UJI AKTIVITAS DAYA ANTIOKSIDAN BUAH RAMBUTAN RAPIAH DENGAN METODE DPPH

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. antioksidan. Hal ini terjadi karena sebagian besar penyakit terjadi karena adanya

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

III. METODOLOGI PERCOBAAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2015 sampai Juni 2015 di

PENDAHULUAN. Gambar 1 Ilustrasi hukum Lambert Beer (Sabrina 2012) Absorbsi sinar oleh larutan mengikuti hukum lambert Beer, yaitu:

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Spektrum Derivatif Metil Paraben dan Propil Paraben

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN BAHASAN

METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboratorium Penelitian Fakultas Farmasi USU

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengembangan metode dapat dilakukan dalam semua tahapan ataupun

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan Oktober 2011,

INTISARI. UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK BUAH CERMAI (Phyllanthus Acidus. L) DENGAN METODE DPPH (1,1-diphenyl-2-picrylhydrazyl)

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan April sampai dengan bulan Juli 2014

Rahmani Prastiwati, Wranti Sri Rahayu, Dwi Hartanti

ANALISIS Pb PADA SEDIAAN EYESHADOW DARI PASAR KIARACONDONG DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM

UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK METANOL DAN PROFIL KLT PARTISI CAIR-PADAT EKSTRAK DAUN JAHE BALIKPAPAN (Etlingera balikpapanensis)

ABSTRAK ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. datangnya tepat waktu. Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif.

Pengaruh Cara Pengeringan terhadap Perolehan Kadar Senyawa Fenolat dan Aktivitas Antioksidan dari Daun Jambu Biji (Psidium guajava Linn.

III. METODOLOGI PERCOBAAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan September

BAB I PENDAHULUAN. tersebut dapat dihambat (Suhartono, 2002). Berdasarkan sumber. perolehannya ada 2 macam antioksidan, yaitu antioksidan alami dan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Merck, kemudian larutan DHA (oil) yang termetilasi dengan kadar akhir

DAFTAR ISI.. ABSTRAK.. KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH. DAFTAR TABEL.. DAFTAR GAMBAR. DAFTAR LAMPIRAN..

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Molekul ini sangat reaktif sehingga dapat menyerang makromolekul sel seperti lipid,

4 Hasil dan Pembahasan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dewasa ini telah banyak diungkapkan bahaya lingkungan yang tidak sehat

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimental, karena

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Juli 2012 sampai dengan bulan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

TUGAS II REGULER C AKADEMI ANALIS KESEHATAN NASIONAL SURAKARTA TAHUN AKADEMIK 2011/2012

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Pembuatan larutan induk standar fenobarbital dan diazepam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

PHARMACY, Vol.08 No. 03 Desember 2011 ISSN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

BAB I PENDAHULUAN. Radikal bebas merupakan senyawa yang terbentuk secara alamiah di

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Buah pepaya kaya akan antioksidan β-karoten, vitamin C dan flavonoid. Selain itu buah pepaya juga mengandung karpoina, suatu alkaloid yang dapat

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah kentang merah dan

BAB III METODE PENELITIAN. formula menggunakan HPLC Hitachi D-7000 dilaksanakan di Laboratorium

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel diambil di tempat sampah yang berbeda, yaitu Megascolex sp. yang

Jurnal Akademi Farmasi Prayoga ISSN-Online : X Diterbitkan Oleh Akademi Farmasi Prayoga Padang jurnal.akfarprayoga.ac.

PENENTUAN KADAR FLAVONOID TOTAL DAN AKTIFITAS ANTIOKSIDAN DARI DAUN DEWA (Gynura pseudochina [Lour] DC) DENGAN SPEKTROFOTOMETER UV-VISIBEL

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai dengan bulan Juli 2014 di

Pengaruh Perebusan Terhadap Kadar Senyawa Fenolat Total dan Daya Antioksidan Dari Daun Kol (Brassica oleracea L. Var. capitata L,)

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN BAHASAN

Pebandingan Metode Analisa Kadar Besi antara Serimetri dan Spektrofotometer UV-Vis dengan Pengompleks 1,10- Fenantrolin

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN BAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. identitas tanaman tersebut, apakah tanaman tersebut benar-benar tanaman yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pelindung, maupun pembalut penyumbat (Lachman, dkk., 1994). Salah satu bahan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN

