BAB I PENDAHULUAN. hingga sang manusia menutup mata untuk yang terakhir kalinya. Kebutuhan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. dengan kelompok maupun suatu kelompok dengan kelompok lainnya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. merupakan kegiatan penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan.

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Tidak diragukan lagi bahwa pendidikan sangat dibutuhkan setiap manusia.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Ilmu retorika mempunyai hubungan yang erat dengan dialektika yang

MODUL TIGA KOMUNIKASI

Sugeng Pramono Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Komunikasi dan Informatika Universitas Muhammadiyah Surakarta

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Konteks Masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA

tetapi tidak akan menggambarkan kesatuan-kesatuan bahasa. Menulis merupakan representasi bagian dari kesatuan-kesatuan ekspresi bahasa.

BAB I PENDAHULUAN. sederhana sehingga mudah dimengerti oleh pembacanya. lima, yaitu: kalimat berita, kalimat perintah, kalimat Tanya, kalimat seruan,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Masalah

1. BAB I PENDAHULUAN

PERIKLANAN KOMUNIKASI PERSUASIF

KEJELASAN KOMUNIKASI BERDASARKAN UNSUR KOMUNIKASI

BAB III LANDASAN TEORI

Kata Kunci: komunikasi interpersonal, implikasi, sikap individu

BAB V PENUTUP. pedagang lansia dengan menggunakan komunikasi teori persuasif adalah pola

BAB I PENDAHULUAN. disampaikan akan berlangsung efektif apabila memiliki satu kesepahaman

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi adalah suatu bentuk interaksi manusia yang saling

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Komunikasi merupakan aktivitas dasar manusia yang digunakan sebagai

PSIKOLOGI KOMUNIKASI. Ruang Lingkup Psikologi. Komunikasi. Oni Tarsani, S.Sos.I., M.Ikom. Komunikasi. Modul ke: Fakultas Ilmu

Sistem Interpersonal. By Ita Mutiara Dewi

BAB I PENDAHULUAN. melakukan proses pengubahan atau pembentukan sikap komunikan secara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Daerah Khusus Ibukota Jakarta (DKI Jakarta) adalah ibu kota negara

Materi Minggu 1. Komunikasi

BAB II KAJIAN TEORI. yang terlibat di dalamnya saling mempengaruhi (Sugiyo, 2005). Komunikasi antar

BAB I PENDAHULUAN. pihak (Grillo et al., 2008). Permasalahan lingkungan menjadi isu global bagi banyak

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi merupakan hal terpenting dalam setiap kehidupan manusia.

ETIKA & FILSAFAT KOMUNIKASI

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Kata media berasal dari bahasa latin yaitu medium yang secara harfiah berarti

Perkembangan Ilmu Komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Konteks Masalah

ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA ARTIKEL SURAT KABAR SOLOPOS EDISI APRIL - MEI 2010

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Persepsi adalah pandangan maupun kemampuan individu untuk

BAB I PENDAHULUAN. Sosialisasi adalah proses seseorang memperoleh pengetahuan,

BAB I PENDAHULUAN. penulis) maupun sebagai komunikan (mitra-bicara, penyimak, atau pembaca).

BAB I PENDAHULUAN. Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris communication berasal

BAB I PENDAHULUAN. makhluk hidup ini selalu melakukan komunikasi antar sesamanya. Manusia dalam

KOMUNIKASI PERSUASIF AGEN ASURANSI DALAM MEREKRUT CALON AGEN ASURANSI

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Rumah sakit suatu lembaga bergerak dibidang kesehatan terus

PROFESSIONAL IMAGE. Etiket dalam pergaulan (2): Berbicara di depan Umum, etiket wawancara. Syerli Haryati, S.S. M.Ikom. Modul ke: Fakultas FIKOM

BAB I PENDAHULUAN. memainkan strategi pemasaran yang cerdik untuk dapat bertahan dan terus

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Penelitian saudara Ashari (2011) yang berjudul Pengaruh Desain Kemasan Produk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang Manusia pada hakikatnya adalah sebagai makhluk individu dan

I. PENDAHULUAN. semakin modern, diharapkan dapat meningkatkan aktivitas serta kreativitas

BAB I PENDAHULUAN. Public Relations (PR) berperan dalam menentukan seorang sosok brand ambassador

BAB V PENUTUP. Pada bab V ini penulis mengemukakan kesimpulan dan saran berkaitan

Perkuliahan I dan II Public Speaking

BAB I PENDAHULUAN. baik melalui lambang-lambang isyarat (nonverbal), lisan (verbal), maupun tulisan.

