LAPORAN PRAKTIKUM DSP

dokumen-dokumen yang mirip
MODUL 4 PEMFILTERAN PADA SINYAL WICARA

LAPORAN PRAKTIKUM DSP

LAPORAN APLIKASI DIGITAL SIGNAL PROCESSING EKSTRAKSI CIRI SINYAL WICARA. Disusun Oleh : Inggi Rizki Fatryana ( )

LAPORAN PRAKTIKUM DSP

SOAL UAS PENGOLAHAN SINYAL DIGITAL WADARMAN JAYA TELAUMBANUA

Implementasi Filter FIR secara Real Time pada TMS 32C5402

Implementasi Filter IIR secara Real Time pada TMS 32C5402

MODUL 5 EKSTRAKSI CIRI SINYAL WICARA

SIMULASI HASIL PERANCANGAN LPF (LOW PASS FILTER) DIGITAL MENGGUNAKAN PROTOTIP FILTER ANALOG BUTTERWORTH

MODUL 3 REPRESENTASI SINYAL DALAM DOMAIN WAKTU DAN DOMAIN FREKUENSI

Implementasi Real Time Digital Audio Equalizer 4 Band menggunakan DSK TMS320C6713

Implementasi Filter Finite Impulse Response (FIR) Window Hamming dan Blackman menggunakan DSK TMS320C6713

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PROTOTIPE BAND PASS FILTER UNTUK OPTIMASI TRANSFER DAYA PADA SINYAL FREKUENSI RENDAH; STUDI KASUS : SINYAL EEG

IMPLEMENTASI FILTER INFINITE IMPULSE RESPONSE (IIR) DENGAN RESPON BUTTERWORTH DAN CHEBYSHEV MENGGUNAKAN DSK TMS320C6713

Aplikasi Teknik Speech Recognition pada Voice Dial Telephone

MODUL 1 PROSES PEREKAMAN DAN PENGEDITAN SINYAL WICARA

MODUL 2 PENGHITUNGAN ENERGI PADA SINYAL WICARA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan dari bulan Agustus 2012 sampai dengan November 2012

Bab Persamaan Beda dan Operasi Konvolusi

MODUL 2 PENGHITUNGAN ENERGI PADA SINYAL WICARA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB VI FILTER DIGITAL

IMPLEMENTASI FILTER INFINITE IMPULSE RESPONSE (IIR) DENGAN RESPON ELLIPTIC DAN BESSEL MENGGUNAKAN DSK TMS320C6713

SISTEM PENGOLAHAN ISYARAT

PERANCANGAN DAN SIMULASI LOW PASS FINITE IMPULSE RESPONSE DENGAN METODE WINDOWING

KULIAH 9 FILTER DIGITAL

Design FIR Filter. Oleh: Tri Budi Santoso Group Sinyal, EEPIS-ITS

MODUL 4 SAMPLING DAN ALIASING

MODUL XI / 11. PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Iradath, ST., MBA ELEKTRONIKA ANALOG 1

PENGENALAN NADA SULING REKORDER MENGGUNAKAN FUNGSI JARAK CHEBYSHEV

MODUL 4 SAMPLING SINYAL

MODUL 6 ANALISA SINYAL DALAM DOMAIN FREKUENSI

Filter Orde Satu & Filter Orde Dua

IMPLEMENTASI FILTER INFINITE IMPULSE RESPONSE (IIR) DENGAN RESPON BUTTERWORTH DAN CHEBYSHEV MENGGUNAKAN DSK TMS320C6713

Seminar Nasional APTIKOM (SEMNASTIKOM), Hotel Lombok Raya Mataram, Oktober 2016

BAB I PENDAHULUAN. resistor, kapasitor ataupun op-amp untuk menghasilkan rangkaian filter. Filter analog

REALISASI ACTIVE NOISE REDUCTION MENGGUNAKAN ADAPTIVE FILTER DENGAN ALGORITMA LEAST MEAN SQUARE (LMS) BERBASIS MIKROKONTROLER LM3S6965 ABSTRAK

BAB VI FILTER DIGITAL

DENGAN RESPON ELLIPTIC DAN BESSEL MENGGUNAKAN DSK TMS320C6713 IMPLEMENTASI FILTER INFINITE IMPULSE RESPONSE (IIR)

Gambar 2.1 Perangkat UniTrain-I dan MCLS-modular yang digunakan dalam Digital Signal Processing (Lucas-Nulle, 2012)

MODUL 5 OPERASI KONVOLUSI

Perancangan dan Implementasi Percobaan Pengolahan Sinyal Digital Secara Online

MODUL 4 ANALOG DAN DIGITAL FILTER

HAND OUT EK. 353 PENGOLAHAN SINYAL DIGITAL

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI... KATA PENGANTAR... HALAMAN PERSEMBAHAN... MOTTO... ABSTRAK...

