BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian jenis quasi eksperimental. Quasi

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. adalah Pretest-Posstest Comparison Group Design. Pretest-Postest

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian jenis quasi eksperimental. Quasi

BAB III METODE PENELITIAN. experiment. Penelitian quasy experiment memiliki variabel kontrol, tetapi

BAB III METODE PENELITIAN. Eksperimental atau eksperimen semu. Menurut Sugiyono (2013: 77) jenis

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan adalah penelitian jenis quasi eksperiment.

BAB III METODE PENELITIAN. kuasi eksperimen. Penelitian quasi experiment merupakan pengembangan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen kuasi. Quasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah kuasi eksperimen. Penelitian ini untuk

BAB III METODE PENELITIAN. yang termasuk ke dalam penelitian ekperimental semu (quasi-experimental

BAB III METODE PENELITIAN. semu). Jenis ini dipilih karena peneliti tidak mungkin untuk mengontrol

BAB III METODE PENELITIAN. matematika dengan pendekatan saintifik melalui model kooperatif tipe NHT

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Problem Based Learning (PBL) dan model Group Investigation (GI)

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (Quasi Experiment). Menurut Syaodih (2011:59), bahwa :

BAB III METODE PENELITIAN. sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan untuk penelitian, sehingga peneliti harus menerima apa adanya

BAB III METODE PENELITIAN. sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar (extraneous

Keterangan : : kelas IV SD Kebonagung 03 yang dijadikan kelompok eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

TABEL III. 1 PROSES PENELITIAN No Kegiatan Waktu. 1 Pengajuan Sinopsis November Proses pengerjaan proposal Desember 2014

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (quasi experiment).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasi

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III. Kelas Eksperimen O 1 X O 2. Kelas Kontrol O 3 O 4. Sugiyono (2010)

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 7 Bandarlampung.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. semu (quasi experimental) dengan disain nonequivalent control group design.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian ini merupakan urutan kegiatan yang ditempuh

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif. Jenis penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. desain pretest-posttest control group design. Didalam desain ini, kontrol atau

BAB III METODE PENELITIAN. exsperimen (eksperimen semu) dengan desain Nonequivalent Control Group

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu (quasi experiment).

BAB III METODE PENELITIAN. IPA berbasis science process and environment terhadap ketercapaian

BAB III METODE PENELITIAN. peningkatan penguasaan konsep dan keterampilan generik sains pada

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan peneliti adalah kuasi eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Sidosari Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan pada semester genap Tahun Pelajaran

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (quasi experiment). Sugiyono (2010:114) mengemukakan

BAB III. Metodologi Penelitian. Contextual Teaching and Learning (CTL). Metode penelitian yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Kelas Eksperimen : O X O... Kelas Kontrol : O O Sumber : (Sugiyono, 2012)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Bandarlampung Tahun Ajaran 2013/2014 dengan jumlah siswa sebanyak 200

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yaitu VIII A, VIII B, VIII C, dan VIII D.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena

BAB III METODE PENELITIAN. pembelajaran dengan Teka-Teki Silang (TTS) atau pembelajaran menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian menurut Sugiyono (2012: 3) adalah cara ilmiah

Metode penelitian adalah langkah-langkah yang harus dilakukan dalam. suatu penelitian, dimana langkah-langkah tersebut meliputi pengumpulan,

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan merupakan jenis penelitian eksperimen.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah Quasi Experiment atau Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. 2013/2014 yaitu mulai tanggal 06 Februari sampai 26 Februari 2014 di SMAN

BAB III METODE PENELITIAN. rombongan belajar kelas VII, 7 rombongan belajar kelas VIII, dan 7

BAB III METODE PENELITIAN. penguasaan konsep dan keterampilan proses sains antara siswa yang mendapatkan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Quasi Experimental Research (penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. bulan Januari tahun 2015 di SMA Negeri 1 Terbanggi Besar. Penelitian. dilakukan selama 5 minggu pembelajaran (5X pertemuan).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain eksperimen semu (Quasi Experimental

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukannya metode ini yaitu quassi exsprimen (Sugiyono, 2010: 3).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis Penelitian ini adalah eksperimen semu. Penelitian ini bertujuan untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini digunakan metode Pre eksperimental design.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bendungan Uwai, Kecamatan Bangkinang, Kabupaten Kampar.

