BAB II PENGENDALIAN DAN PERILAKU ORGANISASI

dokumen-dokumen yang mirip
PERILAKU ORGANISASI DAN PUSAT PERTANGGUNGJAWABAN

PENGORGANISASIAN DOSEN : DIANA MA RIFAH

SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN

PERILAKU MANUSIA DALAM ORGANISASI

Disusun Oleh : Abdul Zaelani. Informatika A / IV

MATERI 5 MANAJEMEN DAN ORGANISASI

TUGAS SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN


7. STRUKTUR DAN ANATOMI ORGANISASI

Desain Struktur Organisasi: Spesialisasi dan Koordinasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang terkecil adalah sebuah keluarga dan tentunya setiap orang dilahirkan dalam sebuah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

STRUKTUR ORGANISASI. By Nina Triolita, SE, MM. Pertemuan Ke 10 Pengantar Bisnis

III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manfaat saat ini atau di masa yang akan datang bagi organisasi. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2009:26), biaya adalah

BAB I PENDAHULUAN. dengan munculnya industri-industri yang mengelola berbagai macam produk.

BAB I PENDAHULUAN. dalam melaksanakan pembangunan nasional telah ditempuh berbagai upaya perbaikan

Pengantar Manajemen & Bisnis

BAB I PENDAHULUAN. mengatur segala sesuatu berkaitan dengan kegiatan-kegiatan perusahaan supaya

BAB II URAIAN TEORITIS. Menurut American Accounting Association, internal audit adalah proses sistematis

Fungsi PENGORGANISASIAN. Eni Widiastuti

TUJUAN DAN STRATEGI : SEBUAH PANDANGAN PENGENDALIAN MANAJEMEN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

9. PERUBAHAN DAN PENGEMBANGAN ORGANISASI

penting. Keberhasilan suatu proyek pertama-tama sangat dipengaruhi oleh ketepatan

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti saat ini. Persaingan usaha yang semakin tajam. menyebabkan perusahaan terus menerus meningkatkan kualitasnya,

BAB 1 PENDAHULUAN. masalah, menyeleksi serta mengimplementasikan proses adaptasi dengan

Pusat Pertanggung Jawaban Pusat Laba dan Pusat Investasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II URAIAN TEORITIS. Liza (2006) melakukan penelitian yang berjudul Peranan Struktur

STRUKTUR DAN ANATOMI ORGANISASI

BAB II LANDASAN TEORI. manusia, benda, situasi dan organisasi. Dalam organisasi pengendalian

LAMPIRAN 6. PERJANJIAN KERJASAMA UNTUK MELAKSANAKAN CSR DALAM MENDUKUNG PENGEMBANGAN MASYARAKAT DI INDONESIA (Versi Ringkas)

HAKEKAT PENGENDALIAN MANAJEMEN

BAB II URAIAN TEORITIS. Herfina (2006), Kualitas Sumber Daya Manusia dan Pengaruhnya

Bab 9 - Project Human Resource Management Sumber: PMBOK 2000, Diterjemahkan oleh Mahasiswa STMIK Mardira Indonesia, Bandung

SIFAT SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN BAB I PENDAHULUAN

LAMPIRAN 3 NOTA KESEPAKATAN (MOU) UNTUK MERENCANAKAN CSR DALAM MENDUKUNG PENGEMBANGAN MASYARAKAT DI INDONESIA. (Versi Ringkas)

BAB I PENDAHULUAN. dalam bersaing menghasilkan keuntungan dituntut untuk dapat menekan biaya agar

Lihat untuk informasi lebih lanjut. LAMPIRAN 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. organisasi secara efektif dan efisien (Schief dan Lewin,1970; Welsch, Hilton, dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

LOGO TIP FTP - UB

KUESIONER Peranan Controller dalam Pengendalian Penjualan Guna Menunjang Efektivitas Penjualan A. PERTANYAAN UMUM

BAB II LANDASAN TEORITIS. Menurut George H, Bodnar dan William S. Hopwood (2006:14)

Konsep Sistem dan Sistem Informasi pada Organisasi dan Manajemen Perusahaan (Lanjutan..) Konsep Sistem Informasi (TIF 1205)

