KEBIJAKAN AKREDITASI PRODI DAN AKREDITASI INSTITUSI. Materi Workshop ITY

dokumen-dokumen yang mirip
Peningkatan Kinerja Sistem Penjaminan Mutu Eksternal dalam Mewujudkan Perguruan Tinggi yang Bermutu dan Berdaya Saing

PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN TINGGI

PELUANG DAN TANTANGAN MENGHADAPI AKREDITASI PENDIDIKAN TINGGI BERDASARKAN UU 12/2012

KONSEP DASAR DAN BAN-PT. Malang, 28 Februari Dwiwahju Sasongko, Sekretaris BADAN AKREDITASI NASIONAL PERGURUAN TINGGI BAN-PT 1

PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN TINGGI BERBASIS AKREDITASI

Pembentukan Lembaga Akreditasi Mandiri (LAM)

PETA MASALAH DALAM AKREDITASI PRODI BERDASARKAN ISIAN BORANG AKREDITASI

AKREDITASI BAN-PT PROGRAM STUDI

Penyelenggaraan Pendidikan Profesi berdasarkan Ketentuan Perundang-undangan untuk Menghasilkan Lulusan sesuai KKNI

Standar Nasional Pendidikan Tinggi

Klinik Akreditasi Program Studi. Rakornas APTIKOM Mataram Oktober 2016

Oleh: Tim Pengembang SPMI Ditjen Dikti, Kemdikbud

2 Menetapkan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 13 Tahun 2014 tentang Perubahan Kelima Atas Peraturan Pre

ABDURAHMAN ADISAPUTERA BAN-PT

Oleh: Tim Pengembang SPMI. Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI. naskah akademik & standarprosedur

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 87 TAHUN 2014 TENTANG AKREDITASI PROGRAM STUDI DAN PERGURUAN TINGGI

Pendirian, Perubahan Bentuk, dan Pembukaan Program Studi Perguruan Tinggi Swasta

SELAMAT DATANG PESERTA SOSIALISASI PENGISIAN SPMI ONLINE Selasa, 29 Agustus 2017 Kantor Penjaminan Mutu

Standar Nasional Pendidikan Tinggi

Akreditasi Program Studi di PTN-bh

1.a. Penetapan kebijakan nasional pendidikan. b. Koordinasi dan sinkronisasi kebijakan operasional dan program pendidikan antar provinsi.

1.a. Penetapan kebijakan nasional pendidikan. b. Koordinasi dan sinkronisasi kebijakan operasional dan program pendidikan antar provinsi.

WORKSHOP PENYUSUNAN BORANG AKREDITASI

2. Akreditasi terhadap program dan satuan pendidikan dilakukan oleh lembaga mandiri yang berwenang sebagai bentuk akuntabilitas publik.

SELAMAT JUMPA SALAM KENAL

AKREDITASI PROGRAM STUDI DAN INSTITUSI

Substansi RUU Pendidikan Tinggi

Implikasi Regulasi Pendidikan Tinggi. Direktorat Kelembagaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Mei 2015

INSTRUMEN BAN PT TAHUN 2018 PERATURAN BADAN AKREDITASI NASIONAL PERGURUAN TINGGI NOMOR 4 TAHUN 2017

Illah Sailah Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Ditjen Dikti. Implementasi Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi Kesehatan

Perubahan Yang Dilakukan: Beban Belajar

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

KEBIJAKAN NASIONAL SISTEM PENJAMINAN MUTU PERGURUAN TINGGI DI INDONESIA

KEBIJAKAN SPMI-PT LEMBAGA PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN DAN PENJAMINAN MUTU UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN PURWOKERTO 2016

BAN-PT PANDUAN SURVEILEN AKREDITASI PROGRAM STUDI DAN INSTITUSI PERGURUAN TINGGI BADAN AKREDITASI NASIONAL PERGURUAN TINGGI

PANDUAN PEMBENTUKAN ORGANISASI MUTU ITS

Kebijakan Akreditasi BAN PT. Ir. Wahyu Catur Wibowo, M.Sc, Ph.D

2014, No.16 2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi adalah pengaturan