Bahan Bacaan Komunikasi Efektif. Pengertian Komunikasi Efektif

Psikologi Komunikasi Antar Pribadi

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari seseorang melakukan komunikasi, baik

Hubungan Komunikasi Antar Pribadi Antara Warga Amerika dan Warga Medan yang tergabung di Lembaga Language and Cultural Exchange Medan.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupannya, keberhasilan seseorang tidak hanya ditentukan oleh

KOMUNIKASI EFEKTIF DISAMPAIKAN PADA MATA KULIAH ETIK UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA Asrori,MA. Modul ke: Fakultas FASILKOM

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Belajar merupakan suatu proses dari tidak tahu menjadi tahu yang

KIP dan Perubahan Sikap

BAB I PENDAHULUAN. ditegaskan oleh Astrid (1982:120) bahwa, Semenjak peluncuran satelit

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. potensi intelektual dan sikap yang dimilikinya, sehingga tujuan utama

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Manusia adalah makhluk sosial, yang satu sama lainnya saling

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu sistem yang telah diatur dalam undang-undang. Tujuan pendidikan nasional

Komunikasi. Komunikasi adalah proses pemindahan pengertian dalam bentuk gagasan, informasi dari seseorang ke orang lain (Handoko, 2002 : 30).

KOMUNIKASI INSTRUKSIONAL DOSEN JURUSAN ILMU KOMUNIKASI DI MATA MAHASISWA JURUSAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN S.

BAB I PENDAHULUAN. Guru berperan penting dalam proses pendidikan anak di sekolah, bagaimana

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sebagai interaksi antara dirinya dan lingkungannya. Keseluruhan proses

KOMUNIKASI YANG EFEKTIF

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dicapai siswa yaitu menemukan pokok-pokok berita (apa, siapa, mengapa,

EFEKTIVITAS KOMUNIKASI KEPALA DESA DALAM MELESTARIKAN TRADISI GOTONG ROYONG DI DESA TABA PASEMAH KABUPATEN BENGKULU TENGAH

BAB II STUDI PUSTAKA. oleh Gunter K. Stahl, L. A. (2010 : ) berjudul Quality of Communication

BAHAGIA BELAJAR BAHAGIA MINAT MEMBANGUN KARAKTER BELAJAR ANAK GENERASI PEMBELAJAR MANDIRI SEPANJANG HAYAT TUJUAN HIDUP MANUSIA

BAB 1 PENDAHULUAN. film memiliki realitas yang kuat salah satunya menceritakan tentang realitas

BAB II KAJIAN TEORI. 2.1 Komunikasi Persuasif

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Komunikasi Instruksional Pengajar Dalam Membentuk Sikap Anggota Untuk Melestarikan Aksara Sunda Sebagai Budaya Sunda

KOMUNIKASI EFEKTIF EFEK KOGNISI EFEK KONASI UMPAN BALIK

BAB I PENDAHULUAN. dalam kegiatan-kegiatan belajarnya dan memberi petunjuk atas perbuatan

Strategic Communication Museum Kereta Api Ambarawa. Divisi Communication

BAB I PENDAHULUAN. suatu interaksi dengan lingkungan sekitarnya. Proses interaksi salah satunya dengan adanya

I. PENDAHULUAN. Bahasa tersebut digunakan sebagai alat untuk menyampaikan pikiran, dan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan anak usia dini. Di dalam undang-undang Sisdiknas Nomor 20 Tahun. bagi anak berusia empat tahun sampai enam tahun.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam suatu perusahaan sangat dipengaruhi oleh lingkungan pemasaran,

Komunikasi Bisnis Kelompok 7 1

HAKIKAT PESAN DALAM KOMUNIKASI Danus Ardiansah 5F31 B

Human Relations. Memahami Konsep Dasar Komunikasi dalam Human Relations. Amin Shabana. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide,

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN PROPOSISI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. terhadap perilakunya seseorang perlu mencari tahu penyebab internal baik fisik,

SOSIOLOGI KOMUNIKASI

BAB III STRATEGI DAN KONSEP VISUAL

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PROSES KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTAR PEGAWAI DINAS PENDIDIKAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU. Nur Oktapianti NIM :

