1997: Makalah Hasil Penelitian Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat menempuh Ujian Sidang Sarjana Pendidikan

dokumen-dokumen yang mirip
PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN ARGUMENTASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING PADA SISWA KELAS V SDN CILALAWI

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI BEBAS MELALUI PENGGUNAAN METODE ESTAFET WRITING

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam pengajaran bahasa dan sastra Indonesia terdapat empat keterampilan

PEMBELAJARAN MENULIS KREATIF PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE SHOW NOT TELL DI MTs CAHAYA HARAPAN

MAKALAH PENELITIAN. diajukan untuk memenuhi salah satu syarat menempuh Ujian Sarjana Pendidikan pada program studi PBS Indonesia dan Daerah

Menggunakan Teknik Cooperative Learning Tipe Jigsaw Pada Siswa Kelas V di SDN 1 Sindanglaya.

PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN EKSPOSISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUANTUM LEARNING

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN EKSPOSISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE CONTEXTUAL TEACHING LEARNING (CTL)

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN PERSUASI DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS V

ARTIKEL ILMIAH. Kemampuan Menulis Laporan Pengamatan Siswa Kelas VIII A SMP Negeri 16 Kota Jambi Tahun Pelajaran 2013/2014. Oleh: Pebrina Pakpahan

MODEL PEMBELAJARAN MENGARANG EKSPOSISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE INKUIRI PADA SISWA KELAS X SMAN 1 KRANGPAWITAN GARUT TAHUN PELAJARAN 2011/2012

PENGGUNAAN TEKNIK WAWANCARA DALAM PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARASI PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 CISURUPAN KABUPATEN GARUT TAHUN AJARAN

PEMBELAJARAN MENULIS ARGUMENTASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUANTUM LEARNING PADA SISWA KELAS X SMAN 14 GARUT TAHUN AJARAN MAKALAH

I. PENDAHULUAN. semakin modern, diharapkan dapat meningkatkan aktivitas serta kreativitas

PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN EKSPOSISI DENGAN MENGGUNAKAN

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran bahasa Indonesia adalah menyimak, berbicara, membaca, dan. kesatuan dari aspek bahasa itu sendiri (Tarigan, 2008: 1).

M A K A L A H. Disusun oleh : IRNA IRAWATI NIM

MODEL PEMBELAJARAN MENYIMAK INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE TANYA JAWAB PADA SISWA KELAS X SMK SETIA BAKTI GARUT TAHUN PELAJARAN

Aas Asiah Instansi : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP Siliwangi Bandung

MAKALAH. Oleh DEDE KOMALA

PEMBELAJARAN MENYIMAK CERPEN DENGAN MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING. Oleh : Cece Gosul NIM

MAKALAH. Oleh NURDIANTI

I. PENDAHULUAN. nasionalisme, menumbuh kembangkan kecintaan kepada Bahasa Indonesia

MAKALAH. Oleh : NAMA : YENI SUGIARTINI NIM :

RANI HANDAYANI NIM

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN ARGUMENTASI DENGAN PENGGUNAAN MEDIA MAJALAH DI KELAS VIII SMPN 2 CIKAJANG GARUT TAHUN AJARAN 2011/2012 MAKALAH

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PENDEK DENGAN TEKNIK QUANTUM TEACHING PADA SISWA KELAS V SDN WANASARI 12 KECAMATAN CIBITUNG KABUPATEN BEKASI

BAB I PENDAHULUAN. orang lain, memengaruhi atau dipengaruhi orang lain. Melalui bahasa, orang dapat

MODEL PEMBELAJARAN BERPIDATO DENGAN MENGGUNAKAN METODE MEMORITER PADA SISWA DI KELAS VIII SMPN 5 TAROGONG TAHUN AJARAN 2011/2012 MAKALAH

Peningkatan Keterampilan Menulis Cerpen dengan Strategi Copy The Master Melalui Media Audio Visual pada Siswa Kelas IX-C SMPN 2 ToliToli

Bunga Lestari Dr. Wisman Hadi, M.Hum. ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN. teknologi dan seni. Peningkatan pengetahuan berbahasa Indonesia berhubungan

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PERSUASI MENGGUNAKAN MEDIA POSTER PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 6 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2013/2014

Nama : Aris Jatnika Sujana NIM :