Penguatan Program Studi: Melalui Pemahaman Sistem Akreditasi Online APS BAN PT. FEB Universitas Mercu Buana, Jakarta Senin/Selasa, 6-7 September 2017

Kebijakan Pendidikan Tinggi Bidang Kesehatan. Ridwan Roy T Kasubdit Pembelajaran Ditjen Dikti

Kebijakan Pengembangan Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN TINGGI DAN PENGELOLAAN PERGURUAN TINGGI

PEDOMAN PENGEMBANGAN JEJARING DAN ALIANSI STRATEGIS

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi. Oleh Prof.Dr.Bernadette Waluyo,SH., MH.,CN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN TINGGI DAN PENGELOLAAN PERGURUAN TINGGI

SISTEM AKREDITASI NASIONAL DAN ANALISIS HASIL AKREDITASI

GRAND DESAIN SISTEM PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN

Sosialisasi Pendirian, Perubahan, Pembubaran PTN, dan Pendirian, Peubahan, Pencabutan Izin Perguruan Tinggi Swasta

SURAT KEPUTUSAN REKTOR INSTITUT TEKNOLOGI DEL No. 024/ITDel/Rek/SK/III/18. Tentang PEDOMAN KESESUAIAN BIDANG KEILMUAN DOSEN INSTITUT TEKNOLOGI DEL

DASAR & FUNGSI. PENDIDIKAN NASIONAL BERDASARKAN PANCASILA DAN UNDANG UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2016 TENTANG AKREDITASI PROGRAM STUDI DAN PERGURUAN TINGGI

KEBIJAKAN MAJELIS AKREDITASI BAN-PT TENTANG PENYUSUNAN INSTRUMEN AKREDITASI

A. Pendahuluan. 1. Latar Belakang

Sistem Penjaminan Mutu Internal Program Studi di Lingkungan KOPERTIS VII Jawa Timur di Surabaya

DASAR & FUNGSI. Pendidikan Nasional berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

BEST PRACTICE PENGELOLAAN AKREDITASI PERGURUAN TINGGI (7-Standart)

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI

Kopertis Wilayah VIII Tahun 2015

PS Akuntansi (Persiapan SAPTO & Instrumen Baru)

LEMBAGA AKREDITASI MANDIRI PENDIDIKAN TINGGI KESEHATAN

Penyusunan Standar Penelitian, Pengabdian Masyarakat, dan Kerjasama

2016, No Keputusan Presiden Nomor 121/P Tahun 2014 tentang Pembentukan Kementerian dan Pengangkatan Menteri Kabinet Kerja Periode Tahun 201

PERAN SDM KESEHATAN. 80% di tentukan SDM Kesehatan Selain Pembiayaan SDM di tentukan Pendidikan & CPD

Sambutan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Format Instrumen dilampirkan pada bagian akhir buku ini.

KEBIJAKAN DIREKTORAT PEMBINAAN KURSUS DAN KELEMBAGAAN DR. WARTANTO DIREKTUR PEMBINAAN KURSUS DAN KELEMBAGAAN DITJEN PNFI DEPDIKNAS

SISTEM PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN TINGGI

PRESTASI AKADEMIK DAN NON AKADEMIK MAHASISWA PRODI PENDIDIKAN MATEMATIKA ANGKATAN 2012 FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN IAIN ANTASARI BANJARMASIN

PEDOMAN SERTIFIKASI PENDIDIK UNTUK DOSEN TERINTEGRASI (Buku 1)

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi. Oleh Prof.Dr.Johannes Gunawan,SH.,LL.M

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR PENDIDIKAN GURU

Oleh: Tim Pengembang SPMI, Ditjen Dikti, Kemdikbud

UNDANG UNDANG NO. 20 TH.2003 Tentang SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL

Keberadaan ED dalam AIPT

Pembukaan dan Perubahan Program Studi di Luar Kampus Utama Perguruan Tinggi

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

BAB I PENDAHULUAN. Format Instrumen dilampirkan pada bagian akhir buku ini.

