Analisis Kualitas Layanan Sistem Informasi Inlis Lite Menggunakan Metode Libqual (Studi Kasus: Badan Perpustakaan dan Arsip Kota Pekanbaru)

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

PENGUKURAN KUALITAS LAYANAN DIGITAL LIBRARY TERHADAP KEPUASAN PENGGUNA MENGGUNAKAN METODE LIBQUAL

BAB III HASIL PENELITIAN

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PENGGUNA ONLINE PUBLIC ACCESS CATALOG (OPAC) DENGAN METODE EUCS (Studi Kasus: Perpustakaan UIN SUSKA Riau)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

ABSTRAK. Kata kunci : Analisis kepuasan, kualitas layanan, metode LibQUAL+ TM. Jurnal Edulib, Vol. 1, ed. 75, Juni, 2016

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN. Analisis kualitas..., Sofiyah Sauri, FIB UI, Universitas Indonesia

PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP KUALITAS LAYANAN BERDASARKAN ANALISIS LIBQUAL +TM DI PERPSUTAKAAN UNIVERSITAS HALU OLEO

PENGGUNAAN METODE LIBQUAL +TM UNTUK MENGUKUR KUALITAS LAYANAN DI UPT PERPUSTAKAAN UNP

Kualitas Layanan Perpustakaan Fakultas Teknologi Industri Pertanian (FTIP) UNPAD Berdasarkan Harapan dan Persepsi Mahasiswa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS KESENJANGAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP PENGUNJUNG PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS DIPONEGORO

KUALITAS LAYANAN PERPUSTAKAAN SMK-PP NEGERI KUPANG DALAM PERSPEKTIF LIBQUAL +TM

+TM. Oleh Elis Siti Nurakhmi. Dinn Wahyudin

Nomor Induk Mahasiswa :. Jenis Kelamin :.

ANALISIS TINGKAT KUALITAS JASA LAYANAN DI PERPUSTAKAAN DAN PUSAT INFORMASI ILMIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PADJADJARAN

KEPUASAN PENGGUNA TERHADAP LAYANAN PERPUSTAKAAN UMUM KANTOR ARSIP DAN PERPUSTAKAAN PEMERINTAH KOTA DEPOK

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Library Quality Service Pada Pengguna Perpustakaan Umum Balai Pemuda Surabaya ABSTRAK

PENGGUNAAN LIBQUAL+TM DALAM EVALUASI KUALITAS PELAYANAN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS SETIA BUDI

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

DIMENSI INFORMATION CONTROL KUALITAS LAYANAN PERPUSERU PERPUSTAKAAN MASTRIP KABUPATEN JOMBANG

Dinn Wahyudin. Vol. 2, No. 2, Desember 2015

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN PERPUSTAKAAN UMUM KOTA MEDAN MENGGUNAKAN METODE LIBQUAL SKRIPSI OLEH: SUMITA SARI

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN PERPUSTAKAAN (LIBQUAL+TM METHOD) PADA PERPUSTAKAAN SOEMAN HS PROVINSI RIAU PEKANBARU

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN DENGAN MENGGUNAKAN FUZZY SERVQUAL, KUADRAN IPA, DAN INDEKS PGCV SKRIPSI. Oleh: HANIK ROSYIDAH JURUSAN STATISTIKA

ANALISA KUALITAS LAYANAN SIKDA TERHADAP KEPUASAN PENGGUNA DENGAN METODE SERVQUAL (Studi Kasus : Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB V ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN LITERATUR

PERAN PERPUSTAKAAN STAIN KEDIRI DALAM LAYANAN PEMUSTAKA (Kajian Kualitas Layanan Perpustakaan Berdasarkan Persepsi Pemustaka)

EVALUASI KUALITAS LAYANAN PERPUSTAKAAN MANDIRI UNIVERSITAS AL AZHAR INDONESIA MENGGUNAKAN LIBQUAL+ OLEH MAHASISWA UNIVERSITAS AL AZHAR INDONESIA

BAB 3 METODE PENELITIAN

PENGUKURAN TINGKAT KEPUASAN PENGGUNA PERPUSTAKAAN PPNS DENGAN MENGGUNAKAN METODE SERVQUAL

PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP LAYANAN SIRKULASI DI BADAN ARSIP DAN PERPUSTAKAAN PROVINSI JAWA TENGAH

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH LAYANAN PERPUSTAKAAN TERHADAP KEPUASAN PEMUSTAKA DI PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS NEGERI PADANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB V ANALISIS HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah

PENGUKURAN KUALITAS LAYANAN DIGITAL LIBRARY TERHADAP KEPUASAN PENGGUNA MENGGUNAKAN METODE LIBQUAL

Evaluasi Kepuasan Konsumen terhadap Pelayanan (Farida Baroroh) 135

* Agus Mansur, ** Intan Wahyu WD Jurusan Teknik Industri, Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta * **

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN PERPUSTAKAAN DALAM PENERAPAN SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan melalui tahap-tahap penelitian yang diatur secara

PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP KUALITAS LAYANAN DI PERPUSTAKAAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA (Berdasarkan Analisis LiBQUAL+ TM )

PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DI PERPUSTAKAAN SANATA DHARMA DEMI TERCAPAINYA

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN DENGAN METODE SERVQUAL DAN ZONE OF TOLERANCE

ANALISIS KUALITAS LAYANAN E-COMMERCE TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN MENGGUNAKAN METODE E-SERVQUAL (Studi Kasus: Lejel Home Shopping Pekanbaru)

BAB I PENDAHULUAN. perpustakaan harus memiliki strategi yang tepat sebagai penyedia informasi agar

ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alur Penelitian

PENGARUH KUALITAS LAYANAN SIRKULASI TERHADAP KEPUASAN PEMUSTAKA PADA PERPUSTAKAAN SMK-PP NEGERI KUPANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perpustakaan Perguruan Tinggi adalah perpustakaan yang terdapat pada

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN JASA KESEHATAN (STUDI PASIEN RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM YARSI PONTIANAK)

FAKTOR PENGHAMBAT MINAT PEMUSTAKA DALAM PEMANFAATAN PELAYANAN REFERENSI UPT PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS RIAU

KUALITAS LAYANAN PERPUSTAKAAN KELILING DI PERPUSTAKAAN DAERAH KOTA TANGERANG SELATAN

KUALITAS PELAYANAN, KEPUASAN DAN LOYALITAS MAHASISWA

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP KUALITAS PELAYANAN REFERENSI DI UPT PERPUSTAKAAN UNPAD

TINGKAT KEPUASAN SISWA DALAM MENGGUNAKAN JASA PELAYANAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH DI MAN YOGYAKARTA III

LAYANAN DI PERPUSTAKAAN JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA DAN DAERAH

44 Universitas Indonesia

Kris Setyaningsih Program Studi Manajemen Pendidikan Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Raden Fatah Palembang

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Evaluasi Layanan Sirkulasi Perpustakaan Pusat Universitas Warmadewa

MENENTUKAN SKALA PRIORITAS SISTEM INFORMASI LAYANAN OPAC STUDI KASUS DI BADAN PERPUSTAKAAN UMUM DAN ARSIP DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG

Kepuasan Pengguna Terhadap Layanan Perpustakaan Kantor Pusat Pertamina

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

ABSTRAK ABSTRACT. Pendahuluan

KAJIAN KUALITAS LAYANAN PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI DI PERPUSTAKAAN NASIONAL RI PUSAT JASA PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI PERPUSTAKAAN NASIONAL RI 2016

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

LAPORAN KEPUASAN MAHASISWA TERHADAP LAYANAN AKADEMIK UIN SUMATERA UTARA MEDAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Priatna, Lumintang dan Suparman di

BAB IV PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS. Pelanggan PO Maju Lancar. Jumlah kuisioner yang disebarkan dihitung dengan Z E

2015 HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN WEBPAC DENGAN PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASI PEMUSTAKA DI UPT PERPUSTAKAAN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG (ITB)

Evaluasi Layanan Perpustakaan Keliling Pada Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Badung

KEPUASAN PEMUSTAKA TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PERPUSTAKAAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PERPUSTAKAAN JURUSAN GIZI POLTEKKES NEGERI KENDARI.

METODE PENELITIAN. Sumber data yang dipergunakan dalam penelitian ini meliputi : Merupakan data yang langsung didapatkan melalui penyebaran kuisioner

KUALITAS LAYANAN DI PERPUSTAKAAN UMUM KOTA MADIUN

BAB IV HASIL PENELITIAN. Statistics. Kinerja Berwujud. N Valid Missing 0 0. Mean Std. Deviation

BAB III METODE PENELITIAN. Identifikasi Masalah. Instrumen Penelitian. Pengumpulan Data. Analisis Data. Rekomendasi. Gambar 3.1 Alur Metode Penelitian

ANALISI KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN DI INSTALASI FARMASI RSIA CICIK PADANG. Oleh: KHARISMA ROSA BP

STMIK GI MDP. Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap Tahun 2010/2011