VALIDASI PENETAPAN KADAR ASAM ASETIL SALISILAT (ASETOSAL) DALAM SEDIAAN TABLET BERBAGAI MEREK MENGGUNAKAN METODE KOLORIMETRI SKRIPSI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pada proses penggilingan beras sekam padi akan terpisah dari butir beras dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAUN SIRIH HITAM (Piper sp.) TERHADAP DPPH (1,1-DIPHENYL-2-PICRYL HYDRAZYL) ABSTRAK

1.1. LATAR BELAKANG MASALAH

S2-Kimia Institut Pertanian Bogor ANTIOKSIDAN UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. (Pandanus amaryllifolius Roxb.) 500 gram yang diperoleh dari padukuhan

UNIVERSITAS PANCASILA DESEMBER 2009

UNIVERSITAS PANCASILA FAKULTAS FARMASI LAPORAN PENELITIAN DAN PUBLIKASI ILMIAH

TUGAS ANALISIS FARMASI ANALISIS OBAT DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS

Spektrofotometri uv & vis

BAB II METODE PENELITIAN. Universitas Sumatera Utara pada bulan Januari-April 2015

BAB III METODE PENELITIAN

VALIDASI PENETAPAN KADAR BESI DALAM SEDIAAN TABLET MULTIVITAMIN DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Farmasi Kualitatif

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. a. Pemilihan komposisi fase gerak untuk analisis levofloksasin secara KCKT

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Fase gerak : dapar fosfat ph 3,5 : asetonitril (80:20) : panjang gelombang 195 nm

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN. xvii

4. PEMBAHASAN 4.1. Warna Larutan Fikosianin Warna Larutan secara Visual

KAJIAN AKTIVITAS BENTONIT SEBAGAI

Lampiran 1. Lokasi Pengambilan Sampel. Mata air yang terletak di Gunung Sitember. Tempat penampungan air minum sebelum dialirkan ke masyarakat

III. METODOLOGI PENELITIAN di Laboratorium Kimia Analitik dan Kimia Anorganik Jurusan Kimia

STABILITAS FORMALIN TERHADAP PENGARUH SUHU DAN LAMA PEMANASAN

I. PENDAHULUAN. sinar matahari berlebih, asap kendaraan bermotor, obat-obat tertentu, racun

BAB I PENDAHULUAN. Secara alamiah, setiap makhluk hidup atau organisme akan sampai pada

BAB III METODE PENELITIAN. A. Metodologi Penelitian. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metodologi

BAB I PENDAHULUAN. Ketidakstabilan ini disebabkan karena atom tersebut memiliki satu atau lebih

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. membentuk konsistensi setengah padat dan nyaman digunakan saat

Air dan air limbah Bagian 31 : Cara uji kadar fosfat dengan spektrofotometer secara asam askorbat

BAB 1 PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan hal terpenting dalam kehidupan manusia, karena

DAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... SURAT PERNYATAAN... PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH... PRAKATA...

UJI FITOKIMIA DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAUN RAMBUTAN (Nephelium lappaceum)dengan METODE DPPH (1,1-diphenyl-2-picryhidrazyl)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Ditjen BKAK (2014), uraian mengenai teofilin adalah sebagai. Gambar 2.1 Struktur Teofilin

Transkripsi:

UJI AKTIVITAS DAYA ANTIOKSIDAN BUAH RAMBUTAN RAPIAH DENGAN METODE DPPH Tina Dewi Rosahdi 1, Mimin Kusmiyati 2, Fitri Retna Wijayanti 1 Jurusan Kimia Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Gunung Djati Bandung 2 Jurusan Farmasi Politeknik Kesehatan Bandung 2 e-mail: tina_drosahdi@yahoo.com 1, ABSTRAK Senyawa radikal bebas dapat berinteraksi dengan tubuh dan mengakibatkan berbagai penyakit seperti jantung koroner, penuaan dini dan kanker. Radikal bebas dapat diatasi dengan senyawa antioksidan. Toksisitas yang rendah dari senyawa antioksidan yang berasal dari bahan alam menyebabkan senyawa ini lebih diminati dibandingkan dengan senyawa sintetik. Salah satu tumbuhan yang memiliki aktivitas antioksidan adalah buah rambutan. Dalam penelitian ini dilakukan pengujian aktivitas antioksidan terhadap radikal bebas 1,1- Difenil-2-Pikrilhidrazil (DPPH) dari ekstrak buah rambutan dengan baku pembanding vitamin C. Dari hasil penelitian ini diperoleh bahwa ekstrak buah rambutan memiliki aktivitas antioksidan sebesar 33,37% sedangkan daya antioksidan pada vitamin C memiliki nilai IC 50 sebesar 0,0022%. Validasi metode DPPH untuk menguji aktivitas antioksidan dalam buah rambutan menggunakan spektrofotometer UV Visible diperoleh parameterparameter validasi yang meliputi presisi, akurasi, linearitas, batas deteksi dan batas kuantisasi. Dari validasi metode ini diperoleh hasil presisi sebesar 1,85 %, hasil akurasi sebesar 96,96%, linearitas dengan (r 2 ) sebesar 0,999, batas deteksi 0,0049 μg/l dan batas kuantisasi 0,016 μg/l. Kata kunci : Antioksidan, Buah rambutan, DPPH PENDAHULUAN Pergeseran pola hidup masyarakat dari pola hidup tradisional menjadi pola hidup yang praktis dan instan, khususnya pada pemilihan makanan, memiliki dampak negatif bagi kesehatan. Makanan cepat saji dengan pemanasan tinggi dan pembakaran merupakan pilihan dominan yang dapat memicu terbentuknya senyawa radikal bebas (Poumorad et al, 2006). Radikal bebas merupakan atom atau molekul yang mengandung satu atau lebih elektron yang tidak berpasangan pada orbital terluarnya. Senyawa radikal bebas timbul akibat berbagai proses kimia kompleks dalam tubuh, berupa hasil samping dari proses oksidasi atau pembakaran sel yang berlangsung pada

waktu bernafas, metabolisme sel, olahraga berlebihan, peradangan atau ketika tubuh terpapar polusi lingkungan seperti asap kendaraan bermotor, asap rokok, bahan pencemar dan radiasi matahari atau radiasi kosmis (Fessenden and Fessenden,1986). Radikal bebas dalam tubuh bersifat sangat reaktif dan akan berinteraksi secara destruktif melalui reaksi oksidasi dengan bagian tubuh oksidasi yang berlebihan. Berbagai bukti ilmiah menunjukkan bahwa senyawa antioksidan mengurangi resiko terhadap penyakit kronis seperti kanker dan penyakit jantung koroner (Prakash, 2001). Dewasa ini digunakan penambahan antioksidan sintetik seperti butil hidroksi anisol (BHA) dan butil hidroksi toluene (BHT) pada berbagai produk kosmetik, obat, makanan maupun maupun sel-sel tertentu yang tersusun minuman, tetapi antioksidan sintetik atas lemak, protein, karbohidrat, DNA, dan RNA sehingga memicu berbagai penyakit seperti jantung koroner, penuaan dini dan kanker. Oleh sebab itu dibutuhkan antioksidan untuk mengatasi radikal bebas (Reynertson, 2007). Antioksidan atau senyawa penangkap radikal bebas merupakan zat yang dapat menetralkan radikal bebas, atau suatu bahan yang berfungsi mencegah sistem biologi tubuh dari efek yang merugikan yang timbul dari proses memberikan efek toksik dan karsinogenik pada tubuh manusia sehingga dilakukan usaha untuk mencari antioksidan alami yang berasal dari tumbuhan yang dianggap lebih baik dan lebih aman dari antioksidan sintetik, khususnya apabila ditinjau dari segi kesehatan (Osawa et al, 1992). Buah rambutan merupakan salah satu sumber alami yang mengandung antioksidan. Metode yang digunakan untuk mengidentifikasi daya antioksidan ataupun reaksi yang menyebabkan

buah rambutan adalah metode DPPH Selanjutnya dilakukan pembuatan larutan (1,1-difenil-2-pikrilhidrazil). 1,1-Diphenil-2-pikrilhidrazil (DPPH) dengan konsentrasi 0,0004 M dengan METODE ALAT Instrumen yang digunakan dalam pengujian daya antioksidan dalam buah cara ditimbang sebanyak 0,0788 g DPPH kemudian dimasukkan ke dalam labu ukur 500,0 ml dan ditepatkan sampai tanda batas dengan etanol. Sebanyak 1,0 rambutan ialah visibel. Spektrofotometer UV ml larutan sampel (dengan berbagai konsentrasi) dimasukkan ke dalam labu BAHAN Sari buah rambutan, aquades, etanol, DPPH (1,1-diphenyl-2- pikrilhidrazil) dan vitamin C dengan konsentrasi 0,5, 1, 2 dan 2,5. PROSEDUR KERJA 1) Persiapan sampel ukur 5,0 ml, ditambahkan DPPH 0,0004 M sebanyak 1,0 ml kemudian ditepatkan sampai tanda batas dengan etanol. Campuran dibiarkan selama 30 menit pada suhu kamar. Selanjutnya dilakukan pengukuran absorban larutan pada panjang gelombang 519,5 nm. Besarnya daya antioksidan dapat dihitung dengan rumus : Larutan sampel dibuat dengan konsentrasi 100.000. Kemudian dari larutan sampel 100.000 dibuat larutan dengan konsentrasi 10.000, 20.000, 30.000, 40.000, dan 50.000 dalam aquadest. = x 100% Dari data antioksidan dibuat persamaan garis yang menandakan hubungan antara konsentrasi dengan daya

