Nama : zidni karimatan nisa Nim : Prodi : system informasi

dokumen-dokumen yang mirip
2. Adapun faktor-faktor utama yang menentukan perancangan struktur organisasi sebagai berikut:

I. PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi yang cepat, perampingan perusahaan, PHK, merger dan

c. Anggota (karyawan) dan orang-orang yang terlibat dalam orga-nisasi.

Nama : Eko Darma Satrio. Nim : : Sistem Informasi

I. PENDAHULUAN. kinerja individu dalam organisasi. Setiap individu dalam organisasi, ditentukan oleh masing-masing lingkungannya yang memang berbeda.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada saat ini sumber daya manusia adalah kunci sukses suatu organisasi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perusahaan merupakan suatu organisasi yang terdiri dari sekumpulan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berpengaruh terhadap kemajuan perusahaan adalah karyawan yang berkualitas.

BAB 10 KEKUASAAN DAN POLITIK

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

MANAJEMEN PERSONALIA DAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DEVI KURNIA SAVITRI TYAS NANDA SAVITRI

BAB II KAJIAN PUSTAKA Definisi Keinginan Untuk Keluar (Turnover intention) Sutanto dan Gunawan (2013) mengemukakan bahwa turnover intention

PERSEPSI, NILAI DAN SIKAP. DRA. SUMARNI P., Msi

BAB 1 PENDAHULUAN. Masalah sumber daya manusia masih menjadi sorotan dan tumpuan bagi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. timbulnya tuntutan efisiensi dalam menyelesaikan suatu pekerjaan.

Bab II. Tinjauan Pustaka. karyawan yang dapat mempengaruhi prestasi kerja karyawan perawat Rumah Sakit Saiful Anwar

STRATEGI COPING PERAWAT RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA ( Fenomena pada Perawat di RSJD Surakarta )

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Pemberian pelayanan kesehatan menjadi prioritas utama bagi banyak

BAB I PENDAHULUAN. tergantung pada kinerja atau produktivitas karyawannya. perusahaan untuk pemenuhan kebutuhannya.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen sumber daya manusia (MSDM) merupakan suatau bidang manajemen

BAB I PENDAHULUAN. Hidup ini memang penuh dengan aneka pilihan. Tetapi menentukan atau

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. seseorang. Pada dasarnya kepuasan kerja merupakan hal yang bersifat

PENGARUH STRES KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN BATIK DEWI BROTOJOYO SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN. penyebab yang tidak jelas, dihubungkan dengan perasaan tidak menentu dan. menekan sistem kekebalan tubuh (Wardhana, 2010).

teguhfp.wordpress.com HP : Flexi:

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia yang dapat memberikan kepuasan dan tantangan, sebaliknya dapat pula

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat. Rumah

Penempatan Pegawai. School of Communication & Business Inspiring Creative Innovation. Pengembangan SDM Hari Pertama Bagian Kedua

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. daya yang dimiliki seoptimal mungkin, dalam arti perusahaan harus dapat

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Stres adalah realita kehidupan setiap hari yang tidak dapat dihindari. Stres

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam bukunya Heidjrachman (2002) kompensasi adalah suatu

BAB I PENDAHULUAN. bahwa batas usia pensiun Pegawai Negeri Sipil diperpanjang menjadi 58 tahun

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit merupakan salah satu bentuk sarana kesehatan, baik yang

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang bergerak pada bidang jasa penyedia paket perjalanan wisata

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. penting dalam suatu proses penjualan. Fungsi SPG antara lain melaksanakan promosi

BAB II LANDASAN TEORI. 1. Definisi Stres Kerja

BAB I PENDAHULUAN. banyaknya jumlah lembaga pendidikan yang ada di Indonesia baik negeri maupun

BAB IV KEBIJAKAN PERENCANAAN SUMBER DAYA MANUSIA

A. PENGERTIAN PERILAKU INDIVIDU

Penempatan Pegawai. School of Communication & Business Inspiring Creative Innovation. Perilaku Organisasi (Organizational Behavior)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. aspek fisik maupun emosional. Keluhan tersebut akan menimbulkan upaya untuk

