PENGERTIAN GIZI DAN FERTILITAS PENYEBAB FERTILITAS. Muslim, MPH 5/18/2010

dokumen-dokumen yang mirip
Diet Hipertensi, Diabetesi Tetap Minum Obat Herbal Untuk Diabetes

oleh: Dr. Lismadiana, M.Pd Lismadiana/lismadiana.uny.ac.id

BAB 1 PENDAHULUAN. berfungsi dengan matang (Kusmiran, 2011). Menstruasi adalah siklus discharge

1. Perbedaan siklus manusia dan primata dan hormon yang bekerja pada siklus menstruasi.

Kehamilan akan meningkatkan metabolisme energi karena itu kebutuhan energi dan zat gizi lainnya juga mengalami peningkatan selama masa kehamilan.

BAB I PENDAHULUAN. yang berada pada tahap transisi antara masa kanak-kanak dan dewasa yaitu bila

Gangguan Hormon Pada wanita

PMS semakin berat setelah melahirkan beberapa anak, terutama bila pernah mengalami kehamilan dengan komplikasi seperti toksima.

Pola hidup sehat untuk penderita diabetes

Bab 1.Pengenalan MP ASI

GIZI DAUR HIDUP: Gizi dan Reproduksi

Kehamilan Resiko Tinggi. Oleh Dokter Muda Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 2013

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DENGAN SIKLUS MENSTRUASI PADA REMAJA PUTRI KELAS XI DI MADRASAH ALIYAH AL-MUKMIN NGRUKI SURAKARTA TAHUN 2015

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni 2016.

Siklus menstruasi. Nama : Kristina vearni oni samin. Nim: Semester 1 Angkatan 12

Mengatur Berat Badan. Mengatur Berat Badan

KUESIONER PENELITIAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG NUTRISI BAGI KESEHATAN DI SMA KEMALA BHAYANGKARI 1 MEDAN TAHUN 2009

PRECONCEPTION ADVICE FOR MALE

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bentuk variabel tertentu atau perwujudan dari nutritute dalam bentuk. variabel tertentu ( Istiany, 2013).

Jenis hormon berdasarkan pembentuknya 1. Hormon steroid; struktur kimianya mirip dengan kolesterol. Contoh : kortisol, aldosteron, estrogen,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Agus Yohena Zondha (2010), membahas mengenai

I. PENDAHULUAN. pernah mengalami masalah infertilitas ini semasa usia reproduksinya dan

BAB I PENDAHULUAN. Repository.Unimus.ac.id

GIZI SEIMBANG IBU MENYUSUI. RINA HASNIYATI, SKM, M.Kes

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

HUBUNGAN GANGGUAN HAID DENGAN INDEKS MASA TUBUH (IMT)

BAB V PEMBAHASAN. apakah ada hubungan antara lama menstruasi dengan kejadian anemia pada

ABSTRAK. Kata kunci: remaja putri,status gizi, pola makan, dan keteraturan haid. PENDAHULUAN

MENGAPA ISTRI MASIH BELUM HAMIL??

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

12 PESAN DASAR NUTRISI SEIMBANG

Anatomi/organ reproduksi wanita

DISLIPIDEM IA. Gangguan Metabolisme Lemak (Kolesterol, Trigliserid)

DIIT GARAM RENDAH TUJUAN DIIT

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. hidupnya mengalami periode menstruasi atau haid. Menstruasi adalah

BAB I PENDAHULUAN. pembuatan tempe, tahu, kecap, oncom, susu, dan lain-lain. Kacangkacangan

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja adalah masa-masa yang akan dilalui dengan berbagai

Ni Ketut Alit A. Airlangga University. Faculty Of Nursing.