antioksidan (%) untuk menentukan daya antioksidan secara kuantitatif (IC 50 ). Untuk menentukan daya antioksidan terhadap vitamin C, dibuat larutan vitamin C 5 dalam pelarut yang memiliki ph 3,01. Selanjutnya dilakukan prosedur yang sama dengan sampel. Kemudian dilakukan penentuan persamaan garis hubungan daya antioksidan vitamin C dengan konsentrasi vitamin C dan penentuan nilai IC 50. Selanjutnya nilai IC 50 sampel dibandingkan terhadap vitamin C. Absorban DPPH awal diukur dengan pengerjaan seperti sampel, namun dengan tidak menambahkan sampel. pengolahan data melalui perhitungan statistik sehingga didapatkan d% untuk memperoleh akurasi dan cv % untuk memperoleh presisi. Perhitungan : Linearitas Presisi (cv %) = x 100 % Akurasi (d %) = x 100 % Untuk menentukan linearitas, dibuat standar dengan 7 konsentrasi yang berbeda. Hasil pengukuran dibuat kurva yang menunjukkan hubungan antara konsentrasi dan absorban, kemudian dilakukan uji regresi linier sederhana dan uji korelasi untuk menghitung koefisien linearnya. Batas Deteksi dan Batas Kuantisasi Absorban batas deteksi dihitung dari 3 kali simpangan baku kurva Validasi Analisis Presisi dan Akurasi kalibrasi dibagi slope persamaan garis linier. Konsentrasi batas deteksi : Sampel simulasi buah rambutan diukur sebanyak 7 kali pengulangan. Dari hasil Pengukuran sampel dilakukan LOD = 3 X SD Batas deteksi dihitung dari 10 kali simpangan baku kurva kalibrasi dibagi

slope persamaan garis linear. Konsentrasi batas kuantisasi : LOQ = 10 X SD HASIL DAN PEMBAHASAN Kemampuan sampel buah rambutan rapiah untuk menangkap radikal DPPH merupakan suatu indikasi bahwa sampel uji tersebut beraktivitas antioksidan. Parameter yang digunakan untuk uji penangkapan radikal DPPH ini adalah nilai IC 50, yaitu konsentrasi ekstrak/fraksi uji yang dibutuhkan untuk menangkap radikal DPPH sebesar 50%. Nilai IC 50 diperoleh dari suatu persamaan regresi linier yang menyatakan hubungan antara konsentrasi ekstrak/fraksi uji dan persen penangkapan radikal. % daya antioksidan 16.00% 14.00% 12.00% 10.00% 8.00% 6.00% 4.00% y = 0,015x + 0,073 R² = 0,998 2.00% 0.00% 0 20 40 60 Konsentrasi Gambar 1. Hubungan Konsentrasi Ekstrak Buah Rambutan Rapiah Dengan Persen Daya Antioksidan Uji aktivitas antioksidan atau penghambatan terhadap radikal bebas menggunakan metode DPPH menunjukkan bahwa ekstrak buah

rambutan rapiah memiliki aktivitas (senyawa pembanding) dapat dilihat antioksidan. Hasil pengujian ekstrak pada Gambar 1 dan 2. buah rambutan rapiah dan Vitamin C 3.00% % daya antioksidan 2.50% 2.00% 1.50% 1.00% y = 0,05x - 0,001 R² = 0,998 0.50% 0.00% 0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 konsentrasi Gambar 2. Hubungan Konsentrasi Vitamin C Dengan Persen Daya Antioksidan Berdasarkan persamaan regresi linier tersebut dapat ditentukan nilai IC 50 ekstrak buah rambutan rapiah dan standar vitamin C. Dari Gambar 3 dapat dilihat bahwa aktivitas antioksidan ekstrak buah rambutan rapiah memiliki nilai IC 50 antara 3000 4000. IC 50 5000 4000 3000 2000 1000 0 2, 3120.5 4, 3566.1 6, 3328.5 7, 3839.5 1; 3328,5 3, 3566.1 5, 3328.5 0 2 4 6 8 Pengulangan Gambar 3. Grafik Nilai IC 50 Pada Sampel Buah Rambutan Rapiah