ARTIKEL ILMIAH. Kemampuan Menulis Paragraf Deskripsi siswa Kelas X SMA Negeri 2. Tanah Sepenggal Kabupate Bungo Tahun Ajaran 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan hasil pengamatan penulis di lapangan, ternyata pembelajaran

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitan Betta Anugrah Setiani, 2013

Oleh: Nandang Abdurachman

MAKALAH Oleh. Idin Jaenudin

KEMAMPUAN MENULIS LAPORAN PENGAMATAN SISWA KELAS VIII 1 SMP NEGERI 10 KOTA JAMBI ABSTRAK

Ida Hamidah Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Kuningan

PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE KONSTRUKTIVISME DI KELAS V

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN MELALUI PENGGUNAAN MEDIA AUDIOVISUAL TAYANGAN TELEVISI CERMIN KEHIDUPAN TRANS 7

MODEL PEMBELAJARAN BERBICARA DENGAN METODE CONTEKSTUAL TEACHING and LEARNING PADA KELAS XI SMAN 1 TAROGONG KABUPATEN GARUT TAHUN AJARAN 2011/2012

PENGARUH MODEL PETA PIKIRAN TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS PIDATO OLEH SISWA KELAS IX SMP NEGERI 17 MEDAN TAHUN PEMBELJARAN 2016/2017

BAB I PENDAHULUAN. yang tepat dan terencana dengan strategi pembelajaran yang efektif.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Oleh : Novita Sari Drs. Syamsul Arif, M.Pd. Abstrak

PENGARUH TEKNIK PENGELOMPOKAN KATA TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 KABANJAHE TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014

DANI KURNIA NIM

MODEL PEMBELAJARAN MEMBACA CEPAT DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK INQUIRI PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 CILAWU KABUPATEN GARUT TAHUN PELAJARAN

MENINGKATKAN PEMAHAMAN PENULISAN KARANGAN EKSPOSISI DENGAN METODE CTL

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional. Keterampilan berbahasa mempunyai empat komponen yang

TEKS WAWANCARA SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN MENULIS NARASI DENGAN PENDEKATAN QUANTUM LEARNING

KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF EKSPOSISI SISWA KELAS X SMA NEGERI 12 KONAWE SELATAN. ANDI SUSI SURIANA PUSPITA DEWI

PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS VI

PEMBELAJARAN MENULIS NASKAH DRAMA DENGAN MENGGUNAKAN METODE KONTEKSTUAL DI KELAS XI SMA NASIONAL BANDUNG TAHUN AJARAN ARTIKEL JURNAL

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN ARGUMENTASI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK INKUIRI PADA SISWA KELAS IX

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS PENGALAMAN PRIBADI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK ALFA (EKSPERIMEN KUASI)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. dapat dipisahkan antara satu sama lain. Keempat komponen itu ialah keterampilan

PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUANTUM WRITING

Rizmada Azzahra 1) 1) Universitas Khairun, Ternate, Maluku Utara, Indonesia. 1) ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sebagai alat komunikasi yang paling utama. Bahasa dibagi

Pembelajaran Membaca Pemahaman Dengan Menggunakan Pendekatan CTL (Contextual Teaching And Learning) Pada Siswa Kelas V di SDN 2 Neglasari

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF INDUKTIF MENGGUNAKAN METODE KONTEKSTUAL. ( DESKRIPTIF PADA Siswa Kelas X SMA Darmayanti

MODEL PEMBELAJARAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK PETA PIKIRAN PADA SISWA KELAS IX SMPN 1 KADUNGORA KECAMATAN KADUNGORA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS DESKRIPSI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 BESITANG TAHUN PEMBELAJARAN

2015 KEEFEKTIFAN MODEL SOMATIS, AUDITORIS, VISUAL, INTELEKTUAL (SAVI) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS

Suci Lawati Sekolah Tinggi Keguruan Ilmu Pendidikan (STKIP) Siliwangi Bandung ABSTRAK

Oleh : Eneng Monawarotul Fuadah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP Siliwangi Bandung ABSTRAK

Kemampuan Mengubah Wacana Narasi Menjadi Puisi Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Girsang

PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DI KELAS X SMA PGRI 89 CIPANAS TAHUN PELAJARAN 2011/2012

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Fungsi dan tujuan pembelajaran Bahasa Indonesia berdasarkan Kurikulum

Dwi Pratama Sari Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Negeri Medan ABSTRAK

