BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. konseling berdasarkan analisis tugas perkembangan siswa kelas IV, V dan VI di

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini dunia kian maju, kemajuan ini didukung perubahan dari

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Penelitian

PERENCANAAN PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING BERDASARKAN ANALISIS TUGAS PERKEMBANGAN SISWA KELAS IV, V DAN VI DI SDN JUBELAN 02 SUMOWONO

INVENTORI TUGAS PERKEMBANGAN SISWA SD. Berikut ini 50 rumpun pernyataan, setiap rumpun terdiri atas 4 pernyataan

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Bimbingan dan Konseling di Sekolah Dasar Pengertian Bimbingan dan Konseling di Sekolah Dasar

ASSALAMU ALAIKUM WR.WB.

BAB II DESKRIPSI SMA NEGERI RAYON 08 JAKARTA BARAT

RUMUSAN VISI DAN MISI SMP NEGERI 1 PAYUNG. Pengambilan keputusan dalam perumusan visi-misi dan tujuan satuan

POKOK BAHASAN MATA - KULIAH BK PRIBADI SOSIAL (2 SKS) :

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

STRATEGI PENGEMBANGAN PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMP

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling

BAB I PENDAHULUAN. masa depan. Hal tersebut diamanatkan dalam Pasal 27 Peraturan Pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan karakter merupakan salah satu upaya kebijakan dari pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tujuan pendidikan nasional dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003

STANDAR KOMPETENSI KEMANDIRIAN (SKK)

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Upaya mewujudkan pendidikan karakter di Indonesia yang telah

PEDOMAN MERUMUSKAN VISI, MISI, DAN TUJUAN SEKOLAH

BAB I PENDAHULUAN. mencapai suatu tujuan cita-cita luhur mencerdaskan kehidupan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. Dengan potensi tersebut, seseorang akanmenjadi manfaat atau tidak untuk dirinya

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN SEBAGAI PEMBENTUKKAN KARAKTER SISWA KELAS V SDN NGLETH 1 KOTA KEDIRI

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa peralihan antara masa anak-anak dengan. remaja merupakan pengembangan dan perluasan kemampuan-kemampuan

PENGERTIAN PENGEMBANGAN DIRI

Sekolah Taman Kanak-Kanak Dasar Model (TK dan SD Model) Kabupaten Sleman

BAB II DESKRIPSI SMA NEGERI DI WILAYAH KOTA JAKARTA BARAT

BAB II DESKRIPSI SMA NEGERI DI WILAYAH KOTA JAKARTA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan prasyarat mutlak

Oleh : Sugiyatno, M.Pd

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang RI Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan. bahwa dalam proses pendidikan, peserta didik/siswa menjadi sentral

SATUAN KEGIATAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

BAB I PENDAHULUAN. pengawasan orang tua terhadap kehidupan sosial anak, kondisi lingkungan anak

KONSEP PENDIDIKAN KARAKTER PADA MAHASISWA DI YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum pendidikan mampu manghasilkan manusia sebagai individu dan

I. PENDAHULUAN. Sekolah merupakan salah satu lembaga pendidikan formal, yang masih

BAB I PENDAHULUAN. terus diupayakan melalui pendidikan. Hal ini sesuai dengan Undang-Undang

TUGAS PERKEMBANGAN SISWA VISI DAN MISI BIMBINGAN KONSELING

BAB I PENDAHULUAN. dalam dunia ini. Setiap hari selalu mendapatkan berita-berita tentang kerusakan

PERATURAN KELUARGA BESAR MAHASISWA FAKULTAS NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG GARIS-GARIS BESAR HALUAN KERJA KELUARGA BESAR MAHASISWA

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini membahas hal-hal yang berkaitan dengan inti dan arah penelitian,

PERTEMUAN 13 PENYELENGGARAAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING PADA JALUR PENDIDIKAN

DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL HALAMAN 1

Kebijakan Mutu Akademik FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ISLAM MALANG

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti sekarang ini akan membawa dampak diberbagai bidang

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya melalui proses pembelajaran ataupun dengan cara lain yang

