TUGAS AKHIR HANNA JUSTICIA SIMANJUNTAK

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Metode statistik non parametrik atau sering juga disebut metode bebas sebaran

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. yang mengenai parameter-parameter populasi yang merupakan induk

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Tes Statistik Non Parametrik adalah test yang modelnya tidak menetapkan syaratsyaratnya

BAB I PENDAHULUAN. pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan yang bermutu masih menjadi

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DENGAN LAPANGAN KERJA DI PEMATANGSIANTAR TUGAS AKHIR NIDA ELHAQ

ANALISA DERET WAKTU JUMLAH TENAGA KERJA DI KABUPATEN BIREUEN TUGAS AKHIR INDRI HAFSARI

BAB 1 PENDAHULUAN. Jalan raya merupakan salah satu sarana transportasi darat, di samping sarana

CHI SQUARE. Pengantar

HUBUNGAN ANTARA JENIS PEKERJAAN DAN TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI ANAK DI SMA NEGERI 1 UJUNG PADANG KABUPATEN SIMALUNGUN TUGAS AKHIR

ANALISA KORELASI JUMLAH KENDARAAN BERMOTOR DAN PANJANG JALAN TERHADAP KECELAKAAN LALU-LINTAS DI TAPANULI UTARA TUGAS AKHIR RINA MELIANTI SINAGA

PERAMALAN PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN (PBB) PADA TAHUN 2011 DI KABUPATEN DELI SERDANG BERDASARKAN DATA TAHUN TUGAS AKHIR

UJI CHI SQUARE. (Uji data kategorik)

UJI INDEPENDEN ANTARA DUA FAKTOR

PROYEKSI JUMLAH KENDARAAN BERMOTOR MENURUT JENISNYA DI KOTA MEDAN TAHUN 2010 TUGAS AKHIR JULFIANI

PROYEKSI ANGKA KELAHIRAN DAN KEMATIAN BAYI PADA TAHUN 2013 di KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN BERDASARKAN DATA TAHUN 2003 s/d 2009 TUGAS AKHIR

PROYEKSI ANGKA KELAHIRAN DAN KEMATIAN BAYI PADA TAHUN 2013 DI KECAMATAN MEDAN KOTA PROVINSI SUMATERA UTARABERDASARKAN DATA TAHUN 1999 s/d 2008

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian, 3.8) Alat Pengumpulan Data, 3.9) Metode Pengumpulan Data, 3.10)

PENDUGAAN DATA HILANG PADA RANCANGAN BUJUR SANGKAR LATIN DENGAN ANALISIS KOVARIAN SKRIPSI AWANG TERUNA SIDDIQ

HUBUNGAN ANTARA PERINGKAT KELAS MAHASISWA D3 STATISTIKA FMIPA USU ANGKATAN 2011 TUGAS AKHIR DAYANA FRANSISCA

ANALISIS REGRESI BERGANDA TERHADAP FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU INFLASI TAHUN TUGAS AKHIR AGUS EFRATA BRAHMANA NIM:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Suatu pendekatan metode penelitian digunakan untuk memecahkan

3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB XII PENGUJIAN DISTRIBUSI CHI-SQUARED. Pada bab ini akan dibahas mengenai pengujian distribusi dengan menggunakan chi-squared.

UJI HOMOGENITAS MARGINAL DENGAN MODEL LOG LINIER PADA TABEL KONTINGENSI TIGA DIMENSI ATAU LEBIH

PENGARUH PASANGAN USIA SUBUR (PUS), AKSEPTOR KB DAN JUMLAH POSYANDU TERHADAP JUMLAH KELAHIRAN DI KOTA MEDAN TAHUN 2012 TUGAS AKHIR

HUBUNGAN ANTARA JENIS PEKERJAAN DAN TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI ANAK DI SMA YAYASAN PENDIDIKAN SATRIA BINJAI TUGAS AKHIR

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode analitik-komparatif dengan pendekatan

BAB 1 PENDAHULUAN. Masalah besar yang melanda dunia pada saat ini adalah terjadinya krisis global, seperti

PROYEKSI KESEMPATAN KERJA DI KOTA MEDAN PADA TAHUN DENGAN MENGGUNAKAN METODE KUADRAT TERKECIL

ANALISIS NON-PARAMETRIK UJI KOEFESIEN KONTINGENSI. Oleh: M. Rondhi, SP, MP, Ph.D

PROYEKSI PERTUMBUHAN PENDUDUK KABUPATEN PADANG LAWAS TAHUN 2013 TUGAS AKHIR TONGKU HASIBUAN

BAB 1 PENDAHULUAN Pengertian dan Kegunaan Statistika

BAB III KERANGKA KONSEP. dan dependen (Nursalam, 2008, hal. 55). Variabel independen dalam penelitian ini

ANALISIS PENGARUH SEKTOR PERTANIAN DAN SEKTOR INDUSTRI PENGOLAHAN TERHADAP INDEKS PERKEMBANGAN PDRB KABUPATEN ACEH SELATAN RENI HARPIANTI

PROYEKSI NILAI EKSPOR KELAPA SAWIT DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III TAHUN BERDASARKAN DATA TAHUN TUGAS AKHIR

PROYEKSI JUMLAH NILAI IMPOR MIGAS DAN NON MIGAS INDONESIA TAHUN 2010 BERDASARKAN DATA IMPOR TAHUN 2000 SAMPAI DENGAN 2007 TUGAS AKHIR

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di seluruh Puskesmas Kota Salatiga.

STATISTIKA SOSIAL. Uji Chi Square MODUL PERKULIAHAN. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh 09

HUBUNGAN ANTARA JENIS PEKERJAAN DAN TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI ANAK DI SMP BUNDA MULIA SARIBUDOLOK TUGAS AKHIR

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENERAPAN ANALISIS REGRESI LOGISTIK PADA PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI WANITA

VISUALISAI PERBANDINGAN PERUBAHAN GRAFIK FUNGSI POISSON DAN FUNGSI GEOMETRI DENGAN PARAMETER YANG BERBEDA-BEDA TUGAS AKHIR FIRDAUS SINURAYA

MAKALAH UJI COCHRAN Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Statistika Non Parametrik. Dosen Pengampu: Dr. Nur Karomah Dwiyanti M.

BAB 2 LANDASAN TEORI. kuantitas ataupun kualitatif dari karakteristik tertentu yang berlainan. Dan hasilnya merupakan data perkiraan atau estimate.

ANALISIS JUMLAH PENDUDUK DAN PENDAPATAN PERKAPITA TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN DELI SERDANG TUGAS AKHIR YAYAN SYAHFAJAR

Nanparametrik_Korelasi_M.Jain uri, M.Pd 1

PROYEKSI JUMLAH PENDUDUK DI KABUPATEN SERDANG BEDAGAI PADA TAHUN DENGAN METODE PERTUMBUHAN EKSPONENSIAL NAZLI KAMAL PASHA PURBA

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS KUNJUNGAN WISATAWAN DOMESTIK DAN MANCANEGARA DI KABUPATEN KARO TAHUN 2011 TUGAS AKHIR NOPA YANTI SEMBIRING

PERAMALAN JUMLAH PRODUKSI JAHE DI KABUPATEN SIMALUNGUN DENGAN METODE EKSPONENSIAL TAHUN TUGAS AKHIR IMPIANI DESBEL NATAL PURBA

ANALISIS JUMLAH CALON MAHASISWA BARU TAHUN 2010 DI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA.

TUGAS AKHIR ROSDIANA

BAB III METODE PENELITIAN

PROYEKSI PERTUMBUHAN PENDUDUK KABUPATEN DAIRI TAHUN 2013 BERDASARKAN DATA TAHUN TUGAS AKHIR

MODEL LOGLINIER TIGA DIMENSI UNTUK ANALISIS DATA PEMESANAN TIKET PESAWAT TERBANG SKRIPSI APRILIA RAHMADANI

DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian survei (Survey Research Method), yaitu suatu penelitian. (sampel) (Notoatmodjo,2010, pp.25-26).

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 4 METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU PERTUMBUHAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) DI KABUPATEN KARO RENNY AMANDA

Unit 6. Analisis Komparatif Dengan Pengujian Chi Kwadrat (Chi Square) Yacinta Asih Nugraheni, S.Pd. Pendahuluan

Siklus Pengambilan Keputusan

Pokok Bahasan: Chi Square Test

ANALISA KORELASI TERHADAP FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETERSEDIAAN BERAS DI KOTA MEDAN TUGAS AKHIR DIAN ARIESTYA

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

MEMBANGUN FASILITAS BOOKING ONLINE DI BLACK HOLE MUSIC STUDIO TIKA WAHYUNI SIREGAR

ANALISIS REGRESI NONLINIER DENGAN MODEL KUADRATIK SKRIPSI EFRIDA YANTI TARIGAN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN EKONOMI DI SUMATERA UTARA TUGAS AKHIR RAMAYANI SIMBOLON

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. berupa hasil perhitungan statistik yang datanya diperoleh dari responden. Hasil

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam penelitian ini,

BAB III METODE PENELITIAN. melaksanakan penelitian karena akan sangat berguna dalam memperoleh

BAB I PENDAHULUAN. dengan pesat, khususnya di bidang industri. Hal ini terbukti dengan semakin

PROGRAM DEPARTE ATIKA. Universitas Sumatera Utara

FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPADATAN PENDUDUK KOTA MEDAN TAHUN 2012

BAB II METODE PENELITIAN. metode deskriptif memusatkan perhatian terhadap masalah-masalah atau fenomena

BAB III PENDEKATAN LAPANGAN

PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian sebagai salah satu cara untuk memecahkan suatu masalah

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Regresi pertama kali digunakan sebagi konsep statistika pada tahun 1877 oleh sir Francis Galton.