BAB III METODELOGI PENELITIAN. eksperimen. Dalam bidang pendidikan, suatu eksperimen dimaksudkan untuk

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode eksperimen kuasi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian Quasi Eksperimen. Adapun

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

A. Jenis dan Desain Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian jenis quasi eksperimental. Quasi eksperimental adalah desain yang mempunyai kelompok kontrol tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya mengontrol variabel-variabel luar seperti diantaranya yaitu motivasi siswa, minat siswa, waktu pembelajaran, dan lain sebagaainya yang dapat mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. Sugiyono (2013: 114). Metode ini digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh antara penggunaan model pembelajaran POE yang digunakan guru terhadap keterampilan proses IPA dan pemahaman konsep siswa. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan pretest-posttest nonequivalent control group design. Dalam desain ini terdapat dua kelompok yang masing-masing dipilih secara random (R) kemudian diberi pretest untuk mengetahui keadaan awal kelompok test yang untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan antara kelompok eksperimen yaitu yang diberi perlakuan dengan model POE dan kelompok pembelajaran langsung disebut juga kelas kontrol. Pengaruh adanya perlakuan (treatment) adalah (O1 : O2) Sugiyono (2013: 112). R O1 X 1 O2 R O3 X 2 O4 Gambar 6. Desain Penelitian (Sugiyono, 2013: 112) 68

Keterangan: R : kelas hasil pengacakan (random) O1 : hasil pretest kelas eksperimen O2 : hasil post-test kelas eksperimen O3 : hasil pretest kelas kontrol O4 : hasil post-test kelas kontrol Untuk mengetahui lebih jelas desain penelitian dalam penelitian ini dapat dlihat pada Tabel 5. Tabel 5. Rancangan Pengukuran Keterampilan Proses dan Pemahamn Konsep Grup Treatment Keterangan Eksperimen X 1 Model Pembelajaran POE Kontrol X 2 Model Pembelajaran langsung Adapun teknik pelaksanaan penelitian ini ditampilkan pada Gambar 7. Kelas Eksperimen Kelas Kontrol Pengamatan Keterampilan proses Model POE Model Pembelajaran Langsung Pengamatan keterampilan proses Skor hasil tes pemahaman konsep dan hasil pengamatan keterampilan proses siswa Skor hasil tes pemahaman konsep dan hasil pengamatan keterampilan proses siswa Analisis Data Gambar 7. Bagan Pelaksanaan Peneliti. 69

B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat penelitian Penelitian dilaksanakan di SMP N 1 Banguntapan yang beralamat Jl. Karangturi, Tegal Permai, Baturetno, Bantul, Banguntapan DIY. 2. Waktu penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2015/2016 pada bulan Oktober 2015 - Maret 2016. C. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Penelitian Populasi pada penelitian ini adalah kelas VIII SMP N 1 Banguntapan tahun ajaran 2015/2016 sebanyak 6 kelas paralel yakni kelas A, B, C dan D, E, dan F. Total populasi adalah 168 siswa yang setiap kelas kurang lebih 28 siswa. 2. Sampel Penelitian Sampel penelitian diperoleh dari teknik pengambilan sampel cluster random sampling. Teknik ini digunakan untuk mengambil sampel secara random yang terdiri dari kelompok-kelompok. Pengambilan sampel acak dilakukan untuk memperoleh kelas sampel. Kemudian diacak kembali untuk menentukan kelas eksperimen dan kelas kontrol. Berdasarkan hasil pengacakan didapatkan kelas VIII A adalah kelas kontrol dan kelas VIII B adalah kelas eksperimen. Sampel eksperimen menggunakan pembelajaran model pembelajaran POE sedangkan sampel kelas kontrol menggunakan pembelajaran model pembelajaran langsung. 70

D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah: Tabel 6. Variabel-variabel Penelitian Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol No Variabel Penelitian Kelas Eksperimen Kelas kontrol 1 Variabel bebas Pembelajaran IPA Pembelajaran IPA dengan model POE dengan model pembelajaran langsung 2 Variabel terikat Keterampilan proses Keterampilan proses siswa dan pemahaman siswa dan konsep pemahaman konsep 3 Variabel kontrol a. Materi pembelajaran tekanan a. Materi pembelajaran tekanan b. Jumlah peserta b. Jumlah peserta didik yang digunakan sebagai sampel penelitian yaitu sebanyak 23 orang c. Alokasi waktu yang digunakan dalam proses pembelajaran yaitu sebanyak 3 pertemuan (6 x jam pembelajaran didik yang digunakan sebagai sampel penelitian yaitu sebanyak 22 orang c. Alokasi waktu yang digunakan dalam proses pembelajaran yaitu sebanyak 3 pertemuan (6 x jam pembelajaran 2. Definisi Operasional Variabel Difinisi operasional dari variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 71

