BAB VI PENGEMASAN DAN PENYIMPANAN

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. Saat ini, plastik banyak digunakan sebagai kemasan makanan dan minuman.

TEKNIK PENGEMASAN DAN PENYIMPANAN KEMASAN KERTAS DAN PLASTIK

PLASTIK SEBAGAI BAHAN KEMASAN INDUSTRI MAKANAN DAN MINUMAN (oleh: Bambang S. Ariadi)

PENGEMASAN DAN PENYIMPANAN PRODUK INDUSTRI RUMAH TANGGA PANGAN (IRTP)

terhadap lingkungan (Khomsan, 2003). Kemasan polistirena foam atau Styrofoam

TEKNIK PENGEMASAN DAN PENYIMPANAN Interaksi Bahan dan Teknologi Pengemasan

PEMILIHAN KEMASAN DAN PERALATAN MAKAN BERBAHAN PLASTIK YANG AMAN BAGI KESEHATAN

BAB V PROSES PENGOLAHAN

BAB I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

Ilmu Bahan. Bahan Polimer

LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA BALAI BESAR PENGEMBANGAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA

Pengemasa Makanan. Oleh: Ilzamha Hadijah Rusdan, S.TP., M.Sc

PERUSAHAAN ROTI MATAHARI DI PASURUAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI PENGOLAHAN PANGAN

MODUL 7 STICK IKAN. Indikator Keberhasilan: Mutu stick ikan yang dihasilkan berwarna kekuningan dan memiliki tekstur yang renyah.

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. 1 Sutrisno Koswara, Bahaya di balik Kemasan Plastik, <ebookpangan.com> 2 Ibid.

1. PENDAHULUAN. Jenis makanan basah ataupun kering memiliki perbedaan dalam hal umur simpan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Pustaka

Gambar 7. Jenis-jenis serat alam.

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Makanan merupakan kebutuhan dasar (pokok) yang sangat penting bagi

II. TINJAUAN PUSTAKA. membantu aktivitas pertumbuhan mikroba dan aktivitas reaksi-reaksi kimiawi

BAB 4 ANALISIS PERMASALAHAN

Kemasan Alumunium dan Alumunium Foil

I. PENDAHULUAN. Bab ini menjelaskan mengenai: (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB VII MESIN DAN PERALATAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

Ikan segar - Bagian 3: Penanganan dan pengolahan

Pertanyaan yang sering ditanyakan. Bagaimana cara menyusui yang yang baik dan benar agar produksi ASI bisa lancar dan banyak?

BAB I PENDAHULUAN. Departemen Kesehatan Republik Indonesia, mendefenisikan Makanan dan minuman

Segitiga pada Plastik. 5 April 2013 Linda Windia Sundarti

I PENDAHULUAN. Bab ini membahas mengenai : (1) Latar Belakang Penelitian, (2) Identifikasi

BAB I PENDAHULUAN. tubuh untuk menunjang aktivitas sehari-hari. Lemak dan minyak digolongkan

KUESIONER PENELITIAN

PLASTIK SEBAGAI KEMASAN PANGAN

bahkan lebih bagus lagi jika kita dapat mendaur ulang plastik menjadi sesuatu yang lebih berguna (recycle). Bayangkan saja jika kita berbelanja

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai: (1) Latar Belakang Penelitian, (2) Bawang merah (Allium ascalonicum L.) adalah jenis tanaman sayur umbi

4 KEADAAN UMUM UKM. Pulau Pasaran SKALA 1:

BAB I PENDAHULUAN. dari kedelai yang melalui proses fermentasi. Berdasarkan data dari BPS, produksi

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan, salah satunya adalah pengamanan makanan dan minuman. Upaya

PENGARUH JENIS KEMASAN DAN LAMA PENYIMPANAN TEHADAP SIFAT KIMIA, MIKROBIOLOGI, DAN ORGANOLEPTIK PERMEN KARAMEL SUSU KAMBING. (Laporan Penelitian) Oleh

I. PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

BAB IV PENGEMASAN VACUUM DAN CUP SEALER

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai : (1.1) Latar Belakang, (1.2) Identifikasi

PENDAHULUAN. sebagai bahan baku atau bahan tambahan untuk membuat berbagai jenis makanan.