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Universitas Sumatera Utara

ANALISIS TINGKAT KEPENTINGAN DAN KINERJA LAYANAN: STUDI KASUS PADA BANK MANDIRI DAN BANK BCA

SURVEI PENINGKATAN MUTU BERKELANJUTAN MELALUI PEMANTAUAN DAN PENGUKURAN KEPUASAN PEMUSTAKA. Fransisca Rahayuningsih*

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN PADA BAGIAN KLAIM BERDASARKAN TINGKAT KEPUASAN NASABAH DI PT. AJC MENGGUNAKAN METODE SERVICE QUALITY

Identifikasi dan Penyusunan Faktor Kepuasan Pelayanan di UPT Perpustakaan Pusat Universitas Sebelas Maret Berdasarkan Persepsi Pengunjung

METODE SERVQUAL-SIX SIGMA UNTUK PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK (Studi Kasus di Kantor Kecamatan Kedungbanteng, Purwokerto)

Kualitas Layanan Perpustakaan Umum. Kabupaten Tulungagung. Oleh : Banteng Prasojo Dwiwarno. Pembimbing : Dra. Tri Soesantari, MSi.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Transkripsi:

Analisis Kualitas Layanan Sistem Informasi Inlis Lite Menggunakan Metode Libqual (Studi Kasus: Badan Perpustakaan dan Arsip Kota Pekanbaru) Nurmaini Dalimunthe 1,Dewi Sartika 2 Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Suska Riau Jl. HR. Soebrantas No. 155 Simpang Baru, Panam, Pekanbaru, 28293 e-mail : 1 nurmaini_dalimunthe@yahoo.com, 2 dewisartika855@gmail.com (Received: 28 Mei 2016; Revised: 20 Juni 2016; Accepted: 20 Juni 2016) ABSTRAK Badan Perpustakaan dan Arsip Kota Pekanbarutelah menerapkan Sistem Informasi INLIS (Integrated Library System) LITE sejak tahun 2013. Khusus untuk layanan kepada pengunjung, dalam penelusuran informasi menggunakan layanan Online Public Acces Catalog(OPAC). Namun masih terdapat kendala, yaitu error pada sistem ketika digunakan, ketidaksesuaian akurasi data, fasilitas komputer kurang memadai sehingga akses informasi menjadi terhambat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas layanan sistem informasi INLIS LITE terhadap kepuasan pengguna di Badan Perpustakaan dan Arsip Kota Pekanbaru berdasarkan dimensi libqual. Indikator pengukuran yaitu Affect of Service, Information Control, dan Library as Place.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kualitas layanan sistem informasi INLIS LITE dinilai baik dan cukup puas terhadap layanan yang ada. Sedangkan skor Superiority Gap (SG) menunjukkan skor negative -1,18, berarti menunjukkan bahwa kualitas layanan sistem informasi inlis LITE berada diantara tingkat minimum yang dapat diterima. Kata Kunci: INLIS (Integrated Library System) LITE, kualitas layanan sistem informasi, Libqual, OPAC ABSTRACT Library and Archives Pekanbaru has implemented INLIS information system (Integrated Library System) LITE since the year 2013, specifically for services to visitors in search of information using Online Public Access Catalog (OPAC) services. However, there are still obstacles, such as an error occurs when the system is used, the accuracy of the data mismatches, inadequate computer facilities so that access to information becomes obstructed. This study aims to determine the quality of INLIS information system (Integrated Library System) LITE toward user satisfaction in the Library and Archives of Pekanbaru based libqual dimensions are used as indicators of measurement that Effect of Service, Information Control, and Library as Place. The results of this study show that poor quality INLIS information system (Integrated Library System) LITE is considered good and quite satisfied with the existing service. While the score Superiority Gap (SG) showed negative scores -1.18, meaning shows that the quality of information systems inlis LITE is between the minimum acceptable level. Keywords: INLIS (Integrated Library System) LITE, Libqual, OPAC Corresponding Author: Nurmaini Dalimunthe Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Suska Riau Sekolah Tinggi Teknologi Terpadu Nurul Fikri e-mail :nurmaini_dalimunthe@yahoo.com Copyright 2016, SITEKIN, ISSN 2407-0939 211