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Komunikasi merupakan suatu dasar yang penting dalam kehidupan manusia sebagai makhluk sosial. Karena komunikasi sendiri sebenarnya sudah berlangsung sejak manusia masih dalam kandungan sang ibu dan akan terus berlangsung hingga sang manusia menutup mata untuk yang terakhir kalinya. Kebutuhan manusia untuk mendapatkan dan berbagi informasi atau pesan telah melahirkan komunikasi. Komunikasi bisa berbentuk verbal dan non-verbal. Komunikasi bisa berlangsung tidak hanya dalam bentuk kata kata dan ucapan tetapi juga bisa berupa simbol simbol yang bisa dimengerti oleh komunikator dan komunikan. Seperti bayi yang akan menangis apabila mereka kelaparan atau sedang merasa tidak nyaman dengan popoknya, tangis bayi tersebut merupakan contoh komunikasi yang berupa non-verbal dan dimengerti oleh sang ibu. Komunikasi merupakan proses pertukaran informasi dan pesan yang dibawa oleh komunikator kepada komunikan. Dengan begitu terdapat peristiwa di mana sang komunikator mempengaruhi sang komunikan dengan pesan atau informasi yang dibawanya. Proses komunikasi yang seperti ini disebut juga dengan komunikasi persuasif. 1

2 Komunikasi persuasif merupakan proses komunikasi yang bersifat mengajak dan mempengaruhi sikap dan perilaku agar seperti yang diinginkan komunikator. Komunikasi persuasif ini sifatnya membujuk tanpa ada paksaan. Karena sifatnya yang membujuk proses komunikasi ini tidak jalan digunakan dalam mengajak orang lain bergabung dalam suatu kelompok organisasi. Manusia tumbuh besar dan berkembang, ketika melalui proses itu mereka akan melakukan interaksi yang lebih luas dari sekedar komunikasi yang mereka lakukan seperti pada contoh bayi tadi. Sebagai makhluk sosial mereka tidak hanya membutuhkan komunikasi yang bersifat interpersonal atau antar pribadi tetapi mereka akan merasakan sebuah dorongan untuk melakukan interaksi ke sebuah kelompok mulai dari kelompok kecil seperti kelompok bermain sampai kelompok yang lebih besar seperti organisasi dan masyarakat. Rasa ingin diterima dan dianggap juga memicu manusia terjun ke suatu kelompok atau organisasi. Dengan bergabung dengan suatu kelompok atau organisasi manusia akan merasa bahwa mereka tidak sendiri dan merupakan bagian dari sesuatu. Bandung adalah salah satu kota yang memiliki banyak perguruan tinggi negeri maupun swasta yang berkualitas dan dikenal dengan kreativitas yang tinggi, menjadikannya sebagai sasaran kota tempat melanjutkan pendidikan oleh banyak siswa Sekolah Menengah Umun atau Kejuruaan yang baru saja lulus. Para siswa yang ingin melanjutkan studinya di bandung bukan hanya mereka yang berasal dari bandung, Jawa Barat, ataupun se-pulau Jawa, tetapi mereka juga yang

3 berasal dari seluruh daerah di Indonesia yaitu dari sabang maupun marauke. Sehingga muncul lah para perantauan dengan label mahasiswa atau pelajar. Sebagai seorang perantau mereka harus bisa beradaptasi dengan tempat rantauan mereka. Berdasarkan perasaan senasib dan seperjuangan terutama dengan latar belakang suku dan budaya yang sama sehingga menimbulkan gagasan untuk mendirikan suatu kelompok atau organisasi pelajar dan mahasiswa yang bersifat kedaerahan. Organisasi ini berfungsi sebagai sarana melatih diri dalam berorganisasi juga sebagai tempat untuk para anggota saling mengawasi dan memotivasi dalam kegiatan perkuliahan maupun kehidupan sehari hari di perantauan yang jauh dari orang tua. Organisasi tidak akan berjalan dengan baik apabila anggotanya tidak bersemangat dan tidak tertarik dalam melaksanakan kegiatan yang akan diadakan, maka diperlukan peningkatan minat anggota terhadap organisasi agar anggota mau kembali aktif dan mengikuti semua kegiatan organisasi. Minat merupakan suatu gejala psikologis yang menyebabkan munculnya pengertian seseorang terhadap suatu obyek yang menimbulkan perhatian dan rasa tertarik terhadap obyek tersebut. Minat berkaitan erat dengan motivasi seseorang, sesuatu yang dipelajari, serta dapat berubah-ubah tergantung pada kebutuhan, dan pengalaman. Minat bersifat pasang surut atau tidak tetap tetapi dapat ditingkatkan apabila mengalami penurunan.