STANDAR KOMPETENSI KEMANDIRIAN PESERTA DIDIK. Mengenal tujuan dan arti ibadah.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu sendi kehidupan. Melalui pendidikan,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. BP. Dharma Bhakti, 2003), hlm Depdikbud, UU RI No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, (Jakarta :

PERENCANAAN PROGRAM PELAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BIMBINGAN BELAJAR BAGI MAHASISWA

Pengaruh kepramukaan dan bimbingan orang tua terhadap kepribadian siswa kelas I SMK Negeri 3 Surakarta tahun ajaran 2005/2006. Oleh : Rini Rahmawati

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah Dasar (SD) Negeri Wirosari memiliki visi menjadikan SD

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TABANAN NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TABANAN,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA BERBASIS KEARIFAN LOKAL* 1

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan hasil penelitian yang didapatkan dan mengacu pada tujuan

BAB I PENDAHULUAN. berubah dari tradisional menjadi modern. Perkembangan teknologi juga

BAB I PENDAHULUAN. hidup (life skill atau life competency) yang sesuai dengan lingkungan kehidupan. dan kebutuhan peserta didik (Mulyasa, 2013:5).

SATUAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan dasar dalam pengaruhnya kemajuan dan kelangsungan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan wahana mengubah kepribadian dan pengembangan diri. Oleh

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

Bab I Pendahuluan. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. maupun warga di luar sekolah yaitu orang tua, akademisi, dan pihak pihak lain.

Sigit Sanyata

I. PENDAHULUAN. kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Perkembangan pendidikan tanpa

ORGANISASI SISWA INTRA SEKOLAH (OSIS) SMP NEGERI 1 JATIROTO Alamat : Jln. Jatiroto Jatisrono, Wonogiri Tlp. (0273) blog : -

I. PENDAHULUAN. kehidupan lainnya seperti keluarga, sosial kemasyarakatan, pemerintahan,

Posisi Bimbingan dan Konseling dalam Kerangka Ilmu Pendidikan. Siti Fatimah, S.Psi., M.Pd

BAB I P E N D A H U L U A N. Sesuai dengan Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

I. PENDAHULUAN. nasional yaitu membangun kualitas manusia yang beriman dan bertaqwa

BAB I PENDAHULUAN. etimologis, remaja berasal dari kata Latin adolensence yang berarti tumbuh atau

BAB II GAMBARAN UMUM SEKOLAH. saat itu SMA Negeri 14 Surabaya belum mempunyai gedung sendiri dan

EKSISTENSI PROFESI BIMBINGAN DAN KONSELING DI BALIK UU SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. dan pengembangan potensi ilmiah yang ada pada diri manusia secara. terjadi. Dalam rangka pembangunan manusia Indonesia seutuhnya,

BAB 1 PENDAHULUAN. pendidikan karakter dalam menanamkan nilai-nilai kebangsaan. Di samping

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 6 SEMARANG

BAB III PROGRAM BIMBINGAN KONSELING DAN STANDAR KOMPETENSI

MENGEMBANGKAN PROGRAM LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING UNTUK MENINGKATKAN TUGAS PERKEMBANGAN MAHASISWA UPI KAMPUS CIBIRU. Nenden Ineu H.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. pembelajaran di sekolah baik formal maupun informal. Hal itu dapat dilihat dari

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB 1 PENDAHULUAN. individu terutama dalam mewujudkan cita-cita pembangunan bangsa dan negara.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan kewarganegaraan (PKn) adalah program pendidikan berdasarkan nilainilai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan usaha yang dilakukan dengan sengaja dan sistematis

pelaksanaan pemerintahan terbebas dari praktek-praktek KKN,

BAB IV VISI DAN MISI DAERAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA

PROFIL / KEADAAN SEKOLAH UPTD SMAN 1 KARANGREJO - TULUNGAGUNG. 1. Nama Sekolah : UPTD SMA Negeri 1 Karangrejo

PERAN PENDIDIKAN PROFESI GURU BK/ KONSELOR DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI KONSELOR DI INDONESIA

2015 KAULINAN BUDAK SEBAGAI BAHAN AJAR UNTUK MENSTIMULUS MINAT TARI SISWA DI SD LABSCHOOL UPI BANDUNG

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Gambaran Umum SD Kemala Bhayangkari 1 Surabaya

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang dan Masalah. 1. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah suatu kebutuhan yang sangat penting bagi manusia.