Adaptive IIR Filter Untuk Active Noise Controller Menggunakan Prosesor Sinyal Digital TMS320C542

BAB I PENDAHULUAN. Proses pengenalan kata merupakan salah satu fungsi dari

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dicolokan ke komputer, hal ini untuk menghindari noise yang biasanya muncul

Jaringan Syaraf Tiruan pada Robot

MODUL 7 TRANSFORMASI FOURIER DISKRIT

ANALISIS PERFORMANSI FILTER DIGITAL IIR DARI PROTOTYPE BUTTERWORTH DAN CHEBYSHEV 1

PENGENALAN SUARA MANUSIA DENGAN MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN MODEL PROPAGASI BALIK

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. penelitian laboratorium. Studi kepustakaan dilakukan untuk mencari teori atau

Penapisan Sinyal Suara Berderau Menggunakan Tapis Adaptif Finite Impulse Response pada File External Wav

2.1. Filter. Gambar 1. Bagian dasar konverter analog ke digital

BAB I PENDAHULUAN. Tugas Akhir yang berjudul Sistem Penyama Adaptif dengan Algoritma Galat

udara maupun benda padat. Manusia dapat berkomunikasi dengan manusia dari gagasan yang ingin disampaikan pada pendengar.

BAB III METODE PENELITIAN. Alam Universitas Lampung pada bulan Februari 2014 sampai Mei 2014.

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan rangkaian elektronika yang terdiri dari komponen-komponen seperti

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM PENGENAL SUARA

DTG2D3 ELEKTRONIKA TELEKOMUNIKASI FILTER ANALOG. By : Dwi Andi Nurmantris

PENGATURAN POSISI KAMERA CCTV DENGAN PERINTAH SUARA

MODUL 05 FILTER PASIF PRAKTIKUM ELEKTRONIKA TA 2017/2018

BAB III PERANCANGAN SISTEM PENYAMA

BAB III SINYAL DAN SISTEM WAKTU DISKRIT

BAB III SINYAL DAN SISTEM WAKTU DISKRIT

BAB I PENDAHULUAN. tidak semua orang mau menjalankan pola hidup sehat dan teratur untuk

JOBSHEET 9 BAND PASS FILTER

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

SISTEM DETEKSI MUSIK DENGAN METODE BEAT-DETECTION PADA ARM ROBOT 4-DOF BERBASIS TMS320VC5402

NASKAH PUBLIKASI SISTEM PENGENALAN SUARA BERDASARKAN FORMANT SUARA MANUSIA DENGAN METODE AUTOCORELATION

Simulasi Perancangan Filter Analog dengan Respon Chebyshev

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

JOBSHEET PRAKTIKUM 8 HIGH PASS FILTER

Seminar Tugas Akhir Juni 2017

Di dalam perancangan filter-filter digital respons impuls tak terbatas diperlukan transformasi ke filter analog Diperlukan adanya pengetahuan filter

PRAKTIKUM PENGOLAHAN SINYAL DIGITAL

Simulasi Perancangan Filter Analog dengan Respon Butterworth

MODUL 5 FILTER FIR DAN WINDOW

PROGRAM PASCA SARJANA JURUSAN TEKNIK ELEKTRO ELEKTRONIKA

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Fisika, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga.

1. Sinyal adalah besaran fisis yang berubah menurut. 2. X(z) = 1/(1 1,5z 1 + 0,5z 2 ) memiliki solusi gabungan causal dan anti causal pada

DESIGN DAN IMPLEMENTASI HIGH PERFORMANCE AUDIO SYSTEM DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK SINYAL TERPISAH

BABI PENDAHULUAN. Pemakaian tiiter sebagai pembatas atau penyaring frekuensi sinyal

MAKALAH LOW PASS FILTER DAN HIGH PASS FILTER

BAB III METODE PENELITIAN. sistem. Blok diagram sistem dapat dilihat pada gambar 3.1 di bawah ini.

