Kerangka Acuan Peringatan Bulan Pengurangan Risiko Bencana Nasional Kegiatan Tanggal Tempat Latar Belakang WORKING SESSION Safe School Sekolah/Madrasah Aman dari Bencana Sabtu, 17 Oktober 2015; pukul 08.00 12.00 Wib Ballroom 3, Hotel Aston, Solo Sebagaimana telah ketahui bahwa sekitar 75% sekolah kita terletak di daerah rawan bencana, oleh karena itu Pemerintah Indonesia telah memberikan komitmen untuk melaksanakan Sekolah Aman Bencana Safe School sejak 2010. Hal ini diperkuat dalam World Conference for Disaster Risk Reduction di Sendai pada bulan Maret 2015 yang disampaikan dalam Pidato Wakil President RI. Ini menjadi tugas bersama dalam menterjemahkan komitmen tersebut ke dalam program Kementerian terkait dan bagaimana sinergi bisa dilakukan baik antar Kementerian tersebut, mitra pembangunan internasional, NGO dan pihak-pihak lainnya. Indonesia dinilai telah membuat kemajuan yang cukup berarti dalam pengelolaan dan penerapan Sekolah/Madrasah Aman dari Bencana, oleh karena itu Indonesia ditunjuk untuk memimpin acara terkait Safe School dalam AMCDRR ke 6 di New Delhi pada tahun 2016. Hal ini berarti persiapan dalam satu tahun ke depan sudah harus dilakukan, bukan hanya mempersiapkan acaranya tetapi juga bagaimana Indonesia bisa menunjukan kemajuan dalam penerapan Sekolah/Madrasah Aman dari bencana dan pengurangan risiko bencana yang telah dicapainya. Sebagaimana kita ketahui bahwa Jepang telah menerapkan Sekolah Aman terlebih dahulu dan direncanakan mencapai 100% penerapan Safe
School pada Maret 2016. BNPB, Kemendikbud, Kemenag juga telah berbuat banyak dalam penerapan sekolah/madrasah aman dari bencana, termasuk penerbitan Pedoman Sekolah/Madrasah Aman oleh BNPB tahun 2012, yang disusun oleh lintas kementerian dan stakeholders yang cukup luas dan didiluncurkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Baik BNPB dan Kemendikbud telah melakukan sosialisasi, pelatihan dan fasilitasi kepada Pemerintah Daerah baik Provinsi maupun Kabupaten/kota, pengurus sekolah, fasilitator mengenai upaya pengurangan risiko bencana di sekolah dan penerapan sekolah/madrasah aman dari bencana, namun pelaksanaannya belum menyeluruh, belum merata dan belum terkoordinasi serta terstruktur dengan baik, oleh karena itu perlu ditingkatkan. Dalam bulan pengurangan risiko bencana tahun 2014 di Bengkulu, BNPB secara resmi menyerahkan aktivasi Sekretariat Nasional Sekolah Aman kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Sejak itu, Kementerian Pendidikan telah melaksanakan berbagai kegiatan, mulai dari pembentukan Sekretariat PRB di bidang pendidikan, membahas Sekretariat Nasional Sekolah Aman, memfasilitasi provinsi dalam menyusun SOP Sekolah Aman, menyusun Modul Sekolah Aman yang mencakup 3 pilar sesuai dengan Comprehensive Safe School, terakhir penyusunan Roadmap Sekolah Aman. Sementara BNPB pada tahun 2015 ini juga melaksanakan implementasi penerapan sekolah aman di 10 sekolah pada 10 Kabupaten. Peta risiko bencana yang telah disusun oleh BNPB perlu di overlaykan dengan letak sekolah sesuai koordinatnya menurut data Dapodik terbaru, sehingga akan mengetahui sekolahsekolah yang berada di wilayah rawan bencana. Hal ini akan memudahkan untuk menentukan prioritas program rehabilitasi dan rekonstruksi sekolah dan pembangunan unit sekolah baru sesuai dengan tingkat risiko terhadap bencana, disamping kriteria lainnya dalam menentukan prioritas. Kebijakan baru Pemerintah dengan menghilangkan Bansos, dimana Kementerian Pendidikan banyak memberi bantuan rehabilitasi dan rekonstruksi sekolah dengan menggunakan program Bansos, diharapkan akan ada solusi dalam program bantuan rehabilitasi sekolah rusak dan sumber dana yang bervariasi. Koordinasi antar Kementerian (Kemdikbud, Kemenag, BNPB,
