BAB III RESUME KASUS

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III RESUME KEPERAWATAN

BAB III TINJAUAN KASUS. b. Usia : 51 tahun. d. Pekerjaan KK : Buruh lepas (sablonan) e. Alamat : Sambiroto 11 RT 05 RW 07

BAB I PENDAHULUAN. seseorang oleh karena gangguan keseimbangan karbohidrat, lemak dan

BAB III TINJAUAN KASUS

BAB III RESUME KEPERAWATAN. Asuhan Keperawatn Keluarga dilakukan pada tanggal 01 Januari 2008

TINJAUAN KASUS. 1. Nama kepala keluarga (KK) : Tn. S. 2. Usia : 43 tahun. 4. Pekerjaan : Buruh Pabrik ( LIK )

AKADEMI KESEHATAN RUSTIDA

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam penyakit yang ada. Salah satu diantaranya adalah Diabetes

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PUSKESMAS TULUNGAGUNG DENGAN KASUS HIPERTENSI

LAPORAN KASUS PASIEN DIABETES MELITUS DENGAN PENDEKATAN DOKTER KELUARGA DI PUSKESMAS JELAMBAR 1. Edwin

BAB I PENDAHULUAN. dengan prevalensi obesitas nasional berdasarkan data Riskesdas 2007 adalah 19,1%.

BAB I PENDAHULUAN. ditandai oleh kenaikan kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemia. Glukosa

BAB IV PEMBAHASAN. yang dilaksanakan selama 2 hari pada tanggal 7-8 juni Dengan urutan asuhan

BAB III RESUME KEPERAWATAN. Asuhan keperawatan Keluarga di Lakukan pada tanggal 23 juni 2010 pada

BAB I PENDAHULUAN. ditandai oleh kadar glukosa darah melebihi normal serta gangguan

BAB I PENDAHULUAN. manusia di dunia. Penderita Diabetes Mellitus diperkirakan akan terus

BAB 1 PENDAHULUAN. kelompok penyakit metabolic dengan karakteristik hiperglikemia yang

BAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan ketiadaan absolut insulin atau penurunan relative insentivitas sel

4. PENGKAJIAN 1) DATA UMUM Nama kepala keluarga Alamat kepala keluarga Pekerjaan kepala keluarga Pendidikan kepala keluarga Genogram

BAB I PENDAHULUAN. syaraf) (Smeltzer & Bare, 2002). Diabetes Melitus (DM) adalah penyakit kronis

BAB III RESUME KASUS KEPERAWATAN. Pengkajian awal dilakukan pada hari senin, tanggal

BAB III ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA NY. S DENGAN DIABETES MELLITUS

BAB 1 PENDAHULUAN. Diabetic foot merupakan salah satu komplikasi Diabetes Mellitus (DM).

Hubungan Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Pasien Diabetes Mellitus di Rumah Sakit Immanuel Bandung dengan Terkontrolnya Kadar Glukosa Darah.

BAB I PENDAHULUAN. Meningkatnya kesejahteraan dan ketersediaan pangan dapat. mengakibatkan sejumlah masalah, termasuk meningkatnya kejadian penyakit

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kearah perilaku hidup bersih dan sehat dalam tatanan keluarga dan

PENGARUH SENAM KAKI DIABETIK TERHADAP NYERI KAKI PADA PASIEN DIABETES MELLITUS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS DELANGGU

FORMAT PENGKAJIAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

Obat Penyakit Diabetes dan Berbagai Komplikasi Neuropati

RIZKY KUSUMAWATI NPM PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan perolehan data Internatonal Diabetes Federatiaon (IDF) tingkat

BAB III TINJAUAN KASUS

BAYI BARU LAHIR DARI IBU DM OLEH: KELOMPOK 14

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Diabetes Melitus adalah penyakit hiperglikemia yang ditandai

BAB I PENDAHULUAN. degenerative. Diabetes Melitus (yang selanjutnya disingkat DM) merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit Diabetes Melitus atau kencing manis, seringkali dinamakan

BAB III RESUME KEPERAWATAN

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Ermita (2002 dikutip dari Devita, Hartiti, dan Yosafianti, 2007) bahwa fluktuasi

AKTIVITAS FISIK DAN OLAHRAGA UNTUK PENDERITA DIABETES MELLITUS DAN HIPERTENSI PUSKESMAS DTP CIKALONG KULON 9 APRIL 2015

BAB III ASUHAN KEPERAWATAN JIWA. PADA Sdr.W DENGAN HARGA DIRI RENDAH. DI RUANG X ( KRESNO ) RSJD Dr. AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG. 1. Inisial : Sdr.