KOORDINASI MASALAH-MASALAH PENCAPAIAN KOORDINASI EFEKTIF PENGERTIAN KOORDINASI KEBUTUHAN AKAN KOORDINASI

BAB II. Tinjauan Pustaka. Menurut Roberts dan Hunt (1991), suatu organisasi dimulai. dengan suatu tujuan. Sekelompok orang membentuk suatu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. unit operasi perusahaan, jenis usaha, melebarnya jaringan distribusi, dan

Tantangan Dasar Desain Organisasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. rumusan masalah dan pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, manfaat dan lingkup

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I. saling tergantung dengan melakukan tugas-tugas terspesialisasi dalam suatu. pembagian kerja (Friedson 1976; Durkheim 1984). Friedson (1976:310)

BAB 1 PENDAHULUAN. berjalannya suatu perusahaan. Karena setiap perusahaan didirikan untuk mencapai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ada titik awal dan titik akhir serta hasil tertentu. Dalam suatu proyek

Kuesioner Peranan Controller Dalam Pengelolaan Persediaan Bahan baku Guna Menunjang Kelancaran Proses Produksi. No Variabel independen Ya Ragu-ragu

BAB II LANDASAN TEORI

IV MANAJEMEN DAN ORGANISASI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian Internal Auditor dan Ruang Lingkupnya. Kata internal auditor terdiri dari dua kata yaitu internal dan Auditor.

BAB X. PENGENDALIAN INTERN

BAB I PENDAHULUAN. akan dicapai, baik berupa laba yang maksimal, kelangsungan hidup, dan

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS. yang dihadapi PT. PAL cukup kompleks. Salah satunya adalah terjadi

PERAN, SEJARAH DAN ARAH AKUNTANSI MANAJEMEN

BAB 1 PENDAHULUAN. mendukung pariwisata dan bisnis internasional. penerbangan dari penjualan tiket yang dilakukan.

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Alat utama kebijakan fiskal adalah anggaran. Deddi et al. (2007)

School of Communication & Business Telkom University

DESAIN ORGANISASI. Oleh: Retno Dayu Wardhani. BDK Cimahi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Seiring dengan berjalannya waktu dan perkembangan yang semakin maju,

BAB I PENDAHULUAN. operasi perusahaan. Begitu juga dengan dinas-dinas yang bernaungan disektor

BAB I PENDAHULUAN. direncanakan. Manajemen tersebut disusun dari manajemen tingkat atas sampai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Orang yang melaksanakan fungsi auditing dinamakan pemeriksa atau auditor. Pada mulanya

Stoner dan Freeman Perencanaan memberikan sasaran bagi organisasi dan menetapkan prosedur-prosedur terbaik untuk mencapai sasaran tersebut. Perencanaa

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi dan pengembangan dunia bisnis di zaman sekarang

Organizational Theory & Design

PENYUSUNAN ANGGARAN A. Hakikat Anggaran

Pengambilan Keputusan

BAB II PEMBINAAN KARIR PEGAWAI NEGERI SIPIL DI INDONESIA. A. Pengertian Pembinaan dan Konsep Pembinaan

Mohon Anda menjawab pertanyaan ini dengan memberi tanda ( v ) dari pilihan jawaban.

Anggota Tim Proyek. Manajer Proyek 22/09/2007

PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 16 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN DAN KELURAHAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Ruang Lingkup Akuntansi Pertanggungjawaban. 1. Pengertian Akuntansi Pertanggungjawaban

KONSEP DASAR BUDGETING

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manajemen itu akan berperan secara aktif. Suatu organisasi tanpa adanya

tidak termasuk pada model penelitian ini (pengaruh faktor lain). yaitu pengaruh signifikan oleh unsur kegiatan pengendalian (X 6 ) sebesar

PENGANTAR MANAJEMEN Materi 10 Organizing/Pengorganisasian: Manajemen Team Viraguna Bagoes Oka, M Finc Dharma Iswara Bagoes Oka, M Finc

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian dan Manfaat Dari Akuntansi Pertanggungjawaban

PEDOMAN KERJA DIREKSI

BAB I PENDAHULUAN. tersebut dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan ataupun yang telah

BAB II LANDASAN TEORI. sistem yang dipergunakan sebagai prosedur dan pedoman operasional. perusahaan dan mencegah terjadinya penyalahgunaan sistem.

