PENGUJIAN EFISIENSI PASAR BENTUK SETENGAH KUAT DI BURSA EFEK INDONESIA

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan sarana bagi perusahaan untuk mendapatkan dana dengan

BAB I PENDAHULUAN. alternatif investasi pada financial assets, sedangkan emiten sebagai pihak yang. memperjualbelikan sekuritas (Tandelilin, 2010:26).

Reaksi Pasar Terhadap Pengumuman Saham Bonus di Bursa Efek Indonesia

Judul : Pengujian Efisiensi Pasar di Bursa Efek Indonesia Nama : I Gusti Ngurah Agung Putra Dwipayana NIM : Abstrak

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. menjadi n lembar saham, dimana harga per lembar saham baru setelah stock split

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. diakibatkan adanya informasi yang masuk ke pasar. Semakin cepat informasi baru yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. direncanakan, yang di dalamnya menggunakan sumber sumber seperti uang dan

ANALISIS RESPON PASAR TERHADAP PENGUMUMAN SAHAM BONUS PADA BURSA EFEK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. diterbitkan oleh pemerintah, public authorities, maupun perusahaan swasta

REAKSI PASAR TERHADAP PENGUMUMAN DIVIDEND INITIATION DAN DIVIDEND OMISSION

Kondisi sbg syarat terpenuhi pasar efisien (Tandelilin, 2001) :

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN Teori Efisiensi Pasar (Efficiency Maket Hypotesis)

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Efisiensi pasar didefinisikan oleh Beaver (1989) sebagai hubungan antara

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. investor institusi, akan mampu memperoleh return tidak normal (abnormal

METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian Dan Definisi Operasional. Stock Split adalah perubahan nilai nominal perlembar saham dengan menambah

TEORI INVESTASI DAN PORTFOLIO MATERI 11.

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh laba atas usaha yang dijalankannya dan menjaga kelangsungan

ANALISIS DAMPAK PENGUMUMAN DIVIDEN TERHADAP REAKSI PASAR (Studi Empiris pada Bursa Efek Jakarta periode Tahun 2008)

BAB II LANDASAN TEORI. Pasar yang efisien adalah pasar di mana harga semua sekuritas yang

BAB I PENDAHULUAN. operasionalnya. Untuk perusahaan yang sudah go public dana tersebut salah

III. METODE PENELITIAN. Objek penelitian pada skripsi ini adalah emiten yang masuk dalam LQ 45 periode

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan investor dalam berinvestasi adalah memaksimalkan return, tanpa

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal memiliki peran strategis terhadap perekonomian nasional

BAB I PENDAHULUAN. pihak-pihak yang membutuhkan dana atau perusahaan. Pasar modal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Andri Yuwono (2013), meneliti mengenai Reaksi pasar modal di Bursa Efek

ANALISIS ABNORMAL RETURN DAN LIKUIDITAS SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH STOCK SPLIT PERIODE

BAB V PENUTUP. 1. Hasil penelitian yang telah dilakukan pada perusahaan perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu sarana yang efektif untuk mempercepat

PENGUJIAN EFISIENSI PASAR BENTUK SETENGAH KUAT TERHADAP PERISTIWA PENGUMUMAN DIVIDEN TUNAI MENURUN DI BEJ

I Putu Gede Brahmaputra Waisnawa Suhadak R. Rustam Hidayat Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

PENGARUH PENGUMUMAN DIVIDEN SAHAM TERHADAP ABNORMAL RETURN DAN TRADING VOLUME ACTIVITY SAHAM DI BEI

PENGARUH PERGANTIAN CEO TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN YANG TERMASUK DALAM INDEKS LQ 45 PERIODE

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan pasar yang memperdagangkan surat berharga (efek)

MATERI 7 EFISIENSI PASAR. Prof. DR. DEDEN MULYANA, SE., M.Si.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dapat menjadi pengetahuan bagi investor dan masyarakat. penulis dapat menyimpulkan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. efisiensi pasar. Efisiensi pasar membahas bagaimana pasar merespon

PENGARUH PENGUMUMAN RIGHT ISSUE TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAPAT DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

ABNORMAL RETURN DI SEKITAR TANGGAL PENGUMUMAN STOCK SPLIT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2014

BAB I PENDAHULUAN. Pasar Modal merupakan merupakan pasar yang melakukan kegiatan

REAKSI PASAR MODAL TERHADAP PERISTIWA STOCK SPLIT PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut John E. Junarsin ( ketika sebuah perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Informasi merupakan hal yang penting bagi investor dalam menetapkan

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS. Pasar modal menurut Keppres No.60 tahun 1988 ialah bursa yang merupakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yang bersifat

1BAB III METODE PENELITIAN. informasi yang dapat mempengaruhi atau memancing reaksi pasar. Reaksi pasar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dengan demikian, pasar modal juga bisa diartikan sebagi pasar untuk

Efisiensi Pasar Modal.