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. diselenggarakan oleh pemerintah atau masyarakat yang berfungsi untuk

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan bentuk organisasi yang didirikan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Karyawan bersedia mengerahkan segenap kemampuannya untuk. diluar diri seseorang itu turut mempengaruhinya, pemimpin harus memilih

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Organizational Citizenship Behavior. Menurut Organ, Podsakoff, & MacKinzie (2006), organizational

BAB I PENDAHULUAN. karya yang dapat dinikmati oleh manusia yang bersangkutan. Faktor pendorong

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan yang layak. Seiring dengan meningkatnya taraf hidup masyarakat,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA,KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Pada bab ini akan dijelaskan berbagai macam teori-teori serta

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan di bidang ekonomi saat ini menunjukkan perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. banyaknya perusahaan-perusahaan yang bermunculan yang akan menjadikan

Penempatan Pegawai. School of Communication & Business Inspiring Creative Innovation. Perilaku Organisasi (Organizational Behavior)

BAB I PENDAHULUAN. persaingan dunia usaha yang berkembang akhir-akhir ini. Persaingan dalam

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan memiliki keunggulan kompetitif (competitive advantage) pengelolaan sumber daya manusia secara efektif.

MAKALAH PERILAKU ORGANISASI KEPEMIMPINAN DAN PERILAKU ORGANISASI

BAB 10 KELOMPOK DAN TIM

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut Hasibuan (2003), sumber daya manusia adalah. Pelaku dan sifatnya dilakukan oleh keturunan dan lingkungannya, sedangkan

BAB I PENDAHULUAN. semakin kompleksnya permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh

Menjalankan Nilai-Nilai Kami, Setiap Hari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia sebagai tenaga kerja merupakan salah satu aset yang menentukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pengadaan karyawan harus didasarkan pada prinsip apa baru siapa.

12/10/2011 KELOMPOK? PERILAKU BERKELOMPOK & KOMUNIKASI TIPE KELOMPOK

ORGANIZATIONAL BEHAVIOR S T E P H E N P. R O B B I N S

BEBERAPA MODEL KEBUTUHAN KONSUMEN

BAB I PENDAHULUAN. elektronik menjadi lebih pendek. Digitalisasi mempercepat perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. 177 UU No. 34 tahun 2004 yang menyebutkan bahwa pemerintah daerah dapat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Kondisi perekonomian saat ini menunjukkan bahwa perusahaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

STRUKTUR ORGANISASI. By Nina Triolita, SE, MM. Pertemuan Ke 10 Pengantar Bisnis

BAB 1 PENDAHULUAN. Manusia merupakan faktor penentu yang terpenting dalam kemajuan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia bisnis yang sangat pesat dan persaingan yang

STREES? STREES KERJA & KONFLIK. Sumber Stress. Dampak Stress 1/3/2012 STRESS PDB M13

mengakibatkan motivasi ekstrinsik dikendalikan untuk berpartisipasi dalam penyusunan anggaran tidak lagi dipengaruhi secara signifikan oleh komitmen

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II KERANGKA TEORETIS. Penelitan terdahulu yang dapat mendukung penelitian ini dapat dilihat. Analisis

Perencanaan Strategis Pengendalian Manaajemen Pengendalian Operasi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Hasil analisis dan pembahasan tentang pengaruh stres terhadap motivasi

BAB I PENDAHULUAN. dengan perjanjian (Hasibuan, 2007). Sedangkan menurut kamus besar bahasa

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

******* Dedicated for God,pap,mum,brother and sister..

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

4/24/2014 PELIBATAN DAN PEMBERDAYAAN KARYAWAN KONSEP PPK

PENGARUH STRES KERJA TERHADAP MOTIVASI KERJA DAN KINERJA KARYAWAN PT. TEKNIK MITRA BERSAMA DI SURAKARTA SKRIPSI

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

PENGORGANISASIAN DOSEN : DIANA MA RIFAH

Materi 10 Organizing/Pengorganisasian: Manajemen Team

BAB II LANDASAN TEORI

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. dunia usaha ke persaingan yang sangat ketat untuk memperebutkan