ANALISIS PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) DAN JUMLAH TENAGA KERJA TERHADAP PENDAPATAN PERKAPITA KOTA PADANGSIDIMPUAN TUGAS AKHIR OLEH

PERAMALAN JUMLAH PENDUDUK PADA TAHUN 2016 DI KABUPATEN KARO BERDASARKAN DATA TAHUN EFRIANITA BR SITEPU

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilaksanakan adalah berupa penelitian eksplanasif artinya

BAB 1 PENDAHULUAN. Tema besar untuk dunia saat ini, banyak persoalan - persoalan krusial yang melanda

PERAMALAN JUMLAH PENDUDUK LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN DI SUMATERA UTARA TAHUN 2015 TUGAS AKHIR HARIS RAMADHAN

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian adalah metode observasional analitik dengan pendekatan

BAB 1 PENDAHULUAN. Dr. Howard Gardner mengusulkan dalam bukunya, Frames Of Mind: The Theory Of. kecerdasan interpersonal dan kecerdasan intrapersonal.

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

PROYEKSI PERTUMBUHAN PENDUDUK DI KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN TAHUN 2018 DEBI GRESIKA

PERAMALAN JUMLAH PENDUDUK KABUPATEN LABUHANBATU TAHUN DENGAN MENGGUNAKAN PERTUMBUHAN EKSPONENSIAL TUGAS AKHIR SUMARYANI MANURUNG

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang

III. METODE PENELITIAN

Different Scales, Different Measures of Association

IMPLEMENTASI PENENTUAN MINIMUM SPANNING TREE (MST) DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA PRIM

Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Mei 2013.

STUDI TENTANG METODE BAIRSTOW UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN POLINOMIAL. skripsi DOMIATUS SIMBOLON

BAB III METODE PENELITIAN. diperoleh dari 2 kelompok sampel atau lebih (Notoatmodjo, 2010). Pulokulon kabupaten Grobogan Jawa Tengah.

HUJAN DI KOTA PERAMALAN JUMLAH CURAH MEDAN PADA TAHUN 2010 TUGAS AKHIR IRDA AMELIA

Transkripsi:

PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN UMUR JENIS KELAMIN AGAMA DAN SUKU TERHADAP PENERIMAAN DAN PENOLAKAN PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI KB DI KELURAHAN SIDOREJO HILIR TUGAS AKHIR HANNA JUSTICIA SIMANJUNTAK 05407093 DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 008 Penerimaan Dan Penolakan Penggunaan Alat Kontrasepsi Kb Di Kelurahan Sidorejo Hilir, 008. USU Repository 009

PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN UMUR JENIS KELAMIN AGAMA DAN SUKU TERHADAP PENERIMAAN DAN PENOLAKAN PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI KB DI KELURAHAN SIDOREJO HILIR TUGAS AKHIR Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat memperoleh gelar Ahli Madya HANNA JUSTICIA SIMANJUNTAK 05407093 DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 008 Penerimaan Dan Penolakan Penggunaan Alat Kontrasepsi Kb Di Kelurahan Sidorejo Hilir, 008. USU Repository 009

PERSETUJUAN Judul : PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN UMUR JENIS KELAMIN AGAMA DAN SUKU TERHADAP PENERIMAAN DAN PENOLAKAN PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI KB DI KELURAHAN SIDOREJO HILIR Kategori : TUGAS AKHIR Nama : HANNA JUSTICIA SIMANJUNTAK Nomor Induk Mahasiswa : 05407093 Program Studi : D-III STATISTIKA Departemen Fakultas : MATEMATIKA : MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM (FMIPA) UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Diluluskan di Medan, Juni 008 Diketahui/ Disetujui oleh Departemen Matematika FMIPA USU Ketua, Pembimbing, Dr. Saib Suwilo, M.Sc Drs. Open Darnius S, M.Sc NIP. 131796149 NIP. 131945360 Penerimaan Dan Penolakan Penggunaan Alat Kontrasepsi Kb Di Kelurahan Sidorejo Hilir, 008. USU Repository 009

PERNYATAAN PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN, UMUR, JENIS KELAMIN, AGAMA DAN SUKU TERHADAP PENERIMAAN DAN PENOLAKAN PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI KB DI KELURAHAN SIDOREJO HILIR TUGAS AKHIR Saya mengakui bahwa tugas akhir ini adalah hasil kerja saya sendiri, kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya. Medan, Juni 008 HANNA JUSTICIA SIMANJUNTAK 05407093 Penerimaan Dan Penolakan Penggunaan Alat Kontrasepsi Kb Di Kelurahan Sidorejo Hilir, 008. USU Repository 009

PENGHARGAAN Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala berkat dan kasih karunia-nya tugas akhir ini berhasil diselesaikan dalam waktu yang telah ditetapkan. Ucapan terima kasih saya ucapkan kepada Drs. Open Darnius, M.Sc, selaku dosen pembimbing pada penyelesaian tugas akhir ini yang telah memberikan panduan, bimbingan dan nasehat serta penuh kepercayaan kepada saya untuk menyelesaikan tugas akhir ini. Panduan ringkas, padat dan profesional telah diberikan kepada saya untuk dapat menyelesaikan tugas akhir ini. Ucapan terimakasih juga saya ucapkan kepada ketua Departemen Matematika, Dr. Saib Suwilo, M.Sc dan sekretaris Departemen Matematika, Drs. Henri Rani Sitepu, M.Si, Dekan dan Pembantu Dekan FakultasMatematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara, semua dosen pada Departemen Matematika FMIPA USU, semua sahabat-sahabat saya selama kuliah 3 tahun ini, khusus kepada teman saya, Donny, Lena, Hotma, Fransisca dan juga teman yang lain yang telah membantu saya. Dan secara khusus lagi saya mengucapkan terima kasih saya kepada kedua orang tua yang telah melahirkan saya, saudara-saudara saya yang selalu memberikan dukungan semangat dan doa, dan semua orang yang saya kenal yang tidak tersebutkan namanya satu persatu terima kasih atas pengorbanan dan bimbingannya selama ini serta terima kasih atas segala dukungan, semangat, dan perhatian yang telah diberikan selama saya kuliah sampai dengan terselesainya Tugas Akhir ini. Semoga Tuhan Yang Maha Esa akan membalasnya. Penerimaan Dan Penolakan Penggunaan Alat Kontrasepsi Kb Di Kelurahan Sidorejo Hilir, 008. USU Repository 009

DAFTAR ISI Judul Persetujuan Pernyataan Penghargaan Daftar Isi Daftar Tabel Halaman i ii iii iv v vii Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang... 1 1. Identifikasi Masalah... 3 1.3 Batasan Masalah... 3 1.4 Manfaat dan Tujuan Penelitian... 4 1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian... 4 1.6 Metodologi Penelitian... 5 1.6.1 Jenis Penelitian... 5 1.6. Populasi dan Sampel... 5 1.6.3 Metode Pengumpulan Data... 5 1.6.4 Metode Pengolahan Data... 6 1.7 Definisi Operasional... 6 1.8 Tinjauan Pustaka... 8 1.9 Sistematika Penulisan... 9 Bab Tinjauan Teoritis.1 Statistik Nonparametrik... 11. Hipotesa... 13.3 Analisis yang Digunakan... 14.3.1 Analisa Univariat... 14.3. Analisa Bivariat... 14.4 Uji Chi-Kuadrat... 15.4.1 Uji Independen Antara Dua Faktor... 17.4. Koefisien Kontingensi... 19.4.3 Metode Analisa... 0 Bab 3 Sejarah Singkat Tempat Riset 3.1 Sejarah Terbentuknya Kecamatan Medan Tembung... 5 3.. Jumlah Penduduk Kelurahan Sidorejo Hilir... 7 Bab 4 Hasil Penelitian dan Pembahasan Hasil Penelitian 4.1. Analisa... 9 4.1.1 Analisa Univariat... 9 4.1.1.1 Tingkat Pendidikan... 30 4.1.1. Umur... 31 4.1.1.3. Jenis Kelamin... 31 4.1.1.4 Agama... 3 4.1.1.5 Suku... 3 4.1. Analisis Bivariat... 33 Penerimaan Dan Penolakan Penggunaan Alat Kontrasepsi Kb Di Kelurahan Sidorejo Hilir, 008. USU Repository 009

4.1..1 Penerimaan dan Penolakan Responden Terhadap Pemakaian Alat Kontrasepsi KB... 33 4.1.. Pengaruh Tingkat Pendidikan dengan Penerimaan dan Penolakan Responden Terhadap Pemakaian Alat Kontrasepsi KB... 34 4.1..3 Pengaruh Umur dengan Penerimaan dan Penolakan Responden Terhadap Pemakaian Alat Kontrasepsi KB... 37 4.1..4 Pengaruh Jenis Kelamin Dengan Penerimaan dan Penolakan Responden Terhadap Pemakaian Alat Kontrasepsi KB... 41 4.1..5 Pengaruh Agama dengan Penerimaan dan Penolakan Responden Terhadap Pemakaian Alat Kontrasepsi KB... 44 4.1..6 Pengaruh Suku dengan Penerimaan dan Penolakan Responden Terhadap Pemakaian Alat Kontrasepsi KB... 48 4. Evaluasi... 51 Bab 5 Implementasi Sistem 5.1 Pengertian... 53 5. Statistik dan komputer... 53 5.3 SPSS dan Komnputer Statistik... 54 5.4 Mengoperasikan SPSS... 55 Bab 6 Kesimpulan dan Saran 6.1 Kesimpulan... 6 6. Saran... 63 Daftar Pustaka Lampiran Penerimaan Dan Penolakan Penggunaan Alat Kontrasepsi Kb Di Kelurahan Sidorejo Hilir, 008. USU Repository 009