II. TINJAUAN PUSTAKA. membeli surat-surat berharga. Pasar modal adalah suatu situasi dimana para

PENGARUH PENGUMUMAN DIVIDEN TERHADAP ABNORMAL RETURN SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH EX-DIVIDEN PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BEI

BAB II TINJUAN PUSTAKA. lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. antara pembeli dan penjual dengan resiko untung atau rugi.

BAB III METODE PENELITIAN. Indonesia. Sampel yang digunakan merupakan perwakilan dari populasi. Teknik

BAB I PENDAHULUAN. perusahaannya. Bagi perusahaan yang sudah go public, nilai perusahaan

REAKSI PASAR TERHADAP PENGUMUMAN KENAIKAN DIVIDEN PERUSAHAAN MANUFAKTUR INDONESIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. di Bursa Efek Indonesia bulan Mei Berdasarkan penelitian yang

Pengaruh Peristiwa Politik (Pemilu Presiden dan Pengumuman Susunan Kabinet) Terhadap Saham Sektor Industri Di Bursa Efek Indonesia

II. TINJAUAN PUSTAKA. saham yang dimiliki. Selanjutnya menurut Tangkilisan dan Hassel (2003),

KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

REAKSI PASAR TERHADAP PERUBAHAN DIVIDEN DENGAN INDIKATOR ABNORMAL RETURN DAN TRADING VOLUME ACTIVITY

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA EFFICIENT MARKET THEORY (TEORI EFISIENSI PASAR)

JENIS STUDI PERISTIWA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. dengan penanaman modal untuk satu atau lebih aktiva yang dimiliki dan biasanya

Management Analysis Journal

REAKSI PASAR TERHADAP PENGUMUMAN DIVIDEN KAS (Studi pada Perusahaan yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia)

ANALISIS PERBANDINGAN ABNORMAL RETURN

BAB I PENDAHULUAN. pengembalian yang akan diperoleh (expected return) untuk suatu periode tertentu

PENGARUH INFORMASI LABA AKUNTANSI (EARNINGS) TERHADAP ABNORMAL RETURN DAN VOLUME PERDAGANGAN SAHAM (Studi pada Perusahaan LQ 45 di Bursa Efek Jakarta)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Indah, Yani Sri et al., Analisis Pelonggaran Kebijakan Loan to Value (LTV)...

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. merger dan akuisisi. Merger merupakan salah satu strategi perusahaan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. dan juga berdasarkan dimensi waktunya (Mudrajat Kuncoro, 2009:84)

ANALISIS PERBANDINGAN ABNORMAL RETURN PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH MERGER

BAB I PENDAHULUAN. harga pasar. Salah-satu karakteristik utama pasar modal yang efisien

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal Indonesia dalam perkembangannya telah menunjukan. sebagai bagian dari instrumen perekonomian, dimana indikasi yang

PENGARUH DIVIDEN INISIASI DAN DIVIDEN OMISI TERHADAP RETURN SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA

Sumani * Dinda Larasati ABSTRACT. Key words: dividend, abnormal return, asymetric information, market reaction, efficiency market 1.

BAB I PENDAHULUAN. modal juga dapat dijadikan indikator bagi perkembangan perekonomian sebuah

I. Pendahuluan. dapat dipilih oleh seorang investor dalam mengalokasikan dana yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengambil data perusahaan yang dibutuhkan ataupun mengakses situs

MATERI 7 EFISIENSI PASAR

MATERI 7 EFISIENSI PASAR

PENGARUH OVERREACTION TERHADAP HARGA SAHAM

/ telp: ABSTRAK Kata kunci : right issue, abnormal return, event study, periode peristiwa

BAB II URAIAN TEORITIS. Rahayu (2006) melakukan penelitian dengan judul Reaksi Pasar Terhadap

EFISIENSI PASAR EFISIENSI PASAR

BAB II KAJIAN TEORI. public authorities, maupun perusahan swasta (Husnan, 2005). Dengan demikian

BAB I PENDAHULUAN. dana yang bersumber dari masyarakat ke dalam berbagai sektor usaha. Dalam

REAKSI PASAR TERHADAP DIVIDEN INITIATIONS DAN DIVIDEN OMISSIONS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK JAKARTA

STUDI PERISTIWA REAKSI PASAR TERHADAP PEMILIHAN UMUM TANGGAL 5 APRIL 2004 PADA BURSA EFEK JAKARTA

BAB II LANDASAN TEORI. Efficient Market Hypothesis merupakan salah satu pilar penting dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pasar modal (capital market) merupakan tempat diperjualbelikannya

ANALISIS KANDUNGAN INFORMASI PENGUMUMAN LAPORAN KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM LQ45 DI BURSA EFEK INDONESIA