BAB III RESUME KASUS

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. fertilitas gaya hidup dan sosial ekonomi masyarakat diduga sebagai hal yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENGARUH PEMBERIAN DIIT DM TINGGI SERAT TERHADAP PENURUNAN KADAR GULA DARAH PASIEN DM TIPE-2 DI RSUD SALEWANGANG KAB. MAROS

3 KUESIONER PENELITIAN

Obat Herbal Diabetes Kering

BAB 1 PENDAHULUAN. dialami oleh klien diabetes mellitus. Selain permasalahan fisik tersebut, diabetes

BAB III TINJAUAN KASUS

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat berpengaruh terhadap kualitas hidup dari pasien DM sendiri.

BAB 1 PENDAHULUAN. diperkirakan akan terus meningkat prevalensinya dan memerlukan

FORMAT PENGKAJIAN KELUARGA DI KELURAHAN SITIREJO II KECAMATAN MEDAN AMPLAS

BAB I PENDAHULUAN. Pola penyakit yang diderita masyarakat telah bergeser ke arah. penyakit tidak menular seperti penyakit jantung dan pembuluh darah,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Era globalisai membawa pengaruh yang sangat besar tidak hanya dalam

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Kontrol Gula Darah Anda. Apa? Mengapa dan Bagaimana?


DAFTAR TABEL JUDUL. Distribusi frekuensi klien DM berdasarkan usia. Distribusi frekuensi klien DM berdasarkan jenis kelamin

I. PENDAHULUAN. masalah utama dalam dunia kesehatan di Indonesia. Menurut American. Diabetes Association (ADA) 2010, diabetes melitus merupakan suatu

BAB I PENDAHULUAN. penyakit semakin dikenal oleh masyarakat. Salah satu diantaranya adalah apa yang

BAB I PENDAHULUAN. Diabetes millitus merupakan sekelompok kelainan heterogen yang ditandai oleh

LAPORAN RESUME ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA Bpk. A DENGAN HIPERTENSI DI RW 13 KELURAHAN BARANANG SIANG BOGOR TIMUR

BAB III TINJAUAN KASUS

BAB 1 PENDAHULUAN. komprehensif pada self-management, dukungan dari tim perawatan klinis,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB III TINJAUAN KASUS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Stroke dalam bahasa inggris berarti pukulan. Ada

BAB I PENDAHULUAN. menjadi lemah ginjal, buta, menderita penyakit bagian kaki dan banyak

SATUAN ACARA PENGAJARAN (SAP) MASSAGE PADA KAKI PASIEN DM. Disusun oleh Intan Yunitasari NPM

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Diabetes Mellitus (DM) merupakan gangguan metabolisme dengan. yang disebabkan oleh berbagai sebab dengan karakteristik adanya

BAB 1 PENDAHULUAN. penurunan sekresi insulin yang progresif dilatar belakangi oleh resistensi insulin.

Format Pengkajian Asuhan Keperawatan Keluarga Pada Pasangan Baru Menikah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 : PENDAHULUAN. dari 8,4 juta pada tahun 2000 menjadi sekitar 21,3 juta pada tahun Sedangkan

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Amerika Serikat prevalensi tahunan sekitar 10,3%, livetime prevalence mencapai

BAB I PENDAHULUAN. yang ditandai dengan meningkatnya glukosa darah sebagai akibat dari

BAB 1 : PENDAHULUAN. karena diabetes mencapai orang per tahun. (1) diabetes mellitus. Sehingga membuat orang yang terkena diabetes mellitus

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA TN. B DENGAN HIPERTENSI DI RT. 2 RW III KELURAHAN GUNUNG ANYAR KECAMATAN GUNUNG ANYAR KOTAMADYA SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. peradangan sel hati yang luas dan menyebabkan banyak kematian sel. Kondisi

