PERILAKU TEGANGAN SISTEM EKSITASI GENERATOR DENGAN METODA PENEMPATAN KUTUB DALAM DOMAIN WAKTU

dokumen-dokumen yang mirip
EVALUASI POLA TINGKAH LAKU TEGANGAN SISTEM EKSITASI GENERATOR DENGAN METODA PENEMPATAN KUTUB MENGGUNAKAN ALGORITMA BASS - GURA

Vol: 4, No.1, Maret 2015 ISSN: ANALISA PERFORMANSI TANGGAPAN TEGANGAN SISTEM EKSITASI GENERATOR TERHADAP PERUBAHAN PARAMETER

BAB I PENDAHULUAN. penting untuk diperhatikan karena dapat mempengaruhi sistem tegangan. Ketidakstabilan

JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN ISSN : VOL. 8 NO. 1 Maret 2015

BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Pemodelan dan Analisa Sistem Eksitasi Generator

Perancangan dan Analisa Kendali Sistem Eksitasi Generator Tipe Arus Searah dengan Pidtool Model Paralel

Vol: 4, No. 2, September 2015 ISSN:

EVALUASI KESTABILAN DAN KEKOKOHAN SINGLE MACHINE INFINITE BUS (SMIB) DENGAN METODA LINEAR QUADRATIC REGULATOR (LQR) ( STUDI KASUS : PLTA SINGKARAK )

Studi Metoda Kendali Linear Quadratic Regulator (LQR) dan Aplikasinya pada Sistem Automatic Voltage Regulator (AVR)

Vol: 2 No.2 September 2013 ISSN:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Analisa Performansi Single Machine Infinite Bus(SMIB) dengan Metoda Linear Quadratic Regulator (LQR) (Studi Kasus : PLTA Singkarak)

BABI PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISIS PENERAPAN PID CONTROLLER PADA AVR (AUTOMATIC VOLTAGE REGULATOR)

ANALISIS PENGGUNAAN POWER SYSTEM STABILIZER (PSS) DALAM PERBAIKAN STABILITAS TRANSIEN GENERATOR SINKRON

SISTEM KENDALI, oleh Heru Dibyo Laksono, M.T. Hak Cipta 2014 pada penulis GRAHA ILMU Ruko Jambusari 7A Yogyakarta Telp: ;

Studi Metoda Kendali Linear Quadratic Regulator (LQR) dan Aplikasinya pada Sistem Automatic Voltage Regulator (AVR)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Pengontrolan Sistem Eksiter Untuk Kestabilan Tegangan Di Sistem Single Machine Infinite Bus (SMIB) Menggunakan Metode PID

ANALISA SISTEM KENDALI FREKUENSI TENAGA LISTRIK DENGAN METODAH~ DENGAN PENDEKATAN MIXED SENSITIVITY

Optimisasi Kontroler PID dan Dual Input Power System Stabilizer (DIPSS) pada Single Machine Infinite Bus (SMIB) menggunakan Firefly Algorithm (FA)

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan hidup manusia. Dapat dikatakan pula bahwa energi listrik menjadi

SINKRONISASI DAN PENGAMANAN MODUL GENERATOR LAB-TST BERBASIS PLC (HARDWARE) ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Analisis penerapan Kontroler PID Pada AVR Untuk Menjaga Kestabilan Tegangan di PLTP Wayang Windu

yaitu kestabilan sistem tenaga saat mengalami gangguan-gangguan yang kecil. mengganggu keserempakan dari sistem tenaga.

PENGARUH PENAMBAHAN PLTU TELUK SIRIH 100 MEGAWATT PADA SISTEM SUMATERA BAGIAN TENGAH

SISTEM KENDALI POSISI MOTOR DC Oleh: Ahmad Riyad Firdaus Politeknik Batam

PENGGUNAAN RADIAL BASIS FUNCTION (RBF) PADA GENERATOR TUNGGAL UNTUK OPTIMASI KINERJA POWER SYSTEM STABILIZER

BAB I PENDAHULUAN. konsumen. Suplai daya listrik dari pusat-pusat pembangkit sampai ke konsumen

II. TINJAUAN PUSTAKA. sinkron antara tegangan, frekuensi, dan sudut fasa. Operasi ini akan menyatakan

Rancang Bangun Pengatur Tegangan Otomatis pada Generator Ac 1 Fasa Menggunakan Kendali PID (Proportional Integral Derivative)

Strategi Interkoneksi Suplai Daya 2 Pembangkit di PT Ajinomoto Indonesia, Mojokerto Factory

Desain dan Implementasi Self Tuning LQR Adaptif untuk Pengaturan Tegangan Generator Sinkron 3 Fasa

RESPON STABILITAS SISTEM YANG MENGGUNAKAN GOVERNOR KONVENSIONAL DAN GOVERNOR FUZZY LOGIC

KENDALI SISTEM TENAGA LISTRIK DENGAN MATLAB, oleh Heru Dibyo Laksono, M.T. Hak Cipta 2014 pada penulis GRAHA ILMU Ruko Jambusari 7A Yogyakarta 55283

1.1. Definisi dan Pengertian

STUDI KESTABILAN SISTEM BERDASARKAN PREDIKSI VOLTAGE COLLAPSE PADA SISTEM STANDAR IEEE 14 BUS MENGGUNAKAN MODAL ANALYSIS

STUDI HUBUNG SINGKAT UNTUK GANGGUAN SIMETRIS DAN TIDAK SIMETRIS PADA SISTEM TENAGA LISTRIK PT. PLN P3B SUMATERA

Desain PI Controller menggunakan Ziegler Nichols Tuning pada Proses Nonlinier Multivariabel