BAB 1 PENDAHULUAN. menyeluruh baik fisik maupun mental spiritual membutuhkan SDM yang terdidik.

Transkripsi:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian dan Pembahasan Tujuan akhir penelitian ini adalah merencanakan program bimbingan dan konseling berdasarkan analisis tugas perkembangan siswa kelas IV, V dan VI di SDN Jubelan 02 Sumowono. Dengan demikian, dirancangnya program BK SD ini dapat menjadi referensi atau masukan bagi perencana program bimbingan dan konseling di tingkat sekolah dasar yaitu guru kelas IV, V dan VI di SDN Jubelan 02 Sumowono untuk mengetahui bagaimana perencanaan program bimbingan dan konseling berdasarkan analisis tugas perkembangan siswa, dalam rangka mengembangkan aspek-aspek dalam diri peserta didik baik bidang pribadi, sosial, belajar dan karir untuk mencapai Standar Kompetensi Kemandirian seperti yang tertuang dalam Permendiknas No. 23/2006 yang dapat mendukung pencapaian Standar Kompetensi Lulusan (SKL) yang harus dicapai peserta didik melalui proses pembelajaran bidang studi sehingga permasalahan yang dialami peserta didik baik masalah pribadi, sosial, belajar dan karir dapat terselesaikan dengan adanya program BK yang diharapkan menjadi penegas, pemantap dan pengarah dalam menghadapi masalah di zaman modern yang penuh tantangan ini, sehingga profesionalisme kinerja guru kelas dapat meningkat. Untuk dapat merencanakan program bimbingan dan konseling berdasarkan analisis tugas perkembangan siswa kelas IV, V dan VI di SDN Jubelan 02 Sumowono, maka sebelumnya telah dilakukan survei lapangan pada tanggal 19 33

Oktober 2013 dengan melakukan wawancara kepada guru kelas IV, V dan VI serta kepala SDN Jubelan 02 Sumowono untuk mengetahui pelaksanaan program bimbingan dan konseling serta studi dokumentasi tentang visi misi, tujuan pendidikan dan 10 kemampuan dasar guru SDN Jubelan 02 Sumowono dan penggalian data tentang kebutuhan masalah untuk masing-masing kelas IV, V dan VI yang telah dilaksanakan pada tanggal 19 Oktober 2013 dan 28 Oktober 2013 dengan membagikan instrumen Inventori Tugas Perkembangan (ITP) untuk SD kepada siswa kelas IV, V dan VI di SDN Jubelan 02 Sumowono. 4.2 Deskripsi Hasil Wawancara, Observasi dan Studi Dokumentasi Tentang Pelaksanaan Program Layanan Bimbingan dan Konseling di SDN Jubelan 02 Sumowono Pelaksanaan program layanan bimbingan dan konseling di SDN Jubelan 02 Sumowono belum dilaksanakan secara maksimal dikarenakan pemberian layanan Bimbingan dianggap hanya sebagai pekerjaan sampingan dari tugas pokok seorang guru kelas, sehingga guru kelas kurang memperhatikan pentingnya layanan BK. Dari hasil wawancara, observasi dan studi dokumentasi yang dilakukan pada tanggal 19 Oktober 2013 diperoleh informasi sebagai berikut untuk guru kelas IV Totok Sugiarto, A.Ma.Pd menyatakan bahwa tidak membuat program BK secara khusus dan untuk layanan BK kelas IV hanya dilakukan apabila ada masalah atau perilaku yang menyimpang, sedangkan untuk guru kelas V Saryoto, S.Pd.SD juga menuturkan bahwa tidak membuat program BK secara khusus, lebih fokus pada bimbingan belajar, layanan BK bersifat insidentil dan 34