Oleh : INDAH NOOR KHOIRIA DEWI B FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. pelaku bisnis dan juga masyarakat dalam usaha untuk menggali potensi masyarakat

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas Obyek atau Subyek

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Landasan teori adalah landasan berpikir yang bersumber dari suatu teori

PENGARUH PENGUMUMAN DIVIDEN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM (SRV) DI SEKITAR EX-DIVIDEND DATE PADA BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

Transkripsi:

3540 PENGUJIAN EFISIENSI PASAR BENTUK SETENGAH KUAT DI BURSA EFEK INDONESIA Luh Putu Kartika Dewi 1 Luh Gede Sri Artini 2 1 Fakultas Ekonomi Universitas Udayana (Unud), Bali, Indonesia e-mail: kartikadewiluhputu@yahoo.com / telp: +62 85 73 72 22 30 2 2 Fakultas Ekonomi Universitas Udayana (Unud), Bali, Indonesia ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efisiensi pasar bentuk setengah kuat di Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode observasi non participant yaitu dengan mengambil data pada Bursa Efek Indonesia. Data yang digunakan adalah abnormal return perusahaan yang melakukan pengumuman dividen selama tahun 2013 dan memperoleh data sebanyak 177 perusahaan dengan 195 peristiwa. Hasil pengolahan data menggunakan uji t- test menemukan hasil bahwa terdapat 5 peristiwa yang terbukti signifikan secara statistik, hal tersebut mengindikasi pasar kurang mendukung efisiensi pasar bentuk setengah kuat, sehingga dapat disimpulkan bahwa pasar tidak bereaksi terhadap pengumuman dividen dan hipotesis penelitian ini ditolak. Kata Kunci: Efficient market hypothesis, semi strong, event study, dividen, abnormal return ABSTRACT The aim of this research is to find out the semi-strong form of market efficiency in the Indonesian Stock Exchange. This research used a non-participant observation method is to take the data on the Indonesia Stock Exchange. The data used is the abnormal return companies that make dividend announcements during 2013 and obtain as much data as 177 companies with 195 events. The results of processing the data using t-test results found that there are 5 events that proved to be statistically significant, indicating that the market is less supportive of market efficiency semi-strong form, so it can be concluded that the market does not react to the announcement of the dividend and the research hypothesis was rejected. Keywords: Efficient market hypothesis, semi strong, event study, dividend, abnormal return PENDAHULUAN Hipotesis Pasar Efisien menyatakan bahwa pada pasar efisien harga sekuritas terevaluasi dengan cepat oleh informasi penting yang berkaitan dengan sekuritas tersebut. Menurut Fama (1970) (dalam Tandelilin, 2010:223), mengklasifikasi bentuk pasar efisien ke dalam tiga kategori: efisiensi dalam bentuk lemah (weak form),

3541 efisiensi dalam bentuk setengah kuat (semi strong), dan efisiensi dalam bentuk kuat (strong form). Penelitian kali ini berfokus pada pengujian efisiensi pasar dalam bentuk setengah kuat (semi strong) karena pada pasar ini, return tak normal hanya terjadi di seputar pengumuman suatu peristiwa sebagai representasi dari respon pasar terhadap pengumuman tersebut. Suatu pasar dinyatakan efisiensi setengah kuat apabila informasi tersebut terserap atau direspon dengan cepat oleh pasar. Return tak normal yang berkepanjangan (lebih dari tiga spot waktu) mencerminkan sebagian respon pasar terlambat dalam menyerap atau menginterpretasikan informasi, dan dengan demikian dianggap pasar tidak efisien dalam bentuk setengah kuat. Pada tahun 1991, Fama (dalam Tandelilin, 2010:224) mengemukakan penyempurnaan atas klasifikasi efisiensi pasar, efisiensi bentuk setengah kuat diubah menjadi studi peristiwa (event study). Studi Peristiwa (Event Study) secara lebih spesifik menyelidiki respon pasar terhadap kandungan informasi dari suatu pengumuman atau publikasi peristiwa tertentu. Kandungan informasi dapat berupa berita baik (good news) atau berita buruk (bad news). Hipotesis pasar efisien memprediksikan bahwa pasar akan memberikan respon pasar positif untuk berita baik, dan respon negatif untuk berita buruk. Respon pasar tersebut tercermin dari return tak normal positif (berita baik) dan return tak normal negatif (berita buruk) (Tandelilin, 2010:565). Return tak normal (Abnormal return) adalah selisih antara return aktual (actual return) dengan return yang diharapkan (expected return) yang dapat terjadi sebelum informasi resmi diterbitkan atau telah terjadi kebocoran informasi (leakage