DAFTAR TABEL Halaman Tabel 3.1 Distribusi Penduduk Kelurahan Sidorejo Hilir menurut Tingkat Pendidikan, 008... 7 Tabel 3. Distribusi Penduduk Kelurahan Sidorejo Hilir menurut Umur, 008... 7 Tabel 3.3 Distribusi Penduduk Kelurahan Sidorejo Hilir menurut Jenis Kelamin, 008 Tabel 3.4 Distribusi Penduduk Kelurahan Sidorejo Hilir menurut Agama, 008... 7 Tabel 3.5 Distribusi Penduduk Kelurahan Sidorejo Hilir menurut Suku, 008... 8 Tabel 3.6 Distribusi Penduduk Kelurahan Sidorejo Hilir menurut Tingkat Pendidikan di Kelurahan Sidorejo Hilir, 008... 30 Tabel 3.7 Distribusi Penduduk Kelurahan Sidorejo Hilir menurut Umur di Kelurahan Sidorejo Hilir, 008... 31 Tabel 3.8 Distribusi Penduduk Kelurahan Sidorejo Hilir menurut jenis Kelamin di Kelurahan Sidorejo Hilir, 008... 31 Tabel 3.9 Distribusi Penduduk Kelurahan Sidorejo Hilir menurut Agama di Kelurahan Sidorejo Hilir, 008... 3 Tabel 3.10 Distribusi Penduduk Kelurahan Sidorejo Hilir menurut Suku di Kelurahan Sidorejo Hilir, 008... 3 Tabel 3.11 Distribusi Responden menurut Penerimaan dan Penolakan responden Terhadap Pemakaian Alat Kontrasepsi KB di Kelurahan Sidorejo Hilir, 008... 33 Tabel 3.1 Pengaruh Tingkat Pendidikan Responden dengan Penerimaan dan Penolakan Responden Terhadap Pemakaian Alat Kontrasepsi KB di Kelurahan Sidorejo Hilir, 008... 34 Tabel 3.13 Pengaruh Umur Responden dengan Penerimaan dan Penolakan Responden Terhadap Pemakaian Alat Kontrasepsi KB di Kelurahan Sidorejo Hilir, 008... 37 Penerimaan Dan Penolakan Penggunaan Alat Kontrasepsi Kb Di Kelurahan Sidorejo Hilir, 008. USU Repository 009

Tabel 3.14 Pengaruh Jenis Kelamin Responden dengan Penerimaan dan Penolakan Responden Terhadap Pemakaian Alat Kontrasepsi KB di Kelurahan Sidorejo Hilir, 008... 41 Tabel 3.15 Pengaruh Agama Responden dengan Penerimaan dan Penolakan Responden Terhadap Pemakaian Alat Kontrasepsi KB di Kelurahan Sidorejo Hilir, 008... 44 Tabel 3.16 Pengaruh Suku Responden dengan Penerimaan dan Penolakan Responden Terhadap Pemakaian Alat Kontrasepsi KB di Kelurahan Sidorejo Hilir, 008... 48 Penerimaan Dan Penolakan Penggunaan Alat Kontrasepsi Kb Di Kelurahan Sidorejo Hilir, 008. USU Repository 009

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah kependudukan erat kaitannya dengan sektor pembangunan lainnya. Oleh karena itu kebijaksanaan di bidang kependudukan selama Repelita IV diarahkan untuk meningkatkan keterpaduan pelaksanaan dengan program pembangunan lainnya. Usaha-usaha yang telah dilaksanakan selama Repelita IV di bidang kependudukan diarahkan untuk mengendalikan pertumbuhan serta persebaran penduduk dan meningkatkan kualitas penduduk. Bersama-sama dan selaras dengan kebijaksanaan di bidang-bidang lain, kebijaksanaan kependudukan tersebut juga diarahkan pada peningkatan taraf hidup masyarakat, pembangunan daerah dan penciptaan lapangan kerja. Pembangunan nasional di bidang sosial ekonomi telah memberikan dampak positif terhadap pemecahan masalah-masalah kependudukan. Walaupun demikian, hingga tahun terakhir Repelita IV pertumbuhan penduduk masih perlu diturunkan sedangkan kualitas penduduk masih perlu ditingkatkan. Masalah lain adalah persebaran yang belum merata. Tingginya laju pertumbuhan penduduk disebabkan oleh tingginya tingkat kelahiran dibanding tingkat kematian. Penerimaan Dan Penolakan Penggunaan Alat Kontrasepsi Kb Di Kelurahan Sidorejo Hilir, 008. USU Repository 009

Pertumbuhan penduduk yang tinggi menyebabkan hasil-hasil pembangunan kurang bisa dirasakan masyarakat. Oleh karena itu upaya langsung untuk menurunkan tingkat kelahiran masih perlu ditingkatkan. Tingginya angka kelahiran di Indonesia disebabkan oleh besarnya proporsi penduduk yang masuk dalam pasangan usia subur (PUS). Upaya langsung untuk menurunkan tingkat kelahiran dilaksanakan melalui program keluarga berencana, yaitu dengan mengajak pasangan usia subur (PUS) agar memakai alat kontrasepsi. Di samping tujuan penurunan tingkat kelahiran, keikutsertaan dalam program keluarga berencana juga dimaksudkan untuk lebih meningkatkan kesejahteraan penduduk, terutama ibu dan anak. Kegiatan penerangan dan motivasi keluarga berencana dimaksudkan untuk lebih meningkatkan kesadaran, pengetahuan, sikap dan praktek masyarakat dalam berkeluarga berencana. Dengan telah besarnya jumlah peserta program KB, maka pelaksanaan program ini perlu makin ditingkatkan kualitasnya. Sehubungan dengan itu maka pesan-pesan penerangan KB telah diarahkan kepada pemakaian alat kontrasepsi yang lebih efektif dengan tingkat perlindungan terhadap kehamilan yang lebih tinggi. Kegiatan penerangan juga meliput penerangan medis yang bertujuan meningkatkan pengetahuan mengenai alat-alat kontrasepsi. Dengan pengetahuan tersebut, penduduk dapat menentukan pilihan alat kontrasepsi yang cocok sehingga memberi pengayoman lebih tinggi yang akhirnya akan meningkatkan kelestariannya dalam berkeluarga berencana. Sejalan dengan penerangan medis juga dilaksanakan kampanye reproduksi sehat di seluruh Indonesia yang dilengkapi dengan alat peraga. Guna menunjang usaha tersebut telah diperkenalkan pelayanan KB Lingkaran Biru. Kegiatan ini dimaksudkan untuk membantu masyarakat yang memilih dan ingin Penerimaan Dan Penolakan Penggunaan Alat Kontrasepsi Kb Di Kelurahan Sidorejo Hilir, 008. USU Repository 009

memperoleh pelayanan KB melalui dokter, bidan praktek swasta dan apotek secara mandiri. Dengan demikian, berdasarkan uraian tersebut maka penulis tertarik untuk menganalisa tentang ada tidaknya pengaruh tingkat pendidikan, umur, jenis kelamin, agama dan suku terhadap penerimaan dan penolakan penggunaan alat kontrasepsi KB. Untuk mengetahui hal tersebut maka penulis mengambil judul tulisan ini, yaitu : Pengaruh tingkat pendidikan, umur, jenis kelamin, agama dan suku terhadap penerimaan dan penolakan penggunaan alat kontrasepsi KB di Kelurahan Sidorejo Hilir. 1. Identifikasi Masalah Adapun identifikasi masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah apakah ada pengaruh tingkat pendidikan, umur, jenis kelamin, agama dan suku terhadap penerimaan dan penolakan penggunaan alat kontrasepsi KB di Kelurahan Sidorejo Hilir. 1.3 Batasan Masalah Agar penelitian yang dibuat tidak menyimpang dari sasaran yang telah ditentukan, maka batasan masalah hanya difokuskan terhadap pengaruh tingkat pendidikan, umur, jenis kelamin, agama dan suku terhadap penerimaan dan penolakan penggunaan alat kontrasepsi KB di Kelurahan Sidorejo Hilir. Dengan membuat batasan masalah : Penerimaan Dan Penolakan Penggunaan Alat Kontrasepsi Kb Di Kelurahan Sidorejo Hilir, 008. USU Repository 009

1. Populasi yang dipilih adalah PUS di Kelurahan Sidorejo Hilir. Besar sampel yang ditentukan adalah sebanyak 85 orang 1.4 Manfaat dan Tujuan Penelitian Adapun manfaat dan tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh tingkat pendidikan, umur, jenis kelamin, agama dan suku terhadap penerimaan dan penolakan penggunaan alat kontrasepsi KB di Kelurahan Sidorejo Hilir.. Apa yang mengakibatkan adanya pengaruh tingkat pendidikan, umur, jenis kelamin, agama dan suku terhadap penerimaan dan penolakan penggunaan alat kontrasepsi KB di Kecamatan Medan Tembung khususnya di Kelurahan Sidorejo Hilir. 1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner kepada masyarakat PUS di Kecamatan Medan Tembung khususnya di Kelurahan Sidorejo Hilir dan dilakukan selama bulan April. Penerimaan Dan Penolakan Penggunaan Alat Kontrasepsi Kb Di Kelurahan Sidorejo Hilir, 008. USU Repository 009