Studi Pengaturan Arus Eksitasi untuk Mengatur Tegangan Keluaran Generator di PT Indonesia Power UBP Kamojang Unit 2

PERANCANGAN MODEL PREDICTIVE TORQUE CONTROL (MPTC) UNTUK PENGATURAN KECEPATAN MOTOR INDUKSI 3 PHASA DENGAN ROBUST STATOR FLUX OBSERVER

SIMULASI PENGENDALIAN PRIME MOVER KONVENSIONAL

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

DESAIN RECURRENT NEURAL NETWORK - AUTOMATIC VOLTAGE REGULATOR PADA SISTEM SINGLE MESIN

BAB III METODA PENELITIAN

Simulasi Dinamika dan Stabilitas Tegangan Sistem Tenaga Listrik dengan Menggunakan Power System Stabilizer (PSS) (Aplikasi pada Sistem 11 Bus IEEE)

TUGAS AKHIR RESUME PID. Oleh: Nanda Perdana Putra MN / 2010 Teknik Elektro Industri Teknik Elektro. Fakultas Teknik. Universitas Negeri Padang

Simulasi Control System Design dengan Scilab dan Scicos

Rancang Bangun Modul DC DC Converter Dengan Pengendali PI

QUADRATIC REGULATOR (LQR) osilasi tiap bagian maupun antar bagian Nadjamuddin Harun, Sanatang. dengan perubahan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

PENGENDALIAN PROSES EVAPORASI PADA PABRIK UREA MENGGUNAKAN KENDALI JARINGAN SARAF TIRUAN

SATUAN ACARA PERKULIAHAN ( S A P ) STRATEGI PEMBELAJARAN. LCD dengan mata kuliah lainnya serta tujuan dari pembelajaran

KOMPARASI PERFORMA KENDALI ON-OFF DAN PID SEBAGAI AUTOMATIC VOLTAGE REGULATOR GENERATOR SINKRON DI PLTMH

BAB II LANDASAN TEORI

Optimisasi Kontroler PID dan Dual Input Power System Stabilizer (DIPSS) Pada Single Machine Infinite Bus (SMIB) Menggunakan Firefly Algorithm (FA)

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

PENGOPTIMALAN UMPAN BALIK LINEAR QUADRATIC REGULATOR PADA LOAD FREQUENCY CONTROL MENGGUNAKAN PARTICLE SWARM OPTIMIZATION

SISTEM KENDALI DENGAN MATLAB, oleh Heru Dibyo Laksono, M.T. Hak Cipta 2014 pada penulis GRAHA ILMU Ruko Jambusari 7A Yogyakarta Telp:

Desain dan Implementasi Model Reference Adaptive Control untuk Pengaturan Tracking Optimal Posisi Motor DC

BAB III PROTEKSI TRANSFORMATOR DAYA MENGGUNAKAN TRANSFORMASI HILBERT

Adaptive Fuzzy Untuk Menala Parameter PID pada Sistem Pengaturan Berjaringan. Nastiti Puspitosari L/O/G/O NETWORKED CONTROL SYSTEM (NCS)

Pengaturan Kecepatan pada Motor DC Shunt Menggunakan Successive Sliding Mode Control

1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PEMBELAJARAN SISTEM KONTROL DENGAN APLIKASI MATLAB

STABILITAS SISTEM TENAGA LISTRIK di REGION 4 PT. PLN (Jawa Timur dan Bali)

BAB III METODE PENELITIAN

PERBAIKAN STABILITAS DINAMIK TENAGA LISTRIK DENGAN POWER SYSTEM STABILIZER (PSS)

Analisis Kestabilan Sistem Daya pada Interkoneksi PT.Ajinomoto Indonesia dan PT.Ajinex Internasional Mojokerto Factory

BAB I PENDAHULUAN. sumber energi tenaga angin, sumber energi tenaga air, hingga sumber energi tenaga

BAB II LANDASAN TEORI

Desain Kontroler Fuzzy untuk Sistem Gantry Crane

Desain Kendali pada Sistem Steam Drum Boiler dengan Memperhitungkan Control Valve

SIMULASI DAN ANALISIS ALIRAN DAYA PADA SISTEM TENAGA LISTRIK MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK ELECTRICAL TRANSIENT ANALYSER PROGRAM (ETAP) VERSI 4.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Diah Ayu Oktaviani et al., PID Ziegler Nicholz Untuk Pengendalian Load Frequency Control PLTU Paiton Baru

Analisis Kestabilan Sistem Daya pada Interkoneksi PT.Ajinomoto Indonesia dan PT.Ajinex Internasional Mojokerto Factory

NASKAH PUBLIKASI ANALISIS GANGGUAN HUBUNG SINGKAT TIGA FASE LINE TO GROUND

SISTEM PENGATURAN BEBAN PADA MIKROHIDRO SEBAGAI ENERGI LISTRIK PEDESAAN

Tabel 1. Parameter yang digunakan pada proses Heat Exchanger [1]

Physics Communication

JURNAL IPTEKS TERAPAN Research of Applied Science and Education V8.i4 ( ) Perbaikan Jatuh Tegangan Dengan Pemasangan Automatic Voltage Regulator

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA PALEMBANG

BAB 4 MODEL RUANG KEADAAN (STATE SPACE)

Rancang Bangun AC - DC Half Wave Rectifier 3 Fasa dengan THD minimum dan Faktor Daya Mendekati Satu menggunakan Kontrol Switching PI Fuzzy

Makalah Seminar Tugas Akhir

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini membahas garis besar penelitian yang meliputi latar belakang,

STUDI PEMODELAN ELECTRONIC LOAD CONTROLLER SEBAGAI ALAT PENGATUR BEBAN II. PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKRO-HIDRO

SISTEM KONTROL LINIER

Simulasi dan Analisis Stabilitas Transien dan Pelepasan Beban pada Sistem Kelistrikan PT. Semen Indonesia Pabrik Aceh

KOORDINASI PENGENDALI EKSITASI DAN GOVERNOR DENGAN MENGGUNAKAN LOGIKA FUZZY. Abstrak

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Cilacap, Jl. Letjen Haryono MT. 77 Lomanis, Cilacap, Jawa Tengah, Indonesia.