3542 of information) sesudah informasi resmi diterbitkan (Samsul, 2006:275). Selisih dari kedua return dapat berupa selisih positif dan selisih negatif. Jika return tak normal positif berarti return yang sesungguhnya lebih besar dari return yang diharapkan oleh investor. Situasi seperti inilah yang dikehendaki oleh investor untuk bertransaksi di sekitar periode pengumuman dengan harapan untuk mendapatkan keuntungan di atas normal, akan tetapi jika situasi yang terjadi adalah sebaliknya maka pasar akan bereaksi negatif. Dana yang telah disiapkan untuk melakukan transaksi akan ditarik kembali oleh investor dan investor akan menunggu waktu yang tepat untuk berinvestasi kembali. Dalam hal ini, para pelaku pasar perlu melakukan analisis lebih lanjut apakah pengumuman yang telah dipublikasikan memiliki kandungan informasi dan menghasilkan return tak normal yang positif di sekitar pengumuman. Return tak normal positif akan menunjukkan kinerja perusahaan yang baik. Dalam penelitian ini return tak normal di ambil dari pengumuman pembagian dividen. Watts (1976) menggunakan sampel sebanyak 310 perusahaan dalam periode 1946-1967 untuk menguji kandungan informasi dari dividen. Dengan menggunakan model ekspektasi dividen oleh Lintner, Watts menemukan nilai return tak normal (dihitung dengan menggunakan model pasar) yang tidak signifikan. Nilai return tak normal ini tidak melebihi biaya transaksi yang harus ditanggung. Di Nairobi, Kiremu et al. (2013) juga menemukan hal yang serupa dengan melakukan penelitian di Nairobi Stock Exchange. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa return tak normal tidak signifikan pada tingkat probabilitas 5%. Ini menunjukkan respon pasar yang negatif yang ditunjukan dengan respon pasar yang tidak

3543 Woolridge (1982) menggunakan 376 pengumuman dividen selama tahun 1971 sampai dengan 1976. Menemukan hasil bahwa pasar bereaksi terhadap perubahan positif dan negatif dari nilai dividen secara cepat dalam waktu sehari setelah pengumuman. Healy dan Palepu (1988) juga mempelajari 131 perusahaan yang membayar dividen pertama kalinya (dividend initiation) dan 172 perusahaan yang tidak membayar dividen yang pertama kalinya (dividend omission). Ditemukan bahwa dividend initiation dan dividend omission membawa informasi ke pasar. Adanya hasil penelitian yang bervariasi terkait pengujian efisiensi pasar bentuk setengah kuat maka penelitian ini mendapatkan peluang untuk melakukan penelitian lebih lanjut. KAJIAN PUSTAKA Teori Pasar Modal Efisien Pasar modal yang efisien didefinisikan sebagai pasar yang harga sekuritassekuritasnya telah mencerminkan semua informasi yang relevan. Menurut Tandelilin (2010:219), pasar modal efisien adalah pasar modal dimana harga semua sekuritas yang diperdagangkan telah mencerminkan informasi yang tersedia. Dalam hal ini, informasi yang tersedia bisa meliputi informasi masa lalu, informasi saat ini, serta informasi yang bersifat sebagai pendapat atau opini rasional yang beredar yang dapat mempengaruhi perubahan harga. Efisiensi Dalam Bentuk Setengah Kuat (Semi Strong) Harga pasar saham yang terbentuk sekarang telah mencerminkan informasi historis ditambah dengan semua informasi yang dipublikasikan (seperti earning,

3544 dividen, pengumuman stock split, penerbitan saham baru, kesulitan keuangan yang dialami perusahaan di masa yang akan datang). Pada pasar ini, return tak normal hanya terjadi di seputar pengumuman (publikasi) suatu peristiwa sebagai representasi dari respon pasar terhadap pengumuman tersebut. Pengujian Return Tak Normal (Abnormal Return) Return Tak Normal (Abnormal return) merupakan selisih return aktual (actual return) dengan return yang diharapkan (expected return) yang dapat terjadi sebelum informasi resmi diterbitkan atau telah terjadi kebocoran informasi (leakage of information) sesudah informasi resmi diterbitkan (Samsul, 2006:275). Return tak normal digunakan dalam penelitian studi peristiwa untuk menganalisis apakah suatu peristiwa mempunyai kandungan informasi atau tidak dan juga untuk menguji efisiensi pasar (Marina, 2005) (dalam Pratama, 2013). Studi Peristiwa (Event Study) Studi peristiwa (event study) merupakan suatu metodologi yang digunakan untuk mengamati pengaruh dari adanya suatu peristiwa terhadap perubahan harga sekuritas (Catranti, 2009) (dalam Pratama, 2013). Studi Peristiwa juga merupakan penelitian yang mengamati reaksi pengumuman informasi yang dipublikasikan terhadap suatu peristiwa sebagai pengumuman dari harga sekuritas. Dividen Menurut Sartono (2001:282), Dividen merupakan laba perusahaan yang dibagikan kepada pemegang saham yang merupakan tugas utama dari manajer keuangan perusahaan. Dalam pembagian dividen perusahaan selalu