BAB I PENDAHULUAN. berjalan berdampingan. Kedua proses ini menjadi penting karena dapat

BAB I PENDAHULUAN. berubah; dan harganya yang sangat murah (InSWA). Keunggulan yang dimiliki

Peluang Usaha Budidaya Cabai?

Tidak ada makanan yang steril Mikroorganisme : bakteri, kapang, khamir Bakteri dalam bahan makanan :

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENGERINGAN PENDAHULUAN PRINSIP DAN TUJUAN PENGOLAHAN SECARA PENGERINGAN FAKTOR-FAKTOR PENGERINGAN PERLAKUAN SEBELUM DAN SETELAH PENGERINGAN

2015 PEMBUATAN D AN KARAKTERISASI SIFAT MEKANIK KOMPOSIT LIMBAH D AUN SUKUN D ENGAN MATRIK POLYETHYLENE

PENANGANAN PASCA PANEN HORTIKULTURA

I. PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya bioteknologi, terdapat kecenderungan bahwa

PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Jenis-jenis polimer. Berdasarkan jenis monomernya Polimer yang tersusun dari satu jenis monomer.

SINTESA DAN UJI BIODEGRADASI POLIMER ALAMI

PERINKOP DAN UMKM KABUPATEN MAGELANG TAHUN

SEJARAH DESAIN. Media Promosi, Kemasan Modul 2. Udhi Marsudi, S.Sn. M.Sn. Modul ke: Fakultas Desain dan Seni Kreatif. Program Studi Desain Produk

Lampiran 1. Angket Penelitian

KEAMANAN PANGAN UNTUK INDONESIA SEHAT. keterkaitannya dengan penyakit akibat pangan di mana masalah keamanan pangan di suatu

KEMASAN SAYURAN SEGAR

PERINKOP DAN UMKM KABUPATEN MAGELANG TAHUN

1. mutu berkecambah biji sangat baik 2. dihasilkan flavour yang lebih baik 3. lebih awet selama penyimpanan

I PENDAHULUAN. Identifikasi Masalah, (3) Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka

CARA PEMBUATAN ROTI MANIS

ASPEK MIKROBIOLOGIS PENGEMASAN MAKANAN

kimia MINYAK BUMI Tujuan Pembelajaran

Pembuatan Briket Hasil Pemanfaatan Eceng Gondok dan Sampah Plastik HDPE Sebagai Energi Alternatif

PROTECTION TAPE ST MORITA INDUSTRIES

PROSES PEMBUATAN CAPS SUNSILK 60 ml MENGGUNAKAN INJECTION MOLDING PADA PT. DYNAPLAST.TBK : DWI CAHYO PRABOWO NPM :

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Menurut UU Kesehatan No. 36 tahun 2009, kesehatan adalah keadaan

BAB I PENDAHULUAN. pengendalian mutu industri produk berbasis makanan dan minuman perlu

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Adapun proses pengolahan Kue Bola-bola Wijen disajikan dalam

PENANGANAN PASCA PANEN

BAB II LANDASAN TEORI. oleh aktivitas organisme pembusuk. Organisme pembusuk itu salah satunya

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB X PENGAWASAN MUTU

I. PENDAHULUAN. Penggunaan plastik sebagai pengemas telah mengalami perkembangan

MODUL 4 PRESTO IKAN. Standar Unit Kompetensi: Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu membuat presto ikan yang bercita rasa enak.

BALAI BESAR KIMIA DAN KEMASAN KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN 2012

Pengalengan buah dan sayur. Kuliah ITP

PERATURAN-PERATURAN DALAM KEMASAN PANGAN

Sebuah tempat yang fleksibel, seperti kertas, plastik, atau kulit, yang digunakan untuk membawa atau menyimpan barang-barang.

