTER 1 SEKOLAH MENENGAH TAHUN AJARAN 2014/2015 Mata Pelajaran : Kimia

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

2/14/2012 LOGO Asam Basa Apa yang terjadi? Koma Tulang keropos Sesak napas dll

Rangkuman Materi Larutan Elektrolit dan Non elektrolit

ASAM, BASA, DAN GARAM

KIMIA (2-1)

L A R U T A N _KIMIA INDUSTRI_ DEWI HARDININGTYAS, ST, MT, MBA WIDHA KUSUMA NINGDYAH, ST, MT AGUSTINA EUNIKE, ST, MT, MBA

H + + OH - > H 2 O. Jumlah mol asam (proton) sama dengan jumlah mol basa (ion hidroksida). Stoikiometri netralisasi

Bab VI Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit

GALAT TITRASI. Ilma Nugrahani

ASAM DAN BASA. Adelya Desi Kurniawati, STP., MP., M.Sc.

TUGAS KIMIA SMA NEGERI 1 BAJAWA TITRASI ASAM BASA. Nama : Kelas. Disusun oleh:

dimana hasilnya dalam bentuk jumlah atau bilangan kadar.

2013 LEMBAR SOAL. WAKTU : 90 MENIT KELAS : XII IPA T

REAKSI KIMIA. 17 Oktober Muhammad Rusdil Fikri UIN JAKARTA. Abstrak

BAB IV HASIL PEMBAHASAN

Standar Kompetensi: Mendiskripsikan sifat-sifat larutan, metode pengukuran serta terapannya

BAB VI LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT

Lampiran I. Permasalahan Bisakah kita menentukan ph dari larutan asam dan basa hanya dengan menggunakan kertas lakmus? Berikan alasannya!

PRESENTASI POWERPOINT PENGAJAR OLEH PENERBIT ERLANGGA DIVISI PERGURUAN TINGGI. BAB 16. ASAM DAN BASA

KIMIa ASAM-BASA II. K e l a s. A. Kesetimbangan Air. Kurikulum 2006/2013

CH 3 COOH (aq) + NaOH (aq) CH 3 COONa (aq) + H 2 O (l)

LARUTAN PENYANGGA DAN HIDROLISIS

ACARA 3 Indikator Asam dan Basa

MODUL PERCOBAAN ASAM BASA

Lampiran Sumber Belajar : Purba, Michael Kimia SMA. Erlangga. Jakarta

Bab II Studi Pustaka

wanibesak.wordpress.com 1

Presentasi Powerpoint Pengajar oleh Penerbit ERLANGGA Divisi Perguruan Tinggi. Bab17. Kesetimbangan Asam-Basa dan Kesetimbangan Kelarutan

Larutan penyangga dapat terbentuk dari campuran asam lemah dan basa

BAB 1 PENDAHULUAN. dari peserta didik agar dapat bersaing dengan negara maju dalam dalam segala

BAB I PENDAHULUAN A. Judul Percobaan B. Tujuan Percobaan

Bab IV Hasil dan Diskusi

Laporan Praktikum Kimia ~Titrasi asam basa~

II. HARI DAN TANGGAL PERCOBAAN

Transkripsi:

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA Asam dan Basa Disusun Oleh: Anastasia Latif ( XI IPA 1 ) Christine ( XI IPA 1 ) Josephine Putri ( XI IPA 2 ) Kelvin Ricky (XI IPA 2 ) Patty Regina (XI IPA 1 ) Windy Saputra ( XI IPA 1 )

I. Tujuan Percobaan Menentukan ph suatu larutan elektrolit dengan cara menguji larutan itu dengan indikator yang diketahui trayek perubahan warnanya. II. Pendahuluan Dalam kehidupan sehari-hari kita sering menemukan rasa pahit, getir, asam, asin dan manis pada makanan atau minuman yang kita cicipi, bukan? Pada dasarnya rasa makanan, minuman atau zat tertentu yang terasa asam, pahit, getir, asin dan manis disebabkan karena sifat zat tersebut, yaitu sifat yang berkaitan dengan asam, basa dan garam. Rasa asam terkait dengan suatu zat yang dalam ilmu kimia digolongkan sebagai asam. Rasa pahit terkait dengan bahan lain yang digolongkan sebagai basa. Namun, tidak semua yang mempunyai rasa pahit merupakan basa. Basa dapat dikatakan sebagai lawan dari asam. Jika asam dicampur dengan basa, maka kedua zat itu saling menetralkan, sehingga sifat asam dan basa dihilangkan. Hasil reaksi antara asam dengan basa kita sebut garam. Adapun rasa manis terkait dengan kehadiran sifat asam dan basa secara bersama-sama. Teori Asam-Basa: A. MENURUT ARRHENIUS Asam ialah senyawa yang dalam larutannya dapat menghasilkan ion H +. Basa ialah senyawa yang dalam larutannya dapat menghasilkan ion OH -. Contoh: 1) HCl(aq) H + (aq) + Cl - (aq) 2) NaOH(aq) Na + (aq) + OH - (aq) B. MENURUT BRONSTED-LOWRY Asam ialah donor proton (H + ), sedangkan basa adalah akseptor proton (H + ). Contoh: 1) HAc(aq) + H 2 O(l) H 3 O+(aq) + Ac - (aq)