Sistem Pengendalian Intern

BAB I PENDAHULUAN. sebesar-besarnya. Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan diperlukan suatu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pada dasarnya, perbedaan yang begitu mendasar mengenai pengertian audit

BAB II LANDASAN TEORI

Modul ke: AUDIT INTERNAL. Standar Audit Internal. Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. organisasi dan kelangsungan hidup organisasi. Peran kepemimpinan yang sangat

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS Tinjauan Umum Akuntansi Pertanggungjawaban. pertanggungjawaban terdiri dari beberapa elemen inti, yaitu :

BAB I PENDAHULUAN. kesinambungan operasional perusahaan yang bersangkutan. Persediaan merupakan

Transkripsi:

BAB II PENGENDALIAN DAN PERILAKU ORGANISASI 2.1 PERILAKU ORGANISASI 2.1.1 Konsep Organisasi Organisasi adalah sekumpulan orang yang bekerja bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu. Organisasi, yang berbeda dari sekadar sekumpulan orang karena mempunyai tujuan yang spesifik dan memiliki struktur yang lebih formal, terbentuk bilamana beberapa orang bergabung, menjalankan dan mengkoordinasikan tugas dan tanggung jawab untuk tujuan tertentu. Dapat dikatakan pula bahwa organisasi sebagai usaha mendapatkan sumber daya dan memanfaatkannya, diharapkan dengan cara yang efisien, untuk menghasilkan keluaran berupa barang dan jasa. Yang dimaksud dengan perilaku organisasi adalah kegiatan-kegiatan dan proses yang digunakan oleh anggota-anggota organisasi untuk melakukan hal itu. 2.1.2 Teori Perilaku Organisasi Untuk memenuhi keingintahuan tentang bagaimana orang berperilaku dalam organisasi tterdapat dua teori yang memaparkannya, di antaranya: Teori Jenjang Kebutuhan. Teori ini menyiratkan bahwa sistem pengendalian manajemen haruslah didasarkan pada kebutuhan manusia untuk memuaskan kebutuhannya, yang berbeda di setiap saat, untuk setiap keadaan dan bagi orang yang berbeda. Teori motivasi pencapaian. Teori ini mengenai perilaku manajer dalam organisasi mengatakan bahwa seseorang dipengaruhi keinginannnya untuk berhasil, berkuasa, dan kebutukan akan pergaulan. 1

2.2 TEORI ORGANISASI 2.2.1 Teori organisasi yang Berorientasi ke Dalam Teori ini mencakup baik struktur formal maupun informal. Struktur informal memandang organisasi sebagai kumpulan orang yang terlibat peda kegiatan-kegiatan informal terbuka dan parsitifatif untuk mencapai tujuan. Organisasi formal beroriientasi ke dalam menganggap bahwa dalam menghadapi manusia, manajemen harus memperlakukan mereka sebagai elemen pasif yang harus diarahkan, dimotivasi, diawasi, dan dimodifikasi agar sesuai dengan kebutuhan organisasi. 2.2.2 Teori Organisasi yang Berorientasi ke Luar Teori ini mengatakan bahwa dalam organisasi saling berhubungan dengan lingkungannya. Organisasi yang berorientasi pada sistem seperti ini di antaranya: Organisasi sistem umumdidasarakam pada teori teori sistem umum. Teori ini mengasumsikan adanya hubungan yang terus menerus antara lingkungan dan organisasi. Teori ini mengasumsikan bahwa akan memungkinkan manajer lokal untuk menyesuaikan dengan perubahan yang terjadi di lingkungannya. Organisasi sistem manajemen didesasin untuk memotivasi para manajer agar mengoordinasi dan menyatukan strategi dengan perilaku manusia. 2.3 STRUKTUR ORGANISASI 2.3.1 Organisasi Fungsional Bentuk fungsional dari organisasi merupak salah satu dari upaya-upaya untuk membagi-bagi pekerjaan atau tugas manajerial dengan cara yang sama seperti yang digunakan untuk membagi-bagi pekerjaan keryawan, guna mendapatakan dari spesialisasi dalam produkksi skala besar.. Organisasi fungsional mempunyai potensi mencapai efisiensi karena organisasi seperti ini memanfaatkan masukan-masukan manajerial khusus dan pusat-pusat tanggung jawab fungsional. Kelemahan dalam organisasi ini bahwa efektifitas dari fungsi yang terpisah-pisah tidak dapat ditentukan secara pasti. Tambahan lain, dalam organisasi fungsional, manajemen puncak harus merencanakan dan 2

