PERBANYAKAN BIBIT POHON UNTUK REVEGETASI LAHAN PASCA TAMBANG

dokumen-dokumen yang mirip
PROPAGASI BIBIT POHON

PEMBANGUNAN NURSERY UNTUK PERBANYAKAN BIBIT

Penanganan bibit jati (Tectona grandis Linn. f.) dengan perbanyakan stek pucuk

III. FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH DALAM PERBANYAKAN VEGETATIF. Oleh : Danu dan Agus Astho Pramono

Sumber : Manual Pembibitan Tanaman Hutan, BPTH Bali dan Nusa Tenggara.

Teknik Membangun Persemaian Pohon di Desa

Oleh : Iskandar Z. Siregar

Oleh : Iskandar Z. Siregar

(STEK-SAMBUNG) SAMBUNG)

TEKNIK PENGADAAN BIBIT ULIN DENGAN PEMOTONGAN BIJI BERULANG SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN KEDIKLATAN

1. Benuang Bini (Octomeles Sumatrana Miq) Oleh: Agus Astho Pramono dan Nurmawati Siregar

BUDIDAYA SUKUN 1. Benih

Pembuatan Pembibitan Tanaman

SKRIPSI. Persyaratan Sarjana-1. Disusun Oleh: VINA A FAKULTA

Info Teknis Perbenihan Tanaman Hutan

STUDI AWAL PERBANYAKAN VEGETATIF NYAWAI (Ficus variegata) DENGAN METODE STEK

1. PENDAHULUAN BUDIDAYA KAYU PUTIH KATA PENGANTAR

PERSIAPAN BAHAN TANAM TEH

I. PENDAHULUAN. Nanas (Ananas comosus [L.] Merr) merupakan komoditas andalan dalam perdagangan buah

Materi 05 Perbanyakan Tanaman: Bahan Tanam dan Pembibitan. Benyamin Lakitan

PENGARUH ASAL BAHAN DAN MEDIA STEK TERHADAP PERTUMBUHAN STEK BATANG TEMBESU

Budidaya Tanaman Obat. Elvira Syamsir

METODE PENELITIAN. Tempat dan Waktu

PERTUMBUHAN ANAKAN ALAM EBONI (Diospyros celebica Bakh.) DARI TIGA POPULASI DI PERSEMAIAN. C. Andriyani Prasetyawati *

TINJAUAN PUSTAKA. tinggal bercabang banyak dan berwarna kuning pucat atau abu-abu sampai merah

PEMANFAATAN EKSTRAK BAWANG MERAH SEBAGAI PENGGANTI ROOTON F UNTUK MENSTIMULASI PERTUMBUHAN AKAR STEK PUCUK JATI (Tectona grandis L)

I. PENDAHULUAN. keunggulan dalam penggunaan kayunya. Jati termasuk tanaman yang dapat tumbuh

III. METODE PENELITIAN

PERBANYAKAN TANAMAN. Oleh: Rommy A Laksono. Program Studi Agroteknologi UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA

KESESUAIAN MEDIA TUMBUH STEK AKAR SUKUN (Artocarpus communis) (Fitness of Grow Media on the Roots Cutting of Sukun (A. communis))

TEKNIS PERBANYAKAN TANAMAN CEMARA LAUT (Casuarina equisetifolia) PADA MEDIA PASIR Reproduction technique of Casuarina equisetifolia in sandy media

Teknik Pembenihan Acacia Spp. (Akasia) Bebas Penyakit

TEKNOLOGI SAMBUNG PUCUK PADA DUKU KUMPEH

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di kebun percobaan laboratoriun lapangan terpadu

Bibit yang berkualitas merupakan salah satu faktor utama yang mampu menunjang keberhasilan

PEMBUATAN BAHAN TANAM UNGGUL KAKAO HIBRIDA F1

BAB I PENDAHULUAN. perdagangan. Tanaman ini mempunyai kualitas kayu yang sangat bagus, sangat