BAB II URAIAN TEORITIS. Rosita Dewi (2008) jurnal dengan judul PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN KERJA AKUNTAN PUBLIK

BAB I PENDAHULUAN. Kepuasan kerja (job satisfaction) merupakan sasaran penting dalam. yang memiliki lebih sedikit jumlah pegawai yang puas.

BAB I PENDAHULUAN. karakteristik yang berbeda-beda. Oleh karena itu, tenaga kerja harus dijaga dan dikembangkan

BAB II URAIAN TEORITIS

Transkripsi:

Nama : zidni karimatan nisa Nim : 14121026 Prodi : system informasi 1. Perilaku individu dalam organisasi adalah bentuk interaksi antara karakteristik individu dengan karakteristik organisasi. Setiap individu dalam organisasi, semuanya akan berperilaku berbeda satu sama lain, dan perilakunya adalah ditentukan oleh masingmasing lingkungannya yang memang berbeda. Individu membawa ke dalam tatanan organisasi kemampuan, kepercayaan pribadi, pengharapan kebutuhan dan pengalaman masa lalunya. Karakteristik yang dipunyai individu ini akan dibawanya manakala memasuki lingkungan baru yaitu oraganisasi atau yg lainnya. Organisasi juga merupakan suatu lingkungan yang mempunyai karakteristik seperti keteraturan yang diwujudkan dalam susunan hirarki, pekerjaan, tugas, wewenang, tanggung jawab, sistem penggajian, sistem pengendalian, dan sebagainya. Perilaku individu juga dapat dipahami dengan mempelajari karakteristik individu. Nimran dalam Sopiah (2008) menjelaskan karakteristik yang melekat pada individu terdiri dari ciri-ciri biografis, kepribadian, persepsi dan sikap. Berikut adalah penjelasan dari masing-masing karakteristik tersebut. 2. Faktor faktornya adalah sebagai berikut : - Strategi Organisasi untuk mencapai tujuannya. Strategi akan menjelaskan bagaimana aliran wewenang dan saluran komunikasi dapat disusun di antara para manajer dan bawahan. Aliran kerja sangat dipengaruhi strategi, sehingga bila strategi berubah maka struktur organisasi juga berubah. - Teknologi yang digunakan. Perbedaan teknologi yang digunakan untuk memproduksi barang-barang atau jasa akan membedakan bentuk struktur organisasi, sebagai contoh perusahaan mobil yang mempergunakan teknologi industri massal akan memerlukan tingkat standarisasi dan spesialisasi yang lebih tinggi dibandingkan perusahaan industri pakaian jadi yang mengutamakan perubahan mode. - Anggota (karyawan) dan orang-orang yang terlibat dalam organisasi. Kemampuan mereka untuk bekerjasama harus diperhatikan dalam merancang struktur organisasi. Kebutuhan manajer dalam pembuatan keputusan juga akan mempengaruhi saluran komunikasi, wewenang dan hubungan di antara satuansatuan kerja pada rancangan struktur organisasi seperti pelanggan, supplier dan sebagainya perlu dipertimbangkan dalam penyusunan struktur. - Ukuran organisasi besarnya organisasi secara keseluruhan maupun satuan-satuan kerjanya akan sangat mempengaruhi struktur organisasi akan semakin kompleks dan harus dipilih bentuk struktur yang tepat.