SISTEM PENGATURAN MOTOR DC MENGGUNAKAN PROPOTIONAL IINTEGRAL DEREVATIVE (PID) KONTROLER

II. KAJIAN PUSTAKA

MAKALAH. Sistem Kendali. Implementasi Sistim Navigasi Wall Following. Mengguakan Kontrol PID. Dengan Metode Tuning Pada Robot Beroda

Transkripsi:

PERILAKU TEGANGAN SISTEM EKSITASI GENERATOR DENGAN METODA PENEMPATAN KUTUB DALAM DOMAIN WAKTU Heru Dibyo Laksono 1, Noris Fredi Yulianto 2 Jurusan Teknik Elektro, Universitas Andalas Email : heru_dl@ft.unand.ac.id ABSTRAK Dalam sistem tenaga listrik, perilaku tegangan sistem eksitasi merupakan hal yang sangat penting untuk diperhatikan karena dapat mempengaruhi kestabilan tegangan sistem tenaga listrik. Beberapa penelitian terdahulu menunjukkan performansi yang kurang memuaskan pada titik operasinya. Berdasarkan kondisi tersebut, dilakukan suatu studi dinamik mengenai perilaku tegangan pada sistem eksitasi generator dengan metoda penempatan kutub menggunakan algoritma Bass- Gura, algoritma Ackerman, algoritma Robust Pole Placement dan stabilizer sebagai pembanding nantinya. Dengan menggunakan perangkat lunak Matlab diperoleh bahwa dengan menggunakan metoda penempatan kutub, menunjukkan performansi yang lebih baik dibandingkan tanpa metoda penempatan kutub dan dengan stabilizer. Kata Kunci : sistem eksitasi generator, metoda penempatan kutub, bass-gura, ackerman, robust pole placement, stabilizer I. PENDAHULUAN interkoneksi skala besar, alat penstabil tegangan manual tidak pernah dipakai dan sebagai gantinya dipasang sebuah peralatan penstabil tegangan otomatis yang dinamakan Automatic Voltage Regulator (AVR) disetiap generator. Sistem eksitasi adalah suatu peralatan yang bertugas menjaga perilaku tegangan dan daya reaktif generator agar tetap stabil pada nilai kerja yang diinginkan. Suatu kenaikan daya reaktif pada sisi beban akan mengakibatkan penurunan magnitude tegangan terminal. Penurunan magnitude tegangan terminal ini kemudian akan disensor oleh suatu potensial transformator. Selanjutnya tegangan terminal akan disearahkan dan dibandingkan dengan suatu titik nilai acuan. Pengatur sinyal kesalahan penguat akan mengatur tegangan eksitasi sehingga tegangan eksitasi generator akan meningkat. Jika tegangan eksitasi meningkat maka daya tegangan yang dibangkitkan oleh generator akan meningkat pula. Dalam sistem tenaga listrik, perilaku tegangan sistem eksitasi merupakan hal yang sangat penting untuk diperhatikan karena dapat mempengaruhi kestabilan tegangan sistem tenaga listrik. Ketidakstabilan tegangan akan menyebabkan ketidakstabilan sistem tenaga secara keseluruhan, terutama kualitas dan kemampuan pemindahan daya dari pembangkit ke konsumen, kondisi terparah terjadinya mekanisme load shedding. Dalam sistem Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku kestabilan tegangan antara lain kenaikan pembebanan saluran transmisi, gangguan pengaturan daya reaktif, dinamika OLTC ( on load tap changer) trafo dan karakteristik beban. Perilaku kestabilan tegangan sistem tenaga listrik ditentukan oleh perilaku kestabilan sistem regulasi tegangan yang dilakukan oleh sistem eksitasi yang terdapat dalam generator dan beberapa rangkaian pengendali lain yang terintegrasi satu sama lain. Beberapa penelitian yang sudah dilakukan yang berkaitan dengan perilaku tegangan sistem eksitasi ini diantara perilaku tegangan sistem eksitasi dengan metoda Proporsional Integral Diferensial (PID) [1-2], metoda Fuzzy Logic [1], metoda Algoritma genetika [3] dan metoda H~ [4]. Pada beberapa penelitian yang sudah dilakukan tersebut, diperoleh informasi bahwa performansi perilaku tegangan sistem eksitasi dititik operasinya kurang begitu memuaskan. Berdasarkan informasi yang diperoleh dari penelitian yang telah dilakukan sebelumnya maka dilakukan analisa perilaku Jurnal Nasional Teknik Elektro 47