1.6 Metodologi Penelitian 1.6.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan bersifat deskriptif yaitu menggambarkan beberapa faktor yang mempengaruhi penerimaan dan penolakan masyarakat terhadap pemakaian alat kontrasepsi KB. 1.6. Populasi dan Sampel Populasi adalah semua nilai, baik hasil perhitungan maupun pengukuran, kuantitatif maupun kualitatif dari karakteristik tertentu mengenai sekelompok objek yang lengkap dan jelas. Jadi populasi dalam penelitian ini adalah mencakup semua pasangan suami istri yang berumur 18-50 tahun (PUS) yang ada di kelurahan tersebut. Mengingat keterbatasan waktu dan tenaga maka tidak semua populasi diteliti. Sedangkan dalam hal ini penulis menetapkan sampel sebanyak 85 PUS. 1.6.3 Metode Pengumpulan Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer & data sekunder, data primer yaitu melakukan suatu survai di Kelurahan Sidorejo Hilir dengan membagikan kuesioner kepada pasangan usia subur (PUS) yang merupakan alat pengumpulan data pokok. Data sekunder yaitu diperoleh dari kantor lurah. Data yang diperoleh tersebut kemudian dikumpulkan, diatur, disusun, dan disajikan dalam bentuk angka-angka dengan tujuan untuk mendapatkan gambaran yang jelas mengenai data tersebut. Penerimaan Dan Penolakan Penggunaan Alat Kontrasepsi Kb Di Kelurahan Sidorejo Hilir, 008. USU Repository 009

1.6.4 Metode Pengolahan Data Data yang telah terkumpul diolah dengan cara manual dengan langkah-langkah sebagai berikut : 1. Editing, yaitu memeriksa kuesioner yang telah masuk apakah semua pertanyaan telah diisi.. Koding, yaitu memberi kode atau angka-angka tertentu pada kuesioner. 3. Mengelompokkan PUS ( sampel ) dalam dua kelompok yaitu : 1. Kelompok PUS yang menerima dan memakai alat kontrasepsi adalah PUS yang ikut KB.. Kelompok PUS yang menolak memakai alat kontrasepsi adalah PUS yang tidak ikut KB. 4. Analisa data yaitu menganalisa data primer yang telah terkumpul dan disajikan dalam tabel distribusi frekuensi baik tabel tunggal maupun tabel silang. Dari tabel silang dapat dilakukan uji Chi - square ( X - test). 1.7 Definisi operasional 1. Keluarga Berencana Adalah suatu usaha manusia yang disengaja untuk mengatur kehamilan keluarga, secara tidak melawan agama, undang-undang negara dan moral Pancasila demi mencapai kesejahteraan masyarakat, bangsa dan Negara pada umumnya.. Alat Kontrasepsi Adalah alat yang digunakan untuk mencegah terjadinya kehamilan. Penerimaan Dan Penolakan Penggunaan Alat Kontrasepsi Kb Di Kelurahan Sidorejo Hilir, 008. USU Repository 009

3. Penerimaan Masyarakat Adalah kesediaan / kemauan masyarakat untuk mempergunakan salah satu alat kontrasepsi yang tersedia. Yang dimaksud dengan masyarakat adalah penduduk sasaran yang direncanakan untuk dilayani atau dicapai. 4. Pasangan Usia Subur ( PUS ) Adalah pasangan yang isterinya berumur 15 49 tahun, dalam hal ini pasangan suami isteri di bawah atau lebih dari 49 tahun dan tetap mendapat menstruasi. 5. Tingkat Pendidikan Adalah tingkat pendidikan formal yang ditempuh responden. Selanjutnya tingkat pendidikan dikategorikan menjadi tingkat pendidikan SD, SMP, SMA, Perguruan Tinggi ( PT ). 6. Umur Adalah lamanya hidup seseorang, dimana umur responden dinyatakan dalam tahun, saat penelitian dilakukan. Selanjutnya umur dikategorikan menjadi 3 kategori yaitu umur muda ( 15 9 tahun ), umur sedang ( 30 39 tahun ) dan umur tua ( 40 49 tahun ). 7. Jenis Kelamin Adalah semua responden yang dikategorikan ke dalam laki-laki dan perempuan yang termasuk dalam pasangan usia subur ( PUS ). 8. Agama Adalah agama yang dianut berdasarkan pengakuan responden. Ukurannya Islam, Kristen, Hindu dan Budha. Penerimaan Dan Penolakan Penggunaan Alat Kontrasepsi Kb Di Kelurahan Sidorejo Hilir, 008. USU Repository 009

9. Suku Adalah jenis suku yang dianut berdasarkan pengakuan responden. Ukurannya Suku Jawa, Batak Mandailing, Batak Toba dan Batak Karo. 10. Responden Adalah semua pasangan usia subur ( PUS ) yang berumur 15-49 tahun. 1.8 Tinjauan Pustaka Buku Bambang Soepono. Statistik Terapan, menjelaskan tentang pengertian Chi-Kuadrat yakni teknik analisis statistic untuk mengetahui signifikansi perbedaan hubungan proporsi ( dan atau probabilitas ) subjek atau objek penelitian yang datanya telah dikategorikan. Dasar pijakan analisi dengan Chi-Kuadarat adalah frekuensi yang ada. Hal ini sesuai dengan pendapat Gullford dan Fruhter ( 1978 : 193 ) : Chi Square is used with data in the form of frequencies all data can be readly transformed into frequencies. This is includes proportion and probabilities. The Hesperian Foundation, Brekeley, California, 1997. Where Women Have No Doctor: A Health Guide for Women menjelaskan bahwa setiap tahun, ada 500.000 perempuan meninggal akibat berbagai masalah yang melingkupi kehamilan, persalinan, dan pengguguran kandungan (aborsi) yang tak aman. KB bisa mencegah sebagian besar kematian itu. Penerimaan Dan Penolakan Penggunaan Alat Kontrasepsi Kb Di Kelurahan Sidorejo Hilir, 008. USU Repository 009

1.9 Sistematika Penulisan BAB 1 : PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan tentang Latar Belakang, Identifikasi Masalah, Batasan Masalah, Manfaat dan Tujuan Penelitian, Tinjauan Pustaka, dan Sistematika Penulisan. BAB : TINJAUAN TEORITIS Bab ini menjelaskan tentang teori-teori yang menyangkut pengertian dan penyelesaian permasalahan atau landasan penulisan bab-bab berikutnya. BAB 3 : SEJARAH SINGKAT TEMPAT RISET Bab ini menguraikan pembahasan mengenai sejarah Kecamatan Medan Tembung. BAB 4 : ANALISA DAN EVALUASI Bab ini menguraikan pembahasan mengenai pengolahan dan analisa yang terdapat pada landasan teori. BAB 5 : IMPLEMENTASI SISTEM Bab ini menerangakan pemakaian sistem yang telah dirancang dan melakukan pengujian program. Penerimaan Dan Penolakan Penggunaan Alat Kontrasepsi Kb Di Kelurahan Sidorejo Hilir, 008. USU Repository 009

BAB 6 : KESIMPULAN Bab ini menerangkan kesimpulan dan saran yang merupakan jawaban atas permasalahan serta saran berupa pernyataan atau judul keluar mengatasi permasalahan yang timbul. Penerimaan Dan Penolakan Penggunaan Alat Kontrasepsi Kb Di Kelurahan Sidorejo Hilir, 008. USU Repository 009

BAB TINJAUAN TEORITIS.1 Statistik Nonparametrik Uji statistik nonparametrik adalah uji yang modelnya tidak menetapkan syaratsyaratnya yang mengenai parameter-parameter populasi yang merupakan induk sampel penelitiannya. Oleh karena itu, observasi-observasi independen dan variabel yang diteliti pada dasarnya memiliki kontinuitas. Uji metode nonparametrik atau bebas sebaran adalah prosedur pengujian hipotesa yang tidak mengasumsikan pengetahuan apapun mengenai sebaran populasi yang mendasarinya kecuali selama itu kontinu. Dalam kegiatan penelitian, biasanya lebih banyak digunakan analisis statistik parametrik daripada statistik nonparametrik. Statistik parametrik digunakan jika kita telah mengetahui model matematis dari distribusi populasi suatu data yang akan dianalisis. Jika kita tidak mengetahui suatu model distribusi populasi dari suatu data dan jumlah data relatif kecil atau asumsi kenormalan tidak selalu dapat dijamin penuh, maka kita harus menggunakan statistik nonparametrik (statistik bebas distribusi). Satistik nonparametrik memiliki keunggulan atau kelebihan yaitu kebanyakan prosedur nonparamnetrik memerlukan asumsi dalam jumlah yang minimal maka kemungkinan untuk beberapa prosedur nonparametrik, perhitungan-perhitungan dapat Penerimaan Dan Penolakan Penggunaan Alat Kontrasepsi Kb Di Kelurahan Sidorejo Hilir, 008. USU Repository 009