beliau pernah membuat catatan BK terhadap permasalahan yang bersifat insidentil tersebut, sedangkan untuk guru kelas VI Pambudi Margo, S.Pd juga menyatakan hal yang sama bahwa tidak membuat program BK secara khusus dan layanan BK bersifat insidentil. Kepala SDN Jubelan 02 Sumowono Tutik Khamidah, S.Pd juga menuturkan bahwa tidak membuat program BK secara khusus, hanya para guru kelas lebih terfokus pada bimbingan belajar dan dari studi dokumentasi yang dilakukan program tahunan/jadwal kegiatan sekolah yang dibuat oleh kepala sekolah sama untuk semua kelas dan pada tujuan pendidikan di SDN Jubelan 02 Sumowono yaitu mengoptimalkan proses pembelajaran dengan pendekatan pembelajaran yang berpusat pada siswa, antara lain CTL, PAKEM serta layanan bimbingan dan konseling, serta tugas guru di SDN Jubelan 02 Sumowono yaitu menyelenggarakan program bimbingan belum dilaksanakan secara maksimal karena beban tugas dan tanggung jawab guru kelas yang sudah kompleks, meskipun sebenarnya bimbingan dan konseling itu penting dilaksanakan dalam menunjang pencapaian tujuan pendidikan yang ada di SD tersebut. Dengan direncanakan program bimbingan dan konseling berdasarkan analisis tugas perkembangan siswa kelas IV, V dan VI di SDN Jubelan 02 Sumowono, maka dapat menjadi referensi atau masukan bagi perencana program bimbingan dan konseling di tingkat sekolah dasar yaitu guru kelas IV, V dan VI di SDN Jubelan 02 Sumowono untuk mengetahui bagaimana perencanaan program bimbingan dan konseling berdasarkan analisis tugas perkembangan siswa dalam mencapai Standar Kompetensi Kemandirian seperti yang tertuang dalam Permendiknas No. 23/2006 yang dapat mendukung pencapaian Standar 35

Kompetensi Lulusan (SKL) yang harus dicapai peserta didik melalui proses pembelajaran bidang studi sehingga permasalahan yang dialami peserta didik baik masalah pribadi, sosial, belajar dan karir dapat terselesaikan dengan adanya program BK yang diharapkan menjadi penegas, pemantap dan pengarah dalam menghadapi masalah di zaman modern yang penuh tantangan ini. 4.3 Pengumpulan Data Terlaksananya kegiatan pengumpulan data pada tanggal 19 Oktober 2013 dan 28 Oktober 2013 dengan membagikan instrumen Inventori Tugas Perkembangan (ITP) kepada siswa kelas IV, V dan VI di SDN Jubelan 02 Sumowono antara lain : kelas IV yang berjumlah 34 orang, siswa kelas V yang berjumlah 22 orang dan siswa kelas VI yang berjumlah 20 orang, memunculkan permasalahan yang terjadi di kelas IV, V dan VI di SDN Jubelan 02 Sumowono berbeda dan dengan tingkat perkembangan untuk masing-masing kelas yang berbeda. Oleh karena itu tentunya program BK yang direncanakan harus berbeda karena kebutuhan masalah untuk masing-masing kelas berbeda berdasarkan hasil pengolahan data instrumen Inventori Tugas Perkembangan (ITP). 36

TABEL 4.3.1 37

Berdasarkan hasil pengolahan menggunakan ATP yang digambarkan pada tabel 4.3.1 maka diketahui bahwa rata-rata Tingkat Perkembangan (TP) kelas IV yaitu 3,48 dengan simpangan baku/standar deviasi 0,24. Untuk mengetahui jarak antara mean (rata-rata) Tingkat Perkembangan (TP) dengan suatu titik yang jauhnya 1 SD yaitu dengan menggunakan rumus : (μ - 1σ X μ + 1σ) = (3,24 X 3,72) (μ - 2σ X μ + 2σ) = (3 X 3,96) (μ - 3σ X μ + 3σ) = (2,76 X 4,2) X adalah rata-rata aspek perkembangan. Dengan demikian karena simpangan bakunya 0,24 yang artinya 1 Standar Deviasi (SD), sehingga yang menjadi acuannya (μ - 1σ X μ + 1σ) = (3,24 X 3,72) maka dapat diketahui aspek perkembangan mana yang merupakan kebutuhan masalah kelompok dan aspek perkembangan mana saja yang dimasukkan ke dalam program bimbingan dan konseling. Berdasarkan tabel 4.3.1 juga diketahui bahwa kebutuhan masalah kelas IV berdasarkan acuan (μ - 1σ X μ + 1σ) = (3,24 X 3,72) yaitu pada aspek landasan hidup religius, kematangan intelektual, kesadaran tanggung jawab, penerimaan diri dan pengembangannya, kemandirian perilaku ekonomi dan wawasan dan persiapan karir. 38