QUIZ PENGENALAN MATA KULIAH

Pengolahan, Pengemasan dan Penyimpanan Hasil Pertanian

RANCANGAN DISTRIBUSI PRODUK ROTI SISIR DENGAN ACUAN ISO 22000

BAB I PENDAHULUAN. yang hendak dikonsumsi oleh semua masyarakat Indonesia. Keamanan pangan bukan

I. PENDAHULUAN. air, gas, aroma, dan zat-zat lain dari bahan ke lingkungan atau sebaliknya

I PENDAHULUAN. (2) Identifikasi Masalah, (3) Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian,

LAMPIRAN I DATA PENGAMATAN

KEMASAN ASEPTIS DAN SISTEM STERILISASI PRODUK

BAB I PENDAHULUAN. Bab I Pendahuluan I- 1. I.1 Latar Belakang

I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

Bab IV Hasil dan Pembahasan

BAB III DATA A. KEMASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada proses penggolahan stick singkong, singkong yang digunakan yaitu

BAB I PENDAHULUAN. upaya untuk menyelamatkan harga jual buah jambu getas merah terutama

Transkripsi:

BAB VI PENGEMASAN DAN PENYIMPANAN 6.1. Bahan Pengemas Dan Metode Pengemasan Menurut Suyitno (1990), pengemasan adalah penempatan produk didalam suatu kemasan untuk memberikan proteksi atau perlindungan sehingga umur simpan produk menjadi lebih panjang, memudahkan penyimpanan dan distribusi. Sedangkan menurut Susanto dan Sucipta (1994) kemasan adalah wadah atau tempat yang digunakan untuk mengemas suatu produk yang telah dilengkapi oleh tulisan, label dan keterangan lain yang dirasa perlu disampaikan pada konsumen. Menurut Hui (1992), fungsi dari pengemas pada makanan adalah sebagai berikut : a. Menjaga kualitas makanan, b. Mengurangi penggunaan bahan kimia pada makanan, c. Melindungi makanan dari kerusakan fisik dan kimia sehingga dapat mengurangi food wastage, d. Sebagai barrier terhadap transfer oksigen, air, komponen kimia dan mikrooorganisme, e. Sebagai informasi produk terhadap konsumen, meliputi komposisi makanan, berat atau volume, nama perusahaan, kandungan nutrisi, tanggal kadaluarsa, cara penyajian dan lain-lain. Menurut Suyitno (1990), bahan pengemas yang baik harus memenuhi persyaratan-persyaratan sebagai berikut : a. Permukaan transparan untuk menarik konsumen, b. Dapat mengendalikan transfer atau penetrasi air, c. Dapat mengendalikan transfer gas-gas lain, 52

53 d. Memiliki daya tahan terhadap variasi suhu yang agak luas dalam penyimpanan dan penggunaan, e. Tidak mengandung senyawa racun, f. Harga murah, g. Memberikan proteksi terhadap keremukan. Kemasan plastik dibuat dan disusun melalui proses yang disebut polimerisasi degan menggunakan bahan mentah monomer, yang tersusun sambung menyambung menjadi satu dalam bentuk polimer. Kemsan plastik memiliki keunggulan seperti kuat tetapi ringan, inert, tidak berkarat, bersifat termoplastis (heat seal), serta dapat diberi warna. Namun kemasan plastik ini juga memiliki beberapa kelemahan yaitu adanya kemungkinan migrasi zat-zat monomer dan molekul kecil yang terkandung dalam plastik ke dalam bahan makanan yang dikemas sehingga bahan makanan tersebut membahayakan bagi kesehatan konsumen (Winarno, 1994). Migrasi zat-zat monomer dan molekul kecil dalam plastik terjadi bila ada cahaya atau panas, oleh karena itu produk bahan pangan yang dikemas dengan plastik hendaknya disimpan dalam ruangan yang dingin dan sejuk. Perusahaan Roti Matahari mengunakan plastik untuk mengemas produk makanan yang dihasilkannya. Jenis pengemas plastik yang digunakan yaitu : a. PP (Polypropylene) merk Cosmoplene grade FA 8014 yang telah direkomendasikan oleh FDA untuk digunakan sebagai pengemas bahan pangan. Plastik jenis ini digunakan untuk mengemas produk roti sisir roombutter (basah), roti sisir biasa (basah), blencong, warmball, dan kasur.