tegangan menggunakan metoda penempatan kutub pada titik operasinya. Dengan menggunakan metoda penempatan kutub ini, perilaku tegangan dipastikan akan bersifat stabil karena lokasi akar akar persamaan karakteristik diletakkan pada posisi yang stabil. Dengan demikian nantinya akan diperoleh informasi perilaku tegangan pada sistem eksitasi generator dengan menggunakan metoda penempatan kutub ini. Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah 1. Sistem eksitasi generator yang akan dikendalikan adalah sistem yang bersifat linier, tak berubah waktu dan kontinu. 2. Sistem eksitasi generator bersifat satu masukan dan satu keluaran. 3. Simulasi dilakukan dengan menggunakan perangkat Matlab 7.1 II. TINJAUAN PUSTAKA Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai diagram blok sistem eksitasi generator tanpa stabilizer, diagram blok sistem eksitasi dengan stabilizer dan metoda penempatan kutub berikut. Untuk model sistem eksitasi generator tanpa stabilizer diperlihatkan pada Gambar 1 dan Gambar 2. Adapun elemen-elemen sistem eksitasi generator tanpa stabilizer dan dengan stabilizer dijelaskan pada [5]. Selanjutnya berdasarkan Gambar 1. diperoleh fungsi alih lingkar terbuka dan fungsi alih lingkar tertutup sistem eksitasi generator tanpa stabilizer dan dengan stabillizer dengan V t (s) sebagai keluaran yang merepresentasikan tegangan keluaran dan V ref (s) sebagai masukan yang merepresentasikan tegangan referensi. Untuk model sistem eksitasi generator dengan metoda penempatan kutub diperlihatkan pada Gambar 3. Penerapan metoda penempatan kutub didasarkan pada model keadaan sistem yang dinyatakan oleh persamaan (1) dan (2) berikut x(t) = Ax t Bu t (1) y(t) = Cx t Du t (2) masukan kendalian u t adalah suatu fungsi keadaan dengan bentuk persamaan (3) berikut u t f x t (3) Persamaan ( 2) disebut hukum kendali. Dalam penerapan metoda penempatan kutub, hukum kendali dinyatakan oleh persamaan ( 4) berikut u(t) = -Kx t (4) Dengan K adalah vektor penguatan konstan. Hukum kendali ini mengijinkan seluruh kutub sistem lingkar tertutup untuk ditempatkan pada sembarang posisi yang dikehendaki. Aturan ini dinyatakan dengan persamaan (5) berikut (5) K x t u(t) = -K x t - K x t - K x t 1 1 2 2 3 3 n n Berdasarkan persamaan (5) terlihat bahwa sinyal yang diumpanbalik pada masukan kendalian merupakan suatu penjumlahan terbatas dari seluruh keadaan sistem tersebut. Selain itu dengan mensubstitusi persamaan (4) ke persamaan ( 1) diperoleh persamaan (6) berikut A x t x(t) = A - BK x t (6) Adapun vektor penguatan konstan K ditentukan dengan menggunakan algoritma Bass Gura [6], algoritma Ackerman [6] dan algoritman Robust Pole Placement [7]. Gambar 1. Model Sistem Eksitasi Generator Tanpa Stabilizer [5] Gambar 2. Model Sistem Eksitasi Generator Dengan Stabilizer [5] f Jurnal Nasional Teknik Elektro 48

Gambar 3. Model Sistem Eksitasi Generator Dengan Metoda Penempatan Kutub [5] t 1. = (7) ref t ref t = ref t = ref III. = 4 3 2.2s +.67s +.615s + 1.55s + 1..5s 1. 4 3 2.2s +.67s +.615s + 1.55s + 11..1s 1. 5 4 3 2.2s +.27s +.732s + 1.131s +12.6s + 11. (8) (9) 2.5s.6s 1. 5 4 3 2.2s +.27s +.732s + 1.131s +12.16s + 21. METODE PENELITIAN (1) Pada bagian ini terdiri dari metodologi penelitian, data parameter sistem eksitasi generator, fungsi alih sistem eksitasi generator tanpa stabilizer, fungsi alih sistem eksitasi generator dengan stabilizer dan kriteria perancangan dengan penjelasan sebagai berikut a. Metodologi Penelitian Adapun langkah langkah dalam penelitian ini adalah o Penelitian ini dimulai dengan pemodelan matematis sistem eksitasi generator. Pemodelan matematis untuk sistem eksitasi generator ini terdiri dari beberapa komponen diantaranya pemodelan amplifier, pemodelan eksiter, pemodelan generator, pemodelan stabilizer dan pemodelan sensor dengan menggunakan persamaan linear diferensial dan trasnformasi Laplace. o Hasil pemodelan masing masing komponen ini berupa fungsi alih orde satu. Fungsi alih dari masing-masing komponen ini kemudian digabungkan dan diperoleh fungsi alih lingkar terbuka dan fungsi alih lingkar tertutup sistem eksitasi generator. Fungsi alih lingkar terbuka dan fungsi alih lingkar tertutup ini merepresentasikan tegangan sebagai keluaran dan tegangan referensi sebagai masukan. o Selain itu juga dibentuk fungsi alih lingkar terbuka dan fungsi alih lingkar tertutup dengan menggunakan stabilizer pada sistem eksitasi generator sebagai representasi sistem kendali konvensional. Adapun parameter parameter yang diperlukan untuk membentuk fungsi alih lingkar terbuka dan fungsi alih lingkar tertutup dari sistem eksitasi generator tanpa dan dengan menggunakan stabilizer adalah konstanta penguat amplifier (K A ), konstanta waktu amplifier (τ A ), konstanta penguat eksiter (K E ), konstanta waktu eksiter (τ E ), konstanta penguat generator (K G ), konstanta waktu generator (τ G ), konstanta penguat sensor (K R ), konstanta waktu sensor (τ R ), konstanta penguat stabilizer (K F ) dan konstanta waktu stabilizer (τ F ). o Mensubstitusi parameter parameter tersebut agar diperoleh fungsi alih lingkar terbuka dan fungsi alih lingkar tertutup dari sistem eksitasi generator, kemudian kedua fungsi alih tersebut diubah menjadi persamaan keadaan sistem lingkar terbuka dan persamaan keadaan sistem lingkar tertutup. Perubahan fungsi alih menjadi persamaan keadaan dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak Matlab. o Setelah dilakukan pemodelan matematis sistem eksitasi generator maka dilakukan analisa performansi perilaku tegangan sistem eksitasi generator tanpa metoda penempatan kutub yang meliputi analisa eksitasi generator lingkar terbuka, analisa eksitasi generator lingkar tertutup dan analisa perilaku kestabilan tegangan sistem eksitasi generator. o Untuk analisa performansi perilaku tegangan sistem eksitasi generator lingkar terbuka ditunjukkan dengan besarnya kesalahan keadaan mantap dari perilaku tegangan keadaan mantap terhadap masukan undak satuan. o Untuk analisa performansi perilaku tegangan sistem eksitasi generator lingkar tertutup ditunjukkan dengan waktu keadaan mantap, lewatan maksimum dan nilai puncak yang diperoleh dari perilaku tegangan peralihan. Jurnal Nasional Teknik Elektro 49