dilakukan dengan cepat dan mudah, terutama bila terpaksa dilakukan secara manual. Jadi penggunaan prosedur-prosedur ini menghemat waktu yang diperlukan untuk perhitungan dan ini merupakan bahan pertimbangan bila hasil penyajian harus segera tersaji atau bila mesin hitung berkemampuan tinggi tidak tersedia. Dengan statistik nonparametrik para peneliti juga dengan dasar matematika dan statistik yang kurang, biasanya konsep dan metode prosedur nonparametrik mudah dipahami. Prosedurprosedur nonparametrik boleh diterapkan bila data telah diukur dengan menggunakan skala pengukuran. Sedangkan kelemahan dari satistik nonparametrik adalah karena perhitunganperhitungan yang dibutuhkan untuk kebanyakan prosedur nonparametrik cepat dan sederhana, prosedur ini kadang-kadang digunakan untuk kasus-kasus yang lebih tepat bila ditangani prosedur-prosedur nonparametrik sehingga cara seperti ini sering menyebabkan pemborosan informasi. Kendatipun prosedur nonparametrik terkenal karena prinsip perhitungan yang sederhana, pekerjaan hitung-menghitung selalu membutuhkan banyak tenaga dan akan menimbulkan kejenuhan. Dalam implementasi, penggunaan prosedur yang tepat merupakan tujuan dari peneliti. Beberapa parameter yang dapat digunakan sebagai dasar dalam penggunaan statistik nonparametrik adalah: 1. Hipotesis yang diuji tidak melibatkan parameter populasi. Skala yang digunakan lebih lemah dari skala prosedur parametrik 3. Asumsi-asumsi parametrik tidak terpenuhi. Penerimaan Dan Penolakan Penggunaan Alat Kontrasepsi Kb Di Kelurahan Sidorejo Hilir, 008. USU Repository 009

Banyak prosedur nonparametrik yang dapat digunakan dalam analisis statistik, diantaranya : 1. Uji Chi-Square. Uji Binomial 3. Uji Run 4. Uji Kolmogorov Smirov Satu Sampel 5. Uji dua sampel independen 6. Uji beberapa sampel independen 7. Uji dua sampel yang berkaitan 8. Uji beberapa sampel yang berkaitan. Hipotesa Hipotesa secara etimologis dibentuk dari dua kata yaitu, kata hypo yang berarti kurang dan thesis yang berarti pendapat. Jadi hipotesis artinya suatu kesimpulan yang masih kurang, yang masih belum sempurna. Pengertian ini kemudian diperluas dengan maksud sebagai kesimpulan yang belum sempurna, sehingga perlu disempurnakan dengan membuktikan kebenaran hipotesa tersebut. Pembuktian itu hanya dapat dilakukan dengan menguji hipotesis dengan data di lapangan. Adapun sifat-sifat yang harus dimiliki untuk menentukan hipotesa adalah : 1. Hipotesis harus muncul dan ada hubungan dengan teori serta masalah yang diteliti. Setiap hipotesis adalah kemungkinan jawaban terhadap persoalan yang diteliti. Penerimaan Dan Penolakan Penggunaan Alat Kontrasepsi Kb Di Kelurahan Sidorejo Hilir, 008. USU Repository 009

3. Hipotesis harus dapat diuji atau terukur tersendiri untuk menetapkan hipotesis yang besar kemungkinannya didukung oleh data empirik. Perlu diingat, apapun syarat suatu hipotesis, yang jelas bahwa penampilan setiap hipotesis adalah bentuk statement, yaitu pernyataan tentang sifat atau keadaan hubungan dua atau lebih variabel yang akan diteliti. Adapun jenis hipotesis yang mudah dimengerti adalah hipotesis nol (H o ), hipotesis alternatif (H a ), hipotesis kerja (H k ). Tetapi yang biasa adalah H o yang merupakan bentuk dasar atau memiliki statement yang menyatakan tidak ada hubungan antara variabel x dan variabel y yang akan diteliti atau variabel independen (x) tidak mnempengaruhi variabel dependen (y)..3 Analisis Yang Digunakan.3.1 Analisa Univariat Dilakukan untuk mengetahui distribusi frekuensi dari masing-masing variabel independen dan variabel dependen..3. Analisa Bivariat Hipotesa yang diuji biasanya adalah kelompok berbeda dalam ciri khas tertentu, dengan demikian perbedaan itu berhubungan dengan frekuensi relatif masuknya anggota-anggota kelompok ke dalam kategori. Penerimaan Dan Penolakan Penggunaan Alat Kontrasepsi Kb Di Kelurahan Sidorejo Hilir, 008. USU Repository 009

Untuk menguji hipotesa ini kita menghitung banyak kasus dari masing-masing kelompok yang termasuk dalam berbagai kategori dan membandingkan proporsi dari kasus-kasus dari satu kelompok dalam berbagai kategori dengan proporsi kasus dari kelompok yang lain. Dalam analisa ini digunakan hipotesa Chi-Kuadrat..4 Uji Chi-Kuadrat Uji Chi-Kuadrat merupakan salah satu prosedur nonparametrik yang dapat digunakan dalam analisis statistik yang sering digunakan dalam praktek. Teknik Chi-Kuadrat (Chi-Square : Chi dibaca : Kai, simbol dari huruf Yunani : χ ) ditemukan oleh Helmet pada tahun 1875, tetapi baru pada tahun 1900, pertama kali diperkenalkan kembali oleh Karl Pearson. Uji Chi-Kuadrat digunakan untuk menguji kebebasan antara dua sampel (variabel) yang disusun dalam tabel baris kali atau kolom atau menguji keselarasan dimana pengujian dilakukan untuk memeriksa ketergantungan dan homogenitas apakah data sebuah sampel yang diambil menunjang hipotesis yang menyatakan bahwa populasi asal sampel tersebut mengikuti suatu distribusi yang telah ditetapkan. Oleh karena itu, uji ini juga disebut uji keselarasan (goodness of fit test), karena untuk menguji apakah sebuah sampel selaras dengan salah satu distribusi teoritis (seperti distribusi normal, uniform, binomial dan lainnya). Pada kedua prosedur tersebut selalu meliputi perbandingan frekuensi yang teramati dengan frekuensi yang diharapkan bila hipotesis nol ditetapkan benar, karena dalam penelitian yang dilakukan, data yang diperoleh tidak selamanya berupa data Penerimaan Dan Penolakan Penggunaan Alat Kontrasepsi Kb Di Kelurahan Sidorejo Hilir, 008. USU Repository 009

skala interval saja, melainkan juga data skala nominal, yaitu yang berupa penghitungan pemunculan tertentu. Penghitungan frekuensi pemunculan juga sering dikaitkan dengan penghitungan persentase, proporsi atau yang lain yang sejenis. Chi-Kuadrat adalah teknik statistik yang dipergunakan untuk menguji probabilitas seperti itu, yang dilakukan dengan cara mempertentangkan antara frekuensi yang benar-benar terjadi, frekuensi yang diobservasi, observed frequencies (disingkat F o atau O) dengan frekuensi yang diharapkan, expected frequencies (disingkat F h atau E). Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menggunakan Chi-Kudarat, yaitu : 1. Chi-Kuadrat digunakan untuk menganalisa data yang berbentuk frekuensi. Chi-Kuadrat tidak dapat digunakan untuk menganalisa besar atau kecilnya korelasi dari variabel-variabel yang dianalisa. 3. Chi-Kuadrat pada dasarnya belum dapat menghasilkan kesimpulan yang memuaskan. 4. Chi-Kuadrat cocok digunakan untuk data kategorik, data diskrit atau data nominal. Cara menentukan interpretasi terhadap Chi-Kuadrat adalah dengan menentukan df (degree of freedom). Setelah itu berkonsultasi tabel harga kritik Chi- Kuadrat. Selanjutnya membandingkan antara harga Chi-Kuadrat dari hasil perhitungan dengan harga kritik Chi-Kuadrat, akhirnya mengambil kesimpulan dengan ketentuan : Penerimaan Dan Penolakan Penggunaan Alat Kontrasepsi Kb Di Kelurahan Sidorejo Hilir, 008. USU Repository 009