PENGUATAN SISTEM INFORMASI DOSEN MELALUI PANGKALAN DATA PENDIDIKAN TINGGI

Pendirian dan Perubahan Perguruan Tinggi Swasta serta Pembukaan dan Perubahan Program Studi Pada Perguruan Tinggi

SKEMA GRAND DESIGN LAM-PTKes

Tata Cara Penyelenggaraan Rekognisi Pembelajaran Lampau(RPL) BAGIAN 2: RPL TIPE B & RPL DOSEN dalam TUGAS

18/12/2016. Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

EP BED EVALUASI PROGRAM STUDI BERBASIS EVALUASI DIRI

Rencana Pelaksanaan Program Percepatan Pendidikan Diploma III Bidang Kesehatan. Kepala Pusdik SDM Kesehatan Badan PPSDM Kesehatan

PENDUKUNG AKREDITASI

Penyelenggaraan Program Percepatan Pendidikan Tenaga Kesehatan

BAB I KEBIJAKAN MUTU INTERNAL FAKULTAS A. Kebijakan Umum 1. Fakultas sebagai bagian dari Universitas Andalas berpartisipasi aktif dalam gerakan menjag

PEMBUKAAN PROGRAM STUDI SARJANA, MAGISTER DAN DOKTOR INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG PROSEDUR PENGUSULAN

INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI AL-KAMAL

Pendirian dan Perubahan Perguruan Tinggi Swasta serta Pembukaan dan Perubahan Program Studi Pada Perguruan Tinggi

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG SISTEM PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN TINGGI

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

PERATURAN KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA TENTANG NOMOR 16 TAHUN 2013 TENTANG

KEBIJAKAN SPMI POLITEKNIK NEGERI BALIKPAPAN

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PROGRAM STANDAR PENJAMINAN MUTU INTERNAL (SPMI) DIREKTORAT PENJAMINAN MUTU 2016

INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI AL-KAMAL

Dokumen Akademik DOKUMEN AKADEMIK

BAN-PT PANDUAN SURVEILEN PROGRAM STUDI DAN INSTITUSI PERGURUAN TINGGI

Transkripsi:

KEBIJAKAN AKREDITASI PRODI DAN AKREDITASI INSTITUSI Materi Workshop ITY Oleh : Dr.Suranto Dosen Fisipol UMY Yogyakarta, 3-4 Februari 2016

Dasar Hukum Undang Undang No. 20 Tahun 2003 mengenai Sistem Pendidikan Nasional Undang-undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 mengenai Standar Nasional Pendidikan Peraturan Mendiknas No. 28 Tahun 2005 tentang BAN-PT Surat Edaran Nomor 194/E.E3/Ak/2014 Tentang Izin Penyelenggaraan Dan Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi 14 September 2010

UU NO. 12/2012 ttg DIKTI Kehadiran UU No. 12/2012 tentang Pendidikan Tinggi bertujuan untuk mendorong peningkatan mutu PT di Indonesia dengan melakukan penjaminan mutu yang baik 3

Pasal 60 (1 dan 2): AMANAT Per-UU UU No. 20 THN 2003: SPN (1) 1. Akreditasi dilakukan untuk menentukan kelayakan program dan satuan pendidikan pada jalur pendidikan formal dan nonformal pada setiap jenjang dan jenis pendidikan. 2. Akreditasi terhadap program dan satuan pendidikan dilakukan oleh Pemerintah dan/atau lembaga mandiri yang berwenang sebagai bentuk akuntabilitas publik. 4

Pasal 61 (2 dan 3): AMANAT Per-UU UU No. 20 THN 2003: SPN (2) 2. Ijazah diberikan kepada peserta didik sebagai pengakuan terhadap prestasi belajar dan/atau penyelesaian suatu jenjang pendidikan setelah lulus ujian yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan yang terakreditasi. 3. Sertifikat kompetensi diberikan oleh penyelenggara pendidikan dan lembaga pelatihan kepada peserta didik dan warga masyarakat sebagai pengakuan terhadap kompetensi untuk melakukan pekerjaan tertentu setelah lulus uji kompetensi yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan yang terakreditasi atau lembaga sertifikasi. 5