4 Organisasi kemahasiswaan yang peneliti teliti adalah Keluarga Pelajar Mahasiswa Karimun Bandung (KPMK Bdg) yang merupakan organisasi kemahasiswaaan yang berasal dari kabupaten Karimun, Kepulauan Riau. KPMK Bdg merupakan organisasi yang beranggotakan mahasiswa dan pelajar yang berasal dari kabupaten karimun yang sedang dan telah menuntut ilmu di Kota Bandung, Jawa Barat. Organisasi ini bertujuan menyatukan dan mempererat hubungan antara mahasiswa rantauan, serta membantu memfasilitasi mahasiswa atau pelajar yang akan memulai studi di kota Bandung. Dengan kata lain KPMK Bdg bisa juga dianggap bahwa sebagai duta dari pemerintah Kabupaten Karimun untuk pelajar dan mahasiswa yang berada di Bandung. Berdasarkan hasil pengamatan yang peneliti lakukan pada organisasi kemahasiswaan KPMK Bdg, dapat dilihat ada beberapa masalah yaitu: 1. Kurangnya pengetahuan anggota tentang kegiatan yang diadakan organisasi, contoh: anggota tidak memahami maksud dari kegiatan kegiatan yang dilangsungkan oleh organisasi. 2. Kurangnya rasa ingin tahu terhadap semua kegiatan yang diadakan organisasi, contoh: anggota tidak tertarik dengan informasi tentang kegiatan yang diadakan. Faktor penyebabnya diduga antara lain karena : 1. Keahlian komunikator yang dianggap masih kurang dalam memberikan informasi dan mengajak anggota contoh: pengurus kurang paham cara menyampaikan ajakan kepada anggota.

5 2. Isi pesan yang disampaikan tidak menarik perhatian anggota, contoh: isi pesan yang monoton sehingga anggota merasa bosan. Berdasarkan latar belakang masalah di atas, peneliti berusaha mengangkat permasalahan tersebut sebagai judul skripsi FUNGSI KOMUNIKASI PERSUASIF DALAM MENINGKATKAN MINAT KEBERSAMAAN PADA ANGGOTA KELUARGA PELAJAR MAHASISWA KARIMUN BANDUNG (KPMK BDG) 1.2. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas, maka dapat dibuat suatu identifikasi masalah sebagai berikut : 1. Bagaimana fungsi komunikasi persuasif dalam meningkatkan minat kebersamaan anggota KPMK - Bandung 2. Hambatan-hambatan apa saja yang muncul pada pelaksanaan komunikasi persuasif dalam meningkatkan minat kebersamaan pada anggota KPMK - Bandung 3. Usaha apa saja yang dilakukan untuk mengatasi hambatan pelaksanaan komunikasi persuasif dalam meningkatkan minat kebersamaan pada anggota KPMK Bandung

6 1.3. Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui fungsi komunikasi persuasif dalam meningkatkan minat kebersamaan pada anggota KPMK - Bandung. 2. Untuk mengetahui hamabatan-hambatan yang muncul pada pelaksanaan komunikasi persuasif dalam meningkatkan minat kebersamaan pada anggota KPMK - Bandung 3. Untuk mengetahui usaha - usaha yang dilakukan untuk mengatasi hambatan dalam komunikasi persuasif dalam meningkatkan minat kebersamaan pada anggota KPMK Bandung 1.4 Kegunaan Penelitian 1. Kegunaan Teoristis a. Diharapkan dapat menambah pengetahuan dan referensi ilmu komunikasi mengenai komunikasi persuasif dan segala unsur unsurnya. b. Diharapkan hasil penelitian ini dapat melengkapi kepustakaan dalam menyampaikan komunikasi persuasif 2. Kegunaan Praktis a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna dengan memberikan masukan kepada organisasi Keluarga Pelajar Mahasiswa Karimun Bandung ( KPMK Bandung ) dan dapat menjadikan panduan atau referensi dalam menentukan langkah berkomunikasi dan pendekatan

7 kepada anggota anggotanya agar bertambah minat mereka untuk berorganisasi. b. Penelitian ini dapat menambah wawasan, pengetahuan dan pengalaman dalam menerapkan konsep konsep dasar ilmu komunikasi khususya komunikasi persuasif dan komunikasi organisasi yang telah dipelajari selama perkuliahan berlangsung. c. Dapat mengetahui secara langsung keefektivan proses komunikasi persuasif yang dilakukan organisasi tersebut. 1.5 Kerangka Pemikiran Untuk penelitian ini peneliti menggunakan Persuasion Theory, karena seperti yang diungkapkan Elvinaro pada bukunya yang berjudul Metodologi Penelitian untuk Public Relations, yaitu: Persuasi bukan hanya mencoba memanfaatkan kepentingan publik untuk organisasi, melainkan juga memberi alasan kepada orang orang mengapa mereka harus mengadopsi sikap, opini, dan perilaku yang diinginkan komunikator. (2010:117) Berdasarkan oleh Heath yang dikutip oleh Elvinaro pada buku Metodologi Penelitian untuk Public Relations,teori persuasi terdiri dari tiga aspek dasar, yakni: a. Ethos (source credibility), memfokuskan pada kredibilitas sumber dalam menyampaikan pesan. b. Logos (logical appeals), merujuk pada appeals berdasarkan alasan yang logis. c. Pathos (emotional appeals), merujuk pada argumen yang didasarkan pada emosi-membangkitkan perasaan