1. Bila harga Chi-Kuadrat ( χ ) sama atau lebih besar dari tabel Chi-Kuadrat maka hipotesa nol (H o ) ditolak dan hipotesa alternatif (H a ) diterima.. Bila harga Chi-Kuadrat ( χ ) lebih kecil dari tabel Chi-Kuadrat maka hipotesa nol (H o ) diterima dan hipotesa alternatif (H a ) ditolak. Ada beberapa persoalan yang dapat diselesaikan dengan mengambil manfaat dari Chi- Kuadrat diantaranya :.4.1 Uji Independen Antara Dua Faktor Banyak data hasil pengamatan yang dapat digolongkan ke dalam beberapa faktor, karakteristik atau atribut terdiri dengan tiap faktor atau atribut terdiri dari beberapa klasifikasi, kategori, golongan atau mungkin tingkatan. Berdasarkan hasil pengamatan terhadap penomena demikian akan diselidiki mengenai asosiasi atau hubungan atau independen atau bebas, tepatnya bebas statistik. Selain daripada itu akan diselidiki ada atau tidaknya pengaruh mengenai beberapa taraf sesuatu faktor terhadap kejadian fenomena. Secara umum untuk menguji independen antar dua faktor dapat dijelaskan sebagai berikut : misalkan diambil sebuah sampel acak berukuran n, dan tiap pengamatan tunggal diduga terjadi karena adanya dua macam faktor I dan II. Faktor I terbagi atas b taraf atau tungkatan dan faktor II terbagi atas k taraf. Banyak pengamatan yang terjadi karena taraf ke-i faktor ke I (i = 1,, 3,...) dan taraf ke-j faktor ke II (j = 1,, 3,...) akan dinyatakan dengan O ij. Hasilnya dapat dicatat dalam Penerimaan Dan Penolakan Penggunaan Alat Kontrasepsi Kb Di Kelurahan Sidorejo Hilir, 008. USU Repository 009

sebuah daftar kontingensi b x k. Pasangan hipotesis yang akan diuji berdasarkan data dengan memakai penyesuaian persyaratan data yang diuji sebagai berikut : Ho : Kedua faktor bebas statistik H 1 : Kedua faktor tidak bebas statistic Tabel yang disajikan akan dianalisis untuk setiap sel yang diperlukan kemudian dibentuk tabel kontingensi. Data tabel tersebut di atas agar dapat dicari hubungan antara faktor-faktor dengan menggunakan statistik uji Chi-Kuadrat. Pengujian eksak sukar digunakan, karena disini hanya akan dijelaskan pengujian yang bersifat pendekatan. Untuk ini diperlukan frekuensi teritorik atau banyak gejala yag diharapkan terjadi yang disini akan dinyatakan dengan E ij. E ( n xn ) n ij = io oj / Dengan : E ij = Banyak data teoritik (Banyak gejala yang diharapkan terjadi) n io = Jumlah baris ke-i n oj = Jumlah baris ke-j n = Total jumlah data Dengan demikian misalnya didapat nilai teoritik masing-masing data : = 11 ( n10 xn01 ) n ; E ( n xn )/ n E / 1 = = 1 ( n0 xn01 ) n ; E = ( n xn )/ n 0 0 E / Dan seterusnya... 10 0 Jelas bahwa n = n10 + n0 +... + n = n01 + n0 +... + n bo ok Penerimaan Dan Penolakan Penggunaan Alat Kontrasepsi Kb Di Kelurahan Sidorejo Hilir, 008. USU Repository 009

Dengan : Sehingga nilai statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis di atas adalah: χ = B K ( Oij Eij ) i= j j= i O ij adalah banyak data hasil pengamatan E ij adalah banyak data teoritik (banyak gejala yang diharapkan terjadi) Dengan kriteria pengujian sebagai berikut : Tolak Terima H o jika H o jika χ hitung χ χ hitung < tabel χ tabel E ij Dalam taraf nyata α = 0, 05 dan derajat kebebasan (dk) untuk distribusi Chi- Kuadrat adalah (b-1)(k-1), dalam hal yang lainnya kita terima hipotesish 0..4. Koefisien Kontingensi Kegunaan teknik koefisien kontingensi yang diberi symbol C, adalah untuk mencari atau menghitung keeratan hubungan antara dua variabel yang mempunyai gejala ordinal (kategori), paling tidak berjenis nominal. Cara kerja atau perhitungan koefisien kontingensi sangatlah mudah jika nilai Chi-Kuadrat sudah diketahui. Oleh karena itu biasanya para peneliti menghitung harga koefisien kontingensi setelah menemukan harga Chi-Kuadrat. Fleksibelitas rumusan ini adalah, tidak terbatas pada beberapa banyaknya kategori-kategori pada sel-sel petak atau tabel Chi-Kuadrat. Tes signifikansiyang digunakan tetap menggunakan tabelkritik Chi-Kuadrat, dengan derajat kebebasan (db) sama dengan jumlah kolom Penerimaan Dan Penolakan Penggunaan Alat Kontrasepsi Kb Di Kelurahan Sidorejo Hilir, 008. USU Repository 009

dikurangi satu dikalikan dengan jumlah baris dikurangi satu (k-1 kali b-1). Rumus untuk menghitung koefisien kontingensi adalah : Dengan : 1 C = Koefisien Kontingensi χ hitung = Hasil perhitungan Chi-Kuadrat C χ χ hitung = hitung + N N = banyak data.4.3 Metode Analisa Dalam penelitian ini dilakukan metode analisa kuantitatif dengan langkah-langkah sebagai berikut : Langkah 1 : Pengumpulan data yang dilakukan penulis dengan mengadakan penelitian ke Kelurahan Sidorejo Hilir. Langkah : Dari data yang dianalisis, lalu disusun dalam tabel distribusi frekuensi Langkah 3: Dari data yang dianalisisi maka dapat dibentuk daftar frekuensi yang diamati seperti di bawah ini. FAKTOR II (K TARAF) 1 K JUMLAH 1 O 11 O 1... O 1K n 10 O 1 O... O K n 0 : : : : : : : : : : : : B O B1 O B... O BK N BO JUMLAH n 0...... n ok n FAKTOR I (B TARAF) Penerimaan Dan Penolakan Penggunaan Alat Kontrasepsi Kb Di Kelurahan Sidorejo Hilir, 008. USU Repository 009

Dengan : Faktor I dan Faktor II adalah faktor-faktor yang membentuk daftar kontingensi dengan b baris dan dan k kolom. n ij adalah frekuensi yang diamati. N N b E ij i= 1 ( i) = k E ij j= 1 ( j) = ; i = 1,,3,..., b ; i = 1,,3,..., k Langkah 4 : Tentukan frekuensi yang diharapkan dari frekuensi yang diamati dengan rumus: E ( n xn ) n ij = io oj / Dengan : E ij = Frekuensi yang diharapkan n = Jumlah data yang diamati Dari rumus diatas dapat disusun tabel kontingensi dari frekuensi yang diharapkan. FAKTOR II (K TARAF) 1 K JUMLAH 1 O 11 O 1... O 1K n 10 O 1 O... O K n 0 : : : : : : : : : : : : B O B1 O B... O BK N BO JUMLAH n 0...... n ok n FAKTOR I (B TARAF) Dengan terbentuknya daftar frekuensi yang diamati dan daftar frekuensi yang diharapkan maka dapat ditentukan harga Langkah 5 : χ. Untuk menghitung harga Chi-Kuadrat, perlu perhatikan kriteria sebagai berikut : 1. Tidak boleh menggunakan data kurang dari 9 Penerimaan Dan Penolakan Penggunaan Alat Kontrasepsi Kb Di Kelurahan Sidorejo Hilir, 008. USU Repository 009

. Frekuensi teoritis (E ij ) minimum harus 5 setiap kotak, sebab χ hanya berlaku apabila E ij 5. Dengan kata lain apabila E ij < 5 maka χ terhadap data tidak dapat dioertanggungjawabkan. Untuk tabel dua baris dan dua kolom dan untuk lebih dari x sebelum menghitung χ perlu diperhatikan dahulu E ij pada setiap kotak dalam tabel. Jika syarat tidak dipenuhi maka beberapa kolom atau baris perlu digabung. 3. setiap kotak tidak boleh mempunyai frekuensi kurang dari 1. Setelah kriteria-kriteria di atas dipenuhi maka harga χ dapat dihitung dengan rumus χ = B K ( Oij Eij ) i= j j= i E ij Untuk menguji apakah harga tertentu harus diketahui nilai kritis dari χ dianggap berarti pada suatu level of significant χ dengan menggunakan daftar pencarian harga Chi-Kuadrat yang dibandingkan dengan nilai yang diperoleh dari hasil perhitungan. Dengan membaca nilai Chi-Kuadrat yang tepat harus terlebih dahulu dipilih confidence coefficient yang akan dipakai dan degree of freedom nya. Untuk hal yang umum degree of freedom ini adalah sama dengan perkalian (k-1) dan (b-1) atau baris dikalikan kolom. Degree of freedom = (k-1) (b-1) Langkah 6 : Hipotesa yang diajukan adalah seperti di bawah ini : H o = Tidak ada hubungan antara tingkat pendidikan, umur, jenis kelamin, agama dan suku terhadap penerimaan dan penolakan penggunaan alat kontrasepsi KB. Penerimaan Dan Penolakan Penggunaan Alat Kontrasepsi Kb Di Kelurahan Sidorejo Hilir, 008. USU Repository 009

H 1 = Terdapat hubungan antara tingkat pendidikan, umur, jenis kelamin, agama dan suku terhadap penerimaan dan penolakan penggunaan alat kontrasepsi KB. Maka kriteria penerimaan dan penolakan hipotesa adalah sebagai berikut : Tolak Terima Langkah 7 : H o jika H o jika χ hitung χ χ hitung < tabel χ tabel Selanjutnya akan ditentukan koefisien kontingensi (C) dengan menggunakan rumus sebagai berikut : Dengan : C χ χ hitung = hitung + N C = Koefisien Kontingensi χ hitung = Harga Chi-Kuadrat N = Ukuran jumlah data Harga C dipakai untuk nilai derajat asosiasi antar fakotr-faktornya adalah dengan membandingkan harga C dengan koefisien kontingensi maksimum. Adapun harga koefisien kontingensi maksimum dihitung dengan rumus sebagai berikut : m 1 C maks = m Dengan m harga minimum antara b dan k atau antara jumlah baris dan kolom. Langkah 8 : Dengan membandingkan C dengan C maks maka kekeratan hubungan variabel I dan variabel II ditentukan oleh persentasenya. Hubungan kedua variabel ini disimbolkaan dengan Q dan mempunyai nilai antara -1 dan 1. bila mana harga Q Penerimaan Dan Penolakan Penggunaan Alat Kontrasepsi Kb Di Kelurahan Sidorejo Hilir, 008. USU Repository 009

mendekati 1 maka hubungan tambah erat dan bila Q menjauhi 1 maka hubungan 1 maka hubungan kedua variabel itu semakin kurang erat. Dengan : Q Q = C C maks x100% : Untuk menyatakan persentase derajat hubungan antara variabel I dan variabel II C : Koefisien Kontingensi Cmaks : Koefisien Kontingensi maksimum Dengan ketentuan-ketentuan Davis (1971) sebagai berikut : 1. Sangat erat jika Q 0,70. Erat jika Q antara 0,50 dan 0,69 3. Cukup erat jika Q antara 0,30 dan 0,49 4. Kurang erat jika Q antara 0,10 dan 0,9 5. Dapat diabaikan jika Q antara 0,01 dan 0,09 6. Tidak ada jika Q = 0,00 Penerimaan Dan Penolakan Penggunaan Alat Kontrasepsi Kb Di Kelurahan Sidorejo Hilir, 008. USU Repository 009