HAc dengan Ac - merupakan pasangan asam-basa konjugasi. H 3 O+ dengan H 2 O merupakan pasangan asam-basa konjugasi. 2) H 2 O(l) + NH 3 (aq) NH 4 + (aq) + OH - (aq) H 2 O dengan OH - merupakan pasangan asam-basa konjugasi. NH 4 + dengan NH 3 merupakan pasangan asam-basa konjugasi. Pada contoh di atas terlihat bahwa air dapat bersifat sebagai asam (proton donor) dan sebagai basa (proton akseptor). Zat atau ion atau spesi seperti ini bersifat ampiprotik (amfoter) C. MENURUT LEWIS Asam adalah penerima pasangan elektron dari basa, sedangkan basa adalah pemberi pasangan electron kepada asam. Definisi yang dikemukakan oleh Gilbert N. Lewis ini dapat mencakup asam yang tak mengandung hidrogen atau proton yang dapat dipindahkan, seperti besi(iii) klorida. Definisi Lewis dapat pula dijelaskan dengan teori orbital molekul. Secara umum, suatu asam dapat menerima pasangan elektron pada orbital kosongnya yang paling rendah dari orbital terisi yang tertinggi dari suatu basa. Jadi, pasangan elektron dari basa dan pasangan elektron dari asam bergabung membentuk orbital molekul ikatan. Walaupun bukan merupakan teori yang paling luas cakupannya, definisi Bronsted- Lowry merupakan definisi yang paling umum digunakan. Dalam definisi ini, keasaman suatu senyawa ditentukan oleh kestabilan ion hidronium dan basa konjugat terlarutnya ketika senyawa tersebut telah memberi proton ke dalam larutan tempat asam itu berada. Stabilitas basa konjugat yang lebih tinggi menunjukkan keasaman senyawa bersangkutan yang lebih tinggi. Sifat asam atau basa suatu senyawa dapat diketahui dengan cara mencicipi. Namun, pengnenalan dengan cara ini beresiko tinggi karena ada senyawa kimia yang bersifat racun. Pengenalan senyawa atau basa dapat dilakukan menggunakan kertas lakmus dan indikator asam basa. a. Kertas Lakmus

Indikator sebagai asam lemah Lakmus Lakmus adalah asam lemah. Lakmus memiliki molekul yang sungguh rumit yang akan kita sederhanakan menjadi HLit. "H" adalah proton yang dapat diberikan kepada yang lain. "Lit" adalah molekul asam lemah. Tidak dapat dipungkiri bahwa akan terjadi kesetimbangan ketika asam ini dilarutkan dalamair. Pengambilan versi yang disederhanakan kesetimbangan ini: Lakmus yang tidak terionisasi adalah merah, ketika terionisasi adalah biru. Apa yang terjadi jika anda menambahkan ion hidroksida atau beberapa ion hidrogen yang lebih banyak pada kesetimbangan ini? Penambahan ion hidroksida: a. Penambahan ion hidrogen: b. Jika konsentrasi Hlit dan Lit - sebanding: Pada beberapa titik selama terjadi pergerakan posisi kesetimbangan, konsentrasi dari kedua warna akan menjadi sebanding. Warna yang anda lihat merupakan pencampuran dari keduanya.

c. Alasan untuk membubuhkan tanda kutip disekitar kata "netral" adalah bahwa tidak terdapat alasan yang tepat kenapa kedua konsentrasi menjadi sebanding pada ph 7. Untuk lakmus, terjadi perbandingan warna mendekati 50 / 50 pada saat ph 7 hal itulah yang menjadi alasan kenapa lakmus banyak digunakan untuk pengujian asam dan basa. Seperti yang akan anda lihat pada bagian berikutnya, hal itu tidak benar untuk indikator yang lain. Ada 2 macam kertas lakmus yang biasa digunakan untuk mengenali senyawa asam atau basa, yaitu kertas lakmus merah dan kertas lakmus biru. Kertas lakmus biru berubah menjadi merah jika bereaksi dengan senyawa asam, sedangkan kertas lakmus merah berubah menjadi biru jika bereaksi dengan senyawa basa. d. Indikator asam basa Indikator asam basa adalah suatu zat yang memberikan warna berbeda pada larutan asam dan larutan basa. Dengan adanya perbedaan warna tersebut, indikator dapat digunakan untuk mengetahui apakah suatu zat bersifat asam atau basa. Indikator yang dipakai pada praktek ini diantaranya : fenolftalein dan methyl orange. - Methyl orange Jingga metil adalah salah satu indikator yang banyak digunakan dalam titrasi. Pada larutan yang bersifat basa, jingga metil berwarna kuning dan strukturnya adalah: - Fenolftalein Fenolftalein adalah indikator titrasi yang lain yang sering digunakan, dan fenolftalein ini merupakan bentuk asam lemah yang lain. III. Alat dan Bahan