54 b. HDPE (High Density Polyethylene) yang digunakan untuk mengemas produk roti rounde (basah/kering) dan produk roti kering lainnya selain roti blencong. Pada pengemas plastik diberi label merk roti dan khusus untuk produk roti roombutter diberi label khusus pada kemasannya untuk menunjukkan jenis roti yang dikemas. Plastik HDPE memiliki densitas yang tinggi, yaitu dengan kisaran 0,940 0,965. Plastik HDPE ini memiliki sifat yang lebih buram dari plastik jenis polyprophylene, kaku, keras, dan kurang stabil terhadap panas (Matz, 1972). Plastik jenis polyprophylene (PP) adalah plastik tipis yang lebih kaku, kuat, dan ringan. Plastik ini memiliki ketahanan yang baik terhadap lemak dan stabil pada suhu tinggi. Plastik PP ini lebih mengkilap, permukaannya halus, serta memiliki ketahanan terhadap lemak dan minyak yang lebih baik dibanding plastik jenis HDPE (Susanto dan Sucipta, 1994). Menurut Kadoya (1990), plastik PP memiliki densitas range 0,90-0,91. Plastik ini memiliki kekuatan terhadap terjadinya perobekan yang lebih baik dibandingkan plastik jenis PE. Keunggulan lain plastik jenis PP dibandingkan plastik jenis PE adalah hasil laminasinya yang lebih kaku, memiliki titik leleh lebih tinggi, bau resin (plastik) tidak terlalu tercium, dan merupakan water vapour barrier lebih baik. Plastik yang digunakan pada Perusahaan Roti Matahari memiliki ukuran sebagai berikut: a. Roti rounde (basah/kering) dikemas dengan menggunakan plastik HDPE dengan ukuran plastik 21 cm 17 cm. b. Roti sisir biasa (basah) dikemas dengan mengunakan plastik PP dengan ukuran plastik 21 cm 17 cm, sedangkan roti sisir biasa

55 c. (kering) dikemas dengan menggunakan plastik HDPE dengan ukuran plastik 21 cm x 21 cm. d. Roti kasur dikemas dengan mengunakan plastik PP dengan ukuran plastik 21 cm 17 cm. e. Roti blencong dikemas dengan mengunakan plastik PP dengan ukuran plastik 21 cm 21 cm. f. Roti warmball dikemas dengan mengunakan plastik PP dengan ukuran plastik 13 cm 13 cm. g. Roti sisir roombutter (basah) dikemas dengan menggunakan plastik PP, sedangkan roti sisir roombutter (kering) dikemas dengan menggunakan plastik HDPE dengan ukuran plastik yang sama yaitu 21 21 cm. Metode yang digunakan adalah metode pengemasan tunggal yang terdiri dari pengemas primer yang dilakukan secara manual. Kemasan primer merupakan kemasan yang langsung berhubungan dengan bahan pangan (Priyanto, 1988). 6.2. Alat Penyimpanan dan Metode Penyimpanan Penyimpanan merupakan metode penempatan bahan dalam suatu wadah pada jangka waktu tertentu sehingga bahan tidak cepat rusak. Perusahaan Roti Matahari menyimpan roti yang sudah dikemas di dalam kotak kaleng dan kemudian disimpan dalam gudang roti terlebih dahulu sebelum didistribusikan. Hal ini bertujuan agar tidak terjadi overloading pada proses distribusi dan mencegah deformasi produk selama menunggu giliran distribusi, selain itu kotak kaleng juga berfungsi untuk memudahkan proses pengangkutan ke dalam alat transportasi. Penyimpanan dengan metode tersebut dilakukan untuk roti yang akan didistribusikan ke luar kota atau ke toko-toko lain, sedangkan untuk roti yang akan dijual pada toko

56 pribadi langsung disimpan dalam etalase untuk dijual secara langsung. Proses pendistribusian produk roti tidak lebih dari sehari, oleh karena itu lamanya waktu penyimpanan produk roti dalam kotak kaleng maksimal satu hari. Penyimpanan untuk masing-masing jenis roti dilakukan pada kotak kaleng yang terpisah yang dilengkapi dengan tanggal produksi dan nama jenis roti untuk membedakan kotak-kotak kaleng dengan isi (jenis roti) yang berbeda.