GIZI BAYI DAN BALITA. CATUR SAPTANING W, S.Gz, MPH

BAB I PENDAHULUAN. bayi, masa kanak-kanak, masa pubertas, masa reproduksi, masa klimakterum dan

REKOMENDASI GIZI UNTUK ANAK SEKOLAH. YETTI WIRA CITERAWATI SY, S.Gz, M.Pd

GIZI IBU HAMIL TRIMESTER 1

Beberapa Penyakit Organ Kewanitaan Dan Cara Mengatasinya

PENERAPAN FINITE COVERING DALAM PEMILIHAN BAHAN MAKANAN BAGI IBU HAMIL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dipahami. Ketiga konsep ini saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya. Ketiga konsep pengertian tersebut adalah :

BAB II TINJAUAN TEORI

MENYOAL INFERTILITAS PADA PASANGAN SUAMI ISTRI. Oleh : Andang Muryanta

Eko Winarti, SST.,M.Kes

Seksualitas Remaja dan Kesehatan Reproduksi Rachmah Laksmi Ambardini Fakultas Ilmu Keolahragaan UNY

Kontrasepsi Hormonal (PIL)

MANFAAT ZAT BESI UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN ANAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pertemuan antara sel telur yang matang dengan sel sperma sehingga dapat mencegah

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan, makanan yang dikonsumsi merupakan makanan yang sehat, dengan vegetarian. Makanan vegetarian saat ini mulai digemari oleh

TANDA-TANDA AWAL KEHAMILAN. Ditulis oleh Rabu, 02 May :10 -

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan pubertas meliputi suatu kompleks biologis, morfologis, dan

BAB I PENDAHULUAN. Anak sekolah dengan usia 6-14 tahun saat sedang duduk di bangku SD

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mengeluarkan hormon. Di dalam setiap ovarium terjadi perkembangan sel telur

BATASI KONSUMSI GULA, GARAM, LEMAK UNTUK MENGHINDARI PENYAKIT TIDAK MENULAR

BAB II LANDASAN TEORI. mengeluarkan hormon estrogen (Manuaba, 2008). Menarche terjadi di

19/02/2016. Siti Sulastri, SST

BAB I PENDAHULUAN. yang besar dan persebaran penduduk yang belum merata. Berdasarkan data

Masa yang bermula dari akhir tahap reproduksi berakhir pada awal senium umur tahun

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut W.J.S Poerwodarminto, pemahaman berasal dari kata "Paham

Penyakit Diabetes Bisa Disembuhkan Seutuhnya..?

Obat-obat Hormon Hipofisis anterior

Masa nifas adalah masa dimulai beberapa jam sesudah lahirnya plasenta sampai 6 minggu setelah melahirkan (Pusdiknakes, 2003:003). Masa nifas dimulai

Infertilitas pada usia reproduksi dan penanganannya

DEFISIENSI ZAT GIZI SITI SULASTRI SST

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

GIZI WANITA HAMIL SEMESTER VI - 6 DAN 7

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Anemia merupakan masalah gizi yang banyak terdapat di seluruh dunia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. Gigi merupakan jaringan keras pada rongga mulut yang berfungsi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kontrasepsi (Sulistyawati, 2012). 1) Metode kontrasepsi sederhana. 2) Metode kontrasepsi hormonal

BAB I PENDAHULUAN. (dengan cara pembelahan sel secara besar-besaran) menjadi embrio.

LAMPIRAN 1 KUESIONER

BAB I PENDAHULUAN. keluar melalui serviks dan vagina (Widyastuti, 2009). Berdasarkan Riset

Sistem hormon wanita, seperti pada pria, terdiri dari tiga hirarki hormon, sebagai berikut ;

BAB I PENDAHULUAN. Masa menopause merupakan suatu transisidimana ditandai. perubahan siklus menstruasi yang sebelumnya regular, siklik, bisa

BAB 1 PENDAHULUAN. kehidupan. Seseorang yang usia lanjut akan mengalami adanya perubahan yang. pada remaja, menstruasi dan menopause pada wanita

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Milik MPKT B dan hanya untuk dipergunakan di lingkungan akademik Universitas Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan demikian salah satu masalah kesehatan masyarakat paling serius

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengalaman merupakan guru yang baik, yang menjadi sumber pengetahuan.