o Untuk analisa perilaku kestabilan tegangan sistem eksitasi generator dilakukan dengan analisa akar akar persamaan karakteristik. Hal ini dilakukan untuk melihat perilaku kestabilan dari tegangan eksitasi generator. o Setelah dilakukan analisa performansi tanpa metoda penempatan kutub maka dilakukan analisa performansi perilaku metoda penempatan kutub dengan algoritma Bass Gura dengan terlebih dahulu menentukan kriteria perancangan perilaku tegangan yang diinginkan. o Setelah kriteria perancangan ditentukan, maka dilakukan penentuan lokasi kutub dari persamaan karakteristik perilaku tegangan dari sistem eksitasi generator agar memenuhi kriteria perancangan yang telah ditentukan. o Adapun persamaan karakterisik ini diperoleh dari denumerator fungsi alih lingkar tertutup sistem eksitasi generator dan penentuan lokasi kutub dilakukan secara coba coba. o Setelah itu ditentukan konstanta penguatan dengan menggunakan algoritma Bass Gura. Untuk menentukan konstanta penguatan dengan algoritma Bass Gura ini dilakukan dengan menggunakan persamaan keadaan lingkar terbuka eksitasi generator dan lokasi kutub yang dinyatakan dalam bentuk vektor. o Setelah konstanta penguatan diperoleh, kemudian disubstitusikan ke persamaan keadaan sistem eksitasi generator sehingga terbentuk persamaan keadaan untuk sistem eksitasi generator yang baru. o Dengan menggunakan persamaan keadaan eksitasi generator yang telah disubstitusi konstanta penguatan maka dilakukan analisa performansi perilaku tegangan dari sistem eksitasi generator dengan metoda penempatan kutub menggunakan algoritma Bass Gura. Langkah langkah yang dilakukan dalam analisa performansi perilaku tegangan sebagai keluaran dari sistem eksitasi generator dengan metoda penempatan kutub sama dengan analisa performansi perilaku tegangan sebagai keluaran dari sistem eksitasi generator tanpa metoda penempatan kutub. o Kemudian langkah langkah analisa eksitasi generator yang sama dengan algoritma Bass Gura dilakukan untuk metoda penempatan kutub dengan algoritma Ackerman dan algoritma robust pole placement. o Setelah analisa performansi perilaku metoda penempatan kutub telah dilakukan maka dilanjutkan dengan analisa eksitasi generator dengan menggunakan stabilizer. Adapun langkah langkah yang dilakukan dalam analisa performansi dengan menggunakan stabilizer sama dengan analisa performansi perilaku tegangan dari sistem eksitasi generator tanpa metoda penempatan kutub. o Setelah analisa performansi perilaku tegangan sistem eksitasi eksitasi generator dengan menggunakan stabilizer telah selesai, maka hasil analisa dari algoritma Bass Gura, Ackerman, robust pole placement dan stabilizer dibandingkan satu sama lain untuk memperoleh hasil terbaik. b. Data Data Parameter Sistem Eksitasi Generator Adapun parameter-parameter sistem ekstasi generator yang digunakan dalam penelitian ini diperlihatkan pada Tabel 1. berikut [1] Tabel 1. Parameter Sistem Eksitasi Generator Konstanta Elemen Penguatan Waktu Amplifier K A = 1. τ A =.1 Exciter K E = 1. τ E =.4 Generator K G = 1. τ G = 1. Sensor K R = 1. τ R =.5 Stabilizer K = 1. τ =.1 F c. Fungsi Alih Sistem Eksitasi Generator Dengan memasukkan nilai nilai parameter pada Tabel 1 ke diagram blok pada Gambar 1 dan Gambar 2. diperoleh fungsi alih lingkar terbuka sistem eksitasi generator yang diperlihatkan pada persamaan (7), fungsi alih lingkar tertutup sistem eksitasi generator diperlihatkan pada persamaan (8), fungsi alih lingkar terbuka sistem eksitasi generator dengan F Jurnal Nasional Teknik Elektro 5