1000.005 1000 999.995 3 4 IC 50 999.99 999.985 999.98 999.975 6 2 7 1 5 0 2 4 6 8 Pengulangan Gambar 4. Grafik Nilai IC 50 Pada Standar Vitamin C Berdasarkan ke-2 grafik di atas dapat diketahui bahwa buah rambutan rapiah memiliki aktivitas antioksidan yang lebih kecil dibanding vitamin C, hal ini dapat dilihat jumlah daya antioksidan pada vitamin C memiliki nilai IC 50 antara 999,98-1000, sedangkan pada sampel rambutan yang dianalisis memiliki nilai IC 50 3000 4000. Pada struktur radikal DPPH terjadi delokalisasi elektron sehingga membuat larutan DPPH berwarna ungu. Ketika larutan DPPH dicampur dengan senyawa yang dapat mendonorkan elektron, proses delokalisasi elektron akan terhenti dan membuat DPPH menjadi bentuk tereduksi. Bentuk tereduksi membuat DPPH kehilangan warna ungu. Hal tersebut yang menjadi dasar pengukuran berdasarkan metode DPPH karena intensitas warna ungu berbanding lurus dengan konsentrasi DPPH. Penurunan intensitas warna yang terjadi disebabkan oleh adanya penangkapan satu elektron oleh senyawa radikal DPPH dari zat antioksidan yang menyebabkan tidak adanya kesempatan elektron tersebut untuk beresonansi.

Tahap Inisiasi : + H. DPPH Hidrazin DPPH Hidrazil (bentuk tereduksi) Tahap Propagasi : Asam askorbat DPP Hidrazil Asam askorbat DPP Hidrazin Tahap Terminasi :

Asam askorbat DPP Hidrazin Asam Dehidroaskorbat DPP Hidrazin (Bentuk reduksi) Gambar 5. Mekanisme Reaksi Yang Terjadi Antara Vitamin C Dengan DPPH Persamaan Kurva Baku Kurva baku adalah kurva yang menggambarkan hubungan antara kadar dan serapan yang diperoleh dari hasil analisis regresi dan kadar terhadap serapan cahaya oleh atom. Absorban 0.875 0.87 0.865 0.86 0.855 0.85 0.845 0.84 0.835 0.83 0.825 y = -0,09x + 0,878 R² = 0,999 0 1 2 3 4 5 6 Konsentrasi Gambar 6. Kurva Kalibrasi Standar Vitamin C

Validasi dan Metode Analisis Validasi metode dilakukan sesuai dengan SNI 19-17025-2008 dengan parameter pengujian sesuai dengan kategori untuk penentuan kuantitatif komponen utama atau bahan aktif yaitu presisi, akurasi, linearitas, batas deteksi dan batas kuantisasi. Presisi dan Akurasi Uji akurasi dan presisi dilakukan dengan pemeriksaan larutan baku secara berulang-ulang sebanyak 7 kali. Tabel 1. Data Uji Validasi Pada Presisi Pada Standar Vitamin C Kriteria Uji: Presisi: Jika CV 2% maka presisi dinyatakan Konsentrasi Standar Vitamin C baik. 0,5 1,0 1,5 2,0 2,5 Jika CV 2% maka presisi dinyatakan tidak baik Dari Tabel 1 terlihat bahwa nilai CV dari pengujian ini memiliki presisi yang baik yaitu simpangan baku 2% dan koreksi volume 10 % yang memiliki rentang nilai pada simpangan baku Rata-rata 0,8647 0,857 0,8423 0,836 0,8287 SD 0,0033 0,0018 0,0023 0,0011 0,0013 %CV 0,38% 0,19% 0,27% 0,13% 0,16% 0,2% sampai dengan 0,4% sedangkan untuk koreksi volume rentang nilainya adalah 0,16% sampai dengan 0,56%. Akurasi Akurasi dilihat dari besarnya % Recovery, kisaran rata-rata hasil uji kadar analit dalam sampel yang diperiksa adalah 92%-102% (Harmita, 2004). perolehan kembali yang diizinkan untuk