BAB 3 SEJARAH SINGKAT TEMPAT RISET 3.1 Sejarah Terbentuknya Kecamatan Medan Tembung Kecamatan Medan Tembung merupakan salah satu wilayah diantara 1 Kecamatan yang terletak di sebelah Timur kota Medan yang langsung berbatasan dengan Kabupaten Deli Serdang yaitu Kecamatan Percut Sei Tuan. Pada dasarnya Kecamatan Medan Tembung merupakan wilayah Kecamatan Medan Denai yang di bentuk berdasarkan Surat Keputusan Kepala Daerah Tingkat I Sumatera Utara No. 138/40/K, Tanggal 5 Februari 1991 yang berstatus Perwakilan Kecamatan Medan Denai I. Kemudian keluarlah Peraturan Pemerintah No.50 Tahun 1991 tanggal 7 September 1991, tentang pemekaran Kecamatan di Kota Medan dari 11 Kecamatan menjadi 19 Kecamatan dimana salah satu diantaranya adalah Kecamatan Medan Tembung, sedangkan Kecamatan lagi pada waktu itu belum mendapat persetujuan dari Departemen Dalam Negeri yaitu Kecamatan Medan Marelan dan Kecamatan Medan Perjuangan. Dengan beroperasinya Kecamatan Medan Tembung secara definitif maka Kecamatan ini membawahi & Kelurahan dan melibatkan 95 Kepala Lingkungan, Penerimaan Dan Penolakan Penggunaan Alat Kontrasepsi Kb Di Kelurahan Sidorejo Hilir, 008. USU Repository 009

sedangkan Camat Kepala Wilayah yang menjalankan roda Pemerintahan pertama sekali yaitu Drs. Ismail Nasution dan Camat kedua yaitu Drs.Musaddad, Camat ketiga yaitu Drs. T. Irwansyah, Camat yang ke empat yaitu Drs. M. Ismail. Adapun Camat menjalankan Pemerinyahan saat ini adalah Drs. Said Chaidir. Adapun nama-nama Kelurahan dan nama Lurah di Kecamatan Medan Tembung adalah sebagai berikut : No Kelurahan Nama Lurah Status Korp 1 Bantan Drs. Khairul Amri PNS Bantan Timur Drs. H. Ahmad Rambe PNS 3 Tembung Mohd. Sofyan. R PNS 4 Bandar Selamat Damos Harahap, S.Sos PNS 5 Sidorejo A. Fauzi Nasution PNS 6 Sidorejo Hilir Hermanto, SE PNS 7 Indra Kasih Drs. H. Pardamean PNS Berdasarkan data-data yang diperoleh di Kelurahan dan Angka Hasil Proyeksi Penduduk 005 bahwa jumlah penduduk Kecamatan Medan Tembung sampai dengan akhir tahun 005 tercatat sebesar 137.10 jiwa dengan kepadatan penduduk rata-rata sebesar 17.637 jiwa/km. Adapun ras penduduk asli Kecamatan Medan Tembung dulunya adalah suku Jawa. Dengan adanya pengaruh pertumbuhan ekonomi yang semakin meningkat dari tahun ke tahun maka sampai akhir tahun 005 suku yang terbanyak di Kecamatan Medan Tembung adalah suku Batak Mandailing dan suku Jawa. Bila ditinjau dari sudut mata pencaharian penduduk di Kecamatan Medan Tembung kebanyakan bergerak di sektor jasa-jasa dan di sektor perdagangan, sedangkan penduduk yang bergerak di sektor pertanian relatif sangat kecil, hal ini Penerimaan Dan Penolakan Penggunaan Alat Kontrasepsi Kb Di Kelurahan Sidorejo Hilir, 008. USU Repository 009

disebabkan bahwa wilayah Kecamatan Medan Tembung termasuk wilayah pinggiran yang cenderung sebagai tempat tinggal. 3. Jumlah Penduduk Kelurahan Sidorejo Hilir Jumlah penduduk di Kelurahan Sidorejo Hilir menurut data BPS tahun 008 lebih kurang 17.55 jiwa, dengan jumlah penduduk pasangan usia subur (PUS) sebanyak 30 jiwa. a. Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan Tabel 3.1. Distribusi Penduduk Kelurahan Sidorejo Hilir menurut Tingkat Pendidikan, 008 No Tingkat Pendidikan Jumlah ( jiwa ) Persentase 1 3 4 SD SMP SMA PT 584 47 933 86 6,19 19,15 41,84 1,8 Jumlah 30 100,00 b. Jumlah Penduduk Menurut Umur Tabel 3.. Distribusi Penduduk Kelurahan Sidorejo Hilir menurut Umur, 008 No Umur Jumlah ( jiwa ) Persentase 1 3 4 5 6 7 15-19 0-4 5-9 30 34 35 39 40 44 45-49 309 49 380 366 78 58 10 13,86 19,4 17,04 16,40 1,47 11,57 9,4 Jumlah 30 100,00 c. Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin Tabel 3.3. Distribusi Penduduk Kelurahan Sidorejo Hilir menurut Jenis Kelamin, 008 No Jenis Kelamin Jumlah ( jiwa ) Persentase 1 Laki-laki Perempuan 915 1315 41,03 58,97 Jumlah 30 100,00 Penerimaan Dan Penolakan Penggunaan Alat Kontrasepsi Kb Di Kelurahan Sidorejo Hilir, 008. USU Repository 009

d. Jumlah Penduduk Menurut Agama Tabel 3.4. Distribusi Penduduk Kelurahan Sidorejo Hilir menurut Agama, 008 No Agama Jumlah ( jiwa ) Persentase 1 3 4 5 Islam Protestan Katholik Hindu Budha 13 517 485-5 54,84 3,18 1,76-0, Jumlah 30 100,00 e. Jumlah Penduduk Menurut Suku Tabel 3.5. Distribusi Penduduk Kelurahan Sidorejo Hilir menurut Suku, 008 No Suku Jumlah ( jiwa ) Persentase 1 3 4 Jawa Batak Mandailing Batak Toba Batak Karo 917 430 673 10 41,1 19,8 30,18 9,4 Jumlah 30 100,00 Penerimaan Dan Penolakan Penggunaan Alat Kontrasepsi Kb Di Kelurahan Sidorejo Hilir, 008. USU Repository 009

BAB 4 ANALISA DAN EVALUASI 4.1 Analisa Di bawah ini akan disajikan hasil penelitian berdasarkan hasil pengumpulan data yang diperoleh melalui penyebaran kuesioner terhadap responden dalam bentuk tabel dan uraian dari variabel yang sudah ditentukan. Seperti yang telah dijelaskan di atas bahwa sampel dalam penelitian ini sebanyak 85 pasangan usia subur (PUS) yang istrinya termasuk dalam kelompok umur 15 49 tahun di Kelurahan Sidorejo Hilir, Kecamatan Medan Tembung. 4.1.1 Analisis Univariat Hasil dari analisa data yaitu analisa univariat terhadap seluruh variabel disusun dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan tabel silang seperti berikut ini : Adapun penggolongan karekteristik responden di Kelurahan Sidorejo Hilir tebagi atas 5 kelompok yaitu: 11. Tingkat Pendidikan Penerimaan Dan Penolakan Penggunaan Alat Kontrasepsi Kb Di Kelurahan Sidorejo Hilir, 008. USU Repository 009

Adalah tingkat pendidikan formal yang ditempuh responden. Selanjutnya tingkat pendidikan dikategorikan menjadi tingkat pendidikan SD, SMP, SMA, Perguruan Tinggi (PT). 1. Umur Adalah lamanya hidup seseorang, dimana umur responden dinyatakan dalam tahun, saat penelitian dilakukan. Selanjutnya umur dikategorikan menjadi 3 kategori yaitu umur muda (15 9 tahun), umur sedang (30 39 tahun) dan umur tua (40 49 tahun). 13. Jenis Kelamin Adalah semua responden yang dikategorikan ke dalam laki-laki dan perempuan yang termasuk dalam pasangan usia subur (PUS). 14. Agama Adalah agama yang dianut berdasarkan pengakuan responden. Ukurannya Islam, Protestan, Katholik dan Budha. 15. Suku Adalah jenis suku yang dianut berdasarkan pengakuan responden. Ukurannya Suku Jawa, Batak Mandailing, Batak Toba dan Batak Karo. 4.1.1.1 Tingkat Pendidikan Tabel 3.6. Distribusi Penduduk Kelurahan Sidorejo Hilir menurut Tingkat Pendidikan di Kelurahan Sidorejo Hilir, 008 No Tingkat Pendidikan Jumlah ( jiwa ) Persentase 1 3 4 SD SMP SMA PT 30 15 7 13 35,9 17,65 31,76 15,30 Jumlah 85 100,00 Penerimaan Dan Penolakan Penggunaan Alat Kontrasepsi Kb Di Kelurahan Sidorejo Hilir, 008. USU Repository 009