stabilizer diperlihatkan pada persamaan (9) dan fungsi alih lingkar terbuka sistem eksitasi generator dengan stabilizer diperlihatkan pada persamaan (1). Untuk persamaan keadaan sistem eksitasi generator tanpa dan dengan stabilizer diperoleh dari persamaan (7), (8), (9) dan (1) dengan bantuan perangkat lunak Matlab. d. Perancangan Agar perilaku tegangan sistem eksitasi generator dengan menggunakan metoda penempatan kutub menghasilkan performansi yang baik perlu ditentukan kriteria perilaku tegangan sistem eksitasi generator. Untuk domain waktu, perilaku tegangan sistem eksitasi generator yang diingikan adalah a. kesalahan keadaan mantap untuk masukan undak satuan kurang dari.5 b. Lewatan maksimum kurang dari 5. % c. Waktu keadaan mantap kurang dari 2.5 detik d. puncak yang dihasilkan mendekati nilai masukan yang diberikan. IV. HASIL PEMBAHASAN Analisa performansi perilaku tegangan sistem eksitasi generator ini dilakukan untuk sistem tanpa metoda penempatan kutub, dengan metoda penempatan kutub dan dengan metoda konvensional dalam hal ini stabilizer. Untuk generator tanpa metoda penempatan kutub dalam domain waktu terdiri dari performansi lingkar terbuka dan performansi perilaku tertutup. Untuk performansi perilaku tegangan sistem eksitasi generator lingkar terbuka ditunjukkan dengan besarnya kesalahan keadaan mantap dan untuk performansi perilaku tertutup ditunjukkan dengan lewatan maksimum, waktu keadaaan mantap dan nilai puncak. Adapun performansi perilaku tegangan sistem eksitasi generator lingkar terbuka dan lingkar tertutup tanpa metoda penempatan kutub diperlihatkan pada Tabel 2. Pada Tabel 2. terlihat bahwa performansi lingkar terbuka dan lingkar tertutup belum memenuhi kriteria perilaku yang diinginkan dimana kesalahan keadaan mantap masih besar, persentase lewatan maksimum masih tinggi, waktu keadaan mantap masih terlalu lama dan nilai puncak masih terlalu tinggi. Perilaku tertutup tanpa metoda penempatan kutub dalam keadaan peralihan diperlihatkan pada Gambar 4. Untuk akar akar persamaan karakteristik dari tanpa metoda penempatan kutub diperlihatkan pada Tabel 3. berikut Untuk analisa performansi perilaku metoda penempatan kutub dilakukan dengan menggunakan algoritma Bass Gura, algoritma Ackerman dan algoritma Robust Pole Placement. Sebelum analisa dilakukan, terlebih dahulu ditentukan lokasi kutub yang diinginkan agar memenuhi kriteria perilaku tegangan yang diinginkan. Penentuan lokasi kutub ini dilakukan secara coba coba dan untuk algoritma Bass Gura, dengan menggunakan lokasi kutub pada persamaan (11) berikut P = 16. 15. 1. 2. (11) diperoleh nilai penguatan umpan balik yang dinyatakan oleh persamaan (12) berikut K = 2.375 5.73 5.3223 4.1992 (12) Untuk algoritma Ackerman, dengan menggunakan lokasi kutub pada persamaan (13) berikut = (13) P 16. 15. 1. j1. 2. j1. diperoleh nilai penguatan umpan balik yang dinyatakan oleh persamaan (14) berikut K = 2.375 5.859 5.3828 4.4336 (14) Untuk algoritma Robust Pole Placement, dengan menggunakan lokasi kutub pada persamaan (15) berikut P = 16. 15. 1. 2. (15) diperoleh nilai penguatan umpan balik yang dinyatakan oleh persamaan (16) berikut K = 2.375 5.73 5.3223 4.1992 (16) Setelah konstanta penguatan diperoleh, kemudian disubstitusikan ke persamaan Jurnal Nasional Teknik Elektro 51