BAB I PENDAHULUAN. DM adalah penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemik (kadar gula

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Meraih Derajat Sarjana S-1 Keperawatan. Disusun oleh:

BAB 1 PENDAHULUAN. Jumlah penderita Diabetes Mellitus (DM) semakin bertambah. Pada

Lampiran 1 Kode : LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN. Saya yang bernama Ardian Hidayah, NIM adalah mahasiswa

haluaran urin, diet berlebih haluaran urin, diet berlebih dan retensi cairan beserta natrium ditandai dengan - Pemeriksaan lab :

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn. S DENGAN GANGGUAN SISTEM ENDOKRIN DIABETES MELLITUS PADA Ny.T DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PURWOSARI

BAB I PENDAHULUAN. membahayakan jiwa dari penderita diabetes. Komplikasi yang didapat

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Pengumpulan atau Penyajian Data Dasar Secara Lengkap

FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KELUARGA TN. S

PENJELASAN PENELITIAN. : Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perawatan Diri Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di Kecamatan Medan Johor

BAB I PENDAHULUAN. pada seseorang yang disebabkan adanya peningkatan kadar glukosa darah

BAB I PENDAHULUAN. Diabetes Mellitus (DM) adalah gangguan metabolisme kronik yang

BAB I PENDAHULUAN. metabolisme kronis dengan multi-etiologi (banyak penyebab) yang ditandai

BAB I PENDAHULUAN. terbesar dari jumlah penderita diabetes melitus yang selanjutnya disingkat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Taufik Hidayat, 2013


KARYA TULIS ILMIAH. Disusun Oleh: TRIO MOCH SAIFUL ULUM NIM

Transkripsi:

BAB III RESUME KASUS Bab ini membahas tentang asuhan keperawatan keluarga pada pasien Diabetes Mellitus, penulis mengemukakan bahwa penulis memperoleh data melalui wawancara, obvserasi dan studi dokumentasi. A. Pengkajian Data-data yang penulis peroleh pada tanggal 15 Maret 2016 di keluarga Tn. A adalah sebagai berikut : Nama Ny.S, umur 52 tahun, Agama Islam, Pendidikan SD, Pekerjaan Ibu rumah tangga, Alamat Ambokembang Rt 03/Rw 04 Kecamatan Kedungwuni Kabupaten Pekalongan. Hasil pengkajian pada tanggal 15 Maret 2016 didapatkan data, keluarga Ny.S mengatakan belum tau tentang pengertian, penyebab, tanda & gejala, komplikasi, pencegahan dan perawatan penyakit, keluarga Ny.S mengatakan kurang tau tentang Diit penyakit Deabetes Mellitus, dan keluarga Ny.S mengatakan ingin mengetahui tentang Deabetes Mellitus, Ny.S mengatakan gula darahnya naik turun dan yang terakhir Ny.S mengatakan sering kesemutan pada kedua kakinya. Tipe keluarga pada Tn.A adalah tipe keluarga inti yaitu dalam satu keluarga terdiri ayah, ibu dan anak. Semua anggota keluarga beragama islam dan berasal dari suku Jawa. Tidak ada pantangan terhadap makanan dan halhal lainnya yang bertentangan dengan budaya dan agama Islam. Tidak ada kepercayaan yang mengganggu kesehatan. Tahap perkembangan saat ini adalah tahap perkembangan VI yaitu keluarga dengan anak dewasa. Tahap ini dimulai anak pertama meninggalkan rumah berakhir sama rumah kosong. Tahap ini bisa singkat bisa lama tergantung jumlah anak. Riwayat keluarga inti : Tn.A mengatakan didalam keluarga tidak ada riwayat penyakit keturunan. Ny.S mengatakan sudah 5 tahun menderita Deabetes Mellitus. Karakteristik rumah yang ditempati keluarga Tn.A 40