Kementerian PU, Kemdagri, Bappenas) dan program terkait dengan pengurangan risiko bencana dan Sekolah Aman perlu lebih diperkuat. Sekretariat Nasional Sekolah Aman yang akan segera di legalisasi oleh Kemdikbud diharapkan dapat mempererat dan mensinergikan penerapan sekoalah/madrasah aman dari bencana sehingga beban yang ada menjadi lebih ringan karena dikerjakan secara bersama, termasuk para pelaku sekolah aman lainnya. Dalam rangka penentuan arah kebijakan sekolah/madrasah aman dari bencana ke depan, diharapkan ada arahan dari pembicara kunci bagaimana menindaklanjuti komitmen pelaksanaan sekolah aman (Sesi I). Sedangkan dalam rangka koordinasi dan penerapan program nasional sekolah aman diharapkan dalam working session ini masing-masing kementerian memberikan uraian dari arah kebijakan menjadi rencana penerapan sekolah aman (Sesi II), serta memberikan informasi kemajuan kegiatan terkait dengan Sekolah Aman Bencana yang telah dilaksanakan dan pencapaian target. Diharapkan para peserta dan stakeholder mendapat pencerahan mengenai arah kebijakan nasional sekolah aman, bagaimana perencanaan penerapan sekolah aman ke depan dan kegiatan terkait sekolah aman yang telah dilakukan dan target yang telah dicapai oleh Kementerian masing-masing serta bagaiman memerankan Roadmap Sekolah Aman yang sedang disusun. Hasil dari pembahasan dalam Working Session ini yang akan menjadi pekerjaan kita ke depan dalam rangka persiapan AMCDRR ke 6 di India, Oktober 2016. Tujuan Tujuan Working Session Sekolah Aman Bencana Safe School :(1) Arah kebijakan penerapan sekolah/madrasah aman bencana dan sinergisitas program antara Pemerintah dan mitra kerja,(2) Berbagi pengalaman, tantangan ke depan, dan komitmen penerapan sekolah/madrasah aman dari bencana, (3) Konsep Paper Konsep Sekolah/Madrasah Aman dari Bencana di Indonesia (usulan ke 7 th AMCDRR) Agenda: 08.00 08.45 Laporan Ketua Penyelenggara, Direktur Pengurangan Risiko Bencana, BNPB Keynotes Speakers: Arah Kebijakan Sekolah/madrasah aman dari bencana (Menteri Pendidikan dan Kebudayaan)
08.45 10.45 Panel: Implementasi Program Penerapan Sekolah/madrasah Aman dari Bencana Panelis: 1. Sekretaris Jenderal Kemendikbud 2. Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kemenag 3. Direktur Jenderal Cipta Karya KemPUPERA 4. Konsorsium Pendidikan Bencana Moderator: Dr. Iwan Gunawan, World Bank Reviewer: Sugeng Triutomo (IABI), Fasli Jalal 11.00 11.45 Pemaparan dan Diskusi: Konsep sekolah/madrasah aman bencana di Indonesia (Usulan ke-7 th AMCDRR) : Sekretaris Utama (BNPB) Moderator: Yusra Tebe (KPB) Reviewer: 1. Direktur Manajemen PB dan Kebakaran Kemendagri 2. Direktur kawasan khusus dan daerah tertinggal Bappenas 3. Direktur Ham dan Kemanusiaan Kemlu 11.45 12.00 Penutup Kepala Biro Perencanaan dan Kerjasama Luar Negeri Kemdikbud menutup acara didampingi oleh perwakilan dari BNPB, Kemenag, Kemendagri, KemenPU, Bappenas Tema yang perlu dibahas dalam penyajian a.l.: 1. Pemetaan letak sekolah di area rawan bencana dan prioritas program berdasarkan peta tersebut 2. Roadmap dan rencana target pencapaiannya 3. Materi/Modul Sosialisasi Sekolah Aman 4. Sosialisasi Sekolah Aman secara terstruktur 5. Pedoman Sekolah Aman 6. Juknis sumber pembiayaan Rehabilitasi, Rekonstruksi dan Unit Sekolah Baru yang memuat dan mewajibkan penerapan prinsip-prinsip sekolah Aman 7. Fasilitasi/Pendampingan terhadap Sekolah dalam penerapan Sekolah Aman Target: 150 orang Sasaran Peserta: BNPB, Kemendikbud, Kemenag, Kemendagri, KemenPU, Bappenas, BPBD, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, akademisi, NGO baik internasional maupun nasional, para pelaku dan pemerhati Sekolah Aman, dan Mitra Pembangunan Internasional yang aktif dalam mendukung Sekolah Aman
Daftar Kebutuhan Material Cetak 1. Ruangan untuk 120 orang 2. Konsumsi untuk 120 orang 3. Banner ukuran besar 4. Infokus (2 buah) 5. Layar (2 buah) 6. Honor pembicara, moderator, reviewer, notulen 7. Konfirmasi pembicara, moderator, reviewer, notulen 8. Menyusun Undangan dan Pengirimannya (BPBD dan lainnya oleh BNPB; Dinas Pendidikan dan Kebudayaan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dengan catatan Peserta harus membayar masing-masing kehadirannya). 9. Penerima Tamu (2 orang) 10. Daftar Hadir Peserta 11. MC (1 orang) 12. Brosur untuk menarik minat peserta 13. Goody Bag berisi: Bloknote, ballpoint, USB dan bahan lainnya yang dibagikan. USB untuk Materi (presentasi dan bahan-bahan Sekolah Aman lainnya a.l. Pedoman, buku-buku yang dihasilkan oleh stakeholders, modul, roadmap?, peta?, Pedoman Praktis Sekolah Aman, etc.) Peta letak Sekolah Aman di area rawan bencana (contoh Jawa Barat dll.) Modul (?) Roadmap (?) Pedoman Praktis Sekolah Aman Koordinator/PIC Nama: Lilik Kurniawan (0812100423060) BNPB, Kemdikbud Didukung oleh: Lina (BNPB. 081298875464-lina1405@gmail.com) Cahyo (BNPB ) Sekretariat PRB/Sekretariat Nasional Sekolah Aman