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE SINEKTIK PADA SISWA KELAS VI SDN JAYARAGA 2 TAROGONG KABUPATEN GARUT TAHUN AJARAN 2011/2012

PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN

BAB III METODE PENELITIAN

Oleh Warniatul Ulfah ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam pembelajaran bahasa Indonesia terdapat empat aspek keterampilan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian eksperimen (Experimental Research) merupakan kegiatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas III SD Negeri

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN ARGUMENTASI DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME PADA SISWA KELAS V SD

BAB 1 PENDAHULUAN. kebahasaan dan keterampilan berbahasa. Pengetahuan kebahasaan meliputi

KEMAMPUAN MENYUSUN KARANGAN ARGUMENTASI OLEH SISWA KELAS XI SMK NEGERI 4 GORONTALO TAHUN PELAJARAN 2012/2013 OLEH RAHMAT BULOYO NIM

Pembelajaran Menulis Paragraf Persuasif dengan Menggunakan Metode Quantum Learning. Ulfah Nuryani STKIP Siliwangi Bandung

MODEL PEMBELAJARAN KATA ULANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE INKUIRI PADA SISWA KELAS VIII MTS DARUL ASIQIN BANYURESMI GARUT MAKALAH

MAKAKALAH Oleh : Sari Napitapulu

MAKALAH PENELITIAN. Nama : ENDAH RUHAENDAH NIM :

MAKALAH. Oleh Kusyeni

Amsih NIM Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP Siliwangi Bandung ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Oleh Ratna Dewi ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR, DAN HIPOTESIS TINDAKAN

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Ghyna Amanda Putri, 2013

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI BEBAS DENGAN STRATEGI MIND MAPPING PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI I PURWOSARI TAHUN PELAJARAN

ARTIKEL E-JOURNAL OLEH EGGA MILASA NIM

Transkripsi:

PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN EKSPOSISI DENGAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DI KELAS XI SMA MANBA UL HUDA SERENA KECAMATAN ssebaga masyarakat,sebagai interaksi TANJUNGSARI KABUPATEN sosialdalamhalbahasa BOGOR sebagaiprosesbelajar,(suparno, 1997: Makalah Hasil Penelitian Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat menempuh Ujian Sidang Sarjana Pendidikan A. Abd. Rahman Saleh NIM. 09210854 Email : aderahman9146@ymail.com PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA DAN DAERAH SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) SILIWANGI BANDUNG ABSTRAK Skripsi ini berjudul PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN EKSPOSISI DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DI KELAS XI SMA MANBA UL HUDA SERENA KECAMATAN TANJUNGSARI KABUPATEN BOGOR dengan rumusan masalah penelitian yaitu kegiatan pembelajaran menulis karangan dengan menggunakan pendekatan konstruktivisme, bahan penelitian berupa karangan yang dihasilkan siswa setelah proses belajar mengajar berlangsung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perencanaan pembelajaran, mengetahui efektifitas pembelajaran dan mengetahui kemampuan siswa dalam mengekspresikan penulisan karangan dengan menggunakan pendekatan konstruktivisme. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan tujuan mendeskripsikan Karangan siswa yang meliputi; (1) pengimajinasian, (2) gaya bahasa, (3) tema, (4) perasaan, (5) amanat. Adapun teknik yang digunakan yaitu teknik kepustakaan, pemberian tugas, dan teknik observasi. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa di Kelas XI SMA Manbaul Huda Sirnasari Tahun Pelajaran 2011-2012 sebanyak 139 orang. Sedangkan yang dijadikan sampel penelitian sebanyak 40 orang dengan jumlah karangan berupa karangan sebanyak siswa, dari hasil menulis karangan 1 dan karangan 2. instrument yang digunakan adalah silabus pembelajaran, media gambar dan tabel analisis data. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa menulis karangan dengan menggunakan pendekatan konstruktivisme berperan dalam meningkatkan kemampuan anak menulis karangan dibandingkan dengan menulis karangan tanpa menggunakan pendekatan konstruktivisme, dengan selisih nilai 6,47 : 19,41. Kata Kunci : Pembelajaran,menulis,karangan PENDAHULUAN Sebagai mata pelajaran yang inti dan ditemukan masih ada sebagian sekolah yang belum dapat berhasil dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Salah satunya dengan ditemukan pada siswa lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA) belum begitu memahami gaya bahasa, jenisjenis karangan. Kalaupun dapat membuat karangan tidak menggunakan ragam dan gaya bahasa yang baku. Dengan demikian, melalui pendekatan konstruktivisme yakni pendekatan yang bertujuan untuk pembentukan dan perkembangan pengetahuan anak secara psikologis dengan lebih menekankan pada hubungan dialektik antara individu dan masyarakat sebagai interaksi social dalam hal bahasa dan budaya sebagai proses belajar(suparno,1997). Dijelaskan pula, bahwa pendekatan konstruktivisme digunakan sebagai acuan untuk membangun kelas yang memaksimalkan kelas belajar, mencari tahu hal-hal yang telah diketahui siswa, memaksimalkan interaksi sosial antar teman agar dapat bernegosiasi makna, dan memperoleh berbagai pengalaman bagaimana cara membangun makna dari temannya. (Tobin, dkk 1994:47). Diketahui bahwa dengan guru menggunakan pendekatan konstruktivisme dalam pembelajaran menulis karangan adalah pertama, merefleksikan belajar konstruktivisme, kedua, menggunakan indisipliner, ketiga, meliputi asumsi historis dan filsafat secara 1