- Kemampuan dan cara berpikir para anggota serta kebutuhan mereka juga lingkungan sekitarnya perlu dipertimbangkan dalam penyusunan struktur perusahaan. 3. Faktor2nya adalah sebagai berikut : Faktor Lingkungan - Ketidakpastian ekonomi, misalnya orang merasa cemas terhadap kelangsungan pekerjaan mereka. - Ketidakpastian politik, misalnya adanya peperangan akibat perebutan kekuasaan. - Perubahan teknologi, misalnya dengan adanya alat-alat elektronik dll, munculnya bom dimana-mana. Faktor Organisasional - Tuntutan tugas, misalnya desain pekerjaan individual, kondisi pekerjaan, dan tata letak fisik pekerjaan. - Tuntutan peran, misalnya ada peran beban yang berlebihan dalam organisasi. - Tuntutan antarpersonal, misalnya tidak adanya dukungan dari pihak tertentu atau terjalin hubungan yang buruk. Faktor Personal - Persoalan keluarga, misalnya kesulitan dalam mencari nafkah dan retaknya hubungan keluarga. - Persoalan ekonomi, misalnya apa yang dimilikinya tidak memenuhi apa yang didambakan. - Berasal dari kepribadiannya sendiri. Cara mengatasi stress : - Merumuskan kebijaksanaan manajemen dalam membantu para karyawan menghadapi berbagai stres. - Menyampaikan kebijaksanaan tersebut kepada seluruh karyawan sehingga mereka mengetahui kepada siapa mereka dapat meminta bantuan dan dalam bentuk apa jika mereka menghadapi stres. - Melatih para manajer dengan tujuan agar mereka peka terhadap timbulnya gejalagejala stres di kalangan para bawahannya dan dapat mengambil langkah-langkah tertentu sebelum stres itu berdampak negatif terhadap prestasi kerja para bawahannya itu. - Melatih para karyawan mengenali dan menghilangkan sumber-sumber stres. - Terus membuka jalur komunikasi dengan para karyawan sehingga mereka benar-benar diikutsertakan untuk mengatasi stres yang dihadapinya. 4. Stres dalam pekerjaan dapat dicegah timbulnya dan dapat dihadapi tanpa memperoleh dampaknya yang negatif. Manajemen stres lebih daripada sekedar mengatasinya, yakni betajar menanggulanginya secara adaplif dan efektif. Hampir sama pentingnya untuk mengetahui apa yang tidak boleh dilakukan dan apa yang harus dicoba. Sebagian para

pengidap stres di tempat kerja akibat persaingan, sering melampiaskan dengan cara bekerja lebih keras yang berlebihan. Ini bukanlah cara efektif yang bahkan tidak menghasilkan apa-apa untuk memecahkan sebab dari stres, justru akan menambah masalah lebih jauh. Sebelum masuk ke cara-cara yang lebih spesifik untuk mengatasi stressor tertentu, harus diperhitungkan beberapa pedoman umum untuk memacu perubahan dan penaggulangan. Pemahaman prinsip dasar, menjadi bagian penting agar seseorang mampu merancang solusi terhadap masalah yang muncul terutama yang berkait dengan penyebab stres dalam hubungannya di tempat kerja. Dalam hubungannya dengan tempat kerja, stres dapat timbul pada beberapa tingkat, berjajar dari ketidakmampuan bekerja dengan baik dalam peranan tertentu karena kesalahpahaman atasan atau bawahan. Atau bahkan dari sebab tidak adanya ketrampilan (khususnya ketrampilan manajemen) hingga sekedar tidak menyukai seseorang dengan siapa harus bekerja secara dekat (Margiati, 1999:76). Dari sudut pandang organisasi, manajemen mungkin tidak khawatir jika karyawannya mengalami stres yang ringan. Karena pada tingkat stres tertentu akan memberikan akibat positif, hal ini akan mendesak mereka untuk melakukan tugas lebih baik. Tetapi pada tingkat stres yang tinggi atau ringan yang berkepanjangan akan membuat menurunnya kinerja karyawan. Stres ringan mungkin akan memberikan keuntungan bagi organisasi, tetapi dari sudut pandang individu hal tersebut bukan merupakan hal yang diinginkan. Maka manajemen mungkin akan berpikir untuk memberikan tugas yang menyertakan stres ringan bagi karyawan untuk memberikan dorongan bagi karyawan, namun sebaliknya itu akan dirasakan sebagai tekanan oleh karyawan. Maka diperlukan pendekatan yang tepat dalam mengelola stres, ada dua pendekatan yaitu pendekatan individu dan pendekatan organisasi. Dalam pendekatan individual seorang karyawan dapat berusaha sendiri untuk mengurangi level stresnya. Strategi yang bersifat individual yang cukup efektif yaitu: pengelolaan waktu, latihan fisik, latihan relaksasi dan dukungan sosial. Dengan pengelolaan waktu yang baik maka seorang karyawan dapat menyelesaikan tugas dengan baik, tanpa adanya tuntutan kerja yang tergesa-gesa. Dengan latihan fisik dapat meningkatkan kondisi tubuh agar lebih prima sehingga mampu menghadapi tuntutan tugas yang berat. Selain itu untuk mengurangi stres yang dihadapi pekerja perlu dilakukan kegiatan-kegiatan santai. Dan sebagai strategi terakhir untuk mengurangi stres adalah dengan mengumpulkan sahabat, kolega, keluarga yang akan dapat memberikan dukungan dan saran-saran bagi dirinya. Dari pendekatan organisasional dapat dilihat bahwa beberapa penyebab stres adalah tuntutan dari tugas dan peran serta struktur organisasi yang semuanya dikendalikan oleh manajemen, sehingga faktor-faktor itu dapat diubah. Oleh karena itu strategi-strategi yang mungkin digunakan oleh manajemen untuk mengatasi stres karyawannya adalah melalui seleksi