TABEL 4.3.2 TOPIK YANG DISAJIKAN DALAM PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING KELAS IV SDN JUBELAN 02 SUMOWONO No. ASPEK PERKEMBANGAN TOPIK 1. Landasan Hidup Religius a. Perlunya pengembangan kebiasaan dan sikap beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa b. Sabar itu indah (kesabaran menghadapi segala hal) 2. Kematangan Intelektual a. Kebebasan mengemukakan pendapat b. Pentingnya belajar kelompok bersama 3. Kesadaran Tanggung Jawab a. Hak dan kewajiban siswa di sekolah, di rumah dan di masyarakat b. Kedisiplinan terhadap peraturan (di sekolah, di rumah dan di masyarakat) c. Tata karma pergaulan dengan teman sebaya, guru, staf lain dan masyarakat 4. Penerimaan Diri dan Pengembangannya a. Memahami diri sebagai anggota keluarga dan bagian orang lain b. Karakterisik pribadi (pemahaman diri) 5. Kemandirian Perilaku Ekonomi a. Hemat pangkal kaya (pentingnya hidup hemat dan menabung) 6. Wawasan dan Persiapan Karir a. Memahami berbagai jenis pekerjaan b. Kenali cita-citamu sejak dini 39

TABEL 4.3.3 40

Berdasarkan hasil pengolahan menggunakan ATP yang digambarkan pada tabel 4.3.3 maka diketahui bahwa rata-rata Tingkat Perkembangan (TP) kelas V yaitu 3,63 dengan simpangan baku/standar deviasi 0,14. Untuk mengetahui jarak antara mean (rata-rata) Tingkat Perkembangan (TP) dengan suatu titik yang jauhnya 1 SD yaitu dengan menggunakan rumus : (μ - 1σ X μ + 1σ) = (3,49 X 3,77) (μ - 2σ X μ + 2σ) = (3,35 X 3,91) (μ - 3σ X μ + 3σ) = (3,21 X 4,05) X adalah rata-rata aspek perkembangan. Dengan demikian karena simpangan bakunya 0,14 yang artinya 1 Standar Deviasi (SD), sehingga yang menjadi acuannya (μ - 1σ X μ + 1σ) = (3,49 X 3,77) maka dapat diketahui aspek perkembangan mana yang merupakan kebutuhan masalah kelompok dan aspek mana saja yang harus dimasukkan ke dalam program bimbingan dan konseling. Berdasarkan tabel 4.3.3 juga diketahui bahwa kebutuhan masalah kelas V berdasarkan acuan (μ - 1σ X μ + 1σ) = (3,49 X 3,77) yaitu pada aspek kematangan emosional, kematangan intelektual, kesadaran tanggung jawab, kemandirian perilaku ekonomi dan wawasan dan persiapan karir. 41

TABEL 4.3.4 TOPIK YANG DISAJIKAN DALAM PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING KELAS V SDN JUBELAN 02 SUMOWONO No. ASPEK PERKEMBANGAN TOPIK 1. Kematangan Emosional a. Memahami jenis-jenis emosi dan cara mengendalikannya 2. Kematangan Intelektual a. Kebebasan mengemukakan pendapat b. Pentingnya belajar kelompok bersama c. Memahami perubahan pada diri remaja d. Peningkatan keterampilan belajar 3. Kesadaran Tanggung Jawab a. Hak dan kewajiban siswa di rumah, di sekolah dan di masyarakat b. Tata karma pergaulan dengan teman sebaya, guru, staf lain dan masyarakat 4. Kemandirian Perilaku Ekonomi a. Hemat pangkal kaya (pentingnya hidup hemat dan menabung) b. Sikap kerja keras dan keuletan dalam bekerja 5. Wawasan dan Persiapan Karir a. Memahami berbagai jenis pekerjaan b. Makna belajar dalam menggapai cita-cita c. Kenali cita-citamu sejak dini 42