AMANAT Per-UU PP No. 19 Tahun 2005 Pasal 86 (1 dan 2) dan Pasal 91: Pemerintah melakukan akreditasi pada setiap jenjang dan satuan pendidikan untuk menentukan kelayakan program dan/atau satuan pendidikan Kewenangan akreditasi dapat pula dilakukan oleh lembaga mandiri yang diberi kewenangan oleh Pemerintah untuk melakukan akreditasi. Setiap satuan pendidikan pada jalur formal dan nonformal wajib melakukan penjaminan mutu pendidikan. 6

AMANAT Per-UU UU No. 12 THN 2012: PT (1) Pasal 28 (3a dan 4a): Gelar akademik dan gelar vokasi dinyatakan tidak sah dan dicabut oleh Menteri apabila dikeluarkan oleh PT dan/atau prodi yang tidak terakreditasi; Gelar profesi dinyatakan tidak sah dan dicabut oleh Menteri apabila dikeluarkan oleh PT dan/atau prodi yang tidak terakreditasi; 7

AMANAT Per-UU UU No. 12 THN 2012: PT (2) Pasal 33 (3, 5, 6, dan 7): Prodi diselenggarakan atas izin Menteri setelah memenuhi persyaratan minimum akreditasi; Prodi mendapatkan akreditasi pada saat memperoleh izin penyelenggaraan; Prodi wajib diakreditasi ulang pada saat jangka waktu akreditasinya berakhir; Prodi yang tidak diakreditasi ulang dapat dicabut izinnya oleh Menteri. 8

AMANAT Per-UU UU No. 12 THN 2012: PT (3) Pasal 42 (1 dan 2): Ijazah diberikan kpd lulusan pendidikan akademik dan pendidikan vokasi sbg pengakuan thdp prestasi belajar dan/atau penyelesaian suatu program studi terakreditasi yg diselenggarakan oleh PT; Ijazah diterbitkan oleh PT yg memuat prodi dan gelar yg berhak dipakai oleh lulusan PT. 9

Pasal 44 (2): AMANAT Per-UU UU No. 12 THN 2012: PT (4) Sertifikat kompetensi diterbitkan oleh PT bekerjasama dgn organisasi profesi, lembaga pelatihan, atau lembaga setifkasi yg terakreditasi kepada lulusan yg lulus uji kompetensi 10

Pasal 53: AMANAT Per-UU UU No. 12 THN 2012: PT (5) SPM terdiri atas: SPM internal yg dikembangkan oleh PT; SPM eksternal yg dilakukan melalui akreditasi 11

Pasal 55 (3-7): AMANAT Per-UU UU No. 12 THN 2012: PT (6) Pemerintah membentuk BAN PT utk mengembangkan sistem akreditasi; Akreditasi PT dilakukan oleh BAN-PT; Akreditasi prodi sbg bentuk akuntabilitas publik dilakukan oleh lembaga akreditasi mandiri; lembaga akreditasi mandiri (LAM) merupakan lembaga mandiri bentukan Pemerintah atau lembaga mandiri bentukan masyarakat yg diakui oleh Pemerintah atas rekomendasi BAN-PT; LAM dibentuk berdasarkan rumpun ilmu dan/atau cabang ilmu serta dapat berdasarkan kewilayahan. 12

Pasal 56 (2a): AMANAT Per-UU UU No. 12 THN 2012: PT (7) Pangkalan Data Perguruan Tinggi (PDPT) berfungsi sbg sumber informasi bagi lembaga akreditasi utk melakukan akreditasi prodi dan PT. 13

Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) 14

Tahap-Tahap Penjaminan Mutu PT Penetapan Standar Pengembangan dan Perbaikan Standar Pemenuhan Standar Pengukuran Pencapaian Standar 15