Pendahuluan Badan Perpustakaan dan Arsip Kota Pekanbaru merupakan badan instansi pemerintah yang melayani masyarakat, khususnya menyediakan sarana berbagai layanan guna mendukung efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan perpustakaan. Hal ini ditandai adanya sistem informasi perpustakaan yang diterapkan pada Badan Perpustakaan dan Arsip Kota Pekanbaru, yaitu Sistem Informasi INLIS (Integrated Library System) LITE. Sistem ini diterapkan sejak tahun 2013.Khusus untuk layanan kepada pengunjung dalam penelusuran informasi digunakan Online Public Acces Catalog(OPAC). Sistem ini digunakan untuk memudahkan pengguna perpustakaan dalam penelusuran informasi. Adapun menu yang ada pada layanan OPACyaitu menupencarian sederhana (Simple Search), pencarian lanjut (Boolean Search) dan penelusuran berbasis MARC (MARC Based Search). Semua menu berfungsi untuk membantu pengunjung dalam menelusuri informasi. Berdasarkan studi pendahuluan berupa wawancara yang dilakukan kepada beberapa pengunjung, terdapat beberapa kekurangan dalam layanan OPAC,seperti terjadi error pada sistem saat digunakan, ketidaksesuaian akurasi data, fasilitas komputer kurang memadai yang menyebabkan akses informasi menjadi terhambat. Beberapa permasalahan tersebut tentunya akan menghambat proses layanan yang diberikan kepada pengguna. Untuk itu perlu dilakukan pengukuranguna melihat sejauh mana kualitas layanan Sistem Informasi INLIS LITE telah mampu berfungsi dengan baik sesuai dengan keinginan dan harapan pengguna.pengukuran kualitas menggunakan metode libqual. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui kualitas layanan Sistem Informasi INLISLITE terhadap kepuasan pengguna dilihat dari dimensi libqual. 2. Untuk mengetahui pernyataan yang perlu diperbaiki guna meningkatkan kualitas pelayanan sistem informasi INLISLITE pada perpustakaan di Badan Perpustakaan dan Arsip Kota Pekanbaru. 3. Memberikan rekomendasi kepada pihak perpustakaan sebagai bahan pertimbangan, perbaikan, dan peningkatan layanan perpustakaan di Badan Perpustakan dan Arsip Kota Pekanbaru. Landasan Teori Kualitas Layanan Konsep kualitas layanan dalam konteks perpustakaan dapat diartikan sebagai perbedaan antara persepsi dan harapan terhadap layanan perpustakaan. Kualitas layanan dinilai berdasarkan sudut pandang (persepsi) pengguna mengenai baik atau buruk, dapat diterima atau tidak dapat diterima.apabila jasa layanan yang diterima atau dirasakan (Perceived Service) sesuai dengan yang diharapkan (Expected Service), maka kualitas layanan dipersepsikan baik dan memuaskan [1].Jika pelayanan yang diterima melampaui harapan pengguna, maka kualitas layanan dipersepsikan sebagai kualitas ideal. Sebaliknya, jika kualitas yang diterima lebih rendah dengan layanan yang diharapkan, maka kualitas layanan dipersepsikan buruk. Dengan demikian, baik tidaknya kualitas layanan tergantung pada kemampuan penyedia jasa layanan dalam memenuhi harapan pelanggan/pengguna secara konsisten.[1] Sistem Informasi Sistem informasi merupakan suatu kumpulan dari komponen-komponen dalam organisasi yang berhubungan dengan proses penciptaan dan aliran informasi [6]. Kepuasan Pengguna Pengguna merupakan unsur penting dalam proses kegiatan perpustakaan. Kepuasan pengguna adalah tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja (atau hasil) yang ia rasakan dibandingkan dengan harapanya [4]. INLIS (Integrated Library System) LITE INLIS (Integrated Library System) LITEmerupakan sebuah sistem informasi perpustakaan yang terintegrasi berbasis localhostyang diterapkanpada Badan Perpustakaan dan Arsip Kota Pekanbaru sejak tahun 2013.Sistem ini untuk menyediakan informasi guna mendukung operasional, manajemen, dan fungsi pengambilan keputusan dalam Perpustakaan.Fitur layanan yang ada didalamnya yaitu Backoffice, OPAC (Online Public Acces Control), Keanggotaan, Pendaftaran Anggota dan Checkpoint. Diantara layanan INLIS (Integrated Library System) LITE yang digunakan pengguna perpustakaan/pengunjung yaitu layanan OPAC(Online Public Acces Control) yang digunakan untuk penelusuran informasi. Metode Libqual Metode Libqual adalah pengembangan dari Servqual (Service Quality) yang digunakan untuk Journal homepage: http://ejournal.uin-suska.ac.id/index.php/sitekin 212