konteks, keempat, membantu guru menghubungkan sains, teknologi, dan isu sosial, kelima, menggunakan strategi pembelajaran, keenam, mengenalkan pemecahan masalah dan kolaborasi antara berbagai cabang ilmu dan bidang kajian. Untuk lebih memperdalam dan menguasai terhadap bahasa Indonesia melalui sastra, dalam hal ini karangan, maka guru harus memberikan peluang terhadap siswa untuk berekspresi atau berkarya. Sehingga pada akhirnya akan diketahui apakah pembelajaran yang diberikan dapat mendorong siswa mampu menyusun Karangan bahkan membuat pantun sekalipun, yang selanjutnya siswa akan merasa tertarik untuk selalu menulis karangan dan selalu mengekspresikannya. Berdasarkan hasil pengamatan, pada umumnya ketidak tertarikan siswa terhadap karangan adalah karena cara mengajar guru yang menjemukan. Salah satunya guru pada setiap pertemuan hanya memberikan tugas untuk mencatat karangan tanpa adanya media dan teknik yang mendukung, sehingga siswa merasa tertarik dan merangsang idenya untuk mendalaminya. KAJIAN TEORI DAN METODE Belajar merupakan perubahan perilaku manusia atau perubahan kapabilitas yang relatif permanen sebagai hasil pengalaman. Belajar melalui proses yang relatif terus-menerus dijalani dari berbagai pengalaman. Pengalaman inilah yang membuahkan hasil yang disebut pembelajaran. Selain itu, belajar juga merupakan kegiatan yang kompleks. Ini artinya bahwa di dalam proses pembelajaran terdapat berbagai kondisi yang dapat menentukan keberhasilan belajar. Faktor yang mempengaruhi keberhasilan pembelajaran adalah berbagai kondisi yang berkaitan dengan proses belajar yakni kondisi eksternal dan kondisi internal. Proses pembelajaran tidak terlepas dari penggunaan metode-metode atau model-model mengajar dalam upaya mencapai tujuan yang diharapkan, baik itu tujuan pendidikan nasional, tujuan institusional, tujuan kurikuler, dan tujuan pembelajaran. Proses pembelajaran dapat ditunjang dengan adanya model pembelajaran. Model pembelajaran menurut Dahlan (1990:21) dapat diartikan sebagai suatu rencana atau pola yang digunakan dalam menyusun kurikulum, mengatur materi pengajaran, memberi petunjuk kepada pengajar di kelas dalam seting pengajaran atau seting lainnya. Berkenaan dengan karangan dapat diketahui bahwa karangan itu dapat diklasifikasikan menurut bentuk, ragam, jenis, rumpun, dan macamnya. Diketahui bahwa Berdasarkan tujuannya karangan-karangan yang utuh dapat dibedakan atas, argumentasi, persuasi, deskripsi, dan narasi. 1) Karangan Eksposisi Karangan adalah jenis karangan yang menguraikan suatu objek atau konsep secara akurat sehingga pembaca memperoleh pengetahuan. Karangan menyajikan seluruh bagianbagian dari suatu objek atau konsep secara informatif dalam bahasa berita. 2) Karangan Argumentasi Karangan argumentasi adalah jenis karangan yang menguraikan suatu fakta, objek. Atau konsep yang disertai alasan-alasan atau argumentasi. Jenis karangan ini membuktikan suatu kebenaran berdasarkan kajian ilmu pengetahuan. Karangan berusaha mengubah serta mempengaruhi pembaca agar menuruti seperti yang dipaparkan dalam karangan. 3) Karangan Persuasi Karangan persuasi adalah karangan yang berisi ajakan, rayuan, atau bujukan untuk mempengaruhi sehingga pembaca mau bertindak sesuai dengan kehendak pengarang. Sekilas karangan persuasi mempunyai persamaan dengan argumentasi, yaitu sama-sama menggunakan fakta dan sama-sama berupaya ingin terjadi kesesuaian atau kesepakatan antara pengarang dengan pembaca. 4) Karangan Deskripsi Karangan deskrifsi adalah sejenis karangan yang menjelaskan suatu objek itu seperti atau benar-benar ada dihadapannya. Melalui karangan ini pula pembaca diupayakan seperti mengalami atau berada langsung di dalam lukisannya. 5) Karangan Narasi Karangan narasi adalah sejenis karangan yang mengungkapkan suatu urutan kejadian sehingga pembaca seolah-olah mengalami peristiwa itu. Karangan ini mengisahkan kejadian dari awal sampai akhir berdasarkan kurun waktu. Dalam pembelajaran bahasa, yang dimaksud dengan metode konstruktivisme adalah seperangkat asumsi yang saling berkaitan. Di dalamnya mencakup hakikat bahasa, pembelajaran bahasa, serta belajar bahasa. metode ini bersifat aksiomatis. Artinya, kebenarannya tidak perlu dipersoalkan lagi. Tujuan pembelajaran bahasa Indonesia dengan metode konstruktivisme adalah membentuk kemampuan berekspresi siswa dalam menggunakan bahasa Indonesia yang mencakup empat keterampilan, baik menyimak, membaca, menulis maupun berbicara. Artinya, melalui berbagai kegiatan pembelajaran, siswa diharapkan mampu menguasai kemampuan berkomunikasi dengan bahasa Indonesia, baik secara lisan-tulisan, maupun situasi resmi-tidak resmi 2

METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode deskriptif yaitu suatu metode dalam penelitian suatu kelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu peristiwa pada manusia sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi atau gambaran atau lukisan secara sistematis, factual dan akurat mengenai fakta-fakta serta hubungan antara fenomena yang diselidiki. Surakhmad (1998: 139) berpendapat bahwa metode deskriptif merupakan metode-metode yang tertumpu pada pemecahan masalah yang ada pada masa sekarang. Metode deskriptif tidak dimaksudkan untuk menguji hipotesis tertentu, hanya menggambarkan apa yang ada tentang suatu variabel gejala atau keadaan tertentu. HASIL DAN PEMBAHASAN Aspek-aspek dalam membuat karangan sesuai dengan ketentuan sebagai berikut : 1. Pengimajian; penilaian yang digunakan adalah cara siswa menyusun kata-kata yang tepat sesuai dengan pengalaman sensori seperti penglihatan, (imaji visual) pendengaran (imaji audio) dan perasaan (imaji feeling). 2. Gaya bahasa; penilaian yang digunakan dalam menggunakan gaya bahasa yang tepat sesuai dengan objek yang diperlihatkan. 3. Tema; penilaian tema digunakan dalam menggunakan ide yang ada pada objek (benda) kedalam Karangan yang dibuat. 4. Perasaan; penilaiannya adlah ketetapan siswa dalam menggunakan pandangan terhadap pokok persoalan yang ada pada benda (objek) tersebut. Misalnya: rasa, benci, rindu, cinta kasih, pujian dan sebagainya. 5. Amanat; penilaian amanat dilakukan untuk melihat pesan apa yang ingin disampaikan sesuai dengan tema dan mengacu pada objek yang diperlihatkan. Berdasarkan keterangan di atas, diperoleh dari hasil penelitian yang berupa hasil menulis karangan siswa, dengan pelaksanaannya sebagai berikut: Pelaksanaan pembelajaran Kegiatan Awal - Siswa duduk dengan tertib - Peneliti menanyakan kehadiran siswa - Peneliti menyampaikan mata pelajaran tentang menulis karangan - Peneliti dan siswa mengadakan Tanya jawab Kegiatan Inti Menulis 1 - Siswa menyimak uraian peneliti tentang bangun struktur karangan dan lapis makna karangan - Siswa menulis karangan dengan tema sesuai pemahaman siswa - Peneliti berkeliling memeriksa pekerjaan siswa - Siswa mengumpulkan hasil karangan nya Kegiatan Inti Menulis 2 - Siswa menyimak uraian peneliti tentang bangun struktur karangan dan lapis makna karangan - Peneliti membacakan sebuah Karangan dengan tema sesuai pemahaman siswa - Peneliti memberikan penjelasan tentang karangan - Peneliti memberikan kertas kerja untuk menulis karangan - Siswa berkomunikasi dengan bahasa Indonesia - Siswa mengasosiasikan pemaparan guru tersebut dalam ingatannya berdasarkan pengasosiasian dari pemaparan yang didengarnya - Siswa menulis karangan dengan mengembangkan kata kunci selama 45 menit - Siswa mengumpulkan hasil karangan nya Langkah- Langkah Penelitian Tahap Perencanaan Dalam penelitian ini penulis melakukan berbagai persiapan diantaranya : 1. Mengajukan judul penelitian 2. Melakukan rancangan masalah penelitian berbentuk proposal yang berisi; latar belakang masalah, batasan dan rumusan, tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan pustaka, rancangan penelitian dan rancangan analisis data. 3. Mempersiapkan alat-alat yang diperlukan untuk mengumpulkan data seperti materi Karangan, kertas untuk siswa dan format penilaian 4. Meminta izin kepada kepala sekolah tempat penelitian Tahap Pelaksanaan Dibawah ini akan diuraikan langkah-langkah yang dilaksanakan dalam pengumpulan data, diantaranya: 1. Tahap kesatu, penulis menjelaskan beberapa kegiatan yang akan dilaksanakan siswa di kelas 2. Langkah selanjutnya, penulis mengadakan tes menulis satu, namun sebelum tes dilaksanakan, penulis menjelaskan dahulu aspek-aspek yang akan dinilai yang akan dinilai mengenai tulisan / karangan siswa. 3. Setelah cara penilaian dijelaskan penulis mempersilahkan siswa untuk memulai mengarang karangan sesuai pemahaman siswa. Penulis memberi waktu 45 menit 4. Setelah waktu yang disediakan habis maka penulis mengumpulkan hasil karangan siswa sesuai dengan jumlah siswa yang mengikuti kegiatan tersebut. 3