Sistem Penjaminan Mutu Eksternal (Akreditasi) 16

PERAN DAN TUGAS BAN-PT KE DEPAN B A N Mengembangkan SAN Akreditasi Institusi PT Akreditasi (SMA) prodi/pt baru P T Rekomendasi pendirian LAM Monev (Surveilen) Kinerja LAM Akreditasi Prodi sebelum ada LAM 17 17

Grand Design Sistem Akreditasi Nasional (SAN) supply Kemampuan Kerja Khusus SNPT BAN-PT SNP+Penelitian+PPM K E M D I K B U D SPT Kecukupan Visitasi (Lap) PDPT Kecukupan Visitasi (Lap) Monev, supervisi Kewenangan Mengakreditasi Instrumen AIPT Proses Asesemen AIPT Nilai dan Peringkat Akreditasi Proses Asesemen Akreditasi Prodi Mutu PT Masy Inve stasi Instrumen Lengkap Instrumen Standar LAM/LAPS Pendirian A s e s o r 18 Asosiasi Profesi 18

Proses Akreditasi Prodi dan Institusi Usul PT Persyaratan Asesemen Kecukupan Prodi terakreditasi > 75% Semua prodi memiliki izin peny Nilai 201 Keputusan Akhir (Pleno BAN-PT) Visitasi (Asesemen Lapangan) Prodi: 2 Asesor Institusi: 3-5 Asesor Surveilen (Ases lapangan) Keraguan Keluhan masy Banding (Pleno BAN-PT): Alasan dan bukti Validasi (BAN-PT) Keputusan Pleno: Nilai dan Peringkat Pengumuman: SK dan Sertifikat 200 : Tak Terakreditasi 201-300 : C 301-360 : B 361 : A 19 19

Penjaminan mutu PT diawali dari pembukaan/pendirian prodi/pt baru; Tiap prodi/pt baru dilakukan asesemen utk menjamin pemenuhan minimum standar (syarat minimum akreditasi) 20

Untuk meningkatkan profesionalisme proses akreditasi dan mendekatkan antara prodi dan lembaga akreditasi, dibentuk Lembaga Akreditasi Mandiri (LAM) atau Lembaga Akreditasi Program Studi (LAPS) Asosiasi Bid Ilmu Asosiasi Profesi Asosiasi Penyelenggara 21

TUJUH STANDAR AKREDITASI BAN-PT Standar 1. Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, serta Strategi Pencapaian Standar 2. Tata Pamong, Kepemimpinan, Sistem Pengelolaan, dan Penjaminan Mutu Standar 3. Mahasiswa dan Lulusan Standar 4. Sumber Daya Manusia Standar 5. Kurikulum, Pembelajaran, dan Suasana Akademik Standar 6. Pembiayaan, Sarana dan Prasarana, serta Sistem Informasi Standar 7. Penelitian, Pelayanan/Pengabdian kepada Masyarakat, dan Kerjasama 22 22

BOBOT PENILAIAN STD ASPEK AIPT PRODI I Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, serta Strategi Pencapaian 2,63 3,12 II Tata Pamong, Kepemimpinan, Sistem Pengelolaan, dan Penjaminan Mutu 26,32 6,24 III Mahasiswa dan Lulusan 13,16 15,6 IV Sumber Daya Manusia 18,42 21,9 V Kurikulum, Pembelajaran, dan Suasana Akademik 7,89 19,48 VI Pembiayaan, Sarana dan Prasarana, serta Sistem Informasi VII Penelitian, Pelayanan/ Pengabdian kepada Masyarakat, dan Kerjasama 18,42 15,62 13,16 18,78 25 Juli 2009

MANFAAT AKREDITASI BAGI PARA PENYANDANG KEPENTINGAN PEMERINTAH: Menjamin mutu PT/PS Menjamin mutu tenaga kerja Informasi untuk pembinaan PT/PS (seperti: penentuan beasiswa/hibah) CALON MAHASISWA/ORANG TUA: Informasi mengenai kualitas PT/PS dan lulusannya PASAR KERJA (NEGERI/SWASTA/LSM NASIONAL DAN INTERNASIONAL) : Informasi mengenai kualitas PT/PS dan lulusannya ORGANISASI PENYANDANG DANA : Informasi mengenai kualitas PT/PS dan lulusannya PERGURUAN TINGGI/PROGRAM STUDI ybs.: Informasi untuk peningkatan kualitas dan perencanaan Informasi untuk kemitraan DN dan LN 25 Juli 2009