mengukur tingkat kepuasan pemustaka terhadap kualitas pelayanan perpustakaan.libqual (Library Quality) merupakan salah satu panduan layanan yang digunakan perpustakaan untuk mengumpulkan, memetakan, memahami dan bertindak atas pendapat pengguna perpustakaan terhadap kualitas layanan perpustakaan.[5]. Para peneliti Indonesia mencoba untuk menjabarkan ketiga dimensi tersebut disesuaikan pada kondisi pada perpustakaan diindonesia. Seperti yang dilakukan oleh Rahayuningsih (2013) dalam penelitianya, menjabarkan dimensi dalam Libqual sebagai berikut:[3] 1. Affect of Service (kinerja petugas dalam pelayanan), yaitu kemampuan peugas perpustakaan dalam melayani pemustaka yang terdiri dari aspek: a. Responsiveness selalu siap/tanggap membantu pngguna yang kesulitan dan selalu membuka diri untuk membantu. b. Empathy yaitu rasa peduli dan memberi rasa penuh perhatian kepada setiap individu pengguna. c. Assurance yaitu pengetahuan, wawasan, kemampuan dan keramahan pustakawan/petugas perpustakaan dalam melayani pengguna. d. Reliability yaitu kemampuan memberi janji dan harapan dalam pelayanan dan menepatinya secara tepat dan akurat. 2. Information Control (kualitas informasi dan akses informasi) yaitu ketersediaaninformasi dan akses informasi yang berkualitas yang terdiri dari aspek: a. Scope (cakupan informasi, yaitu menyangkut tentang ketersediaan koleksi yang memadai, kekuatan koleksi yang dimiliki, cakupan isi. b. Convenience yaitu kenyamanan pemustaka dalam mengakses informasi, terkait dengan kenyamanan pemustaka mengakses informasi tanpa harus datang keperpustakaan dan kejelasan petunjuk dalam pelayanan. c. Ease of navigation yaitu kemudahan pemustaka untuk mengakses infomasi yang dimiliki oleh perpustakaan baik melalui catalog digital maupun langsung pada jajaran rak koleksi. d. Timeliness adalah kecepatan pemustaka untuk mengakse informasi yang mana sangat didukung oleh kesesuaian data pada catalog digital dengan data koleksi dijajaran rak, keteraturan susunan koleksi di rak. e. Equipment yaitu peralatan pemustaka untuk mengakses informasi, dalam hal ini adalah kecukupan jumlah komputer penelusuran dan kecepatan fasilitas hostpot untuk mengakses informasi. f. Self Reliance adalah kepercayaan diri dari pemustaka dalam memanfaatkan fasilitas perpustakaan, yaitu bagaimana pemustaka memiliki keyakinan secara mandiri untuk melakukan akses informasi baik menggunakan komputer penelusuran maupun mencarai koleksi langsung pada jajaran rak. 3. Library as Place (sarana perpustakaan), yaitu ketersediaan fasilitas dan ruang yang bermanfaat bagi aktivitas pembelajaran pemustaka diperpustakaan yang terdiri dari aspek: a. Tangible (bukti fisik) yaitu kemampuan pemustaka dalam menampilkan sesuatu secra nyata berupa fasilitas fisik dan penampilan pustakawan yang menarik dan rapi. b. Utilitarian Space (ruang yang bermanfaat) yaitu bahwa perpustakaan memiliki rang yang tenang yang mendukung belajar mendiri dan kelompok, selain itu perpustakaan memiliki desain ruang yang mampu menginspirasi untuk belajar. c. Symbol Terms (berbagai makna) yaitu bahwa perpustakaan terbuka bagi seluruh civitas akademika dan mampu menumbuhkan daya kreativitas mereka. d. Refugeyaitu perpustakaan sebagai tempat belajar yang nyaman, dalam hal ini perpustakaan memiliki tempat yang tenang untuk belajar dan selalu dalam kondisi yang bersih. Dalam paparan mengenai dimensi dalam metode libqual menunjukkan bahwa dimensi Affect of Service berkaitan dengan sikap pustakawan dalam merespon kebutuhan pemustaka. Dimensi Information Control adalah kebutuhan pemustaka akan informasi dan ketersediaan sarana pencarian informasi. Dimensi Library as Place berkaitan dengan ketersediaan sarana dan prasarana serta lingkungan kerja yang nyaman untuk beraktivitas di perpustakaan, baik dalam belajar maupun penelitian secara mandiri maupun secara kelompok. Menurut Fatmawati dikutip Rahayuningsih (2015) menyatakan bahwa pengukuran kepuasan pemustaka menggunakan metode libqual menggunakan rumus sebagai berikut:[4] 1. Adequacy Gap (AG) = Persepsi (P) Harapan Minimum (HM) Copyright 2016, SITEKIN, ISSN 2407-0939 213