KOMPRESI SINYAL SUARA DENGAN MENGGUNAKAN STANDAR MPEG-4

MODUL 3 OPERASI DASAR PADA SINYAL

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

IMPLEMENTASI FILTER DIGITAL IIR BUTTERWORTH PADA DSP STARTER KIT TMS320C3x

SISTEM PENYAMA ADAPTIF DENGAN ALGORITMA GALAT KUADRAT TERKECIL TERNORMALISASI

PERANCANGAN DAN REALISASI PENGUAT KELAS D BERBASIS MIKROKONTROLER AVR ATMEGA 16. Disusun Oleh: Nama : Petrus Nrp :

BAB IV SIMULASI DAN ANALISA DATA

2) Staf Pengajar Jurusan Fisika, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI. mahasiswa Binus University secara umum. Dan mampu membantu

Image Filtering. Achmad Basuki Politeknik Elektronika Negeri Surabaya PENS-ITS 2005

Perancangan Simulator EKG (Elektronik Kardiogra) Menggunakan Software Proteus 8.0

Definisi Filter. Filter berdasar respon frekuensinya : 1. LPF 2. HPF 3. BPF 4. BRF/BSF

SKRIPSI APLIKASI ADAPTIVE NOISE CANCELLATION FREKUENSI 50 HZ PADA ELECTROCARDIOGRAM

Merancang dan Mensimulasi Infinite Impulse Response Chebyshev Low-Pass Digital Filter Menggunakan Perangkat FPGA. Mariza Wijayanti 1a

Transkripsi:

LAPORAN PRAKTIKUM DSP MODUL 4 PEMFILTERAN PADA SINYAL WICARA Disusun Oleh : Yuli Yuliantini (121014 7021) Teknik Telekomunikasi - PJJ PENS Akatel Politeknik Negeri Elektro Surabaya Surabaya 2015 22

MODUL 4 PEMFILTERAN PADA SINYAL WICARA I. TUJUAN - Mahasiswa mampu menyusun filter digital dan melakukan pemfilteran pada sinyal wicara II. DASAR TEORI 2.1. Filter IIR Yang perlu diingat disini bahwa infinite inpulse response (IIR) dalam hal ini bukan berarti filter yang bekerja dari nilai negatif tak hingga sampai positif tak hingga. Pengertian sederhana untuk infinite impulse respon filter disini adalah bahwa output filter merupakan fungsi dari kondisi input sekarang, input sebelumnya dan output di waktu sebelumnya. Konsep ini kemudian lebih kita kenal sebagai recursive filter, yang mana melibatkan proses feedback dan feed forward. Dalam bentuk persamaan beda yang menghubungkan input dengan output dinyatakan seperti persmaaan (1) berikut ini. dimana: - {b k } koefisien feed forward - {a l } koefisien feed back N M y[n] = a l y[n l ] + b k x[n k ] (1) l =1 k =0 - banyaknya (total koefisien) = M+N+1 - N ditetapkan sebagai orde filter IIR Untuk merealisasikan ke dalam sebuah program simulasi atau perangkat keras maka bentuk persamaan diatas dapat disederhanakan ke dalam diagram blok Gambar 1. Untuk implementasi sebuah low pass filter bersifat narrow-band menggunakan sebuah filter IIR merupakan pilihan yang sangat sulit tetapi masih mungkin dilakukan. Satu alasannya adalah penentuan orde yang tepat sehingga menghasilkan bentuk yang tajam pada respon frekuensi relative sulit. Pada domain unit circle bidang-z sering ditandai dengan letak pole-pole yang ada diluar lingkaran, hal ini secara fisis memberikan arti bahwa filter yang dihasilkan tidak stabil. 23

b 0 x[n] y[n] z -1 z -1 b 1 a 1 y[n-1].... z -1.... z -1 b M a N Gambar 1. Diagram blok Filter IIR Kita coba untuk merealisasikan dalam program Matlab secara sederhana dengan melihat pada masing-masing kasus, dalam hal ini adalah low pass filter (LPF) dan high pass filter (HPF). Contoh 1: Kita akan mencoba merancang sebuah low pass filter (LPF) IIR dengan memanfaatkan filter Butterworth. Frekuensi cut off ditetapkan sebesar 2000 Hz. Dalam hal ini frekuensi sampling adalah 10000 Hz. Langkah realisasi dalam Matlab adalah sebagai berikut. clear all; R=0.2; N=16; Wn=0.2; figure(1); [B,A] = butter(n,wn); [H,w]=freqz(B,A,N); len_f=length(h); f=1/len_f:1/len_f:1; plot(f,20*log10(abs(h)),'linewidth',2) 24