PENYEDIAAN BAHAN TANAM KEMIRI SUNAN DENGAN TEKNIK GRAFTING

PRODUKSI BIBIT PALA MELALUI PERBANYAKAN GENERATIF DI MALUKU UTARA

PERBANYAKAN VEGETATIF TANAMAN BEBERAPA HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Pemakaian energi global saat ini mencapai sekitar 400 Exajoule (EJ)

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Kelapa Sawit

PEMANFAATAN TANAH LEMPUNGAN SEBAGAI PEREKAT AUKSIN DALAM PERBANYAKAN STEK PUCUK TANAMAN BUAH

BUDIDAYA DAN TEKNIS PERAWATAN GAHARU

PERBANYAKAN BAHAN TANAM LADA DENGAN CARA STEK

PEDOMAN PENGUNDUHAN BENIH PADA PANEN RAYA DIPTEROKARPA 2010

PERBANDINGAN MEDIA TANAM TOP SOIL DAN PUPUK KANDANG PADA WADAH BAMBU TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT MUCUNA BRACTEATA

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Penelitian. Bahan dan Alat

Bahan Tanaman. Oleh : TIM DASAR PRODUKSI TANAMAN

Kultur Jaringan Menjadi Teknologi yang Potensial untuk Perbanyakan Vegetatif Tanaman Jambu Mete Di Masa Mendatang

Kegiatan di Persemaian Secara Lengkap

III. METODOLOGI Waktu dan Tempat Penelitian

PANDUAN PRAKTIKUM BUDIDAYA TANAMAN INDUSTRI. Disusun oleh : Ir. Sarjiyah, M.S. Ir. Titiek Widyastuti, M.S.

Pengendalian hama dan penyakit pada pembibitan yaitu dengan menutup atau mengolesi luka bekas pengambilan anakan dengan tanah atau insektisida,

Repositori FMIPA UNISMA

BAB I PENDAHULUAN. mudah diperbanyak dan jangka waktu berbuah lebih panjang. Sedangkan

PEMBIBITAN KOPI PUSAT PENELITIAN KOPI DAN KAKAO INDONESIA

I. TATA CARA PENELITIAN. Muhammadiyah Yogyakarta di Desa Tamantirto, Kecamatan Kasihan, Kabupaten

PERBANYAKAN BAHAN TANAM NILAM DENGAN CARA SETEK

Kata kunci : Umur pertumbuhan, Dipterocarpaceae, mersawa, Anisoptera costata Korth

Peluang Usaha Budidaya Cabai?

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Sambung Pucuk Pada Tanaman Durian

PRODUCT KNOWLEDGE PEPAYA CALINA IPB 9

I. PENDAHULUAN. multiguna karena hampir seluruh bagian pohonnya dapat dimanfaatkan.

PENGARUH AUKSIN TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT CABUTAN ALAM GAHARU

MATERI 7. PERBANYAKAN VEGETATIF

I. PENDAHULUAN. Alstonia scholaris (L.) R. Br. atau dikenal dengan nama Pulai merupakan indigenous

Makalah Penunjang pada Ekspose Hasil-hasil Penelitian : Konservasi dan Rehabilitasi Sumberdaya Hutan. Padang, 20 September

APLIKASI KOFFCO UNTUK PRODUKSI STEK JENIS POHON INDIGENOUS

PENGARUH ROOTONE-F DAN MEDIA TERHADAP PERTUMBUHAN STEK PUCUK ULIN (Eusideroxylon zwageri T et B)

PENGEMBANGAN PEPAYA SEBAGAI KOMODITAS UNGGULAN DAERAH INSTITUT PERTANIAN BOGOR

DASAR KOMPETENSI KEJURUAN DAN KOMPETENSI KEJURUAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAHAN DAN METODE. 1. Studi Radiosensitivitas Buru Hotong terhadap Irradiasi Sinar Gamma. 3. Keragaan Karakter Agronomi dari Populasi M3 Hasil Seleksi

BAB I PENDAHULUAN. kering yang nyata, tipe curah hujan C F, jumlah curah hujan rata-rata 1.200

I. PENDAHULUAN. hewan. Sementara reklamasi menggunakan jenis lokal dapat mendukung masuknya

Penanganan bibit Acacia mangium (mangium) dengan perbanyakan generatif (biji)

TINJAUAN PUSTAKA. dengan jenis yang dimanfaatkan antara lain kemenyan toba (Styrax sumatrana),

I. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung, Bandar Lampung.

DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA

Aris Sudomo. Balai Penelitian Kehutanan Ciamis. Jl. Raya Ciamis-Banjar Km 4 Po Box 5 Ciamis 46201; Telp. (0265) ABSTRAK

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Kaca, Fakultas Pertanian, Universitas

Cara Menanam Tomat Dalam Polybag

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Percobaan

BAB I PENDAHULUAN. mandat oleh pemerintah untuk mengelola sumber daya hutan yang terdapat di

BAB I PENDAHULUAN. terutama Hutan Tanaman Industri (HTI). jenis tanaman cepat tumbuh (fast growing) dari suku Dipterocarpaceae

DEPARTEMEN KEHUTANAN DIREKTORAT JENDERAL REHABILITASI LAHAN DAN PERHUTANAN SOSIAL JAKARTA

UNTUK MENDUKUNG PEMBANGUNAN HUTAN TANAMAN

Jurnal Manajemen Hutan Tropika Vol. XI No. 1 : (2005)

TEKNIK BUDIDAYA ROTAN PENGHASIL JERNANG

III. METODE PENELITIAN. Waktu penelitian dimulai dari bulan Februari 2014 sampai dengan bulan Januari 2015.

III. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian dilakukan di Laboratorium dan Lahan Percobaan Fakultas

BAB III METODE PENELITIAN. Percobaan lapangan ini dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak

Penyiapan Benih G0 untuk Benih generasi G1 sampai G4

TINJAUAN PUSTAKA. Bibit Sungkai (Peronema canescens) Sungkai (Peronema canescens) sering disebut sebagai jati sabrang, ki

2 METODE PENELITIAN. Waktu dan Tempat Penelitian. Alat dan Bahan. Rancangan Penelitian

I. PENDAHULUAN. Indonesia mempunyai aneka ragam tanaman hias, baik tanaman hias daun maupun

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pengaruh konsentrasi dan lama perendaman IAA (Indole Acetic

Transkripsi:

PERBANYAKAN BIBIT POHON UNTUK REVEGETASI LAHAN PASCA TAMBANG Dr. Yadi Setiadi Mine Land Rehabilitation Specialist Faculty of Forestry, Bogor Agricultural University Campus IPB, Darmaga, Bogor ysetiad55@gmail.com

Bahan propagasi tanaman Bahan generatif Biji (benih) Bahan vegetatif Stek batang, pucuk, akar Kultur jaringan, Anakan alam (wilding)

Teknik pengambilan biji Mengetahui kalender tanaman (phenology) Bulan apa, Jenis apa, dimana lokasinya Cara pengambilan biji Digunduh langsung (biji matang) Ditampung dengan plastik/terpal Di resque dengan plastik Membersihkan lantai hutan Kualitas : Umur pohon, bentuk pohon, tingkat kematangan buah, kesehatan biji, penyimpanan

Teknik penyimpanan biji Mengetahui Jenis biji Ortodox (ada dormansi, bisa disimpan) Recalsitran (tak bisa disimpan) Cara menyimpan ortodox Dalam wadah tertutup dengan alas arang Dalam ruang pendingin Cara menyimpan recalsitran Dalam wadah/bahan yang lembab Langsung dikecambahkan

Pre-treatement pengecambahan biji Dengan air panas Albizia, johar, acasia, casia, Pterocarpus Pueraria, Centrocema, Calopogonium Dengan bahan kimia Asam (H2SO4), Clorox/bayclin Perangsang germinator Secara fisik Pengikisan dengan kikir/gurinda Kayu bulian, kemiri Pemanasan cepat Pembakaran terkontrol (kemiri) Fluktuasi temperatur Dengan perendaman dan pemanasan (jati)