Adequacy Gap (AG) yaitu nilai selisih yang diperoleh dari persepsi dari persepsi (P) dikurangi dengan harapan minimum (HM). Jadi AG akan bernilai positif, yang berarti responden cukup puas adalah apabila persepsi > harapan minimum (P>HM). 2. Superiority Gap (SG) = Persepsi (P) Harapan Ideal (HI) Superiority Gap (SG) yaitu nilai selisih yang diperoleh dari persepsi (P) dikurangi dengan harapan ideal (HI). Nilai SG akan negatif, yang berarti dalam batas toleransi (zone of tolerance) adalah jika persepsi < harapan ideal (P<HI). 3. Zone of Tolerance, merupakan suatu wilayah (area) antara tingkat minimum (HM) yang bisa diterima dan tingkat harapan ideal (HI). Lebih lanjut Fatmawati (2011) dalam Rahayuningsih (2015) menjelaskan mengenai maksud dari skor AG (Adequency Gap) dan SG (Superiority Gap) pada rumus AG dan SG yaitu : 1. Apabila skor SG menunjukkan nilai yang positif, hal ini menunjukkan bahwa layanan yang diberikan telah melebihi layanna harapan ideal pemustaka, jadi pemustaka sangat puas terhadap layannan yang diterimanya. 2. Apabila skor SG menunjukkan nilai negatif, menunjukkan kualitas layanan dinilai baik, berada pada batas toleransi/zone tolerance, dimana kualitas layanan berada diantara tingkat minimum yang dapat diterima dan tingkat harapan ideal (desired). 3. Apabila skor AG menunjukkan nilai positif, menunjukkan bahwa layanan yang diberikan telah melebihi atau memenuhi harapan minimum pemustaka, jadi pemustaka cukup puas terhadap layanan yang diterimanya. 4. Apabila skor AG menunjukkan nilai negatif, maka hal ini menunjukkan bahwa layanan yang diberikan belum memenuhi harapan minimum pemustaka, sehingga pemustaka belum puas terhadap layanan yang diterimanya. Jadi bisa dikatakan bahwa layanan yang diberikan di bawah nilai minimum. Bahan dan Metode berdasarkan penelitian terdahulu dengan beberapa penyempurnaan. Besar Sampel Adapun besar sampel yang diambil dengan menggunakan Rumus Slovin. [1] Berdasarkan perhitungan rumus slovin didapat jumlah responden sebesar 98 orang. Hasil dan pembahasan Angket yang disebar berisi 22 pernyataan yang diambil dari setiap indikator dari dimensi metode libqual yang digunakan, yaitu Affect of Service, Information Control, dan Library as Place. Jenis instrumen pada penelitian ini adalah menggunakan skala Likert, yaitu dengan tingkat jawaban terdiri dari 4 tingkatan. Karakteristik Responden 1. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Karakteristik responden berdasarkan usia yaitu meliputi usia15-25, usia 26-35, dan usia >36tahun. Adapun karakteristik responden berdasarkan umur pengunjung dapat dilihat pada tabel sebagai berikut: Tabel 1. Karakteristik responden berdasarkan umur Umur Frekuensi Persentase 15-25 88 90% 26-35 8 8% >36 2 2% Jumlah 98 100% 2. Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan yaitu Pelajar/Mahasiswa, PNS, Pegawai Swasta, Umum. Adapun karakteristik responden berdasarkan pekerjaan responden dapat dilihat pada tabel sebagai berikut: Objek Penelitian Objek penelitian adalah pengunjung perpustakaan di Badan Perpustakaan dan Arsip Kota Pekanbaru. Teknik Pengambilan Sampel Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik accidental sampling. Dalam hal ini dilakukan penyebaran angket. Angket diadopsi Tabel 2. Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan Pekerjaan Frekuensi Persentase Pelajar/Mahasiswa 81 83% PNS 5 5% Pegawai Swasta 12 12% Umum 0 0% Jumlah 98 100% Journal homepage: http://ejournal.uin-suska.ac.id/index.php/sitekin 214