a. Variabel Bebas 1) Model Pembelajaran POE Pembelajaran POE (Predict-Observe-Explain) akan membuat siswa mampu membuktikan konsep yang sudah ada dengan cara menyelidikinya (terjadi konflik kognitif) sehingga dengan itu konsep yang sudah ada tidak akan mudah hilang dari ingatannya maka pemahaman terhadap konsep akan lebih bermakna, selain itu pada tahap predict guru akan mengetahui pengetahuan konseptual siswa, pemahaman konsep akan berdasarkan pengetahuan konsep, karena siswa dikatakan memahami konsep jika siswa mampu menghubungkan pengetahuan awal dan pengetahuan yang baru. Langkah pembelajaran POE siswa akan diminta memberikan dugaan (predict) dan membuktikan dugaannya dengan percobaan (observation) lalu menjelaskan (explain), sintaks model pembelajaran POE tersebut akan tersirat beberapa keterampilan proses. b. Variabel Terikat 1) Keterampilan proses IPA sebagai proses meliputi keterampilan proses yang penting untuk mengembangkan pengetahuan. Keterampilan proses pada penelitian ini mengukur keterampilan proses dasar, diantaranya yaitu: mengamati, memprediksi, melakukan percobaan, menyimpulkan dan mengkomunikasikan. 72

2) Pemahaman Konsep Pemahaman konsep adalah proses atau perbuatan yang tertanam didalam pikiran dan mempunyai makna sehingga dapat mengerti betul secara mental, filosofis, maksud, implikasi, maupun aplikasi-aplikasi dalam kehidupan sehari-hari, siswa akan mampu menghubungkan antara pengetahuan baru dengan pengetahuan lama yang sudah mereka miliki sebelumnya, sehingga siswa mempunyai pengertian yang mendalam, mampu menjelaskan kejadian atau peristiwa yang dialaminya, mampu menafsirkan arti yang tersirat, mampu membedakan fenomena peserta didik dapat menarik inferensi, dapat mengelompokan, maupun meringkas materi pembelajaran yang dibahas. E. Teknik dan Istrumen Penelitian 1. Perangkat Pengumpulan Data Penggunaaan teknik dan instrumen dalam pengumpulan data pada setiap variabel dijabarkan pada Tabel 7. Tabel 7. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data Variabel Teknik Pengumpulan Data Instrumen Pengumpulan Data Keterampilan proses Observasi Lembar Observasi Pemahaman Konsep Tes Tes tulis Instrumen atau alat ukur untuk pengumpulan data dimana peserta didik didorong untuk mengeluarkan segenap kemampuan yang dimilikinya dalam memberikan respon atas pertanyaan dalam tes untuk instrumen tes, instrumen tes yang digunakan dalam penelitian ini diberikan kepada peserta didik berupa soal pretest dan posttest untuk mengukur pemahaman 73

konsep peserta didik antara kelas eksperimen dan kelas kontrol, sedangkan untuk instrumen lembar observasi merupakan cara menghimpun atau mengumpulkan bahan-bahan keterangan yang dilakukan dengan mengadakan pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap fenomena-fenomena yang dijadikan sebagai objek pengamatan. Lembar observasi digunakan untuk melihat pembelajaran sudah sesuai belum dengan rencana yang dibuat oleh peneliti. Setiap kelas untuk instrumen lembar observasi dilakukan oleh 4 observer. Jumlah kelompok pada setiap kelas sebanyak 8 kelompok. Jadi setiap observer mengamati dua kelompok. 2. Perangkat Pembelajaran Perangkat pembelajaran yang digunakan selama proses pembelajaran IPA yang berlangsung, yaitu: a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Merupakan skenario pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan peserta didik selama proses pembelajaran. b. Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD) Merupakan perangkat pembelajaran yang berisi informasi kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh peserta didik. Instrumen ini berupa pertanyaan-pertanyaan yang terdapat dalam LKPD sesuai dengan hasil percobaan yang telah dilakukan. Pertanyaan untuk masing-masing LKPD, di dalamnya mencakup keterampilan proses seperti memprediksi, mengamati, melakukan percobaan, analisis data, dan 74