1. Plat tetes ( 1 bh ) 2. Lumpang dan alu ( 1 set ) 3. Kertas lakmus merah ( 12 lbr ) 4. Ketas lakmus biru ( 12 lbr ) 5. Pipet tetes ( 1 bh ) 6. Air Suling 7. Larutan Cuka CH 3 COOH 8. Air kapur Ca(OH) 2 9. Larutan ammonium klorida NH 4 Cl 10. Larutan natrium karbonat Na 2 CO 3 11. Air sabun 12. Larutan gula 13. Amonia NH 4 OH 14. Asam Klorica HCl 15. Larutan natrium klorida NaCl 16. Larutan natrium hidroksida NaOH 17. Alkohol C 2 H 5 OH 18. Mahkota bunga 19. Indikator fenol ftalein 20. Indikator metil orange 21. Indikator bromtimol biru IV. Cara Kerja 1. Letakkan bunga kembang sepatu di lumpang yang telah disediakan. 2. Giling bunga tersebut dan beri sedikit air sampai cukup.

3. Tempatkan sedikit cairan bunga kedalam tabung reaksi dan berilah larutan cuka secukupnya. 4. Amatilah apa yang terjadi dan ulanglah kegiatan tersebut dengan menguji air kapur pada air bunga tersebut. 5. Siapkan plat tetes dan teteskan air suling kedalamnya.

6. Uji air suling dengan kertas lakmus merah, lakmus biru, metil orange, brontimol biru, penolflatein, dan indikator universal. Amati perubahan yang terjadi. 7. Dengan cara yang sama, lakukan kembali percobaan kedua pada air kapur dan larutan cuka. 8. Dengan cara yang sama, lakukan kembali untuk menguji larutan lain (larutan gula, larutan amoniak, larutan HCl, larutan NaOH, larutan NaCl, larutan CuSO4, larutan Na2CO3, alkohol, air jeruk, air sabun, air kapur) dengan kertas lakmus merah dan biru, metil orange, penolfletain, dan indikator universal. 9. Kelompokkan larutan tersebut kedalam 3 kelompok, yaitu asam, basa, atau netral. V. Hasil Pengamatan I. Pengujian dengan air daun mahkota bunga Warna Mahkota Merah Biru Nama Bunga Kembang Sepatu Warna Bunga Merah Warna Air Bunga Merah Tidak Warna Air Bunga + Cuka Agak memudar dari warna awal Diuji Warna Air Bunga + Air Kapur Warna sama dengan warna awal, namun kapur menggumpal II. Pengujian dengan Lakmus, Methyl Orange dan Penolftalein

Warna Bahan Lakmus Merah Lakmus Biru Methyl Orange Penolftalein Air Suling Merah Biru Orange Warna tetap Larutan Cuka Merah Merah Merah Muda Warna tetap Air Kapur Biru Biru Kuning Warna tetap, kapur menggumpal III. Pengelompokan Larutan Warna Kelompok Nama Lakmus Lakmus Methyl Bromtimol Merah Biru Orange Biru Penolftalein Netral Asam Basa Larutan Gula Merah Merah Kuning Biru Ungu X Larutan Amoniak Biru Tetap Kuning Biru Ungu X Larutan Hidrogen Klorida Merah Merah Pink Kuning Tetap X Larutan Natrium Hidroksida Biru Biru Kuning Biru Ungu muda X Larutan Natrium Klorida Merah Biru Kuning Biru Tetap X Larutan Natrium Karbonat Biru Biru Kuning Biru Ungu X Air Jeruk Merah Merah Pink Biru Tetap X Air Sabun Biru Biru Kuning Biru Tetap X Larutan Tembaga (II) Sulfat Merah Merah Kuning Biru Tetap X Alkohol Merah Merah Kuning Kuning Tetap X VI. Pembahasan Dalam pengukuran ph, kita dapat melakukan berbagai cara, salah satunya dengan kertas lakmus dan larutan indikator. Melalui penggunaan kertas lakmus, kita melihat sifat larutan melalui perubahan warna kertas (biru jika basa, merah jika asam), sedangkan melalui penggunaan larutan indikator, kita dapat mengamati lebih jauh tidak hanya sifat larutan, namun kadar keasaman atau kebasaannya. Biasanya, larutan indikator telah memiliki rentang / trayek indikatornya masing masing. Indikator Warna Asam Basa Trayek ph