Dari tabel 2 dapat diketahui bahwa frekuensi responden yang paling banyak yaitu dari pelajar/mahasiswa berjumlah 81 orang dalam hitungan persen sejumlah 83%, PNS berjumlah 5 orang dalam hitungan persen sebesar 5%.Pegawai Swasta sebanyak 12 orangdalam hitungan persen 12 % Sedangkan umum tidak ada. Perhitungan Libqual 1. Nilai libqual perdimensi Setelah kuesioner terkumpul dilakukan perhitungan dengan Microsoft Exell 2007 dan memenuhi syarat jumlah sampel minimum seta melakukan uji validitas dan reliabilias langkah selanjutnya yaitu: a. Data mentah dari kuesioner diolah menjadi data Libqual dengan merata-ratakan penilaian responden untuk masing-masing kategori kuesioner persepsi, kuesioner harapan minimum, dan kuesioner harapan ideal. b. Menentukan nilai rata-rata perdimensi tiap kuesioner dengan menjumlahkan pernyataan yang sama berdasarkan banyaknya responden dan dibagi dengan banyaknya responden. Tabel 3. Rekapitulasi nilai libqual perdimensi Dimensi Libqual Rata-Rata Persepsi Rata-Rata Harapan Minimum Rata-Rata Harapan Ideal AS 2.89 2.59 3.29 IC 2.72 2.55 3.25 LP 3.28 2.95 3.53 Setelah didapatkan nilai dari rata-rata persepsi, harapan minimum dan harapan ideal, maka dilakukan perhitungan GAP perdimensi dengan menggunakan perhitungan Adequacy Gap dan Superiority Gap sehingga diperoleh hasil pada table IV berikut ini: Tabel 4. Nilai kesenjangan AG dan SG perdimensi Dimensi Libqual AS IC LP Rata- Rata P Rata - Rata HM Rata - Rata HI AG SG 2.89 2.59 3.29 0,3-0,4 2.72 2.55 3.25 0,17-0,53 3.28 2.95 3.53 0,33-0,25 Total 8,88 8,09 10,07 0,80-1,18 Berdasarkan tabel IV diperoleh total keseluruhan analisis skor Adequacy Gap (AG) menunjukkan skor positif yaitu 0,80 berarti bahwa layanan yang diberikan telah melebihi harapan minimum pengunjung Perpustakaan, jadi pengunjung cukup puas terhadap layanan OPAC yang ada. Analisis skor Superiority Gap (SG) menunjukkan skor negatif yaitu -1,18, berarti, menunjukkan bahwa kualitas layanan dinilai baik, berada dalam batas toleransi, dimana kualitas layanan berada diantara tingkat minimum yang dapat diterima. 2. Nilai Libqual masing-masing pernyataan Untuk melihat hasil adequacy Gap (AG) dan Superirity Gap (SG) yang lebih jelas maka dilakukan perhitungan Libqual pervariabel seperti pada tabel dibawah ini : Tabel 5. Perhitungan kesenjangan AG dan SG masingmasing pernyataan Pernyataan P HM HI AG SG AS1 2.9 2.68 3.23 0.22-0.33 AS2 2.72 2.5 3.3 0.22-0.58 AS3 2.91 2.46 3.3 0.45-0.39 AS4 2.99 2.73 3.28 0.26-0.29 AS5 2.92 2.55 3.32 0.37-0.4 IC1 2.8 2.44 3.37 0.36-0.57 IC2 1.99 2.18 3.3-0.19-1.31 IC3 2.55 2.64 3.22-0.09-0.67 IC4 2.88 2.66 3.23 0.22-0.35 IC5 2.93 2.6 3.09 0.33-0.16 IC6 2.92 2.7 3.13 0.22-0.21 IC7 2.99 2.6 3.3 0.39-0.31 IC8 2.13 2.3 3.07-0.17-0.94 IC9 2.47 2.39 3.36 0.08-0.89 IC10 3.27 2.7 3.4 0.57-0.11 IC11 2.99 2.74 3.31 0.25-0.32 LP1 3.1 2.83 3.46 0.27-0.3 LP2 3.09 2.97 3.4 0.12-0.21 LP3 3.29 3 3.51 0.29-0.04 LP4 3.47 3.1 3.57 0.37-0.03 LP5 3.31 2.92 3.6 0.39-0.13 LP6 3.4 2.9 3.62 0.5-0.04 Copyright 2016, SITEKIN, ISSN 2407-0939 215