3545 mempertimbangkan proporsi antara pembayaran terhadap pemegang saham dan reinvestasi ke dalam perusahaan. Dividen ini dibagikan kepada para pemegang saham sebagai keuntungan dari laba perusahaan. Keputusan mengenai jumlah laba yang ditahan dan dividen yang akan dibagikan diputuskan dalam RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham). Teori Sinyal (Signaling Theory) Teori Sinyal merupakan dimana suatu pengumuman dianggap sebagai sinyal yang positif karena manajer perusahaan akan menyampaikan prospek masa depan yang baik ke publik. Dividend Signaling Theory menyatakan bahwa pengumuman perubahan dividen merupakan pertanda bagi perkiraan manajemen atas laba perusahaan. Alasan sinyal ini didukung dengan kenyataan bahwa perusahaan yang melakukan pengumuman merupakan perusahan yang mempunyai kinerja yang baik. Hipotesis Aharony dan Swary (1980) menggunakan model ekspektasi dividen sederhana (naïve model) dan model ekspektasi Lintner yang dikembangkan. Sampel mereka adalah dividen kuartalan yang meliputi 149 perusahaan industri yang tercatat di NYSE pada periode 1963-1976. Dengan menggunakan indeks pasar S&P, mereka menghitung return tak normal selama 10 hari di sekitar tanggal pengumuman dividen. Mereka menemukan bahwa pasar bereaksi dalam interval waktu 2 hari saja, yaitu sehari sebelum dan sehari pada waktu pengumuman dividen. Hasil ini menunjukkan bahwa dividen mengandung informasi dan pasar sudah cukup efisien

3546 dalam bentuk setengah kuat terhadap informasi dividen ini yang terlihat bahwa pasar menyerap informasi tersebut dengan cepat. Asquith dan Mullins (1983) mempelajari sampel dari perusahaan-perusahaan yang tidak pernah membayar dividen selama paling sedikit 10 tahun. Sampel mereka terdiri dari 168 perusahaan dari tahun 1954 sampai dengan 1980. Sama dengan yang dilakukan oleh Aharony dan Swary, perusahaan yang mengumumkan laba dan dividen bersamaan dalam waktu 10 hari, tidak digunakan sebagai sampel. Mereka menemukan bahwa pembayaran dividen pertama kalinya tersebut meningkatkan kekayaan pemegang saham sebesar 3,7% selama dua hari. Hasil menunjukkan bahwa dividen mengandung informasi. Di Indonesia, Novianti dan Yunanto (2013) melakukan penelitian untuk menganalisis efek pengumuman dividen terhadap perubahan harga saham (return) sebelum dan sesudah ex-dividend date di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode Januari- Desember 2010 di Bursa Efek Indonesia. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu 27 perusahaan yang tergabung dalam kelompok saham 50 Biggest Kapitalisasi Pasar. Berdasarkan hasil pengolahan data diketahui bahwa pengumuman kenaikan dividen berpengaruh positif pada return saham sebelum dan sesudah exdividend date di Bursa Efek Indonesia (BEI). Berdasarkan uraian di atas, maka jawaban sementara (hipotesis) dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: H: Bursa Efek Indonesia berbentuk setengah kuat secara informasional.

3547 METODE PENELITIAN Objek penelitian ini adalah emiten yang melakukan pengumuman pembagian dividen dan memperoleh return tak normal di Bursa Efek Indonesia tahun 2013. Data diperoleh dalam bentuk Indonesian Capital Market Directory (ICMD) dan laporan historis lainnya melalui www.idx.co.id. di BEI tahun 2013. Variabel dalam penelitian ini adalah return tak normal, dimana return tak normal merupakan selisih return aktual (actual return) dengan return yang diharapan (expected return) yang dapat terjadi sebelum informasi resmi diterbitkan atau telah terjadi kebocoran informasi (leakage of information) sesudah informasi resmi diterbitkan (Samsul, 2006:275). Return tak normal diperoleh dengan cara membandingkan tingkat keuntungan yang diharapkan (expected return) dengan return yang sesungguhnya (actual return). Tingkat keuntungan sesungguhnya adalah selisih dari harga saham periode sekarang dengan periode sebelumnya. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pengukuran Market model, dengan tujuan untuk memberikan kemudahan dalam melakukan pendeteksian terhadap return tak normal. Penelitian kali ini akan menggunakan studi peristiwa (event study) dimana waktu yang digunakan dalam penelitian ini yaitu 11 hari dalam rentan waktu perusahaan melakukan pengumuman dividen di pasar modal, yang ditranformasikan kedalam angka -5, -4, -3, -2, -1, 0, 1,2, 3, 4, 5. Periode jendela didasarkan pada penelitian-penelitian sebelumnya, dimana reaksi pasar terhadap sinyal yang diberikan sangat cepat dan disamping itu untuk