5. Penulis meneliti dan menilai karangan siswa berdasarkan kriteria penilaian yang sudah dipersiapkan 6. Kegiatan berikutnya penulis mengadakan tes menulis / mengarang karangan ksposisi yang kedua. Siswa menulis karangan, setelah itu siswa diminta menulis karangan yang penulis sajikan. Sebelum tes disajikan, penulis mengingatkan kembali aspek-aspek yang akan dinilai pada karangan siswa. Adapun aspek-aspek itu berpatokan kepada bangun struktur karangan. 7. Penulis mempersilakan para siswa untuk menulis karangan sesuai dengan ide-ide yang diperoleh dari materi karangan yang diberikan oleh penulis berdasarkan ingatan dan pengalaman siswa 8. Para siswa diinstruksikan menulis karangan berdasarkan pemaparan penulis dengan waktu 45 menit. 9. Setelah waktu habis penulis menyuruh siswa agar karangan nya dikumpulkan. Kemudian karangan diteliti berdasarkan kriteria yang sudah disiapkan 10. Penulis menutup pertemuan 11. Penulis siap melaksanakan penelitian/ mengoreksi karangan siswa HASIL PEMBAHASAN Perolehan skor data dari hasil analisis tes pertama dan tes kedua, untuk mengetahui nilai berapa dari skor tersebut, maka skor-skor tersebut harus diubah ke dalam nilai. Skor siswa adalah jumlah skor yang diperoleh siswa, skor total dalam penulisan tes menulis karangan pertama adalah 30. Skor 30 merupakan hasil kali dari 6 x 5. Angka 5 adalah jumlah aspek yang dinilai pada karangan siswa, yaitu aspek bangun struktur karangan dan 4 aspek makna karangan. Sedangkan angka 6 adalah nilai total (nilai ideal) untuk setiap aspek tadi. Untuk standar nilai, penulis menggunakan standar nilai 10. Dalam penelitian ini, taraf signifikan yang digunakan adalah taraf signifikan 5 % dengan tingkat kepercayaan 95 % dan taraf signifikan 1 % dengan tingkat kepercayaan 99 %. Dengan demikian, maka taraf signifikan 1 % dengan d.f = 38 diperoleh nilai t tabel sebesar 2,000. karena perhitungan CR (t Hitung) tadi adalah 2,28 (Berarti melebihi bilai tabel), maka hipotesis nihil ditolak dan hipotesis kerja diterima. Artinya kedua mean di atas signifikan atau terdapat perbedaan signifikan antara tes menulis I dengan tes menulis II pada tingkat kepercayaan 95 %. Pada taraf signifikan 1 % dengan d.f = 38 diperoleh sebesar 2.660. Karena perhitungan CR (t Hitung) lebih besar dari tabel (2,28 > 2,660). Maka hipotesis kerja diterima. Artinya terdapat perbedaan signifikan antara tes menulis dengan menggunakan konstruktivisme dengan yang tidak menggunakan metode konstruktivisme. SIMPULAN Berdasarkan analisis data ternyata setiap aspek tersebut masih banyak kesalahan dan kekurangan