Analisis Adequacy Gap (AG) Untuk melihat kesenjangan antara persepsi dengan harapan minimum maka digambarkan dalam bentuk diagram radar seperti gambar berikut: Gambar 1. Diagram radar kesenjangan persepsi dan harapan minimum Berdasarkan Gambar Ipada diagram Bar dapat dilihat dapat diketahui nilai kesenjangan AG paling besar yaitu IC10, LP6, AS3 dan paling rendah bernilai negatif pada IC3, IC8, IC2. Analisis SuperiorityGap(SG) Untuk melihat kesenjangan antara persepsi dengan harapan ideal maka digambarkan dalam bentuk diagram radar seperti gambar berikut : Gambar 2. Diagram radar kesenjangan persepsi dan harapan ideal Dari gambar II dapat dilihat nilai persepsi lebih rendah dari pada harapan maksimum.sehingga dapat dilihat kesenjangan paling besar antara persepsi dan harapan ideal terdapat pada IC2, IC8, IC9, IC3.Jadi, harapan yang sangat diidealkan atau diharapkan pengunjung terpenuhi yaitu pada dimensi Information Control. Kesimpulan 1. Kualitas layanan sistem informasi INLIS (Integrated Library System) LITE di Badan Perpustakaan dan Arsip Kota Pekanbaru dinilai sudah memenuhi kualitas yang baik dan cukup memuaskan. Hal ini berdasarkan analisis Skor Adequacy Gap (AG) yang menunjukkan skor positif 0,80 berarti bahwa layanan yang diberikan telah melebihi harapan minimum pengunjung. Sedangkan skor Superiority Gap (SG) menunjukkan skor negative -1,18, berarti menunjukkan bahwa kualitas layanan sistem informasi INLIS (Integrated Library System) LITE berada diantara tingkat minimum yang dapat diterima. Namun masih terdapat kesenjangan masing-masing penyataan. 2. Berdasarkan nilai libqual masing-masing pernyataan kesenjangan tertinggi pada Adequacy Gap (AG) yaitu pada variabel IC10 (saya mampu menggunakan OPAC yang ada) diperoleh AG sebesar 0,57 dinilai bahwa harapan minimum yang paling terpenuhi dan sudah cukup memuaskan. Sedangkan pada kesenjangan Superiority Gap (SG) yaitu pada variabel IC2 (kesesuaian akurasi data pada OPAC dan data pada jajaran rak) diperoleh SG sebesar -1,31 dinilai bahwa keseruaian akurasi data pada OPAC dan jajaran rak sangat diharapkan oleh pengunjung peprustakaan. 3. Berdasarkan semua butir pernyataan kualitas layanan yang digunakan dalam penelitian ini bahwa yang perlu diperioritaskan untuk diperbaiki yaitu pernyataan yang peroleh nilai kesenjangan Adequacy Gap (AG) negatif dan pernyataan yang mendapat nilai kesenjangan Adequacy Gap (AG) tertinggi. Adapun pernyataan Adequacy Gap (AG) negatif yaitu kejelasan petunjuk penggunaan OPAC, keakuratan informasi dan kecukupan komputer saat dibutuhkan. Sedangkan pernyataan yang diperoleh Superiority Gap (SG) tertinggi yaitu kesesuaian akurasi data pada OPAC dengan data pada jajaran rak, kecukupan jumlah komputer penelusuran saat dibutuhkan, kecepatan fasilitas hostpot untuk menelusuri informasi, kejelasan petunjuk penggunaan layanan OPAC. Saran 1. Perpustakaan pada Badan Perpustakaan dan Arsip Kota Pekanbaru perlu memperhatikan setiap layanan yang diberikan kepada pengunjung perpustakaan, terutama pada layanan yang belum memberikan kepuasan perlu diperioritaskan untuk segera diperbaiki guna memperoleh tingkat kepuasan pengunjung perpustakaan yang maksimal. 2. Penelitian mengenai kepuasan pengguna perpustakaan perlu dilakukan secara priodik untuk mengetahui kualitas layanan yang dirasakan pengguna, karena tolak ukur keberhasilan sebuah perpustakaan adalah kepuasan pengguna dari perpustakaan itu sendiri. Journal homepage: http://ejournal.uin-suska.ac.id/index.php/sitekin 216

3. Untuk penelitian selanjutnya agar dapat mengkaji semua layanan yang tersedia pada sistem informasi INLIS (Integrated Library System) LITE. Daftar Pustaka [1] Haryanto, Rully dkk. Kualitas Layanan Perpustakaan Fakultas Tekhnologi Industry Pertanian(FTIP) UNPAD Berdasarkan Persepsi dan Harapan Mahasiswa.Vol1, No.1,Jurnal Universitas Padjadjaran.2012. [2] Rahayuningsih, Franciska. Analisis Kepuasan Pemustaka terhadap kualitas jasa layanan menggunakan metode Libqual.Vol11, No. 2,ISSN: 1412-1956, Jurnal Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. 2013. [3] Rahayuningsih, Franciska. Mengukur Kepuasan Pemustaka menggunakan Metode Libqual. Graha Ilmu,Yogyakarta.2015. [4] Wadji, Farid. Kualitas Layanan Perpustakaan Menurut Dosen (Studi Kasus: Perpustakaan IAIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten).Tesis Universitas Indonesia.2011. [5] www.libqual.org, diakses 5 maret 2016. [6] Yakub. Pengantar Sistem Informasi. Graha Ilmu: Yogyakarta.2012. Copyright 2016, SITEKIN, ISSN 2407-0939 217