Model Tabel Input-Output (I-O) Regional Tabel Input-Output (Tabel IO) merupakan uraian statistik dalam bentuk matriks yang menyajikan informasi tentang transaksi barang dan jasa serta saling keterkaitan antar satuan kegiatan ekonomi (sektor) dalam suatu wilayah pada suatu periode waktu tertentu. Oleh karena itu Tabel IO merupakan sebuah model kuantitatif yang menunjukkan potret keadaan ekonomi (economics Landscape) suatu wilayah pada suatu periode tertentu (tahun). Sebagai suatu model kuantitatif, Tabel IO akan memberikan gambaran menyeluruh mengenai: a) Struktur perekonomian nasional/regional i l yang mencakup struktur output dan nilai tambah masingmasing sektor, b) Stuktur input antara, yaitu penggunaan berbagai barang dan jasa oleh sektor-sektor produksi, c) Struktur penyediaan barang dan jasa baik berupa produksi dalamnegeri maupun barang-barang yang berasal dari impor, d) Struktur permintaan barang dan jasa, baik permintaan antara oleh sektor-sektor produksi maupun permintaan akhir untuk konsumsi, investasi dan ekspor. e). Alat untuk melihat keterkaitan antar sektor yang terdapat dalam perekonomian f) Memperkirakan dampak permintaan akhir dan perubahannya terhadap berbagai output sektor produksi, nilai tambah bruto, kebutuhan impor, pajak, kebutuhan tenaga kerja dan sebagainya g) Memberi petunjuk mengenai sektor-sektor yang mempunyai pengaruh terkuat terhadap pertumbuhan ekonomi serta sektor-sektor yang peka terhadap pertumbuhan perekonomian nasional. 1
Kerangka Dasar Model Tabel Input Output Jenis-jenis Tabel IO Regional Harga Produsen Tabel IO Transaksi Total Harga Konsumen Transaksi Domestik Harga Produsen Harga Konsumen 2
Struktur Input dan Jenis Tabel I-O Ilustrasi Struktur Input Secangkir Kopi: Tabel IO dibagi ke dalam 3 kuadran, yakni: 1. Kuadran I Berisi transaksi input antara, yaitu nilai pengeluaran untuk barang dan jasa yang dibutuhkan untuk menghasilkan output dalam proses produksinya. Nilai transaksi ini dapat dipandang sebagai sisi input antara ataupun sisi permintaan antara. Cara membaca simbol pada kuaran I: X ij = nilai output sektor produksi i yang digunakan sebagai input sektor produksi j Contoh: X 12 = nilai output sektor produksi 1 yang digunakan sebagai input antara sektor produksi 2. X 23 =nilai output sektor produksi 2 yang digunakan sebagai input sektor produksi 3, dst. 3
2. Kuadran II Berisi transaksi permintaan akhir, yaitu nilai pengeluaran atas barang dan jasa yang untuk dikonsumsi langsung dan bukan digunakan sebagai input dari proses produksi selanjutnya. Permintaan akhir dirinci ke dalam 5 komponen, yakni: a. Konsumsi Rumah Tangga (C) b. Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (G) c. Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto atau Investasi (I) d. Ekspor (EX), dan e. Sisa produksi barang atau jasa yang belum dikonsumsi, atau disebut juga sebagai perubahan stok (S). Struktur Permintaan dan Jenis Tabel I-O Ilustrasi Struktur Permintaan: Peternakan dan Hasil-hasilnya 4
3. Kuadran III: Berisi transaksi input primer, yang menunjukkan besarnya balas jasa dari faktor produksi, yang terdiri dari upah dan gaji, surplus usaha, pajak tidak langsung, depresiasi dan subsidi. Oleh karenanya transaksi ini disebut juga sebagai Nilai Tambah Bruto (NTB) atau Gross Value Added Contoh: V 1 = nilai input primer yang digunakan oleh sektor produksi 1 untuk memenuhi proses produksinya Sedangkan arti simbol Xi = total nilai input (=nilai output) sektor produksi i, seperti: X 1 = total nilai input (nilai output) sektor 1 X 2 = total nilai input (nilai output) sektor 2, dst Blok Penyediaan menunjukkan nilai barang atau jasa suatu sektor untuk memenuhi permintaan antara dan permintaan akhir. Nilai total penyediaan sektor i dapat berasal dari dua sumber, yaitu: a) Output tdomestikdari sektor produksi iii : Xi b) Output dari luar negeri (impor) dari sektor produksi i: M i Identitas pada tabel IO Jika dibaca menurut baris: x i1 +x i2 +x i3 +F i =X i +M i ;dimanaf i =C i +G i +I i +S i +EX i Jika dibaca menurut kolom: x 1j +x 2j +x 3j +V j =X j 5
Tabel IO Nasional 2005, Klasifikasi 9 sektor (milyar Rp) Keterangan Kode Sektor 6
KEGUNAAN TABEL IO 1. Untuk mengetahui Koefisien Teknis produksi Koefisien input aij yang diperoleh dengan rumus x ij a ij = X j merupakan rasio input antara yang berasal dari sektor i untuk sektor j (x ij ) dengan total input sektor j (Xj). Koefisien input disebut juga koefisien teknis atau teknologi karena menggambarkan bagaimana kombinasi penggunaan input untuk menghasilkan satu unit output. Disamping itu menggambarkan pula peranan tiap sektor dalam pembentukan output suatu sektor. Koefisien Input atau Teknis Tabel IO 2005 (Analisis Model Terbuka) 7
Koefisien Input atau Teknis Tabel IO 2003 Contoh interpretasi sektor 1(kolom): Untuk menghasilkan Rp 1 nilai output sektor 1 (pertanian), dibutuhkan bahan baku (input antara) senilai Rp 0.2155; Rinciannya: Rp 0.0662 untuk bahan baku dari sektor 1 (pertanian), Rp 0.0879 untuk bahan baku dari sektor 3 (manufaktur), Rp 0.0005 untuk bahan baku sektor Gas, Listrik dan Air bersih, dst. Pengeluaran terbesar untuk membeli bahan baku dari sektor manufaktur: berupa pupuk, pestisida, plastik,dll. Cara interpretasi serupa berlaku untuk sektor-sektor lainnya. Koefisien Input atau Teknis Tabel IO 2005 (Analisis Model Tertutup) 8
Koefisien Input atau Teknis Tabel IO 2005 Contoh interpretasi: Interpretasi komposisi pengeluaran untuk masing-masing bahan baku (input antara) sama seperti pada Analisis Tabel IO Terbuka (seperti dibahas pada slide sebelumnya). Perbedaannya, disini ditambah satu baris (baris HH) dan satu kolom (kolom HH). Baris HH menggambarkan pengeluaran sektor untuk upah tenaga kerja (=income rumah tangga). Kolom HH: menggambarkan pengeluaran rumah tangga untuk membeli ouput sektor. Sektor 1 (kolom): untuk menghasilkan Rp 1 nilai output, dikeluarkan dana sebesar Rp 0.1726 untuk membayar tenaga kerja (baris HH). Sektor HH (kolom): untuk setiap rupiah total pengeluaran rumah tangga Rp 0.1014 dibelanjakan utk membeli output sektor 1 (pertanian); Rp 0.3309 membeli output sektor manufaktur; dst. Cara interpretasi serupa berlaku untuk sektor-sektor lainnya. 9