Methyl Orange Merah Kuning 3.2-4.4 Penolftalein Bening Pink 8.2-10.0 Bromtimol Biru Kuning Biru 6.0-7.6 Pada pengujian pertama, kita mencampurkan air bunga dengan 2 indikator yang berbeda (air cuka dan air kapur) dengan air cuka yang bersifat asam, warna air bunga yang tadinya merah menjadi agak memudar. Sedangkan, saat dicampur dengan air kapur yang bersifat basa, yang terjadi adalah penggumpalan kapur, namun warna air tetap sama dengan warna awalnya. Pada pengujian kedua, kita melakukan pengujian dengan kertas lakmus dan beberapa larutan indikator (penolftalein, methyl orange). Bahan yang kita gunakan adalah air suling, larutan cuka dan air kapur. Lakmus merah yang dicelupkan pada air suling tidak berubah warna, begitu pula dengan lakmus birunya, penetesan methyl orange pada air suling menghasilkan warna orange dan penetesan penolftalein tidak merubah warna; hal ini mengindikasikan bahwa air suling bersifat netral. Lakmus merah yang dicelupkan pada larutan cuka tidak berubah warna, lakmus birunya berubah warna menjadi merah, penetesan methyl orange pada larutan cuka menghasilkan warna merah muda dan penetesan penolftalein tidak merubah warna; hal ini mengindikasikan bahwa larutan cuka bersifat asam. Lakmus biru yang dicelupkan pada air kapur tidak berubah warna, namun lakmus merahnya berubah warna menjadi biru, penetesan methyl orange pada air kapur menghasilkan warna kuning dan penetesan penolftalein tidak merubah warna namun kapur mengendap; hal ini mengindikasikan bahwa air kapur bersifat basa. Pada pengelompokkan di bagian ketiga, kita melakukan pengujian dengan kertas lakmus dan beberapa larutan indikator (penolftalein, methyl orange, bromtimol biru). Larutan yang kita uji antara lain : gula, amoniak, HCl, NaOH, NaCl, NaCO3, air jeruk, air sabun, tembaga (II) sulfat dan alcohol. Masing masing dari larutan tersebut menghasilkan reaksi yang berbeda beda dari pencampurannya dengan masing masing indikator berdasarkan sifat keasaman maupun kebasaannya. Misalnya, kita ambil sebagai contoh Larutan amoniak. Hasil pencelupan kertas lakmus merah, warnanya berubah menjadi biru. Saat

dicelupkan kertas lakmus biru, warnanya tidak berubah melainkan tetap biru, dimana zat warna biru tersebut merepresentasikan sifat basa. Ketika diberi larutan indikator methyl orange, warna larutan berubah menjadi kuning, berdasarkan table trayek indikator di atas, warna kuning pada pencampuran indikator methyl orange merepresentasikan sifat basa. Ketika diberi larutan bromtimol biru, warna larutan berubah menjadi biru. Sedangkan, ketika diberi larutan indikator penolftalein, warna larutan berubah menjadi pink keunguan, dimana warna yang dihasilkannya merepresentasikan sifat basa. Jadi, dari percobaan beberapa indikator dan pembuktian tersebut, dapat disimpulkan bahwa amoniak bersifat basa. Hal yang sama dapat kita terapkan pada larutan larutan lainnya. VII. Kesimpulan - Untuk mengetahui sifat asam basa suatu larutan, kita dapat menggunakan kertas lakmus maupun larutan indikator. - Agar kita dapat mengetahui perkiraan ph secara kuantitatif, kita harus memiliki trayek ph dari pelarutan indikator yang kita campurkan. - Asam seringkali identik dengan zat warna merah dan basa seringkali identik dengan zat warna biru. - Biasanya, asam adalah senyawa yang memiliki ion H +, sedangkan basa memiliki ion OH - sesuai dengan teori Arrhenius dimana asam melepaskan ion H + dan basa melepaskan OH - saat dilarutkan (dengan air). - Semakin kecil ph suatu larutan, semakin asam larutan tersebut, dan sebaliknya semakin besar ph suatu larutan, semakin basa larutan tersebut. VIII. Daftar Pustaka Sutresna, Nana, 2007. Cerdas Belajar KIMIA. Bandung: Grafindo http://www.sciencecompany.com/images/phscale.gif http://www.chem-istry.org/materi_kimia/kimia_fisika1/kesetimbangan_asam_basa/indikator_asa m_basa/ http://suardi48.blogspot.com/2008/11/larutan-asam-basa.html http://severityconcept. wordpress.com/