41 luasnya ± 10 x 20 m² terdiri dari 3 kamar tidur, ruang tamu, ruang TV, dapur dan kamar mandi serta WC. Ruangan yang biasa dipakai adalah ruang TV karena biasa digunakan untuk berkumpul dengan keluarga. Lantai didalam rumah menggunakan keramik, dan lantai didepan rumah menggunakan keramik. Keadaan rumah cukup bersih, perabot rumah tangga cukup lengkap. Penerangan dan ventilasi cukup, kondisi bangunan cukup baik. Keluarga Tn.A menggunakan sumur untuk digunakan sehari-hari misalnya mandi dan mencuci. Keluarga belum mampu memodifikiasi rumah karena masih banyak perabot rumah yang belum tertata dengan rapi. Tempat sampah terbuka berada didepan rumah.keluarga Tn.A menggunakan alat transportasi sepeda motor untuk pergi ketempat pelayanan kesehatan jika ada anggota keluarga yang sakit. Keluarga Tn.A mengatakan memiliki jaminan kesehatan Jamkesmas. Struktur keluarga Tn.A pola komunikasi yang terjalin didalam keluarga Tn.A adalah komunikasi terbuka, komunikasi langsung dan menggunakan bahasa jawa ngoko. Komunikasi di keluarga Tn.A cukup baik apabila ada masalah langsung dilesaikan dalam bentuk musyawarah. Keluarga Tn. A menganut nilai dan norma dalam masyarakat, keluarga Tn.A percaya di setiap sakit pasti ada obatnya. Fungsi perawatan kesehatan dalam keluarga Tn.A, kemampuan keluarga dalam mengenal masalah kurang, keluarga belum mampu memutuskan perawatan yang akan diberikan untuk istrinya apabila istrinya sakit. Keluarga mengatakan belum mampu merawat Ny.S dengan maksimal karena kurangnya pengetahuan terhadap penyakit yang diderita Ny.S. Keluarga sudah mampu memanfaatkan pelayanan fasilitas kesehatan yang ada. Apabila ada anggota keluarga yang sakit keluarga langsung membawa ke bidan terdekat. Fungsi ekonomi keluarga Tn.A dapat memenuhi kebutuhan sandang, pangan dan papan. Tn.A sebagai kepala keluarga menggunakan penghasilannya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Stressor yang

42 dialami keluarga Tn.A adalah keluarga Tn.A belum mengetahui penyakit yang dialami Ny.S lima tahun yang lalu. Pemeriksaan fisik yang dilakukan penulis pada tanggal 15 Maret 2016 dikeluarga Tn.A diperoleh data: DS : Ny.S mengatakan kadar gula darahnya naik turun DO : Klien tampak lemas dan GDS 200 mg/dl DS : Ny.S mengatakan sering kesemutan pada kedua kakinya DO : GDS : 200 mg/dl Sensori : tidak terasa rangsangan halus DS: Ny.S dan keluarga mengatakan belum tau tentang penyakit Diabetes Mellitus dan ingin mengetahui tentang penyakit Diabetes Mellitus DO: Ny.S dan keluarga tampak kebingugan. B. Diagnosa Keperawatan Berdasarkan data yang ditemukan diatas, masalah yang muncul pada keluarga Tn.A khususnya Ny.S adalah: DS: DO: Ny.S mengatakan sering kesemutan pada kedua kakinya GDS: 200 mg/dl Sensori : tidak terasa rangsangan halus No Kriteria Skor Bobot Skor Pembenaran 1 Sifat masalah 3 1 3/3 1=1 Ny.S mengatakan Aktual : 3 kesemutan pada Resiko : 2 kedua kakinya Potensial : 1 2 Kemungkinan masalah untuk diubah Mudah : 2 Sebagia: 1 Tidak dapa: 0 2 2 2/2 2=2 Ny.S ingin sekali kesemutan pada kakinya hilang 3 Potensial masalah untuk diubah Tinggi : 3 3 1 3/3 1=3 Ny.S mengatakan mau melaksanakan