Dari langkah ini akan didapatkan respon frkeuensi seperti gambar berikut. Gambar 2. Respon Frekuensi Filter IIR, LPF Contoh 2: Pada contoh kedua ini kita akan mencoba merancang sebuah filter IIR untuk high pass filter (HPF). Tetap dengan frekuensi cut off 2000 Hz, dan frekuensi sampling 10000. Langkah pemrogramanya adalah dengan sedikit memodifikasi bagian berikut. [B,A] = butter(n,wn,'high'); Ini akan memberikan respon frekuensi seperti berikut. Gambar 3. Respon Frekuensi Filter IIR, HPF 25

2.2. Filter FIR Sebuah finite impulse respon filter (filter FIR) memiliki hubungan input dan output dalam domain waktu diskrit sebagai berikut: dimana: M M y[n] = b k x[n k ] = h[k ]x[n k ] (2) k =0 k =0 -{b k }= koefisien feed forward - banyaknya (total koefisien) L = M + 1 - M ditetapkan sebagai orde filter FIR Dalam realisasi diagram blok akan dapat digambarkan seperti pada Gambar 4 berikut ini x[n] b 0 y[n] z -1 b 1.. z -1.. b M Gambar 4. Diagram blok FIR Filter Untuk tujuan simulasi perangkat lunak kita bisa memanfaatkan fungsi standar berikut ini: B = FIR1(N,Wn) Ini merupakan sebuah langkah untuk merancang filter digital FIR dengan orde sebesar N, dan frekuensi cut off Wn. Secara default oleh Matlab ditetapkan bahwa perintah tersebut akan menghasilkan sebuah low pass filter (LPF). Perintah ini akan menghasilkan koefisien-koesifien filter sepanjang (N+1) dan akan disimpan pada vektor B. Karena dalamdomain digital, maka nilai frekuensi cut off harus berada dalam rentang 0<Wn<1.0. Nilai 1.0 akan memiliki ekuivalensi dengan nilai 0,5 dari sampling rate (fs/2).yang perlu anda ketahui juga adalah bahwa B merupakan nilai real dan memiliki fase yang linear. Sedangkan gain ternormalisasi filter pada Wn sebesar -6 db. 26

Contoh 3: Kita akan merancang sebuah LPF dengan frekuensi cut off sebesar 2000 Hz. Frekuensi sampling yang ditetapkan adalah 10000 Hz. Orde filter ditetapkan sebesar 32. Maka langkah pembuatan programnya adalah sebagai berikut: fs=10000; [x,fs]=wavread('a.wav'); Wn =.20; N = 32; LP = fir1(n,wn); [H_x,w]=freqz(LP); len_f=length(h_x); f=1/len_f:1/len_f:1; plot(f,20*log10(abs(h_x))) grid Hasilnya adalah respon frekuensi seperti Gambar 5 berikut Gambar 5. Respon Frekuensi Low Pass Filter 27

Contoh 4: Kita akan merancang sebuah Band Pass Filter (BPF) dengan frekuensi cut off sebesar 2000 Hz (untuk daerah rendah) dan 5000 Hz (untuk daerah tinggi). Frekuensi sampling yang ditetapkan adalah 10000 Hz. Orde filter ditetapkan sebesar 32. Beberapa bagian program diatas perlu modifikasi seperti berikut. Wn1 = [.20,.50]; BP = fir1(n,wn1); Hasilnya akan didapatkan respon frekuensi seperti pada Gambar 6 berikut ini. Gambar 6. Respon Frekuensi Band Pass Filter Contoh 5: Kita akan merancang sebuah High Pass Filter (HPF) dengan frekuensi cut off sebesar 5000 Hz (untuk daerah tinggi). Frekuensi sampling yang ditetapkan adalah 10000 Hz. Orde filter ditetapkan sebesar 32. Beberapa bagian program diatas perlu modifikasi seperti berikut. Wn2 =.50; HP = fir1(n,wn2,'high'); 28