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan ciri perkembangannya seorang remaja dibagi menjadi tiga

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan periode dari pertumbuhan dan proses. kematangan manusia. Pada masa ini merupakan masa transisi antara masa

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. Infertilitas adalah suatu keadaan dimana pasangan. suami-istri yang telah menikah selama satu tahun atau

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Konstipasi adalah kelainan pada sistem pencernaan yang ditandai dengan

BAB I PENDAHULUAN tahun jumlahnya meningkat dari 21 juta menjadi 43 juta atau dari 18%

BAB I PENDAHULUAN. satu masalah gizi yang ada di Indonesia. Data Riskesdas menyusui, wanita usia subur (WUS) dan anak umur 6-12 tahun.

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 2. Sistem Reproduksi ManusiaLatihan Soal 2.1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Periode remaja adalah periode transisi dari anak - anak menuju dewasa, pada

BAB I PENDAHULUAN. yang ditunjukkan oleh adanya keinginan untuk. untuk mengembangkan budidaya dan produksi tanaman obat (Supriadi dkk,

BAB I PENDAHULUAN. repository.unimus.ac.id

Fase Penuaan KESEHATAN REPRODUKSI LANJUT USIA. Fase Subklinis (25-35 tahun) Fase Transisi (35-45 tahun) Fase Klinis ( > 45 tahun)

BAB I PENDAHULUAN. makanan pada masa itu menjadi penyebab utama munculnya masalah gizi remaja

Transkripsi:

PENGERTIAN GIZI DAN FERTILITAS Muslim, MPH Blog: www.muslimpinang.wordpress.com Blog: www.akbidanugrahbintan.wordpress.com Email: muslimmph@yahoo.co.id Hp: 081 277 69269 Fertilitas (kesuburan) yaitu kemampuan seorang istri untuk menjadi hamil dan melahirkan bayi hidup dari suami yang mampu menghamilinya. Infertilitas yaitu kemampuan reproduksi terganggu, artinya meski bisa terjadi pembuahan, tetapi kehamilan terganggu dalam perjalanannya dan berakhir dengan keguguran atau lahirnya bayi yang mati. PENYEBAB FERTILITAS Infertil yaitu pasangan suami istri yang meski dengan senggama (hubungan) teratur tanpa memakai kontresepsi, dalam masa 12 bulan berturut-turut tidak menghasilkan kehamilan. 50% disebabkan gangguan pada istri, misalnya (tuba fallopi* tidak normal/kelainan saluran telur, ovulasi tidak normal, organorgan reproduksi tidak normal, imunologi dan psikologi. 40% disebabkan gangguan pada suami, misalnya jumlah dan mutu sperma yang tidak normal dan psikologi 10% tidak diketahui (infertilitas idiopatik) Catatan Kaki: *). Tuba Fallopi atau Tabung Fallopi, yang dikenal juga sebagai oviduk atau buluh rahim, adalah dua buah saluran yang sangat halus yang menghubungkan ovarium mamalia betina dengan rahim. 1

Zat Gizi Pendukung Fertilitas Gizi atau makanan tidak saja diperlukan untuk pertumbuhan, perkembangan fisik dan mental kesehatan, tetapi diperlukan juga untuk fertilitas atau kesuburan seseorang agar mendapatkan keturunan yang selalu didambakan dalam kehidupan berkeluarga. Buah hati akan memberikan keharmonisan dan kebahagiaan dalam kehidupan rumah tangga dan menjadi lengkap arti sebuah rumah tangga Apabila suami istri memutuskan untuk berumah tangga dan memutuskan untuk mempunyai anak maka sesegera mungkin mempersiapkan diri diantaranya mengatur asupan nutrisi yang adekuat untuk meningkatkan reproduksi sehingga menunjang fertilitas. Cara menunjang fertilitas atau kesuburan (Neil, 2001): Menghindari diet makanan pengendali BB. Memilih makanan sehat dan seimbang. Memilih makanan segar. Mengolah makanan dengan baik. Makanan bervariasi. Hindari makanan mengandung zat pengawet Pantangan untuk meningkatkan kesuburan pasangan yang terpenting dilakukan adalah: Mengkonsumsi makanan bergizi dan seimbang. Menghindari makanan olahan (daging olahan, makanan beku, makanan kalengan, sayuran dan buah di dalam kaleng, kudapan asin, kacang dan minyak terhidorgenasi, roti putih, minum susu skim kalengan, makanan yang tidak segar). 2