Tabel 2. Data % Recovery Standar Pada Konsentrasi 0.5, 1.0, 1.5, 2.0, 2,5 Xs Ys Xp Yp Konsentrasi Sampel % recovery () 0,5 0,873 0,5 0,869 1,0 100 1,0 0,868 1,1 0,859 2,1 100 1,5 0,864 1,6 0,851 3,0 93,33 2,0 0,859 2,1 0,842 4,0 95,00 2,5 0,855 2,6 0,833 5,0 96,00 Keterangan : Xs : Konsentrasi Seharusnya Ys : Absorban Seharusnya Xp : Konsentrasi Pengukuran Yp : Absorban Pengukuran Dari Tabel 2 diperoleh %Recovery rata-rata adalah 92-94%. Dari hasil yang diperoleh tersebut maka dapat disimpulkan bahwa akurasi dan presisi metode analisis yang dilakukan cukup tinggi karena memenuhi syarat %Recovery yaitu sebesar 92%-102% (Ermer, et. al., 2005).

Linearitas baik, proporsional terhadap konsentrasi Linearitas adalah kemampuan analit dalam sampel. Hasil absorbansi metode analisis yang memberikan respon yang secara langsung atau dengan untuk uji linearitas terdapat dalam grafik di bawah ini. bantuan transformasi matematik yang 1.0005 Regresi 1 0.9995 0.999 0.9985 0.998 0.9975 6 1 2 3 4 5 7 0 2 4 6 8 Pengulangan Gambar 7. Grafik Linearitas Hubungan Pengulangan Dengan Regresi Standar Vitamin C Keterangan : Pengulangan ke 2 Warna Regresi (R ) 1 Merah 0,998 2 Orange 0,998 3 Kuning 0,998 4 Hijau 0,998 5 Biru 0,998

6 Merah muda 1 7 ungu 0,998 Dari Gambar 7, pada pengulangan ke-1 sampai ke-7 didapatkan nilai r antara 0.998-1 sedangkan syarat dari suatu metode uji mempunyai linearitas yang baik jika nilai r lebih besar dari 0,98. Hal ini membuktikan bahwa metode uji antioksidan metode DPPH dengan KESIMPULAN Dari penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa buah rambutan rapiah memiliki aktivitas antioksidan, dengan daya antioksidan sebesar 3000-4000 rpm. Metode DPPH Spektrofotometer UV-Visible yang digunakan untuk menguji daya mempunyai linearitas yang baik. antioksidan telah memenuhi kriteria validasi metode analisis. Batas deteksi dan Batas kuantisasi Definisi batas deteksi menurut Harmita (2004) adalah jumlah terkecil analit dalam sampel yang dapat dideteksi dan masih memberikan respon signifikan dibandingkan dengan blanko. LOD = 3 SD LOQ = 10 SD DAFTAR PUSTAKA Ermer, J.H. and Miller, McB. (2005). Method Validation in Pharmaceutical = 3 X 0,0016 = 0,0049 = 10 X 0,0016 = 0,016 Analysis, A Guide Best Practice Weinheim: WILEY-VCH Verlag GmbH & Co. KgaA.

Prakash, A., 2001, Antioxidant Activity Fessenden, R. J. And J. Fessenden. 1986. Kimia Organik. Jilid I. Edisi Ketiga. Jakarta: Erlangga.. Medallion Laboratories : Analytical Progres Vol 19 No : 2. 1 4. Harmita. 2004. Petunjuk Pelaksanaan Validasi Metode dan Cara Perhitungannya, Majalah Ilmu Kefarmasian, Vol. I, No.3, Desember 2004, Hal 117 135. Reynertson, K. A. 2007. Phytochemical Analysis of Bioactive Constituens From Edible Myrtaceae Fruit. [Dissertation]. The City University of New York, New York. Osawa, T., H. Katsuzaki, Y. Hagiwara, and T. Shibamoto. 1992. A novel antioxidant isolated from young green barley leaves. Journal of Agricultural and Food Chemistry. 40: 1135. Poumorad, F., S. J. Hosseinimehr, and N. Shahabimajd.. 2006. Antioxidant activity phenol and flavonoid contents of some selected Iranian medicinal plants. African Journal of Biotechnology, 11,1142-1145.