TABEL 4.3.5 43

Berdasarkan hasil pengolahan menggunakan ATP yang digambarkan pada tabel 4.3.5 maka diketahui bahwa rata-rata Tingkat Perkembangan (TP) kelas VI yaitu 3,54 dengan simpangan baku/standar deviasi 0,20. Untuk mengetahui jarak antara mean (rata-rata) Tingkat Perkembangan (TP) dengan suatu titik yang jauhnya 1 SD yaitu dengan menggunakan rumus : (μ - 1σ X μ + 1σ) = (3,34 X 3,74) (μ - 2σ X μ + 2σ) = (3,14 X 3,94) (μ - 3σ X μ + 3σ) = (2,94 X 4,14) X adalah rata-rata aspek perkembangan. Dengan demikian karena simpangan bakunya 0,24 yang artinya 1 Standar Deviasi (SD), sehingga yang menjadi acuannya (μ - 1σ X μ + 1σ) = (3,34 X 3,74) maka dapat diketahui aspek perkembangan mana yang merupakan kebutuhan masalah kelompok dan aspek perkembangan mana saja yang harus dimasukkan ke dalam program bimbingan dan konseling. Berdasarkan tabel 4.3.5 juga diketahui bahwa kebutuhan masalah kelas VI berdasarkan acuan (μ - 1σ X μ + 1σ) = (3,34 X 3,74) yaitu pada aspek landasan hidup religius, landasan perilaku etis, kematangan emosional, kematangan intelektual, kesadaran tanggung jawab, kesadaran perilaku ekonomi dan wawasan dan persiapan karir. 44

TABEL 4.3.6 TOPIK YANG DISAJIKAN DALAM PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING KELAS VI SDN JUBELAN 02 SUMOWONO No. ASPEK PERKEMBANGAN TOPIK 1. Landasan Hidup Religius a. Kebiasaan dan sikap beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa b. Berpikir dan bersikap positif dalam menghadapi segala hal 2. Landasan Perilaku Etis a. Jujur itu mujur (pentingnya bersikap jujur dalam segala hal) b. Pentingnya menciptakan ketertiban dan keamanan di sekolah, di rumah dan di masyarakat 3. Kematangan Emosional a. Memahami jenis-jenis emosi dan cara mengendalikannya 4. Kematangan Intelektual a. Pentingnya belajar kelompok bersama b. Memahami perubahan pada diri remaja c. Peningkatan keterampilan belajar 5. Kesadaran Tanggung Jawab a. Tata karma pergaulan dengan teman sebaya, guru, staf lain dan masyarakat 6. Kemandirian Perilaku Ekonomi a. Upaya menghasilkan uang (lingkungan kita peluang uasaha kita) 7. Wawasan dan Persiapan Karir a. Kembangkan bakatmu untuk menggapai cita-citamu b. Memilih sekolah lanjutan/sltp 45

4.4 Perencanaan Program Bimbingan dan Konseling Berdasarkan Analisis Tugas Perkembangan Siswa Kelas IV, V dan VI Perencanaan Program Bimbingan dan Konseling berdasarkan analisis tugas perkembangan siswa kelas IV, V dan VI di SDN Jubelan 02 Sumowono disajikan dalam bentuk program tahunan yang pelaksanaannya diintegrasikan dalam proses pembelajaran di kelas (memadukan antara program layanan BK dengan program pembelajaran yang dirancang). Program BK kelas IV, V dan VI berdasarkan analisis kebutuhan masalah siswa kelas IV, V dan VI di SDN Jubelan 02 Sumowono (terlampir). Perencanaan Program Bimbingan dan Konseling berdasarkan analisis tugas perkembangan siswa kelas IV, V dan VI di SDN Jubelan 02 Sumowono pada dasarnya terdiri dari dua langkah yaitu : 1) Pemetaan kebutuhan masalah dan konteks layanan Penyusunan program BK dimulai dari kegiatan asesmen (pengukuran, penilaian) atau kegiatan mengidentifikasi aspek-aspek yang dijadikan bahan masukan bagi penyusunan program/layanan. Kegiatan asesmen ini meliputi : a. Asesmen konteks lingkungan program yang terkait dengan kegiatan mengidentifikasi harapan dan tujuan sekolah, dalam hal ini menggunakan teknik pengumpulan data wawancara tentang pelaksanaan program BK di SD, observasi terkait tugas guru di SD yang disesuaikan dengan hasil studi dokumentasi tentang 10 kemampuan dasar guru SDN Jubelan 02 Sumowono serta visi misi serta tujuan pendidikan SDN Jubelan 02 Sumowono. 46