Hasilnya berupa akan didapatkan respon frekuensi seperti pada Gambar 7 berikut ini. Gambar 7 Respon Frekuensi High Pass Filter 2.3. Filter Pre-Emphasis Dalam proses pengolahan sinyal wicara pre emphasis filter diperlukan setelah proses sampling. Tujuan dari pemfilteran ini adalah untuk mendapatkan bentuk spectral frekuensi sinyal wicara yang lebih halus. Dimana bentuk spectral yang relatif bernilai tinggi untuk daerah rendah dan cenderung turun secara tajam untuk daerah fekuensi diatas 2000 Hz. Sinyal wicara sampling Pre-emphasis filter Frame blocking windowing Feature extraction FFT, LPC, dsb Gambar 8. Posisi Filter Pre-Emphasis pada sistem pengolah wicara 29

Filter pre-emphasis didasari oleh hubungan input/output dalam domain waktu yang dinyatakan dalam persamaan beda seperti berikut: y(n) = x(n) ax(n 1) (3) dimana: a merupakan konstanta filter pre-emhasis, biasanya bernilai 0.9 < a < 1.0 Dalam bentuk dasar operator z sebagai unit filter, persamaan diatas akan memberikan sebuah transfer function filter pre-emphasis seperti berikut. H(z) = 1 az 1 (4) Bentuk ini kemudian akan memberikan dasar pembentukan diagram blok yang menggambarkan hubungan input dan output seperti pada Gambar 8. x(n) y(n) z -1 a Gambar 9. Diagram blok pre-emphasis filter Dengan memanfaatan perangkat lunak Matlab kita akan dengan mudah mendapatkan bentuk respon frekuensi filter pre-empasis. clear all; w=0:.01:3.14; a=0.93; H=1-a*exp(-j*w); plot(w/3.14,20*log10(abs(h)),'linewidth',2) grid axis([0 1.00-25 10]) xlabel('frekuensi ternormalisasi') ylabel('magnitudo (db)') title('pre-emphasis filter') 30

Gambar 10. Respon frekuensi filter pre-emphasis Dengan nilai a = 0,93 akan mampu melakukan penghalusan spectral sinyal wicara yang secara umum mengalami penurunsan sebesar 6 db/octav. Sekarang yang menjadi pertanyaan adalah bagaimana pengaruh sebenarnya filter ini pada sebuah sinyal wicara? Untuk itu anda dapat memanfaatkan program dibawah ini. clear all; fs=10000;[x,fs]=wavread('a.wav'); xx=length(x)+1;x(xx)=0; alpha=0.96; for i=2:xx y0(i)=x(i-1); end for i=1:xx y(i) = x(i) - alpha*y0(i); end subplot(211) t=1:xx; plot(t/fs,y);legend('input');grid xlabel('waktu (dt)'); ylabel('magnitudo');axis([0 0.7-0.25 0.25]); subplot(212) plot(t/fs,y0); legend('output');grid xlabel('waktu (dt)'); ylabel('magnitudo'); axis([0 0.7-1 1.5]) 31

Hasilnya adalah berupa sebuah gambaran bentuk sinyal input dan output dari file sinyal wicara a.wav dalam domain waktu. Gambar 11. Sinyal input dan output dari pre-emphasis filter dalam domain waktu Sedangkan hasil yang didapatkan dalam bentuk domain frekuensi adalah seperti berikut. Gambar 12. Sinyal input dan output dari pre-emphasis filter dalam domain frekuensi 32

III.PERANGKAT YANG DIPERLUKAN - 1 (satu) buah PC Multimedia lengkap sound card dan microphone - Satu perangkat lunak Matlab IV. LANGKAH-LANGKAH PERCOBAAN 4.1. Penataan Perangkat Sebelum melakukan percobaan harus dilakukan penataan seperti pada Gambar 13 berikut ini. Microphone Sound Card Software wavsurfer PC Multimedia Speaker Gambar 13. Penataan perangkat percobaan filtering sinyal wicara PC harus dilengkapi dengan peralatan multimedia seperti sound card, speaker aktif dan microphone. Untuk microphone dan speaker aktif bisa juga digantikan dengan head set lengkap. Sebelum anda memulai praktikum, sebaiknya dites dulu, apakah seluruh perangkat multimedia anda sudah terintegrasi dengan PC. 4.2. dengan IIR Pada bagian ini akan dilakukan perancangan filter IIR, mengamati bentuknya respon frekuensi, melakukan pemfilteran pada sinyal wicara, dan melihat pengaruhnya dalam domain waktu dan domain frekuensi. Langkah-langkahnya adalah seperti berikut: 1. Rancang sebuah low pass filter IIR dengan spesifikasi sepreti berikut fc= 4000 Hz, frekuensi sampling fs=10000 Hz, dan pembentukan filter didasarkan pada metode yang sederhana yaitu Butterworth filter. 33