mengoordinasi kegiatan-kegiatan unit fungsional dan menyelesaikan perbedaan pendapat di antara para manajernya. Ini menambah sulit pengendalian oleh manajemen pusat. 2.3.2 Organisasi Divisi Untuk kepentingan pengendalian, divisi dari suatu organisasi yang terdesentralisasi dapat dipandang sebagi suatu kesastuanyang mandiri. Dengan tetap tunduk kepada persetujuan manajemen senior, manajer divisi dapat mengembangkan strategi tersendiri bagi bisnisnya yang dari strategi yang ditetapkan oleh divisi-divisi lain yang lini yang produknya berlainan.. Bentuk organisasi divisi orientasinya lebih ke luar dan menekankan bahwa manajer divisi yang bertanggung jawab harus menyadari adanya kekuatan-kekuatan luar setempat yang mempengaruhi kegiatan-kegiatan organisasi. 2.3.3 Organisasi Matriks Dalm organisasi matriks, sistem pengendalian menata pusat-pusat tanggung jawab menurut fungsi, dan menempatkan tanggung jawab atas program kepada mereka. Organisasi-organisasi riset, perusahaan konstruksi, produsen pesawat terbang membutuhkan beberapa layanan fungsional secara tradisional menggunakan organisasi matriks. Masalah pengendalian manajemen dalam organisasi manajemen dalam organisi matriks lebih sulit daripada masalah pengendalian manajemen pada kedua tipe struktur lain. Perencanaan harus disesuaikan dengan kebutuhanprogram dan proyek dan disesuaikan pula dengan sumber daya yang tersedia pada unit-unit fungsional. Koordinasi harus dilakukan dengan mempertimbangkan penjadwalan kegiatan dari beberapa unit sehingga proyek-proyek dapat diselesasaikan tepat waktu dan tidak ada orang yang menganggur. 3

2.3.4 Teori Kontingensi Teori Kontingensi mengatakan bahwa struktur atau sistem pengenddalian manajemen yang paling baik bergantung pada banyak faktor. Teori ini menyadari tidak ada standar yang kekal yang menjadi patokan untuk struktur organisasi atau sistem pengendalian yang paling baik. 2.4 PERILAKU MANAJEMEN Organisasi dapat dikatakan dalam kendali bila organisasi itu melakukan pa yang diinginkan manajemen. Untuk melakukan ini, orang-orang dalam organosasi harus memahami apa yang diinginkan manajemen untuk dicapai organisasi dan bagaimana cara melakukannya. Informasi tentang ini bermacam-macam bermacam-macam bentuknya, mulai dari anggaran yang rinci sampai kebijakan-kebijakan secara umum. Memberitahukan secara terus menerus kepada para anggota organisasi mengenai yang harus dicapai membutuhkan kerja sama yang luar biasa dan mungkin saja menimbulkan kericuhan bilamana anggota organisasi tidak mengerti mengapa sesuatu itu harus dilakukan dan seringkali, dapat menimbulkan gangguan kommunikasi. Karena alasan ini, sitem pengendalian manajemen yang mengingatkan anggota organisasi mengenai apa-apa yang perlu dilakukan biasanya berorientasi kepada menusia. 2.5 ORGANISASI INFORMAL 2.5.1 Kekuatan Persepsi Sistem pengendalian manajemen harus mempertimbangkan kenyataan bahawa persepsi yang berkembang di kalangan manajer operasional menyangkut pemahaman bukan hanya bagaiman mereka mebantu dalam mencapai tujuan organisasi, melaikan juga berapa kuat manajemen senior menghendaki rangkaian tindakan tertentu. 2.5.2 Motivasi Sebagai dasar untuk memahami motivasi, kita akan membahas mengenai hubungan antara organisasi dan individu yang menjadi bagian dari organisasi, Tujuan-tujuan Pribadi. Orang bersedia menjadi anggota organisasi karena 4