3548 menghindari adanya confounding effect atau tercampurnya informasi dari suatu peristiwa dengan peristiwa lain. Untuk mencari Return Tak Normal maka diperlukan perhitungan sebagai berikut: 1) Menghitung actual return (Jogiyanto, 2010:207): R i, t Pi, t P P i, t 1 i, t 1 Keterangan: R i, t P i, t P i, t 1 =return sesungguhnya yang terjadi untuk sekuritas ke-i pada periode peristiwa ke-t. = harga sekarang relatif = harga sebelumnya 2) Menghitung return pasar harian (Jogiyanto, 2010:207): IHSG IHSG t R mt = IHSGt 1 t 1 Keterangan: R mt = return pasar pada waktu ke-t. IHSG t = indeks Harga Saham Gabungan hari ke-t IHSG t-1 = indeks Harga Saham Gabungan hari ke- t-1 3) Meregresikan return pasar harian dengan actual return untuk mendapatkan alpha dan beta: n( XY ) ( X )( Y ) β = 2 2 n( X ) ( X ) α = Y ( X ) n Keterangan: Y = return saham harian yang sesungguhnya atau R it. X = return pasar (Rmt)

3549 n = periode Pengamatan 4) Menghitung expected return (Tandelilin, 2010:574): E(R it ) = α + β R mt Keterangan: E(R it ) = Expected return R mt =return Pasar harian 5) Perhitungan return tak normal untuk masing-masing emiten (Jogiyanto, 2010:580): AR it = R it - E Rt Keterangan: AR it = Abnormal Return R it = Actual Return = Expected Return E Rt Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang melakukan pembayaran dividen dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2013 (1 tahun). Seluruh populasi yang didapat akan digunakan sebagai sampel dalam penelitian ini yang disebut dengan metode sensus. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode observasi non partisipan yaitu peneliti dapat melakukan observasi sebagai pengumpul data tanpa ikut terlibat dari fenomena yang diamati (Indriantoro dan Supomo, 2009: 159) (dalam Pratama, 2013). Teknik analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini adalah uji t-test dan analisis dalam penelitian ini menggunakan program software SPSS dan Microsoft Excel.

3550 HASIL PEMBAHASAN Deskripsi Perusahaan Sampel Penelitian ini membahas 177 perusahaan dengan 195 peristiwa pengumuman dividen di delapan sektor industri yang ada di Bursa Efek Indonesia periode 2013. Dalam peristiwa tersebut, terdapat beberapa perusahaan yang melakukan pengumuman dividen lebih dari satu kali dalam periode tersebut. Kedelapan sektor perusahaan tersebut, yang paling banyak melakukan pengumuman dividen adalah sektor Perdagangan, Jasa dan Investasi yaitu sebanyak 54 peristiwa, dan sektor Pertanian yang paling sedikit melakukan pengumuman dividen yakni sebanyak 11 peristiwa. Sektor perusahaan yang lainnya melakukan peristiwa pengumuman dividen secara merata. Hasil Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis menggunakan uji t-test. Berdasarkan hasil pengolahan yang diperlihatkan pada Tabel 1 menunjukan rata rata hasil pengujian -1.645< t hitung <1.645. Hasil pengujian menggunakan t hitung ini menunjukkan hasil yang signifikan dan tidak signifikan. Tabel 1 Uji t No T A t S t hitung 1-5 -0,0166 0,0291-0,5722 2-4 0,1001 0,0354 2,8265

3551 3-3 0,0352 0,0290 1,2134 4-2 -0,0034 0,0293-0,1145 5-1 0,0256 0,0280 0,9168 6 0-0,0455 0,0239-1,9085 7 1 0,1543 0,0385 4,0092 8 2 0,0662 0,0320 2,0667 9 3 0,0444 0,0271 1,6374 10 4 0,0049 0,0260 0,1890 11 5-0,1412 0,0395-3,5708 Hasil perhitungan t hitung yang disajikan pada Tabel 1 dengan aproksimasi distribusi student t dengan derajat bebas 30, diketahui nilai t tabel adalah 1,645 untuk pengujian dua sisi. Berdasarkan distribusi t tersebut diketahui bahwa peristiwa ke h-4, h, h+1, h+2, dan h+5 terbukti lebih besar dari t tabel. Artinya penelitian tersebut terbukti signifikan secara statistik. Peristiwa ke h dan h+5 bertolak belakang dengan prediksi teori signaling, sedangkan peristiwa yang memberikan hasil signifikan lainnya sesuai dengan prediksi teori signaling. Peristiwa ke h-5, h-3. H-2, h-1, h+3, dan h+4 terbukti memberikan hasil yang tidak signifikan. Namun demikian 6 peristiwa yang menunjukkan hasil yang tidak signifikan mengindikasi pasar kurang mendukung efisiensi pasar bentuk setengah kuat. Gonedes (1978) menemukan bahwa dividen tidak membawa informasi ke pasar. Watts (1976) menemukan nilai abnormal return yang tidak signifikan. Aprifiantini (2003) menarik kesimpulan bahwa pengumuman pembayaran dividen sebagai salah satu informasi yang dipublikasikan