dan penempatan, penetapan tujuan, redesain pekerjaan, pengambilan keputusan partisipatif, komunikasi organisasional dan program kesejahteraan. Melalui strategi tersebut akan menyebabkan karyawan memperoleh pekerjaan sesuai dengan kemampuannya dan mereka bekerja untuk tujuan yang mereka inginkan serta adanya hbungan interpersonal yang sehat serta perawatan terhadap kondisi fisik dan mental Berikut gambar strategi menejemen stres : Dan maksud dari gambar diatas adalah semua komponen- komponen yang ada pada strategi menejemen stres harus ada dan tidak boleh tertinggal satu saja karena antara komponen satu dengan yang laennya memiliki ikatan erat yang tak boleh terpisahkan untuk mencapai suatu tujuan dari menghilangkan stressor dengan menghindari stressor dan merubah berbagai persepsi terhadap stress dan juga pastinya kita harus mengendalikan dampak stres dan kita juga perlu membuka diri dan menerima dukungan dari lingkungan karena lingkungan memiliki pengaruh yang sangatlah penting bagi kehidupan kita. 5.ya benar sekali bahwa kepuasan kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan Kepuasan kerja staf dapat mempengaruhi hasil pasien. Semua penyedia pelayanan menunjukkan pelayanan yang lebih baik ketika mereka puas dengan pekerjaannya dan ketika mereka merasa berkomitmen dengan organisasinya (McNeese-Smith, 1996). AlAhmadi (2009) melakukan studi terhadap 923 perawat pada rumah sakit di Riyadh, kinerja karyawan ditemukan berhubungan positif dengan kepuasan kerja secara keseluruhan (segi kepuasan meliputi kepuasan dengan pekerjaan itu sendiri, supervisi, hubungan dalam kerja, pembayaran, kesempatan promosi, dan kondisi kerja). Beberapa peneliti tidak menemukan hubungan antara kinerja karyawan dan kepuasan kerja. Crossman & Zaki (2003) mengadakan penelitian dan menyatakan tidak ada hubungan yang signifikan antara kepuasan kerja dan kinerja karyawan. Packard &

Motowidlo (1987 dalam Al-Ahmadi, 2009) mempelajari hubungan stres subjektif, kepuasan kerja, dan kinerja karyawan di antara perawat rumah sakit, dan mendapatkan hasil bahwa kepuasan kerja tidak berhubungan dengan kinerja karyawan.