43 Cukup : 2 Rendah: 1 yang ajarkan saya 4 Menonjolnya masalah 2 1 2/2 1=2 Ny.S sudah Masalah berat harus melaksanakan segera ditangani : 2 yang saya Ada masalah tetapi ajarkan yaitu tidak perlu ditangani : senam kaki DM 1 Masalah tidak dirasakan:0 Total skor 7 DS: Ny.S mengatakan kadar gula darahnya naik turun DO: klien tampak lemas dan GDS 200 mg/dl No Kriteria Skor Bobot Skor Pembenaran 1 Sifat masalah 2 1 2/3 1=1 Ny.S mengatakan kadar Aktual : 3 gula darahnya naik Resiko : 2 turun Potensial : 1 2 Kemungkinan masalah untuk diubah Mudah : 2 Sebagia: 1 Tidak dapa: 0 2 2 2/2 2=2 Penyebab naik turun kadar gula darah Ny.S kemungkinan akibat pola makan da pola aktivitas 3 Potensial masalah diubah Tinggi : 3 Cukup : 2 Rendah: 1 untuk 3 1 2/3 1=2/3 Ny.S dan keluarga tidak mmengetahui penyebab dan akibat naik turunnya kadar gula darah Ny.S 4 Menonjolnya masalah Masalah berat harus segera ditangani : 2 Ada masalah 2 1 2/2 1=1 Keluarga menganggap masalah naik turunnya kadar gula darah pada Ny.S dengan hal yang tidak wajar sehingga keluarga perlu tahu cara

44 tetapi tidak perlu ditangani : 1 Masalah tidak dirasakan : 0 Jumlah Skor 42/3 menurunkan kadar gula darahya DS: Ny.S dan keluarga mengatakan belum tau tentang penyakit Diabetes Mellitus dan ingin mengetahui tentang penyakit Diabetes Mellitus DO: Ny.S dan keluarga tampak kebingungan. No Kriteria skor Bobot Skor Pembenaran 1 Sifat masalah 2 1 1/3 1=1/3 Keluarga dan Ny.S Aktual : 3 belum mengetahui Resiko : 2 tentang penyakit Potensial : 1 Diabetes Mellitus 2 Kemungkinan masalah untuk diubah Mudah : 2 Sebagia: 1 Tidak dapa: 0 2 2 2/2 2=2 Keluarga ingin mengetahui tentaang penyakitnya Ny.S 3 Potensial masalah untuk diubah Tinggi : 3 Cukup : 2 Rendah: 1 2 1 2/3 1=2/3 Ny.S terkadang lupa dengan yang saya beritahu 4 Menonjolnya masalah Masalah berat harus segera ditangani : 2 Ada masalah tetapi tidak perlu ditangani : 1 Masalah tidak dirasakan : 0 2 1 2/2 1=1 Ny.S dan keluarga sudah paham tentang pendidikan kesehatan yang saya berikan Jumlah skor 4

45 C. Perioritas Masalah D. Rencana Keperawatan Berdasarkan masalah yang ditemukan penulis pada saat dilakukan pengkajian pada tanggal 15 Maret 2016 penulis menyusun intervensi sebagai berikut: Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 4 pertemuan, diharapkan aliran darah ke perifer terpenuhi sehingga nadi dapat teraba normal, edema berkurang dan perubahan karakteristik dapat normal kembali intervensi keperawatan: anjurkan Ny.S untuk melakukan penilaian komprehensif dari sirkulasi perifer (memeriksa denyut nadi perifer, edema, capilarry refil, warna dan suhu), mengevaluasi edema perifer dan denyut nadi, anjurkan Ny.S untuk selalu melakukan aktivitas, ajurkan Ny.S untuk selalu melindungi ekstremitas (kaki) dari cedera dan ajarkan senam kaki DM non ulkus. Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 5 pertemuan, diharapkan kadar gula darah pada Ny.S dapat normal kembali dengan kriteria hasil; dapat mengontrol kadar gula darah dan gula darah menjadi stabil Intervensi keperawatan: kaji TTV (tekanan darah, nadi,rr dan GDS), kaji faktor yang dapat meningkatkan resiko ketidakstabilan glukosa, pantau kadar glukosa serum, pantau asupan dan haluaran, pantau tanda dan gejala hiperglikemia, tentukan penyebab hipoglikemia dan hipergliemia jika terjadi.