8 perasaan, seperti rasa takut, salah, amarah, humor, atau haru. (2010:117-118) Komunikasi persuasif sendiri merupakan teknik komunikasi yang bertujuan mengubah opini, sikap, dan perilaku dari komunikan agar sesuai dengan yang diinginkan oleh komunikator dan bersifat ajakan atau bujukan bukan paksaan. Di sini diperlukan peran penting dari sang komunikator sesuai dengan yang salah satu aspek dari teori persuasi yaitu Ethos, yang mana memfokuskan pada kredibilitas sumber yang menyampaikan pesan atau dengan kata lain sang komunikator. Seperti yang disampaikan oleh Effendy pada bukunya yang berjudul Human Relations & Public Relations bahwa: Komunikasi Persuasif adalah proses penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain agara berubah sikapnya, opininya dan tingkahlakunya dengan kedasaran sendiri (2009:81) Lalu pada bukunya yang berjudul Hubungan Masyarakat Suatu Studi Komunikologis, Effendy menyatakan bahwa dimensi dimensi dari komunikasi persuasif adalah: 1. Komunikator 2. Pesan 3. Media 4. Situasi (2006:81) Sedangkan minat yang didefinisikan oleh Rakhmat pada bukunya yang berjudul Psikologi Komunikasi adalah:

9 Minat adalah kesadaran seseorang bahwa suatu objek, seseorang atau sesuatu soal/situasi mengandung sangkut paut dengan dirinya serta minat dipandang sebagai suatu sambutan yang sadar, kalau tidak demikian minat tidak mempurnyai arti sama sekali (2008:52) Kemudian Rakhmat juga menuturkan langkah atau tahap terbentuknya minat, yaitu: 1. Perhatian, terjadi bila dikonsentrasikan pada salah satu alat indera akan mengesampingkan perhatian melalui alat indera lain. 2. Keinginan merupakan salah satu dorongan positif yang mana dari dalam diri seseorang, daya ini mendorong manusia untuk bergerak mendekati objek ataupun misi yang diinginkan. 3. Kesan bermanfaat, pesan harus disampaikan secara jelas menggunakan lambang lambang yang dapat dimengerti bersama oleh komunikator dengan komunikan agar dapat menimbulkan kebutuhan dan minat serta memberikan pemecahan terhadap masalah yang sedang dikomunikasikan. (2008:53)

10 GAMBAR 1.1 Bagan Kerangka Pemikiran Fungsi Komunikasi Persuasif dalam Meningkatkan Minat Anggota Keluarga Pelajar Mahasiwa Karimun - Bandung Persuasion Theory (Heat, 2005) Ethos Logos Pathos Variabel X Komunikasi Persuasif 1. Komunikator 2. Pesan 3. Media 4. Situasi (Effendy 2006:81) Variabel Y Minat 1. Perhatian 2. Keinginan 3. Kesan bermanfaat (Jalaludin Rakhmat 2008:52-53) Indikator: 1. Komunikator a) Keahlian yang dimiliki komunikator. b) Keramahan komunikator. 2. Pesan a) Isi pesan yang menarik. b) Gaya bahasa pesan. 3. Media a) Media cetak b) Media elektronik 4. Situasi a) Kenyamanan b) Ketenangan Indikator: 1. Pehatian a) Adanya pengetahuan tentang kegiatan organisasi. b) Adanya keyakinan anggota terhadap kegiatan organisasi 2. Keinginan a) Adanya rasa ingin tahu. b) Adanya rasa tertarik untuk ikut kegiatan organisasi. 3. Kesan bermanfaat a) Adanya pertimbangan mengenai manfaat keanggotaan. b) Anggota merasakan manfaat keanggotaan. Sumber: Heat (2005), Effendy (2006), Jalaludin Rakhmat (2008) dan modifikasi peneliti dan pembimbing 2014