10 kemampuan dasar guru SDN Jubelan 02 Sumowono yaitu : 1) Mengembangkan kepribadian 2) Menguasai landasan pendidikan 3) Menguasai bahan pengajaran 4) Menyusun program pengajaran 5) Melaksanakan program pengajaran 6) Menilai hasil dan proses belajar mengajar yang telah dilaksanakan 7) Menyelenggarakan program bimbingan 8) Menyelenggarakan administrasi sekolah 9) Berinteraksi dengan sejawat dan masyarakat dan 10) Menyelenggarakan penelitian sederhana untuk keperluan pengajaran Visi misi dan tujuan pendidikan SDN Jubelan 02 Sumowono yaitu : Visi : Unggul dalam prestasi, luhur budi pekerti tetap dalam bingkai budaya bangsa. Misi : 1) Mengoptimalkan KBM yang berhasil guna dan berdaya guna dengan mendayagunakan fasilitas media pembelajaran. 2) Menumbuhkembangkan sikap keunggulan dan kompetitif kepada warga sekolah secara terus menerus. 3) Meningkatkan pengalaman ajaran agama yang diamati sehingga menjadi sumber kearifan dan kebijakan dalam bertindak. 4) Menerapkan manajemen partisipatif, transparansi akuntabel kepada warga sekolah. 47

5) Mengoptimalkan hubungan yang harmonis dengan orang tua/wali, Komite Sekolah, Stake Holders/para pemangku kepentingan dan para peduli pendidikan lainnya. Tujuan : 1) Mengoptimalkan proses pembelajaran dengan pendekatan pembelajaran yang berpusat pada siswa, antara lain CTL, PAKEM serta layanan bimbingan dan konseling. 2) Meraih prestasi dalam kegiatan lomba-lomba. 3) Dapat meraih prestasi dalam bidang akademis maupun non akademis. 4) Dapat meningkat dalam bidang kegiatan : kepramukaan, kegamaan dan kedisiplinan sekolah. 5) Hubungan antara sekolah dengan komite dan masyarakat semakin erat dan kondusif. 6) Dapat memiliki kesadaran terhadap kelestarian lingkungan hidup di sekitarnya. 7) Membiasakan siswa dapat berperilaku hidup bersih dan sehat. b. Selanjutnya untuk asesmen kebutuhan dan masalah peserta didik yang menyangkut karakteristik peserta didik. Langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk memetakan kebutuhan, masalah dan konteks layanan : 1) Menyiapakan instrumen dan unit analisis penilaian kebutuhan. Jenis instrumen yang digunakan untuk membuat perencanaan program bimbingan dan konseling berdasarkan analisis kebutuhan masalah siswa kelas IV, V dan VI di SDN Jubelan 02 Sumowono menggunakan Inventori Tugas 48

Perkembangan (ITP) SD dengan teknik analisis data menggunakan program khusus Analisis Tugas Perkembangan (ATP) Versi 3.35 yang dikembangkan oleh (Sunaryo Kartadinata, dkk. 2003, (UPI). Program ini digunakan untuk menyekor, mengolah dan mencetak hasil analisis ITP, baik dalam bentuk angka, grafik, maupun daftar, kemudian dihitung berdasarkan jarak antara mean (rata-rata) Tingkat Perkembangan (TP) dengan suatu titik yang jauhnya 1 SD menggunakan kurve normal. 2) Implementasi penilaian kebutuhan. Pada tahap ini yang dilakukan adalah mengumpulkan data dengan menggunakan instrumen untuk memperoleh gambaran kebutuhan dan konteks lingkungan yang akan dirumuskan ke dalam program lanjut. 3) Analisis hasil penilaian kebutuhan. Setelah data terkumpul maka langkah yang dilakukan selanjutnya adalah mengolah, menganalisis dan menginterprestasi hasil penilaian yang diungkap dengan tujuan kebutuhan, masalah dan konteks program sehingga dapat terindentifikasi dengan tepat. 4) Pemetaan kebutuhan/permasalahan. Setelah hasil analisis dan identifikasi diketahui, maka langkah selanjutnya membuat peta kebutuhan masalah. 2) Desain program BK dan rencana aksi (Action Plan) a. Identifikasikan dan rumuskan berbagai kegiatan yang perlu dilakukan. Kegiatan ini diturunkan dari tugas perkembangan/kompetensi yang harus dikuasai peserta didik berdasarkan kebutuhan masalah pada tabel 4.3.1, tabel 4.3.3 dan tabel 4.3.5. Rumuskan tujuan yang akan dicapai dalam bentuk perilaku yang harus dikuasai peserta didik setelah memperoleh 49