merka percaya dengan melakuka itu tujuan-tujuan pribadi mereka akan tercapai. Teori Pengharapan. Teori ini mengatakan bahwa motivasi yang mempengaruhi perilaku ditentukan oleh (1)keyakinan atau harapan seseorang akan hasil yang mungkin diperoleh dengan berperilaku tertentu dan (2) ketertarikan seseorang akan hasil tersebut, dilihat dari kemampuan hasil ini ntuk memuaskan kebutannya. Insentif. Pemecahan masalah manajemen dalam memotivasi orang untuk berperilaku sesuai dengan tujuan organisasi disandarkan pada hubungan antara insentif organisasi dengan haraapan-harapn pribadi. Peran Manajer. Peran manajer tidak hanya terbatas pada pengendalan formal melainkan juga pada pengendalian informal. Sebagai contoh seorang manajer memberikan pujian kepada karyawannya yang telah melakukan tugasnya dengan baik. 2.5.3 Keselarasan Tujuan Besarnya perbedaan di antara tujuan-tujuan organisasi, kelompok, dan pribadi menentukan tingkat kesukaran tugas sistem pengendalian manajemen. Tanggung jawab utama dari sitem pengendalian manajemen adalah memastikan tindakan-tindakan yang paling baik bagi kepeningan organisasi; tetapi ia juga harus menupayakan keselarasan tujuan sedapat mungkin. Makin erat hubungan antara tujuan-tujuan yang ada, makin baiklah sistem pengendalian manajemennya. 2.5.4 Kerjasama dan Konflik Organisasi berupaya memelihara keseimbangan yang tepat di antara kekuatan-kekuatan yang menciptakan kerjasama. Konflik-konflik dalam tingkat tertentu diperlukan. Konflik terjadi sebagian karena persaingan di antara anggota organisasi untuk mendapatkan promosi atau bentuk-bentuk pemuasan kebutuhan lainnya; persaingan seperti ini, dalam batas-batas tertentu, adalah sehat. Kerjasama sampai tingkat tertentu jelas penting pula; tetapi jika ini berlebihan, anggota organisasi yang terbaik akan mengabaikan peluang untuk memanfaatkan kemamapuannya sepenuhnya. Sistem pengendalian manajemen harus membantu memelihara keseimbangan yang pas antara konflik dan kerjasama dalam organisasi. 5

2.5.5 Budaya Organisasi Budaya Organisasi mengacu pada sekumpulan keyakinan bersama, sikap, tata hubungan, dan asumsi-asumsi yang diterima dan dilakukan di keseluruhan organisasi untuk membantu menghadapi lingkumgan luar dan mencapai tujuan-tujuan organisasi. 2.6 FUNGSI KONTROLER 2.6.1 Tanggung Jawab Kontroler Kontroler merupakan pejabat yang bertanggung jawab untuk rancangan dan operasi suatu sistem informasi formal organisasi, walaupun pada beberapa organisasi pejabat seperti itu diberi sebutan manajer informasi dan kontroler hanya bertanggung jawab atas sistem keuangan saja. Selain mendesain dan mengoperasikan berbagai macam sistem informasi dan sistem pengendalian, kontroler mungkin menjalankan juga sebagian atau semua fungsi berikut. 1. Menyiapkan ikhtisar keuangan dan laporan keuangan untuk pihak pemerintah dan pihak-pihak lainnya. 2. Menyiapkan pembayaran pajak. 3. Menyiapkan dan menganalisis laporan prestasi keuangan. 4. Membantu manajer dengan menganalisis dan menginterpretasikan laporan, dengan menganalisis usulan program dan anggaran, dan dengan mengonsolidasikan rencana-rencana dari beberapa segmen kedalam suatu anggaran tahunan total. 5. Menjalankan prosedur-prosedur audit intern dan pengendalian akuntansi untuk memastikan validitas informasi, menetapkan alat-alat pencegahan yang memadai terhadap pencurian dan penyalahgunaan, dan melaksanakan audit opersional. 6. Mengembangkan para petugas pengendalian dan peran-serta dalam mendidik pejabat-pejabat manajemen dalam hal yang berkaitan dengan fungsi kontroler. 7. Melakukan kegiatan yang bertalian dengan manajeme kas, asuransi, dan sebagainya untuk melindungi harta kekayaan. 6

2.6.2 Kontroler Divisi Tanggung jawab spesifik dari kontroler divisi meliputi: 1. Pelaporan akuntansi dan keuangan 2. Pengetahuan akan operasi divisi 3. Sasaran dibandingkan dengan unjuk kerja. 4. Kesesuaian dengan kebijakan. 5. Kontribusi manajemen. 6. Pengetahuan akuntansi. 7. Integritas dan profesionalisme. 8. Kerjasama. 9. Organisasi dan Staf. 10.Inisiatif dan semangat kerja. 7

8