clear all; R=0.2; N=16; Wn=0.4; figure(1); [B,A] = butter(n,wn); [H,w]=freqz(B,A,N); len_f=length(h); f=1/len_f:1/len_f:1; plot(f,20*log10(abs(h)),'linewidth',2) 34

2. Amati bentuk respon frekuensi yang dihasilkannya, usahakan untuk menampilkan dengan sumbu mendatar frekuensi (Hz) dan sumbu tegak berupa magnitudo dalam besaran db. 3. Tambahkan program untuk memangil sebuah file *.wav, dalam hal ini bisa digunakan hasil perekaman yang telah dilakukan pada percobaan 1, misal file u.wav. [s,fs]=wavread('file_u.wav'); 4. Lakukan pemfilteran dengan menggunakan koefisien-koefisien IIR yang telah dirancang pada langkah 1. s0=filter(b,a,s); 5. Buat sebuah tambahan program untuk mengamati bentuk spectralnya, bandingkan sinyal wicara tersebut sebelum pemfilteran dan sesudah pemfilteran. clear all; R=0.1; N=16; Wn=0.4; figure(1); [B,A] = butter(n,wn); [H,w]=freqz(B,A,N); len_f=length(h); f=1/len_f:1/len_f:1; [s,fs]=wavread('manual2.wav'); y=filter(b,a,s); N = length(y); xdft = fft(y); xdft = xdft(1:n/2+1); psdx = (1/(Fs*N)) * abs(xdft).^2; psdx(2:end-1) = 2*psdx(2:end-1); freq = 0:Fs/length(y):Fs/2; plot(freq,10*log10(psdx)) grid on title('power Desity') xlabel('frequency (Hz)') ylabel('power/frequency (db/hz)') 35

36

4.3. dengan FIR Pada bagian ini akan dilakukan perancangan filter FIR, mengamati bentuknya respon frekuensi, melakukan pemfilteran pada sinyal wicara, dan melihat pengaruhnya dalam domain waktu dan domain frekuensi. Langkah-langkahnya adalah seperti berikut: 1. Rancang sebuah low pass filter FIR dengan spesifikasi seperti berikut: fc= 4000 Hz, frekuensi sampling fs=10000 Hz, dan pembentukan filter didasarkan pada metode yang sederhana yaitu seperti pada contoh yang ada di bagian teori. 2. Amati bentuk respon frekuensi yang dihasilkannya, usahakan menampilkan dengan sumbu mendatar frekuensi (Hz) dan sumbu tegak berupa magnitudo dalam besaran db. 3. Tambahkan program untuk memangil sebuah file *.wav, dalam hal ini bisa kita gunakan hasil perekaman yang telah dilakukan pada percobaan 1, misal file FILE_U.wav. [s,fs]=wavread('file_u.wav'); fs=10000; [x,fs]=wavread('a.wav'); Wn =.40; N = 32; LP = fir1(n,wn); [H_x,w]=freqz(LP); len_f=length(h_x); f=1/len_f:1/len_f:1; plot(f,20*log10(abs(h_x))) grid 37

38

4.4. Pre Emphasis Filter pada Sinyal Speech Pada bagian ini akan dilakukan perancangan filter pre-emphasis, mengamati bentuknya respon frekuensi, melakukan pemfilteran pada sinyal wicara, dan melihat pengaruhnya dalam domain waktu dan domain frekuensi. Langkah-langkahnya adalah seperti berikut: 1. Lakukan perancangan filter pre-empashis dengan nilai a = 0,95. Dalam hal ini kita bisa memanfaatkan program yang ada pada bagian teori. clear all; w=0:.01:3.14; a=0.95; H=1-a*exp(-j*w); plot(w/3.14,20*log10(abs(h)),'linewidth',2) grid axis([0 1.00-25 10]) xlabel('frekuensi ternormalisasi') ylabel('magnitudo (db)') title('pre-emphasis filter') 39

40