3552 tidak memberi kandungan informasi dan tidak menimbulkan suatu reaksi pasar. Wahyuni (2012) menarik kesimpulan bahwa tidak terdapat reaksi pasar terhadap peristiwa pengumuman pembagian dividen. Idealnya, respon pasar bersifat simultan dan tidak terjadi time lag antar pelaku pasar. Dengan kata lain hasil yang mendukung hipotesis efisiensi pasar bentuk setengah kuat terjadi bila jumlah peristiwa yang signifikan hanya ada 1 atau 2 peristiwa saja. Menurut Tandelilin (2010:586), pada prinsipnya efisiensi pasar bentuk setengah kuat terbukti bila hanya terdapat satu atau dua peristiwa yang terbukti menghasilkan return tak normal berbeda dari nol, atau terbukti signifikan. Efisiensi secara keputusan terbukti bila tanda (positif atau negatif) atau besaran return tak normal sesuai dengan prediksi teori. Berdasarkan hasil Uji t ditemukan 5 peristiwa yang terbukti signifikan secara statistik dan hasil peristiwa yang signifikan memberikan tanda yang bersifat ganda, yaitu beberapa penelitian bertanda negatif dan penelitian lainnya bertanda positif, sehingga dapat disimpulkan bahwa pasar tidak bereaksi terhadap pengumuman dividen, sehingga hipotesis penelitian ini ditolak. Hal ini dapat terjadi karena terdapat akses yang tidak seragam antara pelaku pasar yang satu dengan pelaku pasar yang lainnya terhadap suatu informasi yang sama. Kondisi ini terjadi karena penyebaran informasi tidak merata sehingga ada sebagian pelaku pasar yang menerima informasi tepat waktu, sebagain menerima informasi degan terlambat dan sisanya mungkin tidak menerima informasi sama sekali.

3553 Kemungkinan lain dari kondisi ini adalah pemilik informasi memang tidak berniat untuk menyebarkan informasinya untuk kepentingn mereka sendiri. Kondisi seperti ini disebut information asymmetric dimana sebagian pelaku pasar mempunyai informasi dan sebagian tidak mempunyai informasi. Mereka yang mempunyai akses privat terhadap informasi dan menggunakannya untuk bertransaksi disebut dengan insider trader. Perdagangan sekuritas yang menggunakan informasi privat ini disebut dengan insider trading yang merupakan kegiatan yang melanggar hukum, karena merugikan pelaku pasar lainnya yang tidak mendapatkan informasi yang bersangkutan. Insider trader biasanya merupakan orang-orang yang mempunyai akses privat ke sistem informasi, seperti misalnya dalam penelitian ini adalah manajer-manajer di dalam perusahaan emiten yang mengetahui informasi privat perusahaannya dibandingkan dengan orang lain yang berada di luar perusahaan. Investor adalah individual-individual yang lugas (naïve investors) dan tidak canggih (unsophisticated investors). Untuk pasar yang tidak efisien, masih banyak investor yang bereaksi terhadap informasi secara lugas (naïve fashion), karena mereka mempunyai kemampuan yang terbatas di dalam mengartikan dan menginterpretasikan informasi yang diterima. Oleh karena mereka tidak canggih, maka seringkali mereka melakukan keputusan yang salah yang akibatnya sekuritas tersebut dinilai secara tidak tepat. Dikaitkan dengan teori yang ada yaitu teori signaling menyatakan bahwa terdapat peristiwa yang dapat memberikan sinyal terhadap reaksi informasi yang ada

3554 di pasar. Saat pengumuman telah dipublikasikan maka pelaku pasar menganalisis dan memilih informasi yang baik (good news) atau informasi yang buruk (bad news). Pada penelitian ini para investor beranggapan bahwa pengumuman dividen tidak membawa informasi (bad news) yang tidak dapat memberikan prospek perusahaan yang baik di masa mendatang. Dilihat secara fundamental dividen dianggap tidak dapat meningkatkan harga saham untuk masa yang akan datang sehingga tidak bisa menghimpun dana yang akan digunakan perusahaan dalam mengembangkan usahanya oleh para investor. Hal ini membuat para investor kurang yakin bahwa dividen akan memberikan kinerja yang baik bagi perusahaan kedepannya. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Hasil pengujian data menggunakan uji t-test menunjukkan bahwa tidak terdapat kandungan informasi di dalam pengumuman dividen. Hasil pengujian juga menunjukkan hasil bahwa terdapat 5 peristiwa yang menunjukkan nilai signifikan yang mengindentifikasikan bahwa pasar kurang mendukung bentuk efisiensi pasar setengah kuat. Dalam penelitian ini terdapat insider trader dimana mereka yang mempunyai akses privat terhadap informasi dan menggunakannya untuk bertransaksi sebelum informasi resmi diterbitkan yang menguntungkan dirinya sendiri. Investor adalah individual-individual yang lugas (naïve investors) dan tidak canggih (unsophisticated) yang mempunyai kemampuan yang terbatas di dalam mengartikan dan menginterpretasikan informasi yang diterima.