keadaan sistem eksitasi generator sehingga terbentuk persamaan keadaan untuk sistem eksitasi generator yang baru. Untuk analisa generator dengan metoda penempatan kutub menggunakan algoritma Bass Gura, algoritma Ackerman dan algoritma Robust Pole Placement dilakukan untuk analisa performansi lingkar terbuka dan performansi perilaku tertutup. Untuk performansi perilaku tegangan sistem eksitasi generator lingkar terbuka ditunjukkan dengan besarnya kesalahan keadaan mantap terhadap masukan undak satuan dan untuk performansi perilaku tegangan sistem eksitasi generator lingkar tertutup ditunjukkan dengan lewatan maksimum, waktu keadaaan mantap dan nilai puncak. Adapun performansi perilaku tegangan sistem eksitasi generator lingkar terbuka dan lingkar tertutup dengan metoda penempatan kutub menggunakan algoritma Bass Gura diperlihatkan pada Tabel 4. Untuk performansi lingkar terbuka dan lingkar tertutup dengan metoda penempatan kutub menggunakan algoritma Ackerman diperlihatkan pada Tabel 5. Untuk performansi perilaku tegangan sistem eksitasi generator lingkar terbuka dan lingkar tertutup dengan metoda penempatan kutub menggunakan algoritma Robust Pole Placement diperlihatkan pada Tabel 6. Pada Tabel 4, Tabel 5 dan Tabel 6 terlihat bahwa generator lingkar terbuka dan lingkar tertutup sudah memenuhi kriteria perilaku yang diinginkan dimana kesalahan keadaan mantap untuk masukan undak satuan kurang dari.5, persentase lewatan maksimum kurang dari 5 % dan waktu keadaan mantap kurang dari 2.5 detik serta nilai puncal tegangan sistem eksitasi generator sudah mendekati nilai masukan satuan. Perilaku tegangan sistem eksitasi generator lingkar tertutup dengan metoda penempatan kutub menggunakan algoritma Bass Gura dalam keadaan peralihan diperlihatkan pada Gambar 5. Untuk algoritma Ackerman, perilaku tegangan sistem eksitasi generator lingkar tertutup dengan metoda penempatan kutub dalam keadaan peralihan diperlihatkan pada Gambar 6. Untuk algoritma Robust Pole Placement, lingkar tertutup dengan metoda penempatan kutub dalam keadaan peralihan diperlihatkan pada Gambar 7. Untuk akar akar persamaan karakteristik dari dengan metoda penempatan kutub menggunakan algoritma Bass Gura diperlihatkan pada Tabel 7. Untuk akar akar persamaan karakteristik dari perilaku tegangan sistem eksitasi generator dengan metoda penempatan kutub menggunakan algoritma Ackerman diperlihatkan pada Tabel 8. Untuk akar akar persamaan karakteristik dari perilaku metoda penempatan kutub menggunakan algoritma Robust Pole Placement diperlihatkan pada Tabel 9. Pada Tabel 7, Tabel 8 dan Tabel 9 terlihat bahwa akar akar persamaan karakteristik perilaku tegangan sistem eksitasi generator dengan metoda penempatan kutub menggunakan algoritma Bass Gura, algoritma Ackerman dan algoritma Robust Pole Placement semuanya bernilai real dan redamannya bernilai satu. Pada bagian ini akan diperlihatkan dengan menggunakan metoda konvensional dalam hal ini menggunakan stabilizer. Adapun generator lingkar terbuka dan lingkar tertutup dengan stabilizer diperlihatkan pada Tabel 1. Pada Tabel 1. terlihat bahwa generator lingkar terbuka dan lingkar tertutup tidak memenuhi kriteria perilaku yang diinginkan terutama kesalahan keadaan mantap untuk masukan undak satuan dimana besarnya lebih dari.5, Perilaku tegangan sistem eksitasi generator lingkar tertutup dengan stabilizer dalam keadaan peralihan diperlihatkan pada Gambar 8. Pada Gambar 8. terlihat perilaku tertutup dengan stabilizer tidak berosilasi lagi tetapi nilai keluaran tegangannya belum mencapai nilai yang diinginkan. Untuk akar akar persamaan karakteristik dari perilaku stabilizer diperlihatkan pada Tabel 11. Jurnal Nasional Teknik Elektro 52

Tabel 2. Performansi Perilaku Lingkar Tertutup Tanpa Metoda Penempatan Kutub Kesalahan Keadaan Mantap.99 Lewatan Maksimum 82.7892 % Waktu Keadaaan Mantap 19.812 detik puncak 1.6617 Perilaku Tanpa Metoda Penempatan Kutub Terhadap Masukan Undak Satuan 1.8 1.6 Tabel 6. Performansi Perilaku Lingkar Tertutup Dengan Metoda Penempatan Kutub Menggunakan Algoritma Robust Pole Placement Kesalahan Keadaan.417 Mantap Lewatan Maksimum. % Waktu Keadaaan Mantap 1.411 detik puncak 1.411 1.4 1.2 Perilaku Dengan Metoda Penempatan Kutub Terhadap Masukan Undak Satuan 1.4 1.8 1.2 1.6.4.8.6.2.4 2 4 6 8 1 12 14 16 18 2 Gambar 4. Perilaku Sistem Eksitasi Generator Dalam Keadaan Peralihan Tanpa Metoda Penempatan Kutub Terhadap Masukan Undak Satuan Tabel 3. Akar Akar Persamaan Karakteristik Perilaku Sistem Eksitasi Generator Tanpa Metoda Penempatan Kutub Eigen Redaman Frekuensi -16.5 + j.468 1. 16.6-16.5 - j.468 1. 16.6 -.22 + j4.48.451 4.48 -.22 - j4.48.451 4.48 Tabel 4. Performansi Perilaku Lingkar Tertutup Dengan Metoda Penempatan Kutub Menggunakan Algoritma Bass Gura Kesalahan Keadaan Mantap.417 Lewatan Maksimum. % Waktu Keadaaan Mantap 2.259 detik puncak 1.411 Tabel 5. Performansi Perilaku Lingkar Tertutup Dengan Metoda Penempatan Kutub Menggunakan Algoritma Ackerman Kesalahan Keadaan Mantap.79 Lewatan Maksimum. % Waktu Keadaaan Mantap 2.922 detik puncak.995.2 2 4 6 8 1 12 14 16 18 2 Gambar 5. Perilaku Sistem Eksitasi Generator Dalam Keadaan Peralihan Dengan Metoda Penempatan Kutub Menggunakan Algoritma Bass-Gura Terhadap Masukan Undak Satuan Tanggapan Sistem Dengan Metoda Penempatan Kutub Terhadap Masukan Undak Satuan 1.9.8.7.6.5.4.3.2.1 2 4 6 8 1 12 14 16 18 2 Gambar 6. Perilaku Sistem Eksitasi Generator Dalam Keadaan Peralihan Dengan Metoda Penempatan Kutub Menggunakan Algoritma Ackerman Terhadap Masukan Undak Satuan Tanggapan Sistem Dengan Metoda Penempatan Kutub Terhadap Masukan Undak Satuan 1.4 1.2 1.8.6.4.2 2 4 6 8 1 12 14 16 18 2 Gambar 7. Perilaku Sistem Eksitasi Generator Dalam Keadaan Peralihan Dengan Metoda Penempatan Kutub Menggunakan Algoritma Robust Pole Placement Terhadap Masukan Undak Satuan Jurnal Nasional Teknik Elektro 53