menyimpulkan. Dalam LKPD langkah-langkah pembelajaran POE dapat terlihat yaitu memprediksi, mengamati, dan menjelaskan. c. Lembar Pengamatan Keterlaksanaan Pembelajaran POE. Pengamatan keterlaksanaan kegiatan pembelajaran untuk mengetahui kesesuaian kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru dengan model pembelajaran POE. Pengamatan ini dilakukan oleh satu orang pengamat dengan mengisi lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran dengan model POE saat proses pembelajaran berlangsung. F. Validitas dan Reabilitas Instrumen 1. Validitas Validitas dan reabilitas intrumen dilakukan oleh ahli materi. Ahli materi adalah pembimbing I, pembimbing II, dan validator. Validasi adalah tingkat dimana suatu instrumen mengukur apa yang seharusnya diukur. Apabila kedua pembimbing dan validator telah menyetujui maka instrumen penelitian dapat layak digunakan baik lembar observasi pembelajaran POE maupun lembar tes tulis pilihan ganda untuk pemahaman konsep dan lembar observasi untuk keterampilan proses. Instrumen tes yang berupa soal pilihan ganda divalidasi pula menggunakan program ITEMAN. Besar kecilnya validitas digunakan untuk menentukan diterima atau ditolaknya sebuah soal dan menentukan tingkat kesukaran soal. Kriteria penerimaan soal yaitu melihat berdasarkan besarnya point biserial lebih dari 0.30, sedangakan untuk tingkat kesukaran soal 75

berdasarkan besarnya nilai prop correct. Kategori tingkat kesukaran soal sebagai berikut: Tabel 8. Kategori Tingkat Kesukaran Soal Nilai Prop correct Keterangan 0,00 0,30 Sukar 0,31 0,70 Sedang 0,71 1,00 Mudah (Kana Hidayati, 2010: 8) Instrumen yang akan dilakukan validasi empiris yaitu 30 butir soal, diujicobakan di kelas VIII SMP N 1 Tempel dan kelas XI SMP N 1 Banguntapan. 2. Reliabilitas butir soal Pengukuran yang dapat menghasilkan data yang reliabel yaitu yang memilki reliabilitas yang tinggi. Tinggi rendahnya reliabilitas secara empirik dapat ditunjukan oleh suatu angka yang disebuat koefisien reliabilitas. Uji reliabitas ini dapat dilihat dengan menggunakan program ITEMAN yaitu melihat nilai koefisien reliabilitas (alpha) mendekati angka 1 (Kana Hidayati, 2010: 11) berikut skala range untuk menentukan tingkat reliabilitas soal. Tabel 9. Skala nilai alpha Nilai alpha Keterangan 0,0-0,2 kurang reliabel 0,2 0,4 agak reliabel 0,4 0,6 cukup reliabel 0,6 0,8 Reliabel 0,8 1,0 sangat reliabel 76

G. Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Uji Prasyarat a. Uji Normalitas Uji normalitas data digunakan yaitu sebagai acuan untuk dapat melihat bahwa data sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Pengujian normalitas dengan menggunakan SPSS 16 dengan berdasarkan pada uji Kolmogorov-Smirnov. Dalam uji normalitas ini hipotesis yang diuji adalah: H0 : Sampel berasal dari populasi berdistribusi normal H1 : Sampel tidak berasal dari populasi berdistribusi normal Cara mengetahui signifikan atau tidak signifikan hasil uji normalitas adalah dengan memperhatikan bilangan pada kolom signifikansi (Sig.). Untuk menetapkan kenormalan data, taraf signifikansi uji menggunakan α = 0,05. Jika signifikansi yang diperoleh > α, maka sampel berasal dari pupolasi yang berdistribusi normal. Akan tetapi jika signifikansi yang diperoleh <α, maka sampel bukan berasal dari populasi yang berdistribusi normal. b. Uji Homogenitas Uji homogenitas yaitu utuk dapat melihat bahwa dua atau lebih kelompok data sampel berasal dari populasi yang memiliki variansi yang sama. Uji homogenitas menggunakan program SPSS 16 dilakukan hanya 77

dengan memilih salah satu statistik kemudian di interpretasikan, yaitu statistik yang didasarkan pada rata-rata (Based on Mean). Hipotesis yang diuji dalam uji homogenitas ini adalah sebagai berikut: H0 : Variasi pada tiap kelompok sama (homogen) H1 : Variasi pada tiap kelompok tidak sama (tidak homogen) Pembacaan untuk interpretasi data yaitu dari hasil output data pada kolom Sig. terdapat bilangan yang menunjukkan taraf signifikansi yang diperoleh. Untuk menetapkan homogenitas digunakan pedoman taraf signifikan α = 0,05. Jika siginifikansi yang diperoleh > α, maka variansi setiap sampel sama yang berarti homogen. Namun, jika signifikansi yang diperoleh <α, maka variansi setiap sampel tidak sama atau dapat diaktakan data tersebut tidak homogen. c. Uji Box test Uji box test digunakan untuk menguji asumsi manova yang mensyaratkan bahwa matrik variance/covariance dari variabel dependent adalah sama (tidak berbeda) Imam Ghozali (2009: 80). d. Uji homogenitas varian Manova mengasumsikan bahwa setiap variabel dependen memilki variance yang sama untuk semua grup. Levene s test menguji asumsi ini. 2. Uji Hipotesis a. Pengaruh model pembelajaran POE terhadap pemahaman konsep peserta didik kelas VIII SMP. 78