Dari tabel di atas terlihat tingkat pendidikan responden paling banyak ditingkat SD sebesar 5,9% dan paling sedikit pada tingkat Perguruan Tinggi (PT) sebesar 15,30%. 4.1.1. Umur Tabel 3.7. Distribusi Penduduk Kelurahan Sidorejo Hilir menurut Umur di Kelurahan Sidorejo Hilir, 008 No Umur Jumlah ( jiwa ) Persentase 1 3 4 5 6 7 15-19 0-4 5-9 30 34 35 39 40 44 45-49 - 5 0 0 15 15 10-5,88 3,53 3,53 17,65 17,65 11,76 Jumlah 85 100,00 Dari tabel di atas terlihat bahwa persentase responden pada kelompok umur 5-9 tahun dan 0-34 tahun sama yaitu 3,53 %, juga kelompok umur 35-39 tahun dan 40-44 tahun sama yaitu 17,65 %, dan persentase responden yang paling sedikit adalah kelompok umur 0 4 tahun yaitu 5,88 %. 4.1.1.3 Jenis Kelamin Tabel 3.8. Distribusi Penduduk Kelurahan Sidorejo Hilir menurut Jenis Kelamin, 008 No Jenis Kelamin Jumlah ( jiwa ) Persentase 1 Laki-laki 35 41,18 Perempuan 50 58,8 Jumlah 85 100,00 Dari tabel di atas menunjukan bahwa jenis kelamin laki-laki sebesar 41,18% dan jenis kelamin perempuan sebesar 58,8%. Penerimaan Dan Penolakan Penggunaan Alat Kontrasepsi Kb Di Kelurahan Sidorejo Hilir, 008. USU Repository 009

4.1.1.4 Agama Tabel 3.9. Distribusi Penduduk Kelurahan Sidorejo Hilir menurut Agama di Kelurahan Sidorejo Hilir, 008 No Agama Jumlah ( jiwa ) Persentase 1 Islam 45 5,94 Protestan 5 9,41 3 Katholik 10 11,77 4 Budha 5 5,88 Jumlah 85 100,00 Tabel di atas diatas menunjukan bahwa agama Islam lebih banyak yaitu sebesar 5,94%. Agama Protestan 9,41 %, Katholik 11,77%, sedangkan Budha sebanyak 5,88% dari responden. 4.1.1.5 Suku Tabel 3.10. Distribusi Penduduk Kelurahan Sidorejo Hilir menurut Suku, 008 No Suku Jumlah ( jiwa ) Persentase 1 Jawa 35 41,18 Batak Mandailing 15 17,65 3 Batak Toba 5 9,41 4 Batak Karo 10 11,76 Jumlah 85 100,00 Penerimaan Dan Penolakan Penggunaan Alat Kontrasepsi Kb Di Kelurahan Sidorejo Hilir, 008. USU Repository 009

Tabel di atas diatas menunjukan bahwa suku Jawa lebih banyak yaitu sebesar 41,18 %. Batak Mandailing 17,65 %, Batak Toba 9,41 %, sedangkan Batak Karo sebanyak 11,76 % dari responden. 4.1. Analisis Bivariat Untuk mengetahui apakah ada pengaruh tingkat pendidikan, umur, jenis kelamin, agama dan suku terhadap penerimaan dan penolakan penggunaan alat kontrasepsi KB di Kelurahan Sidorejo Hilir, maka setiap tabel dilakukan uji Chi-Kuadrat yaitu dengan cara mengamati jumlah frekuensi yang diharapkan dari frekuensi yang diamati yang dapat ditentukan dengan rumus : Dengan : χ = B K ( Oij Eij ) i= j j= i O ij adalah banyak data hasil pengamatan E ij adalah banyak data teoritik (banyak gejala yang diharapkan terjadi) yaitu dengan rumus : E = ( n xn ) n ij io oj / E ij 4.1..1 Penerimaan dan Penolakan Responden Terhadap Pemakaian Alat Kontrasepsi KB Tabel 3.11. Distribusi Responden Menurut Penerimaan dan Penolakan Responden Terhadap Pemakaian Alat Kontrasepsi KB di Kelurahan Sidorejo Hilir, 008 Penerimaan Dan Penolakan Penggunaan Alat Kontrasepsi Kb Di Kelurahan Sidorejo Hilir, 008. USU Repository 009

No Kemauan Ber-KB Jumlah ( jiwa ) Persentase 1 Terima KB 50 58,8 Tolak KB 35 41,18 Jumlah 85 100,00 Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa responden yang ikut KB sebesar 58,8%, sedangkan responden yang tidak ikut KB sebesar 41,18%. 4.1.. Pengaruh Tingkat Pendidikan dengan Penerimaan dan Penolakan Responden Terhadap Pemakaian Alat Kontrasepsi KB Keputusan Ber - KB Tabel 3.1. Pengaruh Tingkat Pendidikan dengan Penerimaan dan Penolakan Responden Terhadap Pemakaian Alat Kontrasepsi KB di Kelurahan Sidorejo Hilir, 008 Tingkat Pendidikan SD SMP SMA PT Jumlah f % f % f % f % f % Terima KB 19 38,00 9 18,00 14 8,00 8 37,14 50 58,8 Tolak KB 11 31,43 7 0,00 13 16,00 4 11,43 35 41,18 Jumlah 30 35,30 16 18,8 7 31,76 1 14,1 85 100,00 E 11 = ( 30x50) / 85 = 17, 65 E 1 = ( 30x35) / 85 = 1, 35 E 1 = ( 16x50) / 85 = 9, 41 E = ( 16x35) / 85 = 6, 59 E 13 = ( 7x50) / 85 = 15, 88 E 3 = ( 7x35) / 85 = 11, 1 E = ( 1x50) / 85 7, 06 E = ( 1x35) / 85 4, 94 14 = 4 = χ = ( 19 17,65) ( 9 9,41) ( 14 15,88) ( 8 7,06) 17,65 + 9,41 + 15,88 + 7,06 + ( 11 1,35) ( 7 6,59) ( 13 11,1) 1,35 + + 6,59 11, 1 ( 4 4,94) + 4,49 χ = 0,10 + 0,0 + 0, + 0,1 + 0,15 + 0,03 + 0,3 + 0, 18 χ = 1,14 Penerimaan Dan Penolakan Penggunaan Alat Kontrasepsi Kb Di Kelurahan Sidorejo Hilir, 008. USU Repository 009

Dengan hipotesa yang diajukan adalah seperti di bawah ini : H o = Tidak ada pengaruh antara tingkat pendidikan terhadap penerimaan dan penolakan penggunaan alat kontrasepsi KB. H 1 = Terdapat pengaruh antara tingkat pendidikan terhadap penerimaan dan penolakan penggunaan alat kontrasepsi KB. Maka kriteria penerimaan dan penolakan hipotesa adalah sebagai berikut : Tolak Terima H o jika H o jika χ hitung χ χ hitung < tabel χ tabel Berdasarkan harga χ hitung dibandingkan dengan tabel χ yaitu yang terdapat di dalam tabel dengan ketentuan : df ( b 1 )( 1) = ( 1)( 4 1) = 3 = k α = 0,05 maka : χ ( 0,05;3) = 7, 185 Dengan membandingkan harga χ hitung dengan tabel χ diketahui bahwa χ hitung > χ tabel yakni 1,0 < 7,185 yang menyatakan H o diterima dan H 1 ditolak yang berarti tidak terdapat pengaruh antara tingkat pendidikan terhadap penerimaan dan penolakan penggunaan alat kontrasepsi KB di Kelurahan Sidorejo Hilir. Penerimaan Dan Penolakan Penggunaan Alat Kontrasepsi Kb Di Kelurahan Sidorejo Hilir, 008. USU Repository 009

Selanjutnya untuk mengetahui seberapa erat pengaruh antara tingkat pendidikan terhadap penerimaan dan penolakan penggunaan alat kontrasepsi KB maka dapat ditentukan koefisien kontingensi C dengan rumus : C χ χ hitung = hitung + N C = 1,14 1,14 + 85 C = 1,14 86,15 C = 0,115 Dari hasil di atas dapat dilihat bahwa besarnya derajat pengaruh antara tingkat pendidikan terhadap penerimaan dan penolakan penggunaan alat kontrasepsi KB adalah 0,115. Agar harga C yang diperoleh dapat digunakan untuk menilai derajat asosiasi antara tingkat pendidikan dengan kemauan ber-kb maka harga C ini perlu dibandingkan dengan koefisien kontingensi maksimum yang biasa terjadi. Harga C maksimum ini dapat dihitung dengan menggunakan rumus : Cmaks = m 1 m Dengan m harga minimum antara b dan k atau antara jumlah baris dan kolom. Dalam penelitian ini, daftar kontingensi terdiri atas baris dan 4 kolom, jadi minimumnya adalah, sehingga : Penerimaan Dan Penolakan Penggunaan Alat Kontrasepsi Kb Di Kelurahan Sidorejo Hilir, 008. USU Repository 009