dibandingkan dengan menulis karangan dengan tanpa menggunakan pendekatan konstruktivisme. Berdasarkan analisis distribusi kedua tahap kegiatan menulis Karangan tersebut (menulis Karangan tanpa pendekatan konstruktivisme dan menulis Karangan dengan pendekatan konstruktivisme) didapatkan perbedaan yang signifikan antara kedua tahapan tersebut. Dengan melihat data signifikansi dari pengolahan data tersebut, maka taraf signifikansi 5 % dengan tingkat kepercayaan 95 % dengan d.f = 78 diperoleh nilai t tabel sebesar 2.000. Sedangkan CR adalah 2,28 artinya melebihi nilai t tabel, maka hipotesis nihil ditolak dan hipotesis kerja diterima. Artinya kedua mean tersebut signifikan, atau terdapat perbedaan signifikansi antara tes menulis I dan tes menulis II pada tingkat kepercayaan 95 %. Demikian pula halnya dengan taraf signifikansi 1 % dengan d.f = 78 diperoleh nilai tabel sebesar 2.660, maka berdasarkan hasil perhitungan pada pengolahan data CR (t hitung) lebih besar dari t tabel (2,28 > 2,660), maka hipotesis kerja diterima. Artinya dapat dibedakan 74 taraf signifikansi antara tes menulis pertama dan tes menulis kedua. Dari perbedaan signifikansi antara tes menulis karangan yang menggunakan pendekatan konstruktivisme dengan tes menulis karangan yang tidak menggunakan pendekatan konstruktivisme ternyata menulis karangan dengan pendekatan konstruktivisme berperan dalam meningkatkan kemampuan menulis. DAFTAR PUSTAKA Ali, Lukman.1996.Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Aminuddun. 2000. Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Bandung: Sinar Baru Algensindo. Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Rineka Cipta. Atmazajaki. 1993. Analisis Sajak Teori, Metodologi Dan Aplikasi. Bandung: Angkasa. De Porter, Bobbi. 1999. Quantum Learning. Membiasakan Belajar Nyaman dan Menyenangkan. Bandung: Kaifa. 4

Depdiknas. 2004. Kurikulum 2004 SMP. Jakarta: Depdiknas. Depdiknas. 2005. Buletin Pusat Pembukuan. Jakarta: Depdiknas. Rahmanto, B. 1998. Metode Pengajaran Sastra. Yogyakarta: Karnisius. Rusyan, A. Tabrani. 1996. Metode Pembelajaran. Jakarta: PT. Amanda Duta. Sudjana, Nana. 2001. Tuntutan Penyusunan Karya Ilmiah. Bandung: Sinar Baru Algensindo. Suhendar, ME. Dan Pien Supiah. 1993. Sejarah Dan Apresiasi Sastra Indonesia. Bandung. Surakhman, Winarno. 1990. Pengantar Penelitian Ilmiah. Bandung: Tarsito. S. Winataputra, Udin. 1995. Belajar Dan Pembelajaran. Jakarta: Depdikbud. Usman, Uzer. 1993. Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya Wahyu. 1987. Petunjuk Praktis Membuat Skripsi. Surabaya: PT. Usaha Nasional 5