3555 Investor beranggapan bahwa pengumuman dividen tidak membawa sinyal yang positif atau tidak membawa informasi yang baik (bad news) yang tidak dapat memberikan prospek perusahaan yang baik di masa mendatang. Hal ini membuat para investor kurang yakin bahwa dividen akan memberikan kinerja yang baik bagi perusahaan kedepannya. Saran Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi investor, bagi perusahaan, dan bagi penelitian-penelitian selanjutnya. Berdasarkan simpulan yang ada, penelitian ini dapat memberikan saran-saran sebagai berikut. 1) Berdasarkan hasil kesimpulan, sebaiknya investor menggunakan alat analisis fundamental di dalam melakukan analisis investasi. 2) Bagi peneliti-peneliti selanjutnya diharapkan dapat lebih menyempurnakan penelitian ini, dan melakukan pengamatan di sektor lain, agar peneliti dapat lebih jelas untuk mengamati reaksi pasar. 3) Kelemahan dalam penelitian ini terletak dalam keterbatasan metode untuk menghitung abnormal return yang digunakan. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menggunakan metode perghitungan abnormal return lainnya seperti Mean Adjusted Model dan Market Adjusted Model sebagai bahan pembanding.

3556 REFERENSI Aharoni J. & Swary, I. 1980. Quarterly Dividend and Earnings Announcements and Stockholders Returns: An Empirical Analysis. Journal of finance, Vol.1(1): 1-11. Aprifiantini, Tri Nengah. 2003. Analisis Perbedaan Abnormal Return Saham Sebelum dan Sesudah Pengumuman Dividen di Bursa Efek Jakarta. Skripsi. Fakultas Ekonomi Unika Soegijapranata, Semarang. Asquith, P., and Mullins, D. Jr. 1983. The Impact of Initiating Dividend Payments on Shareholders Wealth. Journal of Business, Vol.56(1): 77-97. Gonedes, N. J. 1978. Evidence on the Information Content of Accounting Numbers: Accounting based and Market-based Estimates of Systematic Risk. Journal of Financial and Quantitative Analysis 8. hal. 407-443. Healey, P., and K. Palepu. 1988. Earnings Information Conveyed by Dividend Initiations and Omissions. Journal of Financial Economics 21, 149-175. Jogiyanto, Hartono. 2010. Teori Portofolio dan Analisis investasi. Edisi Ketujuh.Yogyakarta: BPFE. Kiremu, Mercy Kangai Gatabi, Nebat Galo, Adolphus Wagala, and James Kinyua Mutegi. 2013. Stock Price and Volumes Reaction to Annual Earnings Announcement: A Case of the Nairobi Securities Exchange. International Journal of Business, Humanities and Technology, Vol. 3(2): 101-111. Novianti, M., Medyawati, H., & Yunanto, M. 2013. Changes Of Return Shares Before and After ex-devidend Date: Case study in Indonesia. Rev. Integr. Bus. Econ. Res. Vol 2(1): 511-520. Pratama, Surya. 2013. Analisis Perbandingan Right Issue Terhadap Abnormal Return Saham Sebelum dan Sesudah Pengumuman pada Perusahaan di Bursa Efek Indonesia. Skripsi. Jurusan Manajemen Keuangaan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana, Denpasar. Sartono, Agus. 2001. Manajemen Keuangan. Edisi Keempat. Bpfe. Yogyakarta. Samsul, Mohamad. 2006. Pasar Modal dan Manajemen Portofolio. Jakarta: Erlangga.

3557 Tandelilin, Eduardus. 2010. Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio. Edisi Ketujuh. Kanisius. Yogyakarta. Wahyuni, A. S. 2012. Reaksi Pasar Terhadap Pengumuman Dividen Perusahaan Yang Termasuk Kategori LQ 45. Skripsi. Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana, Denpasar. Watts, R. L., Zimmerman. 1976. Toward a Positive Theory of the Determination of Accounting Standards. Accounting Review 53. hal 112-134. Wooldridge, J. R. 1983. Dividend Changes and Security Prices. Journal of Finance, Vol.38(5): 1607-1615. www.idx.co.id