SURAT EDARAN DIRJEN DIKTI NOMOR 194/E.E3/AK/2014 TENTANG IZIN PENYELENGGARAAN DAN AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI 1. Berdasarkan Pasal 97 huruf a UU No. 12 Tahun 2012, izin pendirian Perguruan Tinggi yang sudah diterbitkan sebelum tanggal 10 Agustus 2012 dinyatakan tetap berlaku; 2. Berdasarkan pasal 60 ayat 4 UU No. 12 Tahun 2012, Perguruan Tinggi yang telah memperoleh izin pendirian sebelum tanggal 10 Agustus 2012 dan Perguruan Tinggi tersebut belum terakreditasi dinyatakan memenuhi standar minimum akreditasi sampai dengan tanggal 10 Agustus 2014. 25 Juli 2009

SURAT EDARAN DIRJEN DIKTI NOMOR 194/E.E3/AK/2014 (Lanjutan) Dalam rentang waktu antara penerbitan Surat Edaran ini sampai dengan 10 Agustus 2014, Perguruan Tinggi tersebut wajib mengajukan surat permohonan akreditasi ulang kepada Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan melampirkan izin pendirian Perguruan Tinggi Setelah tanggal 10 Agustus 2014 terlampaui, tetapi Perguruan Tinggi tidak mengajukan surat permohonan akreditasi ulang kepada BAN-PT, izin pendirian Perguruan Tinggi tersebut dicabut 25 Juli 2009

SURAT EDARAN DIRJEN DIKTI NOMOR 194/E.E3/AK/2014 Perguruan Tinggi yang telah mengajukan surat permohonan akreditasi ulang ke BAN-PT dalam rentang penerbitan Surat Edaran ini sampai dengan 10 Agutus 2014, wajib mengajukan dokumen usulan Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT) secara lengkap kepada BAN-PT dalam rentang 5 (lima) tahun terhitung sejak tanggal 10 Agustus 2014. Perguruan Tinggi yang telah mengajukan dokumen usulan AIPT kepada BAN-PT dalam rentang 5 (lima) tahun terhitung sejak tanggal 10 Agustus 2014, tetapi akreditasinya belum ditetapkan oleh BAN-PT, maka status akreditasi Perguruan Tinggi tersebut tetap berlaku sampai hasil akreditasi diterbitkan. 25 Juli 2009

SURAT EDARAN DIRJEN DIKTI NOMOR 194/E.E3/AK/2014 Dalam rentang 5 (lima) tahun terhitung sejak tanggal 10 Agustus 2014, Perguruan Tinggi tidak mengajukan dokumen usulan AIPT kepada BAN-PT, izin pendirian Perguruan Tinggi tersebut dicabut Perguruan tinggi yang memperoleh izin pendirian setelah tanggal 10 Agustus 2012 dinyatakan memenuhi standar minimum akreditasi yang berlaku selama 5 (lima) tahun sejak tanggal izin diterbitkan dan wajib mengajukan dokumen usulan akreditasi ulang kepada BAN-PT. 25 Juli 2009

SURAT EDARAN DIRJEN DIKTI NOMOR 194/E.E3/AK/2014 Dalam rentang 5 (lima) tahun terhitung sejak tanggal izin diterbitkan terlampaui, tetapi Perguruan Tinggi tidak mengajukan dokumen usulan AIPT kepada BAN-PT, izin pendirian Perguruan Tinggi tersebut dicabut. Surat Edaran ini diterbitkan sambil menunggu penerbitan Peraturan Menteri Pendidikan da Kebudayaan tentang Akreditasi Pendidikan Tinggi. 25 Juli 2009