Uji hipotesis pada penelitian ini menggunkan uji manova. Manova merupakan singkatan dari multivariate analysis of variance, artinya merupakan bentuk multivariate dari analysis of variance (ANOVA). Manova adalah uji statistik yang digunakan untuk mengukur pengaruh variabel independen yang berskala kategorik terhadap beberapa variabel dependen sekaligus yang berskala data kuantitatif Imam Ghozali (2009: 79). Uji manova digunakan untuk menentukan apakah terdapat perbedaan signifikan secara statistik pada beberapa variabel yang terjadi secara serentak antara dua tingkatan dalam satu variabel. Pada dasarnya, tujuan MANOVA sama dengan ANOVA, yakni ingin mengetahui apakah ada perbedaan yang nyata pada variabel-variabel dependen antar anggota grup, letak perbedaannya adalah pada jumlah variabel dependen atau variabel terikat yang diuji di dalam model. Kalau ANOVA, hanya ada 1 variabel dependen, sedangkan pada MANOVA ada lebih dari 1 variabel dependen. Variabel independen dalam skala nominal dan variabel dependen dalam skala rasio, sehingga dalam penelitian ini digunakanlah uji manova. Dalam penelitian ini, uji manova digunakan untuk menguji hipotesis pertama, kedua dan ketiga. Pertama yaitu adakah pengaruh model POE terhadap pemahaman konsep peserta didik. Hipotesis yang dapat dibuat untuk menjawab masalah ini adalah: H0: Tidak ada pengaruh model pembelajaran POE terhadap pemahaman konsep peserta didik. 79

H1: Ada pengaruh yang signifikan model pembelajaran POE terhadap pemahaman konsep peserta didik. Pemgujian hipotesis yang digunakan untuk menguji pengaruh model POE terhadap pemahaman konsep peserta didik digunakan nilai N gain, karena dari nilai gain ternormalisasi pengaruh model POE akan terlihat yaitu berguna untuk melihat skor peningkatan sebelum perlakuan (pretest) dan sesudah perlakuan (posttest) Perhitungan N gain menggunakan persamaan sebagai berikut.... (8) Kriteria peningkatan gain diadopsi dari (Hake, 1998) pada tabel 9. Tabel 10. Kriteria peningkatan gain. Gain Keterangan g > 0,7 Tinggi 0,3 < g 0,7 Sedang g 0,3 Rendah b. Pengaruh model pembelajaran POE terhadap keterampilan proses IPA peserta didik kelas VIII SMP. Dalam penelitian ini, uji manova juga digunakan untuk menguji hipotesis kedua yaitu mengenai adakah pengaruh model POE terhadap keterampilan proses peserta didik. Hipotesis yang dapat dibuat untuk menjawab masalah ini adalah: H0: Tidak ada pengaruh model pembelajaran POE terhadap keterampilan proses peserta didik. 80

H1: Ada pengaruh yang signifikan model pembelajaran POE terhadap keterampilan proses peserta didik. Berdasarkan hipotesis kriteria yang digunakan untuk menentukan asumsi yakni apabila Sig. pada tabel <0,05 maka H0 ditolak dan apabila Sig. > 0,05 maka H0 diterima. c. Pengaruh model pembelajaran POE terhadap pemahaman konsep dan keterampilan proses IPA peserta didik kelas VIII SMP. Hipotesis yang ketiga juga masih menggunakan uji manova, yaitu mengenai adakah pengaruh model POE terhadap pemahaman konsep dan keterampilan proses peserta didik. Hipotesis yang dapat dibuat untuk menjawab masalah ini adalah: H0: Tidak ada pengaruh model pembelajaran POE terhadap pemahaman konsep dan keterampilan proses IPA peserta didik. H1: Ada pengaruh yang signifikan model pembelajaran POE terhadap pemahaman konsep dan keterampilan proses IPA peserta didik. Berdasarkan hipotesis kriteria yang digunakan untuk menentukan asumsi yakni apabila Sig. pada tabel <0,05 maka H0 ditolak dan apabila Sig. > 0,05 maka H0 diterima. 81