Tabel 7. Akar Akar Persamaan Karakteristik Perilaku Sistem Eksitasi Generator Dengan Metoda Penempatan Kutub Menggunakan Algoritma Bass Gura Eigen Redaman Frekuensi -16. 1. 16. -15. 1. 15. -1. 1. 1. -2. 1. 2. Tabel 8. Akar Akar Persamaan Karakteristik Perilaku Sistem Eksitasi Generator Dengan Metoda Penempatan Kutub Menggunakan Algoritma Ackerman Eigen Redaman Frekuensi -16. 1. 16. -15. 1. 15. -9.87 1. 9.87-2.13 1. 2.13 Tabel 9. Akar Akar Persamaan Karakteristik Perilaku Sistem Eksitasi Generator Dengan Metoda Penempatan Kutub Menggunakan Algoritma Robust Pole Placement Eigen Redaman Frekuensi -16. 1. 16. -15. 1. 15. -1. 1. 1. -2. 1. 2. Tabel 1. Performansi Perilaku Lingkar Tertutup Dengan Stabilizer Kesalahan Keadaan Mantap.5238 Lewatan Maksimum. % Waktu Keadaaan Mantap 1.9127 detik puncak.4761.5.45.4.35.3.25.2.15.1.5 Tanggapan Sistem Dengan Stabilizer Terhadap Masukan Undak Satuan 2 4 6 8 1 12 14 16 18 2 Gambar 8. Perilaku Sistem Eksitasi Generator Dalam Keadaan Peralihan Dengan StabilizerTerhadap Masukan Undak Satuan Tabel 11. Akar Akar Persamaan Karakteristik Perilaku Sistem Eksitasi Generator Dengan Stabilizer Eigen Redaman Frekuensi -2.8 1. 2.8-4.65 + j15.2.292 15.9-4.65 + j15.2.292 15.9-19.4 1. 19.4-13. 1. 13. V. KESIMPULAN Adapun kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah o Performansi perilaku tegangan sistem eksitasi generator dengan metoda penempatan kutub menggunakan algoritma Bass Gura, algoritma Ackerman dan algoritma Robust Pole Placement telah memenuhi kriteria perilaku yang diinginkan. o Perilaku tegangan sistem eksitasi generator dengan metoda penempatan kutub bersifat stabil. Hal ini dibuktikan dengan nilai bagian real dari akar akar persamaan karakteristik sistem eksitasi generator bernilai negatif. o Dibandingkan dengan perilaku tegangan sistem eksitasi generator dengan stabilizer, eksitasi generator dengan metoda penempatan kutub lebih baik terutama untuk lingkar terbuka dan performansi perilaku tertutup. DAFTAR PUSTAKA [1] Karnoto, M. Facta, Aris T, Perbandingan Pengaruh Sistem Eksitasi Konvensional Jurnal Nasional Teknik Elektro 54

dan Non Konvensional Terhadap Kestabilan Generator Untuk Meningkatkan Keandalan Sistem Kelistrikan", Proceedings, Seminar Sistem Tenaga Elektric I, Insitute Teknologi Bandung, (2). [2] Amin Setiadji, Implementasi Implementasi Kontroler PID Pada AVR (Automatic Voltage Regulator) untuk Pengaturan Eksitasi Generator Sinkron 3 Fasa, Politeknik Elektronika Negeri Surabaya-Institute Teknologi Sepuluh November, Surabaya (2) [3] Endriyanto NW, Perencanaan Optimal Sistem Kontrol AVR ( Automatic Voltage Regulator) Untuk Memperbaiki Kestabilan Dengan Menggunakan Algoritma Genetik, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Semarang (21) [4] Heru Dibyo Laksono dan Shilvia Ona Rezki, Penerapan Sistem Kendali Kokoh Dengan Metoda H~ Pada Sistem Eksitasi Generator, Amplifier Volume 2 No. 2 November (212) [5] Hadi Saadat, Power System Analysis, McGraw Hill, New York (1999) [6] Xue, Dingyu, Chen and D.P Atherton, Linear Feedback Control : Analysis and Design With Matlab, SIAM, Philadelphia (27) [7] Kautsky, J., N.K. Nichols, and P. Van Dooren, Robust Pole Assignment in Linear State Feedback, International Journal of Control, 41 (1985) Universitas Andalas tahun 213 dengan bidang keahlian kendali sistem tenaga listrik. Biodata Penulis Heru Dibyo Laksono ST, MT, Lahir di Sawah Lunto, 7 Januari 1977, Menamatkan S1 di Jurusan Teknik Elektro Universitas Andalas (Unand) Padang tahun 2 bidang Teknik Tenaga Listrik. Pendidikan S2 bidang Teknik Kendali dan Sistem diselesaikan di Institute Teknologi Bandung (ITB) tahun 24. Masuk sebagai dosen Teknik Elektro Universitas Andalas sejak tahun 25. Bidang peminatan kendali dan kestabilan sistem tenaga listrik serta sistem kendali cerdas Noris Fredi Yulinato ST, lahir di Manna Bengkulu Selatan, 7 Juli 1989, terdaftar pada bulan Agustus 27 dan menyelesaikan program sarjana di Jurusan Teknik Elektro Jurnal Nasional Teknik Elektro 55