PENGARUH ZAT GIZI PADA FERTILITAS Anjuran untuk meningkatkan kesuburan pasangan yang terpenting dilakukan adalah: Daging dan alternatifnya (ikan, telur dan kacangkacangan). Buah dan sayuran (buah, sayuran mentah, makanan segar, jus buah/sayuran, buah kering). Roti dan sereal yang tidak banyak diolah (roti, bubur, makanan kering, biji-bijian, gandum, spageti dan beras merah). Susu dan hasil olahannya (susu, yogurt dan keju) Fertilitas Non Gizi Gizi Genetik dan Usia Hormonal dan Psikologi Bagaimana proses gizi mempengaruhi kesuburan? Kekurangan nutrisi akan berdampak pada penurunan fungsi reproduksi, dapat diketahui apabila seseorang mengalami anoreksi nervosa, maka akan terjadi perubahan-perubahan hormonal tertentu yang ditandai penurunan BB yang mencolok, hal ini terjadi karena kadar gonadotropin menurun dalam serum urine, serta penurunan pola sekresinya kejadian ini berhubungan dengan gangguan fungsi hipotalamus Pada wanita anoreksia kadar hormon steroid mengalami perubahan yaitu meningkatnya kadar testosteron serum dan penurunan ekskresi 17-ketosteroid dalam urine, diantaranya androssteron dan epiandrossteron, dampaknya terjadi perubahan siklus ovulasi Bila anoreksi tidak terlalu berat dapat diberikan hormon GRH (gonadotrophin relating hormone), dapat mengembalikan siklus haid ke arah normal. Catatan Kaki: Hipotalamus adalah bagian dari otak yang terdiri dari sejumlah nukleus dengan berbagai fungsi yang sangat peka terhadap steroid dan glukokortikoid, glukosa dan suhu. Salah satu di antara fungsi hipotalamus yang paling penting karena terhubung dengan sistem syaraf dan kelenjar hipofisis yang merupakan salah satu homeostasis sistem endokrin, adalah fungsi neuroendokrin yang berpengaruh terhadap sistem syaraf otonomi sehingga dapat memelihara homeostasis tekanan darah, denyut jantung, suhu tubuh dan perilaku konsumsi [1] dan emosi. 3

Anoreksi Nervosa Wanita gemuk berisiko tinggi terhadap ovulasi invertil dan fungsi ovulasi terganggu sehingga menjadi tidak subur. Terjadi apabila BB meningkat dengan cepat yang disebabkan oleh asupan gizi yang berlebihan Kelainan yang ditandai: Perubahan gambaran tubuh Ketakutan yang luar biasa akan kegemukan Penolakan untuk mempertahankan BB normal Hilangnya siklus menstruasi pada wanita (95% pada wanita) Kelompok yang diserang Golongan sosek menengah Penyebab Gejala Tidak diketahui. Faktor sosial memegang peranan penting Penderita ingin menjadi kurus karena kegemukan dianggap tidak menarik Tidak sehat dan tidak diinginkan Penderita sangat teliti berkaitan dengan prestasi. Meningkatnya perhatian terhadap BB dan makanan Kecemasan terhadap kenaikan BB yang meningkat, sejalan dengan semakin kurusnya BB penderita Meskipun sudah kurus penderita masih merasa gemuk 4

Ciri-Ciri penderita gadis remaja Tidak mengeluh berkurangnya nafsu makan atau berkurangnya BB dan biasanya menolak pengobatan Kekurangan nafsu makan, tetapi sebenarnya lapar dan berselara terhadap makanan. BB berkurang minimal 15% dari BB sebelumnya Takut akan kegemukan (obesitas) Siklus mentruasi berhenti Menyangkal bahwa dirinya sakit Tampak sehat 5