46 Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 pertemuan, diharapkan keluarga paham tentang proses penyakit, diit dan pengobatan, keluarga mampu melaksanakan prosedur yang dijelaskan dann keluarga mampu menjelaskan apa yang sudah di jelaskan. Intervensi keperawatan: kaji tentang tingkat pengetahuan keluarga tentang proses penyakit, diit dan pengobatan, keluarga Tn.A khususnya Ny.S mampu menjelakan tentang penyebab penyakit DM dengan bahasa yang benar, keluarga Tn.A khususnya Ny.S mampu menjelaskan tentang tanda dan gejala penyakit DM sesuai dengan bahasanya dengan benar, keluarga Tn.A khususnya Ny.S mampu menjelaskan tentang pencegahan penyakit DM dengan bahasa dengan benar. Keluarga Tn.A khususnya Ny.S mampu mendemonstrasikan cara senam kaki DM dan perawatan kaki DM non ulkus. E. Implemenasi Berdasarkan intervensi diatas penulis melakukan tindakan keperawatan sebagai berikut :1).anjurkan Ny.S untuk melakukan penilaian komprehensif dari sirkulasi perifer (memeriksa denyut nadi perifer, edema, capilarry refil, warna dan suhu), 2).mengevaluasi edema perifer dan denyut nadi, 3).anjurkan Ny.S untuk selalu melakukan aktivitas, 4).ajurkan Ny.S untuk selalu melindungi ekstremitas (kaki) dari cedera dan 5).ajarkan senam kaki DM. Berdasarkan intervensi diatas penulis melakukan tindakan keperawatan sebagai berikut : 1).kaji TTV (tekanan darah, nadi, RR dan GDS), 2).kaji faktor yang dapat meningkatkan resiko ketidakstabilan glukosa, 3).pantau kadar glukosa serum, 4).pantau asupan dan haluaran, 5).pantau tanda dan gejala hiperglikemia, 6).tentukan penyebab hipoglikemia dan hipergliemia jika terjadi.

47 Berdasarkan intervensi diatas penulis melakukan tindakan keperawatan sebagai berikut : 1).kaji tentang tingkat pengetahuan keluarga tentang proses penyakit, diit dan pengobatan, 2).keluarga Tn.A khususnya Ny.S mampu menjelakan tentang penyebab penyakit DM dengan bahasa yang benar, 3).keluarga Tn.A khususnya Ny.S mampu menjelaskan tentang tanda dan gejala penyakit DM sesuai dengan bahasanya dengan benar, 4).keluarga Tn.A khususnya Ny.S mampu menjelaskan tentang pencegahan penyakit DM dengan bahasa dengan benar. 5).Keluarga Tn.A khususnya Ny.S mampu mendemonstrasikan cara senam kaki DM dan perawatan kaki DM non ulkus. F. Evaluasi DS: Ny.S mengatakan kesemutan pada kedua kakinya sudah mulai berkurang DO: GDS 180mg/dl Sensori : sudah mulai terasa rangsangan halus Hasil evaluasi pada tanggal 15 Maret 2016 didapatkan data: DS: Ny.S mengatakan kadar gula darahnya sudah mulai stabil kembali DO: GDS :180mg/dl, klien tampak segar DS:keluarga mampu menjelaskan tentang proses penyakit, diit dan pengobatan, DO:keluarga Tn.A khususnya Ny.S mampu menjelakan tentang penyebab penyakit DM dengan bahasa yang benar, a. Keluarga Tn.A khususnya Ny.S mampu menjelaskan tentang tanda dan gejala penyakit DM sesuai dengan bahasanya dengan benar, b. Keluarga Tn.A khususnya Ny.S mampu menjelaskan tentang pencegahan penyakit DM dengan bahasa dengan benar.

48 c. Keluarga Tn.A khususnya Ny.S mampu mendemonstrasikan cara senam kaki DM dan perawatan kaki DM non ulkus. Hasil evaluasi Kesiapan meningkatkan pengetahuan Tn.A mengenal masalah kesehatan Ny.S merawat anggota keluarga yang menderita penyakit Deabetes Mellitus masalah teratasi. Pertahankan intervensi. Rencana tindak lanjut dari masalah ini adalah motivasi keluarga untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan sehingga akan dapat menunjang peningkatan kesehatan keluarga Tn.A khususnya istri Ny.S.