Penyemaian biji Media semai Pasir, zeolit, compost, tanah, coir kelapa, serpihan kayu busuk, vermiculite, terragreen, serbuk gergaji Tempat penyemaian biji Bedeng tabur (germinator),sungkup,bak-bak kecambah Syarat penyemaian biji Media bebas hama, porous, ukuran (2mm-4mm), tidak toxic Kodisi lembab (>80%),tidak gelap, tidak tergenang Tidak terekspose matahari langsung,drainage baik Pemilihan semai Pilih semai yang tumbuh normal, dengan 3-5 daun Pilih semai yang awal dan phase optimum Jangan pilih semai yang terlambat/terahir tumbuh

Teknik penyimpanan biji Mengetahui Jenis biji Ortodox (ada dormansi, bisa disimpan) Recalsitran (tak bisa disimpan) Cara menyimpan ortodox Dalam wadah tertutup dengan alas arang Dalam ruang pendingin Cara menyimpan recalsitran Dalam wadah/bahan yang lembab Langsung dikecambahkan

Soil bearing seed

Penyapihan

Sumber bibit Anakan

Tahapan bibit cabutan Tahapan pembuatan cabutan Pilih calon anakan yang sehat, lurus, ukuran kurang dari 20 cm ( ukuran lebih kecil lebih baik) Dengan menggunakan sekop atau solet, lepaskan anakan dari tanah dengan akarnya Lakukan pemotongan akar dan daun ( 1/2-2/3 bagian) Rendam akar yang telah di potong pada laruran BioNature-50 (5%) selama 1 jam. Tanamkan akar yang telah di rendam, pada polybag yang telah di siapkan Masukan dan susun polybag dalam sungkup yang telah di test kelembabannya. Lakukan penutupan, dan jaga jangan sampai ada yang membuka, sampai pucuk baru muncul.

Sungkup

Pembibitan Meranti

Cabutan bibit besar

Cabutan ukuran besar

Bibit local asal cabutan

KEUNTUNGAN VS KERUGIAN STEK KEUNTUNGAN Pohon sukar memproduksi biji Biji yang diproduksi rekalsitran Tidak tergantung pada produksi biji Bisa dipakai untuk kegiatan konservasi jenis Bisa dipakai untuk peningkatan produksi kayu (Seragam) KELEMAHAN Tidak semua jenis bisa dengan mudah dipropagasi vegetative (ex. Meranti) Keragaman genetik rendah ( rentan penyakit) Adaptasi akar rendah terhadap lahan lahan margina ( Paska Tambang)

TAHAPAN PROGRAM Tentukan tujuan : Alternative/pelengkap produksi bibit untuk rehabilitasi Penyediaan bibit untuk tujuan konservasi jenis Identifikasi jenis yang akan diproduksi (list) Conservasi : Kayu hitam, Gaharu Buat bibit dari jenis jenis yang akan di produksi Buat bibit dari ( biji, stek, cangkok). Pohon Induk Pelihara bibit berkualitas

Buat Kebun Stek (Clonal Seed Orchad) Tentukan lokasi yang strategies dan aman ( under shaded) Bersihkan lokasi dan petakan lokasi species Tanam bibit dari species target per blok Pelihara bibit secara intensip sehingga tumbuh subur Lakukan pemotongan batang untuk manipulasi cabang orthotroph Lakukan pemanenan cabang orthotroph (cara), dan tranfer ke ruang propagasi

Ruang Propagasi Fungsi pembentukan perakaran Media : Relatif steril Porus ( aerasi). Genangan-Algae-busuk-bacteri Lingkungan : Cahaya (lux), shaded Kelembaban : > 85 o C Temperatur : 15-21 o C Kondisi : Kabut/ mist Drainage

Perangsangan Akar Perangsangan akar dengan hormon Hormon : Rootone F. IBA, IAA, gibrelin Bentuk : Pasta, cairan, powder Materials Cabang ortotroph (Cambium) Cara pemakaian hormon System celup, oles, tempel Penempatan Media porositas baik, tidak tergenang

Pembentukan Bibit Periksa perakaran Pindahkan ke polybag dengan media porus Lakukan penyungkupan Jika sudah keluar daun, buka sungkup bertahap Pindahkan ke tempat naungan ( 60%) Lakukan hardening Status bibit mature

Vegetative Vs Biji