pelayanan bimbingan dan konseling. Tujuan hendaknya dirumuskan ke dalam tataran tujuan: 1) Penyadaran, untuk membangun pengetahuan dan pemahaman peserta didik terhadap perilaku atau standar kompetensi yang harus dipelajari dan dikuasai 2) Akomodasi, untuk membangun pemaknaan, internalisasi dan menjadikan perilaku atau kompetensi baru sebagai bagian dari kemampuan dirinya, dan 3) Tindakan, yaitu mendorong peserta didik untuk mewujudkan perilaku dan kompetensi baru itu dalam tindakan nyata sehari-hari. Dalam hal ini dapat dilihat pada tabel 4.3.2, 4.3.4 dan 4.3.6 tentang topik yang disajikan dalam program bimbingan dan konseling untuk masing-masing kelas IV, V dan VI di SDN Jubelan 02 Sumowono. b. Pertimbangkan porsi waktu yang diperlukan untuk melaksanakan setiap kegiatan. Apakah kegiatan dilakukan dalam waktu tertentu terus-menerus. berapa banyak waktu yang diperlukan untuk melaksanakan pelayanan bimbingan dan konseling dalam setiap komponen program, oleh karena itu perlu dirancang dengan cermat. Dalam hal ini porsi waktunya adalah dua jam pelajaran per kelas per minggu jadi (2x35 menit). c. Inventarisasi kebutuhan yang diperoleh dari needs assessment dalam tabel kebutuhan yang akan menjadi rencana kegiatan. Rencana kegiatan dituangkan ke dalam program tahunan. Dalam hal ini, komponen program harus disesuaikan perkiraan alokasi waktu pelayanan (Ditjen PMPTK, 2007) di jenjang pendidikan SD/MI, bahwa sebesar 45-55 % lebih ditekankan pada komponen pelayanan dasar mengingat bahwa kedudukan BK di SD adalah 50

keterpaduan Program Bimbingan Dalam KBM sehingga layanan bimbingan masih menjadi tugas terpadu dari guru kelas. d. Program bimbingan dan konseling perlu dilaksanakan dalam bentuk kontak langsung. Untuk kegiatan kontak langsung yang dilakukan secara klasikal (pelayanan dasar) perlu dilakukan waktu terjadwal (2) dua jam pelajaran per kelas per minggu jadi 2x35 menit. Untuk dapat melaksanakan program tahunan ini maka teknis pelaksanaanya diintegrasikan dalam proses pembelajaran di kelas (memadukan antara program layanan BK dengan program pembelajaran yang dirancang). Program tahunan (terlampir). Dengan demikian, perencanaan program bimbingan dan konseling berdasarkan analisis tugas perkembangan siswa kelas IV, V dan VI di SDN Jubelan 02 Sumowono dapat menjadi referensi atau masukan bagi perencana program bimbingan dan konseling di tingkat sekolah dasar yaitu guru kelas IV, V dan VI di SDN Jubelan 02 Sumowono untuk mengetahui bagaimana perencanaan program bimbingan dan konseling berdasarkan analisis tugas perkembangan siswa, dalam rangka mengembangkan aspek-aspek dalam diri peserta didik baik bidang pribadi, sosial, belajar dan karir sehingga dapat mencapai Standar Kompetensi Kemandirian seperti yang tertuang dalam Permendiknas No. 23/2006 yang dapat mendukung pencapaian Standar Kompetensi Lulusan (SKL) yang harus dicapai peserta didik melalui proses pembelajaran bidang studi. 51